Professional Documents
Culture Documents
com
BAB 5
Sumber Hukum Islam pada dasarnya hanyalah Al Quran dan Sunnah Rasulullah. Dua
sumber tersebut juga disebut juga dalil-dalil pokok hukum Islam Karena keduanya merupakan
petunjuk (dalil) utama kepada hukum Allah. Dalam perkembangan berikutnya sumber dan dalil
hukum Islam berkembang untuk menjawab berbagai permasalahan masyarakat yang berkaitan
dengan hukum syara’ yang ternyata tidak tercantum di dalam Al- Quran maupun sunnah.
Untuk lebih jelasnya perhatikan skema Sumber dan Dalil Hukum Islam berikut ini:
Pada skema tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa sumber dan dalil hukum Islam
pada dasarnya dapat dikelompokkan kepada dua bagian besar, yaitu: kelompok sumber dan dalil
hukum Islam yang telah disepakati ulama dan kelopok sumber dan dalil hukum Islam yang masih
diperselisihkan oleh para ulama. Para Ulama di seluruh dunia telah sepakat bahwa yang menjadi
sumber hukum Islam itu hanyalah 2 yaitu Al -Quran dan Sunnah, sedangkan Ijma dan Qiyas
merupakan Dalil Hulum Islam yang dalam pembuatan atau pelaksanaaannya keduanya tetap
harus berpedoman pada Al-quran dan Sunnah. Ada 7 dalil hukum islam yang masih menjadi
perselisishan bagi para ulama yaitu: Marsalah Mursalah, Istihsan, Saddus Zari’ah, ‘Urf, Istishab,
Mazhab Shahbi, dan Syar’u Man Qablana.
1
agustianto.niriah.com
Secara etimologis, Al-Quran adalah bentuk masdar dari qa-ra-a ( )ﻗﺮأ. Ada 2
pengertian Al-Quran Secara etimologi, yaitu:
a. Bacaan()ﻗﺮأن
b. Apa yang tertulis ()ﻣﻘﺮوء
Artinya:
آﻼم اﷲ ﺗﻌﺎﻟﻰ اﻟﻤﻨﺰل ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﺎاﻟﻠﻔﻆ اﻟﻌﺮﺑﻲ اﻟﻤﻨﻘﻮل ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺑﺎﻟﺘﻮاﺗﺮ اﻟﻤﻜﺘﻮب ﺑﺎﻟﺼﺎﺣﻒ اﻟﻤﺘﻌﺒﺪ ﺑﺘﻼوﺗﻪ
اﻟﻤﺒﺪوء ﺑﺎ ﻟﻔﺎﺗﺤﺔ واﻟﻤﺨﺘﻮم ﺑﺴﻮرة اﻟﻨﺎس
Kalam Allah yang mengandung mukjizat dan diturunkan kepada Rasulullah dalam
bahasa Arab yang Dinukilkan kepada generasi sesudahnya secara mutawatir, membacanya
merupakan ibadah, terdapat dalam mushhaf Dimulai dari surah al-Fatihah dan diakhiri dengan
surah An-Nas.
2
agustianto.niriah.com
Para ulama ushul fiqh sepakat bahwa Al-Quran merupakan sumber utama hukum Islam
dan wajib diamalkan. Para mujtahid tidak dibenarkan menjadikan dalil lain sebagai hujjah
sebelum membahas dan meneliti ayat-ayat Al-Quran. Jika tidak ditemukan dalam Al-Quran
barulah dibenarkan mencari dalil yang lain.
Abu Hanifah sependapat dengan jumhur bahwa Al-Quran merupakan sumber hukum
pertama hukum Islam. Namun ia berbeda mengenai Al-Quran itu, apakah mencakup makna dan
lapaz atau maknanya saja.Menurut Abu Hanifah hanya maknanya saja, Misalnya ia mengatakan
boleh shalat dalam bahasa ‘ajam (luar Arab).Tapi ini bagi orang pemula dan, tidak untuk
seterusnya .
Hakikat Al-Quran adalah kalam Allah yang lapaz dan maknanya dari Allah. Ia bukan
makhluk, karena kalam adalah termasuk sifat Allah. Suatu yang termasuk sifat Allah, tidak
dikatakan makhluk, bahkan dia memberikan predikat kafir zindiq terhadap orang yang
menyatakan Al-Quran makhluk.
Imam Malik mengikuti ulama salaf (sahabat-tabi’in) yang membatasi pembahasan Al-
Quran sesempit mungkin, agar tidak terjadi kebohongan atau tafsir serampangan terhadap Al-
Quran, maka kitab Al-Muwaththa’ dan Al_Mudawwanah, sarat dengan pendapat sahabat dan
tabi’in.
Petunjuk lapaz yang terdapat dalam Al-Quran ada dua macam, yaitu muhkamat dan
mutasyabihat (sesuai surah Ali Imran ayat 7)
1) Ayat-ayat Muhkamat
Ayat muhkayat adalah ayat yang tegas dan terang maksudnya serta dapat dipahami dengan
mudah.
2) Ayat-ayat mutasyabihat
Ayat mutasyabihat adalah ayat-ayat yang mengandung beberapa pengertian yang tidak
dapat ditentukan artinya, kecuali setelah diselidiki secara mendalam.
Muhkamat terbagi kepada dua, yaitu lapaz nash dan lapaz zhahir.
3
agustianto.niriah.com
1) Lapaz Nash menunjukkan makna yang jelas dan tegas (qath’iy, yang secara pasti tidak
memiliki makna lain)
2) lapaz Zhahir juga menunjukkan makna yang jelas, namun masih mempunyai kemungkinan
makna yang lain.
Menurut Imam Malik keduanya dapat dijadikan hujjah, hanya lapaz Nash didahulukan
dari lapaz zhahir, hal ini dikarenakan lapaz nash bersifat qath’iy, sedangkan lapaz zhahir bersifat
zhanniy, sehingga bila terjadi pertentangan antara keduanya, maka yang didahulukan dilalah
nash.
Gambar 6.2 Pembagian Petunjuk Lapaz ayat Al-Quran versi Imam Malik
Sebagaiman pendapat ulama yang lain, Imam Syafi’iy menetapkan bahwa sumber
hukum paling pokok adalah Al-Quran. Tapi, Al-Quran tidak bisa dilepaskan dari Sunnah. Jika
ulama lain berpandangan sumber hukum Islam pertama Al-Quran dan kedua As-Sunnah, maka
Imam Syafi’iy berpandangan bahwa Al-Quran dan Sunnah itu berada pada satu martabat.
(Keduanya wahyu Ilahi yang berasal dari Allah Firman Allah :
ﻦ اﻟْ َﻬﻮَى
ِﻋ
َ ﻖِ َوﻣَﺎﻳَﻨ. ﻲ ﻳُﻮﺣَﻰ
ُﻄ ِإنْ ُه َﻮ ِإ ﱠ.
ٌ ْﻻ َوﺣ
Artinya:
“Tidaklah ia bertutur itu menurut hawa nafsunya, melainkan wahyu yang diwahyukan
kepadanya” (An-Najm : 4)
4
agustianto.niriah.com
Meskipun Al-Quran dan Sunnah berada dalam satu martabat (karena dianggap sama-
sama wahyu, yang berasal dari Allah), namun kedudukan sunnah tetap setelah Al-Quran.
Al-Quran seluruhnya berbahasa Arab. Dalam Al-quran tidak ada bahasa ‘Ajam :
Arinya:
Karena itu, Imam Syafi’iy sangat mementingkan bahasa Arab dalam shalat dan
mengharuskan penguasaan bahasa Arab untuk istimbath hukum dari Al-Quran
Pandangan Imam Ahmad, sama dengan Imam Syafi’iy dalam memposisikan Al-quran
sebagai sumber utama hukum Islam dan selanjutnya diikuti oleh Sunnah. Keduanya juga
dianggap berada pada satu martabat, sehingga beliau sering menyebut keduanya dengan istilah
nash (yang terkandung di dalamnya Al-Quran dan Sunnah). Dalam penafsiran Al-Quran ia betul –
betul mementingkan Sunnah.
Sikap Ahmad bin Hanbal dalam konteks ini ada tiga poin :
b. Jika tidak ditemukan tafsir dari Nabi, penafsiran sahabatlah yang digunakan, karena
merekalah yang menyaksikan turunnya Al-quran dan mendengarkan takwil dari Nabi.
Menurut Ibnu Taymiyah, Al-Quran hanya boleh ditafsirkan oleh atsar. Namun dalam
beberapa pendapatnya ia menjelaskan kembali, jika tidak ditemukan dalam sunnah dan atsar
sahabat, maka diambil penafsiran tabii’in.
a. Alquran itu diturunkan kepada Rasulullah diketahui secara mutawatir dan ini memberikan
keyakinan bahwa Al-Quran itu benar-benar datang dari Allah melalui Jibril.
5
agustianto.niriah.com
b. Banyak ayat yang menyatakan bahwa Al-Quran itu datangnya dari Allah, al.(3:3)
ﻞ
َ ل اﻟ ﱠﺘﻮْرَا َة َواْﻹْﻧﺠِﻴ
َ ﻦ َﻳ َﺪﻳْ ِﻪ َوأَﻧ َﺰ
َ ْﺼ ﱢﺪﻗًﺎ ﱢﻟﻤَﺎ َﺑﻴ
َ ﻖ ُﻣ
ﺤﱢ
َ ْب ﺑِﺎﻟ
َ ﻚ اﻟْ ِﻜﺘَﺎ
َ ْﻋَﻠﻴ
َ ل
َ { َﻧ ﱠﺰ
Artinya:
An-Nisaa : 105
Artinya:
c. Mukjizat Al-Quran yang tak tertandingi siapapun dalam membuatnya, juga merupakan dalil
yang pasti akan kebenaran Al-Quran datangnya dari Allah.
Menurut ahli ushul, mukjizakat Al Quran terlihat ketika banyak keinginan orang-orang Untuk
membuat Al-quran tandingan, Tetapi semuanya gagal. Allah menentang mereka untuk
membuat satu ayat/surah saja seperti Al-Quran (QS.2:23)
..و ان آﻨﺘﻢ ﻓﻲ رﻳﺐ ﻣﻤﺎ ﻧﺰﻟﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﻋﺒﺪﻧﺎ ﻓﺄﺗﻮ ﺑﺴﻮرة ﻣﻨﻬﺎ أو ﻣﺜﻠﻬﺎ
Artinya:
Katakanlah, Seandainya, jin dan manusia berkumpul untuk Membuat Kitab seperti Al-
Quran, pasti tidak akan bisa, sekalipun sebagian mereka membantu sebagian yang
lain
Misalnya keseimbangan jumlah kata dengan lawannya. Hayah (hidup dan maut (mati),
masing-masing disebut 145 kali. Kufur dan iman, masing-masing 17 kali.
Seperti Surah Yunus:92, “Badan Fira’un akan diselamatkan Tuhan sebagai pelajaran
bagi generasi berikutnya. Ternyata tahun 1896 ditemukan mumminya yang menurut
arkeolog adalah Fir’aun yang mengejar Nabi Musa.
6
agustianto.niriah.com
Artinya:
Apabila langit telah terbelah, maka ia seperti bunga mawar yang kemerah-
merahan,seperti kilapan minyak.(Ar-Rahman : 37 )
Yang sangat luar biasa adalah informasi Allah SWT tentang bentuk kumpulan
galaksi/nebula (nebula adalah kumpulan ratusan miliar galaksi) seperti bunga mawar yang merah
yang penuh kilapan minyak.
اﻟﻢ ﻳﺮاﻟﺬﻳﻦ آﻔﺮوا ان اﻟﺴﻤﻮات و اﻷرض آﺎﻧﺘﺎ رﺗﻘﺎ ﻓﻔﺘﻘﻨﺎهﻤﺎ وﺟﻌﻠﻨﺎ ﻣﻦ اﻟﻤﺎء آﻞ ﺷﻲء ﺣﻲ اﻓﻼ ﻳﺆﻣﻨﻮن )اﻷﻧﺒﻴﺎء
(30 :
Artinya:
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air
kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman
(QS.21:30)
Bintang-bintang dan galaksi terus berekspansi (meluas) sesuai teori Edwin Hubble
(1889-1953) dan Alexander Friedmen (1888-1925)
a. Hukum-hukum I’tiqad
Hukum i’tiqad yaitu hukum yang mengandung kewajiban para mukalaf untuk
mempercayai Allah, malaikat, rasul, Kitab dan Hari Kiamat.
c. Hukum-hukum (amaliyah) praktis yang berkaitan dengan Allah (ibadah) dan antara sesa
manusia (muamalah)
7
agustianto.niriah.com
ﷲ
َ نا ﺴ ُﻜﻢْ ِإ ﱠ
َ ﻻ َﺗﻘْ ُﺘﻠُﻮا أَﻧ ُﻔ
َ ض ﻣﱢﻨ ُﻜﻢْ َو
ٍ ن ِﺗﺠَﺎ َر ًة ﻋَﻦ َﺗﺮَا
َ ﻻ َأنْ َﺗﻜُﻮ
ﻞ ِإ ﱠ
ِﻃ
ِ ﻻ َﺗﺄْ ُآﻠُﻮا أَﻣْﻮَاﻟَﻜُﻢ ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢ ﺑِﺎﻟْﺒَﺎ
َ ﻦ ءَاﻣَﻨُﻮا
َ ﻳَﺎَأ ﱡﻳﻬَﺎ اﱠﻟﺬِﻳ
ن ِﺑ ُﻜﻢْ َرﺣِﻴﻤًﺎ َ آَﺎ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamu dengan jalan
yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka-sama suka di antara
kamu (An-Nisaa : 29)
ﻳﺄﻳﻬﺎ اﻟﺬﻳﻦ أﻣﻨﻮا اذا ﺗﺪاﻳﻨﺘﻢ ﺑﺪﻳﻦ اﻟﻰ أﺟﻞ ﻣﺴﻤﻰ ﻓﺎآﺘﺒﻮﻩ
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu melaksanakan hutang piutang
sampai waktu tertentu, maka tuliskanlah
8
agustianto.niriah.com
Artinya:
“Dan persaksikanlah apabila kamu berjual-beli Dan janganlah penulis dan saksi
saling menyulitkan”
Artinya:
Jual beli, mengaitkan sektor riil (barang) dengan sektor moneter (uang/harga yang
dibayarkan)
Artinya:
Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang bathil, dan janganlah kamu membawa urusan harta itu kepada
hakim, agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa
sedangkan kamu mengetahui (2:188)
“Jika ia mengalami kesulitan (membayar hutang), maka berilah dia masa tangguh sampai ia
mampu membayar” (QS.2: 283)
9
agustianto.niriah.com
Bila diperhatikan nash-nash Al-Quran tentang muamalah maliyah, sifatnya global (kully),
tidak terinci (juz’iy).Karakter global ini akan membuat hukum muamalah lebih elastis dan fleksibel
dalam menghadapi perubahan dan tantangan zaman. Karena sifat global tersebut, maka
Sunnah-lah yang menjelaskan Hukum-hukum muamalah menjadi rinci dan detail
No Ibadah Muamalah
2 Tidak bisa berkembang Dapat berkembang sesuai dengan zaman & tempat
Artinya:
“Pada dasarnya dalam ibadah adalah haram, kecuali ada dalil Yang
membolehkannya”
Artinya:
“Pada dasarnya semua aktivitas muamalah adalah boleh kecuali ada dalil yang
melarangnya”
Hukum dapat berubah karena perubahan zaman, tempat, keadaan dan adat
10
agustianto.niriah.com
Kaum muslimin sepakat bahwa Al-Quran merupakan sumber hukum syara’. Mereka pun
sepakat bahwa semua Ayat Al-Quran dari segi wurud (kedatangan) dan tsubut (penetapannya)
adalah Qath’i. Hal ini karena semua ayatnya sampai kepada kita dengan jalan mutawatir (Syafe’i,
1999:54)
Adapun ditinjau dri segi dilalahnya, ayat-ayat Al-Quran itu dapat dibagi dalam dua bagian
nash yang Qath’i dilalahnya dan nash yang Zhanny dilalahnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Skema dilalah Al-Quran berkut ini:
A. Qath’iy ad-Dilalah
Qath’iy ialah lapaz-lapaz yang mengandung pengertian tunggal dan tidak bisa dipahami
makna selainnya.
ﺣ َﺪ ًة َﻓَﻠﻬَﺎ
ِ ك َوإِن آَﺎ َﻧﺖْ وَا
َ ﻦ ُﺛُﻠﺜَﺎ ﻣَﺎ َﺗ َﺮ
ﻦ َﻓَﻠ ُﻬ ﱠ
ِ ْق اﺛْ َﻨ َﺘﻴ
َ ْﻦ َﻓﺈِن ُآﻦﱠ ِﻧﺴَﺂ ًء َﻓﻮ
ِ ْﻆ اْﻷُﻧ َﺜ َﻴﻴ
ﺣﱢ
َ ﻞ
ُ ْﻻ ِد ُآﻢْ ﻟِﻠ ﱠﺬ َآ ِﺮ ِﻣﺜ
َ ْﷲ ﻓِﻲ َأو
ُ ﻳُﻮﺻِﻴ ُﻜ ُﻢ ا
ﻒ
ُ ْاﻟﻨﱢﺼ
Artinya:
Allah mensyariatkan bagi tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu, yaitu, bagian
seorang anak laki-laki sama dengan dua bagian anak perempuan, dan jika anak itu
semuanya perempuan lebih dari 2 orang, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang
ditinggalkan, dan jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separoh
harta.
11
agustianto.niriah.com
An-Nur : 24
ﺟﻠْ َﺪ ٍة
َ ﺣ ٍﺪ ﱢﻣﻨْ ُﻬﻤَﺎ َﻣﺎ َﺋ َﺔ
ِ اﻟﺰﱠا ِﻧ َﻴ ُﺔ وَاﻟﺰﱠاﻧِﻲ ﻓَﺎﺟْ ِﻠﺪُوا ُآﻞﱠ وَا
Artinya:
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah masing-masing
keduanya 100 kali.
B. Zhanniy ad-Dilalah
zhanni’iy ialah lapaz-lapaz yang mengandung pengertian lebih dari satu dan mungkin
untuk dita’wil.
ﺣﻜِﻴ ُﻢ
َ ٌﷲ ﻋَﺰِﻳﺰ
ُ ﷲ وَا
ِ ﻦا
َ ﻻ ﱢﻣ
ً ﺴﺒَﺎ َﻧﻜَﺎ
َ ﺟﺰَﺁ ًء ِﺑﻤَﺎ َآ
َ ﻄﻌُﻮا أَﻳْﺪِﻳَ ُﻬﻤَﺎ
َ ْق وَاﻟﺴﱠﺎ ِر َﻗ ُﺔ ﻓَﺎﻗ
ُ ِوَاﻟﺴﱠﺎر
Artinya:
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan”.
Kata tangan dalam ayat mengandung kemungkinan tangan kanan dan tangan kiri. Juga
mengandung kemungkinan, 1. Ujung jari s/d pergelangan, 2. Ujung jari sampai siku, 3.Ujung jari
sampai bahu. Kemungkinan makna yang banyak ini,membuat status ayat tersebut zhannniy ad-
dilalah
C. Qath’iy ats-Tsubut
Qath’iy Tsubut ialah kepastian dari segi jumlah periwatannya yang banyak pada setiap
level, sehingga tidak mungkin terjadi dusta, karena jumlah perawinya mutawatir. Berdasarkan
definisi ini , maka seluruh ayat Al-Quran adalah qath’it ast-Tsubut.
Kaitan ayat Qath’i-Zhanny dengan ijtihad adalah Ayat-ayat Qath’iy tidak bisa menjadi
Objek ijtihad. Dengan demikian Lapangan (objek) ijtihad hanya-lah ayat-ayat Zhanniy.
D. Zhanniy ats-Tsubut
Qath’iy Tsubut ialah jumlah para perawinya tidak sampai mutawatir. Kezannian ini tidak
ada pada ayat Al-quran, yang ada pada hadit ahad dan masyhur.
12
agustianto.niriah.com
Sunni memahami dilalah Al-Quran melalui sunnah. Jika tidak ada sunnah mereka
memahaminya dengan ilmu bahasa Arab dan ilmu syari’at dengan mengambil maqashid syari’ah.
Syi’iy : Tidak seorangpun yanag mampu memahami Al-Quran selain Imam mereka yang
12. Imam-Imam tsb sebagai kunci memahami Al-Quran, karena Imam tersebut dianggap
ma’shum (terhindar dari kesalahan)
1) Penjelasan rinci, seperti hukum waris, hukum pidana (hudud) dan kaffarah
2) Penjelasan global, seperti shalat, tidak dirinci jumlah rakaatnya. Zakat juga tidak
djelaskan benda yang dizakti, nishab dan haulnya.Untuk menjelaskan ayat yang global itu, Nabi
Muhammad melalui sunnahnya merinci, menjelaskan, dan mengkhususkannya.
Sifat Al-Quran yang global dimaksudkan agar Al-quran menjadi elastis dan flexibel dalam
menghadapi tantangan zaman yang selalu berubah. Seandainya Al-Quran semuanya bersifat
rinci, maka ia akan kaku dalam menghadapi perubahan zaman yang selalu
berubah/berkembang. Oleh karena itu prinsip-prinsip umum Al-Quran menjadi penting artinya
dalam mengantisipasi perkembangan zaman
Teks-teks global yang mengandung berbagai kaedah-kaedah dan kriteria umum ajaran
Al-Quran. Para ulama memahaminya sesuai dengan tujuan-tujuan yang dikehendaki
syara (maqashid syari’ah)
4) Untuk memahami Al-Quran, para mujtahid harus mengetahui asbabun nuzul, karena
ayat-ayat Al-Quran itu diturunkan secara bertahap sesuai dengan siatuasi dan kondisi
sosial.
13
agustianto.niriah.com
2) Ketidak tahuan terhadap asbaun nuzul, akan membuat kerancuan dalam memahami
hukum-hukum yang dikandung Al-Quran, karena Al-Quran turun sesuai dengan
permasalahan yang memerlukan ketentuan hukum
Dalam memahami kandungan hukum dalam Al-quran, mujtahid juga dituntut untuk
memahami secara baik adat kebiasaan orang Arab. Contoh dalam memahami firman Allah Swt.
(2:196)
Artinya:
Ayat ini hanya memerintahkan untuk menyempurnakan haji dan umar, bukan memerintahkan haji
dan umrah itu sejak semula. Hal ini dikarenakan orang-orang jahiliyah dahulu sudah
melaksakana haji dan umar, maka Allah memerintahkan untuk menyempurnakan sebagian
manasik haji, seperti wukuf di Arafah.
14