Professional Documents
Culture Documents
Oleh: Asmidayati Agus Girianto Deviana Maharani Henny Prasetyawati Rian Ardi P
Organisasi adalah suatu wadah perkumpulan orangorang yang memiliki tujuan bersama. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut kealian dari para pekerja nya. Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.
Organisasi Profesi BK
IPBI ABKIN MGBKN IMABKIN HSBKI
IPBI
IPBI singkatan dari Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia. IPBI didirikan di Malang, Jawa Timur pada tanggal 17 Desember 1975. Organisasi IPBI merupakan himpunan para petugas bimbingan se Indonesia dan bertujuan mengembangkan serta memajukan bimbingan sebagai ilmu dan profesi dalam rangka peningkatan mutu layanannya.
Tujuan IPBI antara lain : 1. Turut aktif dalam upaya mensukseskan pembangunan nasional khususnya di bidang pendidikan dengan jalan memberikan sumbangan pemikiran dan menunjang pelaksanaan program yang menjadi garis kebijaksanaan pemerintah. 2. Mengembangkan serta memajukan bimbingan dan konseling sebagai ilmu dan profesi dalam rangka ikut mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. 3. mempertinggi kesadaran, sikap dan kemampuan profesional petugas bimbingan dan konseling agar lebih terarah, berhasil guna dan berdaya guna dalam menjalankan tugasnya.
Kode Etik IPBI memiliki dan menegakkan Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia Atribut IPBI memiliki atribut organisasi yang terdiri dari lambang, logo, bendera, dan Mars IPBI.
Susunan Organisasi
1. Organisasi Tingkat Nasional dibentuk oleh pengurus besar 2. Organisasi Tingkst Propinsi dibentuk oleh pengurus daerah 3. Organisasi Tingkat Cabang dibentuk oleh pengurus cabang
Keanggotaan
1. Anggota Biasa a. Mereka yang mempunyai ijazah di bidang bimbingan dan konseling dan menjalankan tugas/jabatan sebagai pembimbing/konselor di sekolah atau lembaga pendidikan ataupun di luar sekolah. b. Mereka yang memiliki ijazah bidang bimbingan dan konseling tetapi tidak bekerja dibidang bimbingan dan konseling. c. Mereka yang mempunyai ijazah di luar bidang bimbingan dan konseling tetapi menjalankan tugas/jabatan sebagai pembimbing/konselor di sekolah atau lembaga pendidikan. 2. Anggota Luar biasa a. Mereka yang masih mengikuti pendidikan sebagai mahasiswa program studi bimbingan dan konseling. b. Mereka yang memiliki ijazah bidang profesi lain yang langsung menunjang kegiatan bimbingan dan konseling, misalnya psikolog, psikiater, ahli psikoterapi, dsb. 3. Anggota Kehormatan a. Mereka yang memili keahlian, sifat, pekerjaan atau kedudukannya dinilai dapat memberikan partisipasi bagi perkembangan dan kemajuan IPBI. b. Mereka yang memiliki minat dan kegiatannya telah berjasa terhadap perkembangan ilmu dan profesi bimbingan dan konseling di tanah air.
Pertemuan Organisasi
a. Kongres
rapat organisasi pemegang kedaulatan tertinggi (5
tahun sekali) b. Kongres Luar Biasa kongres yang diadakan sewaktu-waktu (sebelum kongres 5 tahunan) c. Konvensi Nasional pertemuan organisasi yang bersifat keilmuan (3 tahun sekali) d. Rapat Kerja Nasional rapat organisasi yang diadakan oelh pengurus besar (2 tahun sekali) e. Konferensi Daerah rapat organisasi pemegang kekuasaan yang dipimpin oleh pengurus daerah ( 5 tahun sekali) f. Rapat Kerja Daerah rapat organisasi yg diadakan pengurus daerah (2 tahun sekali) g. Rapat Kerja Cabang rapat organisasi pemegang kekuasaan tertinggi ditingkat kabupaten/kotamadya (5 taun sekali)
Hak
Anggota biasa antara lain : 1. Hak Pilih : hak untuk dipilih dan memilih menjadi pengurus organisasi. 2. Hak suara : hak untuk memberikan suaranya waktu pemungutan suara untuk mengambil keputusan. 3. Hak bicara : hak untuk mengeluarkan pendapat, baik secara lisan maupun tulisan. 4. Hak pembelaan : hak untuk membela dirinya sendiri terhadap organisasi dan/atau hak pembelaan yang diberikan oleh organisasi atas dirinya yang berkaitan dengan tugasnya. 5. Hak memperoleh kesejahteraan dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan tugasnya.
Anggota luar biasa : Hak suara, hak bicara, hak pembelaan, hak memperoleh kesejahteraan dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan tugasnya.
Anggota kehormatan : Hak memperoleh kesejahteraan dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan tugasnya
Divis-Divisi
IPBI membentuk divisi-divisi menurut cabang spesialisasi dan bidang profesi BK, antara lain : 1. Divisi Pendidik Konselor Indonesia (IPKON) 2. Divis Guru Pembimbing Indonesia (IGPI) 3. Divisi Sarjana Konseling Indonesia (ISKIN) 4. Divisi Dosen Pembimbing Indonesia (IDPI) 5. Divisi Instrumental Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKI)
Antara petugas IPBI dan petugas divisi saling melengkapi dan menunjang, semua petugas memiliki tugas dan aturan kerja masing-masing.
ABKIN
Tahun 2001 terjadi perubahan nama
Tujuan ABKIN
a. Turut aktif dalam upaya menyukseskan pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan dgn jalan memberikan sumbangan pemikiran dan menunjang pelaksanaan program yang menjadi garis kebijakan pemerintah.
Fungsi
(2) Sebagai wadah peran serta profesional BK
dalam usaha mensukseskan pembangunan
nasional.
(3) Sebagai sarana penyalur aspirasi anggota
pemerintah.
KEGIATAN
a. Penelitian dan pengembangan ilmu dan
teknologi dalam bidang bimbingan dan
konseling
b. Peningkatan mutu layanan bimbingan dan
konseling
c. Penegakan kode etik bimbingan dan
konseling Indonesia
d. Pendidikan dan latihan keterampilan profesional e. Pengembangan dan pembinaan organisasi f. Pertemuan organisasi dan pertemuanpertemuan ilmiah
SUSUNAN ORGANISASI
1. Di tingkat nasional :Pengurus Besar
2. Di tingkat provinsi : Pengurus Daerah
KEANGGOTAAN
1. Anggota Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia terdiri atas: a. Anggota Biasa b. Anggota Luar Biasa c. Anggota Kehormatan
Pertemuan Organisasi
Pertemuan organisasi terdiri dari : a. Kongres b. Kongres Luar Biasa c. Konvensi Nasional d. Rapat Kerja Nasional e. Konferensi Daerah f. Rapat Kerja Daerah g. Konferensi Cabang h. Rapat Kerja Cabang
3. Pengangkatan Anggota Kehormatan ditetapkan dengan surat keputusan Pengurus Besar ABKIN. 4. Pengurus Cabang ABKIN berkewajiban mencatat keanggotaan ABKIN ke dalam Daftar Registrasi Anggota dengan mencatumkan Kode Propinsi dan Tahun. 5. Apabila dalam suatu kabupaten/kota belum terbentuk Pengurus Cabang ABKIN, maka registrasi anggota dilakukan pada Pengurus Daerah.
KEWAJIBAN ANGGOTA
a. menjunjung tinggi Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia, b. menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ABKIN,serta peraturan dan ketentuan organisasi lainnya, c. melaksanakan disiplin organisasi, d. memelihara dan mejaga nama baik dan kehormatan organisasi, e. melaksanakan program, tugas dan misi organisasi, f. membayar iuran anggota.
Hak Anggota
Hak Anggota Biasa yaitu :
d. Hak Pembelaan ialah hak untuk membela diri sendiri terhadap organisasi dan/atau hak pembelaan yang diberikan oleh organisasi atas dirinya yang berkaitan dengan tugasnya. e. Hak memperolah kesejahteraan dan perlindungan hukum dalam pelaksaan
tugasnya
Hak Anggota Luar Biasa, yaitu : a. Hak Suara b. Hak Bicara c. Hak Pembelaan d. Hak memperoleh kesejahteraan dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan tugas. Anggota Kehormatan mempunyai hak bicara dan hak pembelaan. Sanksi terhadap segala bentuk pelanggaran yang terkait dengan kewajiban dan hak keanggotaan diatur dalam kode etik dan peraturan tersendiri.
Divisi-Divisi
1. ABKIN dapat membentuk DIVISI-DIVISI menurut cabang spesialisasi dan/atau bidang profesi bimbingan dan konseling. 2. Divisi-divisi tersebut merupakan bagian integral dari organisasi ABKIN di tingkat nasional, dan propinsi. 3. Divisi dibentuk atas dasar kebutuhan pengembangan keilmuan/ profesi 4. Pembentukan divisi diusulkan dan ditetapkan dalam kongres.
5. Divisi-divisi yang telah terbentuk adalah : a. Divisi Ikatan Pendidikan dan Supervisi Konseling (IPSIKON) b. Divisi Ikatan Konseling Industri dan Organisasi (IKIO) c. Divisi Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah (IBKS) d. Divisi Ikatan Bimbingan dan Konseling Perguruan Tinggi (IPKOPTI) e. Divisi Ikatan Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (IIBKIN) f. Divisi Ikatan Konselor Indonesia (IKI)
MGBKN
Musyawarah Guru
Bimbingan dan Konseling Nasional
diaplikasikan
di
sekolah
masing-masing,
IMABKIN
Ikatan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Indonesia (IMABKIN) adalah suatu organisasi mahasiswa bimbingan dan konseling satu-satunya di Indonesia yang sudah terdaftar secara resmi di DIKTI. Resmi terbentuk melalui Kongres I IMABKIN pada bulan 9 Desember 2007 di Jakarta.
Fungsi
1. IMABKIN berfungsi sebagai wadah aspirasi perjuangan mahasiswa Bimbingan dan Konseling 2. IMABKIN berfungsi sebagai forum silaturahmi Mahasiswa BK se-Indonesia
TUJUAN
1. Mewujudkan komunikasi dan koordinasi antar
mahasiswa BK se-Indonesia.
2. Menumbuhkan eksistensi Ikatan Mahasiswa Bimbingan dan konseling Indonesia sebagai lembaga yang aspiratif, dinamis, dan proaktif. 3. Mengambil peranan dalam upaya mensukseskan pembangunan nasional khususnya bidang profesi BK
SYARAT KEANGGOTAAN Secara administratif masih tercatat sebagai mahasiswa aktif Bimbingan dan Konseling di perguruan tinggi se-Indonesia KEHILANGAN KEANGGOTAAN
b. Meninggal Dunia.
Indonesia (IMABKIN).
c. Memperjuangkan dan menjaga nama baik
HSBKI
Himpunan Sarjana Bimbingan dan Konseling Indonesia disingkat menjadi HSBKI. HSBKI berdiri pada tahun 2010 Organisasi ini menginduk dari ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia) ISPI melantik HSBKI HSBKI belum memiliki pemimpin daerah Prof. Furqon, PhD merupakan ketua HSBKI