Professional Documents
Culture Documents
Badan Informasi Geospasial Jl. Raya Jakarta Bogor Km 46, Cibinong - Bogor
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG Upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang melalui penetapan peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif, serta pengenaan sanksi.
PERMASALAHAN
Contoh Kasus 1
Tata Batas Administrasi
Contoh Kasus 2
Batas Garis Pantai
Contoh Kasus 3
Data Verifikasi Pulau
Contoh Kasus 4
Kelengkapan & Kesesuaian Antar Peta
Contoh Kasus 5
Ketidakpaduserasian Pola & Struktur
Contoh Kasus 6
Legenda Peta Pola & Struktur
Contoh Kasus 7
Sumber Data & Informasi
Simbol dan notasi Peta Tata Ruang sifatnya khusus. Hanya berlaku untuk penggambaran peta tata ruang
last
Back to 1st
Data Kaltim
Batas Provinsi Bakosurtanal Batas provinsi antar provinsi tidak sama dengan batas provinsi yang ada di Bakosurtanal
Data Bakosurtanal
Next
GARIS PANTAI
Next
Back to 1st
SURABAYA I
Garis pantai tidak sesuai
Kegiatan reklamasi dan sedimentasi dapat mempengaruhi batas dan luas wilayah
Next
Back to 1st
SURABAYA II
Garis pantai tidak sesuai
Kegiatan reklamasi dan sedimentasi dapat mempengaruhi batas dan luas wilayah
Next
Back to 1st
SURABAYA III
Garis pantai tidak sesuai
Kegiatan reklamasi dan sedimentasi dapat mempengaruhi batas dan luas wilayah
Back to 1st
1. Daerah pemukiman padat 2. Daerah rawan bencana, tidak sinkron bila daerah ini dijadikan area pemukiman
Peta rawan bencana Peta kepadatan penduduk
SURABAYA IV
Back to 1st
Data informasi merupakan hutan bakau, Kenyataan pengamatan melalui citra satelit bukan merupakan hutan bakau
Next
Back to 1st
KASUS MEBIDANGRO
Back to 1st
KASUS GORONTALO
Keterangan Sumber Data sering kali dianggap sebagai informasi tidak penting sehingga dicantumkan tidak jelas.
Back to 1st
SISTEMATIKA RPP
BAB I KETENTUAN UMUM
PERENCANAAN TATA RUANG KETELITIAN PETA PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL PETA RENCANA TATA RUANG
PEMBINAAN TEKNIS
BAB V
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
LAMPIRAN
RTRW NASIONAL
WILAYAH
RTRW KABUPATEN
PERKOTAAN
RTRW KOTA
RTR KWS PERKOTAAN DLM WIL KABUPATEN RTR BAGIAN WIL KOTA RTR KWS STRA KOTA
RDTR
RTR KAB./KOTA
RTRW PROVINSI
Skala 1:250.000
Kewenangan Nasional
RTRW NASIONAL
Skala 1:1.000.000
o sistem referensi geometri yang dipakai; o skala, akurasi, atau kerincian basis data;
Memenuhi syarat?
tidak
Perbaikan Geometris
ya
DATA SPASIAL TEMATIK/PETA TEMATIK
Kelengkapan tema sesuai yg ditentukan dalam NSPK oleh sektor2 terkait
Memenuhi syarat?
tidak
ya
DATA SPASIAL RENCANA/PETA RENCANA
Memenuhi syarat?
tidak
ya
LAYOUT/ALBUM PETA Sesuai dengan kaidah kartografis
ya
Sungai
sebelum supervisi
setelah supervisi
PENGAPLIKASIAN RPP
Sebelum Supervisi Setelah Supervisi
RTRW kabupaten/kota belum dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan adalah pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan Mataram mewujudkan kawasan koridor Ampenan ruang karenatingkat ketelitian petanya belum mencapai 1:5000; dan/atau Cakranegara (AMC) sebagai embrio bagian dari wilayahnya yang RTRW kabupaten/kota sudah mengamanatkan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi serta sebagai ikon ikon kota Mataram perlu disusun RDTR-nya. Metro
Pengukuran GCP menggunakan GPS type Geodetic dengan ketelitian tinggi (fraksi cm)
Pengambilan titik GCP harus tepat Pada sudut bangunan yang dapat teridentifikasi pada citra
Sebelum
Sesudah
Proses orthorektifikasi dan koreksi geometris dilakukan dengan bantuan DEM karena ada dasarnya permukaan bumi tidak datar. Pada peta skala besar relief permukaan bumi harus diperhitungkan untuk mendapatkan peta yang akurat.
Hasil suvey lapangan dalam peta digital dan database spatial nya
Terima kasih
BERSAMA MENATA RUANG
INDONESIA
YANG LEBIH BAIK