Professional Documents
Culture Documents
Pasca-perundingan Roem-Roijen, gencatan senjata mulai dilakukan di Jawa (11 Agustus) dan Sumatra (15 Agustus).
1949
24 Juni
Pasukan Belanda mulai mengevakuasi diri dari Yogyakarta.
29 Juni
Pasukan Indonesia memasuki Yogyakarta.
6 Juli
13 Juli
Kekuasaan dikembalikan dari Pemerintahan Darurat RI (PDRI) di Bukittinggi di bawah Sjafruddin Prawiranegara ke pemerintah republik di Yogyakarta di bawah Soekarno.
23 Agustus
Delegasi Indonesia
Drs. Moh. Hatta (ketua), Mr. Moh. Roem, Prof. Dr. Soepomo, dr. J. Leimena, Mr. Ali Sastroamidjojo, Mr. Suyono Hadinoto, Dr. Sumitro Djojohadikusumo, Mr. Abdul Karim Pringgodigdo Indonesia menuntut Ratu tidak memegang fungsi apa pun, baik dalam arti hukum internasional maupun konstitusional. Indonesia menuntut Irian yang merupakan bagian dari Kepulauan Indonesia. Perbedaan jarak budaya Indonesia dan Irian Barat tidak sejauh perbedaan budaya Belanda dan Irian Barat. Muh. Yamin membantah kalau rakyat Irian belum mampu memutuskan kehendaknya sendiri karena sudah terdapat pergerakan kemerdekaan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) dipimpin A.B. Karunuy. Indonesia hanya setuju membayar hutang Belanda sebelum tahun 1945, karena pengeluaran Belanda setelah tahun 1945 digunakan untuk menumpas perjuangan kemerdekaan RI.
2 November
Sidang formal Konferensi Meja Bundar ditutup. Mr. Moh. Roem kembali ke Indonesia untuk bertugas sebagai panitia pemilihan Presiden RIS.
7 November
18 November
Pemerintah RI yang beribukota sementara di Yogyakarta menerima baik-baik hasil KMB.
25 November
Hatta menjelaskan hasil KMB dalam sidang Badan Pekerja Komite Nasional Pusat RI.
27 Desember
Di Istana Dam: ditandatangani Akta Penyerahan dan Pengakuan Kedaulatan Indonesia oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri, serta para Menteri dalam Kabinet Belanda.
1950
4 Januari
DPR Malang menyatakan berpisah dari Jawa Timur dan bergabung dengan RI.
9 Januari
[D]engan berdirinya Republik Indonesia Serikat kita telah mencapai 95% cita-cita kemerdekaan kita. Moh. Hatta
19 Januari
[K]unjungan ke Sumatra dan Borneo itu untuk menabur semangat unitarisme Indonesia. Menurut perhitungan, negara kesatuan Indonesia akan tercapai dalam satu tahun ini juga. keterangan pers Muh. Yamin kepada Antara
23 Januari
Kapten Westerling (Belanda) melakukan pembantaian dan berusaha melakukan kudeta di Bandung.
1 Februari
Wali Negara Madura, Tjakraningrat, memutuskan untuk membubarkan Negara Bagian Madura dan bergabung dengan RI. Pemerintah Pasundan membubarkan diri.
9 Februari 9 Maret
Hasil Perundingan
RI dirugikan: (1) RI membayar beban hutang Belanda; (2) Irian Barat tidak masuk dalam pengakuan kedaulatan; (3) Pembentukan Uni Indonesia-Belanda. Masih adanya sistem federal akan bermanfaat bagi taktik politik adu domba Belanda. Namun, karena yang menjadi prioritas paling penting yaitu pengakuan dunia internasional dan berakhirnya pemerintah kolonial Belanda, sistem federal tersebut diterima.
Negara Sumatra Selatan & Negara Jawa Timur membubarkan diri dan bergabung ke dalam RI.
5 April
Pengakuan Kedaulatan
Pengakuan kedaulatan dilakukan secara serentak pada 27 Desember 1949 di tiga tempat. Di Istana Dam, Amsterdam, penyerahan kedaulatan dari Ratu Juliana kepada Moh. Hatta selaku perwakilan RI. Di Jakarta, penyerahan kedaulatan dari wakil pemerintah Belanda H.J. Lovink kepada wakil pemerintah RI Sri Sultan HB IX. Di Yogyakarta, dilakukan penyerahan mandat dari Presiden RI Ir. Soekarno kepada Pejabat Sementara Presiden RI Mr. Asaat. Dengan ini, pengakuan de jure dari masyarakat internasional (sebagai syarat eksistensi sebuah negara berdasarkan hukum internasional) telah terpenuhi. Namun, ini berarti pemerintah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia dimulai pada 27 Desember 1949. Baru pada 17 Agustus 2005, pemerintah Belanda melalui Menlu Bernard Bot, doktor hukum lulusan Harvard Law School yang lahir di Jakarta, mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pemerintah Minahasa memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur dan bergabung dengan RI.
19 April
Perundingan antara RIS (diwakili Moh. Hatta yang sekaligus mewakili NIT dan NST) dan RI mencapai persetujuan membentuk Negara Kesatuan pada tanggal 19 Mei 1950 di Jakarta.
25 April
17 Agustus
Dihasilkan pembentukan Negara Kesatuan melalui perjanjian antara 3 negara bagian: Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, Negara Sumatra Timur.
Arief Bakhtiar D.