You are on page 1of 9

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan mengucap syukur alhamdulillah atas kehadirat Alloh SWT yang telah menciptakan dan mengatur alam semesta, serta ridho dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Selama penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis menucapkan terima kasih kepada : 1. 2. Ibu Diana Sri Justika Segenap pihak yang telah terlibat dalam proses penyusunan makalah ini. Tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi, mengingat keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan. Sehingga penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesepurnaaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dalam penulisan makalah di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tasikmalaya, Oktober 2010

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1

1.2 Tujuan .............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Otot manusia ................................................................................................................... 2 2.2 . Karakteristik otot ............................................................................................................ 2 2.3 Fungsi otot ...................................................................................................................... 2 2.4 Macam-macam otot ........................................................................................................ 2 2.5 Kerja otot ........................................................................................................................ 4 2.6 Otot antagonis ................................................................................................................ 4 2.7 Otot sinergis .................................................................................................................... 4 2.8 Macam-macam gangguan pada otot .............................................................................. 4 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 6 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 7

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi untuk bergerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang berciri mampu berkontraksi, aktipitas biasanya di pengaruhi oleh stimulus dari system saraf. Unit dasar dari seluruh jenis otot adalah myofibril yaitu struktur filament yang berukuran sangat kecil tersusun dari protein komplek , yaitu filamen aktin dan myosin. Pada saat otot berkontraksi filament-filamen tersebut saling bertautan yang mendapatkan energy dari mitokondria disekitar miofibrin. Oleh karna itu, banyak jenis otot yang saling berhubungan walaupun jenis otot terdiri dari otot lurik, otot jantung, dan otot rangka. Ketiganya mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda pula.

1.2 TUJUAN Agar dapat mengetahui dan memahami perbedaan jenis-jenis jaringan otot pada hewan maupun pada manusia . Selain itu dapat mengetahui kontraksi otot pada saat otot bekerja.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Otot Manusia Otot adalah jaringan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif, sementara rangka tubuh merupakan alat gerak pasif. Sel-sel otot mempunyai kemampuan berkontraksi dan relaksasi.Kontraksi adalah pengerutan otot sehingga bentukhya memendek.Relaksasi adalah pengenduran otot sehingga bentuknya memanjang. 2.2 Karakteristik Otot Kontraksibilitas : Kemampuan untuk memendek Ekstensibilitas : Kemampuan untuk memanjang Elastisitas : Kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau memanjang Kemampuan kontraksi terjadi karena sel itu memiliki komponen protein aktin dan miosin Aktin & Miosin adalah Protein khas dari otot

2.3 Fungsi Otot Menghasilkan gerak skeletal Mempertahankan postur tubuh dan posisi badan Mendukung jaringan yang lunak Menjaga lubang masuk dan keluar Mempertahankan temperatur tubuh

2.4 Macam-Macam Otot Otot Lurik Otot Polos Otot Jantung

Otot Lurik Dinamakan otot lurik karena bila dilihat dibawah mikroskop tampak ada garis gelap dan terang berselang seling melintang disepanjang serabut otot bergaris melintang. Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai kehendak dan dibawah pengaruh saraf sadar .Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras Ciri-ciri otot lurik yaitu , Bentuk sel silindris, memanjang, dan memiliki banyak inti sel. Jika diamati dengan mikroskop, sel otot lurik nampak adanya garis-garis melintang yang membentuk daerah gelap dan terang berselang-seling.Karena itu dinamakan otot lurik. Tetapi karena melekat pada rangka disebut juga sebagai otot rangka. Bekerja di bawah kesadaran kita, artinya menurut kehendak kita. Karena itu disebut juga sebagai otot sadar. Otot polos Jaringan otot polos mempunyai serabut serabut yang homogen sehingga bila diamati dibawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris garis .Otot polos berkontraksi secara refleks dan dibawah pengaruh saraf otonom serta memiliki reaksi yang lambat .Otot polosterdapat pada saluran pencernaan, dinding pemuluh darah, saluran pernafasan Ciri-cirinya otot polos yaitu: Bentuk sel gelendong, kedua ujungnya meruncing, di bagian tengahnya menggelembung dan memiliki satu inti sel. Jika diamati dengan mikroskop, sel-sel otot polos nampak tidak memiliki garis-garis melintang (polos).Bekerjanya di luar kesadaran kita, artinya tidak di bawah kehendak kita. Karena itu disebut sebagai otot tak sadar. Otot polos terdapat pada organ-organ dalam misalnya usus, pembuluh darah, dan saluran kelamin. Otot Jantung Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung .Strukturnya menyerupai otot lurik , meskipun begitu kontraksi otot jantung bergerk secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat .Fungsi otot jantung adalah memompa darah keluar jantung

2.5 Kerja Otot Otot dikatakan bekerja jika berkontraksi. Saat berkontraksi, otot akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya menggembung. Karena berkontraksi, tulang yang dilekati otot tersebut tertarik/terangkat. Kontraksi satu otot hanya untuk menggerakkan tulang ke satu arah. Untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain dan kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua otot dengan tujuan kerja yang berbeda. Berdasarkan tujuan kerjanya, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis. 2.6 Otot Antagonis Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang bekerja dengan tujuan berlawanan. Jika otot A berkontraksi dan otot B berelaksasi maka tulang akan tertarik/terangkat, sebaliknya jika otot A berelaksasi dan otot B berkontraksi maka tulang akan kembali ke posisi semula.Contoh otot antagonis yaitu otot bisep dan trisep pada lengan atas.Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga ujung (tiga tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Jika otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi, maka lengan bawah akan terangkat. Jika otot bisep berelaksasi dan otot trisep berkontraksi, maka lengan bawah akan turun. 2.7 Otot Sinergis Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama-sama dengan tujuan yang sama. Jadi otot-otot itu berkontraksi dan berelaksasi bersama. Misalnya otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. 2.8 Macam macam gangguan pada otot Kelelahan otot : Suatu keadaan dimana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya kram otot atau kejang- kejang otot Astrofi otot : Penurunan fungsi otot yang menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi biasanya disebabkan oleh penyakit poliomyelitis Leher kaku / stiff : Suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang / peradangan otot leher karena gerakan atau adanya hentakan pada leher serta menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada leher seseorang

Hipotrofit otot : Suatu jenis kelainan pada otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas otot yang berlebihan yang umumnya karena kerja dan olah raga berlebih Hernis abdominal : Kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit hernia atau turun berok, yaitu penurunan usus yang masuk kedalam rongga perut

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN System gerak pada manusia terdiri atas dua macam, yaitu alat gerak aktif (berupa otot) dan alat Gerak pasif (berupa tulang). Keduanya saling mendukung untuk menghasilkan suatu gerakan. Selain sebagai alat gerak pasif, pungsi tulang lainnya, yaitu sebagai penyongkong tubuh, memberi bentuk tubuh, melindungi organ tubuh yang vital, sebagai tempat melekatnya otot, sebagai tempat penimbunan mineral , dan sebagai tempat pembentukan sel-sel darah. Rangka manusia terdiri atas tulang aksial dan tulang apendikular. Tulang aksial atau disebut juga tulang sumbu merupakan tulang penyusun sumbu tubuh dari ujung kepala sampai ujung ekor. Tulang apendikular merupakan tulang yang menyusun anggota gerak , baik anggota gerak atas (tangan) maupun anggota gerak bawah (kaki). Antara tulang yang satu dan tulang yang lainnya d hubungkan oleh persediaan atau arti kulasi. Ada tiga macam persediaan, yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.patDidalam otot terdapat aktin dan niosin yang merupakan protein aktif untuk kontraksi otot. Kontraksi otot juga harus di dukung oleh tersedianya cukup energy berupa ATP yang di peroleh dari respirasi. Gangguan system gerak dapat terjadi pada tulang , persediaan , dan pada otot.

DAFTAR PUSTAKA

Riandari, Heni. 2007. Sains Biologi 2. Solo: Tiga Serangkai. www.google.com www.wikipedia.com

You might also like