You are on page 1of 3

BAB III Pembahasan

I. Anamnesis Status Pasien Nama Usia Jenis Kelamin Alamat Nama Orangtua Pekerjaan Orang Tua : Keluhan Utama Pasien diantar oleh ibunya ke Puskesmas karena terlihat pucat, lemah, dan nafsu makan berkurang sejak 5 hari yang lalu. Keluhan Tambahan - Pasien saat pulang kerumah terlihat menggaruk-garuk kaki dan tungkai bawahnya - Pasien sering batuk-batuk tetapi sembuh sendiri sehingga tidak terlalu diperhatikan ibunya - Kadang kadang merasa mual - Diare ringan Berdasarkan keluhan utama dan tambahan yang pasien alami serta melakukan alloanamnesis dengan ibu pasien, maka hipotesis yang dapat diambil adalah berupa : 1. Kecacingan/Helminthes Penyakit cacing yang bisa ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminthes) karena dari keluhan tambahn pasien tersebut terlihat menggaruk-garuk kaki dan tungkai bawahnya,hal ini bisa disebabkan kemungkinan dilihat dari usia pasien yang masih anak-anak dan suka bermain ditanah kemudian pasien kurang menjaga kebersihan atau tidak menggunakan alas kaki sehingga mudah terinfeksi oleh cacing serta dilihat dari gejala klinis seseorang terinfeksi cacing berupa batuk, diare, mual, nafsu makan berkurang, lemah dan tampak pucat. Penyakit cacing yang ditularkan melalui tanah termasuk dalam keluarga : : 5 tahun : laki-laki : : -

nematoda saluran cerna. Penularan dapat terjadi melalui 2 cara yaitu: 1). Infeksi langsung atau 2).Larva yang menembus kulit. Penularan langsung dapat terjadi bila telur cacing dari tepi anal masuk ke mulut tanpa pernah berkembang biak di tanah.1 2. Demam Berdarah Demam berdarah merupakan adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia,ruam,limfadenopati,trombositopenia diatesis hemoragik. Pada DBD terjadi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrom) adalah demam berdarah dengue yang ditandai oleh renjatan/syok. Melihat manifestasi klinis infeksi virus dengue dapat bersifat asimtomatik. Maka dari itu hipotesis ini masih berupa karena kemungkinan pasien anak-anak dan bermain diluar dengan kondisi lingkungan sekitarnya yang kemungkinan ada tempat penampungan air dikaleng-kaleng bekas sehingga nyamuk berkembang biak disana dan anak tersebut tergigit oleh nyamuk genus Aedes (terutama A. Aegypty).2 3. Demam Tifoid Pada minggu pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan dan gejala serupa dengan pnyakit infeksi akut pada umumnya yaitu demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak enak diperut, batuk, epistaksis.3 4. Leptospirosis Suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh mikro organisme Leptospira interogans tanpa memandang bentuk spesifik serotipenya. Gejala klinis yang sering yaitu demam, menggigil, sakit kepala, meningismus, anoreksia, mialgia, conjuctival, suffusion, mual, muntah, nyeri abdomen, ikterus,hepatomegali, ruam kulit, fotopobi. Perlu diketahui masa inkubasi 2-26 hari, biasanya 7-13 hari dan rata-rata 10 hari. Leptospirosis mempunyai 2 fase penyakit yang khas yaitu fase leptospiremia dan fase imun.4 5. Malaria Penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia, dan splenomegali. Dapat berlangsung akut ataupun kronik. Namun dalam kasus ini kita harus lebih meninjau dari segi keluhan tambahan lainya yang mendukung hipotesis serta melakukan pemeriksaan fisik serta untuk lebih mendukung kita melihat hasil pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan.5 Untuk menyingkirkan hipotesis dan menuju diagnosis yang tepat maka perlu dilakukan anamnesis sebagai berikut;
1. Bagaimana kondisi lingkungan sekitar rumah pasien? (berkaitan dengan kecacingan apabila kita mencurigai sanitasi yang buruk sehingga pasien dengan mudah terinfeksi cacing bisa

melalui langsung yaitu makanan,minuman atau tidak langsung yaitu cacing menginfeksi telapak kaki yang tidak menggunakan alas kaki) 2. Bagaimana pola makan pasien sebelumnya? (berhubungan dengan nafsu makannya yang berkurang agar kita tahu jika pasien sebelumnya memiliki pola makan yang baik dan tidak kurang gizi kemungkinan dapat dikatakan pasien terinfeksi sesuatu sampai berdampak pada nafsu makannya) 3. Apakah pasien hidup dilingkungan yang epidemiologi malaria? (mengarah pada kemungkinan penyakit malaria) 4. Riwayat penyakit keluarga pasien sebelumnya? (ada riwayat khusus atau tidak pada keluarga pasien misalkan saja pasien memiliki saudara yang pernah mengalami gejala serupa) 5. Bagaimana kondisi kebersihan pasien itu sendiri?(karena pasien masih anakanak,kemungkinan naluri bermainnya dan mencoba sesuatu hal yang baru lebih besar. Apabila tidak mencuci tangan habis bermain tanah atau bermain lainnya) 6. Apakah ada demam yang dialami pasien dan ketika demam menggigil? 7. Apakah pasien mengalami keluhan tambahan seperti nyeri kepala atau nyeri abdomen? 8. Apakah ada tanda-tanda dermatitis pada tubuh pasien? (tanyakan pada ibu pasien,mencurigai adanya ruam kulit yaitu penyakit Leptospirosis) 9. Apakah pasien disertai dengan batuk? (mencurigai adanya kecacingan karena ada siklus hidup cacing yang transmitted melalui tanah ketika masuk ke tubuh manusia akan melalui siklus paru yang menyebabkan batuk kemudian hilang sendiri) 10. Bagaimana kondisi makanan yang diberikan oleh pasien dalam keadaaan yang bersih atau tidak? (kemungkinan demam tifoid karena bisa melalui makanan yang tercemar)

Sumber pustaka : 1. W.Sudoyo, Aru,dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi Ke-5. Jakarta : InternaPublishing. 2010.p.2983 2. W.Sudoyo, Aru,dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi Ke-5. Jakarta : InternaPublishing. 2010.p.2773 3. W.Sudoyo, Aru,dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi Ke-5. Jakarta : InternaPublishing. 2010.p.2797 4. W.Sudoyo, Aru,dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi Ke-5. Jakarta : InternaPublishing. 2010.p.2809 5. W.Sudoyo, Aru,dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi Ke-5. Jakarta : InternaPublishing. 2010.p.2813

You might also like