You are on page 1of 17

DINAMIKA LITOSFER DAN PEDOSFER SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

A. STRUKTUR LAPISAN KULIT BUMI 1. Pengertian litosfer Lapisan kulit bumi sering disebut litosfer. Litosfer berasal dari kata litos = batu,sfeer = sphaira = bulatan. Litosfer merupakan lapisan batuan / kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat dengan ketebalan kurang lebih 1.200 km. litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas dan merupakan selubung bumi. Tebal kulit bumi tudak merata. Kulit bumi dibagian benua / dataran lebih tebal daripada di bawah samudera. Bumi tersusun atas beberapa lapisan : a. Barisfer, yaitu lapisan inti bumi merupakan bahan padat yang tersusun dari lapisan nife ( niccolum = nikel dan ferrum = besi ). Jari-jari 3.470 km dan batas luarnya ada kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan bumi. b. Lapisan pengantara, yaitu lapisan yang terdapat di atas lapisan nife setebal 1.700 km. berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm3. Lapisan pengantara, disebut juga asthenosfer ( mantle ), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar. c. Litosfer, yaitu lapisan yang terletak diatas lapisan pengantara, dengan ketebalan 1.200 km. Berat jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm3. Litosfer ( kulit bumi ) terdiri atas dua bagian : 1) Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. dalam lapisan ini antara lain terdapat batuan sediment, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial tersebut juga lapisan kerak bersifat padat dan kaku berketebalan rata-rata 35 km.Kerak ini di bagi menjadi dua bagian, yaitu : Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit pada bagian atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua. Kerak samudra, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan dilaut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudra. 2) Lapisan Sima , yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan siasl karena

mengandung besi dan magnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km. Batuan-batuan kulit bumi dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu batuan beku, batuan sedimen dan metamorf. a. Batuan Beku Berdasarkan proses terjadinya,batuan di bagi 3 ( tiga ), yaitu sebagai berikut Batuan beku ialah batuan yang terjadi karena magma yang berupa zat cair pijar mengalami pendinginan dan menjadi beku Berdasarkan tempat pembekuannya, batuan beku di bagi menjadi 3 yaitu 1) batuan beku dalam ( plutonik atau abisik ), tempat pebekuan magma di bagian dalam litosfer ( di dalam bumi ). 2) Batuan beku gang atau koroko, tempat pembekuannya di saluran magma ( diatrema ). 3) Batuan beku luar atau lelehan, tempat pembekuannya di permukaan bumi b. Batuan Beku Sedimen batuan beku sedimen ( endapan ) ialah batuan yang di angkut oleh aliran air, angin,atau cairan gletser kemudian di endapkan di tempat lain. Akibat proses diagenesis( gaya kimia dan fises) batuan sedimen menjadi keras Berdasarkan proses pembentukannyabatuan sedimen di bagi 3, yaitu sebagai berikut 1) Batuan sedimen klastik, yaitu sedimen yang susunan kimianya sama dengan batuan asal.ketika di angkut hanya mengalami penghancuran dari besar menjadi kecil saja 2) Batuan sedimen kimiawi, yaitu sedimen yang terjadi karena proses kimia, pelarutan,penguapan, dan oksidasi. Misalnya, batu gamping menjadi larutan kapur yang di sebabkan pleh air hujan yang mengandung CO2. Tetesan air kapur di atas gua menjadi stalaktit dan di dasar gua menjadi stalakmit. 3) Batuan sedimen organic yaitu sedimen yang terjadi selama proses pengendapanya mendapat bantuan dari organisme yaitu sisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut seperti karang, terumbu karang, tulang belulang dan lapisan humus di hutan. Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya batuan sedimen di bagi 4 yaitu sebagai berikut 1) Batuan sedimen aeolik ( aerik ) yaitu batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga angin yang mengangkutnya dan di endapkan di tempat lain, misalnya tanah los. 2) Batuan sedimen aquantik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air mengalir yang mengangkutnya dan di endapkan di tempat lain misalnya,breksi konglomerat. Breksi adalah batuan sedimen yang terdiri dari puing-puing yang bersudut tajam dan terekat satu sama lainya. Konglomerat adalah batuan bundar dan terekat satu sama lain. 3) Batuan sedimen glasial, yaitu batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga gletser (es) yang mengankutnya dan di endapkan di tempat lain, misalnya morena yang berasal dari lereng gunung yang terbawa gletser dan di endapkan di kaki gunung 4) Batuan sedimen marin yaitu batuan sedimen yang terbentuk oleh tenaga air laut ( gelombang dan arus ) yang mengangkutnya dan di endapkan di tempat lain misalnya pasir putih dan pasir besi di pantai. Beberapa macam lingkungan tempat sedimen klastik di endapkan adalah sebagai berikut 1) Lingkungan aluvial, yaitu limgkungan sungai, misalnya endapan pasir di dasar dan kelokan alur sungai.

2) Linkungan delta, yaitu di muara sungai, misalnya macam-macam delta ( pasir dan Lumpur). 3) Lingkungan gurun, misalnya gurun pasir. 4) Lingkungan glacial ( daerah es), misalnya timbunan morena. 5) Lingkungan laut dangkal, misalnya sisa organisme laut, terumbu karang, dan endapan Lumpur dan darat. c. Batuan Metamorf batuan metamorf ( malihan atau berubah sifat) ialah batuan beku dan sedimen yang telah mengalami perubahan bentuk dan sifat ( metamorfosis ). Penyebab perubahan itu adalah suhu atau tekanan yang meningkat dan adanya penambahan zat lain kedalam batuan asal. Ada beberapa macam metamorfosis, yaitu sebagai berikut 1) Metamorfosis ternal atau kontak atau sentuh, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena perubahan suhu, misalnya marmer terjadi dari batu kapur dan antrosit terjadi dari batubara. Metamorfosis ternal, terdiri dari a) pyrometamorfosis , yaitu proses batuan yang sangat tinggi misalnya marmer dan antrasit b) pneumatolysis, yaitu proses batuan metamorf tebentuk karena gas-gas dari magma yang sedang naik dapat mengubah batuan sekeliling dan membentuk mineral-mineral baru, misalnya pembentukan biji timah di Bangka c) hidrotermal, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuik karena larutan panas, bukan gas yang memprosesnya, misalnya andesit di ubah jadi propilip 2) Metamorfosis dynamo, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena adanya perubahan tekanan, misalnya batu sabak, dan batu bara. 3) Metamorfosis regional, yaitu proses batuan metamorf yang terbentuk karena factor suhu dan tekanan yang bekerja bersama-sama, misalnya batuan genesis, sabak, dan serpih. Batuan metamorf ini akan melebur ( melting ) menjadi magma kembali apabila suhu dan tekanan pada batuan metamorf meningkat terus. Demikian terus menerus dan silih berganti, proses batuan ini di sebut siklus dan daur batuan. B. MACAM-MACAM BENTUK MUKA BUMI SEBAGAI AKIBAT PROSES VULKANISME, SEISME, DAN DIATROPISME 1. Tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi Tenaga yang mengubah bentuk permukaan bumi terdiri dari tenaga endogen dan eksogen. a. Tenaga endogen, merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini dapat memberi bentuk relief di permukaan bumi. Adapun yang termasuk tenaga endogen mengikuti tektonik dan fulkanik. b. Tenaga eksogen, meripakan tenag yang berasal dari luar bumi.tenaga ini banyak merusak bentuk-bentuk permukaan bumi. Adapun yang termasuk tenaga eksogen meliputi pelapukan ( weathering ) dan erosi ( pengikisan ). 2. Gejala Vulkanisme Yang dimaksud dengan vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran batubatuan dalam keadaan cair, liat, serta sangat panas. Aktifitas magma di sebabkan

oleh tingginya suhu magma dan banyak gas yang terkandung didalamnya. Magma itu dapat berbentuk gas, padat, dan cair. Gunung api adalah tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma. Di lihat dari bentuk terjadinya, ada tiga macam gunung api, yakni : a. Gunung api maar Bentuknya seperti danau kecil (danau kawah). Terjadi hanya karena letusan ( eksplosi ).bahannya terdiri dari efflata. b. Gunung api kerucut (strato) Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusan dan lelehan (efusi), secara bergantian. c. Gunung api perisai ( tameng ) Bentuknya seperti perisai, terjadi karena lelehan maupun maupun cairan yang keluar dan membentuk lereng yang sangat landai. Bahan lavanya bersifat cair sekali. Sudut kemiringan lereng antara 1 - 10. Menurut aktifitasnya, gunung api dapat di bagi menjadi tiga golongan : 1). Gunung aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja yang kawahnya selalu mengeluarkan asap, gempa, dan letusan. 2). Gunung mati, yaitu gunung api yang sejak tahun 1600 sudah tidak meletus lagi. 3). Gunung istirahat, yaitu gunung api yang sewaktu-waktu meletus dan kemudian istirahat lagi. Gunung api memiliki bagian yang tampak dari luar seperti kaldera, dan bagian yang berda di dalamnya. 1) Kaldera ialah kawah kepundan yang amat besar, luas, dan bertebing curam. 2) Sill ialah magma yang masuk di antara dua lapisan bahan sedimen dan membeku (intrusi datar). 3) Lakolit ialah magma yang masuk di antara batuan sedimen dan menekan keatas sampai bagian atas cembing dan bagian bawah datar. 4) Batolit ialah magma yang menembus lapisan-lapisan batuan dan membeku di tengah jalan. a. bahan-bahan yang di keluarkan oleh tenaga vulkanisme 1) Benda padat( efflata) Menurut asalnya, efflata dibagi dua, yakni efflata alogen : berasal dari batubatuan sekitar pipa kawah yang ikut terlempar, dan efflata antigen : berasal dari magma sendiri atau disebut juga pyroclastic. 2) Benda Cair Terdiri atas : (a) lava, yaitu magma yang telah sampai di luar. (b) Lahar panas, berupa Lumpur panas mengalir yang terjadi dari magma bercampur air. (c) Lahar dingin, yaitu batu, pasir, dan debu di puncak gunung. Jika hujan lebat, maka air hujan itu akan bercampur dengan debu dan pasir yang merupakan bubur kental. 3) Bahan gas ( ekshalasi ) Terdiri atas : (a) Solfatar, yaitu gas (H2S) yang keluar dari lubang. (b) Fumarol, yaitu tempat yang mengeluarkan uap air. (c) Mofet, yaitu tempat yang mengeluarkan CO2 seperti pegunungan Dieng dan Gunung Tangkuban Perahu.

Gunung berapi yang sedang meletus sangat berbahaya karena mengeluarkan : 1) banjir lahar Ada dua macam lahar, yaitu lahar panas, berupa aliran air panas dengan Lumpur yang di muntahkan dari kepundan dan lahar dingin, berupa aliran air dingin dengan lumpur yang terjadi karena hujan lebat setelah gunung api meletus. 2) banjir lavai Lava dengan temperatur tinggi mengalir dari puncak gunung sehingga apa saja yang di laluinya menjadi hancur. 3) awan emulsi Awan ini adalah awan yang panas sekali. Awan emulsi ada yang langsung keluar dari kepundan gunung api atau dari lava yang mengalir. Ada beberapa usaha yang mengurangi bahaya letusan gunung berapi, antara lain : 1) membuat terowongan terowongan air pada kepundan yang berdanau. Contohnya : Gunung Kelud dan Gunung Merapi. 2) Mengadakan pos-pos pengamatan gunung api. 3) Mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung api yang akan meletus. Meskipun membahayakan keselamatan makhluk hidup sewaktu meletus, gunung api memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai berikut : 1) Menyuburkan tanah, sebab abu yang sudah mengalami pelapukan banyak mengandung garam-garam,makanan yang sangat di butuhkan oleh tumbuhtumbuhan. 2) Menjadi penangkap / mendatangkan hujan. 3) Memperluas daerah pertanian karena semburan dan vulkanik. 4) Memperbanya jenis tanaman budi daya ( tanaman perkebunan ), karena adanya bermacam-macam zona tumbuh-tumbuhan. 5) Menyebabkan letak mineral ( tambang ) dekat dengan permukaan tanah. 6) Menjadi tempat pariwisata dan sanatorium, karena udaranya yang sejuk. b. Peristiwa Post Vulkanis Peristiwa post vulkanis adalah peristiwa yang terdapat pada gunung berapi yang sudah mati atau yang telah meletus. Yang termasuk peristiwa post vulkanis adalah sebagai berikut : 1) Fumoral Fumoral adalah sumber gas yang dapat merupakan : (a) solfatar, yaitu suber gas belerang (H2S). Contohnya : Gunung Papandayan, Kawah Putih dan Kawah Manuk ; Gunung Welirang. (b) Mofet, yaitu suber gas asam arang (CO2). Contohnya Gunung Tangkuban Perahu (c) Sumber uap air, contohnya adalah fumarol gunung-gunung yang terdapat di Italia dan Islandia. 2) Makadani Makadani adalah mata air mineral yang biasanya panas. Mata air ini biasanya dapat dimanfaatkan untuk pengobatan, kususnya penyakit kulit. 3) geyser geyser adalah mata air yang memancarkan air panas secara periodic. Ada yang memancar setiap jam, satu hari, sampai satu minggu. Tinggi pancaranya dapat mencapai 10 sampai 100 meter. Contoh : di Selandia Baru, Pulau Islandia, danTaman Nasional Yellowstone (Amerika Serikat).

3. Gempa Bumi Gempa bumi ialah getaran permukaan bumi yang di sebabkan oleh kekuatankekuatan dari dalam. Dilihat dari intensitasnya, ada dua macam gempa : a. Macroseisme, yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa menggunakan alat. b. Microseisme, yaitu gempa yang intensitasnya kecil sekali dan hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat perekam. Hal ikhwal mengenai gempa bumi ini perlu di selidiki agar akibat yang ditimbulkanya dapat di ramalkan dan upaya penanggulanganya dapat di lakukan. Ilmu yangmempelajarigempa bumi, gelombang-gelombang seismic perambatanya disebut seismologi. Dalam kajian seismologi ini diperlukan berbagai alat. Salah satu alat yang terpenting ialah seismograf atau alat untuk mencatat gempa. Ada dua macam seismograf : a. Seismograf horizontal, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah horizontal. b. Seismograf vertical, yaitu seismograf yang mencatat getaran bumi pada arah vertical. Besaran ( magnitudo ) gempa yang didasarkan pada amplitudo gelombang tektonik di catat oleh seismograf dengan menggunakan skala Richter. Selain itu ada massa yang bebas dari getaran gempa yang disebut massa stasioner. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dewasa ini telah di temukan beberapa cara untuk mengetahui pusat gempa.beberapa cara itu antara lain : a. dengan menggunakan hasil pencatatan seismograf, yang satu seismograf vertical, satu seismograf horizontal yang berarah utara selatan, dan satu lagi seismograf horizontal yang berarah timur barat. Dengan tiga seismograf ini akan di temukan letak episentrum. b. Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak dalam satu homoseista. Ketiga tempat yang terletak dalam satu homoseista itu di hubungkan, kemudian ditarik garis sumbu pada garis yang menghubungkan tempat-tempat pencatatan. c. Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat jarak episentrum. Cara ini di cari dengan rumus laska, yaitu : = {( S P ) -1} x 1 megameter = jarak episentrum S P = selisih waktu pencatatan gelombang primer dengan gelombang sekunder, dalam satuan menit. Gempa bisa datang setiap saat, karena itukita perlu mengetahui apa yang harus kita lakukan agar selamat dari bencana. Berikut beberapa saran : Sebelum gempa mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat dimanapun kita berada. Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung. Jika mempunyai saluran gas ( pipa gas ) pastikan sudah tidak terpasang bila tidak dipergunakan.

1) 2) 3)

Saat gempa 1) jika berada di dalam ruangan, tetaplah tenang. Jangan panic dan tergesa-gesa lari keluar.secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat pintu. 2) Jika berada di luar rumah menjauhlah atau carilah tempat yang bebas dari bangunan-bangunan, pohon, atau dinding. 3) Jika berada ditengah keramaian dalam ruang jangan turut berdesak desakkan mencari jalan keluar. Lebih baik mencari tempat keluar yang aman. 4) Jika berada dalam bangunan tinggi, carilah perlindungan di dalam meja dan jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. 5) Jika berada dalam mobil, tetaplah berada dalam mobul sambil kita pinggirkan mobil. Setelah gempa 1) tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau bahan-bahan yang membahayakan kaki. 2) Periksalah apakah ada luka yang memerlukan perawatan segera. 3) Periksalah aliran / pipa gas untuk mengetahui adanya kebocoran. Jika tercium bau gas, usahakan segera menutup sumbernya. Jangan sekalikalimenyalakan api atau merokok. 4) Periksalah kerusakan pada bangunan yang mungkin terjadi. 5) Nyalakan radio dan dengarkan pengumuman dari pemerintah. 6) Bersiaplah menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. 3 Diatropisme / Tektonisme / Tektogenesa Tektonisme adalah perubahan letak lapisan bumi secara mendatar atau vertical. Pada umumnya bentuk hasil tenaga tektonisme berupa lipatan atau patahan. a. Gerak epirogenetik adalah gerak atau pergeseran lapisan kulit bumi yang relative lambat, berlangsung dwaktu yang lama,dan meliputi daerah yang luas. Ada dua macam gerak epirogenetik : 1) Epirogenetik positif, yaitu gerak turunnya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air laut naik. Hal ini kelihatan jelas di pantai. Contoh : Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke Pulau Banda ). Turunnya muara sungai Hudsondi Amerika yang dapat dilihat sampai kedalaman 1.700 meter. Turunnya lembah sungai Kongo sampai 2.000 meter di bawah permukaan laut. 2) epirogenetik negative, yaitu gerak naiknya daratan sehingga terlihat seakan permukaan air laut turun. Contoh : Naiknya Pulau Timur dan Pulau Button. Naiknya Dataran Tinggi Colorado di Amerika. Naiknya Pulau Simeulue bagian utara saat gempa di Aceh, Desember 2004. b. Gerak orogenetik adalah gerakan yang relative lebih cepat daripada gerak epirogenetik.

Gerakan ini menyebabkan tekanan horizontal dan vertical di kulit bumi, yang menyebabkan peristiwa dislokasi atau berpindah-pindahnya letaklapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menibulkan lipatan dan patahan. 1) Lipatan ( kerutan ) Gerakan tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis berkerut, melipat, dan menyebabkan relief-relief muka bumi berbentuk pegunungan. Lipatan di bagi atas : lipatan tegak, lipatan condong, dabn lipatan rebah. Punggung-punggung lipatan disebut antiklinal dan lembah lipatan disebut sinklinal. 2) patahan ( retakan ) Gerakan tekanan horizontal dan vertical menyebabkan lapisan kullit bumi yang rapuh menjadi retak atau patah. Misalnya : tanah turun / slenk, tanah naik / horst, dan fleksur. C. CIRI BENTANG ALAM SEBAGAI AKIBAT PROSES PENGIKISAN DAN PENGENDAPAN Lapisan batu-batuan yang lapuk pada lereng-lereng pegunungan selalu dipengaruhi oleh gaya berat. Pelapukan adalah perusakan karena pengaruh cuaca ( temperatur ), air, atau organisme. Ada tiga macam pelapukan : a. Pelapukan fisis atau mekanis Pada pelapukan ini batuan akan mengalami perusakan fisik. Yang besar menjadi kecil dan yang kecil menjadi halus. Pelapukan ini disebut juga pelapukan mekanis sebab peristiwa proses penyebabnya berlangsung secara mekanis. Termasuk pelapukan ini ialah perusakan karena hal-hal berikut. 1) perbedaan temperature yang besar. Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim continental, atau yang beriklim gurun. 2) Bekunya air tanah atau bekunya air dalam batu-batuan. Air yang membeku mengalami pemuaian volume. Perkembangan ini menimbulkan tekanan. 3) Mengkristalnya air garam. Jika air tanah mengandung garam, makapada siang hari airnya menguap dan garamnya mengkristal.kristal-kristal ini tajam sekali dan dapat merusak batu-batuan di sekitarnya. 4) Akibat erosi di daerah pegunungan. b. Pelapukan organis Pelapukan ini di sebabkan karena organisme,yaitu binatang-binatang atau tumbuh-tumbuhan. c. Pelapukan kimiawi Pada pelapukan ini batu-batuan mengalami perubahan kimiawi. Pelapukan ini berlangsung dengan pertolongan air dan di dorong oleh temperatur yang tinggi. Yang tergolong gejala-gejala karst antara lain : 1) Dolina, ialah lubang-lubang yang berbentuk corong. Dolina ini dapat terjadi karena erosi ( pelarutan )atau karena runtuhan.

2) Gua dan sungai di dalam tanah. Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah-celah ( retakan ). Karena pengaruh pelarutan, maka retakan ini menjadi besar dan menjadi gua-gua atau lubang-lubang. 3) Stalaktit dan stalagmite. Stalaktit adalah kerucut-kerucut kapur yang bergantungan ada atap gua. Stalagmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada dasar gua. Stalagtit dan stalagmitsering bergabung membentuk tiang kapur. Contohnya : Gua Tabuhan di dekat Pacitan, Jawa Timur dan Gua Jatijajar dekat Kebumen,Jawa Tengah. Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi ialah pelapukan kimiawi. Hal ini di sebabkan karena di Indonesia banyak turun hujan. Erosi merupakan pengikisan permukaan kulit bumi karena aliran air, es, atau angina. Di lihat dari penyebabnya ada empat macam erosi yaitu : a) Erosi air sungai Air yang mengalir menimbulkan gesekan terhadap tanah yang di laluinya. Gesekan itu besar kalau kecepatan dan jumlah airnya besar. b) Erosi air laut ( abrasi ) Abrasi merupakan perusakan / pengikisan pantai oleh pukulan gelombang laut yang terus menerus terhadap dinding pantai. c) erosi es ( gletser ) Gletser merupakan pengikisan yang di lakukan oleh gerakan lapisan es atau karena pencairannya menuruni pegunungan. d) Erosi angina ( korasi ) Pengikisan oleh angin banyak terjadi di daerah gurun pasir. Pasir-pasir tersebut di endapkan di tempat lain dan membentuk bukit pasir dan gelombang-gelombang pasir. Erosi air memiliki pengaruh yang kuat terhadap material yang dihancurkan,diangkut, dan yang di endapkan. Marilah kita bahas pengaruh erosi air a) Terhadap batu-batu yang diangkut batu-batu yang diangkut seakan digeser-geserkan dan dibenturkan. Karena geseran dan benturan itu, maka batu-batuini pecah dan makin lama makin bulat dan makin kecil. b) Terhadap sungai 1) Di hulu, air sungai jalannya cepat karena gradient dasarnya miring sekali. Karena itu erosi dasar lebih besar daripada erosi tepi. 2) Bagian tengah sungai Di dasar bagian tengah sungai sudah landai. Benda-benda padat uang besar mulai di endapkan. Meander adalah belokan sungai ke kiri dank e kanan secara berurutan dan ada belokan yang membentuk sudut 180 ( arah aliran sungai berbalikan ). 3) Hilir sungai Dasar palung sungai bagian hilir adalah datar. Air mengalir lambat sekali atau dapat dikatakan hampir-hampir tidak mengalir.benda-benda yang di angkut banyak di endapkan, terutama di muara sungai. c) Terhdap relief permukaan bumi. Karena pengaruh erosi, maka gunung-gunung yang tinggi menjadi rendah.puncak-puncaknya yang mula-mula tajam menjadi bulat. d) Terhadap tanah pertanian

Erosi dapat mempunyai dua macam pengaruh terhadap tanah pretanian. Pengaruh itu ditentukan oleh jeni serosi. Kedua macam pengaruh tersebut adalah sebagai berikut. 1) Pengaruh buruk, terjadi bila tanah yang di angkut oleh erosi itu lebih banyak dari tanah yang terjadi karena pelapukan. Erosi ini menyebabkan tanah menjadi tandus. 2) Pengaruh baik, terjadi bila jumlah tanah yang di angkut oleh erosi itu seimbang dengan jumlah tanah yang terbentuk oleh pelapukan. Erosi dapat di kurangi dengan cara sebagai berikut. a) membuat tanah di lereng gunung atau tanah yang miring menjadi bertingkattingkat, yang disebut terasiring. b) Menjalankan strip-cropping, yaitu mengadakan tanaman selang-seling yang waktu panennya tidak sama. c) Menanami daerah-daerah hutan yang gundul ( reboisasi ). d) Mengadakan contour-plowing, yaitu melakukan pembajakan yang searah dengan kontur. 2. Pengendapan material yang terbawa karena erosi setelah menempuh jarak tertentu akan di endapkan, karena tenaga erosi semakin semakin berkurang. Semua hasil pelapukan batu-batuan yang di endapkan lama kelamaan menjadi batuan sedimen. Batuan sedimen dapat diklasifikasikan berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya dan tempat pengendapannya sebagai berikut. a) Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya : (1) Sedimen akuatis, yaitu oleh air. (2) Sedimen aeolis, ( aeris ), yaitu oleh angin. (3) Sedimen marine, yaitu oleh air laut. (4) Sedimen glacial, yaitu oleh gletser (es ) b) berdasarkan tempat pengendapan : (1) Sedimen fluvial, yaitu di sungai. (2) Sedimen terestris, yaitu di darat (3) Sedimen limnis, yaitu di danau atau rawa. (4) Sedimen marine, yaitu di laut. (5) Sedimen glacial yaitu di daerah es. D. DEGRADASI LAHAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN Lahan adalah bentang darat mulai dari pantai sampai ke pedalaman. Luas lahan di belahan bumi bagian utara jauh lebih luas daripada luas lahan di belahan bumi selatan. Ada beberapa factor yang menentukan kualitas lahan tersebut, antara lain keadaan iklim, tinggi tempat, bentuk lahan, banyaknya unsure-unsur mineral yang terkandung, ada tidaknya vegetasi. Lahan potensial terdiri dari lahan kering dan lahan basah. Menurut Davis ( 1996 ), secara umum ada lima sistemklasifikasi lahan basah, yaitu : a. kawasan laut yang meliputi kelompok basah, pesisir yang asin, termasuk pantai berbatu, terumbu karang, dan padang lumut. b. Kawasan muara yang meliputi sungai, delta, rawa pasang surut, yang berair payau, dan hutan bakau.

c. Kawasan rawa yang meliputi tempat-tempat yang bersifat merawa (berair, tergenang dan lembab), misalnya hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut dan rawa rumput. d. Kawasan danau meliputi semua lahan basahyang berhubungan dengan danau dan biasanya berair tawar. e. Kawasan sungai meliputi lahan basah yang terdapat di sepanjang sungai. Klasifikasi lahan basah di atas termasuk lahan basah buatan, yaitu kolam atau tambak ikan atau udang, sawah, reservoir, kanal, bendungan, dan danau garam. Sementara lahan kering adalah selluruh daratan di permukaan bumi yang tidak tertutup air. Upaya-upaya pelestarian dan peningkatan manfaat lahan-lahan potensial di laksanakan antara lain dengan cara : a. Merencanakan penggunaan lahan yang di gunakan manusia. b. Menciptakan keserasian dan keseimbangan fungsi dan intensitas penggunaan lahan dalam wilayah tertentu. c. Merencanakan penggunaan lahan kota agar jarang sampai menimbulkan dampak pencemaran. d. Menggunakan lahan seoptimal mungkin bagi kepentingan manusia. e. Memisahkan penggunaan lahan untuk pemukiman, industri, pertanian, perkantoran, dan usaha-usaha lainnya. 2. Degradasi Lahan Serta Terjadinya Tanah Kritis dan Tandus Perbedaan letak dan bentuk muka bumi yang berbeda-beda mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, antara lain sebagai berikut. a. Suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman. b. Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang di kandung oleh batuan. c. Menentukan kepadatan penduduk. Misalnya tempat-tempat yang tingkat kesuburannya tinggi, kepadatan penduduknya tinggi. d. Daerah yang subur, cukup hujan, kaya akan vegetasi, dan banyak vegetasinya biasanya banyak memiliki fauna. e. Pembangunan bangunan-bangunan seperti jembatan, gedung, dan jalan-jalan raya harus memperhitungkan keadaan topografi. f. Daerah-daerah di Indonesia yang tanahnya mengandung endapan vulkanik, bersifat sangat subur seperti Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Maluku. g. Daerah Pulau Timor, pulau-pulau karang di Maluku, Jawa ( Pegunungan Seribu dan Pegunungan Kendeng )yang jenis tanahnya kapur memiliki sifat kurang subur dan kurang dapat menyimpan air. h. Tanah-tanah di Pulau Kalimantan kurang banyak mengandung mineral bahkan banyak yang hanyut terkikis dan tercuci terus menerus oleh air hujan sehingga mengakibatkan tanahnya tidak subur. Terjadinya lahan kritis dapat di sebabkan hal berikut. a. Periustiwa alam, misalnya gepa bumi, letusan gunung api, tanah longsor dan banjir. b. Perusakan oleh manusia, misalnya penggundulan hutan, penggalian barang tambang tanpa pengawasan, limbah industri, pembuangan limbah plastic, peladangan berpindah-pindah,dan kebakaran hutan. E. CIRI DAN PROSES PEMBENTUKAN TANAH DI INDONESIA

Pada dasarnya, tanah berasal dari batuan atau zat organic lainnya yang mengalami pelapukan.berubahnya Batuan atau zat organik menjadi butir-butir tanah dikarenakan oleh beberapa factor : 1. Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari. 2. batuan yang sudah retak, pelapukan dipercepat oleh air. 3. akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos dan memecah batu-batuan sehingga hancur. 4. binatang-binatang kecil seperti cacing tanah, rayap dan sebagainya yang membuat llubang dan mengeluarkan zat-zat yang dapat menghancurkan batuan. 5. pemadatan dan tekanan pada sisa-sisa zat organic akan mempercepat terbentuknya tanah. Berdasarkan bahan induk dan proses perubahan yang disebabkan oleh tenaga eksogen, tanah di Indonesia dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berikut. 1. Tanah podzolik merah kuning ialah tanah yang terjadi dari pelapukan batuan yang mengandung kuarsa pada iklim basah dengan curah hujan 2.500-3.500 mm/tahun. 2. Tanah organasol ialah tanah yang terjadi dari bahan induk organik seperti gambut dan rumput rawa pada iklim basah dengan curah hujan lebih dari 2.500mm/tahun. 3. Tanah alluvial ialah tanah yang berasal dari endapan lumpur yang di bawa melalui sungai-sungai. Tanah ini bersifat subur sehingga baik untuk pertanian bahan-bahan makanan. 4. Tanah kapur ialah tanah yang berasal dari batuan kapur yang umumnya terdapat di daerah pegunungan kapur berumur tua. Tanah itu betul-betul tidak subur,tetapi masih dapat di tanami pohon jati, seperti daerah hutan jati di Pegunungan Kendeng,Blora, Jawa Tengah, dan di Pegunungan Sewu,Gunung Kidul Yogyakarta. 5. Tanah vulkanis ialah tanah yang berasal dari pelapukan batu-batuan vulkanis, baik dari lava / batu yang telah membeku ( efflata ). Daerah pembekuan lava tidak begitu luas bila di bandingkan dengan daerah abu vulkanis. 6. Tanah pasir ialah tanah yang berasal dari batu pasir yang telah melapuk. Tanah ini sangat miskin dan kadar air di dalamnya sangat sedikit. 7. Tanah humus ialah tanah yang terjadi dari tumbuh-tumbuhan yang telah membusuk. Tanah yang mengandung humus bersifat sangat subur dan umumnya berwarna hitam. 8. Tanah laterit ialahtanah yang banyak mengandung zat besi dan alumunium. F. EROSI TANAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN Tanah adalah akumulasi tubuh-tubuh alam yang bebas dan menduduki sebagian besar lapisan atas permukaan bumi. 1. Peranan Tanah Bagi Kehidupan Manusia Tanah berperan penting bagi kehidupan manusia. Hal ini di sebabkan karena tanah : a. di gunakan untuk tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan. b. Sebagai tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan hidup manusia. c. Mengandung barang tambang atau bahan galian yang berguna bagi manusia. d. Sebagai tempat berkembangnya hewan yang sangat berguna bagi kepentingan hidup manusia. 2. Erosi Merusak Kesuburan Tanah

Dengan adanya erosi tanah,maka lapisan tanah atas yang subur akan rusak dan menjadikan lingkungan alam lainnya ikut rusak. Adapun sebab-sebab erosi tanah karena beberapa hal berikut. a. tanah gundul atau tidak adanya tanaman. b. Tanah miring tidak di buat teras-teras dan guludan sebagai penyangga air dan tanah yang larut. c. Tanah tidak di buat tanggul pasangan sebagai penahan erosi. d. Tanah di kawasan hutan rusak karena pohon-pohon di tebang secara liar sehingga hutan menjadi gundul. e. Permukaan tanah yang berlumpur di gunakan untuk penggembalaan liar sehingga tanah atas semakin rusak. Di permukaan bumi, lahan atau tanah mempunyai kemampuan yang berbedabeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal,antara lain : a. Tekstur tanah d. Kemiringan lereng b. Permeabilitas tanah e. Tingkat erosi c. Ketebalan atau solum tanah f. Penyaluran air Tekstur tanah didefinisikan sebagai perbandingan relatif sebagai golongan besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan antara fraksifraksi pasir, debu, dan lempung. Kalau unsur-unsur tanah hanya terdiri dari butiran-butiranpasir, tekstur tanah itu kasar. Sebaliknya bila unsur-unsur tanah hanya terdiri dari lempung, tekstur tanah itu sangat halus. Tekstur tanah yang ideal untuk pertanian adalah geluh, yaitu tanah yang lekat. Walaupun ikatan senyawa organik yang terdapat dalam tanah cukup banyak macamnya, namun sedikit yang dapat menyebabkan terjadinya kombinasikombinasi warna tersebut, antara lain oksida besi dan bahan-bahan organis. Adapun asal warna-warna itu adalah sebagai berikut a. Kuning, berasal dari mineral limonit (2Fe2O33H3O) b. Coklat, berasal dari bahan-bahan organis asm yang lapuk sebagian. c. Putih, berasal dari mineral-mineral silika-kuarsa ( SiO2 ), kapur ( CaCO3 ), kaolin, bauksit, alumunium, dan silikat, gibsum ( CaCO42H2O ), nitrat, garamgaram yang sudah larut serta koloida-koloida organis tertentu. d. Hitam, berasal dari bahan-bahan organis yang telah terurai dengan hebat,dan biasanya ada hubungannya dengan unsur-unsur karbon ( C ), magnesium( Mg ), serta belerang ( S ). e. Merah, berasal dari mineral hematit ( Fe2O3 ) atau turgit ( 2Fe2O3H2O ). f. Hijau, berasal dari oksida ferrous. g. Biru, berasal dari mineral lilianit. G. USAHA MENGURANGI EROSI TANAH 1. Tekstur dan Kesuburan Tanah Ciri-ciri tanah subur antra lain : tekstur dan struktur tanahnya baik, yaitu butirbutir tanahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil ; banyak mengandung garam yang berguna untuk makanan tumbuh-tumbuhan ; dan banyak mengandung air untuk melarutkan garam-garaman. Tekstur tanah menunjukkan proporsi relatif dari ukuran partikel-partikel tanah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah antara lain komposisi mineral dan batuan / bahan induk, sifat, dan cepatnya proses pembentukan tanah lokal, serta umur relatif tanah.

Hubungan antara tekstur dan kesuburan tanah tidak selalu ada meskipun tekstur tanah dapat menentukan atau berpengaruh dalam beberapa hal berikut. a. Pengerjaan tanah, misalnya tanah berpasir di daerah iklim basah biasanya cepat terurai. b. Pengerjaan tanah berpasir di daerah beriklim kering ( arid ) tanah di sini meskipun kadar bahan makanannya cukup tinggi,tetapi nilai kesuburannya rendah karena minimnya presipitasi, pencucian, dan rendahnya kapasitas menahan air. c. Pengerjaan tanah lempung. Di pandang dari sudut mudah tidaknya di kerjakan dan koposisi kimiawinya, tanah lempung mempunyai sifat yang bermacammacam, diantaraanya beersifat plastis dan sukar untuk di olah bila basah, serta keras jika kering. Permeabilitas tanah adalah cepat atau lambatnya air meresap kedalam tanah melalui pori-pori tanah baik kea rah horizontal maupun kea rah vertical. Drainase adalah pengeringan air yang berlebihan pada tanah yang mencakup proses pengatusan dan pengaliran air yang berada dalam tanah atau permukaan tanah yang menggenang. Di lihat dari segi kesuburannya, tanah di bedakan atas tanah-tanah muda, dewasa, tua, dan sangat tua. a. Tanah muda, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya belum banyak sehingga belum subur b. Tanah dewasa, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sangat banyak sehingga tanah ini sangat subur. Tanah ini lah yang sangat baik untuk pertanian. c. Tanah tua, berciri unsur atau zat hara makanan yang terkandung di dalamnya sudah berkurang. d. Tanah sangat tua, berciri unsur hara atau zat makanan yang terkandung di dalamnya sudah sangat sedikit, bahkan hampir habis sehingga ada yang menyebut jenis tanah ini sebagai tanah yang mati. Tanah ini sangat tidak subur. Unsur-unsur yang di perlukan tanah adalah : K,P,N,C,H,O,Na,Ca,S,Mg,Fe,Zn,B,Cu, dan Mn. Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka tanaman yang ada tidak sempurna atau tidak dapat tumbuh. Untuk mengisi kekurangan bahan makanan tanaman di dalam tanah,dapat di gunakan pupuk. Berdasarkan asal ( susunan )senyawanya ada dua macam pupuk. a. Pupuk alam ( pupuk organik ), yaitu pupuk yang di hasilkan dari sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia seperti pupuk hujau, pupuk kandang, dan pupuk kompos. Pupuk ini dapat menyerap air hujan, memperbaiki daya mengikat air, mengurangi erosi, dan untuk perkembangan akar atau biji. b. Pupuk buatan ( pupuk anorganik ), yaitu pupuk yang di buat dalam pabrik, terbagi dua jenis, yaitu pupuk tunggal, misalnya pupuk fosfat ( P ), pupuk kalium ( K ), pupuk nitrogen ( N ) yang dikenal pupuk urea, ammonium sulfat, dan ammonium klorida, serta pupuk majemuk, yaitu pupuk NP, NK,PK,NPK,dan lain-lain. 2. Menjaga Kesuburan Tanah Dan Usaha Mengurangi Erosi Tanah Kesuburan tanah dapat di jaga dengan usaha-usaha sebagai berikut. a. pemupukan, di usahakan dengan pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk buatan, dan pupuk kompos. b. System irigasi yang baik, misalnya membuat bendungan-bendungan. c. Pada lereng-lereng gunung di buat hutan-hutan cadangan

d. Menanami lereng-lereng yang telah gundul. e. Menyelenggarakan pertanian di daerah miring secara benar. Kemiringan lereng adalah kemiringan suatu lahan terhadap bidang horizontal. Untuk menjaga kestabilan lahan pertanian di daerah miring dan untuk mengurangi tingkat erosi tanah, maka di perlukan langkah berikut. a. Teras iring , yaitu menanam tanaman dengan system berteras-teras untuk mencegah erosi tanah. b. Contour farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat menahan tanah. c. Pembuatan tanggul pasangan ( guludan ) untuk menahan hasil erosi. d. Contour plowing, yaitu membajak searah garis kontur sehingga terjadilah aluralur horizontal. e. Contour strip cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang bidang tanah itu dalam bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok-belok. f. Crop rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat di isap terus oleh salah satu tanaman. g. Reboisasi, menanami kembali hutan-hutan yang gundul. Lahan potensial yang ada di permukaan bumi dapat di manfaatkan oleh manusia untuk nonpertanian antara lain dalam bentuk. a. Pemanfaatan untuk lokasi industri b. Pemanfaatan untuk lokasi perdagangan c. Pemanfaatan untuk wilayah pemukiman d. Pemanfaatan untuk fasilitas-fasilitas social seperti hiburan, prasarana, transportasi, dan fasilitas-fasilitas lainnya. 3. Lahan Kritis dan Lahan Potensial Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif. Meskipun di kelola, produktifitas lahan kritis sangat rendah. Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis, antara lain sebagai berikut : a. Kekeringan, biasanya terjadi di daerah-daerah bayangan hujan. b. Genangan air yang terus menerus, seperti di daerah pantai yang selalutertutup rawa-rawa. c. Erosi tanah dan masswasting yang biasanya terjadi di daerah dataran tinggi, pegunungan, dan daerah yang miring. Masswasting adalah gerakan massa tanah menuruni lereng. d. Pengelola lahan yang kurang memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan. Lahan kritis dapat terjadi di dataran tinggi, pegunungan, daerah yang miring,atau bahkan di dataran rendah. e. Masuknya material yang dapat bertahan lama ke lahan pertanian ( tak dapat di uraikan oleh bakteri ) misalnya plastik. Plastik dapat bertahan 200 tahun di dalam tanah sehingga sangat mengganggu kelestarian kesuburan tanah. f. Pembekuan air, biasanya terjadi di daerah kutub atau pegunungan yang sangat tinggi. g. Pencemmaran, zat pencemar seperti pestisida dan limbah pabrik yang masuk ke lahan pertanian baik melalui aliran sungai maupun yang lain mengakibatkan lahan pertanian menjadi kritis.

Upaya penanggulangan lahan kritis di laksanakan sebagai berikut 1) Lahan tanah di manfaatkan seoptimal mungkin bagi pertanian, perkebunan, peternakan, dan usaha lainnya. 2) Erosi tanah perlu di cegah melalui pembuatan teras-teras pada lereng bukit. 3) Usaha perluasan penghijauan tanah milik dan reboisasi lahan hutan. 4) Perlu reklamasi lahan bekas pertambangan. 5) Pengelolaan wilayah terpadu di wilayah lautan dan daerah aliran sungai ( DAS ). 6) Perlu adanya usaha kearah program kali bersih ( prokasih ) 7) Pengembangan keanekaragaman hayati dan pola pergiliran tanaman. 8) Perlu tindakan tegas bagi siapa saja yang merusak lahan yang mengarah pada terjadinya lahan kritis. 9) Menghilangkan unsure-unsur yang dapat mengganggu kesuburan lahan pertanian, misalnya plastik. Berkaitan dengan hal ini, proses daur ulang sangat di harapkan. 10) Pemupukan dengan pupuk organik atau alami, yaitu pupuk kandang atau pupuk hijau secara tepat dan terus menerus. 11) Guna menggemburkan tanah sawah, perlu di kembangkan tumbuhan yang di sebut azola. 12) Memanfaatkan tumbuhan eceng gondok guna menurunkan zat pencemar yang ada pada lahan pertanian.eceng gondok dapat menyerap zat pencemar dan dapat di manfaatkan untuk makanan ikan. Lahan potensial adalah lahan yang belum di manfaatkan atau belum di olah dan jika di olah akan mempunyai nilai ekonomi yang besar karena mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi dan mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan manusia. Program untuk meningkatkan produksi pangan dan perluasan permukiman dalam skala besar-besaran telah memberikan kontribusi dalam pembikaan hutan dan belukar. Hal ini menyebabkan meningkatnya erosi, berkurangnya kesuburan dan produktifitas lahan, serta hilangnya habitat. Lahan potensial merupakan modal dasar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Maka dari itu, harus di tangani secara bijaksana dalam pemanfaatan lahan potensial dan jamgan sampai malah merusak lingkungan. Lahan potensial tersebar di tiga wilayah utama daratan,yaitu di daerah pantai, dataran rendah,dan dataran tinggi. Daerah pegunungan yang memiliki curah hujantinggi merupakan daerah yang rawan erosi tanah. Selain proses erosi, di daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi keadaan tanahnya biasanya berwarna merah kecoklatan ( pucat ), karena unsure-unsur hara dan humusnya banyak tercuci dan terhanyutkan oleh air hujan. Upaya-upaya pelestarian dan peningkatan manfaat lahan-lahan potensial di laksanakan antara lain dengan cara berikut. a. Merencanakan penggunaan lahan yang di gunakan manusia. b. Menciptakan keserasian dan keseimbangan fungsi dan intensitas penggunaan lahan dalam wilayah tertentu. c. Merencanakan penggunaan lahan kota agar jangan sampai menimbulkan dampak pencemaran. d. Menggunakan lahan seoptimal mungkin bagi kepentingan manusia. e. Memisahkan penggunaan lahan untuk pemukiman, industri, pertanian, perkantoran, dan usaha-usah lainya. f. Membuat peraturan perundang-undangan yang meliputi pengalihan hak atas tanah untuk kepentingan umum dan peraturan perpajakan.

g. Melakukan pengkajian terhadap kebijaksanaan tata ruang, perijinan, dan pajak dalam kaitanya dengan konversi penggunaan lahan. h. Menggunakan teknologi pengolahan tanah, penghijauan, reboisasi, dan pembuatan sengkedan di daerah pegunungan. i. Perlu usaha pemukima penduduk dan pengendalian peladang berpindah. j. Mengelola dengan baik daerah aliran sungai, daerah pesisir, dan daera di sekitar lautan.

You might also like