You are on page 1of 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Keampuhan pengobatan herbal banyak dibuktikan melalui berbagai

pengalaman. Berbagai macam penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara medis ternyata masih bisa diatasi dengan pengobatan herbal, contohnya penyakit kanker (Agromedia, 2008). Salah satu tanaman yang digunakan dalam pengobatan herbal yakni tanaman sirsak yang termasuk dalam famili Annonaceae. Diperkirakan sejak tahun 1940 tanaman sirsak telah digunakan sebagai pengobatan herbal. Masyarakat Brasil merupakan masyarakat yang pertama kali memanfaatkan tanaman sirsak untuk dijadikan obat baik bagian daun, biji, buah, batang, dan akar. Daun sirsak dikatakan dapat berkhasiat untuk pengobatan kanker, yakni dengan

mengkonsumsi air rebusan daun sirsak. Selain itu, tanaman sirsak juga dimanfaatkan untuk pengobatan diare, anti kejang, anti jamur, gatal-gatal dan lainlain (Taylor, 2002). Daun sirsak telah digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia untuk mengobati beberapa penyakit, diantaranya sebagai obat sakit pinggang, mengurangi rasa nyeri, gatal-gatal, reumatik, obat bisul, dan penurun panas. Bahkan dikatakan dapat mengobati penyakit kanker, beberapa pasien yang sembuh dengan mengkonsumsi air rebusan daun

mengidap penyakit kanker

sirsak. Masyarakat juga memanfaatkan daun sirsak untuk mengusir serangga dan sebagai pestisida. (Mardiana, 2011).

Universitas Sumatera Utara

Daun sirsak mengandung alkaloid, tanin, dan beberapa kandungan kimia lainnya termasuk annonaceous acetogenins. Annonaceous acetogenins merupakan senyawa yang terdapat dalam familia Annonaceae yang diduga memiliki potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik adalah senyawa yang dapat bersifat toksik untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker (Zuhud, 2011). Salah satu uji sitotoksisitas yang paling sederhana, yang dapat dilakukan dengan mudah dan dapat diandalkan adalah uji sitotoksisitas metode brine shrimp menggunakan larva (nauplii) udang laut Artemia salina Leach. Kandungan kimia aktif dimaksudkan sebagai komponen aktif biologi terhadap manusia maupun hewan dan tumbuhan. Kandungan kimia aktif biologi dapat bersifat racun jika digunakan pada dosis yang tinggi, dengan demikian secara in vivo kematian suatu hewan percobaan dapat dipakai sebagai alat pemantau penapisan awal kandungan kimia aktif suatu bahan alam terhadap ekstrak, fraksi maupun isolat. Namun pengujian ini masih bersifat umum oleh karena itu perlu dilakukan uji lain yang lebih terarah untuk mengetahui aktivitas spesifiknya (McLaughlin, 1998). Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan karakterisasi simplisia, skrining fitokimia simplisia dan melakukan uji toksisitas ekstrak daun sirsak, dimana ekstrak diperoleh dengan cara perkolasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etilasetat dan etanol 96% dari simplisia daun sirsak. Kemudian ekstrak diuji sitotoksisitasnya terhadap larva Artemia salina Leach.

Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah 1. Apakah karakteristik simplisia daun sirsak yang diteliti sesuai dengan monografi yang tertera dalam Materia Medika Indonesia ? 2. Apa saja golongan senyawa yang terdapat dalam simplisia daun sirsak ? 3. Apakah ekstrak n-heksan, ekstrak etilasetat dan ekstrak etanol dari simplisia daun sirsak bersifat sitotoksik terhadap larva Artemia salina Leach ?

1.3 Hipotesis 1. Karakteristik simplisia Daun sirsak yang diteliti sesuai dengan monografi yang tertera dalam Materia Medika Indonesia 2. Di dalam simplisia daun sirsak terdapat beberapa golongan senyawa metabolit sekunder. 3. Ekstrak n-heksan, ekstrak etilasetat dan ekstrak etanol dari simplisia daun sirsak bersifat sitotoksik terhadap larva Artemia salina Leach.

1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah karakteristik simplisia daun sirsak yang diteliti sesuai dengan monografi yang tertera dalam Materia Medika Indonesia 2. Untuk mengetahui informasi golongan senyawa yang terdapat dalam simplisia daun sirsak 3. Untuk mengetahui informasi sitotoksisitas ekstrak n-heksan, ekstrak

etilasetat dan ekstrak etanol dari simplisia daun sirsak terhadap larva Artemia salina Leach.

Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi tentang sitotoksisitas dari simplisia daun sirsak terhadap larva Artemia salin Leach.

Universitas Sumatera Utara

You might also like