You are on page 1of 4

PENANGGULANGAN KUTU SISIK HIJAU (Coccus viridis) PENYERANG TANAMAN JERUK MANIS (Citrus sinensis)

Oleh: Aprilia Roselani

PENANGGULANGAN KUTU SISIK HIJAU (Coccus viridis) PENYERANG TANAMAN JERUK MANIS (Citrus sinensis)
Pendahuluan Jeruk manis (Citrus sinensis) merupakan komoditas pertanian yang penting saat ini dan menempati posisi teratas dalam bidang agroindustri dan merupakan hortikultura unggulan, baik sebagai buah segar maupun dalam bentuk olahan. Permintaan jeruk manis sangat tinggi dan terus mengalami peningkatan. Produksi jeruk manis belum mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri, hal ini karena kemunduran hasil panen akibat serangan hama. Kutu sisik merupakan hama utama yang menyerang jeruk manis. Kutu ini menyebabkan penurunan kualitas dan dalam jangka parah akan menyebabkan kematian tanaman. Kutu sisik yang sering menyerang tanaman jeruk manis ada tiga jenis yaitu Lepidosaphes beckii, Coccus viridis dan Aonidiella auranti (Aziz 2010). Coccus viridis merupakan hama pengisap. Kutu sisik hijau ini banyak menyerang tanaman hortikultura seperti avocado, jeruk, mangga, jambu biji, jambu air, jambu mete; tanaman perkebunan seperti kopi dan tanaman hias (Poole 2005). Kerusakan yang diakibatkan oleh kutu ini telah banyak terjadi di Indonesia, terutama pulau jawa. Tanaman jeruk sebagai salah satu tanaman yang paling rentan terhadap kutu ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengenalan, pengidentifikasian dan pengendalian terhadap kutu sisik hijau ini agar tidak semakin menurunkan hasil hortikultura di Indonesia. Pembahasan Kutu sisik hijau Coccus viridis termasuk dalam klasifikasi sebagai berikut: Kingdom: Phylum: Class: Order: Superfamily: Family: Genus: Species: Animalia Arthropoda Insecta Hemiptera Coccoidea Coccidae Coccus C. viridis http://wikipedia/Coccus-viridis

(Wikipedia 2011).

Sesuai dengan kunci determinasi, kutu sisik hijau yang termasuk ordo Hemiptera memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Mempunyai dua pasang sayap, sayap depan bertekstur seperti mika/kulit terutama di pangkal sayap, sayap belakang bersifat membran. 2. Memiliki alat mulut bertipe penghisap dengan bentuk paruh panjang beruas-ruas. 3. Ujung sayap saling tumpang tindih bila sedang hinggap.

Kutu sisik hijau ini menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan dan nutrisi yang ada pada inangnya. Daun jeruk yang terserang akan berwarna kuning, bercak-bercak klorotis dan membuat daun gugur. Serangan pada batang menyebabkan kering dan retakan pada kulit. Serangan pada buah dapat menurunkan kualitas, karena kotor dan bila dibersihkan meninggalkan bercak hijau atau kuning pada kulit buah. Di pangkal daun jeruk biasanya akan tampak kutu kecil putih hijau dikerumuni semut. Kutu sisik http://anakunhas.com menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kekerdilan, serta tanaman menjadi meranggas dan kering, bahkan jika serangannya parah akan menyebabkan kematian Kutu ini memiliki panjang 3-5 mm, berbentuk oval, pipih dan seringkali asimetris. Kutu ini mampu berpindah sendiri, penyebarannya banyak dibantu angin, burung dan manusia karena ukurannya sangat kecil dan ringan. Pada musim kemarau kutu ini mencapai jumlah terbanyak, apalagi jika berada di perlindungan semut seperti Gramang. Semut melindungi kutu ini karena kutu ini banyak menghasilkan embun madu. Pada musim hujan populasinya cenderung berkurang karena cendawan patogen. Fase kritis dan saat pemantauan populasi adalah pada saat tanaman jeruk masih muda di pembibitan dan pada bagian cabang/ranting tanaman jeruk yang masih muda atau bagian tengah tajuk pohon yang padat. Fase kritis tanaman dan saat pemantauan populasi adalah saat tanaman berbuah, buah-buah berumur 2 bulan dengan ukuran diameter mulai 5-6 cm. Serangan berlanjut sampai buah berumur 3 bulan dan menjelang masak fisiologis. Untuk mencegah peletakan telur sebaiknya dilakukan pembungkusan pada buah (jeruk besar), memetik buah jeruk yang terserang kemudian dibenam dalam tanah atau dibakar (Balitjeruk 2012). Cara pengendalian yang tepat sesuai literatur yang telah ada yaitu: 1. Mekanis. Memotong batang jeruk dan musnahkan kutu yang nampak.

2. Kimiawi. Menyemprotkan insektisida Condifor 200 SL, Alika 247 ZC, Hostathion Extra 212 EC atau Curacron 500 EC sampai kutu hilang. Karena mempunyai hubungan dengan semut, maka semut dapat disemprot dengan insektisida seperti Diazinon dan Malathion. 3. Budidaya. Melakukan sanitasi lahan pada tanaman jeruk dengan membersihkan gulma dan serasah (Widodo dan Sutiyoso 2010).

Kesimpulan Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Coccus viridis merupakan kutu yang termasuk orde Hemiptera dan banyak menyerang tanaman hortikultura, perkebunan dan tanaman hias. 2. Kutu ini menyerang dengan cara menghisap tanaman inang. Gejalanya daun berwarna kuning, berbercak-bercak, daun gugur, tanaman kering bahkan bisa mati. 3. Kutu ini dapat menghasilkan embun madu yang menarik perhatian semut untuk melindunginya, namun kutu ini memiliki musuh alami berupa cendawan patogen. 4. Cara pengendalian kutu ini dengan mekanik, kimiawi dan budidaya. 5. Tanaman jeruk sebaiknya diawasi pada fase kritisnya agar kutu ini tidak berdampak parah pada komoditas akhir jeruk.

DAFTAR PUSTAKA Aziz MF 2010. Distribusi Beberapa Jenis Kutu Sisik Pada Perkebunan Jeruk Manis (Citrus sinensis).UIN Malang. Malang. Balitjeruk 2012. Kutu Sisik. Laboratorium Data, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. Malang. Poole M 2005. Green coffee scale Coccus viridis (Green). Research Officer, Entomology, Department of Agriculture. South Perth. Widodo dan Sutiyoso 2010. Hama dan Penyakit Tanaman. Trubus Swadaya. Depok. Wikipedia 2011. Coccus viridis. http://en.wikipedia.org/wiki/Coccus_viridis. Diakses 20 Desember 2012.

You might also like