You are on page 1of 3

Sinopsis Dalam Mihrab Cinta Syamsul (Dude Harlino) pemuda 20 tahun-an bertekad menuntut ilmu di sebuah pesantren di Kediri,

meninggalkan kehidupannya yang cukup nyaman. Disini ia bertemu dengan Zizi (Meyda Sefira) putri pemilik pesantren yang pernah ditolongnya ketika dijambret di kereta, yang kejadian tersebut membuat mereka jadi dekat. Dipesantren ini Syamsul terusir karena dituduh mencuri akibat fitnah sahabatnya sendiri Burhan (Boy Hamzah). Kemudian karena keluarganya sendiri juga tidak mempercayainya, hingga benar-benar membuat Syamsul menjadi seorang pencopet. Di tengah kekacauan dan kegelapan hidupnya ini Allah memberikan jalan baginya untuk bertobat dan mempertemukannya dengan Syilvie (Asmirandah) seorang gadis solehah. Apakah Syilvie nantinya yang akan berjodoh dengan Syamsul ataukah Zizi yang bakal jadi pendamping hidupnya?

Siang itu, Pesantren Al Furqon yang terletak di daerah Pagu, Kediri, Jawa Timur geger. Pengurus Bagian Keamanan menyeret seorang santri yang diyakini mencuri. Beberapa orang santri terus menghajar santri berambut gondrong itu. Santri itu mengaduh dan minta ampun. "Ampun, tolong jangan pukul saya. Saya tidak mencuri!" Santri yang mukanya sudah berdarah-darah itu mengiba. "Ayo, mengaku. Kalau tidak kupecahkan kepalamu!" Teriak seorang santri berkoplah hitam dengan wajah sangat geram. "Sungguh, bukan saya pelakunya." Si Rambut Gondrong itu tetap tidak mau mengaku. Serta merta dua bogem melayang ke wajahnya. "Nich rasain pencuri!" teriak Ketua Bagian Keamanan yang turut melayangkan pukulan. Si Rambut Gondrong mengaduh lalu pingsan. Menjelang Ashar, si Rambut Gondrong siuman. Ia dikunci di gudang pesantren yang dijaga beberapa santri. Kedua tangan dan kakinya terikat. Airmatanya meleleh. Ia meratapi nasibnya. Seluruh tubuhnya sakit. Ia merasa kematian telah berada di depan mata. Di luar gudang para santri ramai berkumpul. Mereka meneriakkan kemarahan

dan kegeraman. "Maling jangan diberi ampun!" "Hajar saja maling gondrong itu sampai mampus!" "Wong maling kok ngaku-ngaku santri. Ini kurang ajar. Tak bisa diampuni!" Ia menangis mendengar itu semua. Sepuluh menit kemudian pintu gudang terbuka. Ia sangat ketakutan. Tanpa ia sadari ia kencing di celana karena saking takutnya. Para santri yang didera kemarahan meluap hendak menerobos masuk. Tapi Lurah Pondok menahan mereka dengan sekuat tenaga. Pak Kiai, pengasuh pesantren masuk dengan wajah dingin(less)

Dalam Mihrab Cinta Sebenarnya merupakan ringkasan dari roman yang sedang Kang Abik persiapkan. Sebagaimana yang Kang Abik tuturkan dalam pengantar buku ini. Novelet ini adalah ringkasan atau petikan dari roman Dalam Mihrab Cinta yang sedang saya siapkan. Sengaja saya kenalkan setengah dari alurnya kepada pembaca agar nantinya lebih familiar dan lebih mantap dalam membaca roman Dalam Mihrab Cinta. Dengan novelet ini saya mencoba menguraikn pepatah yang sangat terkenal di tanah Jawa, yaitu: Becik keitik olo kethoro (kebaikan akan tampak dan kejahatan akan kelihatan). Saya juga mengajak para generasi muda untuk optimis menatap masa depan. Novelet ini awalnya bersetting di sebuah pesantren di Kediri, Jawa Timur. Berkisah tentang seorang santri bernama Syamsul yang harus menerima hukuman karena kesalahan yang tak diperbuatnya. Burhan, sahabatnya, telah memfitnah bahwa Syamsul-lah yang telah mencuri uangnya. Bahkan, ayahnya sendiri tidak mempercai Syamsul. Syamsul pun pergi meninggalkan rumah. Syamsul berusaha mencari pekerjaan. Tapi tak tak dapat juga. Akhirnya ia berpikir untuk mencuri atau mencopet. Tapi naas. Saat melakukan itu, Syamsul terpergoki dan akhirnya dimasukkan ke dalam penjara. Ia mengaku bernama Burhan. Setelah keluar dari penjara. Syamsul memutuskan hijrah ke Jakarta. Dengan uang seadanya, ia mengontrak sebuah rumah. Kemudian ia mengamalkan ilmu yang diperolehnya dari penjara tentang teknik mencopet. Berhasil! Syamsul berhasil menerapkan ilmu copetnya. Tiap hari, Syamsul berhasil memperdayai satu korban. Suatu hari, seorang cewek berjilbab modis menjadi korbannya. Syamsul menemukan kartu mahasiswa dan foto mahasiswi tersebut sedang bersama seorang lelaki. Lelaki itu tak lain adalah Burhan. Nah! Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Syamsul tetap selamanya menjadi pencopet? Akankah kebenaran masa lalunya akan terungkap? Bagaimanapula nasib Burhan? Anda penasaran? Tentu saja. Itu karena kepiawaian Kang Abik dalam meliuk-liukkan alur cerita dalam novelet ini.

You might also like