You are on page 1of 3

Nadler (1988) menjelaskan bahwa model yang baik adalah model yang dapat menolong si pengguna untuk mengerti

apa proses menyeluruh secara mendasar. Ada beberapa manfaat model bagi si pengguna, antara lain: (1) menjelaskan beberapa aspek perilaku dan interaksi manusia, (2) mengintegrasikan apa yang diketahui melalui observasi dan penelitian, (3) menyederhanakan proses kemanusiaan yang kompleks, (4) pedoman untuk melakukan kegiatan. Kaitannya dengan pembelajaran, model pembelajaran berfungsi mengarahkan kita untuk mendesain pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembelajaran agar tercapai pembelajaran yang efektif, efisien, berdaya tarik, dan humanis. Joice (1992) menjelaskan model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran serta mengarahkan kita dalam mendesain pembelajaran untuk membantu pebelajar sedemikian hingga tujuan pembelajaran tercapai. Di dalam kegiatan pembelajaran terdapat beberapa model pembelajaran inovatif yang dapat digunakan guru. Model pembelajaran inovatif dapat memberikan motivasi bagi siswa untuk belajar lebih aktif lagi sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Salah satu model pembelajaran inovatif adalah pembelajaran berbasis portofolio. Sekilas tentang Pembelajaran Berbasis Portofolio Portofolio berasal dari bahasa Inggris portfolio yang berarti dokumen atau surat-surat. Dapat juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu (Fajar, 2005). Menurut Surapranata dan Hatta (2004) istilah portofolio pertama kali dipergunakan oleh fotografer dan artis, melalui portofolio para fotografer dapat memperlihatkan prosfektif pekerjaan mereka kepada pelanggan dengan menunjukkan koleksi pekerjaan yang dimiliki. Poejiadi (1994) menegaskan bahwa pembelajaran berbasis portofolio didasari atas teori belajar konstruktivisme, yang pada prinsipnya menggambarkan bahwa pebelajar membentuk atau membangun pengetahuannya melalui interaksinya dengan lingkungannya. Hal ini sejalan dengan ungkapan Suparno (1997:49) bahwa prinsip-prinsip konstruktivisme adalah : (1) pengetahuan dibangun oleh pebelajar sendiri, baik secara personal maupun sosial, (2) pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari pengajar ke pebelajar kecuali dengan keaktifan pebelajar sendiri untuk menalar, (3) pebelajar aktif mengkonstruksi terus menerus sehigga terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih rinci, lengkap serta sesuai dengan konsep ilmiah dan (4) pengajar sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi pebelajar berjalan mulus. Langkah-Langkah Langkah-langkah atau tahapan pembelajaran berbasis portofolio sebagaimana diungkapkan Fajar (2005) adalah sebagai berikut: Tahap 1

Identifikasi masalah Tahap 2 Memilih masalah untuk kajian kelas Tahap 3 Mengumpulkan informasi tentang masalah yang dikaji Tahap 4 Membuat portofolio Tahap 5 Penyajian portofolio Tahap 6 Refleksi pengalaman Dalam pembelajaran berbasis portofolio pengajar dan siswa memiliki peran masing-masing sebagaimana diungkapkan oleh Fajar (2005) sebagai berikut: Peran Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Berbasis Portofolio Peran Guru Mengajar di kelas secara profesional Merencanakan, melibatkan, menghubungkan dan memberi masukan Memberi motivasi untuk membuat keputusan, menggambar, mempertimbangkan, diskusi, membaca dan menanggapai Memberi petunjuk dan harapan Memproses pekerjaan usaha, kemajuan dan prestasi sebagai hasil belajar Membantu memandu portofolio Mengoleksi dan menganalisa contoh-contoh pekerjaan Mengembangkan gaya mengajar yang menumbuhkan rasa saling mempengaruhi antara pebelajar Peran Siswa Memilih topik-topik tulisan Memilih materi bacaan Mengorganisir dan menanggapi bacaan dan tulisan dalam portofolio Terlibat dalam mempertahankan Mengoleksi, menganalisis, membandingkan dan memilih tulisan serta contoh-contoh bacaan Kerjasama dengan orang lain untuk mengetahui secara personal tentang kekuatan dan kelemahannya Merencanakan tujuan tertentu

1. 2.

1. 2. 3. 4. 5.

3.

4. 5.

6.

7.

6. 7. 8.

dengan pebelajar dengan masyarakat dan lingkungannya 9. Mengumpulkan informasi dari hubungan antar pebelajar, pebelajar dengan pengajar dan pebelajar dengan masyarakat dan lingkungannya 10. Menggunakan analisa dan contohcontoh laporan untuk pihak-pihak yang membutuhkan.

Hambatan utama yang ditemui dalam pembelajaran dengan pembelajaran berbasis portofolio di antaranya: 1. relatif menggunakan waktu yang cukup lama; 2. penyusunan perangkat penilaian memerlukan usaha untuk melakukannnya khususnya dalam penilaian kreativitas pebelajar.

You might also like