You are on page 1of 15

Efektivitas Teknik Mistake Buster Terhadap Motivasi Belajar Geografi Siswa Kelas X MA NS (Nahdlatus Shaufiah) Wanasaba Tahun Pelajaran

2011-2012 M. Hadi Zuhri1 Wardatul Aini2 ABSTRAK Permasalahan yang di hadapi Kebanyakan siswa M. A Nahdlatus Saufiah Wanasaba adalah mereka cenderung pasif dan hanya siswa tertentu saja yang mampu menjawab pertanyaan. Selain itu tidak banyak siswa yang mau bertanya, apalagi berpendapat secara spontan. Rendahnya motivasi belajar siswa dan sikap siswa tersebut berdampak pada hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kurang memuaskan. Dalam kaitannya dengan motivasi, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa, antara lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip: siswa akan bekerja keras kalau ia punya minat dan perhatian terhadap pekerjaannya, memberikan tugas yang jelas dan dapat dimengerti, memberikan penghargaan terhadap hasil kerja dan prestasi peserta didik,menggunakan hadiah, dan hukuman secara efektif dan tepat guna. Untuk mengatasi kendala diatas tersebut maka diperlukan suatu pendekatan atau teknik pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari. Pendekatan atau teknik yang dimaksud adalah dengan menggunakan tehknik mistake buster, yang dimaksud dengan mistake adalah ide atau pendapat sesuatu yang tidak benar dan memberhentikan sesuatu Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat evektifitas teknik mistake buster terhadap motivasi belajar geografi siswa kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba. Teknik pengumpulan data dalam
1

sebuah benda dengan benar dikerjakan atau

dipikirkan, dan buster artinya seseorang yang mengistirahatkan sesuatu atau

Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Geografi STKIP Hamzanwadi Selong

2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP Hamzanwadi Selong

penelitian ini menggunakan Observasi untuk mengetahui sejauhmana efektiftas Teknik Mistake Buster pada kelas Eksperimen dan Angket digunakan untuk menggali informasi mengenai tanggapan siswa terhadap penerapan teknik Mistake Buster Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian menunjukkan bahwa nilai ttabel = 2,003 pada taraf signitifkan 5% dan thitung = 6,795 dan nilai ini berarti bahwa thitung > ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Pengaruh Penerapana teknik mistake buster terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba pada mata pelajaran geografi Tahun Pelajaran 2011-2012. Pembelajaran dengan Mistake Buster meningkatkan Motivasi Belajar siswa yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Dengan demikian pengajaran dengan menggunakan Mistake Buster lebih efektif daripada pengajaran secara konvensional terhadap Motivasi belajar Geografi siswa dan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. A. Pendahuluan Permasalahan yang di hadapi Kebanyakan siswa M. A Nahdlatus Saufiah Wanasaba adalah mereka cenderung pasif dan hanya siswa tertentu saja yang mampu menjawab pertanyaan. Selain itu tidak banyak siswa yang mau bertanya, apalagi berpendapat secara spontan. Rendahnya motivasi belajar siswa dan sikap siswa tersebut berdampak pada hasil belajar yang diperoleh oleh siswa kurang memuaskan. Dalam kaitannya dengan motivasi, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar siswa, antara lain dengan memperhatikan prinsip-prinsip: siswa akan bekerja keras kalau ia punya minat dan perhatian terhadap pekerjaannya, memberikan tugas yang jelas dan dapat dimengerti, memberikan penghargaan terhadap hasil kerja dan prestasi peserta didik,menggunakan hadiah, dan hukuman secara efektif dan tepat guna. Untuk mengatasi kendala diatas tersebut maka diperlukan suatu pendekatan atau teknik pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari. Pendekatan atau teknik yang dimaksud adalah dengan menggunakan tehknik

mistake buster, yang dimaksud dengan mistake adalah ide atau pendapat sesuatu yang tidak benar dan memberhentikan sesuatu Pembelajaran pada dasarnya menciptakan suasana agar siswa mau belajar dan menyiapkan subtansi yang dipelajarinya. Belajar merupakan tindakan dan prilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Keberhasilan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran terletak pada kemampuan dan motivasi siswa itu sendiri dalam mengelola belajar, kondisi membangun struktur kongnitifnya pada bangunan pengetahuan awal, dan mempersentasikannya kembali secara benar. Belajar, perkembangan, dan pendidikan merupakan suatu pristiwa dan tindakan sehari-hari. Dari sisi siswa sebagai pelaku belajar dan dari sisi guru pembelajar, dapat ditemukan adanya perbedaan dan persamaan. Dalam proses belajar mengajar disekolah, guru harus memiliki strategi atau pendekatan agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengenai pada tujuan pembelajaran yang diharapkan. Jika kemampuan guru tidak memadai dalam segala hal terutama dalam metodelogi pembelajaran maka minat dan motivasi siswa untuk belajar akan semakin kurang. Yang mana akibatnya akan semakin kurang pemahaman siswa mengenai pelajaran geografi, yang dalam hal ini motivasi belajar siswa berkurang dikarenakan teknik dan sarana perasarana pembelajaran yang tersedia masih kurang memadai. Berdasarkan permasalahan tersebut, seorang guru harus mampu menerapkan suatu metode atau teknik yang dapat memberikan solusi terhadap masalah tersebut. Untuk mengatasi kendala diatas tersebut maka diperlukan suatu pendekatan atau teknik pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang sedang dipelajari. Pendekatan atau teknik yang dimaksud adalah dengan menggunakan tehknik mistake buster, yang dimaksud dengan mistake adalah ide atau pendapat sesuatu yang tidak benar dan sebuah benda dengan benar dikerjakan sebuah benda dengan benar dikerjakan atau dipikirkan, dan buster artinya seseorang yang mengistirahatkan sesuatu atau

atau dipikirkan, dan buster artinya seseorang yang mengistirahatkan sesuatu atau memberhentikan sesuatu. Dari persepsi di atas, Huynh mengatakan bahwa tehknik mistake buster ini digunakan untuk melibatkan para siswa dalam proses pembelajaran, dimana para siswa bertindak sebagai pengoreksi. (Hai KP. Huynh: 2003). Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbukan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Pembelajaran bukan hanya sekedar memorasi dan recall, bukan pula sekedar penekanan pada penguasaan pengetahuan tentang apa yang diajarkan, tetapi lebih menekankan pada internalisasi tentang apa yang diajarkan sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan nurani hidayati diperaktikkan dalam kehidupan oleh peserta didik. Tehknik mistake buster ini bisa digunakan guru untuk mengukur kemampuan dan motivasi siswa atau siswanya dalam memberikan materi. Dalam peroses pembelajaran efektif menekankan bahwa bagaimana siswa mampu belajar melalui kreativitas guru, pembelajaran dikelas menjadi menjadi sebuah aktivitas yang menyenangkan, perwujudan pembelajaran efektif akan memberikan kecakapan hidup kepada siswa dan aktif terlibat dalam proses pembelajaran. B. Rumusan Masalah Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah apakah ada pengaruh teknik mistake buster terhadap motivasi belajar geografi siswa kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba? C. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat evektifitas teknik mistake buster terhadap motivasi belajar geografi siswa kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba. Penelitian ini diharapkan menjadi saham pertimbangan yang positif bagi pelaksanaan proses

pembelajaran, dikaitkan dengan efektivitas teknik mistake buster untuk meningkatkan motivasi belajar geografi siswa kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan geografi, khususnya mengenai efektivitas tehknik mistake buster terhadap motivasi belajar geografi siswa kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba Tahun Pelajaran 2011/2012. D. Tinjauan Pustaka Tehknik mistake buster bisa digunakan oleh guru untuk mengukur kemampuan siswa dan motivasi siswa dalam memberikan materi. Tehknik ini telah diperkenalkan oleh Hai Kp Huynh, yaitu seorang ahli dalam mengajar. Teknik ini sangat menarik dalam menemukan kecocokan dan gambaran dari evaluasi sebagai petunjuk bagi guru dan para siswa. Teknik ini bisa dihubungkan dengan kemampuan lainnya tetapi teknik ini lebih fokus dalam mengajar. Teknik ini bisa memiliki mamfaat yang umum, sebagai contoh mamfaat mengoreksi kesalahan. Teknik ini juga bisa membantu guru untuk melihat motivasi siswa dalam belajar geografi dan bisa digunakan untuk memperkuat dan meningkatkan motivasi siswa misalnya dalam seorang guru memberikan materi kepada siswanya dan dalam memberikan materi guru sengaja membuat kesalahan kemudian para siswa yang mengoreksi kesalahan tersebut. Dari itu guru tau tingkat motivasi siswa dalam belajar dan sejauh mana siswa memperhatikan materi yang diberikan oleh guru. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Seseorang siswa tidak akan dapat belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada motivasi didalam dirinya. Bahkan tanpa motivasi, seseorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar. Maka dari itu, guru selalu

memperhatikan masalah motivasi ini dan berusaha agar tetap tergejolak didalam diri setiap siswa selama pengajaran berlagsung. Dalam peroses belajar mengajar di kelas, tidak setiap siswa mempunyai motivasi yang sama terhadap sesuatu bahan. Untuk bahan tertentu boleh jadi seorang siswa menyenanginya, tetapi untuk bahan yang lain boleh jadi siswa tersebut tidak menyenanginya. Ini merupakan masalah bagi guru dalam setiap kali mengadakan pertemuan. Guru selalu diharapkan pada masalah motivasi. Guru selalu ingin memberikan motivasi terhadap siswanya yang kurang memperhatikaan materi pelajaran yang diberikan. Seorang guru sebaiknya memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana anak belajar dan menyesuaika dirinya dengan kondisi-kondisi belajar dalam lingkungannya Howard (1968, dalam Mulyasa, 2004:114). Hal tersebut akan menambah pengalaman dan wawasan guru sehingga memungkinkan proses pembelajaran berlangsung lebih efektif dan optimal, karena pengetahuan tentang kejiwaan anak yang berhubungan dengan masalah pendidikan bisa dijadikan dasar dalam memberikan motivasi kepada peserta didik sehingga mau dan mampu belajar dengan sebaik-baikya. Sehubungan dengan uraian diatas, aspek-aspek peserta didik yang perlu dipahami guru antara lain : kamampuan, potensi, minat, kebiasaan, hobi, sikap, kepribadian, hasil belajar, catatan kesehatan, latar belakang keluarga, dan kegiatannya di sekolah. Telah dikemukakan diatas bahwa teknik mistake buster ini digunakan untuk melibatkan para siswa dimana siswa bertindak sebagai pengoreksi. Guru selalu menjadi source corrector untuk kesalahan siswa , walaupun sudah dibantu mengoreksi kesalahan yang dibuat dan diberi penjelasan secara deduktif, kesalahan-kesalahan masih terus muncul, dan bahkan ini berpengaruh terhadap hasil tes dan motivasi siswa, dimana kpemahaman mereka dinyatakan masih lemah. Fenomena tersebut di atas terjadi karena (1) guru tidak berusaha memvariasikan pembelajaran khususnya pembelajaran geografi yang lebih menantang mereka untuk belajar mengoreksi pekerjaan sendiri atau pekerjaan

orang lain, (2) siswa tidak mempunyai pengetahuan atau pemahaman yang cukup tentang aturan-aturan untuk melakukan koreksi, dan (3) guru merasa bahwa dengan koreksi diri guru maka permasalahan lebih cepat terbatasi. Dengan adanya teknik mistake buster ini motivasi belajar siswa meningkat dan bergairah dalam peroses belajar, seperti yang sudah dijelaskan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menetukan keefektifan pembelajaran. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan ras senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energy yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan dalam belajarnya. E. Metode Penelitian Berdasarkan keadaan objek penelitian ini yaitu gejala yang diteliti itu ditimbulkan dengan sengaja yaitu efektivitas metode teknik mistake buster terhadap motivasi belajar geografi, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini sangat sesuai untuk mengetahui sebab-akibat variable penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat evektifitas teknik mistake buster dalam meningkatkan motivasi belajar geografi siswa kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba dan mengetahui besarnya motivasi belajar geografi siswa kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Tahun pelajaran 2011/2012. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian direncanakan dua bulan yaitu bulan Januari sampai Februari. Subyek akan diteliti adalah siswa kelas X MA Nahdlaltus Shaufiah Wanasaba dengan tema yang diangkat adlah teknik mistake buster motivasi belajar siswa. Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk terhadap

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara sfesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen penelitian ini yaitu berupa angket dengan skala Likert yang tiap soal mempunyai 5 pilihan jawaban dan hanya satu pilihan yang benar. Oleh karena itu agar kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya diperlukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui nilai validitas digunakan rumus Product moment dan untuk menentuka reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha. Untuk mendapat data penelitian digunakan beberapa cara yaitu (1) Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang diteliti. (2) Angket atau Kueisioner adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang, (yang dalam hal ini disebut responden), dan cara menjawab juga dilakukan dengan tertulis. Data yang diperoleh dideskripsikan dengan menggunakan statistik deskriptif yang meliputi skor maksimal (SMi), harga rata rata ideal (Mi) dan simpangan
Mi =

baku

atau

standar

deviasi

ideal

(SDi)

dimana

untuk

1 ( S max + S min ) dan SDi = 1 ( S max S min ) . (Nyoman Dantes). Hal ini Untuk 2 6

memperluas pendeskripsian data dengan cara: Mi + 1 SDi sampai Mi + 3 SDi tinggi Mi - 1 SDi sampai Mi + 1 SDi sedang Mi - 3 SDi sampai Mi -1 SDi rendah Sebelum melakukan analisis data untuk menguji hipotesis terlebih dulu dilakukanuji prasyarat analisis. Adapun uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini antara lain: (a) Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah terdistribusi normal atau tidak sebaran data yang digunakan dalam penelitian uji normalitas dilakukan dengan uji X2. (b) Uji homogenitas data yang digunakan dimaksudkan untuk menghitung seragam tidaknya sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian, perlakuan pembelajaran dengan teknik mistake buster, maka data akhir hasil belajar Geografi siswa diolah dengan menggunakan ujit (Arikunto, 2006) Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang masih perlu diuji secara statistik. Di dalam menentukan penerimaan dan penolakan hipotesis maka hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi hipotesis nihil (Ho). Untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji-t dengan taraf signifikan 95 % mengacu pada ketentuan Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima sedangkanJika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Rumus yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah rumus t-test. F. Hasil Penelitian Berdasarkan data yang telah dikumpulkan untuk kelas Eksperimen, diperoleh skor terendah 110 dan skor tertinggi 151. Dari hasil analisa data tersebut di atas, diperoleh skor rata-rata (M) = 131,67 dan standar deviasi (SD) = 10,619 . Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh skor terendah 90 dan skor tertinggi 125. Dari hasil analisa data tersebut di atas, diperoleh skor rata-rata (M) = 107,40 dan standar deviasi (SD) = 9,254. Setelah dilakuan penggolongan data, maka berdasarkan nilai rata-rata (M) yang diperoleh sebesar 131,67 dapat digolongkan kategori tinggi. Ini berarti bahwa motivasi belajar siswa kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba dengan menerapkan pembelajaran Mistake Buster termasuk kategori Tinggi. Sedangkan untuk kelas kontrol berdasarkan nilai rata-rata (M) yang diperoleh sebesar 107,40 dapat digolongkan kategori sedang. Ini berarti bahwa motivasi belajar siswa kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba tanpa menerapkan pembelajaran Mistake Buster termasuk kategori sedang. Dari hasil analisi data untuk kelas eksperimen menunjukkan bahwa harga

2 hitung adalah 3,603 sementara ini harga kritik 2 tabel adalah 11,070 karena 2
hitung

< 2 tabel maka dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang
hitung

berdistribusi normal sedangkan untuk kelas kontrol harga 2

adalah 3,484

sementara ini harga kritik 2 tabel adalah 11,070 karena 2 hitung < 2 tabel maka dapat disimpulkan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Data yang digunakan untuk menentukan homogen atau tidaknya kedua kelompok di ambil dari hasil angket untuk masing-masing kelompok. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 2 hitung sama dengan 0,028 dan 2 tabel sama dengan 3,841. berdasarkan kriteria yang ada yaitu apabila 2 hitung < 2 tabel maka kedua kelompok tersebut berasal dari sampel homogen, artinya kedua kelompok mempunyai motivasi belajar yang sama. Setelah terpenuhi persyaratan analisis tersebut, maka dapat dilakukan uji hipotesis guna memenuhi apakah hipotesis yang telah di ajukan diterima atau ditolak. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah: t= Mx My x y2 1 . Nx + 1 Ny Nx + Ny 2
2

Dengan ttabel pada taraf signitifkan 5% (0,05). Dari perhitungan data dilakukan bahwa nilai thitung = 6,795 sedangkan ttabel = 2,003 sedangkan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai tobservasi > dari ttabel, dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat Pengaruh Penerapana teknik Mistake Buster terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba pada mata pelajaran geografi. Metode pembelajaran dengan menerapkan teknik Mistake Buster merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran Geografi. Dimana ini digunakan untuk melibatkan para siswa, dimana para siswa bertindak sebagai pengoreksi. Semua guru menginginkan siswa-siswinya berperan aktif dalam peroses belajar dan menjadi motivasi serta kegemaran dalam belajar alasan yang mendukung ide ini adalah sangat simple yaitu untuk membantu siswa dalam belajar yang lebih baik. Seorang guru boleh menggunakan tehknik atau cara ini dimana guru mempersiapkan segala aktivitas atau kegiatan belajar dan para siswa menemukan

mamfaat dari mengoreksi kesalahan-kesalahan, sebagian guru sengaja menjadi pembuat kesalahan para siswa sebagai pengoreksi kesalahan. Melihat skor rata-rata antara yang menggunakan metode konvensional dengan menggunakan Semua guru menginginkan siswa-siswinya berperan aktif dalam peroses belajar dan menjadi motivasi serta kegemaran dalam belajar alasan yang mendukung ide ini adalah sangat simple yaitu untuk membantu siswa dalam belajar yang lebih baik. Seorang guru boleh menggunakan tehknik atau cara ini dimana guru mempersiapkan segala aktivitas atau kegiatan belajar dan para siswa menemukan mamfaat dari mengoreksi kesalahan-kesalahan, sebagian guru sengaja menjadi pembuat kesalahan para siswa sebagai pengoreksi kesalahan dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa mata pelajaran Geografi dalam kategori sedang dan tinggi. Nilai rata pada kelompok eksperimen 131,67 dari skor maksimal 151 dan skor minimal 110 dan nilai rata-rata kelompok kontrol 107,40 dari skor maksimal 125 dan skor minimal 90. sehingga dapat diketahui bahwa penerapan teknik Mistake Buster mempunyai pengaruh yang posistif terhadap motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Geografi. G. Pembahasan Dari hasil pengujian hipotesis, ternyata hipotesis alternatif (Ha) diterima. Pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan uji hipotesis dengan t-tes dan dari perhitungan statistiknya diperoleh thitung = 6,795 selanjutnya harga thitung tersebut dibandingkan dengan harga ttabel dengan taraf kepercayaan 5% diperoleh ttabel = 2,003 maka thitung > ttabel yaitu 6,795 > 2,003. Maka hasil pengujian hipotesis adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil pengujian tersebut terlihat bahwa teknik pengajaran dengan menerapkan teknik Mistake Buster dapat meningkatkan motivasi belajar Geografi yang lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional terhadap siswa. Dengan demikian pengajaran dengan teknik Mistake Buster lebih efektif daripada pengajaran secara konvensional terhadap motivasi belajar siswa yang tentunya akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.

Teknik Mistake Buster membantu guru untuk melihat motivasi siswa dalam belajar geografi dan bisa digunakan untuk memperkuat dan meningkatkan motivasi siswa misalnya dalam seorang guru memberikan materi kepada siswanya dan dalam memberikan materi guru sengaja membuat kesalahan kemudian para siswa yang mengoreksi kesalahan tersebut. Dari itu guru tau tingkat motivasi siswa dalam belajar dan sejauh mana siswa memperhatikan materi yang diberikan oleh guru. Sementara itu guru berperan dengan sengaja menjadi pembuat kesalahan (mistake maker). Itulah sebabnya peneliti berusaha membantu mereka dengan mengaplikasikan teknik yang lebih menantang dimana siswa belajar menemukan kesalahan, dan mengoreksi kesalahan sendiri, yaitu melalui teknik Mistake Buster. Dengan teknik ini siswa diupayakan untuk bekerja dan ikut melibatkan diri secara lebih optimal dalam pembelajaran, dengan cara belajar seperti itu pemahaman siswa terhadap konsep dapat ditingkatkan dan bahkan dapat diserap dngan lebih baik sehingga dapat disimpan lebih lama dalam memori mereka. Teknik ini dapat membawa manfaat antara lain bahwa mereka memiliki kesempatan untuk memgidentifikasi kemungkinan kesalahan sendiri bukan guru yang mengatakan kepada mereka apa kesalahan, sehingga memberikan mereka rasa keberhasilan. Misalnya dengan beralih peran korektor kesalahan guru sering mengamati bahwa siswa merasa senang. Teknik ini juga dapat membantu guru untuk memeriksa kesalahan siswa terhadap titik bahasa atau pemahaman tentang geografi, hal ini dapat digunakan untuk memperkuat produksi siswa dan meningkatkan kemampuan serta motivasi siswa. H. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan di atas menunjukkan bahwa nilai ttabel = 2,003 pada taraf signitifkan 5% dan thitung = 6,795 dan nilai ini berarti bahwa thitung > ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Pengaruh Penerapana teknik Mistake Buster terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas X MA Nahdlatus Shaufiah Wanasaba pada mata pelajaran geografi Tahun Pelajaran 2011-2012. Pembelajaran dengan Mistake Buster meningkatkan

Motivasi Belajar siswa yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Dengan demikian pengajaran dengan menggunakan Mistake Buster lebih efektif daripada pengajaran secara konvensional terhadap Motivasi belajar Geografi siswa dan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan kesimpulan di atas, sebagai masukan adatu bahan pertimbangan maka di ajukan beberapa saran tindak sebagai berikut: (1) Bagi guru Geografi agar lebih memvariasikan Metode Pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga siswa dapat lebih mudah memahami konsep yang disampaikan. (2) Bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian, disarankan untuk mengungkapkan faktor-faktor ataupun masalah-masalah yang belum diungkapkan dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA Anonim.2011. cara-cara menumbuhkan motivasi belajar http://muhfida.com: Diakses pada 20- Oktober- 2011. siswa.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah,B.S dan Zain. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Harmanto, Gatot. 2008. Geografi Bilingual SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2. Bandung: Yrama Widya Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Hertianto, Yusman. 2005. Geografi 1 Kelas X. Jakarta: Yudistira Huynh, Hai K. P. 2003. Getting Students Actively Involved Using The Mistake Buster Technique, The Internet TESL Journal, Vol. IX NO. ii, November. Http://iteslj, Org. Diakses 07-12-2011. Marifatullah. 2007. The Use Of Mistake Buster Technique in Teaching Wraiting For The Second Semester Student Of Madrasah Aliyah Negeri 2 Mataram. Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung:Rosda Muhammad Irfan dan Haiziah. 2006. Belajar dan Pembelajaran. STKIP Hamzanwadi Selong. Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar. Riduwan. 2006. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Sanjaya,Wina. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kencana. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian, Kompetensi dan Praktiknya. , Jakarta: PT Bumi Aksara.

You might also like