Professional Documents
Culture Documents
Makna Kata Riba : kelebihan atau penambahan atau surplus Makna Ekonomi : Surplus pendapatan yang diterima pemberi pinjaman dari peminjam dari jumlah pinjaman pokok sebagai imbalan karena menangguhkan atau berpisah dari sebagian modalnya selama periode waktu tertentu
RIBA JAHILIYAH
Adalah seseorang yang menjual barangnya secara tempo hingga waktu tertentu. Apabila telah datang saat pembayaran dan si pembeli tidak mampu membayar, ia memberikan bayaran tambahan atas penangguhan
Yang dimaksud dengan riba jahiliyah yang berimplikasi pelipatgandaan sejalan dengan waktu adalah seseorang yang memiliki piutang atas mitranya. Pada saat jatuh tempo, ia berkata, Bayar sekarang atau tambah
Jenis-Jenis Riba
Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan.
Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya.
RIBA FADHL
Pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barang ribawi
Jangan menukarkan emas dengan emas dan perak dengan perak melainkan dengan kuantitas yang sama, tetapi tukarkanlah emas dengan perak menurut yang kamu sukai (HR Bukhari) Jangan menukarkan emas dengan emas dan perak dengan perak melainkan dengan kuantitas yang sama dan janganlah menukarkan suatu barang dengan barang yang sama dengan kuantitas yang lebih sedikit dan janganlah menukarkan barang yang ada dengan barang yang tidak ada (HR Bukhari)
Tukarlah satu dinar dengan satu dinar dan satu dirham dengan satu dirham dan jangan lebih (Imam Malik Al-Muwaththa)
Janganlah menukarkan satu dinar dengan dua dinar dan satu dirham dengan dua dirham (Imam Malik Al-Muwaththa)
Tukarkanlah emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, barley dengan barley, kurma dengan kurma, garam dengan garam dan barang apa saja dengan kuantitas yang sama dan dari tangan ke tangan (pada saat terjadi transaksi). Tetapi jika terjadi perbedaan jenis, maka tukarkanlah barang menurut kesukaanmu, tetapi hendaklah dari tangan ke tangan bukan secara kredit (Imam Malik dalam Al-Muwaththa)
Abu Said meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Gubernur Khaibar membawa kurma bermutu tinggi kepada Rasulullah SAW, Beliau bersabda : Apakah seluruh penduduk Khaibar menghasilkan kurma yang sama ? Gubernur menjawab : Tidak demi ALLAH, kami membeli satu saa kurma seperti ini dengan menukar dua saa. Nabi bersabda : Jangan lakukan hal itu lagi, engkau harus menjual kurma ini terlebih dahulu dengan harga pasar untuk memperoleh uang dan kemudian membeli kurma yang bermutu sangat baik (HR Bukhari)
Bilal ra membawa kurma hijau kepada Rasulullah SAW, Beliau bersabda : Dari mana engkau mendapatkan kurma ini ? Bilal menjawab : Kami mempunyai kurma yang bermutu rendah, oleh karena itu kami memberikan dua saa kurma ini untuk ditukarkan dengan satu saa kurma dengan maksud untuk menghadiahkannya kepada Rasulullah SAW, setelah mendengar penjelasan ini Rasulullah bersabda : a wa a wa (pernyataan kutukan). Ini jelas riba. Jangan kamu ulangi perbuatan ini, jika kamu menginginkan kurma yang bermutu baik, pertamatama engkau jual kurma yang bermutu rendah itu untuk memperoleh uang, lalu kemudian belilah kurma yang berkualitas baik (HR Bukhari)