Professional Documents
Culture Documents
PROGRAM PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2013
Nasogastric Tubes (NGT) sering digunakan untuk menghisap isi lambung, juga digunakan untuk memasukan obat-obatan dan makananan. NGT ini digunakan hanya dalam waktu yang singkat.
Tindakan pemasangan Selang Nasogastrik adalah proses medis yaitu memasukkan sebuah selang plastik ( selang nasogastrik, NG tube) melalui hidung, melewatu tenggorokan dan terus sampai ke dalam lambung. Nasogastrik: Menunjuk kepada jalan dari hidung sampai ke lambung. Selang Nasogastrik adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung (melewati nasopharynx dan esophagus) menuju ke lambung. Singkatan untuk Nasogastrik adalah NG. Selangnya disebut selang Nasogastrik. "Nasogastric"terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin dan dari bahasa Yunani, Naso adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan
berasal dari Latin nasusuntuk hidung atau moncong hidung. Gastik berasal dari bahasa Yunani gaster yang artinya the paunch (perut gendut) atau yang berhubungan dengan perut. Istilah nasogastric bukanlah istilah kuno melainkan sudah disebut pada tahun 1942.
A. Definisi NGT Selang nasogastrik atau NGT adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara oral. Juga digunakan untuk mengeluarkan isi lambung.
dalam lambung(cairan,udara,darah,racun).
2. Untuk memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan atau
nutrisi)
3. Untuk membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa
dan
mengalirkan
untuk
pasien
yang
sedang
melaksanakan operasi pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery (pemulihan dari general anaesthesia)
Komplikasi yang disebabkan oleh tidak tepat kedudukan selang Komplikasi yang disebabkan oleh efek zat nutrisi
D. Indikasi
1. Pasien dengan distensi abdomen karena gas, darah atau cairan 2. Keracunan makanan atau minuman 3. Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT 4. Untuk diagnosa atau analisa isi lambung 5. Persiapan operasi dengan general anestesi.
E. Kontraindikasi
1. Pasien dengan riwayat esophageal stricture dan esophageal varises 2. Pasien dengan gatric bypass surgery 3. Pasien Koma (tanpa tindakan proteksi airway) 4. Pasien dengan maxillofacial injury atau anterior fossa skull fracture.
F. Hasil yang diharapkan 1. Pasien tidak mempunyai keluhan mual dan muntah 2. Nyeri karena distensi abdomen berkurang 3. Kebutuhan nutrisi terpenuhi 4. Tidak terjadi aspirasi.
G. Dokumentasi
Lakukan pencatatan terhadap hal-hal berikut pada lembar dokumentasi: 1. Tanggal dan waktu insersi selang 2. Warna dan jumlah cairan yang keluar 3. Ukuran dan tipe selang
4. Toleransi pasien terhadap prosedurAsuhan Keperawatan
H. Pangkajian 1. Pengkajian berfokus pada riwayat masalah sinus atau nasal, adanya
distensi abdomen, nyeri dan muntah, ukuran NGT yang digunakan sebelumnya (jika ada)
2. Biodata pasien: nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat
I.
Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien denga pemasangan NGT adalah:
1. Gangguan pemenuhan nutrisi ; kurang dari kebutuhan 2. Gangguan rasa nyaman ; mual dan muntah 3. Kurang pengetahuan
J.
Perencanaan secara umum Perencanaan untuk pemasangan NGT sesuai dengan tujuan dan manfaat tindakan, indikasi dan kontraindikasi. Perencanaan keperawatan bertujuan untuk menghindari beberapa komplikasi.
1. Komplikasi Mekanis
Bersihkan sonde dengan menyemprotkan air sedikitnya tiap 24 jam agar tidak terjadi sumbatan pada lumen NGT. Lekatkan sonde pada hidung pasien dengan plester tanpa menimbulkan rasa sakit dan tinggikan kepala pasien untuk menghindari dislokasi sonde.
2. Komplikasi pulmonal
Untuk menghindari aspirasi kecepatan aliran nutrisi tidak boleh terlalu tinggi, letak sonde mulai hidung sampai ke lambung harus sempurna
3. Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan
sonde Sonde sebelum dipasang harus diukur secara individual, lekatkan dengan sempurna, pastikan NGT tidak bergeser.
Komplikasi metabolic hiperglikemia dan komplikasi di usus (diare, perut terasa penuh, rasa mual terutama pada masa permulaan pemberian nutrisi).
K. Evaluasi
Setelah melakukan proses keperawatan baik dari hari hasil pengkajian, diagnosa dan perencanaan pemasangan NGT perlu dikaji hasil yang diharapkan sudah tercapai atau belum. Pengkajian yang terus menerus terhadap criteria hasil yang diharapkan sehingga tercapai tindakan keperawatan yang berkualitas.
1. Tidak terjadi komplikasi aspirasi, nasal irritation, epistaxis,
DAFTAR PUSTAKA Boedihartono, (1994), Proses Keperawatan di Rumah Sakit, Jakarta Brooker, Christine, (2001), Kamus Saku Keperawatan Ed. 31, EGC, Jakarta FKUI, (1995), Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Binarupa Aksara, Jakarta
Smeltzer, Susanne, C, (2001), Keperawatan Medikal Bedah, Ed.8 Vol.3, EGC, Jakarta