Professional Documents
Culture Documents
Pragesty Zenerkinda, S.Ked Novita Rachmawati, S.Ked Bagus Fitriadi K, S.Ked Gilang Amanda, S.Ked
Identitas
Nama Umur Jenis kelamin Alamat Pekerjaan Status Perkawinan Agama Suku Pendidikan Tanggal Masuk RS Tanggal Pemeriksaan
: Sdr. M : 35 tahun : Laki-laki : Bendo, Magetan : Tidak bekerja : Belum Menikah : Islam : Jawa : STM : 23 November 2011 : 02 Desember 2011
RIWAYAT PSIKIATRI
Dilakukan tanggal 02 Desember 2011 dengan Tn.M, 59 tahun, ayah kandung, pendidikan terakhir SMP, sebagai buruh, tinggal serumah dengan pasien.
Alloanamnesis
Autoanamnesis
pasien terlihat bingung dan mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas. Pasien mulai sering diam dan cenderung menyendiri. Pasien hanya bicara saat ada yang menanyai. Pasien juga tidak pernah lagi menjalankan ibadah sholat, padahal sebelumnya pasien rajin menjalankan sholat 5 waktu.
awal gejala gangguan jiwa mulai terlihat, berobat dan kontrol rutin.
Tahun 2011
pasien berhenti minum obat karena diberitahu teman-temannya kalau terlalu banyak minum obat bisa jadi bodoh
Tahun 2005
Pasien sering bermimpi, dimana mimpi itu dipercaya pasien sebagai petunjuk hidup Pasien merasa sudah pernah melihat akhirat Pasien merasa hidup diantara dua dunia
Pasien merasa sudah menikah secara ghaib Bisa bicara dengan makhluk halus yang disebutnya gundul baik
Pasien tidak mempunyai teman dekat baik laki-laki atau perempuan Pernah bekerja,tapi tidak betah, bosan, gelisah, tertekan
Autoanamnesa
Pasien adalah seorang lakilaki berumur 35 tahun, sesuai umur, memakai baju bangsal, penampilan yang cukup rapi, sikap terhadap pemeriksa kurang kooperatif.
Jarang bertemu dgn istri dan anaknya krn terpisah dlm 2 dunia
R. Hipertensi : (-) R. DM : (-) R. Asma : (-) R. Kejang : (-) R. Trauma :(+) saat kelas 2 SD, pernah terserempet motor, tapi tidak ada luka serius.
R. Gangguan Neurologik
Riwayat cedera kepala disangkal Riwayat kejang disangkal Riwayat trauma ada tapi tidak ada luka serius
Riwayat konsumsi alkohol disangkal Riwayat merokok disangkat Riwayat konsumsi disangkal
Pasien lahir secara normal, dibantu oleh dukun bayi,berat badan normal, dan cukup bulan.
Pasien minum ASI sampai 2 tahun. Tumbuh kembang pasien baik Pasien diasuh oleh orang tua kandung dengan kasih sayang dan perhatian yang cukup. Pasien tumbuh normal dan tidak pernah menderita sakit berat atau cidera kepala.
Pasien masuk SMP. Saat kelas 2 SMP pasien mulai perilaku yang aneh, yaitu mengaku sering bermimpi tentang hal-hal yang harus dilakukannya.
Pernikahan
R. Dewasa
Pendidikan Agama
Aktivitas Sosial
Tidak ada riwayat keluarga yang mengalami keluhan serupa seperti pasien
GENOGRAM
2011 2005-2011 rawat jalan Bingung dan mondar-mandir tanpa sebab yang jelas.
psikomotor
Pembicaraan
menjawab spontan, jawaban kebanyakan irrelevan dengan pertanyaaan, volume suara kurang, artikulasi jelas, intonasi cukup. Kurang kooperatif, pasien menunjukkan sikap malas untuk menjawab pertanyaan pemeriksa.
STATUS MENTALIS
Afek
Mood
Keserasian Afek
Inappropiate
Halusinasi Ilusi
GANGGUAN PERSEPSI
Depersonalisasi
(-)
PROSES PIKIRAN
Bentuk pikir
Non Realistik
Arus pikir
Asosiasi longgar
Isi Pikir
Waham kebesaran (+) Waham curiga (+) Waham bizzare (+) Waham magic (+).
Orientasi
Daya Ingat
baik
baik
Perhatian
terganggu
Konsentrasi
Penilaian Realita
Terganggu
Derajat 1 Baik
STATUS INTERNUS
Keadaan Umum Vital Sign
Baik, gizi cukup
Kesan
Status Neurologis
Reflek patologis dan fisiologis dalam batas normal
Pmx Lab.
Tgl 24 November 2011: GDS=104 mg/dl SGOT =19 U/L SGPT = 12 U/L
Pasien sudah 2 kali ini dirawat di RSJD Surakarta dengan keluhan yang sama
sejak 2 bulan yang lalu pasien tidak rutin minum obat lagi karena diberitahu teman-temannya kalau terlalu banyak minum obat bisa jadi bodoh
Kualitatif berubah
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan psikologis yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang biasa dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita gangguan jiwa.
Axis I
Dari pemeriksaan fisik dan neurologis tidak didapatkan kelainan yang bermakna. Sehingga diagnosis gangguan mental organik (F00-F09) dapat disingkirkan.
Dari anamnesis didapatkan riwayat penggunan zat-zat adiktif dan psikoaktif sebelumnya yaitu pasien adalah seorang perokok sehingga diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19) belum dapat disingkirkan.
kualitatif berubah. Mood curiga, afek menyempit, keserasian: inappropiate. Ditemukan waham magic dan thought influence. Penilaian terhadap realita terganggu, tilikan derajat 1.
Pada pemeriksaan vital sign dalam batas normal. Pada pemeriksaan status neurologi tidak didapatkan kelainan. Pada pemeriksaan laboratorium masih dalam batas normal.
Berdasarkan data-data tersebut, maka sesuai dengan kriteria PPDGJ-III untuk axis I, ditegakkan diagnosis skizofrenia paranoid (F20.0), dengan diferensial diagnosis Depresi Pasca Skizofrenia (F.20.4), Gangguan Skizoafektif tipe Depresif (F.25.1).
AXIS II
Pasien tidak mempunyai teman dekat atau hubungan pribadi yang akrab dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu. Kurang mampu untuk mengekspresikan kehangatan, kelembutan, atau kemarahan terhadap orang lain, sehingga menunjukkan diagnosis adanya ciri kepribadian skizoid.
AXIS III
Berdasarkan hasil pemeriksaan vital sign, neurologi, dan laboratorium tidak didapatkan kelainan.
Axis IV
Dapat diidentifikasi adanya stressor yang mendahului munculnya gejalagejala saat ini yaitu masalah ekonomi dan pekerjaan.
Axis V
Skala GAF : 60-51, dimana tedapat gejala sedang (moderate), dan disabilitas sedang.
Aksis I
F 20.0 Skizofrenia Paranoid Aksis II Ciri kepribadian premorbid : Skizoid Aksis III Tidak Ada Diagnosa Aksis IV
Masalah ekonomi dan pekerjaan
Aksis V
Skala GAF 60-51
Diagnosis Banding
Depresi Pasca Skizofrenia (F.20.4) Gangguan Skizoafektif tipe Depresif (F.25.1)
DAFTAR MASALAH A.Organobiologik : tidak ada kelainan B.Psikologik 1.Gangguan Persepsi (halusinasi auditorik) 2.Gangguan Proses Pikir (bentuk pikir, arus pikir, isi pikir) 3.Gangguan Penilaian Realita 4.Tilikan diri buruk
PROGNOSIS
Hal yang meringankan
Checklist X X
3.
4. 5.
Onset akut
Riwayat sosial dan pekerjaan premorbid yang baik Gangguan mood
X
X X
6.
7. 8. 9.
Mempunyai pasangan
Riwayat keluarga dengan gangguan mood Sistem pendukung yang baik Gejala positif
X
X X V
Hal yang memberatkan No. 1. 2. 3. Onset muda Faktor pencetus tidak jelas Onset tidak jelas Riwayat social, seksual dan pekerjaan Premorbid yang jelek Perilaku menarik diri, autistic Tidak menikah, cerai/janda/duda Riwayat keluarga skizofrenia Sistem pendukung yang buruk Gejala negative Tanda dan gejala neurologis Tidak ada remisi dalam 3 tahun Banyak relaps Riwayat trauma perinatal Riwayat penyerangan Keterangan Check List
4.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
X X X X X
X
X X
PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam Quo ad sanam : dubia ad bonam Qou ad fungsionam : dubia ad bonam
PSIKOFARMAKA
Trifluroperazin 3 x 5 mg
Risperidon 3 x 2 mg
Psikoterapi Psikoterapi suportif pada pasien untuk memotivasi ketaatan minum obat, pemanfaatan waktu luang, dan ADL. Psikoedukasi pada keluarga tentang gejala penyakit, pengobatan, dan prognosis untuk mendukung perbaikan pasien.
TERIMA KASIH...