Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN
Modal :
dana untuk membiayai pengadaan aktiva & operasi perusahaan, terdiri dari hutang, saham biasa, saham preferen, laba ditahan (sisi kanan neraca)
Dasar : anggapan bahwa biaya penggunaan hutang adalah sebesar tingkat bunga yg ditetapkan dlm kontrak
modal yg berasal dr masing2 sumber dana, Menentukan biaya modal rata2 (weighted average cost of capital = wacc) dari seluruh dana yang digunakan perusahaan, yang merupakan tingkat biaya penggunaan modal perusahaan. Alasan Perhitungan Biaya Modal/WACC : a. max value of the firm minimize semua biaya b. keputusan capital budgeting estimasi biaya modal c. keputusan lain:leasing, modal kerja estimasi biaya modal
a. Tidak terlalu dapat dikontrol manajemen b. Sebagai arus kas modal kerja bersih dalam Capital
Budgeting
Biaya Dana dari Hutang Jangka Pendek Biaya Dana dari Hutang Jangka Panjang Biaya Saham Preferen Biaya Laba Ditahan Biaya Saham Biasa Baru Biaya Dana Keseluruhan (overall cost of capital)
biaya bersifat explisit bila gagal membayar tepat waktu, akan kehilangan memperoleh cash discount.
Biaya Explisit Ex. Cash disc yg hilang 1th Hutang niaga rata-rata = Rp 500.000, = Rp 5.000.000 cash discount yang hilang = -----------------------------rata-rata hutang dalam 1th
= 500.000/5.000.000 = 10%
(tax deductible expense = bunga modal blm kena pajak)
= TDE(1-tax)
illustrasi :
= 10%(1-40%) = 6%
hutang Rp 5.000.000 jatuh tempo 1th. Bila tdk bayar 1th, akan kehilangan cash disc Rp 500.000, shg ada biaya kredit 10% (before tax) sbg bunga modal. Sehingga hutang yang harus dibayar Rp 5.500.000. Bila selalu membayar tepat waktu (dlm periode disc) akan memperoleh laba (cash discount), sehingga tidak ada beban explisit.
2) Hutang Wesel Punya bunga tetap yang dihitung dari harga nominal, sehingga penting untuk mengkaitkan bunga yang dibayar dengan jumlah uang yang diterima. (dana
efektif yang digunakan)
Ex.
Hutang wesel = Rp 100.000.000, bunga = 15% per th, umur 1th. Tax rate = 40%. Berapa biaya hutang wesel tsb? Uang yg diterima terhutang = 100jt (15% x 100jt) = 85jt
Tingkat bunga sebenarnya sblm pajak = 15jt/85jt*100% = 17,65%
bank langsung memotong bunga dimuka dari jumlah hutang yang diterima, sehingga kredit yang diterima < hutang nominal
Ex. Kredit jangka pendek = Rp 100.000.000, Bunga 2% perbulan selama 8bulan, syaratnya jaminan kredit harus diasuransikan 8bulan dg premi Rp 5.000.000. Tax 50%. Berapa biaya hutang? Jumlah uang diterima = jml hutang (bunga 8bl + premi) = 100jt {(2% x 8 x 100jt) + 5jt} = 79jt Penerima kredit menanggung biaya shg Before tax cost of debt (8bl) Biaya kredit sblm pajak (per bl) After tax cost of debt (per bl) = 100jt 79jt = 21jt = 21jt/79jt x 100% = 26,582% = 26,582% / 8 = 3,323% = 3,323% (1-50%) = 1,662%
b. Average Annual Cost = biaya ekstra + bunga per tahun (biaya rata2 thnan) =(dana efektifdana yg hrs dibyr kbl)+bunga ={(100rb 97rb)/2} + (4% x 100rb) = 4.300
c. Biaya obl sbl pajak
= %biaya tahunan rata2 dr jml rata2 dana tersedia = (4.300/98.500) x 100% = 4,365% = 4,365% (1 40%) = 2,619%
Equivalen dg 97rb (nilai skrg) Sehingga : 4.000 4.000 4.000 100.000 97rb = ------- + ------- + + -------- + ----------(1+r)1 (1+r)2 (1+r)10 (1+r)10
interpolasi
ex
bunga 4%
bunga 6%
= 29.440,4 = 55.839 + = 85.279,4
Bunga 10 th = 4rbx(A2,4%,10) = 32.443,6 pembay. pokok pinj 10 th(A1) = 67.556 + NPV= 99.999,6 Interpolasi : selisih bunga 4% 6% selisih = 2% = 4% + 0,4067% After tax cost of debt selisih PV 99.999,6 85.279,4 14.720,2 = 4,4067% = 4,4067% (1-40%) = 2,644%
r = 4% + (2.999,6/14.720,2 x 2%)
Biaya obligasi
Kd = {I/(1+kd)t} + {M/(1+kd)n}
t=1
Kd = 4.000 (A2,4%,10) + 100rb (A1,4%,10) = 4.000 (8,1109) + 100.000 (0,6756) = 32.443,6 + 67.560 = 100.003,6
Illustrasi : Penjualan perusahaan = Rp 200.000000, HPP = Rp 100.000.000, Biaya-biaya = Rp 20.000.000. Modal perusahaan = Rp 100.000.000, Alternatif A seluruhnya modal sendiri, B 50% hutang dg bunga 10%. Tax rate 15%. Berapa biaya hutang setelah pajak ?
Penjualan
HPP Laba kotor Biaya2 Laba bersih sbl bunga & pajak (EBIT) Bunga (i) Laba bersih sbl pajak (EBT) Pajak 15% Laba bersih stl pajak (EAT)
68jt
63,75jt
B biaya bunga penghematan pajak biaya bunga sebenarnya Atau biaya hutang sbl pajak penghematan pajak biaya hutang stl pajak atau 4,25jt/50jt =8,5% Atau = Kd (1-T)
(12jt 11,25jt)
Sifat :
ada kewajiban tetap untuk membayar secara periodik (dividen tetap) jika dilikuidasi, pemegang saham preferen berhak didulukan daripada pemegang saham biasa kegagalan membayar dividen dapat diakumulasi/hak suara RUPS saham biasa < resiko saham preferen < obligasi
Formula :
Dp Kp = --Pn
Kp = biaya shm preferen (tk keuntg bg pbeli ps) Dp = dividen ps tahunan Pn = hg neto/lbr (stl dikurangi floatation cost)
Ex. Perush mengeluarkan PS baru nilai nominal Rp 100/lbr. Dividen Rp 6/th. Hasil penjualan neto Rp 90. Berapa Kp ? Kp = 6/90 = 6,67 % (after tax, sebab dividen yg diterima dibebankan dr laba stl pajak)
tingkat pendapatan investasi (ROR) dalam saham yang diharapkan investor Metode :
1. Capital Assets Pricing Model 2. Discounted Cash Flow
Ks= D1/P0 + g
Ket : D1 = dividen akhir periode P0 = harga saham awal periode g = tingkat pertumbuhan dividen
dividen Rp 200. Hasil neto penjualan saham Rp 4.000/lb. Rate of growth 5%/th.
nilainya lebih tinggi dari cost of retained earning, karena ada biaya emisi (floatation cost = F) pendapatan perusahaan dari menjual saham akan berkurang sebesar floatation cost
E. BIAYA SAHAM BIASA BARU =cost of new common stock =external equity capital =Ke
Floatation cost = 400/4.000 = 10% Cost of NCS = 10%/(1-10%) = 11,1% (after tax)
Ex. Harga jual saham biasa baru Rp 32/lb. Floatation cost 15% harga jual. Dividen Rp 2,4 tumbuh konstan 6,5%. Ke?
Ke = 2,4/{32(1-15%)} + 6,5% = 15,3%
Jika menggunakan laba ditahan, biayanya = Ks = D1/P0 + g = (2,4/32) + 6,5% = 14 % Floatation cost adjustment = 1,3 % Atau Ke = Ks + floatation cost adjustment
= Overall cost of capital = weighted average cost of capital = wacc = weighted cost of capital = average cost of capital = combined cost of capital = joint cost of capital = jumlah masing2 komponen struktur modal + biaya masing2 komponen.
Ex. Struktur modal perusahaan cost of capital 1. Hutang jangka panjang 600jt 6% 2. Saham preferen (PS) 100jt 7% 3. Modal sendiri (MS) 1.300jt 10% Pajak 50%. Berapa wacc ?
= 3%
1) Menggunakan jumlah modal (Rp jt) untuk penetapan weight _________________________________________ komponen modal jml modal biaya jml bi.komponen . (1) (2) (3) (2) x (3) . Hutang 600 3% 18 PS MS 100 1.300 2.000 7% 10% 7 130 155 +
wacc = 155/2.000
= 7,75%
Formula :
WACC = Ka = wd.Kd(1-T) + wp.Kp + ws(Ks atau Ke) Ket : wacc = biaya modal rata2 tertimbang wd = % hutang dari modal wp = % saham preferen dari modal ws = % saham biasa atau laba ditahan dari modal Kd = biaya hutang % Kp = biaya saham preferen % Ks = biaya laba ditahan % Ke = biaya saham biasa baru % T = pajak %
Note :
Wacc berubah bila struktur modal/biaya masing2 komponen berubah Setiap tambahan dana pd Struktur Modal & biaya yang sama, maka wacc tetap Bila tambahan dana terlalu besar,sehingga harus emisi saham baru, maka Marginal Cost of Capital akan naik karena cost of NCS>cost of RE
= biaya untuk memperoleh tambahan modal baru Ex 1) Neraca PT X sbb : htg niaga = 250jt htg jk pjg = 600jt coc 6% tax 50% htg wesel = 250jt pref stock = 100jt coc 7% htg lancar lain =160jt common stock =1.300jt coc 10%
WACC
modal %total htg jk pjg 30% PS 5% MS 65% WACC = 100% coc 3% 7% 10% hasil . 0,9% 0,35% 6,5% + 7,75%
Ex 2) Th 2006 laba neto setelah pajak 600jt, dibayarkan sebagai dividen 200jt, ditahan 400jt, maka utk mempertahankan wacc 7,75% perimbangan modal harus sama. RE = 400jt sbg Modal Sendiri (CS) = 65%, shg total tambahan dana adl =400/65% = 615,385jt, dg rincian : CS = 65% = 400jt PS = 5% = 30,769jt Hutang jk pjg = 30% = 184,616jt
Bukti :
WACC modal tambahan modal htg jk pjg 184,616jt PS 30,769jt MS 400jt jml 615,385jt WACC
coc 3% 7% 10%
3) Tambahan modal 100jt, maka SM menjadi : modal biayamodal htg jk pjg 30jt (30%) PS 5jt (5%) MS 65jt (65% Bila emisi saham biasa baru 10%, maka NCS = 10%/(1-10%) = 11,1%
WACC
modal tambahan modal htg jk pjg 30jt PS 5jt MS 65jt jml 100jt
Gambar MCC
Keterangan :
Apbl kebuth dana 615,385jt maka wacc = 7,75%
Apbl kebuth dana > 615,385jt maka wacc = 8,465%, shg MCC naik (break point) Break point = jml laba ditahan : bagian CS dlm SM
= 100jt/65% = 153,84615jt
Saat dana yg baru diperoleh = 153,84615jt, perush
telah menggunakan 65% (153,84615) = 99,999 100jt laba ditahan. Selebihnya perush harus menerbitkan saham biasa baru.
5. COST OF DEPRECIATION
merupakan reinvestment, sehingga dapat memperpanjang break point atau menunda kenaikan wacc.
COD = biaya modal rata2 sebelum menggunakan
dana dari emisi saham baru, sehingga tidak dihitung dalam wacc.
Ex.
Depresiasi 50jt, maka wacc 7,75%, dana yg digunakan naik dari 615,385jt menjadi 665,385jt, sehingga MCC naik
Pada NPV atau PI; coc berfungsi sbg discount rate utk menghitung PV dari proceeds & pengeluaran investasi.
Apbl PV proceeds atas disc rate (sebesar coc) > PV outlays (shg NPV +), maka usul investasi diterima. Apbl salah satu komponen biaya berubah-ubah, atau komponen modal berubah, maka coc berubah, shg perhitungan NPV atau PI berubah.
IRR; coc berfungsi sbg middle rate atau cut off rate (tk pembatas) dlm evaluasi thd usul2 investasi. Apbl ror usul investasi > coc, maka usul investasi diterima. Ex. Empat alternatif usul investasi A. Rp 10jt; estimasi ror 25% B. 5jt 13% C. 5jt 8% D. 5jt 5%
bila coc 10%, maka usul yg diterima adl (yang memiliki ror > 10%); yaitu A & B