You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Retinopati diabetik adalah kelainan retina (retinopati) yang ditemukan pada penderita diabetes melitus. Diabetes melitus dapat menyebabkan perubahan pada sebagian besar jaringan okuler. Perubahan ini meliputi kelainan pada kornea, glaukoma, kelumpuhan otot ekstraokuler, neuropati saraf optik dan retinopati. Di antara perubahan-perubahan yang terjadi pada struktur okuler ini, yang paling sering menyebabkan komplikasi kebutaan yaitu retinopati diabetik. Retinopati akibat diabetes melitus lama yaitu berupa aneurismata, melebarnya vena, perdarahan dan eksudat lemak.1,2,3 Retinopati diabetik merupakan komplikasi penyakit diabetes melitus yang paling ditakuti karena insidennya yang cukup tinggi dan prognosanya yang kurang baik bagi penglihatan. Pasien diabetes memiliki risiko 25 kali lebih tinggi mengalami kebutaan dibandingkan dengan non-diabetes. Retinopati diabetik

biasanya timbul setelah pasien menderita diabetes melitus selama 5-15 tahun. Hampir 100% pasien diabetes tipe 1 dan lebih dari 60% pasien diabetes tipe 2 berkembang menjadi retinopati diabetik selama dua dekade pertama dari diabetes.2,3 Berdasarkan klinisnya atau gambaran optalmoskop, retinopati diabetik dapat digolongkan ke dalam retinopati nonproliferatif dan retinopati proliferatif. Berbagai usaha telah dilakukan untuk mencegah atau menunda onset terjadinya komplikasi kehilangan penglihatan pada pasien retinopati diabetik. Kontrol gula darah dan tekanan darah sebagaimana yang ditetapkan oleh Diabetes Control and Complications Trial (DCCT) dan Early Treatment Diabetic Retinopathy Study (ETDRS) dapat mencegah insiden maupun progresifitas dari retinopati diabetik.2,3,4

1.2. Tujuan Tujuan dari penulisan telaah ilmiah ini adalah untuk menambah wawasan mengenai retinopati diabetik, yang meliputi definisi, klasifikasi, diagnosis, penatalaksanaan dan pencegahan yang dapat dilakukan, terutama bagi dokter umum, sehingga komplikasi kebutaan dari retinopati diabetik yang mungkin terjadi dapat dicegah sedini mungkin.

You might also like