You are on page 1of 38

Ca.

Colon Ascendens

KASUS
IDENTITAS PASIEN

No. rekam medic : 393923

Nama

: Tn. K A Umur : 54 tahun Alamat : Depok Jenis kelamin : laki-laki Agama : Islam Suku bangsa : Maluku Status perkawinan : Menikah Pendidikan terakhir : Tamat SMU Pekerjaan : Swasta Masuk RS : 20 Juni 2009

ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 22

Juni 2009 jam 15.00


Keluhan Utama

Nyeri perut kanan sejajar umbilicus 2 hari sebelum

masuk rumah sakit.


Keluhan Tambahan

Adanya massa di perut sebelah kanan, berat badan

turun drastis

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien

datang ke RSUP Fatmawati karena mengeluh nyeri perut kanan bawah yang dan hilang timbul sejak 6 bulan sebelum masuk rumah sakit. Selain itu pasien juga merasakan adanya benjolan pada perut kanan bawahnya kira-kira sebesar telur ayam yang dapat bergerak perlahan sendiri keatas dan kebawah biasanya setelah makan. Pasien juga mengalami penurunan berat badan yang drastis sebanyak 20 kg selama 6 bulan terakhir. Demam disangkal, sesak di sangkal, mual muntah disangkal, konstipasi disangkal, BAB seperti kotoran kambing di sangkal, BAK lancar. Pasien mengaku BABnya lembek, tanpa darah, warna coklat kekuningan, 2-3

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat hipotensi diakui, riwayat gastritis diakui,

riwayat DM di sangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat hipotensi dan gastritis dalam keluarga diakui,

riwayuat hipertensi, DM, keganasan di keluarga di sangkal.


Riwayat Psikososial

Pasien mengatakan tidak merokok, tidak pernah

menerima transfusi darah, tidak memakai narkoba, dan tidak minum minuman beralkohol. Pasien mengaku sering mengkonsumsi daging merah dan jarang mengkonsumsi sayuran segar dan buah-

PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis

Keadaan umum

Kesadaran
Status Gizi Berat Badan Tinggi Badan
Tanda-tanda vital

: sakit ringan : compos mentis : buruk : 38 kg : 170 cm

Tekanan darah

Suhu
Nadi Pernapasan

: 90/60 mmHg : 37,3 oC : 64 x/menit : 18 x/menit

Kepala

Kepala

: normocephali, rambut hitam, penyebaran mudah rontok : pupil isokor, CA +/+, SI -/-, reflex langsung +/+, reflex cahaya tak langsung

merata,
Mata

cahaya
+/+ Telinga : normotia, nyeri tekan tragus -/ Hidung : deviasi septum -, mukosa hiperemi -, oedem Mulut : sianosis -, lidah tidak kotor

Thoraks Paru
Inspeksi

: pergerakan hemitoraks kanan dan kiri simetris, keadaan statis dan dinamis : focal fremitus sama di kedua paru, nyeri tekan : sonor diseluruh lapang paru, nyeri ketuk : suara napas vesikuler, ronchi -, wheezing-

dalam
Palpasi Perkusi

Auskultasi

Jantung
Inspeksi

: ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicular sinistra Perkusi : batas jantung kanan : ICS V linea sternalis dextra batas jantung kiri : ICS V linea midclavicular sinistra batas pinggang jantung : ICS III linea

Abdomen

Inspeksi

: abdomen datar, tegang pada regio kanan, massa -, smiling umbilicus : kanan : teraba keras, teraba massa

terlihat
Palpasi

keras tidak mobile ukuran 6x5x1,5 cm di periumbilikus, NT+, NLKiri : teraba supel, massa-, NT-, NL Perkusi : kanan : redup dari atas kanan sampai bawah kanan, NK + Kiri : timpani, NK Auskultasi : bising usus meningkat
Ekstremitas

: tidak ada deformitas, akral hangat +,

Status Lokalis Regio abdomen ( kuadran kanan)

Inspeksi

: perut datar, tegang, tidak terlihat adanya massa yang menonjol Palpasi : terasa keras, teraba massa keras, batas tidak tegas, tidak mobile, ukuran 6x5x1,5 cm di periumbilikus, NT+, NLPerkusi : redup, NK + Auskultasi : bising usus meningkat Rectal touch : tonus dari m.sfingter ani baik, ampula recti tidak kolaps, mukosa licin, tidak teraba adanya

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium (15 Juni 2009)
Hematologi Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Eritrosit LED VER/HER/KHER/RDW VER HER KHER RDW Hitung jenis Basofil Eosinofil Netrofil Limfosit Monosit Masa perdarahan Masa pembekuan nilai normal 11,7-15,5 gr/dl 33-45 % 5,0-10,0 ribu/ul 150-440 ribu/ul 3,80-5,20 juta/ul 0.0-10.0 mm 80,0-100,0 fl 26,0-34,0 pg 32,0-36,0 g/dl 11,5-14,5 % 0-1 % 0 66 30 4 1,5 menit 4,5 menit 1-3 % 50-70 % 20-40 % 2-8 % 1,0-3,0 menit 2,0-6,0 menit 9,7 32 9,2 330 3,57 35,0 89,6 27,2 30,3 13,2 0

Kimia klinik Fungsi hati SGOT SGPT 8 Protein total 6,96 Albumin 3,75 Globulin 3,21 Bilirubin total 0,4 Fungsi ginjal Asam urat darah Ureum Kreatinin darah 0,8 Diabetes Glukosa puasa Glukosa darah puasa 85 Glukosa urin puasa Glukosa PP Glukosa darah 2 jam PP Glukosa urin PP

16

0-34 U/l 0-40 U/l 6,00-8,00 g/dL 3,40-4,80 g/dL 2,50-3,00 g/dL 0,00-1,00 mg/dL

2,8 23

< 7 mg/dL 20-40 mg/dL 0,6-1,5 mg/dL

80-100 mg/dL negatif 129 80-145 mg/dL negatif

Lemak Trigliserida Kolesterol total Kolesterol HDL Kolesterol LDL Urinalisa Urobilinogen Protein urin BJ Bilirubin Keton Nitrit pH Lekosit Darah / HB Glukosa Warna Kejernihan

66 171 51 107 1 2+ 1,025 6 1+ yellow clear

< 150 mg/dL < 200 mg/dL 30-64 mg/dL < 130 mg/dL < 1 U.E/dL negatif 1,003-1,030 negatif negatif negatif 4,8-7,4 negatif negatif negatif yellow clear

Sedimen urin Epitel Leukosit Eritrosit Silinder Kristal Bakteri DLL

+ 2-3 10-12 -

0-5 /LPB 0-2 /LPB

negatif negatif

Foto thoraks (12 juni 2009) Mediastinum superior tidak melebar Kedua sinus dan diafragma baik Cor : ukuran dan bentuk normal CTR < 50 % , aorta baik Pulmo : kedua hilus tidak menebal Corakan bronchovaskuler dan parenkim paru baik Tulang-tulang costae dan soft tissue baik Kesan : cor / pulmo dalam batas normal Tidak tampak metastasis Colon in loop (15 Juni 2009) Barium mengisi seluruh colon sampai ileum terminalis Terdapat filling defect pada bagian 1/3 distal colon ascendens Additional filling Indentasi

Kesan : Tumor Colon Ascendens

DIAGNOSIS KERJA

tumor intraabdomen suspect ca. colon ascenden


DIAGNOSIS BANDING

Polip kolon, amuboma, invaginasi


PENATALAKSANAAN

Pasien dilakukan hemikolektomi dextra tanggal 23 Juni

2009
PROGNOSIS

Ad vitam

: dubia et malam Ad fungsionam : dubia et malam Ad sanationam : dubia et malam

Diagnosis preoperatif

suspect ascenden
Diagnosis postoperatif Laporan operasi

: tumor intraabdomen ca. colon : ca. colon ascenden

Jaringan yang dieksisi / insisi : kolon ascenden

Nama / macam operasi


: hemikolectomi
: 23 juni 2009 : 09.45 : 15.30 : 5 jam 15 menit

dekstra Tanggal operasi Jam operasi dimulai Jam operasi selesai Lama

Pasien terlentang di meja operasi dalam anastesi umum A dan antisepsis daerah opersi dan sekitarnya Insisi mediana menembus kutis, subkutis dan fascia

Ketika peritoneum dibuka, tidak keluar apa-apa


Identifikasi massa tumor, tampak tumor pada kolon

ascenden, menempel pada gaster dan sebagian duodenum,, dipisahkan secara tumpul Dilakukan hemikolektomi kanan, reseksi dan anastomosis end to end Perdarahan dirawat Rongga abdomen dicuci dengan NaCl 0,9 % hangat steril sampai bersih Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan meninggalkan drain NGT 18 1 buah Operasi selesai

Resume
Laki-laki, 54 tahun, datang ke RSUP Fatmawati karena mengeluh nyeri perut kanan bawah yang dan hilang timbul sejak 6 bulan sebelum masuk rumah sakit. Selain itu pasien juga merasakan adanya benjolan pada perut kanan bawahnya kira-kira sebesar telur ayam yang dapat bergerak perlahan sendiri keatas dan kebawah biasanya setelah makan. Pasien juga mengalami penurunan berat badan yang drastis sebanyak 20 kg selama 6 bulan terakhir. Demam disangkal, sesak di sangkal, mual muntah disangkal, konstipasi disangkal, BAB seperti kotoran kambing di sangkal, BAK lancar. Pasien mengaku BABnya lembek, tanpa darah, warna coklat kekuningan, 2-3 kali sehari sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mengatakan tidak merokok, tidak pernah menerima transfusi darah, tidak memakai narkoba, dan tidak minum minuman beralkohol. Pasien mengaku sering mengkonsumsi daging merah dan jarang mengkonsumsi sayuran segar dan buah-buahan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan +,nyeri lepas -,nyeri

KEPUSTAKAAN
Ca. Colon Ascendens

ANATOMI USUS BESAR

VASKULARISASI USUS BESAR

PERSARAFAN USUS BESAR


Kolon dipersarafi oleh saraf simpatis (inhibisi) dan parasimpatis (stimulasi)
Simpatis berasal dari T6-T12 dan L1-L3 Parasimpatis, mempersarafi kolon bagian kanan

dan kolon transversum yang berasal dari nervus vagus.

FISIOLOGI USUS BESAR


absorbs air, vitamin dan elektrolit proses fermentasi karbohidrat yang belum dicerna

penyimpanan dan pengaturan pengeluaran feses


mengeksresi mucus Pemeliharaan ekologi flora usus

CARSINOMA USUS BESAR


Definisi Kanker kolon adalah suatu bentuk penyakit keganasan sel pada jaringan di usus besar

Etiologi
Usia. Resiko meningkat dengan bertambahnya usia.

Kebanyakan kasus terjadi pada usia 60 - 70 an Adanya polip pada kolon, khususnya polip jenis adenomatosa Riwayat kanker Faktor keturunan Sejarah adanya kanker kolon khususnya pada keluarga dekat. Penyakit FAP (Familial Adenomatous Polyposis) HNPCC (Hereditary Non Polyposis Colorectal Cancer) Penyakit kolitis (radang kolon) ulseratif yang tidak diobati. Kebiasaan merokok kebiasaan makan banyak daging dan sedikit buah, sayuran, serta ikan Sedikit beraktivitas

Gejala Klinis Gejala tersebut terbagi tiga, yaitu gejala lokal, gejala umum, dan gejala penyebaran (metastasis).
Gejala lokal
Perubahan kebiasaan buang air
frekuensi Sensasi wujud fisik kotoran berwarna kehitaman, darah atau keluar darah bercampur lendir bercampur

rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar benjolan pada perut yang mungkin dirasakan oleh

penderita

Gejala umum :
Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala

yang paling umum di semua jenis keganasan) Hilangnya nafsu makan Anemia, pasien tampak pucat Sering merasa lelah Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang

Gejala penyebaran :
Penyebaran ke Hati, menimbulkan gejala : Penderita tampak kuning Nyeri pada perut, lebih sering pada bagian kanan atas, di sekitar lokasi hati Pembesaran hati, biasa tampak pada pemeriksaan fisik oleh dokter Timbul suatu gejala lain yang disebut paraneoplastik,

berhubungan dengan peningkatan kekentalan darah akibat penyebaran kanker

Kolon Kanan Aspek klinis Nyeri Defekasi Obstruksi Darah pada feses Feses Dispepsi Memburuknya KU Anemia Colitis Karena penyusupan Diare atau diare berkala Jarang Samar

Kolon kanan

Tipe tumor Kaliber viskus Isi viskus

Vegetative Ulcerative Besar Setengah cair

Normal (atau diare) Sering Hampir selalu Hampir selalu

Fungsi utama

Absorpsi

Klasifikasi staging
Dukes Dalamnya infiltrasi Prognosis hidup

Stadium 1 : Kanker terjadi di

setelah 5 tahun

dalam dinding kolon. Stadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke lapisan otot kolon. Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar limfa. Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain.

A
B

Terbatas di dinding usus


Menembus mukosa lapisan muscularis

97 %
80 %

C C1

Metastasis kelenjar limfe Beberapa kelenjar limfe dekat tumor primer C2 Dalam kelenjar limfe jauh Metastasis jauh 35 % <5% 65 %

Pemeriksaan
Pemeriksaan rektal dengan jari (Digital Rectal Exam), di mana

dokter memeriksa keadaan dinding rektum sejauh mungkin dengan jari; pemeriksaan ini tidak selalu menemukan adanya kelainan, khususnya kanker yang terjadi di kolon saja dan belum menyebar hingga rektum. Pemeriksaan darah dalam tinja. Endoskopi. Pemeriksaan ini sangat bermanfaat karena selain melihat keadaan dalam kolon juga bisa bertindak, misalnya ketika menemukan polip endoskopi ini dapat sekaligus mengambilnya untuk kemudian dilakukan biopsi. Pemeriksaan barium enema dengan double contrast. Virtual Colonoscopy. CAT Scan. Pemeriksaan kadar CEA (Carcino Embryonic Antigent) darah. Whole-body PET Scan Imaging. Sementara ini adalah pemeriksaan diagnostik yang paling akurat untuk mendeteksi kanker kolorektal rekuren (yang timbul kembali). Pemeriksaan DNA Tinja

Tes Skrining : Tes skrining yang diperlukan adalah Fecal Occult Blood Test (FOBT) Sigmoidoscopy, Colonoscopy Double-contrast barium enema Colok dubur

Penatalaksanaan
Pembedahan
Curative
Palliative Bypass atau Fecal diversion Open-and-close

Non Pembedahan
Kemoterapi Radioterapi

Imunoterapi
Vaksin (TroVax) Terapi Suportif.

You might also like