You are on page 1of 26

Konsep strategi belajar mengajar

Strategi Belajar Mengajar Strategi belajar mengajar 4 strategi dasar dalam belajar mengajar

Sasaran kegiatan belajar mengajar Semua kegiatan memiliki tujuan. Tujuan

tik, tiu,

tujuan kurikuler, tujuan nasional tujuan pendidikan nasional dapat dilihat secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistrm Pendidikan Nasional, bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab ujuan kurikuler; yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap mata pelajaran yang dikembangkan di setiap sekolah atau satuan pendidikan.

Belajar mengajar sebagai suatu sistem


Selaku suatu sistem, belajar mengajar mempunyai berbagai komponen:tujuan, bahan, siswa,guru, metode, situasi, evaluasi. Agar tujuan tercapai, semua komponen tersebut harus diorganisasikan.

Strategi Pembelajaran?
musuh ?
Lingkungan, fasilitas dan atmosfir

dosen

mahasiswa

hambatan ?

tujuan

Metode & Teknik Proses

Kurikulum, Materi

Evaluasi & Perbaikan

B. KLASIFIKASI STRATEGI BELAJAR-MENGAJAR Klasifikasi strategi belajar-mengajar, berdasarkan bentuk dan pendekatan: 1. Expository dan Discovery/Inquiry : Exposition (ekspositorik) yang berarti guru hanya memberikan informasi yang berupa teori, generalisasi, hukum atau dalil beserta bukti bukti yang mendukung. Siswa hanya menerima saja informasi yang diberikan oleh guru. Pengajaran telah diolah oleh guru sehingga siap disampaikan kepada siswa, dan siswa diharapkan belajar dari informasi yang diterimanya itu, disebut ekspositorik. Hampir tidak ada unsur discovery (penemuan). Dalam suatu pengajaran, pada umumnya guru menggunakan dua kutub strategi serta metode mengajar yang lebih dari dua macam, bahkan menggunakan metode campuran. Suatu saat guru dapat menggunakan strategi ekspositorik dengan metode ekspositorik juga. Begitu pula dengan discovery/inquiry. Sehingga suatu ketika ekspositorik - discovery/inquiry dapat berfungsi sebagai strategi belajar-mengajar, tetapi suatu ketika juga berfungsi sebagai metode belajar-mengajar.

2. Discovery dan Inquiry : Discovery (penemuan) adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Asimilasi adalah penyerapan informasi baru ke dalam pikiran Inquiry, merupakan perluasan dari discovery (discovery yang digunakan lebih mendalam) Artinya, inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya
Sedangkan langkah-langkah inquiry menurut dia meliputi: Menemukan masalah Pengumpulan data untuk memperoleh kejelasan Pengumpulan data untuk mengadakan percobaan Perumusan keterangan yang diperoleh Analisis proses inquiry.

3. Pendekatan konsep Kita harus memperhatikan pengertian yang paling mendasar dari istilah konsep, yang ditunjukkan melalui tingkah laku individu dalam mengemukakan sifat-sifat suatu obyek seperti : bundar, merah, halus, rangkap, atau obyek-obyek yang kita kenal seperti rambut, kucing, pohon dan rumah. Semuanya itu menunjukkan pada suatu konsep yang nyata (concrete concept). Bila seseorang telah mengenal suatu konsep, maka konsep yang telah diperoleh tersebut dapat digunakan untuk mengorganisasikan gejala-gejala yang ada di dalam kehidupan. Proses menghubung-hubungkan dan mengorganisasikan konsep yang satu dengan yang lain dilakukan melalui kemampuan kognitif

4.Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Hakekat dad CBSA adalah proses keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya: Proses asimilasi/pengalaman kognitif, yaitu: yang memungkinkan terbentuknya pengetahuan Proses perbuatan/pengalaman langsung, yaitu: yang memungkinkan terbentuknya keterampilan Proses penghayatan dan internalisasi nilai, yaitu: yang memungkinkan terbentuknya nilai dan sikap Walaupun demikian, hakekat CBSA tidak saja terletak pada tingkat keterlibatan intelektual-emosional, tetapi terutama juga terletak pada diri siswa yang memiliki potensi, tendensi atau kemungkinan kemungkinan yang menyebabkan siswa itu selalu aktif dan dinamis. Oleh sebab itu guru diharapkan mempunyai kemampuan profesional sehingga ia dapat menganalisis situasi instruksional kemudian mampu merencanakan sistem pengajaran yang efektif dan efisien.

Pemilihan strategi belajarmengajar


Langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut; menentukan tujuan dalam arti merumuskan tujuan dengan jelas sehingga dapat diketahui apa yang diharapkan dapat dilakukan siswa, dalam kondisi yang bagaimana serta seberapa tingkat keberhasilan yang diharapkan. Strategi yang dipilih guru untuk aspek ini didasarkan pada perhitungan bahwa strategi tersebut akan dapat membentuk sebagaimana besar siswa untuk mencapai hasil yang optimal. Namun guru tidak boleh berhenti sampai disitu, dengan kemajuan teknologi, guru dapat mengatasi perbedaan kemampuan siswa melalui berbagai jenis media instruksional. Misalnya, sekelompok siswa belajar melalui modul atau kaset audio, sementara guru membimbing kelompok lain yang dianggap masih lemah.

Kriteria Pemilihan Strategi Belajarmengajar, menurut Gerlach dan Ely adalah:


Efisiensi Efektifitas Tingkat keterlibatan siswa

KETERAMPILAN

DASAR MENGAJAR

Jenis keterampilan dasar mengajar:

Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran Ketrampilan menjelaskan Ketrampilan bertanya Ketrampilan memberi penguatan Kertampilan memberikan variasi Ketrampilan mengaktifkan belajar siswa Ketrampilan megelola kelas

Pengertian

MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari Menutup pelajaran adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar

MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN


Tujuan

Menimbulkan perhatian dan motivasi siswa terhadap tugas-tugas yang akan dihadapi Memungkinkan siswa mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan Siswa dapat mengetahui pendekatan-pendekatan yang akan digunakan dalam mempelajari bagian-bagian pelajaran

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Tujuan

Memungkinkan siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari Memberikan kemungkinan kepada siswa untuk menggabungkan fakta-fakta, keterampilanketerampilan, konsep-konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa. Memungkinkan siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam belajar

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Prinsip-prinsip penggunaan

Kebermaknaan Usaha menarik perhatian/memotivasi siswa, guru harus memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran. Berurutan dan berkesinambungan Guru dalam mengenalkan dan merangkum kembali pokokpokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian yang utuh. Fleksibel (penggunaan secara luwes) Kelancaran dalam susunan gagasan, ide, dapat memudahkan peserta didik mengonsepsi keutuhan konsep membuka dan mudah mengantisipasi pokok bahasan yang akan dipelajari. Antusiasme&kehangatan dalam mengkomunikasikan gagasan Mendorong anak untuk menilai bahwa bahasan yang dipelajari mempunyai arti penting dan sikap yang hangat akan melahirkan respon yang terbuka dan simpatik siswa.

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Prinsip-prinsip penggunaan
Prinsip teknis penggunaan keterampilan membuka pelajaran 1) singkat, padat dan jelas, 2) tidak berbelit-belit, 3) bahasanya mudah dipahami, 4) disertai contoh/ilustrasi secukupnya 5) menarik perhatian

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Komponen ketrampilan Membuka pelajaran


Menarik perhatian siswa; beberapa cara yang digunakan guru untuk menarik perhatian siswa antara lain dengan variasi gaya mengajar, penggunaan alat bantu mengajar dan pola interaksi yang bervariasi. Menimbulkan motivasi; dengan cara menunjukan kehangatan dan keantusiasan, menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide-ide yang bertentangan dan memperhatikan minat siswa. Memberikan acuan; usaha memberikan gambaran yang jelas kepada siswa mengenai yang akan dipelajari dengan cara mengemukakan sec. spesifik dan singkat. Antara lain dengan: mengemukakan kompetensi dasar, indicator hasil belar, Membuat kaitan; bahan pengait sangat penting digunakan bila guru ingin memulai pelajaran baru. Antara lain: mencari batu loncatan dari pengetahuan yang dimiliki siswa, guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui siswa, mengusahakan kesinambungan pelajaran yang lalu dengan sekarang.

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Komponen ketrampilan Menutup pelajaran


Meninjau kembali dengan cara merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan. Mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi, misalnya mendemonstrasikan keterampilan, meminta siswa mengaplikasikan ide baru dalam situasi yang lain, mengekspresikan pendapat siswa sendiri, dan memberikan soal-soal tertulis serta mengekspresikan ide baru dalam situasi lain, soal tertulis. Memberi dorongan psikologi atau sosial. Interaksi guru dengan siswa saling menghargai dan memberikan dorongan psikologi dan sosial dengan: memuji hasil yang dicapai, mengingatkan pentingnya materi, memberi harapan positif, meningkatkan percaya diri siswa akan potensi diri.

Keterampilan Menjelaskan
Pengertian

Menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukan hubungan. Penekanan memberikan penjelasan adalah proses penalaran siswa dan bukan induktrinasi.

Keterampilan Menjelaskan
Tujuan

Untuk membimbing pikiran siswa dalam memahami konsep, prinsip dll. Untuk memperkuat struktur kognitif yang berhubungan dengan bahan pelajaran. Membantu siswa memecahkan masalah Membantu siswa mengasimilasi dan mengakomodasi konsep Mengomunikasikan ide dan gagasan kepada siswa Melatih siswa mandiri dalam mengambil keputusan Melatih siswa berfikir logis apabila penjelasan guru kurang sistematis

Keterampilan Menjelaskan

Dari isi yang disampaikan guru pada siswa makna menjelaskan dibedakan:

Mengampaikan informasi, menyampaikan fakta dan intruksi untuk diketahui saja. Menerangkan, menunjukan apa dan bagaimana sesungguhnya sesuatu itu. Menjelaskan, menunjukan mengapa dan untuk apa sesuatu terjadi dan menunjukan hubungan. Memberikan motivasi diartikan memberi dorongan, menimbulkan minat dan kemauan siswa. Mengajukan pendapat pribadi, sebaiknya disertai fakta.

Keterampilan Menjelaskan
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan

Penjelasan dapat diberikan di awal, di tengah, atau di akhir jam pertemuan tergantung kepada keperluan Penjelasan harus relevan dengan tujuan pelajaran Penjelasan dapat diberikan bila ada pertanyaan dari siswa atau direncanakan oleh guru Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa

Keterampilan Menjelaskan
Komponen keterampilan

1. Dalam merencanakan penjelasan. Perlu diperhatikan:


Isi pesan/pokok bahasan yang akan disampaikan Penerima pesan (siswa dengan segala kesiapannya). Hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rencana suatu penjelasan: Relevan dengan pertanyaan yang diajukan Sesuai dengan daya tangkap siswa Sesuai dengan perbendaharaan dan pengalaman siswa Mampu memikat perhatian siswa Struktur argumentasi cukup meyakinkan siswa Mengandung unsur motivasi untuk mendorong siswa

Keterampilan Menjelaskan 2. Menyajikan penjelasan (pelaksanaan).


Orientasi, mengantarkan siswa pada pokok bahasan yang akan dibahas. Bahasa yang sederhana; kejelasan suatu penjelasan dapat ditingkatkan dengan penggunaan bahasa yang baik Penggunaan contoh dan ilustrasi; contoh dan ilustrasi akan mempermudah siswa yang sulit dalam menerima konsep yang abstrak. Biasanya pola umum untuk menghubungkan contoh dengan dalil adalah pola induksi dan deduktif.

Keterampilan Menjelaskan 2. Menyajikan penjelasan (pelaksanaan).

Memberikaan variasi; penekanan dapat dikerjakan dengan cara mengadakan variasi dalam gaya mengajar (variasi dalam suara atau mimik) dan membuat struktur sajian, yaitu memberikan informasi yang menunjukan arah atau tujuan utama sajian Sistematika; agar penjelasan mudah diterima hendaknya urutan langkah-langkah ditunjukan dengan jelas. Balikan; Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, balikan dapat diperoleh dengan cara memperhatikan tingkah laku siswa, memberikan kesempatan pada siswa menjawab pertanyaan guru dan meminta pendapat siswa apakah penjelasan yang diberikan bersifat bermakna atau tidak.

You might also like