Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Beny Harjadi, Ugro Hari Murtiono,
Nurhadi Djaingsastro, Purwanto,
Dewi Subaktini, Sudimin,
Ragil Bambang WMP.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
• Lahan kering adalah sebidang tanah yang dapat digunakan
untuk usaha pertanian dengan menggunakan air yang
jumlahnya terbatas dan biasanya bersumber dari air hujan.
Sasaran yang hendak dicapai dari tahun 2001 sampai 2004, adalah :
2. Tahun pertama (2001) : pengumpulan data biofisik dan sosek,
dan paket Teknik Konservasi Tanah dan Air (T _ KTA)
3. Tahun kedua (2002) : implementasi T_KTA antara rancangan
BP2TPDAS Surakarta dengan kesepakatan petani pemilik
atau penggarap dengan melakukan monev biofisik dan sosial
ekonomi.
• Tahun ketiga (2003) : menguji dan mengamati T_KTA sesuai
kondisi pedoagroklimat
• Tahun keempat (2004) : evaluasi kegiatan selama 4 tahun
berjalan untuk mencapai tujuan akhir yang telah ditetapkan.
Sasaran kegiatan tahun 2002 secara rinci adalah:
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Lokasi penelitian
- Penelitian dimulai bulan April sampai Desember 2002
- Penelitian di Sub DAS Sapi, Dusun Pengantulan (Blok
Jambon dan Kali Gintung), Desa wanadri, Kecamatan Bawang,
Kab. Banjarnegara dengan ketinggian tempat 500 m dpl.
, , , ,
- Koordinat geografis: 108 30 BT – 108 45 BT dan 7 20 LS –7 40 LS
o o o o
1. Metode Pendekatan
- Pengamatan sistem usahatani palawija yang sesuai dengan
kondisi biofisik dan sosial ekonomi masyarakat.
- Melakukan analisis-analisis untuk mengetahui upaya-upaya
kontan yang telah dilakukan petani baik secara biofisik
maupun sosek (Gambar 4)
- Kegiatan ini dibagi dua tahap:
1. Tahap pertama (2001): orientasi lapangan, pengumpulan
data biofisik dan sosek.
2. Tahap kedua (2002-2004): analisis atau pengkajian
hubungan antara tingkat erosi dengan biaya manfaat
hasil usahatani dan alternatif teknik kontan yang
akan diterapkan (Gambar 5)
2. Pengamatan Tahun 2002
a. Parameter sosial ekonomi : partisipatif petani (buruh,
pemilik, penggarap), dinamika kelompok, B/C usaha tani.
b. Parameter biofisik : curah hujan, tingkat erosi, aliran
permukaan, infiltrasi tiap perlakuan, tingkat erosi yang
diperkenankan, kesuburan dan faktor fisik tanah lainnya.
Perlakuan T_KTA yang diterapkan meliputi kegiatan :
Mekanis, Vegetatif dan Pemupukan.
Perlakuan penelitian pada masing-masing (Gambar 6) terletak
pada luasan lahan 1 hektar:
P0 : kontrol
P3 : kombinasi T_KTA mekanis, vegetatif dan pemupukan
P2 : kombinasi T_KTA mekanis dan vegetatif
P1 : kombinasi T_KTA vegetatif dan pemupukan
D. Pengumpulan dan Pengolahan Data
E. Analisis Data
Tahun pertama (2001) : tahap awal kajian dilakukan
analisis deskriptif kuantitatif
Tahun kedua (2002) : dilakukan analisis deskriptif
setelah diberi perlakuan (PO, P3, P2, P1)
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Persiapan
• Konsultasi ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian di Ungaran
3. Konsultasi ke instansi pusat pertanian dan beberapa instansi
lain di Bogor
- Konsultasi ke PUSLITANAK (Pusat Penelitian dan Pengem-
bangan Tanah dan Agroklimat) di Bogor
- Konsultasi ke PUSTAKA (Pusat Perpustakaan dan
Penyebaran Teknologi Pertanian)
7. Sudi Pustaka di Ungaran dan Bogor
8. Alamat-Alamat Penting yang Terkait dengan Penelitian Lahan
Kering
B. Pelaksanaan
11. Pengambilan sampel tanah
1. Kegiatan Penanaman
b. Singkong
Penanaman singkong denganjenis lokal (Lanting,
Lampung, Aldira). Jarak tanam singkong 75 cm x 75 cm.
d. Jagung
Jagung hibrida jenis P11 pada bibir teras dgn jarak 75 cm
f. Kacang tanah
Kacang tanah ditanam diantara tanaman singkong dengan
jarak tanam 25 cm x 25 cm
9. Kegiatan Pemupukan
• Pemberian kapur kalsit (CaCO3) pada saat pengolahan
tanah, bebe rapa hari setelah pemanenan hasil singkong
pada awal bulan Okto ber 2002.
b. Pemberian pupuk organik ( pupuk kandang kambing =
a. Pupuk an organik berupa pupuk NPK diberikan:
- Urea : 3 kali yaitu pada saat tanam, umur 3 minggu dan
masa produksi.
- SP 36: diberikan 2 kali yaitu saat tanam dan masa produksi.
- KCl. : diberikan pada saat awal penanaman saja (satu kali)
4. Pengarahan Pengamat
- Pengamatan Erosi
- Pengamatan Curah Hujan
- Pengamatan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
- Pengamatan Sosekbud Masyarakat
5. Perawatan Peralatan Lapangan
- Pengecekan alat-alat, 2 buah alat penangkar hujan
ombrometer telah diganti yang baru (stainless steel) -
Pembuatan petak percobaan di plot pengamatan Po (kontrol)
- Pengecekan kondisi bak kolektor erosi
- Pengecekan dan perbaikan petak percobaan pada plot
pengamatan masing-masing P1 dan P3.
6. Kegiatan Awal Penanaman Setelah Hujan
- Kegiatan penanaman
- Kegiatan mekanis (pembuatan drop structure) dan vegetatif
(pena naman rumput gajah pada tampingan teras)
- Upaya-upaya pendekatan terhadap masyarakat secara reguler
5. Pengamatan Tanaman, Hujan dan Erosi
- Pengamatan Tanaman
- Pengamatan Erosi
- Pengamatan Hujan
- Pengamatan Konservasi tanah
- Pengambilan Sampel Tanah
C. Pelaporan
1. Analisis Data tanah
Tabel 3. Kecepatan Infiltrasi Lokasi Penelitian lahan
Kering palawija
KONDISI PLOT INFILTRASI
BLOK PENELITIAN (cm/menit)
AWAL KONSTAN
I. Kondisi lahan baik IA 2,75 0,30
dan teras baik ada
rumput pada riser IB 0,10 0,30
dan SPA.
II. Kondisi lahan IIA 1,60 0,40
kurang baik dan
teras tidak ada IIB 3,00 0,40
rumput dan SPA.
1. Analisis Pengamatan Hujan
Tabel 4. Data CH di Dusun Pengantulan pada Tahun 2002
BL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rt 7,9 7,5 14,3 16,3 10,8 21,0 0 0 0,0 0,0 16,7 31,0
HH 27 17 21 17 4 1 0 0 1 2 29 29
.
Tabel 5. Hasil Perhitungan Erosi dan Run Off masing-masing Plot.
(Lihat laporan Halaman 37)
Tabel 6. Pengamatan Pertumbuhan tanaman masing-masing Blok
(Lihat laporan Halaman 38)
Blok II (plot IIA dan IIB) kondisi lahan kurang baik, kualitas
teras sedang, belum ada rumput pada tampingan teras masing-
masing:
Plot IIA: Infiltrasi awal 1,6 cm/menit, konstan 0,4 cm/menit
Plot IIB: Infiltrasi awal 3,0 cm/menit, konstan 0,4 cm/menit
1. Tinggi hujan maks. terjadi pada bulan Desember
yaitu 96,3 mm., sedangkan hari hujan terbanyak pada
November dan Desember sebanyak 29 hari.