You are on page 1of 3

Panen merupakan salah satu kegiatan budidaya tanaman yang perlu mendapat perhatian khusus.

Saat panen merupakan waktu kritis, karena untuk tanaman tertentu, apabila saat panen terlambat maka kualitas maupun kuntitas hasil atau produksinya akan turun bahkan dapat rusak sama sekali. Padi sebagai tanaman yang dibudidayakan dengan pola tanam serentak, pada saat dipanen membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak agar panen dapat dilakukan tepat waktu. Kebutuhan tenaga kerja yang besar pada saat panen ini menjadi masalah pada daerah-daerah tertentu yang penduduknya sedikit. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja adalah dengan cara meningkatkan kapasitas dan efisiensi kerja dengan menggunakan mesin panen. Keuntungan menggunakan mesin panen antara lain lebih efisien dan biaya panen per hektar dapat lebih rendah dibanding cara tradisional (Waluyo, 2012). Waluyo .2012. Teknik Mesin Budidaya Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor. Mesin-mesin pertanian telah banyak digunakan pada masa sekarang ini. Tetapi walaupun demikian masih banyak masyarakat petani kita yang mesin bercocok tanan secara tradisional. Padahal apabila mereka menggunakan alat-alat pertanian tersebut tentuna akan lebih mudah dan cepat, dan demikian juga pengoperasiannyapun mudah, baik itu traktor, combine, dan masih banyak alat pertanian lainnya yang tentunya dapat mendukung petani untuk lebih mudah dalam pekerjaannya tetapihasil panennya dapat maksimal. Combine adalah suatu alat mekanisme pertanian yang serba komplit dan canggih dalam pengoperasiannya.Dimana combine tersebut dapat bekerja pada areal sawah yang luas, namun hanya membutuhkan waktu yang relative singkat karena combine ini dilengkapi dengan alat pemotong, perontok dan mengarungkan padi dalam suatu proses kinerja saja ( Hisbuan, 1999). Combine harvester adalah alat pemanen padi yang dapat memotong bulir tanaman yang berdiri, merontokkan dan membersihkan gabah sambil berjalan dilapangan. Dengan demikian waktu pemanen lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang besar seperti pada pemanenan tradisional. Penggunaan alat ini memerlukan investasi yang besar dan tenaga terlatih yang dapat mengoprasikan alat ini ( Barokah, 2001). Pada dasarnya proses panen padi dapat dilakukan melalui dua macam cara, yaitu melalui cara tradisional dan menggunakan mesin perontok padi tipe stasioner. Mengingat adanya beberapa jenis lahan, maka kedua cara tersebut dirasa belum maksimal, sehingga perlu dilakukan perancangan dan pengembangan produk mesin pemanen padi (combine) portable. Mesin ini mempunyai kemampuan kerja merontokkan bulir padi dari batangnya dan sekaligus dapat menebang batang padi tersebut ( Departemen Pertanian, 1993).

Barokah, N. I. 2001. Uji Kinerja dan Losses Combine Harvester Type CA 85 ML. Skripsi. Jurusan Mekanisasi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.

Departemen Pertanian. 1993. Pasca Panen Padi. Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian.

Hasibuan, F. 1999. Kajian Teknis dan Ekonomis Pemakaian Head Feed Combine Harvester ( CA 385 EG ) Di Daerah Sukamadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Mekanisasi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
Mesin panen mini combine Mesin panen mini combine ini bekerja pada sampai pengarungan gabah yang sudah lepas dari malainya, dan gabah ini sudah bersih dari kotoran dan gabah hampa. Dengan demikian urutan yang dilakukan oleh mesin jenis ini adalah memotong, merontok, membersihkan dan mengarungkan, sehingga gabahnya tinggal dibawa ketempat pengeringan untuk diturunkan kadar airnya sampai pada kering giling. Untuk mesin mini combine yang lebar pemotongan 4 jalur, tenaga motor penggeraknya sekitar 25 DK. Dengan satu orang operator dan satu orang pengatur pengarungan dapat naik diatasnya. Karena untuk mempermudah perjalanan diatas permukaan tanah yang umumnya basah, pada mesin mini combine roda yang digunakan adalah roda rantai (seperti kendaraan yang dimiliki Militer tank). Roda rantai ini disebut juga roda crawler yang memiliki tingkat flesibilatas dan cengkraman yang tinggi untuk segala keadaan tanah(Rizaldi, 2006). Rizaldi, Taufik. 2006. Mesin dan Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian USU. Medan.

Gambar 1. Urutan Kegiatan Mesin Mini Combine Mesin padi combine Pada prinsipnya mesin combine ini sama dengan mesin Mini Combine, hanya yang berbeda adalah ukuranya yang besar dan beberapa konstruksi. Pada mesin combine gabah yang sudah bersih ditampung pada tempat penampung yang disebut tangki gabah yang isinya dapat menampung 3-5 ton gabah bersih. Jadi proses yang dikerjakan pada mesin combine adalah pemotongan, perontokan, pembersihan dan penampungan dalam tangki gabah. Lebar pemotongannya dapat berkisar antara 4-5 meter dengan kapasitas kerja sekitar 2 sampai 4 jam per hektar. Karena ukurannya yang besar maka mesin jenis ini hanya banyak digunakan pada perusahaan-perusahaan besar atau benih yang besar atau yang merupakan suatu pusat perusahaan padi yang luas (rice estate). Dalam pemakaian mesin ini, untuk memperoleh efisiensi kerja yang optimum, maka luas petakan antara 5-12 hektar.

Bagian-bagian utama dari mesin combine adalah : 1. Reel 2. Pisau pemotong 3. Auger 4. Konveyor kanvas 5. Silinder perontok 6. Unit pembersih/pemisah 7. Konveyor mangkuk 8. Kipas penghembus kotoran 9. Tangki gabah 10. Konveyor scerew 11. Roda Fungsi dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut : 1. Reel : fungsinya menarik/mengait batang tanaman padi dari posisi tegak kearah pisau pemotong. 2. Auger dan konveyor kanvas : fungsinya mengumpulkan batang padi yang sudah terpotong kearah tengah dimana terdapat konveyor kanvas. Konveyor kanvas ini selanjutnya membawa padi ini ke bagian Perontokan. 3. Silinder perontok :bagian ini fungsinya merontokkan (melepaskan) butiran gabah dari malainya gabah dari batang yang baru masuk. Gabah yang masih belum terpisah dari malainya yang masih terkumpul dari hasil penyaringan dibawa kembali oleh konveyor mangkok kebagian perontok untuk dirontokkan kembali. 4. Unit pembersih/pemisah : bagian ini berfungsi untuk membersihkan padi yang telah rontok dari potongan batang, daun, malai dan benda asing lainnya. Proses pemisahan dan pembersihan ini berlangsung beberapa tahap penayaringan dan penampian. 5. Konveyor mangkok dan konveyor screw : konveyor mangkuk berfungsi membawa bahan (butiran gabah) ke bagian atas, sedangkan Konveyor screw membawa bahan (butiran gabah) dalam arah horizontal.

Gambar 2. Urutan Kegiatan Mesin Combine Besar

You might also like