Professional Documents
Culture Documents
Colon Ascendens
KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. K A Umur : 54 tahun Alamat : Depok Jenis kelamin : laki-laki Agama : Islam Suku bangsa : Maluku Status perkawinan : Menikah Pendidikan terakhir : Tamat SMU Pekerjaan : Swasta Masuk RS : 20 Juni 2009
ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 22
turun drastis
Pasien
datang ke RSUP Fatmawati karena mengeluh nyeri perut kanan bawah yang dan hilang timbul sejak 6 bulan sebelum masuk rumah sakit. Selain itu pasien juga merasakan adanya benjolan pada perut kanan bawahnya kira-kira sebesar telur ayam yang dapat bergerak perlahan sendiri keatas dan kebawah biasanya setelah makan. Pasien juga mengalami penurunan berat badan yang drastis sebanyak 20 kg selama 6 bulan terakhir. Demam disangkal, sesak di sangkal, mual muntah disangkal, konstipasi disangkal, BAB seperti kotoran kambing di sangkal, BAK lancar. Pasien mengaku BABnya lembek, tanpa darah, warna coklat kekuningan, 2-3
riwayat DM di sangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga
menerima transfusi darah, tidak memakai narkoba, dan tidak minum minuman beralkohol. Pasien mengaku sering mengkonsumsi daging merah dan jarang mengkonsumsi sayuran segar dan buah-
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalis
Keadaan umum
Kesadaran
Status Gizi Berat Badan Tinggi Badan
Tanda-tanda vital
Tekanan darah
Suhu
Nadi Pernapasan
Kepala
Kepala
: normocephali, rambut hitam, penyebaran mudah rontok : pupil isokor, CA +/+, SI -/-, reflex langsung +/+, reflex cahaya tak langsung
merata,
Mata
cahaya
+/+ Telinga : normotia, nyeri tekan tragus -/ Hidung : deviasi septum -, mukosa hiperemi -, oedem Mulut : sianosis -, lidah tidak kotor
Thoraks Paru
Inspeksi
: pergerakan hemitoraks kanan dan kiri simetris, keadaan statis dan dinamis : focal fremitus sama di kedua paru, nyeri tekan : sonor diseluruh lapang paru, nyeri ketuk : suara napas vesikuler, ronchi -, wheezing-
dalam
Palpasi Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
: ictus cordis tidak terlihat Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS V linea midclavicular sinistra Perkusi : batas jantung kanan : ICS V linea sternalis dextra batas jantung kiri : ICS V linea midclavicular sinistra batas pinggang jantung : ICS III linea
Abdomen
Inspeksi
: abdomen datar, tegang pada regio kanan, massa -, smiling umbilicus : kanan : teraba keras, teraba massa
terlihat
Palpasi
keras tidak mobile ukuran 6x5x1,5 cm di periumbilikus, NT+, NLKiri : teraba supel, massa-, NT-, NL Perkusi : kanan : redup dari atas kanan sampai bawah kanan, NK + Kiri : timpani, NK Auskultasi : bising usus meningkat
Ekstremitas
Inspeksi
: perut datar, tegang, tidak terlihat adanya massa yang menonjol Palpasi : terasa keras, teraba massa keras, batas tidak tegas, tidak mobile, ukuran 6x5x1,5 cm di periumbilikus, NT+, NLPerkusi : redup, NK + Auskultasi : bising usus meningkat Rectal touch : tonus dari m.sfingter ani baik, ampula recti tidak kolaps, mukosa licin, tidak teraba adanya
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium (15 Juni 2009)
Hematologi Hemoglobin Hematokrit Leukosit Trombosit Eritrosit LED VER/HER/KHER/RDW VER HER KHER RDW Hitung jenis Basofil Eosinofil Netrofil Limfosit Monosit Masa perdarahan Masa pembekuan nilai normal 11,7-15,5 gr/dl 33-45 % 5,0-10,0 ribu/ul 150-440 ribu/ul 3,80-5,20 juta/ul 0.0-10.0 mm 80,0-100,0 fl 26,0-34,0 pg 32,0-36,0 g/dl 11,5-14,5 % 0-1 % 0 66 30 4 1,5 menit 4,5 menit 1-3 % 50-70 % 20-40 % 2-8 % 1,0-3,0 menit 2,0-6,0 menit 9,7 32 9,2 330 3,57 35,0 89,6 27,2 30,3 13,2 0
Kimia klinik Fungsi hati SGOT SGPT 8 Protein total 6,96 Albumin 3,75 Globulin 3,21 Bilirubin total 0,4 Fungsi ginjal Asam urat darah Ureum Kreatinin darah 0,8 Diabetes Glukosa puasa Glukosa darah puasa 85 Glukosa urin puasa Glukosa PP Glukosa darah 2 jam PP Glukosa urin PP
16
0-34 U/l 0-40 U/l 6,00-8,00 g/dL 3,40-4,80 g/dL 2,50-3,00 g/dL 0,00-1,00 mg/dL
2,8 23
Lemak Trigliserida Kolesterol total Kolesterol HDL Kolesterol LDL Urinalisa Urobilinogen Protein urin BJ Bilirubin Keton Nitrit pH Lekosit Darah / HB Glukosa Warna Kejernihan
< 150 mg/dL < 200 mg/dL 30-64 mg/dL < 130 mg/dL < 1 U.E/dL negatif 1,003-1,030 negatif negatif negatif 4,8-7,4 negatif negatif negatif yellow clear
+ 2-3 10-12 -
negatif negatif
Foto thoraks (12 juni 2009) Mediastinum superior tidak melebar Kedua sinus dan diafragma baik Cor : ukuran dan bentuk normal CTR < 50 % , aorta baik Pulmo : kedua hilus tidak menebal Corakan bronchovaskuler dan parenkim paru baik Tulang-tulang costae dan soft tissue baik Kesan : cor / pulmo dalam batas normal Tidak tampak metastasis Colon in loop (15 Juni 2009) Barium mengisi seluruh colon sampai ileum terminalis Terdapat filling defect pada bagian 1/3 distal colon ascendens Additional filling Indentasi
DIAGNOSIS KERJA
2009
PROGNOSIS
Ad vitam
Diagnosis preoperatif
suspect ascenden
Diagnosis postoperatif Laporan operasi
: hemikolectomi
: 23 juni 2009 : 09.45 : 15.30 : 5 jam 15 menit
dekstra Tanggal operasi Jam operasi dimulai Jam operasi selesai Lama
Pasien terlentang di meja operasi dalam anastesi umum A dan antisepsis daerah opersi dan sekitarnya Insisi mediana menembus kutis, subkutis dan fascia
ascenden, menempel pada gaster dan sebagian duodenum,, dipisahkan secara tumpul Dilakukan hemikolektomi kanan, reseksi dan anastomosis end to end Perdarahan dirawat Rongga abdomen dicuci dengan NaCl 0,9 % hangat steril sampai bersih Luka operasi ditutup lapis demi lapis dengan meninggalkan drain NGT 18 1 buah Operasi selesai
Resume
Laki-laki, 54 tahun, datang ke RSUP Fatmawati karena mengeluh nyeri perut kanan bawah yang dan hilang timbul sejak 6 bulan sebelum masuk rumah sakit. Selain itu pasien juga merasakan adanya benjolan pada perut kanan bawahnya kira-kira sebesar telur ayam yang dapat bergerak perlahan sendiri keatas dan kebawah biasanya setelah makan. Pasien juga mengalami penurunan berat badan yang drastis sebanyak 20 kg selama 6 bulan terakhir. Demam disangkal, sesak di sangkal, mual muntah disangkal, konstipasi disangkal, BAB seperti kotoran kambing di sangkal, BAK lancar. Pasien mengaku BABnya lembek, tanpa darah, warna coklat kekuningan, 2-3 kali sehari sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mengatakan tidak merokok, tidak pernah menerima transfusi darah, tidak memakai narkoba, dan tidak minum minuman beralkohol. Pasien mengaku sering mengkonsumsi daging merah dan jarang mengkonsumsi sayuran segar dan buah-buahan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan +,nyeri lepas -,nyeri
KEPUSTAKAAN
Ca. Colon Ascendens
Etiologi
Usia. Resiko meningkat dengan bertambahnya usia.
Kebanyakan kasus terjadi pada usia 60 - 70 an Adanya polip pada kolon, khususnya polip jenis adenomatosa Riwayat kanker Faktor keturunan Sejarah adanya kanker kolon khususnya pada keluarga dekat. Penyakit FAP (Familial Adenomatous Polyposis) HNPCC (Hereditary Non Polyposis Colorectal Cancer) Penyakit kolitis (radang kolon) ulseratif yang tidak diobati. Kebiasaan merokok kebiasaan makan banyak daging dan sedikit buah, sayuran, serta ikan Sedikit beraktivitas
Gejala Klinis Gejala tersebut terbagi tiga, yaitu gejala lokal, gejala umum, dan gejala penyebaran (metastasis).
Gejala lokal
Perubahan kebiasaan buang air
frekuensi Sensasi wujud fisik kotoran berwarna kehitaman, darah atau keluar darah bercampur lendir bercampur
rasa nyeri disertai mual dan muntah saat buang air besar benjolan pada perut yang mungkin dirasakan oleh
penderita
Gejala umum :
Berat badan turun tanpa sebab yang jelas (ini adalah gejala
yang paling umum di semua jenis keganasan) Hilangnya nafsu makan Anemia, pasien tampak pucat Sering merasa lelah Kadang-kadang mengalami sensasi seperti melayang
Gejala penyebaran :
Penyebaran ke Hati, menimbulkan gejala : Penderita tampak kuning Nyeri pada perut, lebih sering pada bagian kanan atas, di sekitar lokasi hati Pembesaran hati, biasa tampak pada pemeriksaan fisik oleh dokter Timbul suatu gejala lain yang disebut paraneoplastik,
Kolon Kanan Aspek klinis Nyeri Defekasi Obstruksi Darah pada feses Feses Dispepsi Memburuknya KU Anemia Colitis Karena penyusupan Diare atau diare berkala Jarang Samar
Kolon kanan
Fungsi utama
Absorpsi
Klasifikasi staging
Dukes Dalamnya infiltrasi Prognosis hidup
setelah 5 tahun
dalam dinding kolon. Stadium 2 : Kanker telah menyebar hingga ke lapisan otot kolon. Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar limfa. Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain.
A
B
97 %
80 %
C C1
Metastasis kelenjar limfe Beberapa kelenjar limfe dekat tumor primer C2 Dalam kelenjar limfe jauh Metastasis jauh 35 % <5% 65 %
Pemeriksaan
Pemeriksaan rektal dengan jari (Digital Rectal Exam), di mana
dokter memeriksa keadaan dinding rektum sejauh mungkin dengan jari; pemeriksaan ini tidak selalu menemukan adanya kelainan, khususnya kanker yang terjadi di kolon saja dan belum menyebar hingga rektum. Pemeriksaan darah dalam tinja. Endoskopi. Pemeriksaan ini sangat bermanfaat karena selain melihat keadaan dalam kolon juga bisa bertindak, misalnya ketika menemukan polip endoskopi ini dapat sekaligus mengambilnya untuk kemudian dilakukan biopsi. Pemeriksaan barium enema dengan double contrast. Virtual Colonoscopy. CAT Scan. Pemeriksaan kadar CEA (Carcino Embryonic Antigent) darah. Whole-body PET Scan Imaging. Sementara ini adalah pemeriksaan diagnostik yang paling akurat untuk mendeteksi kanker kolorektal rekuren (yang timbul kembali). Pemeriksaan DNA Tinja
Tes Skrining : Tes skrining yang diperlukan adalah Fecal Occult Blood Test (FOBT) Sigmoidoscopy, Colonoscopy Double-contrast barium enema Colok dubur
Penatalaksanaan
Pembedahan
Curative
Palliative Bypass atau Fecal diversion Open-and-close
Non Pembedahan
Kemoterapi Radioterapi
Imunoterapi
Vaksin (TroVax) Terapi Suportif.