You are on page 1of 8

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA KEHAMILAN DENGAN DEPRESI

DISUSUN OLEH xxxxxxxxxxxx DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEBIDANAN 2009/2010 BAB I PENDAHULUAN Kehamilan seharusnya menjadi masa yang paling bahagia bagi seorang wanita, tetapi ada sebagian wanita yang malah menganggap kehamilan sebagai masa kebingungan, sengsara, sedih, stres dan depresi. Sekitar 10 20% wanita berusaha untuk melawan gejala depresi dan seperempat sampai setengahnya terkena depresi yang berat. Pada suatu studi terhadap 360 ibu hamil, maka 10% dari mereka mengalami depresi saat kehamilan dan hanya 6,8% yang mengalami depresi pasca kehamilan. Tiga faktor utama dalam persalinan yaitu faktor Passage, Passenger dan Power, serta faktor lainnya yaitu faktor psikis dan penolong. Dalam faktor psikis, seseorang wanita memerlukan kematangan fisik, emosional, psikoseksual serta psikososial sebelum menikah dan hamil. Perasaan cemas, takut dan nyeri akan membuat wanita tidak tenang dalam menghadapi kehamilan, persalinan dan nifas. Reas (1946) mencoba merangkum keadaan ini sebagai berikut :

1. Apakah suatu persalinan lancar karena si ibu tenang, ataukah si ibu tenang karena persalinan lancar. 2. Apakah seorang wanita merasa nyeri dan ketakutan karena persalinan yang sulit, ataukah persalinan yang sulit karena ia cemas, nyeri dan takut. 3. Kesimpulan : Ketakutan merupakan faktor utama yang menyebabkan seseorang sakit atau nyeri dalam persalinan, dan ketakutan berpengaruh tidak baik terhadap his dan lancarnya pembukaan serviks. Dalam faktor penolong (dokter, bidan, dan paramedis lainnya) yaitu adanya kerja sama, pengertian dan kepercayaan antara penolong dengan wanita yang akan bersalin perlu dibina dengan baik. Ayah pun harus berperan aktif dalam membantu penyembuhan orang-orang terdekat ini. Di sini, peran suami terhadap ibu yang sedang mengandung dan setelah melahirkan juga amat besar. Ibu hamil harus mendapatkan dukungan yang sebesar-besarnya dari suami. Dukungan suami ini bisa ditunjukkan dengan berbagai cara, seperti memberi ketenangan kepada istri, membantu sebagian pekerjaan istri atau sekadar memberi pijatan ringan bila istri merasa pegal. Diharapkan, dengan dukungan total dari suami, istri dapat melewati masa kehamilannya dengan perasaan senang dan jauh dari depresi yang dapat berakibat sama terhadap anak yang di kandungnya. Pada saat bayi yang ditunggu sudah lahir, peran suami yang sekarang menjadi seorang ayah tentu diharapkan menjadi semakin aktif. Ayah dan ibu harus berbagi tugas dalam mengasuh dan merawat si kecil. Jangan sampai semua perawatan bayi diserahkan ke ibu. Ini bisa membuat ibu depresi karena fisiknya belum pulih setelah melahirkan, ditambah kelelahan baru dalam merawat si buah hati.

BAB II PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN DEPRESI SELAMA KEHAMILAN Depresi selama kehamilan merupakan gangguan mood yang sama seperti halnya pada depresi yang terjadi pada orang awam secara umum, dimana pada kejadian depresi akan terjadi perubahan kimiawi pada otak. Depresi biasanya muncul pada 1 dari 4 wanita yang sedang hamil dan hal ini bukan sesuatu yang istimewa. Dalam hal ini perubahan hormonal pada saat kehamilan akan mempengaruhi kimiawi otak itu sendiri, yang nantinya akan sangat berhubungan erat dengan kejadian depresi dan kecemasan selama kehamilan. Pada sebagaian dari mereka yang mempunyai riwayat depresi, hal ini dapat muncul kembali akibat dipicu oleh kesulitan hidup yang melanda Selama kehamilan dan nantinya akan menyebabkan timbulnya gejala depresi selama kehamilan. Penyakit ini sering tidak disadari karena mereka menganggap kejadian ini merupakan hal yang lumrah, padahal jika tidak ditangani dengan baik dapat mempengaruhi bayi yang dikandungnya.

Mengapa depresi in dapat terjadi pada ibu yang sedang hamil? Tidak lain karena adanya perubahan hormon pada ibu hamil secara keseluruhan sehingga sering merasa kesal, jenuh atau sedih. Selain itu, keadaan fisik yang berubah saat hamil sering kali menimbulkan depresi bagi para ibu. Menjelang usia kehamilan tertentu, ibu mengalami kesulitan tidur. Ini tentu menyebabkan si ibu keesokan harinya akan merasa amat letih, ada lingkaran hitam di mata, dan kulit muka menjadi kusam. Tiffani Field PhD dari Universitas of Miami Medical School mengungkapkan, adanya pengaruh antara ibu yang depresi dan anak yang dilahirkannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama 20 tahun, dia menemukan bahwa ibu yang mengalami depresi berat akibat perubahan mood atau perubahan fisik selama kehamilan, akan melahirkan anak yang memiliki kadar hormon stres tinggi. Selain itu, aktivitas otak yang peka terhadap depresi dan perubahan suasana hati, menunjukkan sedikit ekspresi dan mengalami gejala depresi lain, seperti sulit makan dan tidur. Tiffani juga menyebutkan bahwa penyebab depresi pada ibu hamil bisa dipicu oleh adanya masalah-masalah pada kandungan seperti kandungan lemah, sering muntah pada awal kandungan, dan masalah-masalah lain yang bisa menyebabkan depresi. Ibu akan terus-menerus mengkhawatirkan keadaan anak dan ini akan membuat dia merasa tertekan. Ibu dan anak yang mengalami depresi harus mendapatkan pertolongan para profesional. Diperlukan konsultasi dengan dokter anak dan psikolog anak. Makin cepat pertolongan diberikan, makin besar kemungkinan anak akan tumbuh normal. Kepercayaan wanita terhadap dokter atau bidan yang mendampinginya selama persalinan, merupakan faktor yang sangat penting bagi kelancaran persalinan dan dapat mengurangi komplikasi. Penggunaan analgetik dan anastesi diperbolehkan jika ada indikasi tertentu. Kehadiran dokter sering lebih berharga dari pada analgetik (Speck, 1954) 2. PENYEBAB DAN GEJALA DEPRESI DALAM KEHAMILAN Wanita yang mengalami depresi akan mengalami beberapa gejala berikut ini selama kurang lebih 2 minggu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Adanya perasaan sedih Kesulitan dalam berkonsentrasi Tidur yang terlalu lama atau terlalu sedikit Hilangnya minat dalam melakukan aktivitas yang biasanya digemari Putus asa, terkadang beberapa ada yang merasa cemas, Timbul perasaan bersalah dan tidak berharga Adanya perubahan dalam kebiasaan makan Bahkan tidak jarang dari mereka memiliki perasaan ingin bunuh diri.

Tetapi kejadian depresi ini tidak semata mata kejadian yang muncul begitu saja. Pada beberapa kasus, depresi selama hamil tersebut dipicu oleh faktor pencetus seperti adanya masalah dengan suami mereka atau ibu hamil memang mempunyai riwayat depresi pada keluarganya. Beberapa kepustakaan banyak menyebutkan adanya riwayat kegagalan dalam

kehamilan juga dapat memicu untuk timbulnya depresi selama masa kehamilan. Selain itu kejadian hidup yang berat, adanya komplikasi selama kehamilan juga dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya depresi selama kehamilan. 3. DAMPAK DARI DEPRESI DALAM KEHAMILAN Depresi yang tidak ditangani akan memiliki dampak yang buruk bagi ibu dan bayi yang dikandungnya. Ada 2 hal penting yang mungkin berdampak pada bayi yang dikandungnya, yaitu : 1. Pertama adalah timbulnya gangguan pada janin yang masih didalam kandungan 2. Kedua munculnya gangguan kesehatan pada mental si anak nantinya Depresi yang dialami, jika tidak disadari dan ditangani dengan sebaik - baiknya akan mengalihkan perilaku ibu kepada hal - hal yang negatif seperti minum-minuman keras, merokok dan tidak jarang sampai mencoba untuk bunuh diri. Hal inilah yang akan memicu terjadinya kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan yang rendah dan gangguan perkembangan janin. Ibu yang mengalami depresi ini tidak akan mempunyai keinginan untuk memikirkan perkembangan kandungannya atau bahkan kesehatannya sendiri. Sebagai contoh nyata pada suatu studi kasus yang dilakukan pada 300 ibu hamil yang menjadi korban 11 September (WTC), dimana semua dari mereka yang dijadikan sampel penelitian berada dekat dengan lokasi tragedi. Dari hasil penelusuran yang dilakukan terhadap anak anak yang mereka lahirkan, maka didapatkan kelahiran anak mereka jauh lebih kecil dalam hal berat badan dibandingkan mereka yang berada jauh dari lokasi tragedi. Selain itu kejadian lahir prematur juga lebih banyak terjadi pada mereka yang berada di dekat lokasi tragedi tersebut ketimbang mereka yang jauh dari lokasi tragedi. Hal ini membuktikan depresi yang berdampak pada ibu akan sangat mempengaruhi perkembangan_janin_mereka_kelak. Selain itu pada suatu studi yang dilakukan pada ibu yang mengalami depresi saat kehamilan akan menyebabkan timbulnya gangguan tingkah laku dan emosional si anak pada saat menginjak usia 4 tahun nantinya. Hal ini membuktikan bahwa pada beberapa minggu terakhir dalam kehamilan sangat berperan penting dalam perkembangan dan maturitas otak si bayi, sehingga jika ibu mengalami depresi akan memperbesar kejadian prematur dan akhirnya akan mempengaruhi tingkat perkembangan otak si bayi. Pada studi yang lain pada ibu-ibu di UK yang mengalami depresi selama kehamilan, kemudian anak mereka diikuti sampai usia 16 tahun, didapatkan bahwa anak anak ini rentan untuk mengalami gangguan depresi ketimbang mereka yang ibunya tidak mengalami depresi selama kehamilan. 4. PENANGANAN DEPRESI SELAMA KEHAMILAN Jika seorang ibu mengalami depresi selama kehamilan maka hal yang harus dilakukan adalah mencari pertolongan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain dengan berkonsultasi pada dokter kandungan atau pada psikolog/psikiater mengenai gejala yang dialami. Saat ini mereka adalah tempat yang paling tepat untuk berkonsultasi, mereka nanti akan memberikan solusi yang terbaik untuk ibu dan janin yang ada di dalam kandungan.

Ada beberapa cara dalam melakukan terapi dan konsultasi dengan dokter kandungan anda seperti dengan metode support group atau psikoterapi yang dapat dilakukan secara rutin dan berkala atau dengan obat obatan. Jika gejala depresi yang ditunjukkan sangat berat maka dokter kandungan mungkin akan meresepkan beberapa obat untuk mengatasinya dan tentunya aman untuk mereka yang sedang mengandung. Jika karena sesuatu hal sang ibu tidak merasa nyaman untuk mendiskusikannya dengan dokter atau terapis maka teman dekatnya dapat diajak berbicara untuk bertukar pendapat. Yang terpenting adalah bahwa orang yang diajak berbicara tersebut sangat bisa mengerti apa yang sang ibu hamil rasakan. Jangan pernah untuk melawan depresi ini seorang diri, karena pada saat-saat tersebut sang ibu hamil sangat membutuhkan seseorang untuk diajak berbagi untuk mengatasi depresi yang dirasakan. Terapi lainnya, seperti pijat atau relaksasi lainnya, juga terbukti baik untuk mengatasi depresi, baik bagi anak maupun ibu. Tapi, ini pun harus dengan pengawasan dari dokter. Upaya penyembuhan ini harus dilakukan pada ibu dan bayi. Jangan hanya bayi yang diterapi, sementara ibu dibiarkan makin terpuruk dalam depresi atau sebaliknya. Ibu dan bayi harus bekerja sama untuk mengatasi depresinya 5. MENCEGAH DEPRESI DALAM KEHAMILAN Bagi mereka yang saat ini sedang hamil, maka jadikan masa hamil ini sebagai pengalaman yang menyenangkan dalam hidup anda. Suami dan keluarga pun harus berperan aktif dalam membantu penyembuhan orang-orang terdekat ini. Dukungan dari mereka semua akan besar manfaatnya untuk menciptakan mood yang baik bagi ibu dan janinnya. Diharapkan, dengan dukungan total dari suami, istri dapat melewati masa kehamilannya dengan perasaan senang dan jauh dari depresi yang dapat berakibat sama terhadap anak yang di kandungnya. Sehingga pada saatnya nanti sang ibu hamil dapat melahirkan anak anak dengan kualitas mental dan fisik yang baik serta berkualitas. BAB III ASUHAN KEBIDANAN Contoh Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Depresi Seorang ibu hamil, Ny. X usia 23 tahun dengan umur kehamilan 8 minggu datang ke bidan Asri. Data Subjektif Keluhan utama : Ibu mengatakan cemas dan takut, serta sulit tidur. mengeluh takut dan cemas terhadap kehamilannya. Ibu mengatakan sulit tidur dan nafsu makan berkurang. Data Objektif 1. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum : lemas 2. Status emosional : cemas 3. Tanda Vital Tekanan Darah Nadi Pernapasan Suhu TB / BB Mata

Kesadaran : CM

: 100/70 mmHg

: 80 x/menit : 18 x/menit : 37 0C : 154 cm / 50 kg : sklera putih, konjuntiva pucat

2. Pemeriksaan Penunjang Hb : 10,8 gr% ASSESMENT 1. Diagnosis Kebidanan Seorang primigravida usia 23 tahun, G1P0Ab0Ah0, UK 8 minggu dengan depresi ringan 2. Masalah Ibu sulit tidur dan nafsu makan berkurang 3. Kebutuhan 1. KIE pemenuhan nutrisi 2. KIE istirahat 3. KIE mengurangi rasa cemas 4. Diagnosis Potensial Potensial terjadi depresi berat atau psikosis 5. Masalah Potensial Saat ini tidak ada 6. Kebutuhan Tindakan Segera Berdasarkan Kondisi Klien

1. Mandiri Saat ini tidak ada 2. Kolaborasi Kolaborasi dengan psikiater 3. Merujuk Saat ini tidak ada PLANNING 1. Memberitahu ibu kondisinya saat ini kurang baik yaitu ibu mengalami gangguan kejiwaan ringan. Evaluasi : Ibu mengerti dan mau menerima keadaannya saat ini. 2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan zat besi seperti susu, telur, daging, sayuran hijau, buah-buahan dan kacang-kacangan. Evaluasi : Ibu bersedia mengkonsumsi makanan seperti yang sudah dijelaskan bidan.

3. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup minimal 1 jam di siang hari dan 8 jam di malam hari, serta mengurangi aktifitas yang berat. Evaluasi : Ibu bersedia untuk tidur cukup dan akan mengurangi maupun di luar rumah. aktifitasnya di dalam

4. Memberikan ibu support mental dengan meyakinkan ibu untuk tidak terlalu banyak pikiran dengan mengalihkan pada kegiatan bersama keluarga, serta memberitahu ibu untuk menceritakan semua hal yang dirasakan kepada orang terdekat ibu. Evaluasi : Ibu bersedia untuk melakukan kegiatan bersama-sama keluarganya menceritakan semua perasaannya kepada orang terdekat yaitu suami 5. Menganjurkan ibu untuk mengikuti kegiatan yang dapat merelaksasikan pikiran dan hatinya agar rasa cemas dan takutnya berkurang, seperti Yoga atau pijat refleksi. Evaluasi : bersedia mengikuti kegiatan Yoga atau pijat refleksi 6. Menganjurkan ibu datang berkonsultasi dengan psikiater untuk mengetahui dan mengatasi keadaannya lebih lanjut.

Evaluasi : Ibu bersedia untuk berkonsultasi dengan psikiater 7. Memberikan suplemen Fe Hemavort sebanyak 10 tablet, 1x1, diminum sebelum tidur Evaluasi : Ibu bersedia meminum suplemen yang sudah diberikan bidan sesuai aturan

8. Meminta ibu untuk datang kembali 2 minggu lagi atau segera jika ada keluhan. Evaluasi : Ibu bersedia datang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan SUMBER http.//DEPRESI/Depresi_Selama_Kehamilan_Dapat_Mempengaruhi_Bayi_yang_Dilahirkan.ht ml http.//DEPRESI/depresi/Situs/Melilea/Organik.htm Mochtar,Rustam,.MPH.Sinopsis Obstetri.1998.Jakarta:EGC. Prawiroharjo,Sarwono.Ilmu Kebidanan.1976.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.

You might also like