Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh: Diah Rachmawati Fitri Rahmawati Giska Ayu Aulia Gracia Satyawestri P. Siti Haryani Chasana (06) (11) (12) (13) (31)
XI IPA 2
I.
II.
III.
IV.
Variabel kontrol : larutan kanji Variabel terikat V. Alat dan Bahan Alat: Bahan: VI. Fehling A dan Fehling B Air ludah/saliva Larutan kanji CH3COOH NaOH Tabung reaksi Rak tabung reaksi Pipet tetes Penjepit Pembakar spirtus Indikator pH
Cara kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Meneteskan larutan kanji pada tiga tabung reaksi yang telah diberi nama A, B dan C 3. Mengukur pH normal pada tabung reaksi 4. Meneteskan tabung B dengan CH3COOH dan tabung C dengan NaOH
5. Mengukur pH masing-masing 6. Memberi air ludah pada masing-masing tabung reaksi 7. Meneteskan fehling A dan fehling B sebanyak 5 tetes pada tiap tabung reaksi 8. Memanaskan tabung reaksi 9. Melihat perubahan warna yang terjadi pada larutan kanji
VII.
Hasil pengamatan
PERLAKUAN
HASIL / PERUBAHAN
Hijau
Tabung B
Biru kehijauan
Tabung C
Biru
VIII.
Pembahasan Pada percobaan kali ini, tabung A yang hanya berisi larutan kanji, air ludah, fehling A dan fehling B ketika dipanaskan menghasilkan warna hijau. Hal ini menandakan bahwa kerja enzim ptialin bekerja secara maksimal pada tabung A. Hal ini dikarenakan tabung A bersifat netral. Sedangkan pada tabung B yang diberi tambahan air cuka atau larutan CH3COOH tabung berubah warna menjadi biru kehijauan. Yang menandakan kerja enzim ptialin tidak bekerja. Dan pada tabung C yang diberi tambahan NaOH menandakan sifat basa yang menyebabkan kerja enzim tidak bekerja sebab menghasilkan warna menjadi biru yang merupakan warna yang berasal dari fehling A dan fehling B.
IX.
Kesimpulan Enzim ptialin yang terdapat pada air liur, efektivitas kerjanya akan maksimal jika pada suhu normal tubuh serta pH yang netral (pH 6,0 7,0) dan efektivitas kerjanya akan menurun jika semakin menyimpang terhadap pH-nya yang jauh dari pH netral.