You are on page 1of 9

PENYEDIAAN AIR BERSIH DI JALAN BANGBAYANG

Husna Tiara Putri 15411011 Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung 2012 I. PENDAHULUAN Secara kimia, air merupakan suatu senyawa H2O yang sangat istimewa, yang dalam kandungannya terdiri dari senyawa Hidrogen (H2), dan senyawa Oksigen (O2). Kedua senyawa yang membentuk air ini merupakan komponen pokok dan mendasar dalam memenuhi kebutuhan seluruh makhluk hidup di bumi selain matahari yang merupakan sumber energi. Air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan dapat dipastikan tanpa pengembangan sumberdaya air secara konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai tingkat yang dinikmati sampai saat ini. Oleh karena itu pengembangan dan pengolahan sumber daya air merupakan dasar peradaban manusia (Sunaryo, dkk, 2005). Air tawar yang bersih dan sehat merupakan kebutuhan semua makhluk hidup terutama manusia. Lebih daripada sumber daya alam lainnya, ketersediaan sumber daya air merupakan faktor penentu utama bagi tempat hidup dan aktivitas manusia. Manusia memilih tinggal dan hidup di suatu tempat terutama dengan mempertimbangkan ketersediaan air untuk menyokong hidupnya. Dalam kehidupan sehari hari, air digunakan untuk berbagai jenis kebutuhan, seperti minum, mencuci, mandi, dan lainnya. Dan di sisi lain, air juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, sarana transportasi, bahkan mencari nafkah. Hal ini menunjukkan seberapa besar keterkaitan kehidupan kita terhadap air. Pada sebuah situs besar http://www.wateraid.org juga ditegaskan : Clean water is essential for life, but one in eight of the world's population does not have

access to it. This, and lack of safe sanitation, result in over two million people dying from water-related diseases every year. The lack of clean water close to people's homes also affects people's time, livelihoods and quality of life. Seperti bagaimana terkaitnya kehidupan manusia akan air bersih, perlu peninjauan lebih lanjut mengenai sistem penyediaan dan pemakaian air bersih tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi air bersih dalam masyarakat dengan mengambil sampel pada suatu kawasan. Oleh karena itu, dilakukan pengamatan dan penelaahan lebih lanjut akan faktor-faktor yang terkait. Hasil pengamatan ini disajikan dalam working paper, yang dimulai dengan Bab I: Pendahuluan; Bab II: Tinjauan Pustaka; Bab III: Air Bersih di Jalan Bangbayang; Bab IV: Simpulan dan Saran; serta Daftar Pustaka. II. TINJAUAN PUSTAKA Ada beberapa materi yang ditinjau sebagai acuan dalam pengamatan kali ini, diantaranya : 1. Definisi air bersih Air bersih adalah air yang memenuhi persayaratan kesehatan untuk kebutuhan minum, masak, mandi dan energi. Dan air yang bersih dan sehat ini merupakan salah satu kebutuhan mendasar sehari-hari untuk setiap rumah mulai dari mencuci, memasak, air minum dan mandi. 2. Standar kualitas air bersih Dari seluruh pelosok dunia, air yang digunakan adalah sama. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan pemakaiannya, banyak air yang telah tercemar dan tidak dapat digunakan apalagi dikonsumsi oleh masyarakat. Menurut kandungannya, air mempunyai beberapa sarat yang harus terpenuhi untuk disebut sebagai air bersih dan sehat, sehingga dapat digunakan sebagai air minum dan kebutuhan-kebutuhan air rumah tangga, diantaranya adalah : a. Sarat fisik Sarat fisik air yang bersih dan sehat biasanya dapat diketahui langsung melalui tampilan fisiknya, seperti :
Air tersebut tidak mengandung bau dan rasa tertentu. Air tidak bewarna, bersih dan jernih. Suhu air sama dengan suhu ruang.

b. Sarat kimia Sarat kimia air yang bersih dan sehat adalah tidak memiliki kandungan zat-zat berbahaya dalam ukuran kadar tertentu. 2

c. Sarat biologis Air berkualitas secara biologis jika didalamnya tidak terdapat organisme, kuman dan bakteri melebihi batasan yang telah ditentukan, batasan tersebut adalah:
Dalam 1 cc air minum sehat hanya terdapat kurang dari 100 kuman. Dalam 100 cc air minum sehat tidak boleh terkandung bakteri e.coli yang

dapat menyebabkan gangguan pencernaan.


Air minum yang sehat juga tidak boleh mengandung bakteri-bakteri lain

yang membawa penyakit seperti thipus, kolera dan disentri. 3. Sumber air bersih Air yang bersih dapat didapatkan dari berbagai sumber, seperti air hujan, air pengolahan dan penjernihan seperti air ledeng atau PAM, sumur dan mata air. Sumber air biasanya menentukan kualitasnya. a. Air hujan Pada beberapa tempat air hujan biasanya didapat dengan cara menampung air hujan secara langsung pada bak penampungan, biasanya air hujan digunakan jika pada daerah tersebut tidak didapat sumber air selain air hujan. Sekilas air hujan terlihat bersih namun biasanya air hujan mengandung debu-debu dan partikel kecil yang terbawa oleh udara. b. Air ledeng atau PAM Air PAM biasanya berasal dari pengolahan dan penjernihan sumber air seperti sungai atau sumur bor, karena merupakan hasil pengolahan dan penjernihan kualitas air PAM biasanya dipengaruhi cara pengolahannya dan sumber darimana air tersebut berasal. Darimana air PAM itu berasal seharusnya mempengaruhi bagaimana teknik pengolahan dan penjernihan yang dilakukan. Pada beberapa tempat air PAM berasal dari sumur bor namun tidak jarang air yang diolah dan dibersihkan berasal dari sungai. c. Air sumur Ada dua jenis sumur, yaitu sumur dangkal dan sumur artesis. Sumur dangkal merupakan jenis sumur yang dibuat dengan menggali ke dalam tanah untuk mendapatkan mata air. Sementara sumur artesis biasanya dibuat dengan membor ke dalam tanah hingga kedalaman 50 meter atau lebih. Kedalaman sumur biasanya mempengaruhi kulitas air yang dihasilkannya, semakin dalam semakin bersih air yang didapatkan.

d.

Mata air Pada daerah yang masih alami biasanya terdapat mata air, air yang diambil

dari mata air cenderung sehat dan dapat langsung digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. e. Penjernihan air Penjernihan air ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang cenderung mendapatkan air yang kurang bersih berdasarkan pantauan fisik atau dari hasil alat cek kualitas air. Mekanisme ini dilakukan untuk memproses air yang kurang bersih dan sehat menjadi air bersih dan sehat dengan mekanisme penjernihan air tertentu yang sesuai. 4. Standar nasional penggunaan air bersih Menurut data yang didapat dari Departemen Pekerjaan Umum, standar penggunaan air bersih adalah sebagai berikut :

KEPERLUAN Mandi, cuci, kakus Minum Cuci pakaian Kebersihan rumah Taman Cuci kendaraan Wudhu Lain-lain JUMLAH

KONSUMSI 12,0 liter 2 liter 10,7 liter 31,4 liter 11,8 liter 21,1 liter 16,2 liter 21,7 liter 126,9 liter

Tabel 2.1 Standar Penggunaan Air Bersih menurut Departemen P U

III. 4.1

AIR BERSIH DI JALAN BANGBAYANG Lokasi Pengamatan

Gambar 1 Peta Bandung, Jawa Barat Sumber : http://poskota.co.id

JALAN BANGBAYANG

Gambar 2 Jalan Bangbayang, Bandung Sumber : google maps

Pengamatan ini dilakukan pada Jalan Bangbayang No. 9 Dago Atas, Kecamatan Coblong, Bandung, Jawa Barat. 4.2 Kondisi Air Bersih di Jalan Bangbayang Sebagian besar pemilik rumah pada kawasan Jalan Bangbayang mengandalkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat untuk mendapatkan air bersih. Dengan biaya pemakaian air yang dihitung setiap bulannya, masyarakat cukup merasa terpenuhi. Namun tidak sedikit juga yang mengandalkan air tanah yang dikelola sendiri dengan membuat sumur atau jetpump di sekitar pekarangan rumahnya. Penyediaan air bersih pada kawasan ini terbilang cukup baik. Tapi bagi beberapa masyarakat yang termasuk golongan ekonomi kelas bawah, rasa sulit itu masih ada. Ketidakmampuan untuk menggunakan jasa air bersih yang disediakan PDAM menjadi salah satu kendalanya. Sementara di sisi lain mereka juga tidak dapat mengandalkan air tanah karena tidak adanya ruang tersisa yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan sumur. Pilihan terakhir yang mereka miliki adalah dengan membeli air bersih dalam dirigen yang disediakan penjual penjual yang ada atau dengan menumpang distribusi air pada rumah yang lain. Rumah rumah padat yang berhimpit akan memenuhi pemandangan apabila kita melintasi jalan jalan setapak dari jalan utama kawasan ini. Ditinjau dari segi penggunaannya, permintaan air bersih pada kawasan ini tergolong cukup besar, terlebih lagi pada rumah yang dibuka sebagai kost. Pengeluaran tunai untuk air bersih setiap bulannya berkisar Rp200.000,00 Rp300.000,00 bahkan lebih. Terdapat pula bangunan kost skala besar Bangbayang Residence yang membutuhkan pasokan dalam jumlah besar. Selain itu, terdapat masyarakat yang membuka usaha sebagai penjual makanan yang tentu saja membutuhkan tambahan air bersih untuk mendukung aspek kebersihannya. Untuk menekan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan air bersih pada PDAM sekaligus mengantisipasi kebutuhan mendadak akan air bersih, beberapa rumah menggunakan sistem dua sumber yaitu dengan menambahkan sumur atau jetpump. Namun masih sedikit rumah yang memperhatikan aturan kesehatan dalam penentuan lokasi pembuatannya. Masih ada beberapa rumah yang menempatkan lokasinya dekat dengan lokasi pembuangan air kotor yang masih memungkinkan untuk mencemari daerah resapan sumur tersebut. 4.3 Kondisi Air Bersih di Jalan Bangbayang Nomor 9 Rumah yang saya tinggali ini merupakan sebuah rumah kost yang terbuka bagi para pendatang atau mahasiswa. Penghuni total berjumlah 22 orang. Seperti yang 6

telah diungkapkan sebelumnya bahwa jumlah penduduk berbanding lurus dengan banyaknya air yang dibutuhkannya dalam kehidupan sehari hari. Air bersih yang disediakan PDAM mengalir setiap hari pada jam tertentu. Karena kebutuhan yang tinggi, terkadang ketersediaan air ini masih sangat kurang sehingga pemilik rumah mengandalkan sistem jetpump sebagai pemasok tambahan. Tidak jauh dari standar air bersih yang telah ditetapkan oleh departemen PU, air bersih di rumah ini dalam skala besar digunakan untuk mandi dan mencuci pakaian para penghuni. Dalam skala kecil air digunakan untuk memasak dan mencuci peralatan dapur, mencuci piring, membersihkan mobil, memandikan hewan peliharaan, menyiram bunga, dan membersihkan rumah. Sementara untuk air minum, kami biasa mengonsumsi air minum kemasan galon yang disediakan oleh distributor terdekat atau tampungan air dari PDAM karena air tanah yang diperoleh dari jetpump cenderung telah tercemar. Setiap bulannya, pemilik rumah membayar jasa PDAM sebesar Rp500.000,00 Rp700.000,00. Biaya ini bergantung dari jumlah pemakaian air oleh penghuni rumah. Penggunaan air pada rumah ini juga masih ada di dalam batas yang wajar karena tidak terlalu jauh menyimpang dari standar yang ada. IV. SIMPULAN DAN SARAN Penyediaan air bersih pada kawasan Jalan Bangbayang ini masih tergolong cukup baik dengan tersedianya jaringan air bersih dari Perusahaan Daereah Air Minum (PDAM) yang dikelola oleh pemerintah. Penggunaannya pun beragam, bergantung kepada jumlah penduduk serta kegiatan yang dilakukannya. Permintaan akan air bersih pada kawasan ini juga tergolong tinggi karena terdapat beberapa rumah dan bangunan yang dibuka sebagai tempat kost dengan skala yang cukup besar. Untuk mengantisipasi kebutuhan akan air bersih yang cukup besar ini, sebagian besar masyarakat menambahkan jetpump di pekarangan rumahnya sebagai pemasok air bersih kedua. Sementara bagi rumah yang tidak memiliki sumur atau jetpump dan jaringan PDAM, para penghuninya mengandalkan para penjual air bersih dalam dirigen yang dipatok dalam harga tertentu. Sebagai saran dalam permasalahan ini, sebaiknya pemerintah mulai memperbaiki sistem distribusi air bersih yang ada. Karena pada kenyataannya, masih terdapat daerah yang belum dapat menikmati asupan air bersih yang harusnya disediakan oleh pemerintah. Sementara bagi masyarakat yang sampai saat ini dapat menikmati kemudahan untuk mendapatkan air bersih, lakukanlah penghematan pada 7

pemakaian. Selain untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan kepada PDAM, cara ini juga dapat menambah masa pakai air bersih layak konsumsi yang ada saat ini. Karena meskipun air merupakan sumber daya alam yang tidak akan habis, tapi air bersih sendiri memiliki sifat langka. Sebagai contoh kecilnya, untuk kegiatan menyiram bunga atau mencuci mobil, gunakanlah air yang didapat dari tampungan air hujan. Dengan begitu pemakaian air bersih yang layak komsumsi akan berkurang.

DAFTAR PUSTAKA http://hanyauntukanda123.blogspot.com/2011/12/air-adalah-sumber-kehidupan-tanpaair.html (diakses pada tanggal 21 Oktober 2012 pukul 10.00) http://poskota.co.id (diakses pada tanggal 21 Oktober 2012 pukul 10.00) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20986/4/Chapter%20I.pdf (diakses pada tanggal 21 Oktober 2012 pukul 09.38) http://tipseputarumah.blogspot.com/2012/08/air-bersih-dan-sehat.html tanggal 21 Oktober 2012 pukul 12.30) http://www.wateraid.org/uk/what_we_do/the_need/default.asp (diakses pada tanggal 21 Oktober 2012 pukul 11.05) SNI 03-1733-2004 (diakses pada

You might also like