You are on page 1of 3

KANKER USUS BESAR

A. Penyebab

Kontak dengan zat-zat kimia tertentu seperti logam berat, toksin, dan ototoksin serta gelombang elektromagnetik. Pola makan yang buruk, antara lain terlalu banyak daging dan lemak yang tidak diimbangi buah dan sayuran segar yang banyak mengandung serat. Zat besi yang berlebihan diantaranya terdapat pada pigmen empedu, daging sapi dan kambing serta tranfusi darah. Lemak jenuh dan asam lemak omega-6 (asam linol). Minuman beralkohol, khususnya bir. Usus mengubah alkohol menjadi asetilaldehida yang meningkatkan risiko menderita kanker kolon. Obesitas. Bekerja sambil duduk seharian, seperti para eksekutif, pegawai administrasi, atau pengemudi kendaraan umum.

B. Gejala-Gejala Kanker Usus Besar Sejumlah tanda dan gejala-gejala kanker usus besar adalah adanya darah dalam kotoran, perubahan dalam pola defekasi (BAB), dan nyeri perut di sebelah bawah yang tidak hilang. Selain itu ambeien juga bisa menjadi tanda awal penderita kanker usus besar. BAB berdarah memang tidak selalu identik dengan kanker namun jika terjadi terus-menerus, maka perlu diwaspadai sebagai gejala kanker usus besar. Jika terjadi perubahan pola buang air besar (BAB) seperti sulit BAB dan menderita diare kronis, maka seseorang harus mulai sadar untuk pergi ke dokter. Apalagi, jika

muncul gejala kanker pada umumnya, seperti lemah, berat badan turun, dan menderita anemia. C. Pencegahan Kanker Usus Besar Pencegahan kanker usus besar dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat, menghindari makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi, menghindari rokok dan minum alkohol secara berlebihan, melakukan olahraga secara teratur, konsumsi kalsium dan asam folat, dan segera lakukan kolonoskopi dan polipektomi pada pasien yang ditemukan adanya polip pada usus. Adapun upaya yang bisa dilakukan untuk pencegahan kanker usus besar adalah :

Konsumsi banyak makanan berserat. Untuk memperlancar buang air besar dan menurunkan derajat keasaman, kosentrasi asam lemak, asam empedu, dan besi dalam usus besar.

Asam lemak omega-3, yang banyak terdapat dalam ikan tertentu. Kosentrasi kalsium, vitamin A, C, D, dan E dan betakarotin. Susu yang mengandung Lactobacillus acidophilus. Berolahraga dan banyak bergerak sehingga semakin mudah dan teratur untuk buang air besar. Hidup rileks dan kurangi stres.

D. Pengobatan Kanker Usus Besar Seperti kasus penyakit lainnya, pengobatan kanker usus besar dapat dilakukan secara medis maupun secara alami. Pengobatan medis kanker terdiri dari pembedahan, terapi penyinaran, dan kemoterapi. Sedangkan pengobatan alternatif yang paling dianjurkan adalah dengan menggunakan herbal. Dari sekian banyak herbal, yang menempati posisi unggul sebagai obat kanker alami yang paling cepat bekerjanya adalah Sarang Semut, yaitu tanaman obat yang berasal dari pedalaman hutan-hutan di Papua. Pada dasarnya, kanker jenis apapun termasuk kanker usus besar terjadi karena perubahan sel akibat pengaruh dari luar sehingga berpengaruh pada proses oksidasi dalam

tubuh, yang meningkatkan jumlah molekul oksigen non-stabil yang disebut radikal bebas. Jika tidak dikendalikan, radikal bebas ini dapat menyerang DNA dan merusak struktur dan fungsi membran sel. Dengan demikian terbentuklah kanker. Perang melawan radikal bebas itulah tugas dari antioksidan. Antioksidan yang diperoleh melalui asupan makanan atau suplemen disebut antioksidan eksogen. Yang termasuk dalam antioksidan eksogen adalah karotenoid, flavanoid, alkaloid, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E berupa tokoferol. Percaya atau tidak, Sarang Semut kaya akan itu semua! Bahkan banyak pelanggan yang sudah menjalani pengobatan medis dengan obat-obat kimia, juga memadukannya dengan Mecodia, dan merasakan proses kesembuhan yang lebih cepat dari pada sebelumnya. Hal ini cocok dengan komentar Dr Dewata yang dimuat di Majalah Trubus, "Pasien yang memadukan antioksidan dan obat kimia dokter lebih cepat sembuh daripada hanya menggunakan obat kimia." Hasil yang sama juga dirasakan penderita kanker yang sudah menggunakan herbal anti-kanker lainnya seperti Noni Juice dan Keladi Tikus, kemudian mengombinasikannya dengan Sarang Semut. Rata-rata menyatakan bahwa proses kesembuhan yang dirasakan berangsur-angsur lebih cepat terasa! Berbagai penelitian dan hasil positif dari penggunaan Sarang Semut sebagai obat kanker alami, tentu saja membuat herbal Sarang Semut ini dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan terbaik sebagai alternatif pengobatan kanker usus besar, bukan hanya karena faktor ekonomis, tapi dalam beberapa kasus kesembuhan juga dapat diperoleh tanpa harus melalui proses pengobatan yang seringkali dirasa melelahkan dan menyakitkan, pembedahan, kemoterapi, dan tanpa harus mengalami berbagai efek samping negatif lainnya akibat pengobatan medis.

You might also like