Professional Documents
Culture Documents
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
Untuk mendirikan bangunan/konstruksi melalui proses yang panjang Mekanismenya tersusun serta terdiri dari berbagai jenis kegiatan yang dilakukan oleh berbagai macam keahlian maupun profesi Arsitek perencana, rekayasawan berbagai disiplin bidang keahlian, manajer konstruksi, produsen dan agen material serta peralatan, dan sebagainya
2
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
Sebagian besar kegiatan tersebut dilakukan di tempat terpisah namun mata rantai hubungan kerja satu sama lain tidak boleh terputus Bagian-bagian organisasi saling terkoordinasi sebagai satu kesatuan yang terpadu dan terintegrasi.
3
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
Perencanaan proses di dalam pelaksanaan proyek konstruksi adalah menentukan bagaimana produk atau jasa akan diproduksi Memilih jenis teknologi dan metoda konstruksi yang harus diterapkan Menentukan kombinasi dan komposisi terbaik diantara unsur mutu, biaya, dan waktu pelaksanaan, bukan hal yang mudah
4
PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
Masing-masing keputusan untuk unsur tersebut saling mengkait dan mempengaruhi Perubahan dari satu unsur dalam proses akan langsung berpengaruh terhadap unsur-unsur lainnya.
5
Tahap Perencanaan
Keberhasilan proyek konstruksi diawali/sangat ditentukan dengan berhasil tidaknya untuk menyusun landasannya, yaitu: Perencanaan yang lengkap dan matang Dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan dan kepentingan pelaksanaan konstruksi Sejak dari hal-hal yang bersifat teknis termasuk metoda kerja sampai dengan dampak yang diakibatkannya Proses perencanaan keseluruhan dapat dibagi dalam empat tahapan, yaitu: Tahap tanggapan terhadap Arah Penugasan (TOR)/tahap pengajuan proposal Tahap survai dan investigasi Tahap penyusunan pra-perencanaan Tahap perencanaan final atau perancangan detail.
11
Tahap Perencanaan
Pemahaman yang tepat atas Arahan Penugasan (TOR) Diskusi-diskusi, dan pertemuan-pertemuan dengan pihak Pemberi Tugas (Pengguna Jasa), diharapkan dapat mengungkapkan lebih jelas mengenai harapanharapan, tujuan, sasaran proyek, beserta batasanbatasannya Berdasarkan pada pengertian tersebut dapat ditentukan jangka waktu proyek yang diinginkan, prioritas penyelesaiannya, dan informasi-informasi yang berkaitan dengan dengan jadwal lainnya.
12
Tahap Perencanaan
Penyusunan pra-rencana merupakan perkembangan langsung dari tahapan pengembangan konsep sehingga agak sulit menarik garis batasan antara kedua tahapan Dengan tersusunnya pra-rencana, sudah didapatkan gambaran mengenai besar dan ruang lingkup proyek Sudah mempertimbangkan metoda konstruksinya sehingga diperoleh gambaran keseluruhan penyelenggaraan konstruksi Metoda konstruksi yang digunakan akan sangat berpengaruh terhadap penyusunan rencana kerja dan pembiayaannya.
13
Tahap Perencanaan
Tahap perancangan detail atau rancangan final, mencakup kegiatan menjabarkan seluruh perencanaan termasuk rancangan elemen bangunan terkecil secara sistematis dan berurutan Perancangan dan analisis yang disajikan meliputi seluruh segi struktur bangunan seperti: Arsitektural Struktural Mekanikal Elektrikal Plambing Dan lain-lain.
14
Tahap Perencanaan
Masing-masing disertai gambar-gambar perencanaan, spesifikasi teknis, dan syaratsyarat pelaksanaan pekerjaan. Gambar-gambar perencanaan dan spesifikasi teknis pekerjaan harus sistematis, terinci lengkap, teliti dan jelas, sehingga sama sekali tidak lagi mengandung ketidakpastian.
15
Tahap Perencanaan
Dengan mendasarkan pada pola perancangan detail tersebut, dapat dibuatkan rencana kerja final, yang memuat pengelompokan pekerjaan dan kegiatan secara terinci dengan tujuan membagi menjadi paket-paket pekerjaan konstruksi yang disiapkan untuk dilelangkan Rencana kerja final dilengkapi dengan jadwal yang sudah lebih disempurnakan berupa jadwal bagan balok dan jaringan kerja yang lebih terinci, kesepakatan sistem koordinasi dan pengendalian proyek Dilengkapi dengan ketentuan-ketentuan tentang prosedur pelaksanaan proyek, susunan organisasi proyek, serta pembagian tugas dan tanggung jawab secara lengkap. Penyusunan rencana kerja final ditujukan pada dua sasaran pokok. Yang pertama, bahwa dengan menggunakannya sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan, maka akan didapat harga kontrak konstruksi dan material yang lebih pasti, bernilai tetap, dan bersaing, sedemikian sehingga tidak akan melewati batas anggaran yang tersedia Yang kedua, pekerjaan akan dapat diselesaikan sesuai dengan kualitas dan dalam rentang waktu seperti yang telah direncanakan atau ditetapkan
16
Tahap Pelelangan
Tahap persiapan dalam penyelenggaraan pelelangan suatu pekerjaan konstruksi dimulai dengan menyiapkan daftar rekanan (penyedia jasa) yang akan diseleksi sesuai dengan: Paket pekerjaan konstruksi. Tata cara dan prosedur pelelangan. Estimasi biaya wajar terinci untuk setiap paket o Kemudian dilanjutkan dengan prakualifikasi terhadap rekanan (penyedia jasa) terpilih berdasarkan persyaratan dan kriteria kualifikasi. o Hasil prakualifikasi segera diumumkan kepada rekanan sekaligus mengundangnya sebagai peserta pelelangan menurut paket kontrak pekerjaan.
17
Tahap Pelelangan
Penetapan Kriteria Peserta Prakualifikasi Pengumuman Prakualifikasi & Pelelangan Pendaftaran Prakualifikasi Evaluasi Kualifikasi Berita Acara Prakualifikasi Persetujuan Prakualifikasi Pengumuman Pelulusan Prakualifikasi Pengambilan Dokumen Pelelangan Mempelajari Dokumen Pelelangan Rapat Penjelasan Dokumen dan Pekerjaan Berita Acara Rapat Penjelasan dan Adendum Penetapan Kriteria Penilaian Pelelangan
18
Tahap Pelelangan
Pemasukan Penawaran (Pelelangan) Berita Acara Pelelangan Evaluasi Penawaran Persetujuan Pemenang Pengumuman Pelulusan Pemenang Masa Sanggah Kontrak Perjanjian Pelaksanaan Surat Perintah Kerja (SPK)
19
Tahap Pelelangan
Prosedur pelelangan pada umumnya telah disusun sebagai standar dan telah diuji selama periode waktu bertahun-tahun Metoda yang sering dipakai adalah menunjuk kontrak berdasarkan penawaran paling rendah yang dapat dipertanggungjawabkan Faktor ketidakmampuan dalam menyusun estimasi, lemah dukungan dana, jadwal kerja personil, atau ketidakcakapan kinerja dalam metoda pelaksanaan, dapat dipakai sebagai dasar penolakan penawaran terendah dan pertimbangan dilanjutkan pada penawar terendah berikutnya.
20
Tahap Pelelangan
Sistem pelelangan baik untuk proyek pemerintah maupun swasta, sering tidak memuaskan dari dua sudut pandang, yaitu: Penawaran paling rendah tidak selalu dapat dipertanggungjawabkan. Para rekanan yang dipersaingkan ternyata tidak selalu setingkat kinerjanya.
21
Tahap Pelelangan
Untuk mengembangkan sistem penawaran bersaing memerlukan hal-hal sebagai berikut: Perencanaan dan spesifikasi teknis selengkapnya harus disediakan sehingga informasi rincian setepatnya mengenai persyaratan pekerjaan dipahami Kontraktor sebagai Peyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi. Klausal penggantian ketentuan harus selalu segera diklarifikasikan untuk memperkecil pertentangan pengertian mengenai standar material dan pekerjaan. Selama pelaksanaan konstruksi harus dilakukan pengawasan pekerjaan secara obyektif berdasarkan pada penilaian yang bukan bersifat perorangan.
22