You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan

hidayah-Nya maka tugas ini dapat diselesaikan. Atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan tugas ini hingga selesai, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna, baik dari segi materi meupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan tugas ni. Terakhir penulis berharap, semoga tugas akhir ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga. Subang,, Maret 2013 Penyusun

WATER BIRTHING

Halaman i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................i DAFTAR ISI.............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2 BAB IV PENUTUP..................................................................................................6 DAFTAR PUSTAKA

WATER BIRTHING

Halaman ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar belakang penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kesehatan dalam keperawatan. Selain itu juga untuk mengetahui tentang pengertian dari WATERBIRTH dan juga contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari agar tidak lagi ditemukan kekeliruan dalam memberikan asuhan keperawatan. Penulis juga berharap semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya teman-teman di STIkes Hutama Abdi Husada.

1.2 Tujuan A. Tujuan Umum : Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kesehatan. B. Tujuan Khusus
1. Untuk mempermudah mempelajari tentang proses persalinan dalam air. 2. Agar pembaca dapat memahami dan mengerti bagaimana pengertian dari

waterbirth.
3. Untuk mengetahui tentang proses persalinan dalam air.

4. Untuk menambah pengetahuan.

1.3 Manfaat
1. Dengan adanya pembahasan ini pembaca menjadi lebih memahami tentang

proses persalinan dalam air.


2. Menambah pengetahuan tentang persalinan dalam air.

WATER BIRTHING

Halaman 1

3. Dengan adanya makalah ini semoga dapat diaplikasikan dalam kehidupan seharihari.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI Rasa nyeri pada waktu melahirkan sudah merupakan kodrat seorang wanita. Namun pada jaman sekarang ini banyak ibu hamil yang memilih proses persalinan waterbirth yang diyakini dapat mengurangi rasa nyeri sewaktu melahirkan. Waterbirth adalah proses melahirkan dalam air, pada proses tersebut ibu yang akan melahirkan berendam dalam suatu bak berisi air hangat yang steril hingga melahirkan. Ibu yang akan melahirkan memasuki air bak saat mulut rahim sudah tahap pembukan 6. Metode water birth kini semakin populer dan menjadi tren persalinan. Banyak yang merasakan manfaatnya. Selain mampu mereduksi rasa sakit, persalinan di dalam kolam berisi air hangat juga membuat ibu hamil memiliki tenaga lebih untuk mengejan. 2.2 SEJARAH WATERBIRTH Persalinan di air merupakan perkembangan yang relatif baru yang diperkenalkan di Eropa, Perancis pada tahun 1803. Pada 1970-an, beberapa bidan dan dokter di Rusia dan Prancis menjadi tertarik dengan cara-cara membantu bayi melakukan transisi dari dalam kehidupan di dalam rahim dengan kehidupan di luar sehalus mungkin.

WATER BIRTHING

Halaman 2

Keprihatinan mereka bahwa perawatan bersalin modern, dengan banyak intervensi, membuat bayi menjadi traumatis. seumur hidup karena cara mereka lahir ke dunia. 2.3 MANFAAT WATERBIRTH
Bagi ibu

Beberapa dokter, termasuk dokter

kandungan Perancis Frederic Leboyer (1983), berpikir bayi dapat terkena dampak

1. Ibu akan merasa lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi elastis. 2. Rasa nyeri saat melahirkan berkurang dibandingkan dengan melahirkan di atas tempat tidur, dan proses persalinan akan lebih cepat ketimbang melahirkan di darat.
3. Perineum menjadi lebih elastis dan relaks, sehingga robekan/episiotomi dapat

dihindarkan. 4. Ketika proses persalinan, sang ibu dapat mengubah-ubah posisi sesuai keinginan. 5. Metode ini juga merupakan cara yang aman untuk mengurangi edema dan tekanan darah.
Bagi bayi

1. Manfaat persalinan di air bagi bayi adalah dapat menurunkan risiko cedera kepala bayi, peredaran darah bayi akan lebih baik sehingga tubuh bayi akan cepat memerah setelah dilahirkan. 2. Pakar kesehatan meyakini bahwa lahir dengan metode waterbirth memungkinkan IQ bayi menjadi lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir dengan metode lain. 3. Karena otot lebih relaks, panggung lebih terbuka lebar, sehingga bayi keluar lebih lancar. 4. Medium air memudahkan transisi bayi dari rahim, yang berisi cairan ketuban ke dunia luar. 5. Pada 10 detik pertama setelah dilahirkan bayi tidak akan menggunakan paru-parunya untuk bernapas, sehingga persalinan dalam air tidak berbahaya. 2.4 KELEMAHAN DARI WATERBIRTH

WATER BIRTHING

Halaman 3

1. Sebuah penelitian mengungkap kekhawatiran bahwa medium air akan membuat tali pusat menjadi kusut atau terkompresi, sehingga bayi kemungkinan akan terengahengah dan menghisap air ke dalam paru-paru mereka. 2. Studi tahun 2002 yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan Pediatrics juga menyimpulkan bahwa persalinan dalam air meningkatkan risiko bayi tenggelam. 3. Situs Live Science menambahkan bahwa kelahiran dalam air tidak direkomendasikan oleh American College of Obstetricians and Gynecologists sebagai pilihan proses melahirkan yang layak. Persalinan dalam air dikhawatirkan memicu risiko pneumonia atau infeksi pada otak, dan serangan kekuarangan oksigen. 2.5 RESIKO DAN PRASYARAT DARI WATERBIRTH 1. Kemungkinan air kolam tertelan oleh bayi sangat besar. Kondisi ini menyebabkan proses membutuhkan bantuan dokter kebidanan dan kandungan, juga spesialis anak yang akan melakukan pengecekan langsung saat bayi lahir.
2. Hipotermia atau suhu tubuh terlalu rendah akan dialami ibu jika proses melahirkan

berlangsung lebih lama dari perkiraan.


3. Bayi berisiko mengalami temperature shock jika suhu air tidak sama dengan suhu si

ibu saat melahirkan yaitu 37 derajat celcius.


4. Tidak dapat dilakukan oleh ibu yang memiliki panggul kecil , sehingga harus

melahirkan dengan bedah caesar.


5. Bila bayi berisiko sungsang lebih baik hindari melakukan persalinan di air. 6. Bila si ibu memiliki penyakit herpes, bisa berisiko menularkan penyakit tersebut

melalui mata, selaput lendir dan tenggorokan bayi, karena kuman herpes dapat bertahan diair. Kolam plastik yang digunakan harus benar benar steril agar tidak rentan terinfeksi kuman dan virus lainnya. 7. Dapat terjadi peningkatan resiko infeksi. 8. Sulit untuk mengontrol jumlah darah yang hilang. 9. Resiko aspirasi air pada bayi (masuknya air ke dalam paru-paru). Hal yang perlu diperhatikan pada saat persalinan dalam air adalah: 1. Ibu harus cukup minum supaya tidak dehidrasi.
2. Temperatur air antara 35-380 Celcius WATER BIRTHING Halaman 4

3. Harus ada yang mengawasi selama berada di bak. 4. Bila ibu berendam lebih dari 2 jam, efisiensi kontraksi dapat berkurang. 5. Bokong dapat diangkat dari air untuk mendengarkan denyut jantung janin atau untuk pemeriksaan persalinan. 6. Penolong harus menggunakan pelindung diri yang memenuhi syarat untuk mencegah infeksi. 7. Setelah bayi lahir segera dibawa kepermukaan. 2.6 TAHAPAN PERSALINAN Proses persalinan di air memiliki tahapan yang sama seperti melahirkan normal. Pada persalinan dalam air siibu merendamkan tubuhnya ke dalam air hangat yang diyakini dapat membuat sirkulasi pembuluh darah jadi lebih baik. Air hangat dapat memengaruhi efektivitas kontraksi rahim. Sehingga waktu tempuh dalam proses persalinan ini lebih singkat daripada proses melahirkan normal biasa. 2.7 METODE WATERBIRTH Metode waterbirth mempunyai dua metode persalinan, yaitu: 1. Persalinan di air murni, yaitu ibu masuk ke kolam persalinan setelah mengalami pembukaan 6 (enam) sampai proses melahirkan terjadi. 2. Persalinan di air emulsion, ibu hanya berada di dalam kolam hingga masa kontraksi akhir dan proses melahirkan tetap dilakukan di tempat tidur.

WATER BIRTHING

Halaman 5

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN

Waterbirth adalah proses melahirkan dalam air, pada proses tersebut ibu yang akan melahirkan berendam dalam suatu bak berisi air hangat yang steril hingga melahirkan. Metode waterbirth sudah dikenal sejak lama di negara-negara lain seperti Rusia, Amerika Serikat, dan Perancis. Namun waterbirth mulai dikenal di Indonesia pada tahun 2006. Water birth mempunyai banyak manfaat, selain mampu mereduksi rasa sakit, persalinan di dalam kolam berisi air hangat juga membuat ibu hamil memiliki tenaga lebih untuk mengejan. Namun sebelum memutuskan untuk melakukan persalinan dalam air, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah memenuhi syarat untuk melakukan persalinan dalam air.

3.2 KRITIK DAN SARAN

WATER BIRTHING

Halaman 6

Dalam pembuatan makalah ini penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya untuk paramedis dapat memahami tentang pengertian Persalinan Dalam Air (Waterbirth) dan penyusun juga berharap mendapatkan kritik yang membangun demi kemajuan bersama.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.detikhealth.com/read/2009/08/03/091542/1176154/764/plus-minus-persalinandalam-air http://www.resep.web.id/kehamilan/melahirkan-di-airwater-birth-tanpa-rasa-sakit-danmenyenangkan.htm http://id.wikipedia.org/wiki/Persalinan_di_air


WATER BIRTHING Halaman 7

http://niningdwi.wordpress.com/2007/07/19/proses-peralinan-di-dalam-air-waterbirth/ http://www.google.com

WATER BIRTHING

Halaman 8

You might also like