You are on page 1of 20

04

MENJALIN KEMBALI KEBERSAMAAN PEKERJA TERMINAL PETIKEMAS

Faris Assegaf

Dita Indah Sari

13

MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN YANG SETARA

14

BERJUANG DEMI BURUH: DARI JALANAN SAMPAI PEMERINTAHAN

HADAPI PERSAINGAN TERMINAL PETIKEMAS

SPJICT Mendukung Manajemen Tingkatkan Kompetensi Pekerja


Serikat Pekerja (SP) JICT mendukung setiap langkah manajemen meningkatkan kompetensi pekerja. Bukan hanya tentang produktivitas semata, tapi persiapan bagaimana menghadapi era persaingan pelabuhan.

SPLIKER EDISI 1 2013

TAJUK

Bersiap
Memenangkan Kompetisi

04
Hadapi Persaingan Terminal Petikemas

SPJICT MENDUKUNG MANAJEMEN TINGKATKAN KOMPETENSI PEKERJA

khir Februari lalu, SPJICT kedatangan tamu pengurus serikat pekerja. Tamu pertama, Serikat Pekerja Port Tanjung Pelepas (SPPTP), Malaysia. Tamu kedua, Serikat Pekerja Terminal Petikemas Surabaya (SPTPS). Pengurus SPPTP dengan terus terang mengakui SPJICT merupakan union yang sudah sangat dikenal di Malaysia khususnya kalangan pekerja pelabuhan. Karena itu, pengurus SPPTP sudah lama berkeinginan untuk berkunjung dan belajar tentang keberhasilan SPJICT. Hal yang sama juga diungkapkan pengurus SPTPS Surabaya. Mereka melihat SPJICT dan SPTPS Surabaya memiliki kesamaan sebagai perusahaan yang diprivatisasi. SPTPS mengaku ingin belajar banyak dari SPJICT sebagai serikat pekerja yang memiliki kesetaraan dengan pihak manajemen. Apresiasi terhadap SPJICT patut disyukuri. Betapapun apresiasi itu tidak lahir sertamerta. Tapi melalui proses panjang yang sudah dilalui SPJICT. Kita ingat di masaPenanggung Jawab : Pengarah : Pemimpin Redaksi : Sekretaris Redaksi : Kontributor : Lay Out : Alamat :

masa ketika SPJICT bergerak membangun kekuatan bersama serikat pekerja lainnya di pelabuhan. Tujuan SPJICT ketika itu semata-mata ingin terwujudnya kesetaraan khususnya kesejahteraan di lingkungan pekerja pelabuhan. Alhasil, jika sekarang serikat pekerja menyampaikan apresiasi terhadap SPJICT, hal tersebut merupakan buah dari perjuangan panjang yang sudah dilakukan. Namun demikian, perjalanan masih panjang. Banyak perubahan di dunia pelabuhan yang kini sedang dan akan terjadi. Kompetisi antarterminal petikemas akan semakin ketat. Karena itu, SPJICT harus bersiap diri menyongsong berbagai perubahan tersebut. Kata kunci yang tidak boleh dilupakan adalah soliditas. SPJICT sebagai wadah aspirasi pekerja memiliki tanggung jawab besar dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas menghadapi era persaingan tersebut. Kita harus bersamasama, bahu-membahu menyikapi perubahan yang demikian cepat di dunia pelabuhan.

06
MENJALIN KEMBALI KEBERSAMAAN PEKERJA TERMINAL PETIKEMAS

08
SPJICT SALURKAN BEASISWA BAGI 330 ANAK BURUH TKBM

10
Kunjungan Kerja SP Port of Tanjung Pelepas

SPJICT TELAH SANGAT DIKENAL DI MALAYSIA

12
SP TPS Surabaya

SPJICT BAROMETER PEKERJA TERMINAL PETIKEMAS

13
Faris Assegaf

MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN YANG SETARA

14
Dita Indah Sari

BERJUANG DEMI BURUH: DARI JALANAN SAMPAI PEMERINTAHAN

16
PPDI SALURKAN 1.000 PAKET BANTUAN BUKU DAN ALAT TULIS

H Muji Wahyudi Suwarto, Yudi Prasetiyo, Faris Assegaf Suryansyah Bahar Vemmy Trinandasari Safari Sidakaton Moch Rizki Ramadhan Syamsul Bahri Jagat Gate House JICT Lantai 2 Jl Sulawesi Ujung No 1 Tanjung Priok Jakarta Utara

18
Hadapi Persaingan Terminal Petikemas

SPJICT MENDUKUNG MANAJEMEN TINGKATKAN KOMPETENSI PEKERJA 3

SPLIKER EDISI 1 2013

LAPORAN UTAMA
HADAPI PERSAINGAN TERMINAL PETIKEMAS

SPJICT Mendukung Manajemen Tingkatkan Kompetensi Pekerja

Suasana bongkar muat petikemas di PT JICT

Serikat Pekerja (SP) JICT mendukung setiap langkah manajemen meningkatkan kompetensi pekerja. Bukan hanya tentang produktivitas semata, tapi persiapan bagaimana menghadapi era persaingan pelabuhan. KAMI selalu mendukung agenda manajemen untuk meningkatkan kompetensi pekerja. Dalam jangka pendek, bagaimana meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jasa, sedangkan jangka panjang merupakan investasi kita dalam menghadapi persaingan pelabuhan khususnya antar terminal petikemas ungkap Ketua Umum SPJICT, Muji Wahyudi. Sejauh ini, menurutnya, keberhasilan JICT tidak 4

Muji Wahyudi, Ketua SP JICT

terlepas dari produktivitas yang sudah dibuktikan pekerja. Karena itu, upaya peningkatan kompetensi pekerja merupakan agenda yang harus didukung dalam
SPLIKER EDISI 1 2013

mempersiapkan sumber daya yang lebih baik lagi. Apalagi seiring dengan perkembangan teknologi bongkar muat yang tentunya membutuhkan keterampilan yang lebih baik lagi. Wakil Ketua Umum SPJICT, Suwarto, menambahkan bahwa serikat pekerja memiliki komitmen yang tinggi agar JICT tampil sebagai pemenang dalam persaingan dalam pelayanan jasa bongkar muat di pelabuhan. Modal kita jelas, sumber daya manusia yang bagus, sistem dan sarana prasarana bongkar muat. Dengan tiga modal tersebut, kami optimis bisa melayani pengguna jasa dengan lebih baik lagi katanya. Namun demikian, hal ini

LAPORAN UTAMA
harus juga ditunjang komitmen manajemen untuk terus berinvestasi. Tidak hanya alat, namun juga sumber daya manusia. Dari sisi alat maupun sistem, sejauh ini JICT dikenal sebagai terminal petikemas yang memiliki peralatan modern dan canggih. Begitu pun dengan sumber daya manusia yang juga memiliki kemampuan lebih baik. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya kebutuhan akan pelayanan yang semakin baik, investasi untuk peningkatkan produktivitas itu merupakan sebuah kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi. Ada atau tidaknya terminal baru, sebenarnya tidak masalah. Karena yang paling penting adalah bagaimana kita terusmenerus memiliki jiwa kompetisi untuk tetap tampil sebagai yang terbaik dalam melayani pengguna jasa imbuhnya. Selain itu, antisipasi terhadap berbagai hal yang bisa berdampak terhadap pelayanan. Misalnya saja antisipasi terhadap kerusakan di lapangan penumpukan agar pelayanan tidak terganggu. Begitu juga dengan sarana bongkar muat yang karena kondisinya sudah tua agar secepatnya diganti. Dari sisi kepadatan lapangan, tetap berusaha mempertahankan yard occupancy ratio (YOR) agar tidak lebih dari 80%. Saya sangat optimis, jika semua itu bisa kita lakukan, JICT akan mampu menghadapi persaingan dengan terminal petikemas lainnya. Pengguna jasa pun tetap melakukan aktivitas bongkar muat di JICT karena pelayanan terbaik itu, katanya.

Suwarto, Wakil Ketua SP JICT

Yudi Prasetyo, Sekjen SPJICT

INOVASI Optimisme kesiapan JICT menghadapi persaingan terminal petikemas juga diungkapkan Sekretaris Jenderal SPJICT, Yudi Prasetiyo. Menurutnya, JICT sudah memiliki banyak pengalaman dalam melayani pengguna jasa. Ini ditunjang dengan kesiapan sumber daya manusia maupun alat bongkar muat. Saat ini kita sebagai terminal petikemas terbesar dengan troughput tertinggi di Indonesia. SPJICT akan mendukung upaya perusahaan mempertahankan prestasi tersebut katanya Termasuk dalam dukungan tersebut inovasi-inovasi yang dilakukan pihak manajemen. Menurut Yudi, selain persaingan dengan terminal lain, ke depan tantangan yang tidak kalah penting juga terkait dengan kapasitas JICT. Tahun 2012 lalu, troughput JICT sebesar 2,3 juta TEUs, sedangkan tahun ini ditargetkan 2,5 juta TEUs. Di tahuntahun berikutnya, angkanya tentu akan terus meningkat lagi. Sementara saat ini kapasitas JICT sendiri hanya 3 juta TEUs.
SPLIKER EDISI 1 2013

Karena itulah, kita mendorong pihak manajemen untuk melakukan inovasi serta optimalisasi di lapangan penumpukan. Tujuannya agar pelayanan yang terbaik bisa tetap diberikan kepada para pengguna jasa ungkapnya. Terkait dengan peningkatan kompetensi pekerja, Yudi berharap pihak manajemen merealisasikan sesuai dengan ketentuan sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Konsep SP mengenai pelatihan ini disesuaikan dengan kebutuhan pada masingmasing departemen. Karena itu, kita akan berkomuniasi dengan HRD dan manajer di masing-masing departemen untuk mengetahui program mereka dalam meningkatkan kompetensi pekerja. Hal ini akan menjadi acuan SP dalam mendorong pihak manajemen agar lebih intensif lagi melaksanakan program tersebut katanya. Yudi mengungkapkan, dalam PKB sudah tercantum mengenai kewajiban perusahaan menyediakan anggaran untuk peningkatan kompetensi tersebut.*** (Tim Spliker) 5

LAPORAN UTAMA

Menjalin Kembali Kebersamaan Pekerja Terminal Petikemas

Pekerja Pelabuhan Tanjung Priok pernah bersatu dalam sebuah wadah organisasi bernama Aliansi Pekerja Pelabuhan Indonesia (APPI) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Indonesian Port Workers Alliance (IPWA).

iprahnya menonjol selama kurun waktu 2005-2009. Namun, seiring dengan kesibukan pengurus serta perubahan struktur organisasi di masing-masing serikat pekerja, aliansi ini seperti kehilangan semangat. Padahal, banyak pihak yang menganggap organisasi ini cukup ideal karena mewakili seluruh unsur pekerja pelabuhan. Dardo Pratistyo, aktivis pekerja pelabuhan yang merupakan salah seorang deklarator dari organisasi tersebut mengatakan proses pembentukan aliansi pekerja pelabuhan tidak terlepas dari gagasan besar untuk menyatukan
SPLIKER EDISI 1 2013

seluruh potensi dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja. Yang menarik, menurut Dardo, meski dihimpun dalam satu wadah organisasi, masingmasing SP yang tergabung di dalamnya tetap dapat mengenakan baju organisasi masing-masing. Yang terpenting, tetap mengusung ide besar untuk duduk bersama memecahkan persoalan atau aspirasi secara bersama-sama pula. Dardo optimis, kebersamaan pekerja pelabuhan masih bisa dibangun. Dengan catatan, ada kemauan untuk duduk bersama masing-masing pimpinan SP.

LAPORAN UTAMA

Hazris Malsyah, Mantan Ketua SP JICT 2006-2012

Dardo Pratistyo, Mantan Wakil Ketua SP JICT 2006-2009

Selama 4 tahun perjalanan APPI /IPWA itu, banyak manfaat yang dirasakan pekerja Pelabuhan Tanjung Priok, di antaranya solidaritas sesama buruh sangat kuat ujarnya. Selain itu, kalau ada persoalan buruh di pelabuhan baik yang bersifat lokal maupun nasional bisa diselesaikan dengan baik. Aliansi pekerja pelabuhan memperkokoh persatuan di antara SP-SP di Pelabuhan Tanjung Priok ketika itu ungkapnya. OPTIMIS Meski saat ini pekerja Pelabuhan Tanjung Priok terkesan bergerak sendiri-sendiri, namun bukan berarti kebersamaan yang pernah tercipta tidak bisa dibangun kembali. Yang terpenting, semua serikat pekerja menyadari tujuan utama membangun kebersamaan itu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan. Sekarang ini hanya persoalan waktu dan cara menyatukan saja. Bukan satu hal yang tidak mungkin ke depan gagasan mereaktualisasi semangat kebersamaan itu bisa dimunculkan kembali terutama oleh pimpinan-pimpinan serikat

pekerja di pelabuhan khususnya Tanjung Priok papar Dardo. Menurutnya, saat ini yang harus dilakukan adalah mengeksplporasi pemikiran bersama untuk sebuah ide besar yang menjadi alasan membangun kebersamaan antarpekerja pelabuhan. Mantan Ketua Umum SP JICT, Hazris Malsyah, mengatakan mendukung gagasan membangun kembali kebersamaan pekerja pelabuhan. Dari dulu saya berpandangan seluruh pekerja di pelabuhan itu punya keinginan yang sama memperoleh kesejahteraan yang layak. Karena itu sebagai mantan pengurus SP, saya mendukung sekali upaya membangun sebuah wadah bersama,ungkapnya. Hazris optimis, SPJICT akan kembali mampu mewujudkan persatuan pekerja di pelabuhan dan selanjutnya bersinergi mewujudkan kebersamaan yang dicita-citakan. Saya kira pengurus SPJICT siap mewujudkan gagasan mewujudkan kebersamaan khususnya di kalangan pekerja terminal petikemas ujarnya. *** (Tim Spliker)
SPLIKER EDISI 1 2013

Dari dulu saya berpandangan seluruh pekerja di pelabuhan itu punya keinginan yang sama memperoleh kesejahteraan yang layak. Karena itu sebagai mantan pengurus SP , saya mendukung sekali upaya membangun sebuah wadah bersama
7

DOLPHIN

SPJICT Salurkan Beasiswa Bagi


Hingga akhir 2012 lalu, SPJICT melalui program Dolphin telah menyalurkan beasiswa bagi 330 anak buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Tanjung Priok.

Jajaran Direksi PT JICT bersama penerima beasiswa Dolphin saat penandatanganan beasiswa Program Dolphin, 31 Oktober 2012

egiatan penyaluran beasiswa tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2008. Bantuan beasiswa diberikan setiap bulan dalam bentuk SPP, ujian, buku, seragam sekolah serta peralatan sekolah lainnya. Kita berikan beasiswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga SMA/SMK ujar Yudi Prasetyo, Penanggung Jawab Penyaluran Beasiswa SPJICT. Menurutnya, sumber dana beasiswa berasal dari para orang tua asuh (karyawan JICT) serta bantuan pihak manajemen melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Kepedulian karyawan serta manajemen JICT dimaksudkan agar anak-anak dari
SPLIKER EDISI 1 2013

keluarga buruh TKBM bisa tetap menempuh pendidikan dengan baik tanpa diganggu persoalan biaya. Sementara itu, Presiden Direktur JICT Albert Pang menilai program Dolphin yang digagas SPJICT sangat bermanfaat tidak hanya bagi keluarga TKBM tapi juga lingkungan masyarakat karena anak-anak dapat memperoleh pendidikan secara layak. Dia berharap program ini bisa terus berlanjut dalam rangka membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Umum SPJICT, H Muji Wahyudi. Kami menyadari hingga saat ini masih banyak anak-anak yang rentan putus sekolah. Karena

DOLPHIN

330 Anak Buruh TKBM


ini diresmikan oleh Dirjen Hubungan Industrial Kementerian Tenaga Kerja, Mina Maria Hanartani. Program Dolphin digagas untuk mengatasi permasalahan tersebut agar anak-anak buruh bisa mendapatkan hak-haknya terutama hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, Serikat Pekerja PT. Jakarta International Container Terminal (SPJICT) telah merumuskan program beasiswa DOLPHIN untuk anak-anak buruh di lingkungan pelabuhan Tanjung Priok. Anak-anak yang mendapatkan program beasiswa ini tidak harus berprestasi tetapi mereka yang berasal dari keluarga buruh dan mengalami kerentanan putus sekolah. itu melalui kegiatan penyaluran beasiswa, pendidikan anak-anak bisa terus berlanjut, katanya. Di sisi lain, dia juga mengatakan dengan bantuan beasiswa tersebut, para TKBM yang bekerja di JICT bisa lebih meningkatkan kemampuan produktivitasnya dalam melayani para pengguna jasa. SEKILAS PROGRAM BEASISWA DOLPIN Tahun 2013 ini, Program Penyaluran Beasiswa bagi anakanak dari keluarga buruh TKBM telah berlangsung selama 5 tahun. Pertama kali program ini digulirkan pada bulan April 2008 bertepatan dengan Rapat Kerja SPJICT di Hotel Cempaka Jakarta Pusat. Program SISTEM BEASISWA Program beasiswa DOLPHIN menggunakan mekanisme sebagai berikut : DATA BASE DI WEBSITE Program beasiswa ini dikelola secara transparan, data-data kondisi anak didik dan orang tua anak akan dimasukkan kedalam data base di situs yang selalu diupdate. Situs ini bisa diakses secara langsung oleh orang tua asuh atau siapa saja yang memerlukannya. KERJASAMA DENGAN PIHAK SEKOLAH Untuk memperlancar anak-anak bersekolah dan
SPLIKER EDISI 1 2013

menghindari terjadinya kasus-kasus yang tidak diinginkan program beasiswa ini bekerjasama secara langsung dengan pihak sekolah, baik mengenai pembayaran biaya sekolah ataupun mengenai pemantauan prestasi anak didik. SPJICT memberikan laporan perkembangan anak didik secara tertulis setiap 4 bulan sekali kepada orang tua asuh dan pihakpihak terkait mengenai perkembangan anak didik. ORANG TUA ASUH Orang tua asuh program beasiswa DOLPHIN berasal dari para pekerja PT. JICT. Pengelola merencanakan akan mengembangkan kepada para pekerja/ perusahaan yang peduli pada program-program sosial yang berada di sekitar daerah pelabuhan Tanjung Priok. SHARING BIAYA Hal-hal yang di biayai oleh orang tua asuh dalam program beasiswa DOLPHIN ini adalah apa saja yang terkait dengan biaya sekolah anak meliputi : 1. Seragam Sekolah 2. SPP (bagi sekolah yang belum geratis) 3. Ekstra Kurikuler/Les 4. Buku-buku 5. Transport 6. Dll 9

KABAR SP
KUNJUNGAN KERJA SP PORT OF TANJUNG PELEPAS

SPJICT Telah Sangat Dikenal

Ketua Umum SP PTP , M Nur Azman (keempat kanan), Ketua SP JICT Muji Wahyudi (keempat kiri) bersama jajaran pengurus SP JICT saat kunjungan SP PTP di JICT

Serikat Pekerja JICT (SPJICT) menerima kunjungan Pengurus serikat pekerja dan manajemen PTP (Port of Tanjung Pelepas) Malaysia. Kunjungan tersebut untuk menjalin silaturahim sekaligus bertukar informasi seputar kegiatan serikat di masing-masing perusahaan.

. Nur Azman Ketua SP PTP mengaku senang bisa bertemu dengan Pengurus SPJICT. Kami bahagia bisa jumpa teman-teman SP JICT yang telah kami dengar kiprahnya sejak lama dari negeri kami, Malaysia. Niat berkunjung sudah ada pada akhir tahun lalu saat menghadiri pertemuan ITF (International Transportworker Federation) di Jakarta, namun niatan

itu baru terlaksana hari ini ujar Azman, di sela acara kunjungan Kamis (28/1). Menurut Azman, yang menjadi Ketua Umum SP PTP sejak 2011 lalu itu, keberadaan Serikat PTP yang dipimpinnya masih perlu banyak belajar terutama dari teman-teman SP JICT yang sudah berpengalaman, bukan saja di lingkup nasional namun di tingkat regional. Dari 4000 karyawan PTP,
SPLIKER EDISI 1 2013

kata Azman, baru 1.100 karyawan yang bergabung atau berserikat, selebihnya masih perlu banyak pemahaman. Misalnya saja soal safety dan kesehatan kerja, kami perlu mendapat masukan dari temanteman serikat yang sudah berpengalaman, ujarnya. Begitu juga denga PKB (Perjanjian Kerja Bersama) yang saat ini masih perlu pengkajian terus, sehingga

10

KABAR SP

di Malaysia
benar-benar memberi manfaat kepada pekerja. Lebih dari itu PKB kami tentunya harus sesuai standar internasional, sekali lagi kami perlu banyak belajar dari teman-teman di SPJICT imbuhnya. Hal senada dikemukakan Rozali Manap, supervisor PTP. Menurutnya, nama besar SP JICT sudah sangat terkenal di negeri Malasia. Dan karena itu, SPJICT menjadi salah satu motivasi kami pada 2011 lalu untuk mendirikan serikat pekerja PTP ungkapnya. Rozali mencontohkan, dalam memperjuangkan kesejahteraan atau kenaikan upah atau bonus tahunan, pihaknya banyak mendengar perjuangan SPJICT. Awalnya kami hanya mendapat bonus 2 bulan gaji dalam setahun, namun ketika kami berserikat manajemen PTP akhirnya menaikkan nominal bonus kami menjadi 5 bulan gaji saat ini ujarnya. Sejak ada serikat PTP maka manajemen cukup berhati-bati dalam membuat kebijakan atau aturan terutama jika bersentuhan dengan kinerja pekerja PTP. Setiap manajemen buat kebijakan atau aturan pasti kami pertanyakanujar Rozali. Bahkan manajemen PTP selalu berunding terlebih dulu dengan Serikat Pekerja PTP sebelum membuat kebijakan atau aturan. Mereka (manajemen PTP) tidak ingin kebijakan yang dibuat tidak efektif kalau ternyata tidak sejalan dengan keinginan pekerja tambahnya. HUBUNGAN YANG BERKELANJUTAN Dalam kesempatan itu, Nur Azman berharap ada kerja sama berkelanjutan antara SP PTP dengan JICT. Bahkan kami akan undang temanteman SPJICT pada Pemilihan Ketua SP PTP pada September mendatang katanya. Azman yakin, akan banyak hal yang bisa ditularkan teman-teman JICT, bagi perkembangan SP PTP. Kalau kami yang bicara perlu waktu lama dan kerja keras, tetapi kalau ilmu berserikat itu disampaikan orang lain kami yakin, teman-teman anggota SP PTP akan mudah memahami, sehingga kedepan kami akan lebih profesional dalam menjalankan atau memperjuangkan hak-hak pekerja terutama di lingkup PTP imbuhnya. Sementara itu, Ketua Umum SP JICT H Muji Wahyudi mengaku senang bila dapat bertukar ilmu dan pengalaman dengan SP PTP. Pengalaman kita di sini dengan serikat pekerja di negeri Malaysia tentu berbeda, sehingga kita bisa saling menambah pengalaman yang pada gilirannya kita harapkan lebih mendukung lagi kemajuan SPJICT tuturnya. Hal senada dikemukakan Yudi Prasetyo. Menurutnya kerja sama dengan serikat di lingkup regional merupakan peluang bagus yang harus dimanfaatkan. Saat ini kita akan menghadapi era global, sehingga perlu sebanyak-banyaknya pengalaman berserikat termasuk dari kawan kita dari SP PTP ungkapnya.***

Suasana Kunjungan SP PTP di JICT

SPLIKER EDISI 1 2013

11

KABAR SP
SP TPS SURABAYA

SPJICT Barometer Pekerja Terminal Petikemas


dari Ketum SPJICT mengenai bonus saat perusahaan mendapat penghargaan dituangkan dalam PKB, ini sesuatu yang belum ada di PKB SP TPS ungkapnya. Pamuju menjelaskan keberhasilan SP JICT dalam meningkatkan kualitas PKB sebagai acuan untuk memperjuangkan PKB TPS kepada manajemen khususnya manajemen Dubai Port Holding. Hal senada diungkapkan Aji Joko, wakil Ketua SP JICT. Menurutnya, SP TPS perlu banyak bertemu dengan SP JICT sehingga kualitas PKB TPS terus membaik. Jangan seperti selama ini yang terkesan stagnan, kami SP TPS dinilai tidak bekerja, kurang berani berhadapan dengan pihak manajemen ujarnya. Dengan tukar informasi ini, kata Aji, pihaknya punya bekal untuk bisa lebih berargumentasi dengan manajemen TPS yang dinilainya belum sepenuhnya berpihak pada kesejahteraan karyawan TPS selama ini. Dengan kata lain kami di depan manajemen punya gambaran jelas dan akurat bagaimana seharusnya kualitas PKB itu dibuat untuk ke depannya kata Aji. Slamet Pamuju menambahkan, pihaknya berharap banyak agar teman-teman SPJICT memotivasi perjuangan temanteman SP TPS. Kami berharap ke depan ada kerja sama berkelanjutan, misalnya saja kami setuju dan mendukung terhadap rencana pembentukan aliansi pekerja terminal petikemas seluruh Indonesia, untuk menghadapai era globalisasi logistik yang semakin ketat imbuhnya. (Tim Spliker)

Ketua SP TPS, Slamet Pamuju (kedua kiri),Wakil Ketua SP TPS, Aji Joko (kedua kanan), Ketua SP JICT, Muji Wahyudi (kiri), Wakil Ketua SP JICT, Suwarto (kanan) saat berkunjung ke dermaga utara JICT

barat bertemu kawan yang lama berpisah lalu bertemu dalam satu kesempatan, berbagai ungkapan perasaan serta cerita dan pengalaman pun tercurahkan, apalagi mengingat sang teman itu kini senasib dan seperjuangan. Kesan itulah yang muncul saat pengurus SP TPS (Serikat Pekerja Terminal Petikemas Surabaya) berkunjung ke Kantor SP JICT, Kamis (28/2) lalu. Suasana akrab itu tampak terlihat dari dari perbincangan Ketua SP JICT H Muji Wahyudi yang didampingi Sekjen Yudi Prasetyo, dengan Ketua SP TPS Slamet Pamuju dan wakil Ketua SP TPS, Aji Joko. Kami ini tidak bisa dipisahkan dengan teman-teman SPJICT, yang sejak awal menjadi barometer kami bahkan seluruh pekerja terminal peti kemas Indonesia tentunya. Karena itu, kami tak akan melewatkan tukar-menukar informasi bersama

teman-teman di SP JICT kata Slamet Pamuju, kepada Spliker. Menurut Pamuju, JICT dengan TPS memiliki kesamaan sebagai perusahaan yang diprivatisasi sehingga PKB pun seharusnya tak jauh beda. Kami mengakui sampai saat ini PKB di TPS masih berbeda jauh dibandingkan dengan PKB SPJICT ujarnya. Pamuju mencontohkan, keberadaan sekretariat SPTPS Surabaya yang belum memiliki fasilitas seperti SPJICT. Selain itu, pencapaian perusahaan dalam bentuk award belum melibatkan unsur pekerja. Padahal penghargaan yang diterima perusahaan itu ada peran pekerja, dengan produktivitas kerja yang terus meningkat setiap tahunnya katanya. Di JICT, kata Pamuju, ketika perusahaan mendapat penghargaan (award) maka ada yang diberikan kepada karyawan. Ini yang saya dengar langsung
SPLIKER EDISI 1 2013

12

SOSOK

erjalanannya sebagai pengurus SPJICT telah dimulai sejak era M Syaifuddin, kemudian berlanjut masa Hazris Malsyah dan sekarang sebagai bendahara pada kepengurusan H Muji Wahyudi. Pada masa kepengurusan sebelumnya, pernah menjadi kabid KESRA, Organisasi dan menjabat sebagai Wasekjen bidang Kaderisasi yang bertugas menggelar berbagai kegiatan kaderisasi dalam upaya memuluskan proses regenerasi di tubuh serikat pekerja. Kepengurusan sekarang ini banyak dilibatkan generasi muda dalam upaya regenerasi yang dikombinasi dengan kepengurusan sebelumnya, ungkapnya. Berbekal pengalamannya berkecimpung di SPJICT, dengan lancar Faris menceritakan berbagai dinamika serikat pekerja khususnya di lingkungan pelabuhan Tanjung Priok. Apalagi dia sendiri sempat aktif di kepengurusan Aliansi Pekerja Pelabuhan Indonesia (IPWA). Dalam kapasitas SPJICT sebagai anggota ITF, dia pun beberapa kali mengikuti kegiatan organisasi tersebut. Kini, dengan posisinya sebagai bendahara dan pengurus harian, dia ikut terlibat dalam pengambilan kebijakan organisasi.

Termasuk dalam menyampaikan gagasan mengenai kesiapan JICT menghadapi era baru persaingan pelabuhan khususnya terminal petikemas. Dalam bisnis di Terminal Petikemas, semua pekerjaan yang dilakukan sama dan membutuhkan standarisasi pengupahan. Paling tidak, sama dari sisi komponen pengupahannya. Karena itu kita membutuhkan satu wadah yang dapat menghimpun para pekerja terminal petikemas memperbaiki kesejahteraan secara besama-sama katanya. Untuk mewujudkan gagasan itu, dia pun terlibat aktif dan menjadi tim inti yang menggodok ide pembentukan serikat pekerja terminal petikemas seluruh Indonesia. Kita ingin benarbenar mewujudkan kesejahteraan pekerja terminal yang setara antara satu terminal dengan terminal lainnya, ungkap Senior Account Marketing di Departemen Komersil JICT .**

FARIS ASSEGAF

Mewujudkan Kesejahteraan yang Setara


SPLIKER EDISI 1 2013

13

SOSOK
DITA INDAH SARI

Berjuang Demi Buruh: Dari Jalanan Sampai Pemerintahan


Siapa yang tak kenal sosok aktivis buruh ini? Di era orde baru, nama Dita Indah Sari sangat populer sebagai salah seorang penentang kekuasaan rezim tersebut. Dia pernah dijatuhi hukuman penjara 8 tahun saat Rezim Soeharto berkuasa karena dituding menjadi dalang aksi buruh.

Dita Indah Sari, aktivis buruh

eski demikian, semangat Dita tidak pernah surut. Dia terus bergerak membela buruh. Tidak heran jika dia dan para aktivis lainnya seperti Budiman Sujatmiko, Andi Arief, Faisol Reza, Raharja Waluyo Jati, dan lain-lainnya, kerap menjadi buruan pihak penguasa. Kaum buruh itu penting karena mereka penggerak ekonomi. Sayangnya nasib mereka kurang diperhatikan. Waktu itu kami mengorganisasi kaum buruh, meliputi petani, nelayan, dan guru. Jadi, nggak benar buruh hanya sebatas mereka yang bekerja di pabrik. ungkap Dita saat ditanya alasannya terlibat dalam gerakan buruh. Menurut Dita, buruh sendiri terbagi dua yakni yang bekerja di sektor formal dan informal. Di sektor formal meliputi mereka
SPLIKER EDISI 1 2013

yang bekerja di pabrik. Sedangkan di sektor informal, mereka yang bekerja menjadi petani, nelayan, PRT, guru honorer, dan pekerjaan lain yang tidak memiliki kontrak kerja. Mereka dibayar dengan sistem upah. Dita mengaku terdorong untuk memperjuangkan nasib buruh karena kondisi kehidupan buruh yang memang memprihatinkan. Dia mencontohkan kondisi anakanak para buruh yang sangat menyedihkan. Saking mereka tidak mampu membeli susu, anak-anak mereka yang masih bayi hanya diberi air tajin. Untuk bedak, mereka pakai tepung kanji. Bayi berusia tiga bulan sudah diberi teh manis agar tetap terlihat segar dan tidak lemas. Bayi-bayi itu memang jadi segar dan gemuk karena mengonsumsi

14

SOSOK
glukosa, tapi gemuk yang tidak sehat. Belum lagi situasi rumah yang panas dan tidak ada ventilasi. Mereka hidup dalam kondisi yang benar-benar tidak layak, katanya. Namun demikian, Dita menilai persoalan yang dihadapi buruh bukan semata-mata faktor upah semata. Namun lebih kepada masalah ekonomi dengan harga yang terus merangkak naik. Menurut Dita, jika para buruh itu mendapatkan fasilitas kesehatan, sekolah, dan perumahan yang layak, mereka tidak akan melakukan aksi demonstrasi. Yang terjadi, ketika harga naik, kenaikan upah buruh tidak sesuai dengan kenaikan tersebut. Karena aktivitasnya itu, banyak orang yang kemudian menyamakan sosok Dita dengan Marsinah, pahlawan pergerakan buruh dari Porong Sidoarjo yang kematiannya tidak terungkap hingga saat ini. Namun kuat dugaan, Marsinah tewas dibunuh oknum-oknum aparat yang tidak menyukai aktivitasnya memperjuangkan nasib buruh pabrik. Selain aktif dalam kegiatan pergerakan buruh, Dita juga dikenal sebagai aktivis politik. Dia bahkan pernah menjadi Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) bentukan para aktivis mahasiswa pasca tragedi 27 Juli. Di partai tersebut, Dita menggantikan Budiman Sujatmiko yang berkiprah di partai lain. Sayangnya, partai besutan para aktivis tersebut tidak mendapatkan suara yang signifikan, Dita pun kemudian pindah ke partai politik lainnya. Nama Dita kembali muncul secara mengejutkan ketika Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar menunjuknya sebagai staf ahli. Banyak yang mempertanyakan keputusan Dita menerima penunjukan tersebut. Pertanyaan tersebut memang sangat beralasan, sejauh ini Dita dikenal sebagai aktivis buruh yang banyak menyuarakan aspirasinya lewat aksi-aksi demonstrasi. Sasarannya jelas penguasa di pemerintahan. Lalu, kenapa seolah-olah Dita berubah dengan masuk ke dalam pemerintahan (Kemenakertrans)? Ada dua hal dasar yang mendorong saya menjadi bagian Kemenakertrans. Pertama, persoalan perburuhan dan ketenagakerjaan merupakan bidang yang sudah digeluti sejak tahun 1992. Jadi saya bukan orang baru di bidang ini, juga bukan orang awam dan tidak tahu apa-apa. Sudah 18 tahun saya berkecimpung di bidang ini, jadi tahu permasalahannya. Dengan ilmu dan pengalaman yang saya miliki, saya ingin memberikan usulan, dukungan, solusi karena masalah ketenagakerjaan memang kompleks, jelasnya. Sedangkan yang kedua, dia menganggap sebagai upaya berbagi peran. Teman-teman aktivis akan sedikit lebih mudah menyampaikan pikirannya, lebih mudah berkomunikasi, lebih memudah memahami persoalan, katanya. (Safari Sidakaton)
SPLIKER EDISI 1 2013 BIODATA: Nama : Dita Indah Sari Tempat/Tanggal Lahir: Medan, 30 Desember 1972 Pendidikan : Fakultas Hukum UI, Depok (1991) Pengalaman Organisasi: * Bergabung dengan Forum Belajar Bebas, Fakultas Sastra UI (1992) * Ketua Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI) * Koordinator Aliansi Parpol untuk Keadilan (Oktober 2006) * 2008: Ikut mendirikan Koalisi Calon Perseorangan Seluruh Indonesia (KCPSI), 2008, dll. Pengalaman Forum: * Tour Against Sweatshop (menjadi pembicara di lima kota besar di Inggris) menyangkut perusahaanperusahaan Inggris di Indonesia yang memekerjakan buruh dengan melanggar hak-haknya (2001) * Menjadi pembicara dalam Forum Tripartit ILO di Jenewa menyangkut situasi perburuhan Indonesia (2002) * Bergabung bersama Peace Mission (Misi Perdamaian) di Baghdad untuk mencegah penyerangan Amerika terhadap Irak (2003) * Pembicara utama dalam Forum Sosial Dunia di Mumbai, India (2004) * Pembicara dalam seminar Solidaritas Selatan-Selatan di Helsinki, Finlandia, tentang partai politik dan gerakan social (2007). Penghargaan: * Ramon Magsaysay Award 2001, Filipina * Reebok Human Rights Award 2002, Amerika Serikat (ditolak) * 20 Pemuda Berprestasi Indonesia 2006, Menteri Pemuda dan Olahraga RI * 100 Wanita Asia Berprestasi, Majalah Globe Asia * 10 Wanita yang Menginspirasi 2007 versi Tabloid Wanita Indonesia * 35 Wanita yang Menginspirasi 2007 versi Majalah Femina Group * 10 Wanita yang Menginspirasi 2008 versi Kompas-LKBN Antara dan Kelompok 10 Media

Dita Indah Sari saat aksi demo buruh

15

ORKESTRA

PPDI Salurkan 1.000 Paket Bantuan Buku dan Alat Tulis

Tim PPDI bersama Kepala Sekolah dan Guru SMPN Batu Jaya, Karawang

TINGGINYA curah hujan pada pertengahan Januari 2013 telah menyebabkan kali Citarum meluap. Sejumlah pemukiman tergenang air hingga ketinggian 2 meter. Salah satu lokasi banjir dengan ketinggian mencapai lebih dari 2 meter di Desa Teluk Bango, Kecamatan Batujaya Karawang. Di desa ini, akibat tanggul Citarum yang jebol menyebabkan pemukiman dan pesawahan terendam. Data dari pemerintah se-

tempat menyebutkan, bencana banjir telah menyebabkan 2.272 hektar sawah tergenang, 5.258 rumah penduduk yang dihuni 8.622 kepala keluarga atau 25.868 jiwa terendam. Banjir juga merendam 22 masjid dan mushola, 7 kantor, serta 14 buah sekolah serta 14.536 orang mengungsi. Pusat Pembinaan Dakwah Islam (PPDI) JICT tergerak untuk membantu meringankan beban para korban banjir khususnya para pelajar. Ka-

rena itu, Selasa (5/2), Tim Relawan PPDI JICT menyalurkan 1000 paket bantuan berupa buku dan alat tulis. Bantuan diserahkan ke sejumlah sekolah antara lain SMP Negeri Batu Jaya, SD Teluk Bango I, Madrasah Ibtidaiyah Nurul Islam Teluk Bango, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batu Jaya serta Pondok Pesantren Nurul Muslimin Batu Jaya. Dalam pernyataannya saat menerima Bantuan, Kepala SMP Negeri Batu Jaya, Teten Setiyadi mengungkapkan sangat berterima kasih kepada Tim PPDI JICT yang telah peduli dengan anak-anak korban banjir. Menurutnya, PPDI JICT merupakan satusatunya lembaga yang menyalurkan bantuan dalam bentuk buku dan alat tulis. Sementara itu, panitia pemberi bantuan Ahmad Syarifuddin mengungkapkan kepedulian tersebut merupakan perwujudan dari amanat yang diberikan karyawan JICT untuk menyalurkan bantuan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya secara tepat sasaran. ***

Tim Sepakbola JICT Ikut Kompetisi Persitara


KOMPETISI Persitara (Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta Utara) yang digelar Pengurus Cabang PSSI Jakarta Utara kembali digelar. Kompetisi ini diikuti 14 tim yang semuanya merupakan klub anggota Persitara dan mulai bergulir sejak 14 Februari 2013. Pertandingan digelar 16 setiap hari Sabtu dan Minggu dengan menggunakan sistem setengah kompetisi. Manajer Tim Sepakbola JICT, Budiantoro, memasang target juara dalam kompetisi kali ini. Menurutnya, target tersebut cukup realistis mengingat para pemain JICT memiliki kemampuan yang tidak kalah dibandingkan dengan tim-tim lainnya. Kita pernah menjadi juara satu Liga Perhubungan. Karena itu, di kompetisi Persitara pun kita mematok target juara, katanya. Tim sepakbola JICT sendiri dilatih Liston Tampubolon dan asisten pelatih Jamil Rahman. Tim beranggotakan 30 orang pemain dan 6

SPLIKER EDISI 1 2013

ORKESTRA

CLC Persiapkan SDM Hadapi Kompetisi Pelabuhan

Jajaran pengurus CLC

KOMPETISI antar tersebut. CLC sebagai terminal petikemas bagian dari SPJICT memerupakan sebuah miliki kewajiban untuk keniscayaan. Karena meningkatkan peran itu seluruh komponen karyawati JICT dalam perusahaan bersamamendukung kinerja sama mempersiapkan perusahaaan. diri menghadapi komCLC yang menjadi Evi Kusumawati, petisi tersebut. Termabagian dari SPJICT Ketua CLC SPJICT suk di dalamnya, Conhadir dalam kerangka tainer Ladies Club (CLC). mendukung kemajuan peruKetua CLC, Evi Kusumasahaan sebagaimana diamanatwati mengungkapkan pihaknya kan Perjanjian Kerja Bersama memiliki komitmen yang sama (PKB), katanya. dengan seluruh unsur di JICT Karena itu, menurut Evi, untuk meningkatkan kemamstrategi yang dijalankan tetap puan menghadapi persaingan mengacu pada program-pro-

gram SPJICT. CLC dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, bebas dan bertanggung jawab serta bertujuan untuk menyerap aspirasi anggota, meningkatkan kualitas sumber daya, serta mendorong setiap anggotanya menjadi karyawati yang aktif, mandiri, maju, sesuai dengan perannya di perusahaan dan kodratnya sebagai wanita. Untuk mendukung tujuan tersebut, sejauh ini CLC telah menyelenggarakan berbagai macam kegiatan sosial yang berdampak positif terhadap hubungan silaturahim di antara pengurus dan para anggotanya. Program-program yang bersifat meningkatkan kapasitas kemampuan anggota pun disusun dan berusaha dijalankan secara konsisten, antara lain training public speaking, attitude, dan kegiatan lainnya. Semua yang kami lakukan tidak terlepas dari visi organisasi yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM para anggotanya dan mendukung program kerja SP JICT serta berperan aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial dan keorganisasian di lingkungan maupun di luar JICT ujar Evi****

Tim Sepak Bola PT JICT

orang official. Di klub Persitara yang kini bermain di Divisi Utama PSSI, Tim Sepakbola JICT menyertakan dua pemain terbaiknya untuk memperkuat Persitara yakni Jajat Sudrajat dan Eko Prasetiyo. Kami mohon dukungan dari seluruh karyawan agar Tim Sepakbola JICT bisa memenangkan pertandingan, harapnya.*** 17

SPLIKER EDISI 1 2013

REGULASI

Kebutuhan Hidup Layak


Pertanyaan: Saya mau tanya, apa sih yang dimaksud dengan KHL atau Kebutuhan Hidup Layak itu? Martono Cilincing Jakarta Utara Jawab: Pak Martono, KHL merupakan dasar bagi pemerintah dalam menetapkan upah minimum, selain faktor produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Berikut ini kami sampaikan, beberapa hal tentang pengertian dan cara perhitungan KHL berdasar Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 13 Tahun 2012. Kebutuhan Hidup Layak (KHL) adalah standar kebutuhan seorang pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup layak secara fisik untuk kebutuhan 1 (satu) bulan. Komponen KHL Pasal 2 KHL terdiri dari komponen dan jenis kebutuhan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.13 Tahun 2012. Pasal 3 (1) Nilai masing-masing komponen dan jenis KHL diperoleh melalui survei harga yang dilakukan secara berkala. (2) Kualitas dan Spesifikasi teknis masing-masing komponen dan jenis KHL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disepakati sebelum survei dilaksanakan dan ditetapkan oleh Ketua Dewan Pengupahan Provinsi atau Ketua Dewan Pengupahan Kabupaten/ Kota. (3) Survei dilakukan oleh Dewan Pengupahan Provinsi atau Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota dengan membentuk tim yang keanggotaannya terdiri dari anggota Dewan Pengupahan dari unsur tripartit, unsur perguruan tinggi/pakar, dan dengan mengikutsertakan Badan Pusat Statistik setempat. (4) Hasil survei sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan sebagai nilai KHL oleh Dewan Pengupahan Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota. (5) Survei komponen dan jenis KHL dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini. KHL Dalam Penetapan Upah Minimum Pasal 6 (1) Penetapan Upah Minimum oleh Gubernur berdasarkan KHL dan dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. (2) Dalam penetapan upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Gubernur harus membahas secara simultan dan mempertimbangkan faktorfaktor sebagai berikut: a. nilai KHL yang diperoleh dan ditetapkan dari hasil survei; b. produktivitas makro yang merupakan hasil perbandingan antara jumlah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan jumlah tenaga kerja pada periode yang sama; c. pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan nilai PDRB; d. kondisi pasar kerja merupakan perbandingan jumlah kesempatan kerja dengan jumlah pencari kerja di daerah tertentu pada periode yang sama; e. kondisi usaha yang paling tidak mampu (marginal) yang ditunjukkan oleh perkembangan keberadaan jumlah usaha marginal di daerah tertentu pada periode tertentu. (3) Dalam penetapan Upah Minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Gubernur memperhatikan saran dan pertimbangan Dewan Pengupahan Provinsi dan rekomendasi Bupati/Walikota. Pasal 7 Upah Minimum Provinsi yang ditetapkan Gubernur didasarkan pada nilai KHL Kabupaten/Kota terendah di Provinsi yang bersangkutan dengan mempertimbangkan produktivitas, pertumbuhan ekonomi, kondisi pasar kerja dan usaha yang paling tidak mampu (marginal). Pasal 8 Upah minimum yang ditetapkan oleh Gubernur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun. Pelaksanaan Tahapan Pencapaian KHL Pasal 9 (1) Pencapaian KHL dalam penetapan upah minimum merupakan perbandingan besarnya Upah Minimum terhadap nilai KHL pada periode yang sama. (2) Penetapan upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 diarahkan kepada pencapaian KHL. (3) Pencapaian KHL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diwujudkan secara bertahap dalam penetapan Upah Minimum oleh Gubernur. Demikian jawaban kami, semoga bermanfaat. Tim Spliker

18

SPLIKER EDISI 1 2013

PENASEHAT Hazris M, Bayu S, Tomi I, Hacelino, Lubrinarso, Azwar U

KETUA UMUM/ WAKIL KETUM Muji Wahyudi Suwarto

STRUKTUR ORGANISASI SP JICT 2012-2015


BENDAHARA Faris Assegaf M. Ricky Fardiyan

DEPUTY Irvan Aantari Satyo Utomo Ermanto Usman SEKJEN Yudie Prasetiyo

WASEKJEN I Rico Napitupulu WASEKJEN III Bayu Permana KABID HUB. ORGANISASI Nova Sofyan Hakim KABID HUB. INSTANSI Dicky Rullizar KABID LITBANG Dian Prentibo

WASEKJEN II Budiantoro

WASEKJEN IV Agung Sudono KOOR. KOMSAR A Ahmad Haji KOOR. KOMSAR B Bur Lahamadi KOOR. KOMSAR C Suharjo KOOR. KOMSAR D M. Dedi Zainuddin KOOR. KOMSAR E (T2) Agus Sudaryadi

WASEKJEN V Besar Windu KOMSAR ENG T1 Restu Murdiyanto KOMSAR ENG T2 Suwanto KOMSAR GEDUNG (STAFF) SHIFT Ahmad Amril KOMSAR GEDUNG (STAFF) NON SHIFT Ujang Hermawan

SPLIKER EDISI 1 2013

KABID KESRA Yogi Pratama

KABID HUJUM Juva T. Sirait

KABID WOMEN SEC Evi Kusumawati

KABID ADVOKASI Roder Sihotang

KABID KOM & INFO Purwadi

KABID ORG/KDRS Yayan A. Nuraedi

KABID HUMAS Ibrahim

19

You might also like