You are on page 1of 2

Kekuatan dan Keutamaan Karakter oleh Juan Carlos Sihotang, 1206237914

Judul : Kekuatan dan Keutamaan Karakter Pengarang : Bagus Takwin, dkk Data Publikasi : Modul MPKT A Buku Ajar 1 Kekuatan dan Keutamaan Karakter, Filsafat, Logika, dan Etika, I: Lembaga Penerbit FEUI Depok, 2011

Masalah karakter telah menjadi salah satu topik yang paling sering dibahas dalam forum diskusi atau seminar, sebab karakter adalah salah satu kunci kemajuan dan pembangunan bangsa. Dengan kekuatan dan keutamaan karakter, orang dapat menghasilkan perasaan-perasaan positif dalam kondisi apapun dan memberikan penilaian positif pula kepada hidupnya.

Allport (1937:48) mengemukakan bahwa kepribadian adalah perilaku yang tampil yang melibatkan aspek psikis seperti berpikir, mempercayai dan merasakan sesuatu dan yang melibatkan aspek fisik seperti berjalan, berbicara dan melakukan tindakan-tindakan motorik. Kepribadian seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Sementara karakter adalah kepribadian yang dievaluasi, artinya kepribadian yang ditampilkan keluar disesuaikan dengan nilai dan norma tertentu. Karakter adalah kumpulan sifat mental dan etis yang menandai seseorang. Kumpulan ini menentukan orang seperti apa pemiliknya.

Peterson dan Seligman (2004) mengatakan bahwa karakter yang kuat adalah karakter yang bercirikan keutamaan-keutamaan yang merupakan keunggulan manusia. Ada kondisi situasional yang dapat memunculkan atau menyurutkan kekuatan-kekuatan itu, pelatihan atau pembinaan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan karakter yang kuat, serta hasil-hasil positif yang dapat diperoleh seseorang yang memiliki keutamaan.

Ada enam kategori keutamaan yaitu: 1. Kebijaksanaan dan pengetahuan, yaitu bagaimana mendapatkan dan menggunakan pengetahuan.

2. Kemanusiaan dan cinta, yaitu kemampuan interpersonal dan bagaimana menjalin pertemanan dengan orang lain 3. Keutamaan kesatriaan, yaitu kekuatan emosional yang melibatkan kemauan kuat untuk mencapai suatu tujuan meskipun mendapat halangan atau tentangan. 4. Keutamaan keadilan, mendasari kehidupan yang sehat dalam suatu masyarakat. 5. Pengelolaan diri yaitu untuk melindungi diri dari segala akibat buruk yang mungkin terjadi karena perbuatan sendiri. 6. Transendensi, menghubungkan kehidupan manusia dengan seluruh alam semesta dan memberi makna kepada kehidupan. Keutamaan-keutamaan yang terkandung dalam kekuatan transendensi merupakan keutamaan yang membuat seseorang dapat menjalani hidup secara bermakna, optimis, dan selalu memperjuangkan kebaikan. Dengan memaknai hidup, kita membangun rasa syukur atas hidup kita. Kita hidup dengan penuh harapan, optimis dan berorientasi ke masa depan, sehingga kita meningkatkan daya spiritualitas kita. Daya-daya spiritual tersebut menjadi kekuatan kita untuk bertahan menuju satu tujuan dan menguatkan kita dalam situasi yang sulit. Dengan daya-daya spiritual, manusia dapat melampaui dirinya, berkembang terus sebagai makhluk yang self-trancendence (selalu mampu berkembang melampaui dirinya). Karakter mempunyai hubungan yang erat dengan daya spiritualitas yang menguatkan dan mengembangkan manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Pembentukan karakter erat sekali hubungannya dengan pencapaian kebahagiaan, sebab orang dengan karakter yang kuat memandang hidup sebagai hal yang bermakna dan berharga, memberi sumbangan positif kepada masyarakat, dan menemukan kekuatankekuatan diri sendiri. Kekuatan-kekuatan itu digunakan untuk kepentingan yang lebih besar. Jadi, jika kita ingin bahagia, maka kita harus mulai dengan belajar berpikir positif dan memandang hidup dan orang lain sebagai hal yang baik. Pendidikan harus mengarah kepada kebahagiaan dan pembentukan karakter itu. Jika dipahami bahwa inti pendidikan adalah pembentukan karakter maka setiap pendidikan adalah pembentukan karakter. Sehingga pendidikan secara umum tidak dipisahkan dari pembentukan karakter seperti yang sering terjadi akhir-akhir ini.

You might also like