You are on page 1of 4

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan salah satu bidang ilmu dasar yang sangat penting. Dalam berbagai aspek kehidupan, hampir tidak ada hal yang dapat dipisahkan dari persoalan matematika. Mulai dari bidang politik, ekonomi, sosial, pertahanan dan keamanan, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan keseharian yang paling sederhana pun tidak bisa dilepaskan dari kalkulasi/perhitungan yang bersifat matematis. Sehingga ilmu hitung matematika menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai setiap manusia. Sepanjang sejarah peradaban umat manusia pun telah membuktikan bahwa umat umat terdahulu hingga kini telah terbiasa dengan perhitungan perhitungan yang bersifat matematis terutama hal hal yang berkaitan dengan kehidupan keseharian mereka seperti perdagangan. Dalam bidang perdagangan (bisnis) atau jual beli yang dilakukan manusia dalam kesehariannya, perhitungan matematis merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan dalam rangka memperoleh keuntungan atau menghemat biaya pengeluaran dalam aktifitas perdagangan atau jual beli tersebut. Dengan demikian ilmu hitung matematika menjadi hal yang sangat penting dan mendasar untuk dikuasai oleh setiap manusia dalam rangka mempermudah kehidupan umat manusia itu sendiri. Oleh karena itu, menjadi hal yang sangat penting untuk memikirkan dan menemukan metode atau cara bagaimana mewariskan ilmu hitung matematika melalui proses belajar dan mengajar yang mudah dari generasi ke generasi, sehingga kehidupan manusia dari waktu ke waktu semakin memperoleh kemudahan. Tetapi realitas dalam dunia pendidikan dari dulu hingga sekarang menunjukan bahwa ilmu hitung matematika merupakan ilmu yang tidak mudah untuk dipelajari bahkan terkesan menjadi momok bagi sebagian besar pelajar/siswa. Sehingga tidak sedikit akibat kesulitan yang mereka hadapi dalam belajar matematika, menyebabkan mereka enggan dan frustasi untuk belajar matematika. Dan akibatnya hanya sebagian kecil saja yang sungguh sungguh mempelajarinya sehingga menguasai ilmu hitung matematika dengan baik. Hal ini menjadi sangat ironis, karena ilmu dasar yang seharusnya dikuasai oleh setiap orang tetapi faktanya hanya dikuasai oleh sebagian kecil orang saja. Selain karena sifat dan karakter ilmu hitung matematika itu sendiri, hal lain yang juga mungkin menjadi penyebab sulitnya seseorang siswa/pelajar menguasai ilmu hitung matematika adalah metodologi atau cara yang digunakan untuk proses belajar dan mengajar

ilmu tersebut. Karena metode yang digunakan tidak tepat menyebabkan tidak sedikit dari siswa/pelajar yang gagal dalam mempelajari ilmu hitung matematika. Melihat realitas tersebut di atas maka menjadi sangat urgen adanya kreatifitas baru yang dapat membuat ilmu hitung matematika menjadi hal yang mudah untuk dipelajari dan dikuasai oleh setiap orang, sehingga dengan ilmu dasar tersebut akan semakin memudahkan jalan kehidupan umat manusia. Di sisi lain, kondisi sosial kehidupan remaja terutama para pelajar, pelajar Sekolah Menengah Atas khususnya, saat ini telah menunjukan realitas yang cukup memprihatinkan. Tawuran pelajar yang terjadi hampir setiap tahun menunjukan kepada kita semua betapa golongan manusia yang dianggap terdidik, dalam hal ini adalah pelajar/mahasiswa, yang seharusnya menampilkan dirinya sebagai orang yang berilmu dan berakhlak, menghargai dan menghormati sesama, tetapi fakta menunjukan hal yang sebaliknya. Hal ini cukup memprihatinkan dan menuntut perhatian serius kepada para pelaku dan pemangku kebijakan di bidang pendidikan, sehingga akar masalah dan solusi dari permasalahan pelajar tersebut dapat diketahui dan segera diimplementasikan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Telah jamak diketahui dan dipahami bersama bahwa mayoritas penduduk negeri Indonesia adalah beragama Islam. Dan fakta buruknya kondisi pelajar sebagaimana tersebut di atas merupakan kondisi yang menimpa mayoritas pelajar islam. Hal ini sungguh ironis, mengingat bahwa umat Islam memiliki pedoman hidup yang sangat mulia yaitu Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Pelajar Islam yang seharusnya mempedomani Al Quran sebagai petunjuk jalan hidupnya, rambu rambu dalam menuntun perilakunya tetapi malah bertolak belakang dengan yang seharusnya dilakukan. Demikian pula Sunnah Rasulullah SAW yang seharusnya menjadi teladan dalam hidupnya, seolah diacuhkan begitu saja tergantikan oleh gaya hidup hedonis yang menuhankan hawa nafsunya. Kondisi yang menimpa pelajar Islam tersebut dapat terjadi akibat dari lemahnya pemahaman mereka terhadap Al Quran yang seharusnya menjadi pedoman hidup mereka, ditambah lagi sedikitnya pengetahuan mereka terhadap sosok manusia yang seharusnya menjadi idola dan teladan dalam hidupnya yaitu Nabi Muhammad SAW. Akibat yang kemudian muncul adalah mudahnya mereka terpengaruh oleh nilai nilai baru yang bersifat destruktif seperti budaya liberalisme yang menjauhkan mereka dari agamanya. Sehingga kehidupan mereka tidak lagi terkontrol oleh nilai nilai Al Quran yang seharusnya mereka jadikan pedoman dalam kehidupannya. Berdasarkan penelusuran melalui media cetak maupun elektronik, dapat diketahui bagaimana kondisi generasi muda Indonesia saat ini, terutama para pelajar yang masih

berusia remaja. Dalam setahun terakhir dapat diketahui bahwa telah terjadi tawuran antar pelajar yang telah menewaskan seorang pelajar salah satu sekolah di Jakarta. Begitu juga di Makasar, telah terjadi tawuran antar mahasiswa. Di Surabaya terdeteksi bahwa 92% alat komunikasi seluler milik pelajar sekolah menengah sewilayah kota Surabaya mengandung pornografi, demikian pula halnya kasus hamil di luar nikah yang hampir pasti terjadi setiap tahun akibat kehidupan yang permisif di antara para pelajar. Bahkan kasus yang cukup mencengangkan, berdasarkan laporan pencatatan Komnas Perlindungan Anak bahwa dalam setiap tahun terjadi kasus sebanyak 40 ribu hingga 70 ribu remaja wanita menjadi korban sindikat perdagangan seksual. Dan hal ini tak bisa dilepaskan dari kondisi pendidikan di negeri ini yang sungguh cukup memprihatinkan. Dengan melihat kedua fakta tersebut di atas, maka perlu adanya terobosan, penelitian atau kreatifitas baru oleh seorang guru/pendidik terutama para guru di bidang ilmu hitung matematika untuk menciptakan metodologi pembelajaran yang dapat mempermudah para siswa/pelajar Islam khususnya untuk menguasai ilmu hitung matematika sebagai ilmu dasar kehidupan dan ilmu dasar penguasaan teknologi sekaligus menginternalisasikan nilai nilai yang terkandung dalam Al Quran ke dalam diri para siswa/pelajar Islam khususnya. Sehingga para siswa/pelajar tidak hanya mengerti dan paham tentang ilmu hitung matematika saja melainkan juga tertanam dalam diri mereka nilai nilai Al Quran yang menjadi pedoman hidupnya, yang menjadikan mereka manusia yang berilmu dan berakhlak mulia. Dengan demikian harapan yang muncul adalah terlahirnya generasi Qurani yang juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah yang dimaksud dengan nilai nilai Al Quran terkait dengan materi pembelajaran matematika di tingkat sekolah menengah atas ? 2. Bagaimanakah metodologi pembelajaran matematika yang sekaligus dapat menginternalisasikan nilai nilai Al Quran dalam proses pembelajaran matematika di tingkat sekolah menengah atas?

1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui karakteristik nilai nilai Al Quran yang berkaitan dengan materi pembelajaran matematika di sekolah menengah atas 2. Untuk mengetahui dan mengembangkan metodologi pembelajaran matematika yang sekaligus menginternalisasikan nilai nilai yang terkandung di dalam Al Quran

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Dari aspek teoritis a. Sebagai sumbangsih dalam pengembangan metodologi pembelajaran terutama pembelajaran matematika di tingkat sekolah menengah atas yang mampu sekaligus menginternalisasikan nilai nilai Al Quran ke dalam diri siswa b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya dalam topik yang relevan.

1.4.2. Dari aspek praktis a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai input bagi pimpinan/kepala sekolah dalam menentukan kebijakan kebijakan terkait pembinaan dan pembentukan karakter dalam diri para siswa/pelajar Islam khususnya. b. Sebagai bahan referansi bagi para guru pengampu bidang studi matematika terutama tingkat sekolah menengah atas untuk mengembangkan rancangan dan metodologi pembelajaran matematika yang dapat sekaligus menginternalisasikan nilai nilai Al Quran

You might also like