Professional Documents
Culture Documents
\
|
+
|
.
|
\
|
+
=
+
+
= =
Vs
Vv
1 Vs
Ws
Ww
1 Ws
Vv Vs
Ww Ws
V
W
......................................... 5
Berat jenis tanah (G) dan berat isi air (
w
)
w
s
s
. G
V
W
=
w
w
s
. G S G =
=
s
s
s
butir isi berat
V
W
= =
Jika tanah dalam keadaan kering maka Ww = 0 dan w = 0
e
Vs
Vv
dan , w
Ws
Ww
= =
dimasukan kedalam persamaan 5, Jadi :
) e 1 (
w) (1
. . G
w
+
+
= ......................................... 6
( ) e 1
G.
w
d
+
= ......................................... 7
Vs
Vw
.
Vw
Vv
Vw
Vw
.
Vs
Vv
Vs
Vv
e = = =
......................................... 8
air isi berat
w V
Ww
w
= =
w
Ww
Vw : jadi
=
w
w s
w
. G
Ws
Vs dan , . G jadi ,
s
G
= =
=
Sekarang masukkan nilai Vw dan Vs ke dalam persamaan 8 maka
didapat :
S
w . G
G .
Ws
Ww
.
s
1
w G.
Ws
w
Ww
.
s
1
e = =
=
......................................... 9
Untuk tanah yang dalam keadaan jenuh, S = 1 jadi : e = w G
Berat isi jenuh (
sat
) dari persamaan 6 =
( )
( ) e 1
e G . w
) e 1 (
wG) w(G
sat
+
+
=
+
+
=
) e 1 (
w) (1
. . G
w
+
+
=
....................................... 10
Berat isi tanah terendam (
sub
), menyatakan suatu harga dari berat isi jenuh
dikurangi berat isi air
w
e 1
e) w(G
w - sat sub
+
+ c
= =
Hubungan berat isi kering dan berat isi tanah :
e 1
we - w - we wG
+
+
=
) e 1 (
1) (G
w
+
+
= ....................................... 11
|
.
|
\
|
+
+
=
+
Ws
Ww
1
1
.
V
Wv Ws
w 1
d
V
Ws
Ww Ws
Ws
.
V
Wv Ws
= =
+
+
....................................... 12
BATAS-BATAS KONSISTENSI (BATAS-BATAS ATTERBERG)
Batas-batas Atterberg tergantung pada air yang terkandung dalam
massa tanah, ini dapat menunjukkan beberapa kondisi tanah sebagai
berikut : Cair, Kental, Plastis, Semi Plastis, Padat. Perubahan dari
keadaan yang satu ke keadaan yang lain sangat penting di perhatikan
sifat-sifat phisiknya.
Batas kadar air tanah dari satu keadaan berikutnya dikenal sebagai
batas-batas kekentalan / konsistensi. Batas-batas konsistensi yang penting
adalah :
1. Batas Cair (liquid limit) = L.L. Menyatakan kadar air minimum dimana
tanah masih dapat mengalir di bawah beratnya atau kadar air tanah pada
batas antara keadaan cair ke keadaan plastis
2. Batas Plastis (plastis limit) = P.L. Menyatakan kadar air minimum
dimana tanah masih dalam keadaan plastis atau kadar air minimum
tanah dapat di gulung-gulung sampai diameter 3,1 mm (1/8 inchi).
3. Batas Sudut (shrinkage) = S.L. Menyatakan batas dimana sesudah
kehilangan kadar air, selanjutnya tidak menyebabkan penyusutan volume
tanah lagi.
Suatu contoh tanah kering dicampur dengan air sampai menjadi dalam
keadaan plastis. Contoh tanah ini dibentuk dalam sebuah tabung dengan
berat W, kemudian di celupkan kedalam air raksa dan dengan demikian
volumenya (V) dapat ditentukan/ditetapkan. Contoh itu kemudian dikering
anginkan dengan oven selama 48 jam pada suhu 105
0
C. kemudian berat
dan volume kering (Ws dan V1) dapat ditentukan.
Keadaan
Cair
Keadaan
Plastis
Keadaan
Semi
Plastis
Keadaan
Padat
LL PL SL
1. Kondis asli
Air
Butiran
tanah
Air
Butiran
tanah
Butiran
tanah
V
1
W
s
W
s
V
Udara
V V
1
V
2. Kondis batas
susut
2. Kondis sesudah
dikeringkan
Gambar 2
Dari gambar 2 terlihat bahwa contoh yang telah melewati batas susut
diantara 1 dan 3. Setelah air yang ada diuapkan/dihilangkan dengan tidak
mengurangi volume/isi, maka kadar air dapat ditentukan dengan :
Ws
Ww
w =
Pada saat awal, berat air adalah (W Ws). Setelah ada penguapan isi
sebesar (V V1) dengan berat (V V1)
w
, karena itu berat air sisa pada
batas susut adalah :
W
w
= (W W
s
) (V V
1
)
w
Di substitusikan ke persamaan :
Ws
Ww
w =
maka didapat
Ws
) V - (V - Ws) - W (
SL
w 1
=
....................................... 13
Indek plastis (Plastisity Index) = P.I., menunjukkan sejumlah kadar pada
saat tanah dalam kondisi plastis, dimana harga ini adalah selisih antara
batas cair dan batas plastis.
PI = L.L. P.L
....................................... 14
Indek cair (Liquidity Index) = LI, menyatakan perbandingan dalam persen
antara kadar air tanah dikurangi batas plastis dengan indek plastis.
P.I.
P.L. - w
LI =
....................................... 15
Konsistensi relative (Relative Consistency) = R.C., menunjukkan
perbandingan antara batas cair di kurangi kadar air tanah dengan indeks
plastis
P.I.
w - L.L.
RC=
....................................... 16
Indek pengaliran (Flow index) = I
f
, adalah kemiringan dari lengkung aliran :
2 1
2 1
f
N log - N log
w - w
I =
Indek kekasaran (Toughness Index) = I
t
, adalah nilai perbandingan antara
indek plastis dan indek pengaliran.
f
t
I
P.I.
I =
Nilai susut (Shrinkage Ratio) = SR, adalah perbandingan antara selisih isi
(dinyatakan dalam persentase isi kering) dengan kadar air yang
bersangkutan.
1. Sebuah contoh pasir yang mempunyai porositas 30 % dan berat
jenis butirnya 2,7
Hitunglah :
1. Berat isi kering dari pasir tersebut.
2. Berat isi pasir tersebut, bila S = 0,56
3. Derajad kejenuhan contoh, pada kadar air 14%
4. Berat isi terendam pasir
Penyelesaian : N = 30%, G = 2,7:
0,3 - 1
0,3
n - 1
n
e = =
= 0,428.
3
w
d
g/cm 1,895
1,428
2,7
0,428 1
2,7
e - 1
G.
. a = =
+
=
=
b. S = 0,56
1,428
2,94
1,428
0,428 . 0,56 2,7
e 1
Se G
=
+
=
+
+
= = 2,06 g/cm
3
S
G w
e . c =
428 , 0
378 , 0
0,428
2,7 . 0,14
e
.G w
S = = =
= 88,3%
1,428
1,7
0,428 1
1 - 2,7
.
e 1
1 - G
w sub
=
+
= c
+
= = 1,19 g/cm
3