You are on page 1of 29

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Tumor Wilms yang merupakan keganasan genitourianaria paling sering terjadi pada anak-anak pada. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran keperawatan anak pada Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA, Peneliti menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, maka peneliti mengharapkan kritik dan saran di pembaca dan Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.

Penulis

DAFTAR ISI Kata Pengantar..i Daftar isi..ii BAB I Pendahuluan.1 BAB II PEMBAHASAN.3 A. Definisi.3 B. Klasifikasi4 C. Prognosis..5 D. Etiologi.6 E. Manifestasi klinis.7 F. Patofisiologi.8 G. Gejala...9 H. Komplikasi...9 I. Pemeriksaan diagnostic..10 J. Penatalaksanaan.12 K. Pengkajian..15 L. Diagnose keperawatan...18 M. Intervensi keperawatan..19 N. Evaluasi..22 BAB III PENUTUP...23 A. Kesimpulan23 B. Saran..24 DAFTAR PUSTAKA25

ii

iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor Wilms yang merupakan keganasan genitourianaria paling sering terjadi pada anak-anak neoplasma embrional trifase yang merupakan hasil proliferasi dari blastema, stroma dan epithelium. Tumor ini merupakan 8% keganasan pada anakanak dan menduduki peringkat kelima dari tumor pada anak-anak , setelah tumor pada sentral nervus sistem, limfoma, neuroblastoma dansoft tissue sarcoma. Namun, tumor ini adalah salah satu kanker penyebab utama kematian pada anak. Insidens tumor ini hampir sama di setiap negara, oleh karena tidak ada perbedaan ras, yaitu sekitar 2-5 kasus per 1 juta penduduk. Dan sekitar 500 kasus baru dari tumor Wilms ditemukan tiap tahun di Amerika. Dari keseluruhan kasus kanker pada anak 6% nya adalah tumor Wilms. Tumor Wilms paling sering terjadi pada anak-anak dengan usia yang masih sangat muda dan jarang terjadi padaanak-anak setelah umur 6 tahun. Tumor wilms ditemukan sama banyak pada kedua jenis kelamin dan tidak ada predileksi bangsa atau ras. Tumor (Neoplasma) adalah pertumbuhan baru jaringan yang tidak terkontrol dan progresif. Tumor dan kanker dapat diakibatkan oleh faktor genetika atau diwariskan kecendrerungan genetika untuk karsinogen mungkin disebabkan oleh rapuhnya gengen regulator, kerentanan terhadap inisiator dan promotor, kesalahan enzim pengoreksi atau gagalnya sistem oimun. Kecenderungan genetik kita dapat positif atau negatif terhadap tumor dipengaruhi oleh berbagai pengalaman prilaku dan lingkungan (kamus kedokteran dorland). Salah

satu contoh tumor akibat genetik ini adalah tumor wilms, tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat,terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum usia lima tahun.

B. Tujuan 1. Tujuan umum Untuk lebih memahami tentang gambaran teoritis terhadap Asuhan keperawatan pada Anak yang mengalami Tumor Wilms.

2. Tujuan khusus a. Memahami teoritis terhadap Tumor wilms yang mencakup : etiologi, Patofisiologi, Gejala klinis dan Penatalaksanaan. b. Melatih membuat Askep yang bisa diiterapkan nantinya. c. Untuk memenuhi tugas keperawatan anak yang di berikan dosen keperawatan anak.

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Tumor wilms adalah tumor padat intra abdomen yang paling sering dijumpai pada anak. Tumor ini merupakan neoplasma embrional dari ginjal, biasanya muncul sebagai massa asimtomatik di abdomen atas atau pinggang. Tumor ini sering ditemukan saat orang tua memandikan atau mengenakan baju anaknya atau saat dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap anak yang tampak sehat. Tumor ini sering timbul pada usia antara 1 dan 3 tahun. Insiden tumor wilms adalah 1 dalam 250.000, dan biasanya unilateral. Walaupun dapat timbul di kedua ginjal (bilateral). Tumor Wilms adalah tumor ganas embrional ginjal yang berasal dari metanefros. Nama lain tumor ini adalah nefroblastoma atau embrioma renal.Tumor ini pertama kali dilaporkan oleh Runce pada tahun 1814, tetapi namatumor "Wilms" berasal dari seorang ahli bedah (Max Wilms) yang mengungkapkan gambaran klasik secara lengkap penyakit tersebut dalam tahun1899. Tumor wilms adalah tumor ginjal campuran ganas yang tumbuh dengan cepat, terbentuk dari unsur embrional, biasanya mengenai anak-anak sebelum usia lima tahun (kamus kedokteran dorland). Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari selembrional primitive diginjal. Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anak-anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Tumor Wilms merupakan tumor ganas intra abdomen yang tersering pada anak-anak

B. Klasifikasi Tumor Wilms : 1. Penyebaran tumor wilms menurut TNM sebagai berikut : T : Tumor primer T1 : Unilateral permukaan ( termasuk ginjal ) < 80 cm T2 : Unilateral permukaan > 80 cm T3 : Unilateral ruptur sebelum penanganan T4 : Bilateral

N : Metastasis limfa No : Tidak ditemukan metastasis N1 : Ada metastasis limfa

M : Metastasis jauh Mo : Tidak ditemukan M+ : Ada metastasis jauh2.

2. The National Wilms Tumor Study (NWTS) membagi lima stadiumtumor Wilms, yaitu : Stadium I : tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul. Tumor ini dapat direseksi dengan lengkap. Stadium II : Tumor menembus kapsul dan meluas masuk ke dalam jaringan ginjal dan sekitar ginjal yaitu jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe para-aortal. Tumor masih dapat di reseksi dengan lengkap. Stadium III : Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum), misalnya ke hepar, peritoneum, dll.

Stadium IV : Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paruparu, otak, tulang. Cara penyebaran tumor wilms yaitu setelah keluar dari kapsul ginjal, tumor akan mengadakan invasi ke organ di sekitarnya dan menyebar secara limfogen melalui kelenjar limfe para aorta. Penyebaran secara hematogen melalui venarenalis ke vena kava kemudian mengadakan metastasis ke paru (85%), hati (10%) dan bahkan pada stadium lanjut menyebar ke ginjal kontralateral.

C. Prognosis Penyakit Beberapa faktor menentukan prognosis tumor wilms yaitu ukuran tumor, gambaran histopatologik, umur pasien dan stadium atau tingkat penyebaran tumor. Penderita yang mempunyai prognosis yang baik adalah pasien yang mempunyai ukuran tumor masih kecil, tingkat diferensiasi sel tinggi secara histopatologik, stadium masih dini atau belum ada metastasis dan umur pasien di bawah dua tahun.Variabel prognosis yang paling menonjol adalah subtipe dan stadium histologi. Kekambuhan menyebabkan prognosis buruk, meskipun penambahan obat baru dan tindakan penyelamatan mungkin memperbaiki hasil akhir pada sekelompok kecil penderita yang mengalami kambuh. Hasil akhir untuk semua penderita dioptimalkan dengan terapi pada satu pusat kanker anak. Prognosis juga bergantung pada kepada umur anak waktu pengobatan diberikan yaitu makin muda usia anak, maka makin baik prognosisnya. Disamping itu, prognosisnya tergantung pula dari ada tidaknya metastasis.

D. Etiologi Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik. Tumor wilms berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti : Etiologi tumor ini pada dasarnya belum diketahui Kelainan saluran kemih Aniridia (tidak memiliki iris) Hemihipertrofi ( pembesaran separuh bagian tubuh ) Tumor bisa tumbuh cukup besar, tetapi biasanya tetap berada dalam kapsulnya. Tumor bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya. Tumor Wilms bersifat kongenital. Satu persen dari tumor wilms ditemukan familial dan diturunkan secara dominan autosomal. Onkogen tumor wilms telah berlokasi pada kromosom 11 p13. Timbul dalam parenkim ginjal, mungkin dari sisa-sisa blastoma nefrogen dan biasanya dari fokus tunggal, kadang-kadang lebih dari 1 area. Tumor Wilms dapat muncul dalam 3 gambaran klinik. Gambaran klinik tersebut antara lain: a) Sporadic b) Berhubungan dengan sindrom genetic c) Familial. Tumor Wilms berasal dari proliferasi patologik blastema metanefron akibat tidak adanya stimulasi yang normal dari duktus metanefron untuk menghasilkan tubuli dan glomeruli yang berdiferensiasi baik. Perkembangan blastema renalis untuk membentuk struktur ginjal terjadi pada umur kehamilan 8-34 minggu. Sehinga diperkirakan bahwa kemampuan blastema primitif untuk merintis jalan kearah pembentukan tumor Wilms, apakah sebagai mutasi germinal atau somatik, itu terjadi
6

pada usia kehamilan 8-34 minggu.Sekitar 1,5% pasien mempunyai saudara atau anggota keluarga lain yang juga menderita tumor Wilms. Hampir semua kasus unilateral tidak bersifat keturunan yang berbeda dengan kasus tumor bilateral. Sekitar 7-10% kasus Tumor Wilms diturunkan secara autosomal dominan. Mekanisme genetik yang berkaitan dengan penyakit ini, belum sepenuhnya diketahui. Pada pasien sindrom WAGR (tumor Wilms, aniridia, malformasi genital dan retardasi mental) memperlihatkan adanya delesi sitogenetik pada kromosom 11. Pada beberapa pasien, ditemukan gen WT1 pada lengan pendek kromosom 11, daerah pl3. Gen WT1 secara spesifik berekspresi di ginjal dan dikenal sebagai faktor transkripsi yang diduga bertanggung jawab untuk berkembangnya tumor Wilms.

E. Manifestasi Klinik Adanya massa dalam perut (tumor abdomen) Hematuri akibat infiltrasi tumor ke dalam sistem kaliks Hipertensi diduga karena penekanan tumor atau hematom pada pembuluhpembuluh darah yang mensuplai darah ke ginjal, sehingga terjadi iskemi jaringan yang akan merangsang pelepasan renin atau tumor sendiri mengeluarkan rennin Anemia Penurunan berat badan Infeksi saluran kencing Demam Malaise

Anoreksia Nyeri perut yang bersifat kolik, akibat adanya gumpalan darah dalam saluran kencing

Tumor Wilms tidak jarang dijumpai bersama kelainan kongenital lainnya,seperti aniridia, hemihipertrofi, anomali saluran kemih atau genitalia dan retardasi mental.

F. Patofisiologi Tumor Wilms (Nefroblastoma) merupakan tumor ginjal yang tumbuh dari selembrional primitif diginjal, makroskapis ginjal akan tampak membesar dan keras sedangkan gambaran histo-patologisnya menunjukkan gabungan dari pembentukan abortif glomerulus dan gambaran otot polos, otot serat lintang, tulang rawan dan tulang. Biasanya unilateral dan hanya 3-10% ditemukan bilateral. Tumor bermetastase ke paru, hati, ginjal, dan jarang sekali ke tulang. Komponen klasik dari tumor Wilms terdiri dari tiga komponen yang tampak pada diferensiasi ginjal normal: blastema, tubulus, dan stroma. Terdapat gambaran yang heterogen dari proporsi komponen tersebut dan juga adanya diferensiasi yang aberan, seperti jaringan lemak, otot lurik, kartilago, dan tulang. Adanya gambaran komponen yang monofasik juga ditemukan. Tumor ginjal lain yang ditemukan pada anak berupa mesoblastik nefroma, clear cell sarkoma, dan renalrhabdoid tumor dapat membingungkan. Gambaran anaplasia merupakan indikator penting dalam prognosis tumor Wilms. Gambaran anaplastik ditandai oleh pembesaran inti sel 2-3 kali lipat,hiperkromatisasi, dan gambaran mitosis yang abnormal

G. Gejala Keluhan utama biasanya hanya benjolan perut, jarang dilaporkan adanya nyeri perut dan hematuria, nyeri perut dapat timbul bila terjadi invasi tumor yang menembus ginjal sedangkan hematuria terjadi karena invasi tumor yang menembus sistim pelveokalises. Demam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein tumor dan gejala lain yang bisa muncul adalah : Malaise (merasa tidak enak badan) Nafsu makan berkurang Mual dan muntah Pertumbuhan berlebih pada salah satu sisi tubuh (hemihipertrofi).

Pada 15-20% kasus, terjadi hematuria (darah terdapat di dalam air kemih. Tumor Wilms bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

H. Komplikasi Tumor Bilateral Ekstensi Intracaval dan atrium Tumor lokal yang lanjut Obstruksi usus halus Tumor maligna sekunder Perkontinuitatum Penyebaran langsung melalui jaringan lemak perirenal lalu ke peritoneumdan organ-organ abdomen (ginjal kontralateral, hepar, dan lain-lain) Hematogen

Terjadi setelah pertumbuhan tumor masuk ke dalam vasa renalis, selanjutnya menyebar melalui aliran darah ke paru-paru (90%), otak, dan tulang-tulang Limfogen Penyebaran limfogen terjadi pada kelenjar regional sekitar vasa para aortalatau dalam mediastinum.

I. Pemeriksaan Diagnostik Tumor Wilms harus dicurigai pada setiap anak kecil dengan massa di abdomen. Pada 10-25% kasus, hematuria mikroskopik atau makroskopik memberi kesantumor ginjal. a. IVP Dengan pemeriksaan IVP tampak distorsi sistem pielokalises(perubahan bentuk sistem pielokalises) dan sekaligus pemeriksaan ini bergunauntuk mengetahui fungsi ginjal. b. Foto thoraks merupakan pemeriksaan untuk mengevaluasi ada tidaknya metastasis ke paru-paru. Arteriografi khusus hanya diindikasikan untuk pasien dengan tumor Wilms bilateral atau termasuk horseshoe kidney. c. Ultrasonografi USG merupakan pemeriksaan non invasif yang dapat membedakan tumor solid dengan tumor yang mengandung cairan. Dengan pemeriksaan USG, tumor Wilms nampak sebagai tumor padat di daerah ginjal. USG juga dapat digunakan sebagai pemandu pada biopsi. Pada potongan sagital USG bagian ginjal yang terdapat tumor akan tampak mengalami pembesaran, lebih predominan digambarkan sebagai massa hiperechoic dan menampakkan area yang echotekstur heterogenus.

10

d. CT-Scan memberi beberapa keuntungan dalam mengevaluasi tumor Wilms. Ini meliputi konfirmasi mengenai asal tumor intrarenal yang biasanya menyingkirkan neuroblastoma; deteksi massa multipel; penentuan perlu asantumor, termasuk keterlibatan pembuluh darah besar dan evaluasi dari ginjal yang lain. Pada gambar CT-Scan Tumor Wilms pada anak laki-laki usia 4 tahun dengan massa di abdomen. CT scan memperlihatkan massa heterogenus di ginjal kiri dan metastasis hepar multiple. CT scan dengan level yang lebih tinggi lagi menunjukkan metastasis hepar multipel dengan thrombus tumor di dalam vena porta. e. Magnetic resonance imaging (MRI) MRI dapat menunjukkan informasi penting untuk menentukan perluasan tumor di dalam vena cava inferior termasuk perluasan ke daerah intarkardial. Pada MRI tumor Wilms akan memperlihatkan hipointensitas (low density intensity) dan hiperintensitas (high density intensity). f. Laboratorium Hasil pemeriksaan laboratorium yang penting yang menunjang untuk tumor Wilms adalah kadar lactic dehydrogenase (LDH) meninggi dan Vinyl mandelic acid (VMA) dalam batas normal. Urinalisis juga dapat menunjukkan bukti hematuria, LED meningkat, dan anemia dapat juga terjadi, terlebih pada pasien dengan perdarahan subkapsuler. Pasien dengan metastasis di hepar dapat menunjukkan abnormalitas pada analisa serum.

11

J. Penatalaksanaan Tujuan pengobatan tumor Wilms adalah mengusahakan penyembuhan dengan komplikasi dan morbiditas serendah mungkin. Biasanya dianjurkan kombinasi pembedahan, radioterapi dan kemoterapi. Dengan terapi kombinasi ini

dapatdiharapkan hasil yang memuaskan. Jika secara klinis tumor masih berada dalamstadium dini dan ginjal di sebelah kontra lateral normal, dilakukan nefrektomiradikal.Ukuran tumor pada saat datang menentukan cara pengobatan. masing-masing jenis ditangani secara berbeda, tetapi tujuannya adalah menyingkirkan tumor danmemberikan kemoterapi atau terapi radiasi yang sesuai. Apabila tumor besar maka pembedahan definitive mungkin harus di tunda sampai kemoterapi atau radiasiselesai. Kemoterapi dapat memperkecil tumor dan memungkinkan reaksi yang lebih akurat dan aman. a. Farmakologi 1) KemoterapiTumor Wilms termasuk tumor yang paling peka terhadap obat kemoterapi. Prinsip dasar kemoterapi adalah suatu cara penggunaan obat sitostatika yang berkhasiat sitotoksik tinggi terhadap sel ganas danmempunyai efek samping yang rendah terhadap sel yang normal. Terapi sitostatika dapat diberikan pra maupun pasca bedah didasarkan penelitian sekitar 16-32% dari tumor yang mudah ruptur. Biasanya, jika diberikan prabedah selama 4 8 minggu. Jadi tujuan pemberian terapi adalah untuk menurunkan resiko ruptur intraoperatif dan mengecilkanmassa tumor sehingga lebih midah direseksi total. Ada lima macam obat sitostatika yang terbukti efektif dalam pengobatan tumor Wilms, yaitu Aktinomisin D, Vinkristin, Adriamisin, Cisplatin dan

12

siklofosfamid. Mekanisme kerja obat tersebut adalah menghambat sintesa DNA sehingga pembentukan protein tidak terjadi akibat tidak terbentuknya sintesa RNA di sitoplasma kanker, sehingga pembelahan sel-sel kanker tidak terjadi. 2) Aktinomisin D Golongan antibiotika yang berasal dari spesies Streptomyces, diberikan lima hari berturut-turut dengan dosis 15 mg/KgBB/hari secara intravena. Dosis total tidak melebihi 500 mikrogram. Aktinomisin D bersama dengan vinkristin selalu digunakan sebagai terapi prabedah. 3) Vinkristin Golongan alkaloid murni dari tanaman Vina rossa, biasanya diberikan dalam satu dosis 1,5 mg/m2 setiap minggu secara intravena (tidak lebihdari 2 mg/m2). Bila melebihi dosis dapat menimbulkan neurotoksis, bersifat iritatif, hindarkan agar tidak terjadi ekstravasasi pada waktu pemberian secara intravena. Vinkristin dapat dikombinasi dengan obat lainkarena jarang menyebabkan depresi hematologi, sedangkan bila digunakan sebagai obat tunggal dapat menyebab relaps. 4) Adriamisin Golongan antibiotika antrasiklin diisolasi dari streptomyces pencetius, diberikan secara intravena dengan dosis 20 mg/m2/hari selama tiga hari berturut-turut. Dosis maksimal 250 mg/m. obat ini tidak dapat melewati sawar otak dapat menimbulkan toksisitas pada miokard bila melebihidosis. Dapat dikombinasi dengan Aktinomisin D. 5) Cisplatin

13

Dosis yang umum digunakan adalah 2-3 mg/KgBB/hari atau 20mg/m2/hari selama lima hari berturut-turut.6) Siklofosfamid dari nitrogen mustard golongan alkilator. Dosis 250 1800 mg/m2/harisecara intravena dengan interval 3-4 mg. Dosis peroral 100-300mg/m2/hari. b. Non Farmakologi 1) Pembedahan keperawatan perioperatif Karena banyak anak dengan tumor wilms mungkin mendapat obat kemoterapi kardiotoksik, maka mereka harus diperiksa oleh ahli onkologi dan di izinkan untuk menjalani operasi. Mereka perlu menjalani pemeriksaan jantung yang menyeluruh untuk menentukan status fungsi jantung. Tumor wilms jangan di palpasi untuk menghindari rupture dan pecahnya sel-sel tumor. Pasien di letakkan dalam posisi telentang dengan sebuah gulungan di bawah sisi yang terkena. Seluruh abdomen dan dada di bersihkan.

Hasil akhir pada pasien pascaoperatif Pasien tumor wilms menerima kemoterapi dan terapi radiasi yang sesuai dengan lesi. Gambaran histologik lesi merupakan suatu indicator penting untuk prognosis,

karena gambaran tersebut menentukan derajat anaplasia. Anak yan histologiknya relative baik. Maka memiliki prognosis baik. Sedangkan anak yang gambaran histologiknya buruk, maka memilii prognosis buruk. Terapi dibuat sespesifik mungkin untuk masing-masing anak, karena terapi yang lebih sedikit menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik dengan lebih sedikit efek sampingnya.

14

Nefrektomi radikal dilakukan bila tumor belum melewati garis tengah dan belum menginfiltrasi jaringan lain. Pengeluaran kelenjar limferetroperitoneal total tidak perlu dilakukan tetapi biopsi kelenjar di daerah hilus dan para aorta sebaiknya dilakukan. Pada pembedahan perlu diperhatikan ginjal kontralateral karena kemungkinan lesi bilateral cukup tinggi. Apabila ditemukan penjalaran tumor ke vena kava, tumor tersebut harus diangkat. 2) Radioterapi Tumor Wilms, dikenal sebagai tumor yang radiosensitif, tapi radioterapi dapat mengganggu pertumbuhan anak dan menimbulkan penyulit jantung, hati dan paru. Karena itu radioterapi hanya diberikan pada penderita dengan tumor yang termasuk golongan patologi prognosis buruk atau stadium III dan IV. Jika ada sisa tumor pasca bedah juga diberikan radioterapi. Radioterapi dapat juga digunakan untuk metastase ke paru, otak, hepar serta tulang. K. Pengkajian a. Identitas Menanyakan nama, jenis kelamin ,alamat, nomor telepon yang bisa dihubungi b. Riwayat Kesehatan Riwayat Kesehatan Sekarang Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar perut. Tidak nafsu makan, mual , muntah dan diare. Badan panas hanya satu hari pertama sakit. Riwayat Kesehatan Dahulu

15

Apakah klien pernah mengeluh kelainan pada ginjal sebelumnya, atau gejalagejala tumor wilms Riwayat Kesehatan Keluarga Apakah ada riwayat keluarga klien pernah mengidap kanker atau tumor sebelumnya c. Pola Aktivitas Pola nutrisi dan metabolik : Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena adanya depresi sistem imun. Adanya mual , muntah dan anoreksia menyebabkan intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena adanya edema. Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia. d. Pola eliminasi : Eliminasi fekal tidak ada gangguan, sedangkan eliminasi urin : gangguan pada glumerulus menyebakan sisa-sisa metabolisme tidak dapat diekskresi dan terjadi penyerapan kembali air dan natrium pada tubulus yang tidak mengalami gangguan yang menyebabkan oliguria sampai anuria, proteinuri, hematuria. e. Pola Aktifitas dan latihan Pada klien dengan kelemahan, malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus karena adanya hiperkalemia. Dalam proses perawatan klien perlu istirahat selama 2 minggu dan mobilisasi duduk dimulai bila tekanan darah sudah normal selama 1 minggu.

16

f. Pola tidur dan istirahat :Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya uremia. keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus. g. Persepsi diri Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah, edema, dan perawatan yang lama. Anak berharap dapat sembuh kembali seperti semula. h. Hubungan peran : Lingkungan perawatan yang baru dan kondisi penyakit yang kritis menyebabkan anak banyak diam. Pada penderita tumor wilm pengkajian dilakukan dengan melihat adanya : Massa tumor pada abdomen Kaji manifestasi tumor wilm Kaji hasil pemeriksaan laboratorium

i. Pemeriksaaan penunjang Pemeriksaan labolatorium tidak banyak membantu, hanya dapat ditemukan laju endap darah yang meninggi dan kadang kadang ditemukan hematuria. Bila kedua kelainan labolatorium ini ditemukan, maka prognosis diagnosa buruk. Pada foto polos abdomen akan tampak masa jaringan lunak dan jarang ditemukan klsifikasi didalamnya.

17

Pemeriksaan pielografi intravena dapat memperlihatkan gambaran distori, penekanan dan pemanjangan susunan pelvis dan kalises. Dari pemeriksaan renoarteriogram didapatkan gambaran arteri yang memasuki masa tumor. Foto thoraks dibuat untuk mencari metastasi kedalam paru-paru. j. Pemeriksaan fisik Inspeksi massa di daerah abdomen Ballottement Palpasi massa intra abdominal : ukuran, letak massa, konsistensi, tepi atau konfigurasi, permukaan pulsasi, fluktuasi, nyeri tekan, mobilitas serta hubungannya dengan alat sekitarnya Tumor Wilms : tekanan darah, berat badan, tinggi badan, hepar, lien, pembesaran kelenjar getah bening, massa abdomen (tempat dan ukuran).

L. Diagnose keperawatan 1. Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam jaringan dan ruang ketiga 2. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake. 3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan 4. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan

18

6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita penyakit yang mengancam kehidupan.
M. Intervensi

Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam jaringan dan ruang ketiga. Tujuan :- Pasien tidak menunjukan bukti-bukti akumulasi cairan atau akumulasi cairan yang ditujukan pasien minimum - Pasien mendapat volume cairan yang tepat Intervensi Rasional

- Catat intake dan output secara - Evaluasi harian keberhasilan terapi dan dasar akurat - Kaji perubahan edema penentuan tindakan dan - Indikator akumulasi cairan dijaringan dan diruang ketiga

Pembesaran abdomensetiap hari

- Timbang BB tiap hari dalam - BJ Urine dan albuminnuria menjadi indikator skala yang sama - Uji urin untuk berat regimen terapi jenis, - Sehingga anak tidak mendapatkan lebih dari jumlah yang ditentukan

albumin

- Atur masukan cairan dengan - Pengurangan cairan ekstravaskuler sangat cermat - Berikan diuretik sesuai order dari tim medis diperlukan dalam mengurangi oedema

Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake.

Tujuan : Kebutuhan Nutrisi tubuh terpenuhi Intervensi - Catat intake dan output Rasional - Monitoring asupan nutrisi bagi tubuh - Gangguan nutrisi dapat terjadi secara berlahan.

makanan secara akurat

19

- Kaji

adanya

tanda-tanda

Diare sebagai reaksi oedema intestine dapat memperburuk status nutrisi - Mencegah status nutrisi menjadi lebih buruk - Membantu dalam proses metabolisme.

perubahan nutrisi : Anoreksi, Letargi, hipoproteinemia. - Beri diet yang bergizi - Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering - Beri suplemen vitamin dan besi sesuai instruksi

Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan Tujuan : kehilangan cairan intravaskuler atau syok hipovolemik yang ditujukan pasien minimum atau tidak ada Intervensi - Pantau tanda vital setiap 4 jam Rasional - Bukti fisik defisit cairan.

- Laporkan adanya penyimpangan - Sehingga pengobatan segera dilakukan dari normal - Berikan albumin bergaram - Meningkatkan tekanan osmotik koloid sehingga mempertahangkan cairan dalam vaskuler

rendah sesui indikasi

Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia Tujuan : Pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat diterima anak. Intervensi - Kaji tingkat nyeri - Lakukan tehnik pengurangan nyeri nonfarmakologis - Berikan analgesik sesuai ketentuan - berikan obat dengan jadwal preventif
20

Rasional Menentukan tindakan selanjutnya Sebagai analgesik tambahan Mengurangi rasa sakit Untuk mencegah kambuhnya nyeri Karena aspirin meningkatkan kecenderungan pendarahan

- hindari aspirin atau senyawanya

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan Tujuan : Pasien mendapat istrahat yang adekut Intervensi - Pertahankan tirah baring bilah terjadi edema berat - seimbangkan istrahat dan Rasional - Mengurangi pengeluaran energi. - Mengurangi kelelahan pada pasien - Untuk mmenghemat energi

aktivitas bila ambulasi - intrusikan pada anak untuk

istrahat bila ia merasa lelah

Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita penyakit yang mengancam kehidupan Tujuan : Pasien (keluarga) menunjukan pengetahuan tentang prosedur diagnostik/terapi Intervensi - Jelaskan alasan setiap tes dan prosedur - Jelaskan prosedur operatif Rasional - Memberikan pengertian pada keluarga - Memberikan pengetahuan pada keluarga - Memberikan pengetahuan pada keluarga - Meringangkan beban pada keluarganya tentang proses

dengan jujur - Jelaskan penyakit - Bantu keluarga merencanakan masa depan khususnya dalam membatu anak menjalani

kehidupan yang normal

21

N. Evaluasi

No 1

Diagnosa Keperawatan Evaluasi Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan 1. Intake dan output dengan akumulasi cairan dalam jaringan dan ruang normal ketiga 2. Tidak ada edema 3. Turgor kulit elastis Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan 1. Nafsu makan baik 2. Tidak lemas 3. ADL terpenuhi 1. Tidak terlihat tandatanda dehidrasi

Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia Kriteria Hasil: 1. Mengenal faktor penyebab (skala 5) 2. Mengenal serangan nyeri (skala 5) 3. Tindakan preventif (skala 5) 4. Tindakan non analgetik 5. Tindakan analgetik Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan 1. Mampu beraktivitas 2. Hb dalam batas normal Pria: 13-16 g/dl Wanita: 12-14 g/dl 3. Hematocrit dalam batas normal Pria: 40-48 vol% Wanita: 37-43 vol% Perubahan proses keluarga berhubungan dengan 1. Koping keluarga mempunyai anak yang menderita penyakit yang menunjukan koping yg mengancam kehidupan. positif

22

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Tumor Wilms (Nefroblastoma) adalah tumor ginjal yang tumbuh dari selembrional primitive diginjal. Tumor Wilms biasanya ditemukan pada anakanak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor genetik. Tumor wilms berhubungan dengan kelainan bawaan tertentu, seperti kelainan saluran kemih, aniridia (tidak memiliki iris), hemihipertrofi ( pembesaran separuh bagian tubuh ). Keluhan utama biasanya hanya benjolan perut. Demam dapat terjadi sebagai reaksi anafilaksis tubuh terdapat protein tumor dan gejala lain yang bisa muncul adalah malaise (merasa tidak enak badan), nafsu makan berkurang, mual dan muntah, pertumbuhan berlebih pada salah satu sisi tubuh (hemihipertrofi). Diagnose keperawatan yang dapat muncul adalah 1. Kelebihan volume cairan (tubuh total) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam jaringan dan ruang ketiga. 2. Perubahan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolime, kehilangan protein dan penurunan intake. 3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan (intravaskuler) berhubungan dengan kehilangan protein dan cairan. 4. Nyeri berhubungan dengan efek fisiologis dari neoplasia
23

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan. 6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita penyakit yang mengancam kehidupan

B. Saran Untuk kebaikan makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran bagi semua pembaca tentang asuhan keperawatan anak tumor willma ini.

24

DAFTAR PUSTAKA

Dorland, W A. Newman. Kamus Kedokteran Dorland ed 29. Jakarta : EGC. 2000Sharer Patrics D, Yudith WA. Neoplasma Ginjal dalam Behrman, Klegman dan ArvinIlmu Kesehatan Anak Nelson volume 3 edisi 15. Jakarta : EGC. 2000 http://atlasgeneticsoncology.org/Tumors/WilmsID5034.html tanggal 22 Mei 2012 pukul 11.45 http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?iddtl di akses pada tanggal 22 Mei 2012 pukul 12.10 http://www.scribd.com/doc/53584813/Tumor-Wilmsdi akses pada tanggal 22 Mei 2012 pukul 12.35 http://books.google.co.id/books?id=V7q8bMOurj0C&pg=PA572&dq=perioperati f+pembedahan+tumor+wilms&cd=1#v=onepage&q=perioperatif%20pembedahan%20tu mor%20wilms&f=false. Di akses pada tanggal 22 Mei 2012 pukul 13.10 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2045/1/10E00542.pdf di akses pa da tanggal 22 Mei 2012 pukul 13.30 di akses pada

25

TUMOR WILMS
Nama Kelompok:
Karissa Intan Rifki Fadli Dwi Sulistyo Rini Endang Dwi Narni Nuria Cipta Indah Septia Pelangi Anggriyani Muara Saputri

26

You might also like