You are on page 1of 13

RESISTOR

Resistor
komponen elektronika yang berfungsi untuk mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang R. nilai dinyatakan dengan cincin-cincin berwarna dalam OHM () Macam-macam Resistor :

Gambar 1. Simbol Fixed Resistor

Gambar 2. Fixed Resistor 1 K 5%/2 Watt

Gambar 3. Fixed Resistor 133 3% /25 Watt

Gambar 4. Fixed Reistor 0.01 5% /5 Watt 85 0C

a) Resistor Tetap (Fixed Resistor) Nilai hambatannya tetap. Untuk ukuran hambatan sangat kecil, maka nilai hambatan yang memiliki daya kecil tidak ditulis pada bodinya melainkan dengan menggunakan kode warna. untuk mengetahui nilai tahanannya, pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna yang menyatakan nilai tahanan Resistor. Resistor yang memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt atau lebih, nilai resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan ditulis dengan angka. dibuat dari bahan Karbon. pengkodean nilai resistansinya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang memiliki 5 cincin warna. Resitor dengan toleransi 5%, daya 0.5 Watt sampai 3 Watt, dituliskan dengan 4 cincin warna, untuk toleransi 1 % atau 2 % dengan 5 cincin warna. 1. Warna-warna Kode.

Tabel 1: Tabel Kode Warna Resistor


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Warna Kode Hitam Coklat Merah Oranye Kuning Hijau Biru Ungu Abu-abu Putih Emas Perak Cincin ke-1 Angka ke-1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cincin ke-2 Angka ke-2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Cincin ke-3 Jumlah nol 0 00 000 0000 00000 000000 0000000 00000000 000000000 0.1 0.01 Cincin ke 4 Toleransi 1% 5% 10%

The Resistor Colour Code Colour Number Black Brown


WARNA-WARNA KODE RESISTOR 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Red Orange Yellow Green

Gambar 5. Fixed Resistor

Blue Violet Grey

R = 270000 1 % R = 270 K 1 %

White red, violet, gold bands represent 27 0.1 = 2.7 blue, green, silver bands represent 56 0.01 = 0.56

2. Contoh Resistor dengan 4 dan 5 cincin warna I II III IV I . Kuning = 4 II. Ungu = 7 III.Merah = 00 IV. Perak = 10% R = 4700 10 % I II III IV V R = 4 K 2 10 %.

I. Merah = 2 II. Merah = 2


Gambar 6 : Fixed Resistor

III. Hitam = 0 IV. Merah = 00 V. Coklat = 1 % R = 220 00 1 % R = 22 K 1 %

3.

Resistor tidak tetap 1. Variable Resistor ( Potentio ) Nilainya dapat dirubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada komponen seperti tampak pada gambar 9.

Gambar 8. Model-Model Potentio

Gambar 9. Potentio

2. Trimpot Nilai hambatan dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada radio dan televisi, digunakan untuk mengatur besaran arus pada rangkaian Oscilator atau rangkaian Driver berbagai jenis trimpot sebagai berikut:

Keterangan gambar:
(2). Simbol Trimpot

(1). Simbol Trimpot

(4). Trimpot 1 K Ohm. (5). Trimpot 47 K Ohm

(3). Trimpot 100 K Ohm (6). Berbagai jenis Trimpot.

3.

Resistor tidak linier Nilai hambatan dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya suhu dan cahaya.

(1)

(2)
Gambar 11. PTC Keterangan gambar (1). Simbol PTC; (2) dan (3) PTC

(3)

4. a.

Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu. PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)
Tidak terbuat dari bahan semikonduktor makin tinggi suhunya makin besar nilai hambatanya.

(a)
Gambar 12 NTC Keterangan Gambar: (a) Simbol NTC; (b) NTC

(b)

b.

NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien)


Terbuat dari bahan semikonduktor. Makin tinggi suhunya makin kecil nilai hambatannya (Gambar 12).

(a)

(c) (b)
Gambar 13. LDR
Keterangan gambar: (a) Simbol LDR. (b) Simbol LDR (c) LDR

c.

LDR (Light Dependen Resistor)


Nilai hambatan LDR tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya. Makin besar intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan makin kecil (gambar 13).

4.

Rangkaian 1. Rangkaian Seri Merupakan jumlah dari seluruh resistor yang dirangkai.

R1

R2

R3

Gambar 14. 3 Resistor Seri

RS = R1 + R2 + R3 . Rs = 3 K = 3.000

Rs = Resistansi Seri RS = 2000 5%

Gambar 15. 2 buah Fixed Resistor 1 K Ohm, Seri

2. Rangkaian Paralel Nilai resistansinya semakin kecil, tergantung dari hasil perbandingan nilai masing-masing. Rp = (R1 x R 2) (R1 + R2) atau 1 Rp = 1 + R1 Rp = Resistansi Paralel

1 . . . sesuai banyaknya resistor R2 Rp = 2 K x 2 K 2K+2K Rp = 1 K Rp = 1000 Rp = 1000 5%x 1000 5% (1000 +1000 )5% Rp = 500 5 %

Gambar 16. Fixed Resistor Paralel

3. Rangkaian Seri Paralel

Merupakan gabungan dari beberapa rangkaian seri yang diparalel atau beberapa rangkaian paralel yang diseri dan atau kombinasi dari keduanya. Nilai resistansi seri paralel dihitung berdasarkan analisis rangkaian, melalui penyederhanaan dan bertahap sesuai kaidah pada rangkaian seri atau paralel.

1 K 5% 1 K 5% 1 K 5%

RT = 1 K + [(1 K 5% x 1 K 5%)/ (1k 5%+ 1K 5%)] = 1 K 5% + 500 5% = 1 K 5 5%


Gambar 18. Rangkaian Fixed Resistor Seri Paralel

Soal Soal Resistor


Mengidentifikasi Resistor No 01 Nilai R
1 K 8 5%

Warnai sesuai nilainya

Hasil Pengukuran

02

2 K 2 5%

03

6K85%

04

33 K 1%

05

47 k 5%

06

56 K 5%

07

120 K 1%

08

820

5%

09

47

5 %

10

10

5 %

5. Baca nilai resistansi masing-masing resistor berikut, cantumkan nilai pembacaan resistansinya. 6. Ukur masing-masing resistor cantumkan nilai pengukurannya

Membaca Nilai Resistor No Nilai R Warna Resistor Hasil Pengukuran

01

...............

.................. Coklat, Hitam, Merah, Emas

02

................

..................... Merah, Merah, Merah, Emas

03

...................

Orange, Putih, Coklat, Emas

....................

04

.................

..................... Kuning, Ungu, Coklat, Emas

05

................

Merah, Ungu, Kuning, Emas

.......................

7. Tentukan nilai resistor dengan kode warna dan pengukuran:

Membaca dan Mengidentifikasi Resistor No Nilai R Warna Resistor Hasil Pengukuran

01

...............

..................
Coklat, Hijau, Hitam, Coklat, Emas

02

................

..................... Coklat, Hitam, Orange, Emas

03

...................

Coklat, Hitam, Kuning, Emas

....................

04

.................

Merah, Merah, Orange, Emas

.....................

05

................

Merah, Merah, Merah, Emas

.......................

You might also like