You are on page 1of 6

SISTEM BUMI, BULAN DAN MATAHARI

1. KONDISI FISIK BUMI, BULAN DAN MATAHARI Bumi merupakan planet yang sangat khas dan istimewa, berbeda dengan planet-planet yang lain. Lautan biru, kegiatan vulkanik dan tektoniknya, serta atmosfernya yang dinamis menjadikan bumi unik. Adanya kehidupan biologis flora dan fauna juga menjadikan kekhasan bumi semakin menonjol. Bumi merupakan planet Terrestrial yang paling besar ukurannya. Bumi memiliki beberapa lapisan. Lapisan terluar adalah kerak silikat yang padat, dibawahnya mantel yang kenyal dan nyaris cair, inti luar yang lebih cair lagi, dan bagian inti yang padat. Bumi diselubungi campuran gas yang kita sebut dengan udara. Udara atau atmosfer bumi terdiri dari nitrogen (78%), oksigen (21%) dan sisanya adalah argon, karbon dioksida, uap air dan lain-lain. Bulan merupakan satelit bumi. Bulan tidak mempunyai cahaya sendiri, sedangkan cahaya bulan yang nampak dari bumi adalah sinar matahari yang dipantulkan oleh bulan. Secara fisik bulan hanya merupakan lembah-lembah, gunung tandus tidak berair, dan ruangan hampa sehingga tidak ada kehidupan. Bulan tidak memiliki angkasa dan langitnya berwarna hitam. Suhu di bulan mencapai 137 derajat celsius bila tidak terkena cahaya maatahari, dan bila terkena cahaya matahari suhunya mencapai 10 derajat celsius. Matahari pada dasarnya adalah bintang sebagaimana bintang yang lain. Akan tetapi karena jaraknya dari bumi hanya sekitar 150 juta kilometer, maka cahaya matahari yang sampai ke bumi menjadi lebih terang dibandingkan cahaya bintang yang lain. Umur matahari adalah sekitar 4,6 miliyar tahun, massanya 11,99 x 10kg, jari-jari 696.000 km, dan kerapatan rata-rata 1,4 gr/cm. Matahari terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian angkasa matahari, permukaan matahari, dan bagian dalam. Bagian matahari yang kita amati secara langsung adalah bagian angkasa/atmosfer matahari saja.

Bagian ini terbagi menjadi tiga, yaitu fotosfer, kromosfer, dan korona. Fotosfer adalah bagian matahari yang paling mudah kelihatan dari bumi. Temperaturnya sekitar 6000 C dan terdiri dari unsur hidrogen (75%), helium (23%) dan unsur kimia lain yang mencapai 67 unsur. Di atas fotosfer terdapat suatu lapisan tipis yang dinamakan kromosfer dengan ketebalan 2000-3000 km. Suhu bagian bawahnya 4500C sedangkan di bagian perbatasan dengan daerah di atasnya yang dinamakan daerah transisi suhunya mencapai 100000C. Di atas kromosfer terdapat daerah transisi tempat temperatur naik dengan cepat dari sekitar 100000C menjadi 1 juta derajat celsius pada jarak yang sangat pendek. Di atas daerah transisi kromosfer terdapat lapisan terluar angkasa matahari yang sangat renggang yang disebut korona. 1. PENAMPAKAN BULAN DAN MATAHARI DARI BUMI Sebagaimana diketahui bahwa sinar bulan yang nampak dari bumi merupakan sinar matahri yang dipantulkan oleh bulan. Karena revolusi bulan mengelilingi bumi, maka bulan nampak berubah bentuknya dilihat dari bumi. Perubahan bentuk bulan dilihat dari bumi inilah yang dinamakan dengan fase-fase bulan. Fase-fase Bulan (Moons phase) ini terulang setiap sekitar 29,5 hari, yaitu waktu yang diperlukan Bulan mengelilingi Bumi. Fase-fase ini terbagi dalam dua kategori, yakni fase utama yang terdiri dari empat fase dan fase antara yang juga terdiri dari empat fase sehingga semuanya ada delapan fase. Fase utama adalah Bulan baru (new Moon) ket, kuartal pertama (first quarter), Bulan purnama (full Moon) dan kuartal ketiga atau terakhir (third quarter atau last quarter). Sedangkan fase antara adalah fase waxing gibbous moon atau waxing humped moon, fase waning gibbous moon atau waning hunped moon, fase waning crescent, dan fase konjungsi. Gambar Fase-fase Bulan

Berkaitan dengan matahari, pergerakan harian matahari dari timur ke barat, terbit dari timur dan terbenam di barat pada dasarnya bukanlah gerak matahari yang sebenarnya, akan tetapi merupakan akibat perputaran bumi pada porosnya (evolusi) selama sehari semalam. Perjalanan matahari seperti tadi dinamakan dengan perjalanan semu matahari. Selain itu, matahari juga melakukan perjalanan tahunan, yaitu perjalanan matahari ke arah timur dalam waktu satu tahun (365,2425 hari) untuk satu kali putaran. 1. FENOMENA YANG TERKAIT SISTEM BUMI-BULAN-MATAHARI Bumi selain berotasi juga berevolusi. Akan tetapi sumbu rotasi bumi ternyata tidak tegak lurus terhadap sumbu revolusinya melainkan membentuk sudut kemiringan 23,45. Lintasan bumi ketika berevolusi ini akan melalui sebuah bidang maya pada bola langit yang disebut ekliptika. Perpotongan antara bidang ekliptika dan bidang ekuator ini adalah dua titik penting yang menunjukkan informasi musim, yaitu vernal equinox yang terjadi pada tanggal 21 Maret dan autumnal equinox pada tanggal 23 September. Pertengahan antara kedua titik tadi adalah titik summer dan titik winter yang terjadi tanggal 21 Juni dan 22 Desember. Ketika matahari berada di vernal equinox, bumi bagian utara akan mengalami musim semi dan bumi bagian selatan akan mengalami musim gugur. Karena bagian bumi yang mendapatkan sinar matahari sama dengan bagian bumi yang tidak mendapatkan sinarnya, maka pada musim ini panjang siang dan malam akan sama. Ketika matahari berada pada autumnal equinox, bumi bagian utara akan mengalami musim gugur dan bumi bagioan selatan akan mengalami musim semi. Puncak musim panas (summer) di utara terjadi pada tanggal 21 Juni dan puncak musim dingin terjadi pada tanggal 22 Desember. Dan itu terjadi sebaliknya di bumi bagian selatan. Gambar Terjadinya Perbedaan Musim

Diantara fenomena yang terjadi karena sistem bumi bulan dan matahari adalah terjadinya pasang surut air laut. Pasang surut air laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi bumi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Untuk permasalahan gravitasi bulan meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Ada dua macam pasang, yaitu pasang laut purnama dan pasang laut perbani. Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama. Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan seperempat dan tigaperempat.

Gambar Terjadinya Pasang Surut Air Laut Bumi berputar mengelilingi matahari, bulan mengelilingi bumi dan bersama dengan bumi mengelilingi matahari. Diantara akibat yang bisa timbul dari hal ini adalah bumi terkadang berada di antara bulan dan matahari dan terkadang bulan yang berada di antara bumi dan matahari. Ketika bulan berada di antara bumi dan matahari dan ketiganya berada dalam satu garis, bulan akan menghalangi cahaya matahari yang menuju beberapa daerah di permukaan bumi. Inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana matahari pada daerah bumi

yang cahaya mataharinya terhalang bulan. Sedangkan ketika bumi berada di antara bulan dan matahari dan ketiganya berada dalam satu garis, maka bayangan bumi akan menutupi bulan sedikit demi sedaikit. Inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan. Gambar Gerhana Bulan dan Matahari 1. SISTEM KALENDER SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH Sistem kalender yang berlaku di dunia ini didominasi oleh sistem kalender masehi (solar system/syamsiyah) dan sistem kalender hijriah (lunar system/qamariyah) atau gabungan keduanya. Sistem kalender merupakan sistem yang sangat berkaitan dengan sistem bulan, bumi, dan matahari. Kalender Masehi merupakan kalender yang didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari atau peredaran matahari semu. Lama revolusi bumi adalah 365,25 (lebih tepatnya 365,2425) hari. Sisa waktu yang ada dikumpulkan selama 4 tahun menjadi 1 hari dan ditambahkan dalam bulan Februari, sehingga menjadi 29 hari. Sehingga 1 tahun menjadi 366 hari dan dikenal sebagai tahun kabisat/tahun panjang (yaitu tahun yang habis dibagi 4), sedangkan tahun yang bukan kabisat dinamakan tahun basitah/tahun pendek yang jumlah harinya 365 hari yang jumlah hari bulan Februarinya adalah 28 hari. Satu tahun terdiri dari 12 bulan. Sedangkan kalender hijriah adalah sistem kalender yang didasarkan pada perputaran bulan mengelilingi bumi. Satu tahun dalam sistem ini adalah 12 bulan. Dalam satu edar bulan membutuhkan waktu 29 hari 12 jam 44 menit 2,5 detik. Untuk menghindari adanya pecahan hari, maka ditentukan bahwa umur bulan ada yang 30 hari dan ada pula yang 29 hari. Bulan-bulan ganjil berumur 30 hari dan bulan-bulan genap berumur 29 hari kecuali bulan Dzulhijjah (bulan ke-12) yang berumur 30 hari ketika tahun kabisah. Setiap 30 tahun terdapat 11 tahun kabisah/tahun panjang yang berumur 355 hari dan 19 tahun basitah/tahun pendek yang berumur 354

hari. Tahun-tahun kabisah jatuh pada urutan ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26 dan 29.

You might also like