You are on page 1of 10

14

BAB III
METODE PERANCANGAN

Bab ini menjelaskan secara terperinci mengenai proses perancangan


sampai pembuatan antenna dan adapun ide dasar dari perancangan antena .
Dimana dalam metode perancangan tersebut telah terbukti dengan menggunakan
saluran mikrostrip dapat meningkatkan bandwidth sebesar 1.109GHz, rancangan
tersebut menggunakan jenis bahan substrat RT/ Duroid 5880 dengan konstanta
dielektrik 2.2, loss tangent 0.79 dan ketebalan udara (Thickness) 0.007mm.

Dari hasil metode tersebut penulis membuat modifikasi perancangan pada


saluran catu dengan pinggir patch untuk menghasilkan bandwidth yang lebih
besar. Penulis menggunakan tebal substrate yang berbeda dengan paper yaitu
seperti yang disebutkan diatas. Sehingga dari modifikasi tersebut dapat
meningkatkan bandwidth sebesar 86.3603GHz pada frekuensi kerja 44.376GHz.

Perancangan dimulai dengan menentukan frekuensi kerja dari antena,


kemudian melakukan pemilihan jenis substrate yang akan digunakan beserta
parameter-parameter yang ada. Selanjutnya melakukan penghitungan lebar dan
panjang patch antena yang disesuaikan dengan frekuensi kerja 44.376GHz,
dilanjutkan dengan lebar saluran catu untuk menentukan besar impedansi saluran
sebesar 50 Ohm. Dari hasil penghitungan Bowtie Patch Antennas dimasukan ke
dalam perangkat lunak Microwave Office 2002 (MWO 2002) untuk mendapatkan
parameter-parameter antena yang diharapkan. Jika hasilnya sesuai akan dilakukan
pabrikasi dan pengukuran. Secara ringkas proses perancangan ini dapat dilihat
pada gambar flowchart sebagai berikut :
15

M u la i

M e n e n tu k a n fre k u e n s i k e rja
a n te n a

M e n e n tu k a n b a h a n d a n
p a r a m e t e r s u b s t r a t a n t e n a ( εr , σ ,
t a n δ, d a n t )

M e n g h itu n g u k u ra n p a tc h d a n
le b a r s a lu ra n c a tu

M e la k u k a n s im u la s i d a la m
p e ra n g k a t lu n a k u n tu k
m en d a p a tk a n p a ra m e te r a n te n a
(B W , Z in , p o la ra d ia s i, V S W R )
M e n g u b a h g e o m e tri a n te n a : W ,
L , S , L, d an d s

S esu ai

L a p o ra n a k h ir

Gambar 3.1. Flow Chart perancangan antenna


16

3.1 Spesifikasi Antena Perancangan

Perancangan antena mikrostrip Bowtie Patch Antennas dengan


menggunakan saluran catu berbentuk dasi kupu-kupu (Bowtie) ditunjukan untuk
menghasilkan lebar bandwidth sebesar 86.3603GHz dan bekerja pada frekuensi
25.674GHz. Impedansi masukan yang digunakan sebesar 50 Ohm pada saluran
catu. Dimana dalam perangkat lunak yang digunakan memiliki kekurangan yaitu
tidak adanya perhitungan untuk penerima gain namun dapat dihitung dengan
hasil sebesar 8 dB dan VSWR sebesar 1 (pada saat fr).

3.2Penentuan Substrate
Jenis substrate yang digunakan untuk antena mikrostrip akan
mempengaruhi parameter-parameter dalam perancangan karena tiap substrate
memiliki parameter-parameter yang berbeda [1]. Parameter yang perlu
diperhatikan adalah konstanta dielektrika relatif substrate (εr), rugi-rugi tangensial
(tan δ) dan tebal substrate (h), sedangkan tebal elemen penghantar (t) dan nilai
konduktivitas elemen penghantar (σ) dapat diabaikan. Pada perancangan ini
menggunakan jenis substrate RT/Duroid 5880 dengan konstanta dielektrik 2.3,
loss tangent 0.0012 dan ketebalan udara (Thickness) 0.007mm.

3.2.1Konstanta Dielektrik relatif Substrate


Jenis-jenis substrate untuk antena mikrostrip dibedakan oleh bahan
dielektrianya yaitu bahan yang terdapat diantara kedua lapisan penghantar.
Konstanta dielektrika ini merupakan parameter yang akan mempengaruhi
besarnya parameter-parameter lain terutama ukuran elemen peradiasi [1]. Jenis
substrate yang digunakan pada perancangan ini memiliki konstanta dielektrika
relatif yaitu εr = 2.3 dengan loss tangent sebesar 0.0012, dengan pertimbangan
dapat memberikan lebar pita yang luas.
Tebal substrate antena mikrostrip diukur dari ketebalan bahan
dielektrikanya, sedangkan tebal elemen penghantar merupakan tebal lapisan
17

penghantar yang menghimpit bahan dielektrika. Ketebalan substrate dapat


berpengaruh pada lebar pita. Tebal substrate tersebut dari bahan yang digunakan
yaitu h1 = 0.79 mm.

3.2.2Rugi Tangensial Substrate


Rugi tangensial pada substrate didapat dari lembar data material yang
digunakan [1]. Besar rugi tangensial pada substrate diusahakan sekecil mungkin,
jenis substrate yang digunakan dalam perancangan ini memiliki rugi tangensial
sebesar 0.0012.

3.2.3 Konduktivitas Elemen Penghantar


Konduktivitas elemen penghantar merupakan factor yang menentukan
baik tidaknya sifat penghantar listrik bahan [1]. Elemen penghantar untuk antena
mikrostrip digunakan copper (tembaga) dimana nilai konduktivitasnya adalah
5.8x107 S/m.

3.3 Perancangan Antena Mikrostrip


Perancangan patch antena mikrostrip menggunakan metode pencatuan
saluran mikrostrip dan impedansi masukan (impedansi karakteristik) 50 Ohm.
Alasan memilih lebar frekuensi antara 1 – 90 GHz dengan range frekuensi
antara 1.196 GHz – 87.556 GHz adalah untuk diaplikasikan dalam beberapa
sistem komunikasi. Secara lengkap alokasi frekuensi tersebut dapat dilihat pada
lampiran I. Dimana macam-macam aplikasi dari sistem tersebut diharapkan dapat
memakai hanya satu antena.

3.3.1 Validitasi Perancangan Dalam Piranti Lunak


Dalam melakukan perancangan antena mikrostrip penulis memandang dibutuhkan
suatu validitasi untuk membuktikan bahwa apa yang penulis lakukan dalam
18

simulasi dengan piranti lunak telah memenuhi standar prosedur untuk sebuah
perancangan, khususnya dalam menentukan settingan dalam piranti lunak.

W l1

ds

Gambar 3.1 Geometri antena perancangan ( l1=1.75 cm, l2=2 cm ,


l3=0.45 cm, ds=1.75 cm, ls=0.48 cm, wf =0.25 cm, W = 4 cm, L = 3.9 cm)

Berdasarkan paper acuan [7] penulis melakukan analisa dengan dasar


spesifikasi yang terdapat dalam paper acuan. Adapun W disini menunjukkan lebar
patch, pada L merupakan panjang patch, pada I1 merupakan jarak lebar garpu,
pada I2 merupakan tinggi garpu, pada I3 menunjukkan jarak antara ujung garpu
dengan ujung patch, pada ds menunjukkan jarak antara tepi patch dengan tepi
patch, pada Is merupakan lebar stub dan pada Wf menunjukakan lebar saluran
pencatu. Pertama penulis mendesain ulang antena mikrostrip dalam piranti lunak
kemudian memasukkan seluruh ukuran geometri (gambar (3.1.)) dan substrate RT
Duroid 5880. Selanjutnya setelah parameter-parameter dalam piranti lunak
dipenuhi didapat lebar-pita versi penulis seperti pada gambar (3.2.). Lalu hasil
simulasi tersebut dibandingkan dengan hasil yang terdapat dalam paper acuan
pada gambar (3.3).
19

Sample Bandwidth
0
4.1497 GHz 6.3935 GHz
-10 dB -10 dB
-10

-20

-30
DB(|S[1,1]|) ~
Sample
-40
4 4.5 5 5.5 6 6.5
Frequency (GHz)

Gambar 3.2 Bandwidth hasil simulasi

Gambar 3.3 Bandwidth hasil pengukuran return loss (dB)


terhadap frekuensi (GHz) antena perancangan

Setelah dilakukan perbandingan dapat disimpulkan bahwa hasil dari


rancangan antena mikrostrip versi penulis tidak mengalami perubahan yang
20

signifikan dengan hasil rancangan antena mikrostrip versi paper acuan seperti
terlihat pada gambar (3.3).

3.3.2Langkah Perhitungan Dimensi patch dan Ukuran Saluran


Mikrostrip

1. Menghitung lebar lebar saluran catu yang menggunakan perangkat lunak


Microwave Office 2002 dengan memasukan nilai ketebalan (h = 0.79mm)
dan konstanta dielektrik substrate (εr = 2.2), serta harga impedansi yaitu
50 Ohm. Maka hasil lebar saluran catu sebesar 3 mm.

2. Kemudian dengan menggunakan perangkat lunak microwave office 2002,


digambar patch bowtie (dasi kupu-kupu) beserta saluran pencatunya,
kemudian langkah-langkah selanjutnya sebagai berikut (Lampiran II):
 Buat EM File Translator baru dan simpan dengan nama file yang
diinginkan.

Kemudian memasukan informasi substrat yang akan dirancang


dengan : enclosure 100/50 pada dimensi dan divisi X, 100/50 pada
Y, dielectric layers h = 0.79mm, untuk ketebalan, εr = 2.3, untuk
konstanta dielektrik, 0.0012, untuk rugi tangensial pada substrat,
0.088 pada ketebalan diudara, dan boundaries udara 377 Ohm
pada bagian atas dan konduktor sempurna pada bagian bawah.

Berikutnya setting frekuensi mulai dari 1 GHz sampai 90 GHz


dengan step 1 GHz.

Setting grafik dan parameter pada pengamatan S jenis grafik


rectangular dengan satuan dB.

Setting grafik dan parameter pada pengamatan S jenis grafik smith


chart dengan satuan dB.
21

Setting grafik dan parameter pada pengamatan E-phi dan E_theta


jenis grafik antena plot dengan satuan derajat.
 Gambar hasil rancangan seperti diperlihatkan pada gambar

Jalankan proses simulasi dengan menggunakan perintah analyse.


 Untuk mendapatkan lebar pita yang optimal dengan merubah-
rubah ukuran panjang radiator, jenis-jenis substrate, perubahan
Thickness, perubahan saluran pencatu. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar
 Terakhir didapat hasil yang optimal dengan ketebalan dan titik catu
yang tepat.
22

3.3.3Hasil Rancangan patch Antena Mikrostrip dengan Saluran


Mikrostrip.
Hasil rancangan antena ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

W1 W2

ds1 ds2

wf

Gambar 3.5. Geometri antena hasil rancangan

Dimana :

1. Patch antena Bowtie (Dasi Kupu-kupu) : W1 & W2 = 40 mm (50Ω).


2. Saluran catu : ds1 = 4 mm (50Ω).
ds2 = 4 mm (50Ω).
Wf = 3 mm (50Ω).
23

Keterangan :
W1 : Lebar Radiator 1
W2 : Lebar Radiator 2
ds1 : Panjang Saluran Pencatu 1
ds2 : Panjang Saluran Pencatu 2
Wf : Lebar Saluran Pencatu Induk

You might also like