You are on page 1of 10

1

ODONTOMA 2

Odontoma dikenal sebagai tumor odontogenik jaringan keras, yang ditandai dengan pertumbuhannya yang lambat. Tumor ini terdiri dari email, dentin, sementum dan kadang-kadang jaringan pulpa. Berdasarkan klasifikasi terbaru dari WHO tahun 2005, odontoma dibagi menjadi 2 jenis yaitu kompleks odontoma dan compound odontoma Compound odontoma muncul sebagai bentuk gigi kecil yang jumlahnya banyak atau gigi rudimenter, sedangkan complex odontoma muncul sebagai konglomerasi yang tidak teratur dari jaringan keras. ODONTOMA COMPLEKS Definisi Odontoma compleks merupakan tumor odontogenetik, terdiri dari massa yang terkalsifikasi dari jaringan keras dan lunak gigi, yang menunjukkan susunan struktur gigi yang terkalsifikasi mengalami kelainan. Diferensiasi strukturalnya buruk, sedikit menyerupai bentuk normal gigi. Ini berbentuk massa jaringan keras gigi seperti kembang kol yang dikelilingi oleh folikel fibrosa pathogenesis. Odontoma compleks beasal dari dental lamina atau organ enamel pada gigi normal. Trauma pada daerah pembentukan gigi juga dapat menyebabkan odontoma. Etiologi Etiologi complex odontoma tidak diketahui. Ada beberapa teori yang sudah diajukan, seperti trauma lokal, infeksi, riwayat keluarga dan mutasi genetik, ada pula yang menambahkan bahwa odontoma diwariskan kemungkinan dari gen mutant post natal dengan kontrol genetik perkembangan gigi. Gambaran Klinis Asymtomatik, biasanya terjadi pada usia dekade kedua dan ketiga. Odontoma compleks jarang terjadi dibandingkan odontoma compound. Sering ditemukan dengan

gigi yang tidak erupsi, biasanya sering terjadi pada region molar pertama dan molar kedua rahang bawah. Bisa berasal dari tooth bud dari gigi impaksi atau supernumerary teeth. Lesi kecil, jarang menjadi besar, namun bisa menjadi besar sampai 6 cm sehingga menyebabkan ekpansi rahang.

Gambaran Radiografis Complex odontoma menunjukkan gambaran radiopak pada struktur gigi yang dikelilingi garis radiolusen tipis. Massa gabungan tunggal seperti material dan tak ada kemiripan anatomi gigi apapun. Muncul sebagai massa yang buram dikelilingi oleh tepi sempit lucent.

Gambaran Histopatologik Susunan jaringan gigi, enamel, matriks enamel, dentin, jaringan pulpa dan sementum mengalami kelainan, tetapi memiliki pola radial. Jaringan ini dikelilingi oleh kapsul jaringan penyambung yang tipis.

Terapi Odontoma memiliki potensi pertumbuan yang terbatas. Perawatannya adalah dengan enukleasi atau kuretase jika odontoma merupakan sumber potensial obstruksi pada gigi yang erupsi sebagai fokal infeksi. Odontoma complex yang besar harus diambil untuk mengembalikan tulang yang normal dan untuk mencegah fraktur rahang.

ODONTOMA COMPOUND Definisi Odontoma compound merupakan tumor odontogenetik yang terjadi karena divisi benih gigi yang berulang atau kelainan pada dental lamina dengan pembentukan benih gigi. Odontoma ini dimulai sebagai lesi lunak pada tulang selama periode pembentukan gigi. Gambaran Klinis a) Tumbuh lambat, lesi non infiltrative b) Paling banyak terjadi di maksila, khususnya di anterior rahang atas (region incisive caninus) c) Dapat terjadi pada pria dan wanita pada regio gigi yang erupsi dan tidak erupsi. d) Muncul pada decade kedua dan ketiga kehidupan e) Kegagalan erupsi gigi tetap karena pengaruh odontoma compound. f) Lebih sering terjadi dibandingkan dengan compleks odontoma.

Gambar. Compound Odontoma

Gambar. Foto Intraoral menunjukkan erupsi odontoma pada region anterior diantara insisivus dan kaninus Rahang bawah Gambaran Radiografis Odontoma compound terlihat sebagai gigi yang mengalami malformasi atau menyerupai gigi yang dikelilingi oleh zona radiolusen yang tipis. Compound odontoma menunjukkan kumpulan struktur yang mirip gigi dengan ukuran dan bentuk variatif dikelilingi daerah radiolusen yang tipis. Memiliki massa gigi lebih dari 20 gigi-gigi kecil dengan srtuktur cacat serta berhubungan dengan gigi yang erupsi.

Gambar. Radiografi intraoral (periapikal) menunjukkan lesi radiopak kompatibel dengan senyawa odontoma antara insisivus lateral kiri dan caninus.

Gambar. Mandibular cross-sectional occlusal radiograph menunjukkan senyawa odontoma yang terdefinisi dengan batas halus. Lesi radiopak, muncul seperti sejumlah dentikel atau struktur gigi. Gambaran histopatologik Secara histologist, lesi berbentuk gigi yang nyata secara anatomic, kecil dengan email, dentin, pulpa dan sementum yang dikelilingi oleh kapsul jaringan penyambung yang menggambarkan suatu folikel.

Terapi Pengambilan secara bedah dengan enukleasi merupakan melalui pilihan insisi perawatan, odontoma compound dapat mempredisposisi perubahan kistik dan menyebabklan destruksi tulang. Odontoma mukosa intraoral dapat ditangani dan pengambilan yang adekuat pada tulang yang membuka

lesi. Jika terkalsifikasi, odontoma tidak dapat terjadi lagi, rekurensi lebih sering terjadi setelah pengambilan yang tidak adekuat dari tahap dini lesi. Pengambilan jaringan lunak direkomendasikan untuk mencegah rekurensi.

CEMENTOMA Definisi Cementoma merupakan neoplasma /tumor jinak pada rahang yang berasal dari jaringan mesenkim dan berhubungan dengan ligament periodontal. Cementoma diklasifikasikan oleh WHO, 1971 menjadi 4 bagian, yaitu : a) Cementifying fibroma b) Benign cementoblastoma/ true cementoma c) Periapikal cemental dysplasia d) Gigantiform cementoma Gambaran Klinis Gigi vital/normal, asymptomatis, tidak ada deformitas fasial kecuali l lesi sangat besar. Paling sering di periapikal regio anterior RB. Sementoma lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pria, umumnya pada usia > 40 tahun, dan sering pada ras negroid. Gambaran Radiografis Terdiri dari 3 stadium: a) Stadium 1 : fase osteolitik, berisi jaringan ikat dan terlihat radiolusen bulat batas jelas, sama dengan granuloma atau kista. Untuk membedakannya, apabila warna gigi normal, gigi vital dan tidak ada riwayat trauma/ pulpitis, kemungkinan besar adalah cementoma. b) Stadium 2 : fase osteoblastik, mulai tampak kalsifikasi (tampak radiopak) di tengah lesi, kadang kadang tampak seperti hipersementosis. Resorpsi akar yang biasanya terjadi pada tumor jinak/sklerosis tulang tidak pernah terjadi pada cementoma. c) Stadium 3 : fase mature, kalsifikasi yang terjadi makin komplit. Gambaran khasnya adalah adanya space radiolusen yang memisahkan massa kalsifikasi dengan tulang normal disekitarnya. . Gambaran radiopak dibatasi radiolusen (bentuk seperti bulan sabit dengan apek gigi pada

bagian konkafnya). Gambaran ini membedakan cementoma dari osteosklerosis, condensing osteitis, endostosis, dan lesi lainnya dimana lesi tidak terpisah jelas dengan tulang sekitarnya

Stadium I Differensial Diagnosa:

Stadium II

Stadium III

Stadium 1: Abses, granuloma, kista periapikal, kista traumatik Stadium 2: condensing ostetis , tulang sklerotik Stadium 3 : odontoma Terapi Penatalaksanaan pada sementoma tidak diperlukan, karena setelah mengalami kalsifikasi cementoma ini bersifat stabil dan tidak menyebabkan komplikasi. Gigi sebaiknya tidak diekstraksi dan tidak diperlukan perawatan endodontik.

DAFTAR PUSTAKA Preetha A, Balikai BS, Sujatha D, Pai A, Ganapathy KS. Complex odontoma. Gen Dent. 2010 May-Jun;58(3):e100-2. PubMed PMID: 20478785.
2.

1.

Piattelli A, Perfetti G, Carraro A. Complex odontoma as a periapical andinterradicular radiopacity in a primary molar. J Endod. 1996 Oct;22(10):561-3.PubMed PMID: 9198447. Nelson BL, Thompson LD. Compound odontoma. Head Neck Pathol. 2010 Dec;4(4):290-1. doi: 10.1007/s12105-010-0186-2. Epub 2010 Jun 9. PubMed PMID:20533004; PubMed Central PMCID: PMC2996496. Ackermann GL, Altini M. The cementomas--a clinicopathological reappraisal. J Dent Assoc S Afr. 1992 May;47(5):187-94. PubMed PMID: 1401415. Kreutzer R, Wohlsein P, Staszyk C, Nowak M, Sill V, Baumgrtner W. Dental benign cementomas in three horses. Vet Pathol. 2007 Jul;44(4):533-6. PubMed PMID:17606518. Schneider MS, Bise RN. Cementoma--presentation predicates approach. JCraniofac Surg. 1990 Jul;1(3):143-6. PubMed PMID: 2098170. Al-Shaham AA, Samher AA. Cemento-ossifying fibroma of the maxilla. J Plast Surg Hand Surg. 2010 Dec;44(6):318-21. doi: 10.3109/02844311003683713. PubMedPMID: 21446812.

3.

4.

5.

6.

7.

You might also like