You are on page 1of 14

Satuan acara penyuluhan

Tentang

Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Oleh

Merisa Ali 110201022

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PIALA SAKTI PARIAMAN

2013
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

Pokok Bahasan Sasaran Penyaji Tempat Waktu A. Latar Belakang

: Tanda bahaya pada kehamilan : Pengunjung Puskesmas Pauh kambar : Merisa Ali : Puskesmas Pauh Kambar : 09.00 WIB

Kehamilan merupakan masa-masaKehadiran seorang bayi dalam sebuah keluarga adalah merupakan dambaan setiap orang. Karena dengan kehadiran seorang bayilah mereka dapat meneruskan garis keturunan mereka. Seorang bayi tentu saja masih punya nilai ketergantungan yang tinggi kepada kedua ortunya harus ekstra cermat dan penuh perhatian dalam merawat bayi mereka. Untuk menunjang perawatan tersebut, seorang ibu sangat dianjurkan untuk memberikan ASI (Air Susu Ibu) sebagai sumber makanan yang utama seelum meraka diperbolehkan untuk mendapatkan sumber makanan yang lainnya. Dalam prosese pemberian ASI tersebut, seorang ibu harus memperhatikan gizinya dan harus cukup pengetahuan tentang cara merawat seorang bayi dan cara/teknik menyusui bayi yang baik dan benar. Sehingga bayi mereka bisa tumbuh dengan baik dan sehat. Sehingga kelak bisa menjadi anak yang cerdas. Pengetahuan tentang teknik menyusui bayi yang baik dan benar tidak hanya berguna bagi ibu-ibu yang telah berkeluarga. Tapi juga berguna bagi remaja putri agar kelak mereka bisa menyusui anak-anak mereka dengan baik dan benar B. Tujuan 1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya pada kehamilan, diharapkan ibu hamil dapat memahami tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan dapat segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat agar tidak terjadi kematian baik pada ibu hamil maupun pada bayi. 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya pada kehamilan diharapkan ibu hamil mampu: 1. Menjelaskan pengertian tanda bahaya kehamilan 2. Mengenali dan memahami tanda bahaya pada kehamilan 3. Menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan 4. Melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi tanda bahaya pada kehamilan 5. Melakukan tindakan yang tepat dan cepat pada saat timbul tanda bahaya pada kehamilan C. Target Ibu hamil D. Setting Tempat Puskesmas Pauh Kambar I. SETTING TEMPAT

Keterangan:

Penyaji

Moderator

Observer

E. Pengorganisasian Moderator Penyaji F. Susunan Acara Tahap Kegiatan Waktu No . 1. Kegiatan Pembukaa n Penyuluh

Peserta : : Pengunjung Puskesmas

: Rifna Farzi Observer : Merisa Ali Peserta

Keluarga Mendengarkan Memperhatikan Memperhatikan

Waktu 5 menit

Memberi salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan

2.

Isi

Menjelaskan tanda kehamilan

pengertian pada

Memperhatikan dan mendengarkan Memperhatikan dan mendengarkan

30 menit

bahaya

Menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan

Menjelaskan pencegahan dan penanganan tanda

Memperhatikan dan mendengarkan Mendengarkan dan memberikan jawaban 10 menit

bahaya pada kehamilan 3. Penutup Memberikan kesempatan kepada bertanya Mengajukan kepada pertanyaan untuk ibu untuk

Menjawab pertanyaan

ibu

menjawab pertanyaan Memberikan (aplaus dan pujian) Membuat kesimpulan reward

Bertepuk tangan

Memperhatikan dan mendengarkan

Membagikan leaflet

Menerima leaflet

Menyampaikan penutup

salam

Menjawab salam

E. METODE 1. Ceramah 2. Tanya jawab F. MEDIA 1. Buku KIA 2. Leaflet

MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN A. Pengertian Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki tanda bahaya atau resiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007). Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya siatu masalah yang serius pada ibu atau janin yang dikandungnya. Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan yang bahaya (Uswhaya, 2009). B. Tanda bahaya pada kehamilan serta pencegahan dan penanganannya 1. Ibu hamil mengalami perdarahan atau mengeluarkan bercak darah terus menerus dari jalan lahir. Perdarahan dapat terjadi pada awal maupun akhir kehamilan. Perdarahan pada awal kehamilan terjadi pada trimester pertama (1-12 minggu) penyebabnya adalah abortus , kehamilan di luar kandungan atau biasa di sebut kehamilan ektopik terganggu (KET), adanya jaringan yang abnormal dan melekat pada rahim, perlekatan plasenta pada rahim, atau infeksi penyakit. Perdarahan yang tidak normal pada awal kehamilan adalah perdarahan yang berwarna merah, perdarahan yang banyak, atauperdarahan dengan nyeri. Pada menjelang akhir kehamilan (kira-kira pada minggu ke-20), perdarahan yang terjadi biasanya disebabkan perlekatan plasenta ke jalan lahir sehingga menyumbat jalan lahir atau biasa di sebut plasenta previa. Bisa juga perdarahan terjadi karena plasenta yang terlepas di dalam rahim atau di sebut dengan solusio plasenta. (Sinsin Lis, 2008, p.53). Pada saat mengalami perdarahan ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang ibu hamil, yaitu:

1) Segera tirah baring agar perdarahan tidak semakin banyak. 2) Beri minum manis pada ibu hamil yang mengalami perdarahan. 3) Segera mengunjungi tenaga kesehatan kesehatan. Bila perdarahan cukup banyak hingga menembus kain atau pakaian dan tempat pelayanan kesehatan jauh sebaiknya selama perjalanan menuju ke rumah sakit posisikan kedua kaki lebih tinggi dengan di ganjal bantal sedangkan kepala dibaringkan datar sejajar tubuh. 2. Bengkak di tangan, kaki dan wajah Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala bahkan kejang - kejang mendadak dan disertai pertambahan berat badan berlebihan selama hamil juga perlu diwaspadai. Semua tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan eklampsia bila kejang. Bengkak terjadi karena adanya peningkatan kadar garam atau natrium dalam tubuh ibu hamil. Garam atau natrium ini bersifat menahan cairan sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Keadaan ini seringkali muncul pada trimester ke tiga kehamilan. Untuk mengetahui pembengkakan yang tidak normal antara lain dengan menekan pada daerah tungkai kaki yang bengkak, bila bagian yang di tekan tampak cekung dan tidak segera kembali seperti semula berarti terdapat penumpukan cairan. Pencegahan dan penanganan pada ibu hamil yang mengalami pembekakan di tangan, kaki, dan wajah yaitu: 1) Kurangi mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung natrium atau garam 2) Pada saat bekerja atau bepergian hindari pemakaian sepatu yang bertumit tinggi dan pakaian ketat

3) Hindari

menyilangkan

kedua

kaki

saat

berdiri,

karena

akan

menghambat aliran darah di daerah kaki 4) Saat di rumah selalu memposisikan kaki lebih tinggi, dengan menggunakan bantal untuk penopang atau letakkan kaki di kursi sejajar. 5) Hindari penggunaan pakaian yang ketat selama hamil 6) Ibu hamil yang bekerja dan terpaksa harus duduk terus menerus, hindari kedua kaki menggantung, beri penopang untuk meletakkan telapak kaki dan pada saat istirahat upayakan untuk sejajarkan kedua kaki dan posisikan kaki lebih tinggi bisa dengan ditopang bangku kecil 7) Bagi ibu hamil yang bekerja dengan posisi berdiri terus menerus, pada saat istirahat, posisikan kaki lebih tinggi. 8) Lakukan rendam kaki dengan air hangat yang di beri garam setiap selesai mandi selama 15 menit, lalu kompres dengan handuk kecil yang di basahi air dingin. 9) Lakukan pijatan ringan pada daerah kaki menggunakan baby oil, pijatan dilakukan secara melingkar mulai dari telapak dan punggung kaki sampai mata kaki dan kedua betis hingga lutut. 10) Sebaiknya ibu hamil sesering mungkin mengkonsumsi rebusan air kacang hijau. 11) Bila pembengkakan pada daerah kaki disertai keluhan pusing kepala berat, nyeri ulu hati dan mata berkunang - kunang dan bengkak bertambah berat sebaiknya segera mengunjungi tenaga kesehatan yang merawat kehamilan. 3. Demam tinggi Ibu hamil baik dalam usia kehamilan berapapun bila mengalami panas atau demam tinggi perlu segera di bawa kepada tenaga kesehatan atau pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pertolongan. Keterlambatan penanganan dapat menimbulkan bahaya bagi ibu akibat infeksi. Selain itu bayi berpotensi mengalami keguguran dan terlahir prematur bahkan kematian bayi dalam kandungan. Ibu hamil dengan panas tinggi tidak dianjurkan untuk minum obat penurun panas tanpa ada pemeriksaan dari tenaga kesehatan.

Penanganan ibu hamil yang mengalami demam tinggi, yaitu: 1) Selama mengalami demam ibu hamil minum air putih yang cukup agar tidak terjadi kekurangan cairan tubuh 2) Melakukan kompres untuk menurunkan suhu tubuh. 3) Bila sudah mendapat pengobatan, sebaiknya ibu hamil istirahat tirah baring di atas tempat tidur hingga suhu tubuh kembali normal. 4. Air ketuban keluar sebelum waktunya Ketuban pecah dini atau ketuban pecah sebelum waktunya adalah keadaan dimana air ketuban mengalir dan merembes atau keluar terus menerus dari jalan lahir dan tidak disertai tanda persalinan. Idealnya selaput ketuban yang melindungi janin dalam rahim baru robek atau pecah setelah kehamilan cukup bulan dan diikuti adanya tanda - tanda di mulainya proses untuk bersalin. Keutuhan selaput ketuban ini sangat penting bagi perlindungan janin dalam rahim. Jika Ketuban sudah pecah, berarti selaput yang melindungi janin sudah robek, dan air ketuban berkurang jumlahnya. Idealnya cairan ketuban ini sekitar >500 cc sampai dengan1000 cc. Bayi dalam kandungan ibarat berada dalam suatu gelembung selaput yang tipis mirip balon namun berisi air. Bayi dengan aman berenang dan bergerak dalam kehangatan air ketuban. Ketika selaput itu robek, maka ketuban akan mengalir terus menerus, akhirnya bisa kering. Faktor yang bisa menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya, secara teori disebutkan bahwa akibat berkurangnya kekuatan selaput ketuban menahan tekanan yang berasal dari dalam kandungan, Infeksi pada jalan lahir ibu, benturan atau trauma fisik maupun psikis. dan sebagainya. Ketuban yang pecah pada kehaamilan muda maupun pada kehamilan tua tetap sama sama beresiko infeksi pada bayi. Terutama bila air ketuban yang keluar berwarna kuning kental atau kehijauan bau. Pada kehamilan yang masih belum cukup bulan, pecahnya ketuban akan merangsang kontraksi sehingga terjadi pembukaan jalan lahir dan

bayi terlahir sebelum aktunya. Bila ketuban sudah dinyatakan habis oleh dokter atau bidan, maka kondisi bayi dalam keadaan waspada infeksi, oleh karena itu bayi sebaiknya dilahirkan jika sudah memenuhi ketentuan untuk mengakhiri kehamilan dengan dirangsang ( induksi )obat atau infus, bahkan ada beberapa kasus yang harus dilakukan seksio sesarea. Pencegahan jika terjadi ketuban pecah sebelum waktunya, adalah: 1) Hindari perjalanan jauh yang melelahkan dan menimbulkan ketegangan fisik maupun mental bagi ibu hamil 2) Hindari makan - makanan yang bisa meerangsang terjadinya kontraksi rahim, misalnya minuman beralkohol kadar tinggi, makanan yang mengandung zat fermentasi berlebihan 3) Hindari trauma atau benturan fisik pada daerah perut 4) Pada ibu hamil kembar, kurangi aktifitas yang berlebihan, karena kehamilan kembar sendiri sudah beresiko ketuban pecah sebelum waktunya akibat pereganagan rahim. 5) Jaga tubuh ibu hamil dari infeksi terutama infeksi pada daerah alat kelamin 6) Hindari stress berlebihan yang akan merangsang hormon tubuh untuk menimbulkan kontraaksi pada rahim. 5. Gerakan bayi berkurang atau tidak bergerak sama sekali. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pisdiknakes, 2003). Bagi ibu hamil penting memantau gerak bayi dalam kandungan. Pada kehamilan yang masih muda gerakan bayi memang belum dapat dirasakan. Pada umumnya memasuki kehamilan lima bulan ibu hamil semakin sering meraskan gerakan gerakan janin dalam kandungan. Bila dalam keadaan terjaga diharapkan seorang ibu hamil bisa merasakan gerakan janin 10 kali dalam 12 jam. Bila ibu tidak merasakan gerakan janin sebaiknya segera menuju ke tempat pelayanan kesehatan agar tidak terlambat dan terjadi kematian janin dalam kandungan. Namun pada beberapa kasus misalnya bayi dengan lilitan tali pusat seringkali

janin dalam kandungan setelah bergerak lincah tiba-tiba tidak bergerak sama sekali.

Penangan untuk merangsang gerak bayi, yaitu: 1) Ibu berbaring miring ke satu sisi tubuh ke arah kiri dan usap perlahan perut ibu 2) Ajak bayi berkomunikasi sambil ibu relaksasi dan menarik nafas panjang.

6. Ibu mengalami muntah terus menerus dan tidak bisa makan sama sekali Pada kehamilan ada perubahan hormon tubuh yang berguna untuk mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kehamilan. Perubahan perubahan hormon dan pembesaran rahim tersebut menyebabkan gerakan usus terganggu. Hormon kehamilan tersebut meningkat pada saat pagi hari sehingga keluhan umum seperti mual muntah, rasa penuh pada lambung, nyeri ulu hati terasa seperti terbakar lebih sering terjadi pada pagi hari. Pencegahan dan penanganan pada ibu hamil yang megalami muntah terus menerus dan tidak bisa makan sama sekali: 1) Makan dalam porsi kecil tetapi sering 2) Perbanyak konsumsi karbohidrat, selain nasi bisa di ganti dengan kentang dll 3) Makanlah dalam keadaan hidangan selagi masih hangat 4) Mengurangi makanan berlemak dan mengandung minyak agar lambung tidak memproduksi asam yang berlebihan. 5) Hindari makan sambil minum agar lambung tidak terasa penuh 6) Hindari bumbu yang pedas, berbau tajam, terlalu asam 7) Menghindari stress yang membuat asam lambung semakin meningkat 8) Setiap bangun tidur biasakan minum air hangat dan manis sedikit demi sedikit 9) Segera membawa ibu hamil yang mengalami muntah berlebihan dan tidak bisa makan atau minum, ataupun dalam keadaan setelah makan

dan minum ibu hamil langsung muntah lagi dan terdapat demam ke tenaga kesehatan.

7. Ibu mengalami cedera atau trauma pada daerah perut. Keadaan cedera tersebut bisa diakibatkan kecelakaan, terjatuh maupun akibat tindakan kekerasan misalnya dipukul atau ditendang daerah perut. Keadaan seperti ini dapat berakibat ibu mengalami perdarahan, keguguran dan gangguan pertumbuhan dalam rahim. Saran : Bila melihat ibu hamil mengalami benturan pada perut atau terjatuh karena kecelakaan di lalulintas walaupun tidak terluka sebaiknya segera membawa ibu hamil kepada petugas kesehatan maupun pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat pemeriksaan. Ibu hamil dengan tindakan kekerasan fisik hingga saat ini masih ditemukan.Perlu adanya kerjasama dari lingkungan masyarakat untuk menyadarkan pentingnya menjaga keselamatan dan menyayangi ibu hamil. Semoga bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat dalam membantu meningkatkan kewaspadaan terhadap tanda bahaya pada ibu hamil dan semakin menyayangi para ibu hamil dengan memberi perhatian khusus mulai dari hal - hal sederhana, misalnya tidak merokok di depan ibu hamil, memberi keempatan duduk pada ibu hamil yang berdiri di bus kota atau kereta api, segera membantu mengantarkan ibu hamil ke petugas kesehatan bila menemukan keadaan ibu hamil dalam tanda bahaya, memberi dukungan mental pada ibu hamil dan sebagainya. 8. Masalah pengelihatan Perubahan visual misalnya pandangan kabur atau berbayang dan ibu akan sakit kepala yang hebat dan mungkin merupakan suatu tanda pre eklamsia.

DAFTAR PUSTAKA Tari, R. 2010. Waspada Ketuban Pecah Sebelum Waktunya.

www.kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/09/10WaspadaKetuban-Pecah-Sebelum-Waktunya/ diakses 24 April 2012 . Tips Mengatasi Mual dan Muntah pada Kehamilan.

www.kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan anak/2010/07/09/Tips-MengatasiMual-dan-Muntah-pada-Kehamilan/ diakses 24 April 2012 Tari, R. 2011. Kenali Tujuh Tanda Bahaya dalam Kehamilan.

www.kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/09/12/Kenali-TujuhTanda-Bahaya-dalam-Kehamilan/ diakses 24 April 2012 . . Tips Atasi Kaki Bengkak saat Hamil.

www.kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/02/16/Tips-AtasiKaki-Bengkan-saat-Hamil/ diakses 24 April 2012 /http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/112/jtptunimus-gdl-agustinset-5570-3babii.pdf. diakses 24 April 2012

PENUTUP

Demikianlah SAP ini penulis buat, semoga dilaksanakan sesuai rencana. Pauh Kambar, Maret 2013

Merisa Ali

Disetujui Oleh : Pembimbing Akademik CI Puskesmas

( Febriyeni, S.SiT, M.Biomed )

You might also like