You are on page 1of 2

SUPLEMEN PRAKTIKUM PENGOLAHAN AIR MINUM Oleh : Sugeng Abdullah, SST, MSi.

Pemenuhan persyaratan fisik Tidak keruh (jernih), dapat dilakukan dengan : koagulasi- flokulasi, pengendapan (sedimantasi), penyaringan (filtrasi). Koagulan yang lazim dipakai diantaranya tawas, ferosulfat, ferichlorida, Poly Ammonium Chlorida (PAC), biji kelor. Tidak berwarna dapat dilakukan dengan : koagulasi-flokukasi berbasis silikon, aerasi. Tidak berbau / tidak berasa dapat dilakukan dengan : distilasi, ion exchange, filter karbon aktif / antrasit, aerasi, air stripping, deklorinasi dengan Na-thiosulfat. Pemenuhan persyaratan kimia : Kondisi pH tidak ekstrim dapat dilakukan dengan penambahan larutan kapur untuk menaikan pH atau HCl untuk penurunan pH. Tidak mengandung Fe & Mn berlebihan dapat dilakukan dengan aerasi, filter pasir aktif media KMnO4 , filtrasi media MnO2, koagulasi-flokulasi (untuk Fe&Mn dalam bentuk senyawa organik), ion exchange. Tidak mengandung zat organik berlebihan dapat dilakukan dengan koagulasi kimia, aerasi, filtrasi. Tidak sadah dapat dilakukan dengan merebus air, ion exchange zeolit atau resin. Tidak mengandung CO2 agresif dapat dilakukan dengan kontak / filtrasi media marmer. Tidak salin dapat dilakukan dengan distilasi, freezing, demineralisasi, ion exchange, membran RO. Tidak mengandung logam berat dapat dilakukan dengan elektro coagulating, metal removal, distilasi, membran RO. Teknik ini dapat menghilangkan semua partikel terlarut, tersuspensi bahkan semua mineral juga dapat dihilangkan, sehingga air yang diolah menjadi setara air murni. Tidak mengandung racun dapat dilakukan dengan netralisasi racun, filter karbon aktif. Tidak kekurangan Mineral dapat dilakukan dengan penambahan mineral tertentu (mineral enrichment). Pemenuhan persyaratan mikrobiologi Tidak terdapat Nematoda dapat dilakukan dengan filtrasi polister. Tidak mengandung patogen dapat dilakukan dengan disinfeksi menggunakan kaporit (Chlor), Na-hypoklorit, KMnO4, Ozon, radiasi UV-C, perebusan / pemanasan, Sodis. Pemenuhan persyaratan Radioaktif Hindarkan dari sumber radiasi pengion. Sumber bacaan utama :
1. 2. 3. 4. BPPT (1999), Kesehatan Masyarakat dan Teknologi Peningkatan Kualitas Air. Linsley, RK dan Franzini, BJ. (1995), Teknik Sumber Daya Air, penerbit Erlangga Jakarta Sugeng A (2005), CD-Kliping berita dan artikel dari internet Salvato (1972), Environmental engineering & Sanitation, John Willy & Sons, NY.

PRAKTIKUM PENGOLAHAN AIR


(skiming bagi mahasiswa PSKM -UNSOED Purwokerto)

Penentuan dosis koagulan (dengan jar test) 1. Masukkan air baku dalam 6 buah beaker glas masing-masing 1000 ml. 2. Tambahkan koagulan dengan dosis yang berbeda tiap beeker glass (misal : 1ml, 2ml, 3ml, 4ml, 5ml dan 6ml). 3. Tempatkan beaker glass dan pasang pengaduk. 4. Aduk cepat 1-5 menit (100-300rpm) 5. Aduk lambat 10-15 menit (10-30rpm) 6. Biarkan agar mengendap selama 20 30 menit. 7. Pilih dan tentukan dosis yang memberikan hasil penjernihan yang paling baik (yakni, dosis koagulan paling sedikit dengan hasil paling jernih) 8. BILA PERLU, Periksa keasaman (pH). Kemudian tambahkan larutan kapur hingga pH 7. Catat jumlah larutan kapur yang dipakai. Menghilangkan kekeruhan air (sistem curah / batch) 1. Masukan air baku sebanyak 1000 ml kedalam wadah 2. Tambahkan koagulan sebanyak sesuai dosis yang terpilih dalam jar test. 3. Aduk cepat 1-5 menit (100-300rpm) 4. Aduk lambat 10-15 menit (10-30rpm) 5. Biarkan agar mengendap selama 20 30 menit. 6. Tambahkan larutan kapur sebanyak sesuai hasil jar test. 7. Lakukan filtrasi dengan saringan pasir cepat (SPC), dan tampung air hasil filtrasi. 8. Bila Perlu , lakukan pemeriksaan pH, warna dan kekeruhan air sebelum dan sesudah dilakukan pengolahan. Menghilangkan warna air (gambut / tannin / lignin) Kerjakan seperti pada prosedur menghilangkan kekeruhan diatas. Sebelum diberi koagulan biasa, tambahkan terlebih dahulu koagulan berbasis silikon, atau tambahkan lempung sampai tampak keruh pekat. Menghilangkan Fe & Mn (dengan aerasi atau pasir aktif) Air baku di pompa kemudian diaerasi. Tampung air dan biarkan agar flok mengendap. Saring dengan SPC. Air baku disaring dengan pasir aktif ( pasir yang telah direndam dengan KMnO4) Menghilangkan logam berat (dengan electro coagulating) Masukan air kedalam wadah. Pasang elektroda (anoda dan katoda). Hidupkan alat (power on). Biarkan beberapa saat. Matikan (off), kemudian pisahkan endapan (sedimen) dan apungan (scum). Lakukan penyaringan dengan SPC. Menghilangkan patogen (dengan radiasi UV-C) Air yang jernih di lewatkan pada kolom yang telah dipasang lampu Ultra Violet C. Atur debit sesuai dengan dosis radiasi dan kapasitas yang telah ditentukan pabrik. HATI-HATI, sinar UV-C tidak boleh mengenai mata dan kulit secara langsung, karena dapat menyebabkan kebutaan atau kulit terbakar. Purwokerto, 23 Desembar 2006 Sugeng Abdullah, SST, MSi Bengkel Kerja Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto, Poltekkes Semarang.

You might also like