You are on page 1of 7

METODA PELAKSANAAN

A. INFORMASI PEKERJAAN
Pekerjaan Lokasi Tahun Anggaran Propinsi / Kabupaten Sumber Dana : : : : : Peningkatan Jalan Terus Landak Desa Rantau Panjang Kecamatan Simpang Hilir. 2010 Kalimantan Barat / Kayong Utara APBD.

B.

MATA PEMBAYARAN DAN JENIS PEKERJAAN

= 5.67 % 9.49 % = 24.65 % = 43.00 % = = 2,37 % 1.14 % 8.14 %

PEKERJAAN UMUM Mobilisasi / Demobilisasi PEKERJAAN TANAH Timbunan Biasa = Timbunan Pilihan = PEKERJAAN BERBUTIRAN Telpord PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL Lapis Permukaan Penetrasi Macadam PEKERJAAN STRUKTUR Bangunan Bawah Jembatan Kayu Bangunan Atas Jembatan Kayu PEKERJAAN HARIAN

C.

MOBILISASI
Survey Lapangan, Pekerjaan dilakukan dengan tenaga ahli. Pekerjaan ini dilaksanakan pada saat awal dimulainya kontrak., survey dilakukan terhadap kondisi fisik dan struktur bangunan existing yang akan dikerjakan ( sesuai dengan dokumen kontrak ). Base Camp Kontraktor. Sebelum dimulai, dibangun di base champ yang didirikan pada lokasi disekitar / tidak jauh dari proyek ( lahan telah disewa ). Dalam Base camp didirikan bangunan kantor lapangan / kontraktor, tempat tinggal / barak, bengkel, gudang, ruang laboratorium dan sebagainya. ( sesuai yang diminta dalam dokumen pelelangan dan gambar rencana ). Semua Kegiatan, monitoring dan administrasi proyek dikerjakan didalam base champ. Membuat Papan Nama Proyek, Papan nama dibuat dari bahan kayu dan papan yang diberi keterangan ( dengan cat ) berupa nama proyek, pemilik proyek, jumlah nilai proyek, lokasi proyek dan lain-lain yang memperjelas keterangan proyek yang sedang dikerjakan. Dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dengan alat pendukung lainnya seperti palu, gergaji, dll. Selanjutnya papan nama diletakkna pada lokasi sekitar proyek yang mudah untuk dilihat dan dikenali oleh publik.

Foto Visual, pemotretan untuk dokumentasi dan pelaporan kemajuan pelaksanaan proyek dilaksanakan dari progress 0 % sampai dengan 100 %, dengan tiga phase colour ( 0 % - 50 % - 100 % ) sesuai spesifikasi. Rambu Pengaman Lalu Lintas dari kayu / papan, Rambu Pengaman lalu lintas dari kayu / papan dibuat terlebih dahulu sesuai dengan spesifikasi teknis dan kemudian dipasang pada lokasi yang telah ditentukan dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dibantu dengan alat pendukung lainnya seperti palu, gergaji, dll. Mobilisasi Peralatan, Mobilisasi/pengiriman peralatan dijadwalkan terlebih dahulu yang berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman/dalam base champ dan dekat dilokasi proyek
agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya.

D.

PERALATAN
Three Whell Roller Dump Truck Mesin Gilas 8 10 T Flad Bad Truck Tandem Roller : : : : : untuk melaksanakan pemadatan pekerjaan LPB dan Lapisan Penetrasi Macadam. Untuk Pelaksanaan Pengangkutan Material. Untuk Pemadatan Pekerjaan Tanah, LPB Telpord dan Lapisan Penetrasi Macadam. Untuk Pelaksanaan Pengangkutan Material Untuk Melaksanakan Pemadatan Tanah Pada Bahu Jalan.

E.

MATERIAL
Agregat Halus dan Kasar Pasir Ayak dan Pasir Beton Aspal Batu Pecah 3/5, Batu Pecah 2/3, Batu Pecah 1/2, Balok dan Papan Kayu Belian Alat Bantu

F.
1.

CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN PEKERJAAN TANAH


PEKERJAAN TIMBUNAN
Lingkup Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutiran yang disetujui untuk timbunan, untuk penimbunan kembalian galian pipa atau struktur dan untuk timunan umum yang iperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui.

Timbunan dalam seksi ini terbagi dalam 3 jenis, Yaitu : Timbunan Biasa : Timbunan Pilihan. Digunakan sebagai lapisan perbaikan tanah dasar untuk meningatkan daya dukung tanah dasar, juga digunakan di daerah saluran air dan lokasi serupa dimana bahan yang plasti sulit dipadatkan dengan baik. Timbunan dapat juga digunakan untuk meningkatkan kestabilan lereng atau pekerjaan timbuna jika diperlukan lereng yang curam karena keterbatasan ruanga,

dan untuk pekerjaan timbunan lainnya dimana kestabilan adalah factor yang kritis. Timbunan Pilihan di atas Rawa biasa dan Gambut. Timbunan yang digunakan diatas tanah rawa dan gambut yang selalu tergenang oleh air, yang menurut pendapat direksi pekerjaan tidak dapat dialirkan atau dikeringkan dengan cara yang diatur dalam spesifikasi ini.

Metode Pelaksanaannya : Penyiapan Tempat Kerja. Sebelum Penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak diperlukan harus dibuang sebagaimana yang iperintahkan oleh Direksi Pekerjaan atau sesuai dengan spesifikasi yang ada dalam dokumen. Menyiapkan Patok Batas dasar timbunan 3 hari sebelum pekerjaan dimulai. Dasar timbunan dipadatkan setebal 20 cm dan memenuhi kepadatan sebagaimana yang disyaratkan. Timbunan yang berada dilereng bukit atau ditempatkan diatas timbunan lama atau baru dikerjakan, maka lereng lama harus dipotong bertangga dengan lebar yang cukup sehingga memungkinkan peralatan alat berat dapat beroperasi. Sebelum timbunan dihampar dasar timbunan harus di garu dan dipadatkan sehingga mencapai kepadatan 95 %, Kepadatan kering maksimum sesuai yang diisyaratkan. Penghamparan Timbunan. Timbunan ditempatkan ke permukaan yang telah disiapka dan disear dalam lapisan yang merata yang setelah dipadatkan akan memenuhi tolerasi tebal lapisan yang diisyaratkan. Bilamana timbunan terakhir yang akan dihamparkan lebih dari 20 cm dan kurang dari 40 cm maka dibagi 2 sama tebalnya. Tanah Timbunan diangkut langsung dari lokasi ke permukaan yang telah disiapkan pada saat cerah. Timbunan diatas selimut pasir atau bahan drainase porous, harus diperhatikan agar kedua bahan tersebut tidak tercampur. Penimbunan kembali diatas pipa dan dibelakang struktur harus dilaksanakan dengan sistematis dan secepat mungkin setelah pemasangan pipa atau struktur. Bilaman timbunan badan jalan akan diperlebar, lereng timbunan lama harus disiapkan dega membuang seluruh tumbuhan-tumbuhan yang terdapat pada permukaan lereng dan dibuat bertangga sehingga timbunan baru apat terkunci.

Pemadatan Timbunan. Setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan sapai mencapai kepadatan yang diisyaratkan. Pemadatan timbunan hanya boleh dilaksanakan bila kadar air bahan berada dalam rentan 3% dibawah kadar air optimu sampai 1% diatas kadar air optimum. Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan laisan setebal 20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 7,5 cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut. Lapis penutup ini harus mencapai kepadatan sesuai yang diisyaratkan. Timbunan dipadatkan dimulai dari tepi terendah dan bergerak menuju kea rah elevasi tertinggi sumbu jalan sehingga setiap titik akan menerima jumlah energy pemadatan yang sama. Bilamana bahan timbunan dihamparkan paa kedua sisi pipa atau drainase beton atau struktur maka pelaksanaan harus dilakukan sedemikian rupa agar timbunan pada kedua sisi selalu mempunyai elevasi yang hampir sama. Penimbunan pada satu sisi abutmen tembok sayap, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, pemadatannya tidak boleh menggunakan peralatan dengan berat yang berlebihan karena dapat menyebabkan bergesernya struktur. Pemadtan yang tidak dapat dicapai peralatan pemadat, maka harus dihampar secara horisontaldengan tebal gembur tidak lebih dari 10 cm dan dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis dengan berat 70 Kg atau timbris(tamper) manual dengan berat maksimum 10 Kg. Timbunan Pilhan diatas rawa mulai dipadatkan pada batas 20 cm diatas permukaan air, dengan alat pemadat yang tepat yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

2.

PEKERJAAN TELFORD
PEKERJAAN LAPIS PONDASI BAWAH

Lapisan Pondasi Bawah adalah lapisan konstruksi yang meneruskan beban dari lapis pondasi atas kepala tanah dasar yang berupa bahan berbutir yang diletakkan diatas lapisan tanah dasar yang telah dibentuk dan dipadatkan serta langsung berada dibawah lapis pondasi atas perkerasan. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembangunan Lapis pondasi bawah (LPB) terdiri dari bahanbahan berbutir (A), atau bahan-bahan berbutir dibelah dan kerikil (B), atau kerikil, pasir dan lempung alami (C), Kesemuanya harus berdasarkan spesifikasi dan gambar yang ada.

Gradasi Lapis Pondasi Bawah disesuaikan dengan spesifikasi teknis, umum dan gambar yang ada serta sesuai dengn petunjuk direksi lapangan. Metode Pelaksanaan Pekerjaan LPB terdiri dari : Penyiapan Lapis Tanah Dasar Pencampuran dan pemasangan Lapis Pondasi Bawah Penghamparan dan Pemadatan. Pengendalian Lalu Lintas. 3.

PEKERJAAN PENETRASI MACADAM (LAPEN)

Lapisan Pondasi Penetrasi Macadam terdiri dari pembangunan diatas lapis pondasi atas atau permukaan dengan penutup yang ada yang sebelumnya sudah disiapkan, satu lapisan permukaan perkerasan yang tebalnya anatara 5 Cm dan penetrasi batu pecah yang bersih dengan pemakaian aspal pengikat panas Bahan Yang digunakan adalah : Pasir, agregat Kasar, Agregat pengunci, aspal, dll. Metode dan cara Pelaksanaan pekerjaan Struktur Bangunan Bawah adalah : Jenis alat dan metode pengoperasian harus sesuai dengan speksifikasi dan gambar yang telah ditentukan. Volume Bahan Yang digunakan dan tingkat perkiraan pemakaian bahanbahan per meter persegi luas permukaan untuk lapisan penetrasi macadam disesuaikan denagn keperluan yang ada atau sesuai dengan gambar dan specifikasi yang ada. Penetrasi Macadam dilakukan diatas pondasi yang telah ada sebelumnya atau diatas lapisan permukaan penutup. Penghamparan dan pemadatan : Penghamparan agregat kasar dalam lapisan pokok. Agregat Kasar dihampar dengan tangan dan dipasangan dengan keseragaman yang sama dan merata hingga mencapai garis profit dan kemiringan yang dikehendaki. Penaburan tidak boleh dilakukan lebih lanjut melebihi dari operasi penggilasan dan penebaran panjang yang dapat diselesaikan dalam ratarata satu hari kerja. Penggilasan dan Pemadatan Lapisan Pokok. Pemakaian Bahan aspal Setelah Agregat Kasar digilas dan diperiksa, maka bahan pengikat aspal akan disemprotkan pada suhu yang cocok kepada jenis dan mutu bahan sesuai dengan spesifikasi dan gambar yang ada. Agregat Kasar dihampar dengan tangan dan dipasangan dengan keseragaman yang sama dan merata hingga mencapai garis profit dan kemiringan yang dikehendaki. Penggunaan Agregat Pengunci. Penggunaan Bahan aspal setelah melakukan Pengilasan dan sudah sesuai dengan speksifikasi dan gambar yang ada. Penggunaan Agregat Penutup

4.

PEKERJAAN STRUKTUR

PEKERJAAN KAYU / JEMBATAN a. Mencakup dan meliputi penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai
dengan jenis pekerjaan, penyediaan bahan yang cukup, peralatan tukang baik yang mesinal dan manual guna kelancaran pekerjaan ini. Jenis Pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam ruang lingkup pekerjaan ini adalah : Pekerjaan Struktur Bangunan Bawah dan Struktur Bangunan Atas.

b.

Persyaratan dan klasifikasi kayu yang digunakan adalah sesuai dengan standart PPKI 1961 (SNI-5) lampiran I, dan ukurannya harus sesuai dengan gambar yang ada. Meruncing Tiang dan membuat pen serta lubang Hubungan tiang tongkat dengan laci dibuat sistim lobang laci dan di baut. Laci yang digunakan sistim ganda atau gampit. Sebelum pemancangan tiang tongkat terlebih dahulu dilakukan pengetaran dan pemancangan dilakukan dengan hammer atau secara manual minimal berat 50 Kg. Pemberhentian tumbukan pada tiang tongkat hanya dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi lapangan. Balok keep dipasang diatas pondasi dimana hubungan balok keep dengan perkuatannya menggunakan beugel dan dibaut sehingga kedudukan keep cukup kokoh. Pada setiap sambungan balok keep harus menggunakan sambungan bibir berkait, sedangkan sambungan balok keep memanjang dan melintang menggunakan sambungan ekor burung dengan panjang lidah sesuai dengan gambar dan diperkuat dengan baut. Pemasangan Balok air dan Pasir serta selempang silang dan melintang diperkuat dengan baut.

c. Metode dan cara Pelaksanaan pekerjaan Struktur Bangunan Bawah adalah

d.

Pelaksanaan pekerjaan Struktur Bangunan Atas adalah : Pekerjaan ini menggunakan lantai atas Papan belian dengan ukuran yang telah disesuaikan dengan gambar kerja. Setelah ditentukan Pemasangan lantai kerja jembatan kemudian untuk memperkuat lantai maka menggunakan balok gapit lantai dengan ukuran kayu disesuaikan dan harus di baut.

G. PEKERJAAN MONITORING
o Mengadakan Pertemuan dengan fihak Direksi Pekerjaan. Untuk mengetahui apakah pekerjaan tersebut telah sesuai dengan bestek dan dapat disetujui oleh Direksi Lapangan,sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Direksi Lapangan,Sebelum diserahkan sepenuhnya oleh pihak pemilik proyek.

Membuat Laporan Harian

Semua kemajuan pekerjaan dilapangan ,harus dicatat dalam laporan harian,pembuatan laporan harian harus di lakukan op name setiap hari setelah selesai item perkerjaan tersebut. o Membuat Laporan Mingguan. Laporan mingguan Diperoleh dari laporan harian yang telah disetujui pengawas lapangan selama seminggu dan kemudian hasil laporan tersebut disetujui oleh Direksi Lapangan. Membuat Laporan bulanan. Laporan Bulanan memuat kemajuan fisik pekerjaan ,dimana laporan tersebut memuat laporan fisik yang memuat presentase kemajuan pekerjaan ,dan dilampirkan dengan peta situasi dan schedule sessuai dengan kemajuan dilapangan.Laporan tersebut disetujui oleh Direksi Lapangan.

H. PEKERJAAN AKHIR
Demobilisasi Peralatan, Tenaga Kerja dan Pembersihan Lapangan, sebelum dinyatakan bahwa pekerjaan tersebut telah selesai menurut direksi dan Kepala Satuan Kerja. Penyiapan Laporan akhir, diantaranya Dokumentasi 100 %.

Teluk Batang, 24 Juni 2010 Penawar,

CV. BRUSELL ALSIFA

NURUL SYAFRIDA
Direktris

You might also like