You are on page 1of 1

NAMA NIM

: Yuri Arakaspa : 05101003045

Taraf Homogenisasi Proses homogenisasi ditemukan pertama kali di Prancis pada awal tahun 1900-an, untuk mengemulsikan susu sapi segar menjadi margarin. Pada prinsipnya, homogenisasi memaksa susu bercampur dengan krim, sehingga keduanya tidak bisa berpisah. Caranya dengan satu alat yang disebut homogenizer, susu sapi segar dipompa dengan tekanan tinggi untuk masuk kedalam saringan yang halus, sehingga lemaknya berubah menjadi partikel yanbg ukurannya sangat kecil. Teknologi ini kemudian digunakan oleh industri olahan di Amerika Serikat untuk mengatasi dua masalah utama mereka yaitu : Kualitas susu Pada waktu itu, industri pengolahan di Amerika Serikat mengalami kesulitan untuk menjaga kuliatas susu sapi yang tidak seragam, terutama masalah krim susu. Ada susu yang mengandung banyak krim, ada juga yang tidak mengandung krim sama sekali. Dengan homogenitas, masalah tersebut teratasi, karena homogenitas dapat meyebarkan krim keseluruh susu yang akan di distribusi, sehngga semua pelanggan akan mendapatkan susu sapi dengan krim dan kualkitas sama. Tampilan susu Setelah proses pasteurisasi, sel darah putih dan bakteri yang mati membentuk endapan di dasar susu sapi. Endapan akan menghilang setelah di homogenisasi.

Ada dua tipe homogenisasi 1. Single stage hoogenization Tingkat ini digunakan untuk produk dengan kandungan lemak rendah, sehingga memerlukan homogenisasi berat (heavy) serta viscositas tinggi 2. Two stage homogenization Tingkat inidigunakan untuk mengolah air susu sapi dengan kandungan lemak tinggi, kandungan bahan kering (konsentrasi susu) tinggi dan viscositas rendah. Kerugian homogenisasi adalah mudah mengalami creaming, yaitu memisahnya kepala susu (krim) dibagian atas terpisah dari serum yang terletak dibagian bawah

You might also like