You are on page 1of 37

Allen Bradley

Training

PLC Allen Breadly

Disiapkan oleh :
Team Instrument

Juli 2005

PT PUPUK KALIMANTAN TIMUR ( Persero ) Bontang


PT Pupuk Kaltim - 1 -

Allen Bradley

Daftar Isi

Pendahuluan Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Penutup

. Mengenal Organisasi File Organisasi Data File dan Addrressing Persiapan Membuat Program .. Downloading dan Uploading Program ... Mode Processor .. Monitoring Operasional Controller .. Force .. .

i 4 7 19 30 32 34 36 37

PT Pupuk Kaltim - 2 -

Allen Bradley

Kata Pengantar

Penggunaan PLC ( Programable Logic Control ) kini semakin lumrah dan luas dalam industri , khususnya pada sistem kontrol yang kompleks, karena PLC diakui mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam hal kapabilitas, flexibilitas dan simpel dalam menangani sistem-sistem lama yang nampak rumit dan tidak praktis. Banyak jenis dan ragam PLC dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya , dimana masingmasing mempunyai cara yang berbeda dalam penggunaannya. Dengan demikian diperlukan pengetahuan yang memadai untuk dapat menggunakannya. Buku diktat ini disusun sebagai salah satu usaha untuk membantu mempermudah mempelajari satu dari sekian banyak jenis PLC. PLC yang dibahas dalam buku ini adalah PLC Allen Breadly. Di Pabrik PT Pupuk Kaltim PLC Allen Breadly telah digunakan antara lain di Popka sebagai Main Interlock, Hydrogen Recovery Unit (HRU) II Kaltim II dan juga sebagai system control pada Pallettizer di unit Pengantongan. Buku ini hanya memuat prinsip dasar dan contoh tahapan membuat program sederhana, sebagai pembuka wacana dalam memasuki pemahaman terhadap sistem PLC. Meskipun masih jauh dari sempurna, mudah mudahan buku ini bermanfaat dan dapat memberi sumbangan yang berarti bagi kita semua khususnya para peserta pelatihan. Koreksi untuk perbaikan buku ini sangat diharapkan demi kesempurnaannya.

Penyusun,

PT Pupuk Kaltim - 3 -

Allen Bradley

Bab I Mengenal Organisasi File


Sebagian besar operasional yang ada di dalam Hand Held Terminator ( HHT ) melibatkan program yang terdiri atas 2 bagian yakni : Program File Data File

Program
Sebuah Program adalah kumpulan dari Program File dan Data File dari suatu aplikasi tertentu. Di dalamnya termuat instruksi-instruksi, data-data dan konfigurasi dari program yang bersangkutan. Program adalah unit yang dapat dipindah-pindahkan . Ia dapat berada pada HHT atau APS ( Advanced Programing Software ) dan dapat ditransfer ke dan dari PLC ataupun ke Memory Module. Program dibuat dari HHT pada mode Offline. Setelah Program selesai dibuat dan di-save, maka program dapat di-down load ke PLC untuk di-runing-kan. Program juga disimpan di dalam Memory Module sebagai back-up.

Program File
Program File memuat informasi informasi yang diperlukan oleh PLC untuk menjalankan fungsinya. Di dalamnya terdiri atas dua bagian yakni Main Program dan Sub Routine. Program File tersebut adalah sbb : File-0 ( System Program ) Program File ini selalu ada dalam setiap program dan memuat berbagai informasi seperti Type Processor, Konfigurasi Input-Output, Nama Program dan Password. File-1 ( Reserve ) Program ini selalu ada dan digunakan sebagai penggunaan internal dalam PLC. File-2 ( Main Ladder Program ) Program ini selalu ada dan memuat instruksi-instruksi bagaimana PLC bekerja. File-3 ~ 255 ( Sub Routine Ladder Program ) Program ini tidak selalu ada dan diaktifkan dengan perintah Sub Routine dari Main Ladder Program ( File 2 ).

Data File
Data File memuat data yang bersesuaian dengan Program File. Setiap program dapat memuat hingga sebanyak 256 buah Data File. File ini diorganisir berdasarkan tipe dari data yang dimuati. Setiap data mempunyai alamat yang digunakan sebagai identitas dalam berhubungan dengan Program File. Sebagai controh misalnya, sebuah input point mempunyai address / alamat yang menunjukkan lokasinya di dalam Data File. Demikian juga sebuah Timer di dalam Timer Data File mempunyai address yang memungkinkan ia berhubungan dengan Program File.

PT Pupuk Kaltim - 4 -

Allen Bradley

Data File tersebut adalah sbb : File-0 ( Output ) File ini menyimpan status dari output terminal. File-1 ( Input ) File ini menyimpan status dari input terminal. File-2 (Status) File ini menyimpan status dari kondisi PLC. File-3 ( Bit ) File ini digunakan sebagai penyimpanan internal relay. File-4 ( Timer ) File ini menyimpan Timer Accumulated Value, Preset Value dan status Bit .

File-5 ( Counter ) File ini menyimpan Timer Accumulated Value, Preset Value dan status Bit . File-6 ( Control ) File ini menyimpan panjang, posisi pointer dan status bit dari suatu instruksi tertentu seperti Shift Register dan Squencer. File-7 ( Interger ) File ini digunakan untuk menyimpan numeric value atau informasi Bit. File-8 ( Reserved ) File ini tidak dapat dipergunakan oleh user. File-9 ~ 255 ( User Define ) File ini adalah user define ( dapat dibuat sendiri oleh pemakai ) sebagai penyimpanan data file Bit, Timer, Counter, Control atau Interger. File 9 khusus digunakan untuk Communication Interface File atau komunikasi dengan selain peralatan SLC-500 pada jaringan DH-485.

Download Program
Bila Program telah selesai dibuat, maka perlu dilakukan Downloading Program ke dalam processor PLC untuk dapat di-running-kan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghubungkan HHT pada PLC dan menggunakan fungsi download untuk mentransfer program ke dalam RAM Processor. Bila akan melakukan download, maka posisikan Processor pada mode Program.

Upload Program
Bila diinginkan program dimodifikasi, barangkali perlu untuk meng-upload program dari PLC ke HHT. Apabila program yang tersimpan dalam HHT tidak sama dengan program di PLC ataupun bila kita menggunakan HHT yang sebelumnya digunakan oleh PLC yang lain, maka diperlukan uploading Program. Gunakan fungsi uploading untuk melakukan hal ini. Dan untuk melakukan uploading anda dapat tetap menempatkan mode Processor PLC pada posisi RUN.

PT Pupuk Kaltim - 5 -

Allen Bradley

Memory Module sebagai back-Up


Sebuah EEPROM atau UVPROM memory module dapat disisipkan di dalam Prosessor PLC. Anda dapat menggunakan HHT untuk mentransfer copy Program di dalam RAM Processor ke EEPROM Memory Module. UVPROM Memory Module tidak dapat diprogram oleh Processor ( anda perlu external UVPROM Burner ). Sebaliknya pula anda dapat mentransfer program dari Memory Module kedalam RAM Processor.

PT Pupuk Kaltim - 6 -

Allen Bradley

Bab II ORGANISASI DATA FILE DAN ADDRESSING


Data File yang tersimpan dalam memory processor adalah sebagai berikut , No File 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ~ 255 Type File Output Image Input Image Status Bit Timer Counter Control Interger Reserved Lihat keterangan dibawah *) Dapat digunakan sebagai Bit, Timer, Counter, Control atau Interger bilamana diperlukan. Tabel 1 *) Keterangan : Data file 9 dapat digunakan untuk network transfer pada jaringan DH-485. Peralatan selain SLC-500 dapat pula membaca / menulis file ini. Data file 9 dapat pula digunakan sebagai data file biasa bila processor sedang tidak berada pada jaringan ( network ). Gunakan file ini sebagai Interger atau Bit bila digunakan sebagai fungsi network transfer. File ini disebut juga dengan istilah Common Interface File 485CIF atau PLC-2 Compatibility File

Type- type Data File


Untuk keperluan addressing tiap-tiap data file diidentifikasi dengan huruf (identifier ) dan nomor file. Nomor file 1 sampai dengan 7 adalah file default. Bila diinginkan ruang tambahan, anda dapat membuat file dengan menspesifikasikan file 9 ~ 255 dengan identifikasi sesuai file yang diinginkan. Namun tidak semua jenis file dapat dibuat. Hanya file Bit, Timer, Counter, Control dan Interger saja yang dapat dibuat. Sedangkan file Input, file Output dan file Status tidak dapat dibuat dengan file tambahan ini. Lihat tabel dibawah ini : File Type Output Input Status Bit Timer Counter Control Interger Identifier O I S B T C R N No File 0 1 2 3 4 5 6 7 Tabel 2 PT Pupuk Kaltim - 7 File Type Bit Timer Counter Control Interger User Define File Identifier B T C R N No File

9 ~ 255

Allen Bradley

Meng-address Data File


Data file mempunyai elemen. Seperti terlihat pada ilustrasi di bawah ini ada file yang hanya memiliki satu elemen, namun ada pula yang 3 element. Output dan Input file mempunyai 1 word-elemen , dimana tiap elemen dispesifikasikan dengan slot dan nomor word.
15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0

Element
O:1:0 O:1:1 O:1:2

Elemen dalam FileTimer, Counter berisi 3 words :


15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Element 0 1 2

File Status, Bit dan Interger mempunyai 1-word element :


15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Element O:1:0

Addres dituliskan dengan huruf dan angka yang dipisahkan oleh delimiter ( pembatas). Delimiter terdiri atas titik dua ( : ), garis miring ( / ) dan titik ( . ). Bentuk umum address element, word dan bit ditunjukkan pada contoh di bawah ini,

Elemen address :

N7 : 15
Element Element Delimiter File Number File Type

PT Pupuk Kaltim - 8 -

Allen Bradley

Word Address

T4 : 7. ACC
Wod Wod Delimiter Element Element Delimiter File Number File Type

Bit Address

B3 : 64 / 15
Bit Bit Delimiter Element Element Delimiter File Number File Type

Format Address bervareasi tergantung dari type file.

- 9 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

Data File 0 dan 1 - Output dan Input


Bit dalam file-0 digunakan untuk mewakili external output. Bit didalam file-1 digunakan untuk mewakili external input. Dalam banyak hal sebuah 16 bit word akan bersesuaian dengan sebuah slot dalam PLC, di mana setiap bit mewakili masing-masing nomor terminal. Bit yang tak terpakai dalam word , berarti menjadi bit yang tidak bisa digunakan. Di dalam Controller Modular slot bernomor 0 disediakan sebagai tempat untuk Processor Modul. Dengan demikian adalah tidak dibenarkan menetapkan slot 0 sebagai slot Input/Output. Di bawah ini adalah contoh dari configuasi hardware beserta peta bit-nya.

P r o c

Slot

21

Slot 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Input Output Propcessor 16 None 16 None 16 None 16 None 16 None None 16 None 16 None 16 None 8

Data File 0 Output Image 15


Slot 6 Output Slot 7 Output Slot 8 Output Slot 9 Output

14

13

12

11

10

0 O:6 O:7 O:8 O:9

X = Invalid

Data File 1 Input Image 15


Slot 1 Input Slot 2 Input Slot 3 Input Slot 4 Input Slot 5 Input

14

13

12

11

10

0 I:1 I:2 I:3 I:4 I:5

- 10 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

Tabel dibawah ini menjelaskan tentang format address untuk file Output dan file Input. Perhatikan bahwa format bertanda e menunjukkan nomor slot sedangkan format bertanda s menunjukkan nomor word.

Format
O I : E Output

Keterangan
Input Element Delimiter Nomor Slot Modular Processor : (Desimal ) Slot 0 yang berdekatan dengan Power Supply pada rak yang pertama, digunakan untuk tempat Processor, Slot berikutnya adalah slot I/O , mulai dari nomor 1 hingga maximum 30. Word Delimiter. Diperlukan hanya bila nomor Word diperlukan seperti pada keterangan dibawah ini. Nomor Word Digunakan apabila jumlah Input atau output lebih dari 16 pada suatu slot. Range : 0 ~ 31. Bit Delimiter Nomor Terminal Input : 0 ~ 15 Output : 0 ~ 15

O:e.s/b I:e.s/b

. S / B

Contoh : O:3/15 O:5/0 O:10/11 I:2.1/3 I:7/8 Word Address O:5 O:5.1 I:8 Output word 0,slot 5 Output word 1, slot 5 Input word 0, slot 8 Output 15, slot 3 Output 0, slot 5 Output 11, slot 10 Input 3, slot 2, word 1 Input 8, slot 7

Keterangan : Pada display HHT, tampilan address dimunculkan secara formal. Sebagai contoh, apabila anda menuliskan address O:5/0, HHT akan menampilkannya sebagai O0:5.0/0 ( Output file, file #, slot 5, word 0, terminal 0 ). Ini adalah nilai default.

- 11 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

Data File 2 Status


File Status memberikan kepada anda informasi berbagai instruksi yang anda pergunakan di dalam program, dan informasi lain seperti fungsi EEPROM. File Status mengindikasikan minor fault, informasi diagnostic pada mayor fault, processor mode, scan time, baud rate, system node addresses dan bermacam-macam data lainnya. Data file Status ada yang dapat dirubah dan ada pula yang hanya bisa dibaca ( read only). Bila anda bermaksud untuk merubah data file Status ini diperlukan pemahaman yang cukup sebelumnya.

Data file 3 Bit


File Bit terutama digunakan sebagai, Auxiliary Relay Logic Shift Register dan Squencer

Jumlah maximum file adalah 256 1-word element, sehingga total adalah 4096 bit. Anda dapat membuat address Bit dengan menyebutkan nomor element ( 0 ~ 255 ) dan diikuti nomor bit ( 0 ~ 15 ) di dalam element. Atau dapat juga membuat address bit ini dengan menyebutkannya secara berurutan 0 ~ 4095. Dapat pula anda membuat element address dari file ini.

15
Bit 14, element 3 Address B3:3/14 Dapat juga dinyatakan sbg bit ke 62, shg ditulis address B3/62

14

13

12

11

10

Element B3:0 B3:1 B3:2 Bit 0, element B3:3

B3:252 B3:253 B3:254 B3:255

252 . Address B3:252/0 Dapat juga dinyatakan sbg bit ke 4032, shg ditulis address B3/4032

- 12 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

Format
B F Bit Type File

Keterangan
Nomor File. Nomor 3 adalah file default. File nomor 10 ~ 255 dapat digunakan apabila diperlukan ruang tambahan. Element Delimiter Nomor Range : 0 ~ 255. Ini adalah Element 1-word element, 16 bit per element. Bit Delimiter Nomor Bit Lokasi bit dalam element. Range 0 ~ 255 Sama seperti di atas. Sama seperti di atas. Sama seperti di atas. Nomor Bit Urutan posisi bit di dalam file. Range 0 ~ 4096

Contoh
B3:3/14 Bit 14, element 3 B3:252/0 Bit 0, element 252 B3:9 Bit 0 ~ 15, element 9 B3/62 Bit 62 B3/4032 Bit 4032

Bf:e/b

: e

/ b B F / b

Bf/b

Dalam HHT maupun di APS ( Advanced Programing Software ) display address dapat saja sedikit berbeda. HHT dan APS selalu menampilkan format Bf/b pada instruksi XIO, XIC dan OTE.

Data File-4 Timer


Timer adalah 3-word element, Word 0 adalah Control Word Word 1 menyimpan Preset Value Word 2 menyimpan Accumulated Value

Bila digambarkan adalah sebagai berikut, 15


EN

14
TT

13
DN

12

11

10

5 4 3 2 Internal used

Preset Value PRE Accumulated Value ACC

Word 0 1 2

Addressable Bit EN = Bit 15 Enable TT = Bit 14 Timer Timing DN = Bit 13 Done Bit yang bertanda Internal Use tidak dapat dibuat alamat.

Addressable Word PRE = PresetValue ACC = Accumulated Value

- 13 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

Cara penulisan alamat Timer sbb,

Format
T f Timer

Keterangan
Nomor File. Nomor 4 adalah default-nya. Nomor file 10 ~ 255 dapat pula dipakai bila diinginkan ruang tambahan. Element Delimiter Nomor Range : 0 ~ 255. ( 3-word element ). Lihat Element gambar di atas.

Tf:e

: e

Contoh : T4:0 Element 0, Timer File 4

Address bit dan word dengan menggunakan format Tf:e.s/b dimana Tf:e telah diterangkan diatas dan :

. s /
dan

adalah word delimiter adalah sub element adalah bit delimiter adalah bit

T4:0/15 T4:0/14 T4:0/13 T4:0.1 atau T4:0.2 atau T4:0.1/0 T4:0.2/0

Enable Bit Timer Timing Bit Done Bit T4:0.PRE T4:0.ACC Preset Value dari Timer Accumulated Value dari Timer

Bit 0 dari Preset Value Bit 0 dari Accumulated Value

Data File-5 Counter


Counter adalah 3-word element, Word 0 adalah Control Word Word 1 menyimpan Preset value Word 2 menyimpan Accumulated Value

Bila digambarkan adalah sebagai berikut, 15


CU

14
CD

13
DN

12
OV

11
UN

10
UA

5 4 3 2 Internal used

Preset Value PRE Accumulated Value ACC

Word 0 1 2

- 14 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

Addressable Bit CU = Bit 15 Count Up Enable CD = Bit 14 Count Down Enable DN = Bit 13 Done OV = Over Flow Bit UN = Under Flow Bit UA = Update Accumulator Value

Addressable Word PRE = Preset Value ACC = Accumulated Value

Bit yang bertanda Internal Use tidak dapat dibuat alamat. Cara penulisan alamat Counter sbb,

Format
C f Counter

Keterangan
Nomor File. Nomor 5 adalah default-nya. Nomor file 10 ~ 255 dapat pula dipakai bila diinginkan ruang tambahan. Element Delimiter Nomor Range : 0 ~ 255. ( 3-word element ). Lihat Element gambar di atas.

Cf:e

: e

Contoh : C5:0 Element 0, Counter File 5

Address bit dan word dengan menggunakan format Cf:e.s/b di mana Cf:e telah diterangkan diatas dan : . adalah word delimiter s adalah sub element / adalah bit delimiter dan b adalah bit

C5:0/15 C5:0/14 C5:0/13 C5:0/12 C5:0/11 C5:0/10

Count Up Enable Bit Count Down Enable Bit Done Bit Over Flow Bit Under Flow Bit Update Accumulator BIt

C5:0.1 atau C5:0.2 atau C5:0.1/0 C5:0.2/0

C5:0.PRE C5:0.ACC

Preset Value dari Counter Accumulated Value dari Counter

Bit 0 dari Preset Value Bit 0 dari Accumulated Value

- 15 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

Data File-6 Control


Control adalah 3-word element, Biasanya digunakan bersama-sama dengan instruksi , Bit Shift FIFO ( First In First Out ) LIFO ( Last In First Out ) Word 0 adalah Status Word Word 1 menunjukkan panjang data yang tersimpan Word 2 menunjukkan Posisi

Bila digambarkan adalah sebagai berikut, 15


EN

14
EU

13
DN

12
EM

11
ER

10
UL

5 4 3 2 Internal used

Length of Bit Array or File Position Addressable Bit EN = Bit 15 Enable EU = Bit 14 Enable Unload DN = Bit 13 Done EM = Bit 12 Stack Empty (Stack only ) ER = Bit 11 Error UL = Bit 10 Found ( SQL only ) Bit yang bertanda Internal Use tidak dapat dibuat alamat. Cara penulisan alamat Control sbb, Addressable Word LEN = Length POS = Position

Word 0 1 2

Format
R f Control File

Keterangan
Nomor File. Nomor 6 adalah default-nya. Nomor file 10 ~ 255 dapat pula dipakai bila diinginkan ruang tambahan. Element Delimiter Nomor Range : 0 ~ 255. ( 3-word element ). Lihat Element gambar di atas.

Rf:e

: e

Contoh : R6:2 Element 2, Control File 6

Address bit dan word dengan menggunakan format Rf:e.s/b di mana Rf:e telah diterangkan di atas dan :

- 16 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

dan

. s / b

adalah word delimiter adalah sub element adalah bit delimiter adalah bit

R6:2/15 R6:2/14 R6:2/13 R6:2/12 R6:2/11 R6:2/10 R6:2/8 R6:2.1 atau R6:2.2 atau

Enable Bit Unload Enable Bit Done Bit Bit Stack Empty Bit Error Bit Unload Bit Found BIt R6:2.LEN R6:2.POS Length Value Position

Data File-7 Interger


File ini adalah jenis 1-word element. Dapat diaddress menurut tingkat element maupun bit.

Address
N7:0 N7:1 N7:2 N7:3

Data
0 495 0 66

Keterangan
Element 1 mempunyai nilai desimal 495 Element 1 mempunyai nilai desimal 66

Cara penulisan alamat adalah sbb,

Format
N f : e / b Contoh : N7:2 N7:2/8 Element 2, interger file 7 Bit 8, Element 2, interger file 7 Interger Type File

Keterangan
Nomor File. Nomor 7 adalah file default. File nomor 10 ~ 255 dapat digunakan apabila diperlukan ruang tambahan. Element Delimiter Nomor Range : 0 ~ 255. Ini adalah 1-word element, 16 Element bit per element. Bit Delimiter Nomor Bit Lokasi bit dalam element. Range 0 ~ 255

Nf:e/b

- 17 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

N7:10/36

Bit 36, Element 2, interger file 10 ( anda menggunakan file 10 sebagai file interger ).

- 18 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

Bab III PERSIAPAN MEMBUAT PROGRAM


Program selalu dibuat secara Offline dengan menggunakan HHT. Sebelum membuat program perlu dilakukan persiapan terlebih dahulu sbb, A. B. C. D. E. Menghapus memory. Konfigurasi Processor Konfigurasi Rack Konfigurasi Input/output Modul Memberi nama Program dan File

A. Menghapus Memory
1. 2. 3. 4. 5. On-kan HHT, setelah menjalankan self diagnostic maka akan muncul Main Menu. Tekan F3 ( PROGMAINT). Tekan Enter ( untuk melihat menu halaman berikutnya). Tekan F4 ( CLR_MEM). Tekan F2 (YES), maka memory dalam HHT akan terhapus ditandai dengan munculnya DEFAULT pada Program Name.

B. Konfigurasi Processor
1. Dari menu sebelumnya Tekan F2 ( SEL_PRO). 2. Tekan F1 ( TYPE). 3. Gunakan tombol panah atas atau bawah untuk mencari Type Processor yang sesuai dan diakhiri dengan Enter. 4. Tekan ESC untuk kembali ke menu sebelumnya.

C. Konfigurasi Rack
1. 2. 3. 4. Tekan F3 (EDT_I/O) Tekan F1 (MOD_RCK) Tekan F1 ( RACK 1). Gunakan tombol panah atas atau bawah untuk mencari Type Rack yang sesuai dan diakhiri dengan Enter. 5. Bila anda menggunakan rack lebih dari satu ikuti prosedur yang sama diatas untuk rack 2 dan 3.

D. Konfigurasi Input / Output Module


1. Tekan F2 (MOD_SLT) 2. Gunakan tombol panah atas atau bawah untuk mencari nomor Slot yang akan dikonfigurasi. Mulailah dari slot 1 dan diakhiri dengan Enter. 3. Gunakan tombol panah atas atau bawah untuk mencari type I/O Modul yang sesuai dan diakhiri dengan Enter. 4. Ulangi langkah 2 dan 3 untuk slot yang lain hingga seluruh slot terdefinisi. 5. Tekan ESC untuk kembali ke menu sebelumnya.

- 19 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

E. Memberi nama Ladder Program


1. Dari menu sebelumnya tekan F1 (CHG_NAM). 2. Tekan F2 (PROGRAM). 3. Masukkan Nama Program ( misalnya 1000) dan diakhiri Enter. *) *) Keterangan : Bila menggunakan HHT, hanya huruf-huruf tertentu (yang tersedia pada keyboard) yang dapat digunakan untuk memberi nama Program.

F. Memberi nama File Program


1. Dari menu sebelumnya tekan F4 (FILE). 2. Beri nama File Main Program ( misalnya 222 ) dan akhiri dengan Enter. 3. Tekan ESC untuk keluar dari menu.

G. Membuat Program 1. Memasukkan Instruksi XIC ( Examine if Close ) atau ---| |--( Lihat Gambar 2)

END

Gambar 1

I1:1/0
0 1 END

Gambar 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tekan F3 (EDT_FIL). Tekan 2 dan Enter. Tekan F1 (INS_RNG). Tekan F1 (INS_INST). Tekan F1 (BIT). Tekan F1 ( --| |-- ). Pada display Zoom masukkan address ( misalnya I1:1/0) dan tekan Enter. Tekan F5 (ACCEPT). Maka kursor akan menuju ke Power Rail paling kanan.

- 20 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

2. Memasukkan Instruksi OTE ( Output Energize) atau ---( )--( Lihat Gambar 3) I1:1/0
0 1 END

O0:6/0

Gambar 3 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Tekan F3 ( ---( )--- ). Pada Display Zoom masukkan alamatnya, misalnya O6:0/0 dan tekan Enter. Tekan F5 (ACCEPT). Tekan ESC dua kali untuk menuju ke menu sebelumnya. Tekan F5 (ACP_RUNG). Tekan Enter untuk menampilkan menu selanjutnya. Tekan F4 (SAVE_CT). Tekan F5 (ACCEPT).

3. Menambah Rung

I1:1/0
0

O0:6/0 O0:6/1

I1:1/1
1

END

Gambar 4

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Dari menu sebelumnya tekan Enter untuk pindah ke display menu berikutnya. Tekan panah bawah sekali sehingga kursor berada pada tanda END. Tekan F1 (INS_RNG). Tekan F1 (INS_INST). Tekan F1 (BIT). Tekan F1 ( ---| |--- ). Masukkan address pada display zoom ( misalnya I1:1/1 ) dan akhiri dengan Enter. Tekan F5 ( ACCEPT ), maka instruksi XIC telah selesai dan kursor berada di posisi power rail kanan. Sekarang masukkan instruksi OTE . Tekan F3 ( ---( )--- ). Isi address pada display zoom (misalnya O0:6/1) dan diakhiri dengan Enter. Tekan F5 (ACCEPT). Tekan Enter untuk menampilkan menu selanjutnya. Tekan F4 (SAVE_CT). Tekan F5 (ACCEPT).

- 21 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

4. Membuat

paralel Branch
I1:1/0
0

O0:6/0 O0:6/1

I1:1/1
1

END

Gambar 5

1. 2. 3. 4.

Mulai dari menu sebelumnya tekan ESC dua kali untuk menampilkan menu Branch. Tekan F2 (BRANCH) Dengan posisi kursor masih pada instruksi OTE, tekan F4 (INS_BR). Posisi kursor kini berada pada branch start, di mana anda diminta untuk menentukan targetnya. Gunakan panah kanan atau kiri untuk memilih targetnya dan akhiri dengan Enter. Maka jadilah seperti pada Gambar 5.

5. Menyisipkan

instruksi di dalam Branch

I1:1/0
0

O0:6/0 O0:6/1

I1:1/1
1

I1:1/2
END

Gambar 6

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Tekan ESC untuk kembali ke menu sebelumnya. Posisikan kursor pada lokasi yang akan disisipkan instruksinya. Tekan F1 (INS_INST). Tekan F1 (BIT). Tekan F1 ( ---| |--- ). Masukkan address pada display zoom ( misalnya I1:1/2) dan akhiri dengan Enter. Tekan F5 ( ACCEPT ), maka instruksi XIC telah selesai. Untuk meng-accept rung kedalam program tekan ESC dua kali. Tekan F5 (ACP_RNG). Tekan Enter untuk melihat menu berikutnya. Tekan F5 (SAVE_CT) untuk menyimpan dan tetap melanjutkan editing. Tekan F5 (ACCEPT)

- 22 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

6. Memodifikasi Rung
( Menambah sebuah Instruksi pada Rung yang sudah ada ). I1:1/0 I1:1/3
0

O0:6/0 O0:6/1

I1:1/1
1

I1:1/2
END

Gambar 7

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Dari display sebelumnya tekan Enter untuk menampilkan menu berikutnya. Posisikan kursor pada Rung yang akan dimodifikasi ( misalnya Rung 1 ). Posisikan kursor pada Instruksi OTE. Tekan F2 (MOD_RNG). Tekan F1 (INS_INST). Tekan F1 (BIT). Tekan F1 ( ---|/|--- ). Masukkan Address ( misalnya I1:1/3 )dan disertai Enter. Tekan F5 (ACCEPT) ESC dua kali. Tekan F5 (ACP_RNG) Sekali lagi tekan Enter untuk menampilkan menu berikutnya. Kemudian tekan F4 (SAVE_CT) Tekan F5 (ACCEPT)

7. Memodifikasi Instruksi
( Merubah XIO menjadi XIC ).

I1:1/0 I1:1/3
0

O0:6/0 O0:6/1

I1:1/1
1

I1:1/2 A
END

Gambar 8

1. Dari menu sebelumnya tekan Enter untuk menampilkan menu berikutnya.

- 23 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

2. Dengan menggunakan panah kiri,kanan,atas dan bawah, posisikan kursor pada instruksi yang akan dirubah. 3. Tekan F2 (MOD_RNG) 4. Tekan F3 (MOD_INST) 5. Tekan F1 (BIT) 6. Tekan F1 ( ---| |--- ) 7. Isi adrress pada display zoom. 8. Setelah address benar, tekan F5 (ACCEPT) 9. Tekan ESC dua kali. 10. Kemudian tekan F5 (ACP_RNG)

8. Modifikasi Branch
I1:1/0 I1:1/3
0

O0:6/0 O0:6/1

I1:1/1
1

I1:1/4 I1:1/2 B

I1:1/5

END

Gambar 9

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Dari menu sebelumnya tekan Enter untuk melihat menu berikutnya. Gunakan tombol panah untuk meletakkan kursor pada titik A (gambar 8 ). Tekan F2 (MOD_RNG). Tekan F2 (BRANCH). Tekan F1 ( EXT_UP). Tekan ESC. Untuk memasukkan Instruksi pertama : a. Tekan F1 (INS_INST). b. Tekan F1 (BIT) c. Tekan F1 (---| |--- ) d. Masukkan address ( misalnya I1:1/4 ) dan disertai Enter. e. Tekan F5 (ACCEPT)

8. Untuk memasukkan Instruksi kedua : a. Tekan F1 (---| |--- ) b. Masukkan address ( misalnya I1:1/5 ) dan disertai Enter. c. Tekan F5 (ACCEPT) 9. 10. 11. 12. 13. Tekan ESC dua kali Tekan F5 (ACP_RNG) Tekan Enter untuk pindah ke menu berikutnya. Tekan F4 (SAVE_CT) Tekan F5 (ACCEPT)

- 24 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

9. Menambah Branch ke Bawah


I1:1/0 I1:1/3
0

O0:6/0 O0:6/1

I1:1/1
1

I1:1/4 I1:1/2 I1:1/6

I1:1/5

END

Gambar 10

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Dari menu sebelumnya tekan Enter untuk melihat menu berikutnya. Gunakan tombol panah untuk meletakkan kursor pada titik B ( Gambar 9 ). Tekan F2 (MOD_RNG). Tekan F2 (BRANCH). Tekan F1 ( EXT_DWN). Tekan ESC. Untuk memasukkan Instruksi : a. Tekan F1 (INS_INST). b. Tekan F1 (BIT) c. Tekan F1 (---| |--- ) d. Masukkan address ( misalnya I1:1/6) dan disertai Enter. e. Tekan F5 (ACCEPT) Tekan ESC dua kali Tekan F5 (ACP_RNG) Tekan Enter untuk pindah ke menu berikutnya. Tekan F4 (SAVE_CT) Tekan F5 (ACCEPT)

8. 9. 10. 11. 12.

10. Menambah Branch


1. 2. 3. 4. 5. 6. Dari menu sebelumnya tekan Enter untuk melihat menu berikutnya. Gunakan tombol panah untuk meletakkan kursor pada titik C (Gambar 10 ). Tekan F2 (MOD_RNG). Tekan F2 (BRANCH). Tekan F3 ( APP_BR). Tekan Panah kanan satu kali sehingga kursor berada disebelah kanan instruksi OTE. 7. Tekan Enter, maka jadilah branch melintasi instruksi OTE. 8. Tekan ESC untuk kembali ke menu editing.

- 25 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

I1:1/0 I1:1/3
0

O0:6/0 O0:6/1

I1:1/1
1

D E I1:1/4 I1:1/2 I1:1/6 I1:1/5

O0:6/2

END

Gambar 11

9. Untuk memasukkan Instruksi : a. Tekan F1 (INS_INST). b. Tekan F1 (BIT) c. Tekan F3 (---( )--- ) d. Masukkan address ( misalnya O0:6/2 )dan disertai Enter. e. Tekan F5 (ACCEPT) 10. 11. 12. 13. 14. Tekan ESC dua kali Tekan F5 (ACP_RNG) Tekan Enter untuk pindah ke menu berikutnya. Tekan F4 (SAVE_CT) Tekan F5 (ACCEPT)

11. Delete Branch


I1:1/0 I1:1/3
0

O0:6/0 O0:6/1 O0:6/2

I1:1/1
1

I1:1/2 I1:1/6
2 END

Gambar 12

- 26 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Dari menu sebelumnya tekan Enter kembali ke display menu sebelumnya. Gunakan tombol panah untuk meletakkan kursor pada titik D (gambar 11 ). Tekan F2 (MOD_RNG). Untuk melepas Branch level 1, arahkan kursor pada branch yang akan di delete (titik E) dengan menggunakan tombol panah. Tekan F2 (BRANCH). Tekan F5 ( DEL_BR). Tekan F2 ( YES). Tekan ESC dua kali Tekan F5 (ACP_RNG) Tekan Enter untuk pindah ke menu berikutnya. Tekan F4 (SAVE_CT) Tekan F5 (ACCEPT)

12. Delete Instruksi

I1:1/0
0

O0:6/0 O0:6/1 O0:6/2

I1:1/1
1

I1:1/2 I1:1/6
2 END

Gambar 13

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Dari menu sebelumnya tekan Enter kembali ke misplay menu sebelumnya. Gunakan tombol panah untuk meletakkan kursor pada titik F ( gambar 12 ). Tekan F2 (MOD_RNG). Tekan Enter untuk melihat menu berikutnya. Tekan F2 (DEL_INST). Tekan F2 (YES) untuk konfirmasi penghapusan. Tekan Enter dan Tekan F5 (ACP_RNG). Tekan Enter untuk pindah ke menu berikutnya. Tekan F4 (SAVE_CT) Tekan F5 (ACCEPT)

- 27 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

13. Mengcopy Suatu Instruksi Dari Suatu Lokasi ke Lokasi Lain

I1:1/0
0

I1:1/1

O0:6/0 O0:6/1 O0:6/2

I1:1/1
1

I1:1/2 I1:1/6
2 END

Gambar 14

1. Dengan menggunakan panah kiri,kanan,atas dan bawah, posisikan kursor pada instruksi yang akan di copy. 2. Tekan F2 (MOD_RNG) 3. Tekan Enter 4. Tekan F2 (DEL_INST) -> untuk menyimpan instruksi kedalam Buffer Memory. 5. Tekan F2 (YES) 6. Tekan F4 (UND_INST) -> untuk mengembalikan instruksi yang telah di-delete sebelumnya ke posisi semula. 7. Tekan Enter 8. Tekan F5 (ACP_RNG) 9. Posisikan kursor pada lokasi tujuan copy. 10. Tekan F2 (MOD_RNG) 11. Tekan Enter 12. Tekan F4 (UND_INST) 13. Tekan Enter 14. Tekan F5 (ACP_RNG) 15. Untuk meyakinkan hasilnya telah benar, posisikan kursor pada instruksi yang baru saja dicopy harus sama dengan instruksi asalnya ( jenis instruksi maupun addressnya ). 16. Kemudian tekan F5 (ACP_RNG)

14. Delete dan Copy Rungs


1. Dengan menggunakan Tombol panah, posisikan kursor pada Rung yang akan di copy ( Titik I Gambar 14 ). 2. Tekan F2 (DEL_RNG) 3. Tekan F2 (YES) 4. Tekan F4 (UND_RNG) 5. Posisikan kursor pada END 6. Tekan F4 (UND_RNG) 7. Untuk mengcopy Rung sekali lagi, posisikan kursor pada END 8. Tekan F4 (UND_RNG)

- 28 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

9. Untuk merubah address masing masing instruksi posisikan kursor pada instruksi yang akan diedit, maka address akan muncul di display kiri atas. 10. Tekan F2 (MOD_RNG) 11. Tekan F2 (MOD_INST) 12. Tekan ZOOM 13. Rubah address, dan diakhiri Enter 14. Tekan F5 (ACCEPT) 15. Tekan Tombol panah kanan sekali 16. Lakukan prosedur 11 s/d 14. Untuk merubah address instruksi berikutnya. 17. Kemudian tekan ESC 18. Tekan F5 (ACP_RNG) 19. Lanjutkan langkah 9 s/d 18 untuk Rung berikutnya (Rung 3 ). 20. Save perubahan yang telah dilakukan.

I1:1/0
0 I

I1:1/1

O0:6/0 O0:6/1 O0:6/2

I1:1/1
1

I1:1/2 I1:1/6 I1:1/0


2

I1:1/1 I1:1/1

O0:6/0 O0:6/0

I1:1/0
3

END

Gambar 15

- 29 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

BAB IV
DOWN LOADING DAN UP LOADING PROGRAM

Downloading Program
Bila Program telah selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah Download Program. Download adalah suatu tahap dimana program yang telah ditulis secara offline pada HHT di transfer atau di copy ke PLC untuk dapat di running-kan. Dengan demikian file Program menjadi dua, yakni file yang ada di PLC yang akan dieksekusi oleh PLC dan satu lagi file yang ada di HHT sebagai file backup-nya. Untuk selanjutnya file yang paling berperan adalah file yang ada di dalam PLC, dimana file ini menjalankan PLC dan file ini pula yang akan nampak/muncul pada layar HHT pada saat kita melakukan monitoring.( bukan file yang ada di HHT !). Untuk melakukan Download maka PLC harus diposisikan pada Mode Program, yang berarti bahwa pada saat download PLC harus dalam kondisi out of service. Dibawah ini adalah prosedur download program. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Posisikan display pada Main menu. Tekan F5 (UTILITY) Tekan F4 (MODE) Merubah mode PLC Tekan F5 (PROGRAM) ke Mode Program Tekan F2 (YES) Tekan ESC Down Load

7. Tekan F3 (DWNLOAD) 8. Tekan F2 (YES)

Uploading Program
Upload adalah kebalikan dari Download, dimana program diambil dari PLC untuk dipindahkan ke HHT. Setiap perubahan yang terjadi oleh jalannya program di dalam Processor PLC seperti misalnya nilai data file, perubahan status bit atau pemasangan force input/output tersimpan dalam RAM. Bila anda ingin menyimpan perubahan-perubahan itu anda harus mengupload program tsb dari Processor PLC ke HHT. Demikian juga bila anda ingin memonitor program yang berbeda dengan program yang tersimpan pada HHT, anda harus meng-upload program. Upload dapat dilakukan meskipun PLC sedang dalam keadaan running, tanpa harus menghentikan jalannya PLC. Perhatian Meng-upload program ke HHT akan menghapus program yang sebelumnya ada dalam HHT, dan program yang telah hilang tadi tidak dapat direcovery kembali!.

Prosedur Uploading Program :

- 30 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Dari menu utama tekan F5 (UTILITY) Tekan F2 (WHO) Gunakan tombol panah untuk memilih Node dari PLC. Tekan F3 (ATTACH) Tekan F2 (UPLOAD) Tekan F2 (YES), maka program dalam PLC akan ditransfer ke HHT.

Kini anda siap untuk melakukan : Pindah ke mode Offline dan meng-edit program. Merubah mode operasi Prosessor. Meng-clear memory Prosessor. Merubah password / master pasword. Transfer Memory. Monitor atau edit data file. Monitor operasional program online.

- 31 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

BAB V
MODE PROSESSOR
1. Mode RUN
Dalam mode RUN, prosessor menscanning atau mengeksekusi program Ladder dan memonitor input device. Ia juga meng-energize-kan output device dan menggerakkan I/O Force. Pada mode run anda dapat melakukan : Monitor Ladder Diagram, status Rung yang sedang dieksekusi. Menggunakan funsi Search. Force Input / Output. Upload program dari prosessor ke HHT. Monitor dan Edit data.

2. Mode Program
Mode Program menyediakan sarana mentransfer program melalui funsi Download dan Upload. Pada mode ini prosessor tidak melakukan scanning ataupun meng-eksekusi Ladder Program, dan semua output menjadi de-energize tanpa mempedulikan kondisi yang ada. Sekali program telah di download, anda dapat melakukan : Monitor Program Ladder didalam prosessor tanpa indikasi status rung. Memasang Force Input / Output tanpa enable. Menggunakan fungsi Search. Melihat status data file pada mode run terakhir. Meng-edit file data. Men-transfer Program dari dan ke Memory Modul.

3. Mode Test
Dalam Mode Test memungkinkan anda untuk : Memonitor ladder program yang sedang aktif. Menggunakan fungsi Search. Force Input / Output. Memonitor dan meng-edit data.

Selama anda berada dalam mode Test, prosessor men-scan atau meng-eksekusi porogram ladder, memonitor input device, dan meng-update output data file tanpa membuat output menjadi energize. Mode Test menyediakan pengetesan program ladder sebagai berikut,

- 32 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

a. Continous Scan Mode ini adalah sama dengan mode Run, kecuali Output-nya
tidak dapat energized. Ini memungkinkan anda untuk troubleshooting atau mengetes program yang anda buat tanpa meng-energized-kan peralatan output external.

b. Single Scan Dalam mode ini prosessor mengeksekusi program step demi step,
termasuk membaca input, mengeksekusi ladder program dan meng-update semua data file output dengan tanpa meng-energized-kan output.

Prosedur Merubah Mode Prosessor : 1. 2. 3. 4. Tekan F4 (MODE) Tekan F1 (RUN) atau F3 (TEST) atau F5 (PROGRAM) Tekan F2 (YES) Tekan ESC

- 33 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

BAB VI MONITORING OPARASIONAL CONTROLLER


Program yang telah dirunning di dalam PLC dapat dimonitor kerjanya secara on-line dengan menggunakan HHT. Informasi yang dapat dilihat pada monitor antara lain : 1. 2. 3. 4. Monitoring Program File Monitoring Data File Monitoring Data File Display On-Line Data Change

Ladder Program dalam HHT menunjukkan kondisi logical dari tiap-tiap instruksi didalamnya ( On atau Off ). Nilai true dari instruksi ditunjukkan dengan tanda garis tebal. Prosedur untuk menampilkan Monitoring Program File, 1. 2. 3. 4. 5. Mulai dari Main On-Line Display. Tekan Enter untuk melihat menu berikutnya. TekaN F5 (MONITOR) Masukkan nomor file yang akan di monitor ( Default : 2 ). Tekan Enter, maka Ladder Program akan muncul.

Monitoring Data File, Data File Display maupun On-line Change adalah cara lain meng-acces data bukan melalui Ladder diagram, melainkan langsung mengacces ke databasenya.

- 34 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

BAB VII

FORCE
Fasilitas Force memungkinkan anda untuk meng-override status yang sebenarnya dari external input dengan cara memaksa memberikan data external input dengan On atau Off. Anda dapat juga mengoverride processor logic dan status dari data output bit dengan memaksa output circuit menjadi On atau Off. Force dapat di-install, di enable-kan maupun di- disable-kan pada semua Mode ( Run, Test maupun Program ). Menu Force Function Key (F1) ON Keterangan Memasukkan nilai 1 pada tabel input force untuk address bit pada external input yang dikenai kursor. Jika Enable sedang aktif dan processor sedang dalam mode Run atau Test, maka force menjadi aktif. Bit data akan tetap dalam posisi force sampai dengan : 1. Fungsi Disable diaktifkan. 2. Force di lepas. Memasukkan nilai 0 pada tabel input force untuk address bit pada external input yang dikenai kursor. Jika Enable sedang aktif dan processor sedang dalam mode Run atau Test, maka force menjadi aktif. Bit data akan tetap dalam posisi force sampai dengan : 1. Fungsi Disable diaktifkan. 2. Force di lepas. Melepas force pada instruksi yang dikenai kursor saja. Melepas force secara keseluruhan. Toggle Enable dan Disable untuk mengaktifkan/ non-aktifkan Force yang telah diinstall.

(F2) OFF

(F3) REM (F4) REM_ALL (F5) ENABLE

Perhatian Apabila Force diinstall pada program offline, mereka akan di download ke processor pada kondisi terakhir. Pastikan bahwa pemasangan force tidak mengakibatkan pengaruh yang tidak diharapkan sebelum melakukan download. Berikut adalah prosedur menginstall Force menggunakan diagram Ladder yang telah kita buat sebelumnya.

- 35 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

I1:1/0
0 I

I1:1/1

O0:6/0 O0:6/1 O0:6/2

I1:1/1
1

I1:1/2 I1:1/6 I1:1/0


2

I1:1/1 I1:1/1

O0:6/0 O0:6/0

I1:1/0
3

END

Gambar 16

1. 2. 3.

4. 5.

Pada mode Monitor tekan F2 (FORCE). Posisikan kursor pada instruksi yang akan di force. Tekan F1 (ON), maka tanda FORCE ON akan muncul di layar atas. Force telah terinstall akan tetapi belum berfungsi karena masih belum enable, ini ditunjukkan dengan adanya tanda F yang berkedip pada Promp Line. Tanda ini juga ada pada lampu LED di PLC (Force I/O Led) yang juga berkedip. Tekan F5 (ENABLE) untuk mengenable-kan force. Konfirmasi Are you sure? jawab dengan F2 (YES). Lihatlah sekarang tanda F pada Promp line akan muncul tanpa berkedip, demikian juga Force I/O Led pada PLC.

Untuk melepas Force dapat digunakan perintah DISABLE, REM ataupun REM ALL.

- 36 -

PT Pupuk Kaltim

Allen Bradley

Penutup
Sampai disini kita telah mengetahui cara mengkonfigurasi hardware dan pemrograman PLC Allen Breadly secara sederhana. Masih demikian banyak fungsi-fungsi instruksi yang belum ada disini yang perlu untuk digali dan dipelajari agar dapat dimanfaatkan . Untuk itu perlu ditindak lanjuti dengan mempelajari lebih dalam Instruction Manual Allen Breadly dan mempraktekannya. Selamat mencoba.

Reference : Hand Held Terminal ( Catalog Number 1747 PTI ) User Manual by Allen Breadly.

- 37 -

PT Pupuk Kaltim

You might also like