Professional Documents
Culture Documents
A.
bayi. Tali pusar akan tetap kaku, akibat aliran darah didalamnya. Panjangnya rata-rata 50cm, meskipun sebenarnya bervariasi antara 200cm hingga 7,5 cm. Ketebalannya sekitar 12mm, namun tidak merata karena adanya benjolan kecil yang disebut false knot. Hal itu mungkin karena tidak samanya pembuluh darah atau meningkatnya gumpalan wharton jelly.
B.
1. Salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian bayi 2. Tali Pusat rentan terkena infeksi 3. Mencegah terjadinya pendarahan sejak dini 4. Talipusat dapat dijadikan tempat koloni oleh bakteri terutama jika dibiarkan lembab dan kotor 5. Menjaga kebersihan bayi
C.
D.
Melakukan urutan pada tali pusat kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama. 2. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan
perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat diantara kedua klem. 3. Tali Pusat setelah dipotong berwarna kebiruan, dipotong sisa 3 5 cm panjangnya dari pangkal tali pusat. 4. Dipotong dengan gunting atau alat pemotong tali pusat yang telah steril atau Didisinfeksi Tingkat Tinggi (DTT).
5. Kebersihan pada saat pemotongan tali pusat tetap dipertahankan, oleh karena itu sarung tangan penolong persalinan harus diganti bila sarung tangan sudah kotor (Wiknjosastro, 2002).
E.
F.
Langkah-langkah pembersihan
1. Perawatan tali pusat dengan menggunakan kassa basah alkohol 70% a. Cuci tangan sebelum memberikan perawatan tali pusat untuk menghindari infeksi (Silvrston, 1993). b. Setiap mengganti popok yang basah perlu diperhatikan tali pusat agar tetap kering dan bersih, apabila tali pusat basah segera keringkan dengan kain yang bersih ( Olds, London & Ladewig 2000). c. Sehabis mandi keringkan tali pusat dengan kain kassa seteril yang dilipat tiga lapis. d. Usahakan jika bayi mengompol, urine yang membasahi popok tidak mengenai luka tali pusat.
e. Jika pusat yang belum sembuh menjadi basah dan mengeluarkan cairan, bersihkan dengan menggunakan apusan alkohol 70% setiap hari (Suryabudhi, 1991). f. Usahakan suhu kamar tidak terlalu dingin saat membersihkan tali pusat. g. Gunakan popok dan kaus yang longgar agar praktis saat hendak dibersihkan. h. Bersihkan sekitar tali pusat sebanyak 1-2 kali sehari.
2.
Perawatan tali pusat dengan menggunakan air bersih ketika lengket/soiled a. Cuci tangan sebelum memberikan perawatan tali pusat untuk menghindari infeksi (Silvrston, 1993). b. Jagalah kebersihan di area pusat dan sekitarnya serta upayakan selalu dalam keadaan kering, Jika tali pusat dalam keadaan lengket/soiled maka cukup bersihkan dengan air bersih (Salariya & Kowbus 1988).
9 Kelompok II Maternitas PPN XXIV FIK Universitas Padjajaran
Djusmaniar-Ayu Siti Marlina-Evanny Indah M-Tita Siti Nurhala-Novalina T Manik-Indra Bakti Prakoso-Dewi Tresnawati-Asih Purwandari-Abdullah Marwan-Citra Indah F-Triandini-Deviana Damayanty
c. Untuk menjaga tali pusat kering dan bersih, oleh karena itu setelah dimandikan atau dibersihkan keringkan tali pusat dengan menggunakan kapas kering (Simkin, 1991). d. Agar bisa cepat lepas, balutlah tali pusat dengan menggunakan kain kasa kering yang seteril sehingga mendapat udara yang cukup agar tali pusat cepat mengering. e. Usahakan suhu kamar tidak terlalu dingin saat membersihkan tali pusat. f. Gunakan popok dan kaus yang longgar agar praktis saat hendak dibersihkan. g. Bersihkan sekitar tali pusat sebanyak 1-2 kali sehari.