You are on page 1of 6

Tugas Pendidikan Pancasila

Dikerjakan oleh: LUKMAN KHAKIM D4 SKL 2A | 1141150019

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN JURUSAN ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG


2013

PENDIDIKAN PANCASILA Dosen : Galuh Kartiko, SH. M.Hum

SOAL : 1. Jelaskan secara singkat hakekat Pancasila ditinjau dari segi Historis, Kultural, Yuridis, dan Filosofis? 2. Salah satu perubahan yang mendasar dalam Amandemen UUD 1945 adalah perubahan kedudukan dan fungsi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jelaskan kedudukan dan fungsi MPR sebelum dan setelah Amandemen? 3. Jelaskan fungsi dan makna ideologi bagi suatu Negara? 4. Jelaskan makna Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan berbangsa? 5. Dalam memenuhi dan menuntut hak tidak terlepas dari pemenuhan kewajiban yang harus dilaksanakan. Pemenuhan, perlindungan dan penghormatan terhadap HAM harus diikuti dengan pemenuhan terhadap kewajiban asasi manusia dan tanggung jawab asasi manusia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, bernegara. Jelaskan maksudnya !

JAWAB : 1. Hakekat Pancasila jika ditinjau dari segi: a) Dari segi historis, istilah Pancasila pertama kalinya ditemukan dalam agama Buddha yang berarti lima aturan kesusilaan harus ditaati dan dikerjakan oleh seluruh penganut (awam) agama Buddha. Selain itu istilah Pancasila juga terdapat dalam buku Sutasoma karya Empu Tantular dan buku Negarakertagama, karya pujangga Empu Prapanca. b) Dari segi kultural, Lambang Garuda Pancasila yang merupakan hasil karya Sultan Hamid al-Gadri II yang dibahas dan diterima oleh Panitia Lencana Negara yang diketuai oleh Mohammad Yamin yang disahkan menjadi lambang Negara dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 1951, dan berlaku surut mulai tanggal 17 Agustus 1950. c) Dari segi yuridis, Pancasila sebagai dasar negara memang berkonotasi yuridis dalam arti melahirkan berbagai peraturan perundangan yang tersusun secara hirarkis dan bersumber darinya; sedangkan Pancasila sebagai ideologi dapat dikonotasikan sebagai program sosial politik tempat hukum menjadi salah satu alatnya sebagai sumber dari pancasila. Alasan lain Pancasila harus menjadi paradigma dalam pembangunan hukum adalah terdapat dalam penjelasan UUD 1945, TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 dan sebagai Norma Fundamental Negara. d) Dari segi filosofis, Pancasila lahir dari kedua sumber yang ada pada bangsa Indonesia, yaitu sumber budaya bangsa dan sumber ajaran agama. Dengan demikian hakekatnya falsafah Pancasila merupakan perpaduan atau sintesa yang sangat harmonis, jauh dari pertentangan satu sama lain.

2. Kedudukan dan fungsi MPR sebelum dan setelah Amandemen Sebelum Amandemen
MPR merupakan lembaga tertinggi negara sebagai pemegang dan pelaksana sepenuhnya kedaulatan rakyat. Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh lembaga negara yang lain, termasuk penetapan GBHN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden/Mandataris. Memberikan penjelasan yang bersifat penafsiran terhadap putusan-putusan Majelis. Menyelesaikan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden Wakil Presiden. Meminta pertanggungjawaban dari Presiden/ Mandataris mengenai pelaksanaan Garis-Garis Besar Haluan Negara dan menilai pertanggungjawaban tersebut. Mencabut mandat dan memberhentikan Presiden dan memberhentikan Presiden dalam masa jabatannya apabila Presiden/mandataris sungguh-sungguh melanggar Haluan Negara dan/atau Undang-Undang Dasar. Mengubah undang-Undang Dasar. Menetapkan Peraturan Tata Tertib Majelis. Menetapkan Pimpinan Majelis yang dipilih dari dan oleh anggota. Mengambil/memberi keputusan terhadap anggota yang melanggar sumpah/janji anggota.

Setelah Amandemen
MPR berkedudukan sebagai lembaga tinggi negara yang setara dengan lembaga tinggi negara lainnya seperti Lembaga Kepresidenan, DPR, DPD, BPK, MA, dan MK. Menghilangkan supremasi kewenangannya Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena presiden dipilih secara langsung melalui pemilu) Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD. Melantik presiden dan/atau wakil presiden Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam Pemilu sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan. MPR tidak lagi memiliki kewenangan untuk menetapkan GBHN

3. Bagi suatu negara, ideologi merupakan sesuatu yang berfungsi sebagai pandangan hidup dan petunjuk arah semua kegiatan hidup serta penghidupan suatu bangsa di berbagai aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Ideologi diperlukan oleh suatu bangsa untuk mewujudkan tujuan negaranya.

Fungsi dan makna suatu ideology bagi suatu bangsa antara lain: a) Alat untuk dipakai masyarakat dalam mengenal dan mengukur diri sendiri. b) Pemberi harapan pada masyarakat untuk mengatasi dan menyelesaikan problem sosialnya, dengan demikian gagasan atau ideologi itu diaktulisasikan oleh pendukungnya. c) Ideologi berfungsi mempengaruhi, ideologi diharapkan dapat mempengaruhi dan menyesuaikan perilaku pendukungnya dengan gagasan-gagasan yang ada dalam ideologi tersebut.

4. Secara harfiah (etimologis) istilah paradigma mengandung arti model, pola atau contoh. Menurut Thomas S. Khun, paradigma tidak lain merupakan asumsi-asumsi teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai) yang merupakan sumber hukum, metode serta cara penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri dan karakter ilmu pengetahuan tersebut.

Makna Pancasila sebagai paradigma dalam kehidupan berbangsa dapat diartikan sebagai asumsi / penilaian-penilaian Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Pancasila sebagai paradigma dapat diklasifikasikan menjadi: a. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik b. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi c. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya d. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Pertahanan Keamanan e. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK f. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Hukum

5. Pengertian dan persepsi pemenuhan hak dan kewajiban suatu warga negara harus memiliki keseimbangan. Artinya warga negara tidak hanya memiliki hak melainkan juga harus memenuhi kewajibannya sebagai warga negara.

Pelaksanaan hak-hak asasi manusia tidak dapat dituntut pelaksanannya secara mutlak karena penuntutan secara mutlak berarti melanggar hak asasi yang sama dari orang lain. Pemenuhan hak-hak dari masing-masing warga juga harus memperhatikan segala aspek termasuk aspek dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, bernegara.

*****

You might also like