You are on page 1of 13

Tugas Biostatistika

HASIL ANALISIS DATA PENGARUH SDM KESEHATAN DAN SARANA KESEHATAN TERHADAP INDIKATOR SPM KABUPATEN PIDIE JAYA 2008 - 2011

Disusun Oleh :

ALQI YUTHA ANNISA SARINDAH YAYANG YUSZA MELDA S.N

FADIL AHMAD ALFINA AYYU R. SARAH UTAMI AHMAD M.

NURUL SYAKILA FAZLIA PUTRI IRMAYANI

NASRIZARNI RAHMI HAYATI INDAH PUSPITA P.

Pembimbing : dr. Rahmat Suhanda, M.kes

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA/ RSUD ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH FEBRUARI, 2013

HASIL ANALISA DATA PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA DAN SARANA KESEHATAN TERHADAP PENCAPAIAN INDIKATOR SPM KABUPATEN ACEH TENGAH KINERJA 2008-2011
Pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Aceh Tengah yang ditujukan untuk membangun manusia yang berkualitas seperti yang diamanatkan dalam visi dan misi Kementerian Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah dilaksanakan melalui pemerataan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Pembangunan kesehatan tersebut cendrung mengalami perubahan (trend) yang dinamis. Kementerian Kesehatan pada tahun 2008 telah menerbitkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dipenuhi setiap kabupaten/kota di Indonesia. Dalam tulisan ini disajikan pencapaian SPM Kabupaten Aceh Tengah kinerja 2008 sampai dengan 2011 yang disertai dengan analisa mengenai pengaruh sumber daya manusia dan sarana kesehatan terhadap pencapain SPM. Terkait dengan kurangnya data yang ditemukan sehingga dalam tulisan ini hanya dibahas 10 dari 18 indikator pencapain SPM Kabupaten Aceh Tengah
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Tahun 2008 2009 2010 2011 Angka Kunjungan K4 69 % 72,9 % 82,49 % 82,3 % Rasio SDM Kesehatan/1000 Ibu Hamil Bidan Dokter Rasio 62 223 35 47 177 24 109 428 19 83 707 37 Rasio Luas wilayah/Sarana Kesehatan Pustu Puskesmas Rasio 47 14 70,7 47 14 70,7 49 14 70,7 51 14 68,5

Analisis Pengaruh SDM dan Sarana Kesehatan terhadap Angka Kunjungan K4 :

Grafik pertama menunjukkan tidak terdapat keterkaitan antara kunjungan K4 dengan jumlah SDM kesehatan. Hal ini ditandai dengan pertambahan SDM kesehatan tidak diiringi dengan pertambahan angka kunjungan secara signifikan. Kemudian pada grafik yang kedua juga tidak terlihat adanya keterkaitan antara jangkauan luas sarana kesehatan dengan pertambahan angka kunjunganK4. 2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani Tahun 2008 2009 2010 2011 Rasio SDM Kesehatan/1000 Komplikasi Ibu Hamil Kebidanan yang ditangani Bidan Dokter Rasio 62 100% 223 35 47 100 % 177 24 109 3% 428 19 83 34 % 707 37 Rasio Luas wilayah/Sarana Kesehatan Pustu Puskesmas Rasio 47 14 21 47 14 20 49 14 18 51 14 17

Analisis Pengaruh SDM dan Sarana Kesehatan terhadap Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani :

Grafik pertama menunjukkan tidak ada keterkaitan antara jumlah SDM kesehatan dengan cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. Peningkatan jumlah SDM kesehatan tidak dibarengi dengan meningkatnya cakupan pelayanan. Kemudian pada grafik kedua terlihat adnya keterkaitan antara luas jangkauan kerja sarana kesehatan dengan cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. Hal ini dapat terlihat pada grafik, semakin luas jangkauan kerja sarana kesehatan semain tinggi persentase cakupan pelayanan. 3. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2008 2009 2010 2011 Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 90% 78% 79% 84 % Rasio SDM Kesehatan/1000 Ibu Bersalin Bidan Dokter Rasio 62 223 35 48 177 24 106 428 19 183 707 37 Rasio Luas wilayah/Sarana Kesehatan Pustu Puskesmas Rasio 47 14 22 47 14 21 49 14 19 51 14 18

Analisa pengaruh SDM dan luas jangkauan sarana kesehatan terhadap Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan :

Grafik pertama menunjukkan tidak terdapat keterkaitan antara cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan jumlah SDM kesehatan. Hal ini ditandai dengan pertambahan SDM kesehatan tidak diiringi dengan pertambahan cakupan pertolongan persalinan secara signifikan. Kemudian pada grafik yang kedua juga tidak terlihat adanya keterkaitan antara jangkauan luas sarana kesehatan dengan pertambahan cakupan pertolongan persalinan. 4. Cakupan Pelayanan Nifas Tahun 2008 2009 2010 2011 Cakupan Pelayanan Nifas 75% 72% 69% 74 % Rasio SDM Kesehatan/1000 Ibu Nifas Bidan Dokter Rasio 62 223 35 48 177 24 106 428 19 183 707 37 Rasio Luas wilayah/Sarana Kesehatan Pustu Puskesmas Rasio 47 14 22 47 14 21 49 14 19 51 14 18

Analisa pengaruh SDM dan luas jangkauan sarana kesehatan terhadap Cakupan Pelayanan Nifas :

Grafik pertama menunjukkan tidak terdapat keterkaitan antara cakupan pelayanan nifas dengan jumlah sdm kesehatan. hal ini ditandai dengan pertambahan sdm kesehatan tidak diiringi dengan pertambahan cakupan pelayanan nifas secara signifikan. kemudian pada grafik yang kedua juga tidak terlihat adanya keterkaitan antara jangkauan luas sarana kesehatan dengan pertambahan cakupan cakupan pelayanan nifas. 5. Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2008 2009 2010 2011 Cakupan Kunjungan bayi 72,18% 100% 82,9% 90,6 % Rasio SDM Kesehatan/1000 Ibu Nifas Bidan Dokter Rasio 62 223 35 48 177 24 106 428 19 183 707 37 Rasio Luas wilayah/Sarana Kesehatan Pustu Puskesmas Rasio 47 14 22 47 14 21 49 14 19 51 14 18

Analisa pengaruh SDM dan luas jangkauan sarana kesehatan terhadap Cakupan Kunjungan Bayi :

Grafik pertama menunjukkan tidak terdapat keterkaitan antara cakupan kunjungan bayi dengan jumlah SDM kesehatan. Hal ini ditandai dengan pertambahan sdm kesehatan tidak diiringi dengan pertambahan cakupan kunjungan bayi secara signifikan. Kemudian pada grafik yang kedua juga tidak terlihat adanya keterkaitan antara jangkauan luas sarana kesehatan dengan pertambahan cakupan cakupan kunjungan bayi.

6. Cakupan Desa Universal Child Immunization (UCI) Tahun Cakupan Desa UCI 2008 2009 2010 2011 60,07% 58,22% 78,6% 89,2% Rasio SDM Kesehatan/Desa Bidan Dokter Rasio 1 223 35 1 177 24 2 428 19 3 707 37 Rasio Luas wilayah/Sarana Kesehatan Pustu Puskesmas Rasio 47 14 8,1 47 14 6,9 49 14 6,8 51 14 6,8

Analisa pengaruh SDM dan luas jangkauan sarana kesehatan terhadap Cakupan Desa UCI :

: Grafik pertama memperlihatkan adanya keterkaitan antara peningkatan tenaga kesehatan terhadap cakupan desa UCI. Jumlah tenaga kesehatan yang bertambah, baik itu bidan, perawat maupun dokter ternyata berimplikasi pada meningkatnya angka cakupan Desa UCI. . Adapun grafik kedua menunjukan tidak adanya keterkaitan antara peningkatan luas jangkauan sarana kesehatan dengan cakupan Desa UCI.
7. Cakupan Pelayanan Anak Balita Tahun 2008 2009 2010 2011 Cakupan Pelayanan Balita 91% 61% 44% 74% Rasio SDM Kesehatan/Balita Bidan Dokter Rasio 1 223 35 1 177 24 1 428 19 4 707 37 Rasio Luas wilayah/Sarana Kesehatan Pustu Puskesmas Rasio 47 14 9 47 14 9 49 14 8 51 14 8

Analisa pengaruh SDM dan luas jangkauan sarana kesehatan terhadap Cakupan Pelayanan Balita:

Grafik pertama menunjukkan tidak terdapat keterkaitan antara cakupan Pelayanan Balita dengan jumlah SDM kesehatan. Hal ini ditandai dengan pertambahan sdm kesehatan tidak diiringi dengan pertambahan cakupan Pelayanan Balita secara signifikan. Kemudian pada grafik yang kedua juga tidak terlihat adanya keterkaitan antara jangkauan luas sarana kesehatan dengan pertambahan cakupan cakupan Pelayanan Balita. 8. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Cakupan Rasio SDM Kesehatan/1000 Penjaringan murid Kesehatan Siswa Bidan Dokter Rasio SD 27 4% 223 35 13 12% 177 24 170 19% 428 19 41 89% 707 37 Rasio Luas wilayah/Sarana Kesehatan Pustu 47 47 49 51 Puskesmas 14 14 14 14 Rasio 70,7 70,7 68,5 66,4

Tahun 2008 2009 2010 2011

Analisa pengaruh SDM dan luas jangkauan sarana kesehatan terhadap Cakupan Penjaringan:

Grafik pertama menunjukkan tidak terdapat keterkaitan antara cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dengan jumlah SDM kesehatan. Hal ini ditandai dengan pertambahan sdm kesehatan tidak diiringi dengan pertambahan cakupan penjaringan kesehatan siswa SD secara signifikan. Adapun grafik kedua

9. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin Tahun 2008 2009 2010 2011 Rasio SDM Kesehatan/1000 Cakupan penduduk Pelayanan KesDas Masyarakat miskin Bidan Dokter Rasio 3,6 30% 223 35 1,5 28% 177 24 4,2 58% 428 19 7,8 36% 707 37 Rasio Luas wilayah/Sarana Kesehatan Pustu Puskesmas Rasio 47 14 10,8 47 14 9,0 49 14 9,3 51 14 9,2

Analisa pengaruh SDM dan luas jangkauan sarana kesehatan terhadap Cakupan pelayanan :

Grafik pertama dan kedua menunjukkan tidak ada keterkaitan antara jumlah tenaga kesehatan dan luas jangkauan sarana kesehatan terhadap cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin. Hal ini dapat dilihat pada grafik, penambahan tenaga kesehatan dan jangkauan saran kesehatan tidak diiringi dengan perubahan cakupan pelayanan secara signifikan.

10. Cakupan Desa Mengalami KLB yang ditangani <24 jam Tahun 2008 2009 2010 2011 Rasio SDM Kesehatan/1000 Cakupan Desa penduduk mengalami KLB ditangani <24jam Bidan Dokter Rasio 1,8 30% 223 35 1,3 28% 177 24 3,2 58% 428 19 5,5 36% 707 37 Rasio Luas wilayah/Sarana Kesehatan Pustu Puskesmas Rasio 47 14 69.6 47 14 69,6 49 14 67,4 51 14 64,4

Analisa pengaruh SDM dan luas jangkauan sarana kesehatan terhadap Cakupan pelayanan :

Grafi pertama dan kedua menunjukkan penanganan yang telah mencapai 100 % dari tahun pertama data sampai terakhir sehingga tidak bisa dilakukan analisa untuk melihat keterkaitan antara SDM dan luas jangkauan sarana kesehatan. Hal ini bisa disebabkan oleh data yang terlalu sedikit.

REKOMENDASI :

1. Kepada instasi yang berwenang dalam menyusun profil kesehatan kabupaten/kota hendaknya melengkapi data-data pelengkap indikator pencapaian SPM sehingga analisa terhadap pencapaian indikator tersebut dapat lebih mudah dilakukan.
2. Dari hasil analisa terhadap pencapaian SPM kabupaten Aceh Tengah didapatkan bahwa

jumlah SDM dan luas jangkauan sarana kesehatan tidak terlalu berpengaruh terhadap pencapaian indikator SPM nasional sehingga harus dilakukan kajian yang lebih mendalam lagi mengenai penambahan tenaga kesehatan maupun sarana kesehatan agar terciptanya efisiensi dalam serapan belanja kesehatan kabupaten. 3. Tenaga Kesehatan di Kabupaten Aceh Tengah harus dipacu lagi untuk

memiliki kinerja yang optimal sehingga indikator SPM nasional dapat tercapai, utamakan kualitas dibandingkan kuantitas 4. Masyarakat harus lebih sering diberi penyuluhan mengenai pentingnya

kesehatan dan fungsi-fungsi dari sarana kesehatan di wilayah tersebut 5. Masyarakat harus dilibatkan dalam rangka pencapaian indikator SPM nasional

You might also like