You are on page 1of 77

Patofisiologi

sel
drS. Kusmardi, ms

Lingkup bahasan

1. DEFINISI PATOFISIOLOGI
2. 3. 4. FUNGSI DAN STRUKTUR SEL PATOFISIOLOGI SEL SEL KANKER

1. DEFINISI PATOFISIOLOGI

Patologi
Ilmu yang mempelajari kelainan fungsi dan struktur yang bermanifestasi sebagai penyakit pada organ/sistem Rudolf Virchow: dasar terjadinya penyakit ialah jejas pada sel

Fisiologi
Ilmu yang mempelajari sifat, fungsi, mekanisme yang terjadi di dalam tubuh organisme. Patofisiologi : Fisiologi yang patologis (sifat, fungsi, mekanisme yang terjadi pada kelainan yang bermanifestasi sebagai penyakit)

2. FUNGSI DAN STRUKTUR SEL

Struktur Sel
Sumber : Internet

Sumber : Internet

3. PATOFISIOLOGI SEL

Langsung
Jejas sel

Gangguan pada membran sel

Tidak langsung

Jejas reversibel

Jejas ireversibel

Adaptasi sel

Kematian sel

Penyebab Jejas
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Hipoksia Kimiawi/obat Agen fisik Mikroorganisme Reaksi imunologik Defek genetika Ketidakseimbangan nutrisi Penuaan

1. HIPOKSI
(GANGGUAN RESPIRASI AEROB/OKSIDASI)

PENYEBAB JEJAS DAN NEKROSIS PLG UTAMA PENYEBABNYA :


Kegagalan kardiorespirasi oksigenisasi darah tidak memadai. Anemia, keracunan CO karbonmonooksi Hb transport O2 terhambat. Sumbatan lumen pembuluh darah oleh bekuan darah atau penyakit2 vaskuler (paling sering).

EFEK : ADAPTASI NEKROSIS CONTOH : Penyempitan arteri femoralis atrofi sel otot skelet
tungkai.

2.KIMIAWI/OBAT
Logam berat (timah, merkuri)
Saraf Sel darah merah ginjal

CCl4 :merusak sel hati Asetaminofen

2. KIMIAWI/OBAT BAHAN FISIOLOGIS dg konsentrasi berlebih


Contoh : glukosa osmosa sel terganggu jejas

RACUN, menyebabkan:
permeabilitas membran homeostasis osmosa kerusakan enzim/ kofaktor Targetnya sangat selektif pada jar penyerapan, transport dan metabolisme/degrradasi bahan tsb. Contoh : barbiturat hati mercuri klorida lambung, usus, ginjal

3. Fisik/Mekanik
Temperatur
Temperatur rendah : hipotermik/frostbite : daerah proksimal Temperatur tinggi :
Koagulasi mikrovaskuler Proses metabolisme sel meningkat

Perubahan tekanan atmosfer mendadak


Penyelam, penerbang

3. Fisik/Mekanik
SUHU hipermetabolisma pasokan drh berkurang asam metabolit (pH) jaringan terbakar

vaso kontriksi gg aliran darah pembekuan intravaskuler


kristalisasi intrasel

3. Fisik/Mekanik
TEKANAN:
TERDAPAT GAS ATMOSFER DLM DARAH DIMANA OKSIGEN MUDAH LARUT DAN KEMBALI NORMAL, SEDANGKAN NITROGEN YANG KURANG LARUT MEMBENTUK GELEMBUNG KECIL DLM MIKROSIRKULASI HIPOKSIA JEJAS SEL

RADIASI:
IONISASI LANGSUNG SENYAWA INTRASEL IONISASI AIR RADIKAL BEBAS INTERAKSI DG KOMPONEN INTRASEL. MUTASI

LISTRIK:
GG KONDUKSI SARAF LUKA BAKAR ARITMI JANTUNG

JEJAS REVERSIBEL AKIBAT ISKEMI

iskemia fosforilasi oksidatif

pompa Na
influks Ca++ efluks K+ pembengkakan sel gelembung pembengkakan ER gambaran mielin Reversibel

glikolisis
glikogen pH

ribosom lepas
sintesis protein

kondensasi kromatin

pengendapan lipid

# irreversibel

********

JEJAS IRREVERSIBEL AKIBAT ISKEMI


# Pembebasan enzim lisosom intrasel

Perubahan inti Degradasi protein

JEJAS IRREVERSIBEL AKIBAT ISKEMI


********

kerusakan membran, akibat:

1. Kehilangan ATP sel 2. kehilangan fosfolipid membran 3. terbentuk asam lemak bebas akibat pemecahan membran 4. terbentuk oksigen beracun 5. perubahan sitoskelet 6. rubtur lisosom

sel normal

jejas reversibel

Sel normal

jejas irreversibel

TOKSIN
Endotoksin
Lipopolisakarida Batang dan kokus gram negatif Bagian luar membran sel

Eksotoksin
B. anthracis Bordetella pertusis Clostridium botulinum Clostridium tetani Corynebacterium diphteriae E. coli Psedomonas spp Stapylococcus aureus Streptococcus pyogenes Vibrio cholera

Jejas nutrisi
Defisiensi
Fe : sel darah merah Vitamin D : tulang

Kelebihan
DM : glukosa darah meningkat

Infeksi
Langsung:
Virus polio Kuman tetanus

Tidak langsung:
Oleh karena respons imun : hepatitis

JEJAS SEL REVERSIBEL


Sel dan organel membengkak Penurunan produksi energi Glikolisis meningkat pH menurun kromatin inti clumping

Jejas reversibel
Hydrophic swelling Cellular accumulation

Jejas sel reversibel


HIDROPIC SWELLING
Tersering Akibat gangguan fungsi pompa Na/K Sel membengkak, sitoplasma pucat, organel membengkak organ membesar dan lebih berat

Akumulasi selular
Penimbunan substansi intrasel normal, mis lemak di hati Penimbunan substansi intrasel abnormal oleh karena gangguan metabolisme Penimbunan pigmen/partikel yang tidak dapat dihancurkan

Perlemakan hati
Sering berhubungan dengan alkoholisme Organ kekuningan Zat lain:
DM Pigmen

hipertrofi

hipotrofi

hiperplasi

hipoplasi

metaplasia

displasia

Adaptasi
Adaptasi
Fisiologik patologik

Atrofi (ukuran mengecil ) Hipertrofi (ukuran membesar) Hiperplasi (ukuran bertambah) Metaplasia (perubahan jenis sel)

Atrofi
Pengecilan sel oleh karena menghilangnya substansi sel sehingga jaringan mengecil Penyebab:
Beban berkurang Persarafan menghilang Aliran darah berkurang Kekurangan nutrisi

Hipertrofi
Pembesaran sel dan organ oleh karena peningkatan struktur protein/organel Fisiologik : uterus hamil Patologik : penyakit jantung hipertensi Penyebab:
Kebutuhan meningkat Rangsang hormonal Beban meningkat

Hiperplasia
Fisiologik
Hormonal : proliferasi kelenjar mammae Kompensatorik : pengangkatan jaringan/penyakit

Patologik
Oleh karena stimulasi hormon/faktor pertumbuhan Hiperplasia endometrium Virus HPV warts

Metaplasia
Perubahan reversibel tipe sel matur menjadi sel matur lainnya Perokok :
Epitel saluran nafas Jaringan lunak : penulangan

JEJAS SEL IREVERSIBEL


Pelepasan enzim sel Degenerasi inti Kematian sel
Apoptosis Nekrosis

APOPTOSIS
Proses fisiologik/patologik Mengenai satu sel Sel melisut dan membentuk jisim apoptotik Kondensasi kromatin sel Respons imunologik minimal

Nekrosis
Jejas telalu berat dan lama sehingga tidak dapat diperbaiki Inti sel mula-mula menjadi mengecil, hiperkormatik (piknotik) Kemudian kromatin mengalami lisis (kariolisis) Akhirnya pecah (karioreksis)

Nekrosis
Proses
Enzimatik Denaturasi protein

Morfologik
Sitoplasma:
Eosinofilik oleh karena denaturasi protein Glassy oleh karena glikogen berkurang Vacuolated oleh karena degradasi organel

Inti:
Kariolisis Piknotik karioreksis

Jenis nekrosis
Koagulativa : hati Likuevaktifa : otak Kaseosa : paru (TBC) Nekrosis lemak : pankreas

Akumulasi intrasel
Penyebab
Metabolic rate inadekuat Tidak dapat dimetabolisme Gangguan transport

Jenis
Steatosis Kolesterol/ester Protein Glikogen pigmen

Akibat jejas ireversibel


Aterosklerosis Amiloidosis Perkapuran

Aterosklerosis
Akibat timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah HDL rendah LDL tinggi

Amiloidosis
Timbunan amiloid pada jaringan Mengakibatkan gangguan pada organ tersebut Primer: tanpa penyakit lainnya Sekunder : menyertai penyakit kronik

Perkapuran
Endapan zat kapur Metastatik
Kadar kalsium normal

Distrofik
Gangguan metabolisme kalsium (hiperkalsemia)

NEOPLASIA Batasan, Klasifikasi, Tatanama


Definisi : Neoplasma adalah jaringan abnormal yang
dengan meskipun tidak tumbuh berlebihan. Tidak ada koordinasi jaringan sekitarnya dan tumbuh terus rangsangan yang menimbulkannya sudah ada. Tidak mempunyai tujuan, merugikan penderitanya dan tumbuh autonom

Atrofi : Penurunan ukuran jaringan atau organ akibat dari penurunan ukuran sel atau jumlah sel pada jaringan atau organ tersebut. Hipertropi : Peningkatan ukuran jaringan sebagai akibat peningkatan ukuran sel yang bembentuk jaringan tersebut. Hiperplasia : Peningkatan ukuran jaringan sebagai akibat dari peningkatan jumlah komponen sel. Metaplasi : Diferensiasi sel abnormal, dimana satu tipe sel matur di ganti oleh tipe sel matur (dewasa) yang lain yang tidak normal pada atau metapasia gladular. Bersifat reversibel

Beda Proliferasi / Pembelahan sel


Fisiologik : - terkendali, seimbang - untuk mengganti jaringan / perkembangan. - pemulihan radang. - hiperplasia - perkembangan janin. Neoplastik : - progresif - tidak bertujuan - tidak memperdulikan jaringan sekitarnya - tidak berhubungan dengan kebutuhan tubuh. - parasitik

PROLIFERASI NEOPLASTIK NORMAL

PENYIMPANGAN BENTUK, SUSUNAN, FUNGSI SEL

TIDAK MIRIP SEL DEWASA JARINGAN ASAL

Diff. Baik Diff Buruk Anaplasia

: : :

menyerupai sel dewasa normal jaringan asal tidak menyerupai sel dewasa normal jaringan asal tidak terjadi diferensiasi (sitologik + posisi)

Displasia : - Pertumbuhan abnormal meliputi diferensiasi dan maturasi - Kehilangan kendali dan organisasi - Sedikit peningkatan jumlah sel - Kelainan sitologik - Sebagian bersifat reversibel Neoplasia :- Diferensiasi tidak normal - Jumlah sel bertambah - Kehilangan kendali - Kehilangan organisasi bervariasi - Sitologik tidak normal - Tidak reversibel

Klasifikasi
Tujuan : Mengelompokkan tumor yang mempunyai sifatsifat yang sama, untuk tujuan pengobatan dan penentuan prognosis Dasar : Sifat biologik tumor, asal sel/jaringan (histogenesis)

Sifat Biologi :
intermediate.

Jinak, ganas,

dibedakan atas dasar : Diferensiasi +

anaplasia
Kecepatan tumbuh Invasi lokal Metastasis

Tumor jinak Derajat pertumbuhan : lambat Pertumbuhan infiltrasi : tidak, Kemampuan metastasis : metastasis Angka kesembuhan : tinggi setelah operasi Pengobatan : KGB eksisi

Tumor ganas Derajat rendah (Agresif lokal) bervariasi lokal tidak,

Tumor Ganas cepat infiltratif rendah

cenderung residif buruk, cenderung residif dan metastasis eksisi luas eksisi luas, pengangkatan regional, pengobatan sistematik

Tatanama tumor yang berasal sel yang telah berdiferensiasi Asal sel epitel : Jinak : Namaepitel kelenjar + adenoma :
adenoma tiroid Nama epitel permukaan + papiloma : squamous cell papilloma transitional cell papilloma Ganas: Nama epitel permukaan + carcinoma squamous cell carcinoma Nama epitel kelenjar + adenocarcinoma thyroid adenocarcinoma Asal mesenkim : Jinak : Nama jaringan + OMA LIPOMA Ganas : Nama jaringan + SARCOMA

Pengaruh tumor pada penderitanya


Tumor parasit, kerugian tumor ganas > jinak Persoalan oleh keduanya :
Lokasi dg pengaruh pd alat tubuh sekitarnya Kegiatan fungsi (ct: sintesa hormon) Perdarahan & infeksi Gejala akut bila tumor pecah/infark

Tumor metastastik potensi spt tumor primer

Pengaruh lokal
Menekan / merusak alat tubuh perdarahan, rasa nyeri, perubahan vaskuler, penurunan fungsi alat tubuh Pada ruangan terbatas tekanan Tumor pada usus obstruksi atau intususepsi Perputaran tangkai sakit perut mendadak Penekanan/infiltrasi pd syaraf sakit hebat Penekanan/infiltrasi pd PD atau limfe bendungan iskemik/edema Nekrosis ulkus mudah infeksi oleh bakteri Tumor atau anak sebar pada kelenjar endokrin insufisiensi atau fungsi endokrin

Contoh 5 jenis kanker tersering yang terjadi pada pria dan wanita
NEGARA INDONESIA, 1988
1. 2. 3. 4. 5.

PRIA
Kulit Nasofarin g KGB Rektum Jaringan lunak Paru Prostat Kolorektal Saluran kemih Leukemia -limfoma

PERSEN
11,79 11,76 7,94 6,34 5,21 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.

WANITA
Leher rahim Payudara Ovarium Kulit Tiroid Payudara Kolorektal Paru Uterus Leukemia -limfoma

PERSEN
28,16 18,03 7,68 6,13 4,27 20 16 11 10 7

USA, 1988

1. 2. 3. 4. 5.

20 20 14 10 8

DIAGNOSIS TUMOR
I. II.
a.

Diagnosis dini : paptes, sadari, sigmoideskopi Diagnosis tumor :


Klinis : gejala : WASPADA KU : lemah, anoreksi, BB Lokal : tumor : - tumbuh cepat/tidak - batas tegas/tidak Radiologik : X-ray, CT-scan, USG, MRI Alat : gastroskopi, bronkoskopi, kolposkopi, sigmoideskopi Laboratorik

b. c. d.

Pengobatan kanker
Pembedahan Eksisi luas : tentukan tepi sayatan sudah bebas dari sel tumor Radikal : mengangkat KGB regional Paliatif : rasa sakit, memulihkan fungsi alat tubuh yg tertekan Radiasi Tersendiri : tumor radiosensitif letak dalam Pasca bedah : menghancurkan sisa sel tumor yang tidak terangkat dengan pembedahan Paliatif : tumor ganas/luas untuk memudahkan pengangkatan Kemoterapi Tersendiri tumor tertentu Setelah pembedahan Imunoterapi : interferon, interleukin-2

Urutan radiosensitivitas relatif


Sumsum tulang & sistem hemopoetik Alat kelamin Alat cerna Kulit Jaringan ikat Kelenjar Tulang Otot syaraf

Indikator Utama Neoplasma Ganas :

METASTASIS
PROSES / MEKANISME ??

Dua fase Metastasis


Invasi matriks ekstraselular (MES) Penyebaran vaskuler dan Homing sel tumor

Invasi MES
Pelepasan sel tumor dari sel tumor lain Perlekatan sel tumor pada komponen MES Penghancuran MES Migrasi sel tumor

Pelepasan Sel Tumor


Adesi sel tumor menurun :
Mutasi gen E. cadherin Mutasi gen nm23, KAI-1, KISS-1

Tekanan intra tumor meningkat (jumlah sel bertambah) ?

Perlekatan Sel Tumor dengan Komponen Matriks


Sel Tumor membentuk reseptor laminin dan fibronectin untuk perlekatan dengan laminin dan fibronectin Sel tumor membentuk INTEGRIN yang bertindak sebagai reseptor untuk beberapa komponen MES

Penghancuran MES
Sel Tumor
Mensekresi protease / enzim

proteolitik Merangsang sel penjamu (fibroblas + makrofag) mensekresi protease

Jenis Protease
Serine
Urokinase plasminogen

activator

Cysteine
Catepsin - D

Matrix metallo proteinase (MMP)


Kolagenase tipe IV :

penghancur kolagen tipe IV pada membran basal epitel dan vaskuler

Migrasi Sel Tumor


Di perantarai oleh:
Autocrin Motility Factor yang

dikeluarkan oleh sel tumor. Thymosin 15 Sisa penghancuran komponen matriks (kolgen, laminin, proteoglikan) Factor pertumbuhan : insulin like growth factor I Dan II

RINGKASAN
Neoplasma ganas agresif oleh karena heteroginas sel akibat mutasi multipel dan tekanan sistem imun dan nonimun. Indikator utama neoplasma ganas ialah metastasis. Metastasis 2 fase : fase invasi MES dan fase sirkulasi vaskuler dan homing sel. Invasi MES melalui cara pelepasan sel tumor, pembentukan saluran migrasi dan pergerakan sel tumor masuk pembuluh Sirkulasi vaskuler dan homing sel melalui perlekatan sel tumor dengan sel endotel, ekstravasasi sel tumor dan pertumbuhan sel tumor pada pesemaian membentuk tumor sekunder

You might also like