You are on page 1of 13

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

BAB VI SPESIFIKASI TEKNIS


PEKERJAAN : PENINGKATAN JALAN DAN JEMBATAN KABUPATEN BENER MERIAH DANA ALOKASI UMUM (DAU) PENINGKATAN JALAN .. 2008

SUMBER DANA : NAMA RUSA : TAHUN ANGGARAN : -

1. PENGUKURAN / PEMATOKAN Pengukuran/pematokan dilakukam oleh tim sebelum pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor, tim terdiri dari Dinas PU, Konsultan dan unsur terkait. Pengukuran/pematokan dimulai dari STA Awal s/d akhir dengan menggunakan meteran panjangan 50 m, yang diukur adalah lebar dan panjang jalan, serta bangunan pendukung lainnya. - Setiap panjang 50 meter ukuran lebar jalan dipasang patok kayu yang telah dica merah.

2. PONDOK KERJA - Kontraktor diwajibkan menyediakan tempat penyimpanan bahan-bahan, tempat konsultasi dengan direksi berupa bangunan rumah sederhana. - Gambar kerja dan buku kerja harian diletakkan pada ruang konsultasi guna mempermudah penyelesaian masalah lapangan. 3. PAPAN NAMA PROYEK - Papan nama proyek wajib dipasang di lapangan lokasi pekerjaan sebelum pelaksanaan fisik dimulai. - Terbuat dari kayu dengan ukuran 2,5 M, bentuk dan bentuk tulisan disesuaikan dengan gambar yang telah ditentukan. 4. QUALITY CONTROL Quality Control merupakan syarat untuk menentukan mutu dari pekerjaan jalan di lapangan dengan cara melaksanakan pengukuran kepadatan seperti yang telah disyaratkan. Pengujian kepadatan dilakukan dengan cara acak atau zig-zag oleh staf teknis laboraterium, yang telah ditentukan oleh direksi pekerjaan. Qualiti Control wajib dilakukan oleh kontraktor pelaksana. 5. P3K Merupakan penangulangan pertama kepada kecelakan akibat dari pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja. Adapun jenis P3K yang dimaksud adalah seperti terdapat dalam 1 (satu) kotak P3K.

BAB VI

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

6. PEMBERSIHAN DMJ Kontraktor diwajibkan membersihkan seluruh permukaan damija dari semak-semak maupun hal-hal yang dapat menghalangi pelaksanaan pekerjaan di lapangan sehingga memudahkan untuk pelaksanaan pekerjaan berikutnya. 7. PEMBERSIHAN LONGSORAN Yang dimaksud dengan pembersihan longsoran dalam pekerjaan ini mencukup galian tanah / tebing. Adapun jenis galian yang didapat dilapangan adalah galian biasa. Pekerjaan ini dilaksanakan menggunakan Bulldozer dan Exavator (sesuai dengan kondisi lapangan). Tanah hasil galian dibuang setempat atau dibuang dengan menggunakan Dump Truck sejauh 2 km dari lokasi pekerjaan sesuai kondisi dilapangan. Pekerjaan dimaksudkan untuk menambah lebar badan jalan sesuai dengan gambar rencana karana lebar badan jalan yang ada masih kurang dari direncanakan. 8. DRAINASE Pekerjaan ini mencakup membuat selokan baru baik diperkeras maupun tidak, sesuai dengan spesifikasi dan mencakup persyaratan arah ketinggian dan detail yang ditunjukkan dalam gambar. 8.1. Saluran Parit Tanah Galian parit tanah berpenampang trapesium bekas galian parit tanah harus dibuang dari lokasi galian. 8.2. Saluran Parit Beton a. Galian Tanah Galian parit tanah berpenampang trapesium bekas galian parit tanah harus dibuang dari lokasi galian. b. Peranca / Bekisting Sebelum pengecoran parit beton harus dibuat papan cetakan beton (bekisting) yang dipasang rapi dan kuat sehingga pada saat pengecoran tidak terjadi perubahan bentuk, ukurannya disesuaikan dengan gambar rencana. c. Beton Cor 1 : 3 : 5 Untuk dinding / lantai saluran beton digunakan beton cor dengan campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr dan ukuran tebalnya disesuaikan dengan gambar. Agar mencapai mutu beton yang baik untuk mengadukannya menggunakan molen. d. Plesteran 1 : 3

BAB VI

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

Seluruh permukaan yang nampak dari saluran beton harus diplester dengan campuran 1 Pc : 3 Pr. Plesteran saluran beton ini harus menunjukan hasil yang rata dan rapi.

9. GORONG-GORONG BETON 60 cm, 80 cm Merupakan Drainase dibawah permukaan tanah yang dibuat untuk pengaliran / pelimpahan air yang melewati saluran untuk menghindari pelimpahan air ke badan jalan, ukuran dan bentuknya harus sesuai dengan gambar rencana. a. Galian Tanah Sebelum pengalian semua rumput-rumput / semak-semak harus dibersihkan, galian tanah pondasi untuk gorong-gorong harus mencapai tanah keras dan ukurannya disesuaikan dengan gambar. Timbunan tanah diatas gorong-gorong minimal 0,4 meter setelah dipadatkan. b. Gorong-gorong beton 60 cm Setelah galian selesai, buis beton 60 cm dipasang dengan kemiringan 2% agar air mudah mengalir. Setiap sambungan gorong-gorong diberi perekat beton cor di sekeliling lingkaran. c. Beton Kepala Gorong-Gorong Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memperkuat sisi kedua ujung gorong-gorong dengan memasang lanning di kedua ujungnya yang terbuat dari pasangan batu campuran 1 Pc : 4 Ps, yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan gambar rencana. d. Plesteran Beton Seluruh permukaan yang nampak pada kepala gorong-gorong harus diplester dengan campuran 1 Pc : 3 Ps, plesteran ini harus menunjukkan hasil yang rata dan rapi. 10. PLAT BETON

a. Galian Tanah Galian pondasi untuk plat beton ukuran sesuai dengan gambar, bekas galian pondasi harus dibuang dari lokasi. b. Perancah / Bekisting Sebelum pengecoran plat beton harus dibuat papan cetakan beton (bekesting) yang dipasang rapi dan kuat sehingga pada saat pengecoran tidak terjadi perubahan bentuk.

BAB VI

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

c. Beton Cor 1 : 2 : 3 Untuk plat beton digunakan beton cor dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. d. Penulangan beton Semua tulangan beton harus baru, dalam pekerjaan ini tulangan yang dipakai adalah tulangan dengan ukuran 12. Semua tulangan harus bebas dari kotoran, minyak, oli, dan lapisan yang akan merusak dan mengurangi mutu. Tulangan ditempatkan secara tepat dan dijamin terhadap penggesekan dengan menggunakan ikatan kawat besi atau klip-klip yang cocok pada persilangan, dan harus diganjal dengan kepingan beton atau logam. e. Plesteran 1 : 3 Seluruh permukaan yang nampak dari beton harus diplaster dengan campuran 1 Pc : 3 Ps. Plesteran saluran beton ini harus menunjukan hasil yang rata dan rapi. 11. PERBAIKAN LAPIS PERMUKAAN Lapisan perkerasan jalan meliputi LPB Klas C, LPA Klas B dan diakhiri dengan lapisan permukaan aspal penetrasi (Lapen). Adapun kegiatan pekerjaan ini meliputi : 11.1 Persiapan Tanah Dasar Seluruh permukaan Damija supaya dibersihkan dari rumputrumput / semak-semak. Pembentukan badan jalan dengan menggunakan alat berat (Grader) selanjutnya dipadatkan dengan mesin gilas. 11.2 Lapisan Pondasi Bawah Klas C Material yang dipakai untuk LPB Klas C ini adalah kerikil tidak tersaring untuk penggunaannya harus mendapat persetujuan direksi. Material ditimbun disepanjang selanjutnya dihampar dengan menggunakan grader. Adapun tebal dari LPB ini setebal 1o cm setelah dipadatkan dengan kemiringan permukaan jalan dibuat 2%. Dalam melakukan pemadatan harus dimulai dari sepanjang tepi perkerasan dan berangsur-angsur menuju ketengah denganarah memanjang pada tempat super elevasi penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah menuju bagian yang tinggi, selama pemasangan, pembentukan dan pemadatan material harus dipertahankan dalam keadaan lembab dengan penyemprotan air yang diatur dengan ketat sehingga material yang halus yang ada dipermukaan tidak terganggu. Pemadatan tidak boleh dilanjutkan

BAB VI

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

jika material pada permukaan tersebut menunjukan tanda-tanda terlalu bergelombang. Setelah pekerjaan ini selesai kontraktor diharuskan melaksanakan pengujian kepadatan yang dilaksanakan oleh Staf ahli laboraturium yang telah ditunjukan oleh direksi. Kontraktor tidak dibenarkan melanjutkan pekerjaan berikutnya (LPA) sebelum LPB lulus dari pengujian kepadatan oleh Staf Laboraturium.

11.3 Lapisan Pondasi Atas (LPA) Klas B Pekerjaan LPA dapat dilaksanakan setelah LPB memenuhi persyaratan pengujian kepadatan. Material yang dipakai untuk LPA Klas B adalah kerikil tersaring. Material yang ditimbun sepanjang jalan selanjutnya dihampar dengan mengunakan grader. LPA ini dihampat setebal 15 cm setelah dipadatkan, kemiringan permukaan jalan dibuat 2%. Untuk kepdatannya mneggunakan mesin gilas 6 ton dan cara pemadatannya sama dengan LPB. Setelah pekerjaan ini selesai kontraktoe diharuskan melaksanakan pengujian kepadatan yang dilaksanakan oleh Staf Ahli Laboraturium yang telah ditunjuk oleh direksi. Pekerjaan berikutnya dapat dilaksanakan setelah LPA Klas B ini memenuhi syarat kepadatan. 11.4 Lapisan Permukaan Perkerasaan Menggunakan Lapen Dengan Tabel 5 Cm Material untuk lapen terdiri dari : Agregat pokok terdiri dari batu pecah ukuran 3 5 Cm. Hamparkan agregat pokok ukuran 3 5 Cm sebanyak 25 m2 / m3 dan dipadatkan, setelah padat maka dilakukan Pream Coat. Untuk mengisi rongga-rongga hamparkan batu pecah ukuran 2 3 Cm sebanyak 45 m2 / m3 dan dipadatkan. Setelah padat kemudian disiram dengan aspal sebanyak 2,5 kg / m2. Hamparkan batu pecah ukuran 1 2 Cm sebanyak 90 m2 / m3 dan dipadatkan. Setelah permukaan padat dan rata kemudian disiram dengan aspal II sebanyak 1,5 kg / m2, dan diatasnya segera ditaburkan pasir semasih aspal dalam keadaan panas dan digilas. Kemiringan permukaan aspa; harus benar benar diperhatikan sehingga air tidak tergenang dibadan jalan, kemiringan badan jalan dibuat 2%. Pembentukan badan jalan dengan menggunakan alat berat (Grader) selanjutnya dipadatkan dengan mesin gilas.

BAB VI

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

12.

PATCHING 1. Merupakan pekerjaan penambalan lubang jalan aspal lama. 2. Dilakukan penggalian dengan bentuk persegi / bersudut sampai kedalaman LPB lama. 3. Setelah selesai penggalian dilakukan penggantian LPA dan dipadatkan dengan mesin pemadat. 4. Dilanjutkan dengan pekerjaan pengaspalan. 5. Hamparkan pasir halus sebagai penutup aspal. 13. LATASIR Melakukan pekerjaan overlay diatas permukaan jalan aspal. 2. Bersihkan permukaan aspal lama. 3. Lakukan Pream Coat diseluruh permukaan aspal. 4. Hamparkan latasir setebal 2 Cm dan padatkan menggunakan mesin gilas 6 ton.

dengan

14. PERBAIKAN BAHU JALAN Material untuk bahu jalan adalah kerikil tanpa disaring, dan sebelum digunakan harus mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu. Material ditumpuk sepanjang bahu jalan, kemudian dihamparkan dengan tenaga manusia dan didapatkan dengan mesin gilas getar kecil. Kemiringan Bahu jalan di buat 4% sehingga air mudah mengalir keparit. 15. PEKERJAAN TEMBOK PENAHAN TANAH Merupakan pekerjaan konstruksi sebagai penahan longsoran badan jalan, tebing dan juga menahan timbunan pada badan jalan. Dalam pelaksanaannya memiliki tahapan sebagai berikut : Galian Tanah Sebelum penggalian semua rumput-rumput / semak-semak harus dibersihkan, galian tanah pondasi untuk TPT harus mencapai tanah kerat dan ukurannya disesuaikan dengan gambar. 2. Pasangan Batu Pondasi Merupakan batu pasangan 1 Pc : 4 Ps berbentuk trapesium yang dipasang pada galian tanah pondasi, ukurannya harus sesuai dengan gambar. 3. Pekerjaan Beton Bertulang Pekerjaan ini diperuntukkan pada pembuatan sloof, kolom dan ring baik.

1.

BAB VI

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

Perancah / Bekisting Sebelum pelaksanaan pengecoran beton bertulang harus dibuat papan cetakan beton yang dipasang rapi dan kuat sehingga pada pengecoran tidak terjadi perubahan bentuk, ukurannya disesuaikan dengan gambar Tulangan Merupakan bahan besi baja untuk tulangan beton yang ukurannya harus sesuai dengan gambar rencana, tidak diijinkan mengurangi jumlah dan ukuran besarnya besi. Dalam pemasangannya harus mematuhi instruksi dari konsultan pengawas. Beton Struktur Beton cor yang digunakan adalah campur 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dalam mengadukannya harus menggunakan molen. Plesteran 1 : 3 Seluruh permukaan yang nampak daripada beton bertulang diplester dengan campuran 1 Pc : 3 Ps. Plesteran ini harus menunjukkan permukaan yang baik dan rapi.

4. Pasangan Batu Batu yang dipakai dalam pasangan batu harus bersih dan disetujui oleh direksi pekerjaan. Batu tidak boleh dipasang pada waktu hujan yang dapat mengikis adukan dari pasangan batu. Adukan yang telah dipasang yang menjadi encer karena kehujanan harus dibongkar dan diganti sebelum melanjutkan pekerjaan yang baru. Batu yang dipakai harus terlebih dahulu dibasahi dengan air, dengan cara yang dapat menjamin bahwa tiap batu telah basah dengan merata. 5. Siaran Susunan adukan untuk siaran harus terdiri dari campuran 1 Pc : 3 Ps dalam volume air yag cukup untuk menghasilkan kekentalan untuk keperluan yang diinginkan. Sebelum pekerjaan siaran dimulai, celah-celah batu harus dikorek / dibersihkan sebelum adukan dipasang. Pekerjaan siaran harus menurut pentujuk direksi pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Siaran terbenam, celah-celah diisi sampai rata sedalam 1 cm dari pernukaan batu. b. Siaran rata celah-celah diisi sampai rata dengan permukaan batu. c. Siaran timbul celah-celah diisi sampai timbul setebal 1 cm dan dengan tidak kurang dari 2 cm. 6. Pemasangan Pipa
BAB VI

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

Dimaksudkan sebagai pembuangan air yang tertahan akibat pemasangan TPT. Dalam pelaksanaannya dipasang pipa 2 pada tiap-tiap jarak 1 m2 dengan panjang tiap-tiap pipa 50 cm. 7. Timbunan Merupakan timbunan pilihan, material yang digunakan adalah kerikil tidak tersaring. Dalam pemadatannya dilakukan lapis demi lapis. 8. Pemasangan Lanning TPT Pekerjaan ini dimaksudkan sebagai pengaman dari penguna jalan yang dipasang diatas Ring Balk, trbuat dari pasangan beton dengan campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr sebagai pengikat dengan Ring Balk harus dipasang tulangan stik. Bentuk dan ukurannya harus sesuai dengan gambar rencana, seluruh permukaan yang nampak harus diplester yang rapi dengan campuran 1 Pc : 3 Ps. 16. PATOK KILO METER (KM) Pekerjaan pemasangan patok atau ukuran panjang jalan yang dipasang pada pinggir jalan pada posisi 0 km (awal) dan selanjutnyapada tiap jarak 1 (satu) km. Bentuk, ukuran maupun isi tulisan pada patok km harus sesuai dengan gambar yang telah ditentukan. Terbuat dari beton bertulang. Dicat dengan cat minyak warna kuning. Untuk tulisan dicat dengan cat minyak warna hitam. 17. PEKERJAAN TEMBERENG Merupakan bangunan yang berfungsi sebagai jembatan yang dibuat sebagai konstruksi permanent dengan bentang sungai lebih kurang dari 3 meter dengan panjang sesuai denganlebar jalan. Memiliki tahapan-tahapan pekerjaan sebagai : Pembersihan Lapangan Dimaksudkan untuk membersihkan lapangan dimana posisi tembereng akan dipasang, sehingga akan mempermudah menata bentuk / ukuran dari pada tembereng yang dibuat sesuai dengan rencana. Galian Pondasi Penggalian yang mutlakharus dilakukan sampai kedalaman 1 meter dibawah dasar aliran air, sehingga pondasi ini nantinya tidak mudah tergeser karena derasnya air, bentuk dan ukurannya harus sesuai dengan gambar rencana.

BAB VI

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

Pasangana Batu Abutmen Dalam pelaksanaannya pemasangan batu disini tidak bisa menyusun langsung batu-batu tersebut, tetapi terlebih dahulu dibuat perancah sesuai dengan bentuk dan ukurannya baru setelah itu pasangan batu dipasang dengan campuran 1 Pc : 4 Ps sampai ukuran dimaksud. Pemasangan Ring Balk Merupakan campuran beton stuktur yabg diberi tulangan yang diperuntukan sebagai perletakan dari pada beton struktur lantai tembereng. Beton yang dipakai disini adalah beton cor dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr yang dalam pelaksanaannya juga harus dilakukan pemasangan cetakan berupa perancah. Pemasangan Lantai Tembereng Terbuat dari campuran beton stuktur disini adalah 20 cm dengan pengikat 2 lapis tulangan dimana besi yang dipakai adalah besi 12 mm yang jaraknya telah ditentukan dalam gambar rencana. Bentuk dari lantai tembereng ini adalah setengah lingkaarang dengan jari-jari lingkaran 1,5 m. Perancah yang dipakai disini harus memiliki sokongan penahan yang kuat sehingga setelah lantai ini di cor tidak terjadi perubahan lengkungan akibat pembebanan. Pembukaan perancahbaru bisa dilakukan setelah mencampai umur batas selama lebih dari 28 hari. Beton cor yang digunakan untuk lantai ini adalah beton dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. Setelah selesai pemasangan lantai tembereng dilanjutkan dengan pemasangan pasangan batu sampai mentutupi atas lantai setebal 25 cm.

Pemasangan Lantai Saluran Dimaksudkan untuk menghidari gerusan dasar aliran air sehingga harus dipasang beton cor 1 : 3 : 5 dengan susunan batu kosong setebal 15 cm baru diatasnya dipasang beton cor 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr setebal 15 cm. Plesteran Pekerjaan plesteran yang dimaksud disini adalah melapisi dari pada sisi terluas dari pada pasangan batu maupun pasangan beton, begitu juga dengan lantai saluran harus diplester juga.

BAB VI

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

Timbunan Timbunan dalam pekerjaan ini adalah sebagai mengisi dari pada oprit tembereng sampai menutupi lantai tembereng setelah 40 cm, material yang digunakan harus merupakan material pilihan dan harus meminta persetujuan dari direksi pekerjaan. Dalam pelaksanaan pemadatannya juga harus dilakukan lapis demi lapis sehingga diperoleh kepadatan maximal seperti yang disyaratkan. Pemasangan Lanning Tembereng Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah pasangan batu 1 Pc : 4 Ps tetapi dalam pelaksanaannya harus memasang terlebih dahulu perancah yang disesuaikan dengan bentuk dan ukurannya. Selanjutnya bagian luarnya harus dilakukan pemelesteran sesuai dengan persetujuan direksi pekerjaan.

18. PEKERJAAN JEMBATAN BETON Adalah pembuatan jembatan konvensional yang ukurannya harus sesuai dengan gambar rencana dengan urutan pekerjaan sebagai berikut : Bangunan Bawah 1. Galian Tanah Adalah galian yang dikerjakan sebagai pondasi jembatan, digali sampai dengan permukaan tanah keras bentuknya sesuai dengan gambar rencana. Urugan Tanah Adalah penimbunan kembali pondasi setelah dipasang batu didalamnya bahan timbunan yang dipakai adalah galian dari galian pondasi. Pasangan Batu Untuk pondasi jembatan digunakan pasangan batu dengan campuran 1 : 4, pada pelaksanaannya terlebih dahulu memasang perancah sesuai dengan gambar, kemudian baru dilakukan pemasangan batu.

2.

3.

4.

Beton Cor 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr Digunakan pada tumpuan gelagar jembatan, bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan gambar rencana.

BAB VI

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

5.

Beton Cor 1 Pc : 2 Ps : 5 Kr Dipasang untuk pembuatan lanning jembatan.

6.

Tulangan Merupakan Tulangan beton untuk pembuatan beton struktur yang dipasang sebagai sloof penahan gelagar jembatan. Timbunan Pilihan Untuk penimbunan oprit jembatan digunakan tanah timbunan pilihan, meterial yang digunakan adalah kerikil tidak tersaring dalam pemadatannya dilakukan lapis demi lapis.

7.

Bangunan Atas Adalah komponen jembatan yang terdiri dari gelagar jembatan, lantai jembatan, plat injak, tritoar dan sandaran jembatan dengan jenis kegiatan sebagai berikut : 1. Beton Struktur Adalah campuran beton dengan mutu K 275 yang digunakan untuk pembuatan Gelagar, Diafragma dan lantai jembatan, sedang untuk Plat Injak dan Tiang Sandaran adalah campuran beton dengan mutu K 225. Dalam pelaksanaannya campuran beton harus benar-benar sesuai dengan analisa pekerjaan, dan dalam pengecoran harus disertai dengan Conctrite Vibrator sebagai penggetar sehingga kepadatan yang dimaksud dapat tercapai. Sebelum dilakukan pemasangan beton cor terlebihdahulu dilakukan Test Mutu Beton dengan Staf Laboraturium dengan melakukan uji kubus beton. Kemudian setelah mutu beton tercapai maka pihak pelaksana dan konsultan pengawas harus melakukan pemeriksaan terhadap kekuatan dan kebenaran perancah yang telah terpenuhi maka pelaksana bisa melaksanakan pengecoran beton. Penulangan Merupakan bahan besi baja untuk tulangan beton untuk dan ukuran harus sesuai dengan gambar rencana, tidak diizinkan mengungi jumlah dan ukuran besar besi, dalam pemasangannya harus memetuhi instrukis konsultan pengawas. Bekesting Sebelum pelaksanaan pengecoran beton bertulang harus dibuat papan cetakan beton yang dipasang rapi dan kuat sehingga pada pengecoran tidak terjadi perubahan bentuk. Ukurannya disesuaikan dengan gambar.

2.

3.

BAB VI

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

4.

Plesteran Seluruh permukaan yang nampak dari pada beton bertulang diplaster dengan campuran 1 Pc : 3 Ps. Plesteran ini harus menunjukan permukaan yang baik dan rapi.

5. Exvantion Zion Adalah pemasangan besi siku selebar jembatan pada pertemuan antar Plat Injak dan lantai jembatan / antara sisi atas Abutment dan lantai jembatan, jika Plat Injak tidak dipasang. 6. Pipa Besi Untuk Sandaran Pipa besi dengan Diameter 2,5 yang dipasang untuk sandaran pada jembatan dengan jumlah 2 (dua) buah besi sandaran sepanjang sembatan. 7. Pipa Pembuangan Air Adalah pipa PVC dengan 2 dipasang sebagai pembuangan air dari lantai jembatan. Pekerjaan Lain Lain 1. Alat Tumpuan Adalah bahan Karet Elastomerik yang dipasang pada tumpuan tiap-tiap ujung Gelagar sebelah bawah jembatan. Pengecatan Untuk Lanning, trotoar dan sandaran jembatan dilakukan pengecatan dengan cat minyak yang dilakukan 2 (dua) kali pengecatan. Warna cat harus sesuai dengan pentunjuk Direksi Teknis. Finishing Merupakan penyelesaian / pemeriksaan akhir dari pada pelaksanaan jembatan yang dilakukan oleh Direksi dan Konsultans Pengawas.

2.

3.

19. KETENTUAN LAIN Perubahan pekerjaan Semua Perubahan dalam pelaksanaan yang menyimpang dari perencanaan harus dimintakan advis kepada perencana yang disetujui direksi. Segala sesuatu yang belum / tidak tercantum dalam spesifikasi teknis dan gambar kerja, demi kesempurnaan bangunan dianggap telah ditetapkan.

BAB VI

Dokumen Lelang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bener Meriah

Rencana Kerja Kontraktor harus membuat rencana kerja yang jelas sehingga pelaksanaan sesuai dengan time schedule yang telah dibuat. Dengan demikian diharapkan keterlambatan proyek dapat dihindari. Buku Harian Buku harian harus diisi setiap hari yang berisi kapasitas kerja, kemampuan kerja setiap hari, cuaca, pemasokan bahan, catatan kejadian dan peringatan-peringatan direksi. Buku harian ini ditanda tangani oleh tenaga ahli pihak kontraktor dan pengawas lapangan. Gambar / photo progres harus dibuat guna melengkapi laporan yang bersifat dokumentasi dalam pelaksanaan pekerjaan mencapai : a. Pekerjaan pada 0% b. Pekerjaan pada 50% c. Pekerjaan pada 100% Photo-photo ini disusun rapi dalam rangka 6 (enam) yang diserahkan kepada pemberi tugas. Biaya pemotretan ini ditanggung oleh kontraktor. Selama masa pemeliharaan kontraktor harus menempatkan tenaga kerja di lapangan untuk merawat jalan yang telah dikerjakan.

Redelong, . 2008

PANITIA

BAB VI

You might also like