You are on page 1of 202

2012

PEDOMAN PELAKSANAAN

KEGIATAN DAN ANGGARAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

KATA PENGANTAR

Mengacu pada visi dan misi pembangunan pertanian, Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2010-2014 dan Renstra Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, maka Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup pertanian mengemban tugas untuk menyelesaikan program dan kegiatan tahun 2012. Pelaksanaan program pengembangan sumber daya manusia pertanian dan kelembagaan petani tahun 2012 dimaksud, beserta berbagai kegiatan untuk pemberdayaan dan peningkatan kapasitas petani, diharapkan dapat berjalan secara efektif dengan mengikutsertakan berbagai pihak, termasuk partisipasi masyarakat. Sehubungan dengan itu, maka diterbitkan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Tahun Anggaran 2012. Pedoman yang merupakan lampiran dari keputusan Kepala Badan PPSDMP ini merupakan acuan bagi seluruh Satuan Kerja lingkup Badan PPSDMP dalam pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2012. Dalam hal terjadi perubahan kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian, maka pedoman ini akan di revisi sesuai keperluan. Akhirnya kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian

Jakarta, 30 Desember 2011 Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian,

Dr.Ir. Ato Suprapto, MS

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN NOMOR : ....../PER/SM.030/J/12/11 TANGGAL : .... Desember 2011

DAN

PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN TAHUN 2012 I.
1.
Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke 2 (2010-2014), sektor pertanian tetap memegang peranan penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis sektor pertanian tersebut tercermin pada kontribusi yang nyata terhadap pembentukan kapital, penyediaan pangan, penyedia bahan baku industri, pakan dan bio energi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara dan pendapatan, peningkatan pendapatan petani dan pelestarian lingkungan. Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan peran sektor pertanian tersebut, Kementerian Pertanian telah menetapkan target empat sukses pembangunan pertanian yaitu 1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan, 2) peningkatan diversifikasi pangan, 3) peningkatan nilai tambah dan daya saing eksport,dan 4) peningkatan kesejahteraan petani. Untuk mewujudkan empat sukses pembangunan pertanian, diperlukan dukungan sumberdaya manusia pertanian yang profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global. Kegiatan Badan PPSDMP yang meliputi pemantapan sistem penyuluhan pertanian, pemantapan sistem pelatihan pertanian dan revitalisasi sistem pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi profesi sumberdaya manusia pertanian, ditujukan untuk: 1) memperkuat kelembagaan petani, 2) memberdayakan usaha petani, dan 3) mewujudkan pelaku utama pembangunan pertanian yang mandiri, berjiwa wirausaha, berdaya saing, dan berwawasan global, sehingga mampu bersaing di pasar regional dan internasional. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (yang selanjutnya disebut Badan PPSDMP) mempunyai tugas melaksanakan pengembangan sumberdaya manusia (SDM) pertanian, dan menjalankan fungsi : 1) Penyusunan Kebijakan teknis, rencana dan program kebijakan di bidang pengembangan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, standarisasi dan sertifikasi SDM pertanian; 2) Pelaksanaan penyusunan, pendidikan, pelatihan, standarisasi dan sertifikasi SDM pertanian; 3) Pemantauan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan, penyuluhan, pendidikan, pelatihan, standarisasi dan sertifikasi SDM Pertanian; dan 4) Pelaksanaan administrasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

PENDAHULUAN

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Badan PPSDMP di Pusat mempunyai 4 (empat) unit kerja Eselon II, yaitu: 1) Pusat Penyuluhan Pertanian; 2) Pusat Pelatihan Pertanian; 3) Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian; dan 4) Sekretariat Badan Operasionalisasi kegiatan penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian di daerah dilaksanakan oleh 19 Unit Pelaksana Teknis (UPT), Badan/Dinas yang menangani penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian di 33 provinsi. Dalam upaya menyelaraskan pelaksanaan program dan kegiatan maka ditetapkan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Tahun Anggaran 2012.

2.

Tujuan
dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian tahun anggaran 2012.

Pedoman ini diterbitkan untuk memberikan acuan bagi pejabat/petugas dalam melaksanakan kegiatan

3.

Ruang lingkup
Pedoman pelaksanaan kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian ini mengatur tentang: 1) Mekanisme pengelolaan kegiatan dan anggaran yang dijelaskan dalam bab IV; 2) Penyelenggaraan pemantapan sistem penyuluhan pertanian yang dijelaskan dalam bab V; 3) Penyelenggaraan pemantapan sistem pelatihan pertanian yang dijelaskan dalam bab VI; 4) Penyelenggaraan revitalisasi pendidikan pertanian serta standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian yang dijelaskan dalam bab VII; 5) Penyelenggaraan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya yang dijelaskan dalam bab VIII;

II.
1.

PROGRAM, KEGIATAN, TARGET DAN INDIKATOR

Program dan Kegiatan


Pada anggaran 2012 Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) hanya mempunyai satu program yaitu Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani. Program ini dijabarkan kedalam 5 (lima) kegiatan prioritas Badan PPSDMP yaitu : 1) Revitalisasi Pendidikan Pertanian, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian; 2) Pengembangan Pendidikan Menengah Pertanian; 3 ) Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian; 4) Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian; dan 5) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya. Untuk melaksanakan program dan kegiatan tersebut dalam tahun anggaran 2012 Badan PPSDMP mendapat alokasi dana sejumlah Rp.1.419.377.621.000,-

2.

Target dan Indikator


Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani mempunyai 7 (tujuh) target dan indikator utama, meliputi: 1) Meningkatnya kompetensi 4.443 orang aparatur di sektor pertanian; 2) Meningkatnya kapasitas 22.205 orang non aparatur di sektor pertanian ; 3) Meningkatnya kinerja 58.289 orang ketenagaan penyuluhan; 4) Meningkatnya kompetensi 4.429 orang aparatur fungsional; 5) Tersedianya 16.248 tenaga teknis menengah dan calon wirausaha muda pertanian 6) Meningkatnya kapasitas 52.103 unit kelembagaan petani ; 7) Meningkatnya kapasitas 2.080 unit kelembagaan penyuluhan. Target dan indikator utama dari Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani pada tahun anggaran 2012 kemudian dijabarkan kedalam target dan indikator masing masing kegiatan prioritas Badan PPSDMP, sebagai berikut.

2.1. Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian


1) 2. 080 unit kelembagaan penyuluhan pertanian pemerintah yang difasilitasi (Bakorluh, Bapelluh, dan BPP); 2) 52.103 orang kelembagan petani (Gapoktan/Poktan) yang difasilitasi dan dikembangkan; 3) 4.369 judul meliputi materi penyuluhan dan informasi pertanian yang dihasilkan dan disebarluaskan; 4) 247 dokumen kegiatan pemantapan sistem penyuluhan pertanian; 5) 58.289 orang ketenagaan penyuluhan pertanian yang difasilitasi;

6) 772 desa yang kegiatan penyuluhannya di kelola petani (FMA FEATI)

2.2. Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian


1) 29 unit kelembagaan pelatihan UPT Pusat dan Daerah yang difasilitasi dan dikembangkan; 2) 229 unit kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang terbina dan terklasifikasi kelembagaannya; 3) 1.277 orang ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan;

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

4) 23.166 orang aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan pertanian; 5) 22.205 orang non aparatur pertanian yang ditingkatkan pertanian; 6) 150 desa yang meningkat kapasitasnya melalui program READ; 7) 258 dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian serta evaluasi dan pelaporan kegiatan pemantapan sistem pelatihan pertanian; 8) 12 bulan pelaksanaan pelayanan perkantoran. kapasitasnya melalui pelatihan

2.3. Revitalisasi Pendidikan Pertanian serta Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian
1) 7 SKKNI Profesi SDM Pertanian yang distandarisasi; 2) 1.400 orang penyuluh pertanian profesi yang disertifikasi;

Pengembangan

3) 10 unit kelembagaan pendidikan yang ditingkatkan dan dikembangkan kualitasnya; 4) 1.142 orang ketenagaan yang ditingkatkan kualitasnya; 5) 2.610 orang tenaga fungsional yang mengikuti jenjang pendidikan kedinasan yang sesuai standar kompetensinya; 6) 204 orang aparatur yang mengikuti jenjang pendidikan formal S2 dan S3; 7) 110 dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian serta evaluasi dan pelaporan kegiatan revitalisasi pendidikan, standarisasi dan sertifikasi profesi pertanian; 8) 12 bulan pelaksanaan pelayanan perkantoran.

2.4. Pendidikan Menengah Pertanian


1) 16.248 orang generasi muda pertanian yang difasilitasi melalui pendidikan di SMK-SPP; 2) 9 unit kelembagaan pendidikan menengah pertanian (SMK-SPP) yang ditingkatkan kualitasnya; 3) 132 orang ketenagaan pendidikan menengah pertanian (SMK-SPP) yang ditingkatkan kualitasnya; 4) 31 dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian serta evaluasi dan

pelaporan kegiatan pendidikan menengah; 5) 12 bulan pelaksanaan pelayanan perkantoran.

2.5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
1) 91 dokumen perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian serta evaluasi dan pelaporan program penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian; 2) 12 bulan pelaksanaan pelayanan perkantoran.

III.
1.

PROGRAM DAN ANGGARAN KINERJA PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN Pengorganisasian Pengelolaan Anggaran Terpadu Berbasis Kinerja
Berdasarkan PP Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai daerah otonom dan PP Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, kewenangan pemerintah pusat adalah menyusun pedoman, norma, standar teknis, kriteria, prosedur dan pedoman pelaksanaan kewenangan pemerintah di bidang pertanian. Kewenangan provinsi sebagai wakil pemerintah pusat adalah sinkronisasi dengan

penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, penyiapan perangkat daerah yang akan melaksanakan program dan kegiatan dekonsentrasi, koordinasi, pengendalian, pembinaan, pengawasan, dan pelaporan. Adapun kewenangan Kabupaten/Kota adalah pelaksanaan tugas pembantuan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi. Secara umum penerapan anggaran kinerja di Indonesia didasarkan atas ketentuan perundangundangan yang berlaku, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2011 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelahaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga TA.2012, serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 164 /PMK.05 /2011 tanggal 10 Oktober 2011 tentang Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran. Untuk pengelolaan kegiatan pengembangan SDM pertanian tahun anggaran 2012, Badan PPSDMP dibantu oleh 130 satker yang terdiri dari 2 satker pusat, 20 satker Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan PPSDMP dan 35 satker Dinas/Badan lingkup Pertanian di tingkat provinsi serta 73 satker Dinas/Badan/Kantor di tingkat kabupaten/kota. Secara lengkap Satuan Kerja (Satker) Badan PPSDMP sebagai pelaksana kegiatan pengembangan SDM pertanian dapat dilihat pada Formulir 2. Pengelola anggaran berdasarkan program dan anggaran kinerja adalah sebagai berikut: Petunjuk Penyusunan dan

2.

Pengelola Anggaran di Pusat


1) Kepala Badan bertindak sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian sejalan dengan tugasnya sebagai pembina program dan anggaran kinerja organisasi yang dipimpinnya. Dalam operasional sehari-hari, KPA dibantu oleh seorang Bendaharawan Pengeluaran yang bertanggung

jawab atas keuangan yang dikelola, serta seorang Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran; 2) Sekretaris Badan dan Kepala Pusat (Eselon II Badan PPSDMP) bertindak sebagai pembantu KPA/Kepala Badan yang sehari-hari bertugas sebagai pembina pelaksanaan kegiatan dan anggaran kinerja sesuai dengan tupoksi unit organisasi yang dipimpinnya;

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

3) Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) ditunjuk oleh KPA untuk setiap unit Eselon II. P2K bertugas dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran kinerja pada unit organisasi masing-masing.

3.

Pengelola Anggaran di UPT Pusat


1) Kuasa Pengguna Anggaran/KPA dijabat oleh Kepala UPT; 2) Kuasa Pengguna Anggaran dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh satu orang bendahara pengeluaran, Pejabat Pembuat Komitmen dan satu orang Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran;

3) Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) ditunjuk oleh KPA sebagai pengelola pelaksanaan
kegiatan dan anggaran dari unit kerja, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi unit kerja ybs .

4.

Pengelola Anggaran Dekonsentrasi di Tingkat Provinsi


1) Gubernur selaku penerima pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari dana dekonsentrasi kepada Menteri Pertanian; 2) Gubernur menetapkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (P2K), Bendahara Pengeluaran serta Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran sebagai pelaksana kegiatan yang dibiayai dari dana dekonsetrasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian; 3) Kepala Dinas/Badan lingkup pertanian tingkat provinsi sebagai Kepala Satker atau pejabat yang ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran, bertanggung jawab atas seluruh

kegiatan serta keberhasilan program dan anggaran kinerja Pengembangan SDM Pertanian pada Satker yang dipimpinnya; 4) Untuk kelancaran operasional kegiatan program dan anggaran kinerja (tertib administrasi dan keuangan) sehari-hari, masing-masing KPA dibantu oleh Bendahara Pengeluaran,

Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) serta Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran; 5) Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) dapat ditunjuk lebih dari satu orang dan ditetapkan sesuai dengan kedudukan dan kesesuaian tugas pokok dan fungsi unit kerjanya dengan kegiatan dan anggaran pengembangan SDM pertanian yang akan menjadi tanggungjawabnya. Sehubungan dengan itu, pada Satker yang mendapat kegiatan dan anggaran pelatihan, agar menunjuk P2K yang berasal dari Unit Kerja/ Balai Pelatihan Pertanian Eks UPT Badan PPSDMP

5.

Pengelola

Anggaran

Tugas

Pembantuan

di

Tingkat

Kabupaten/Kota
1) Bupati selaku penerima tugas dari pemerintah pusat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari dana tugas pembantuan kepada Menteri Pertanian; 2) Bupati mengusulkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (P2K), Bendahara Pengeluaran serta Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran sebagai pelaksana kegiatan yang dibiayai dari dana tugas pembantuan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian;

3) Menteri Pertanian menetapkan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Bendahara Pengeluaran serta Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran sebagai pelaksana kegiatan yang dibiayai dari dana tugas pembantuan; 4) Kepala Dinas/Badan/Kantor lingkup pertanian tingkat kabupaten sebagai Kepala Satker atau pejabat yang ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna Anggaran, masing-masing

bertanggung jawab atas seluruh kegiatan serta keberhasilan program dan anggaran kinerja Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian pada Satker yang dipimpinnya; 5) Untuk kelancaran operasional kegiatan program dan anggaran kinerja (tertib administrasi dan keuangan) sehari-hari, masing-masing KPA dibantu oleh Bendahara Pengeluaran,

Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) serta Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

IV. 1.

MEKANISME PENGELOLAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN

Perencanaan Kegiatan dan Anggaran


Menyikapi perubahan pola penganggaran dan tantangan PPSDMP, kebijakan program dan anggaran PPSDMP perlu dijabarkan secara lebih terstruktur, terukur dan operasional dengan berbasiskan kepada tugas dan fungsi masing-masing instansi PSDMP. Untuk itu prinsip perencanaan program dan anggaran PPSDMP adalah sebagai berikut: 1) Pembangunan pertanian khususnya PPSDMP menempatkan aparatur pemerintahan sebagai fasilitator, motivator dan dinamisator bagi masyarakat/swasta. Sedangkan petani sebagai pelaku utama dan subyek pembangunan didorong agar mampu meningkatkan kesejahteraannya melalui pengembangan usaha dan peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian; 2) Perencanaan di tingkat pusat tidak lagi tersekat-sekat, melainkan terpadu dalam sistem yang dikoordinasikan dengan instansi terkait baik pusat maupun daerah. Tampilan program di lapangan tidak lagi dalam bentuk kegiatan parsial, tetapi dalam bentuk program PPSDMP yang terpadu guna menunjang ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing serta peningkatan kesejahteraan petani; 3) Bagi UPT Badan PPSDMP, kegiatan dan penganggaran diusulkan langsung ke Pusat; 4) Bagi Dinas/badan lingkup pertanian di tingkat provinsi selaku penyelenggara kegiatan pendidikan/pelatihan/penyuluhan pertanian maupun UPT Daerah, usulan kegiatan dan penganggaran dilakukan melalui satuan kerja daerah. Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Tingkat kabupaten, Provinsi dan Nasional; dan kemudian disesuaikan dengan kebijakan PPSDMP. Bagi satuan kerja yang mendapatkan kegiatan yang bersumber dari dana PHLN, usulan kegiatan dan penganggaran dilakukan oleh Pusat dengan mengacu pada loan agreement disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerah. 5) Untuk dapat menyelenggarakan kegiatan PPSDMP yang berkualitas, secara bertahap dilakukan upaya pengembangan kapasitas lembaga pendidikan, lembaga pelatihan dan kelembagaan penyuluhan pertanian. 6) Usulan kegiatan dan anggaran seperti dimaksud di atas, dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Badan PPSDMP tahun 2012. Penyusunan RKA-KL tersebut, selain berdasarkan kebutuhan kegiatan, juga harus didasarkan pada Peraturan Presiden tentang Rencana Kerja Pemerintah, Undang-undang APBN dan alokasi pagu APBN serta persetujuan DPR. Selanjutnya setelah dilakukan penelaahan terhadap RKA-KL pagu tetap antara Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (DJA) dengan Kementerian Pertanian c.q. Badan PPSDMP, DJA menerbitkan Arsip Data Komputer (ADK) dan Surat Penetapan Rencana Kegiatan dan Anggaran (SPRKA) untuk satker lingkup Badan PPSDMP.

2.

Penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)


DIPA disahkan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing Satuan Kerja (Satker) dan setiap DIPA hanya memuat kegiatan untuk satu Satker. DIPA Kementerian Negara/Lembaga dikategorikan sebagai berikut.

2.1. DIPA Kantor Pusat


DIPA Kantor Pusat adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang pelaksanannya dilakukan oleh Satker Kantor Pusat Kementerian Negara/ Lembaga, dalam hal ini Badan PPSDMP. Penyusunan DIPA didasarkan pada ADK dan SP-RKA yang diterbitkan oleh DJA. Validasi ADK RKA dan SP RKA dilakukan secara bersama antara Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan (DJPb) dengan Kementerian/ Lembaga terkait. Kepala Badan PPSDMP selaku Kuasa Menteri Pertanian menetapkan DIPA Badan PPSDMP, dan DIPA FEATI dan selanjutnya Direktur Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan mengesahkan DIPA dengan menerbitkan Surat Pengesahaan DIPA (SP-DIPA).

2.2. DIPA Kantor Daerah


DIPA Kantor Daerah adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang pelaksanaannya dilakukan oleh Satker Kantor Daerah/Instansi Vertikal Kementerian/Lembaga, dalam hal ini Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan PPSDMP. Penyusunan DIPA didasarkan pada ADK RKA dari DJA dan Daftar Nominatif Anggaran (DNA) yang diterbitkan oleh DJPb. Validasi ADK RKA dan DNA Satker dilakukan secara bersama antara Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) dengan Kantor Daerah/Instansi Vertikal Kementerian/Lembaga. Kepala UPT Badan PPSDMP selaku Kuasa Menteri Pertanian atau menetapkan DIPA dan selanjutnya Kepala Kanwil DJPb atas nama Menteri Keuangan mengesahkan DIPA dengan menerbitkan SP DIPA.

2.3. DIPA dalam rangka Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan


DIPA dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang pelaksanaannya dilimpahkan kepada Gubernur dalam hal ini Satker Dekonsentrasi di provinsi. Sedangkan DIPA dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan adalah dokumen DIPA Pusat yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Kabupaten/ Kota dalam hal ini Satker Tugas Pembantuan di kabupaten/kota. Penyusunan DIPA didasarkan pada ADK RKA dari DJA dan Daftar Nominatif Anggaran (DNA) yang diterbitkan oleh DJPb. Validasi ADK RKA dan DNA Satker dilakukan secara bersama antara Kanwil DJPb dengan Satker terkait atas nama Gubernur atau Bupati. Gubernur selaku Kuasa Menteri Pertanian dan Bupati selaku penerima tugas dari Menteri Pertanian, yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Satker menetapkan DIPA, dan selanjutnya Kepala Kanwil DJPb atas nama Menteri Keuangan menetapkan SP-DIPA.

3.

Petunjuk Operasional Kegiatan


Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) yang merupakan bagian dari DIPA dan sudah terprogram dalam aplikasi DIPA harus menjadi dasar pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan anggaran. POK diterbitkan oleh Kepala Satker selaku KPA, dan meliputi rencana penarikan anggaran per bulan, penanggung jawab kegiatan, cara pelaksanaan/pengadaan, jadwal kegiatan (Peran POK).

4.

Revisi Anggaran
Berdasarkan PMK Nomor 49/PMK.02/2011 tentang Tata Cara Revisi Anggaran Anggaran 2011, bahwa Revisi Anggaran adalah Tahun perubahan Rincian Anggaran Belanja 9

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

Pemerintah Pusat

yang telah ditetapkan berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN), Surat Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga ( Sp RKA-KL), dan/atau Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) .

4.1. Ruang Lingkup dan Batasan Revisi Anggaran


4.1.1. Ruang Lingkup Revisi Anggaran terdiri atas:
1) Perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan atau pengurangan pagu anggaran belanja termasuk pergeseran rincian anggaran belanjanya; 2) Perubahan atau pergeseran rincian anggaran belanja dalam hal pagu anggaran tetap; dan/atau; 3) Perubahan/ralat karena kesalahan administrasi.

4.1.1.1. Perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan atau pengurangan pagu anggaran belanja termasuk pergeseran rincian anggaran belanjanya sebagai akibat antara lain dari :
1) Kelebihan realisasi PNBP di atas target yang direncanakan dalam APBN; 2) Lanjutan kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN 3) Percepatan penarikan PHLN 4) Penerimaan hibah Luar Negeri yang diterima oleh pemerintah Cq Kemenkeu dan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga; 5) Penerimaan hibah luar negeri yang diterima dalam bentuk uang dan dilaksanakan langsung oleh Kementerian/Lembaga; 6) Tambahan pinjaman Luar Negeri 7) Pengurangan alokasi PHLN. 8) Penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN.

4.1.1.2. Perubahan atau pergeseran rincian anggaran belanja dalam hal pagu anggaran tetap, antara lain meliputi :
1) Pergeseran antar program dalam satu bagian anggaran untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional; 2) Pergeseran antar kegiatan dalam satu program sepanjang pergeseran tersebut merupakan Hasil Optimalisasi; 3) Pergeseran antar jenis belanja dalam satu kegiatan; 4) Perubahan volume Keluaran berupa penambahan volume Keluaran dalam satu

Keluaran dan/atau antarkeluaran dalam satu kegiatan dan satu satuan kerja; 5) Perubahan volume Keluaran berupa pengurangan Keluaran dalam satu kegiatan dan satu satuan kerja; volume Keluaran dalam satu

10

6) Perubahan volume Keluaran berupa penambahan atau pengurangan

volume Keluaran

antarsatuan kerja sepanjang dalam kegiatan yang sama dan digunakan untuk Keluaran yang sama; 7) Pergeseran dalam satu propinsi/kabupaten/kota untuk kegiatan dalam rangka Tugas Pembantuan atau dalam satu propinsi untuk Kegiatan dalam rangka Dekonsentras; 8) Pergeseran dalam satu propinsi/kabupaten/kota untuk memenuhi Biaya Operasional yang dilaksakan oleh unit organisasi di tingkat pusat maupun oleh instansi vertikalnya di daerah; 9) Perubahan kurs sepanjang perubahan tersebut terjadi setelah kontrak ditandatangani; 10) Pencairan blokir/ tanda bintang (*) yang dicantumkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran; 11) Pergeseran anggaran antar kegiatan yang tidak berasal dari Hasil Optimalisasi; 12) Pergeseran rincian anggaran belanja yang mengakibatkan perubahan Hasil Program; 13) Penggunaan anggaran yang harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) terlebih dahulu; 14) Pencairan blokir/ tanda bintang(*) yang dicantumkan oleh DPR-RI termasuk pencairan blokir yang tidak sesuai dengan rencana peruntuka.penggunaanya; 15) Pergeseran reincian anggaran belanja yang digunakan untuk Program/Kegiatan yang tidak sesuai dengan hasil kesepakatan anarata Pemerintah dengan DPR-RI (kesimpulan repat kerja dalam rangka APBN) 16) Perubahan lainnya sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.

4.1.1.3. Perubahan/ralat karena kesalahan administrasi antara lain karena:


1) Perubahan/ralat kode akun; kode KPPN; kode nomor register PHLN; kode kewenangan; kode lokasi; cara penarikan PHLN; sumber dana; pejabat perbendaharaan; ralat kode dan nomenklatur satua kerja; rumusan keluaran; 2) Perubahan Nomenklatur bagian anggaran dan /atau satuan kerja sepanjang kode tetap; 3) Ralat pencantuman volume, jenis dan satuan Keluaran pada RKA-Kl dan DIPA sesuai dengan dokumen RKP atau hasil kesepakatan DPR - RI; 4) Perubahan lainnya sebagaimana diatur dalam Peraturan Direktur Menteri Keuangan.

4.1.2. Batasan Revisi Anggaran: 4.1.2.1. Revisi Anggaran dapat dilakukan sepanjang tidak mengakibatkan pengurangan alokasi anggaran terhadap :
1) Kebutuhan Biaya Operasional satuan kerja; 2) Alokasi tunjangan profesi guru/dosen; 3) Pembayaran berbagai tunggakan; 4) Paket pekerjaan pekerjaan yang bersifat multiyears;

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

11

5) Paket pekerjaan yang telah dikontrakan dan/atau direalisasikan daqnanya sehingga menjadi

minus.

4.1.2.2. Revisi Anggaran dapat dilakukan sepanjang tidak mengubah Sasaran Kinerja dengan ketentuan :
1) Tidak mengurangi volume Keluaran Kegiatan Prioritas Nasional dan/ atau Prioritas Bidang; 2) Tidak mengurangi spesifikasi keluaran;

4.2. Kewenangan dan Tata Cara Revisi Anggaran


4.2.1. Revisi Anggaran Pada Direktorat Jenderal Anggaran 4.2.1.1. Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Direktorat Jenderal Anggaran meliputi perubahan berupa penambahan dan/atau

perubahan atau pergeseran rincian anggaran belanja sebagai akibat adanya:


1) Kelebihan realisasi PNBP di atas target yang direncanakan dalam APBN; 2) Lanjutan kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN 3) Percepatan penarikan PHLN 4) Penerimaan hibah Luar Negeri yang diterima oleh pemerintah Cq Kemenkeu dan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga; 5) Pengurangan alokasi PHLN. 6) Penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN. 7) Perubahan volume Keluaran berupa pengurangan volume Keluaran dalam satu Keluaran, dalam satu kegiatan dan satu satuan kerja; 8) Perubahan volume Keluaran berupa penambahan atau pengurangan volume Keluaran antarsatuan Kerja sepanjang dalam Kegiatan yang sama dan digunakan untuk Keluaran yang sama; 9) Perubahan kurs sepanjang perubahan tersebut terjadi setelah kontrak ditandatangani; 10) Pencairan blokir/ tanda bintang(*) yang dicantumkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran; 11) Perubahan/ralat karena kesalahan administrasi.

4.2.1.2. Usulan Revisi Anggaran yang disampaikan kepada Direktur Jenderal Anggaran paling sedikit dilampiri dokumen: RKA- satuan kerja yang memuat usulan perubahan atau pergeseran rincian anggaran belanja beserta perubahan ADK RKA-K/L dan dilengkapi dengan dokumen pendukung meliputi:

12

1) Perhitungan anggaran yang diusulkan dilakukan perubahan/pergeseran termasuk dana pendamping untuk PHLN yang mensyaratkan dana rupiah pendamping; 2) Rincian sisa dana PHLN yang ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja dan diketahui oleh KPPN setempat, khusus untuk perubahan pagu PHLN akibat lanjtan PHLN; 3) Surat keterangan pengelola kegiatan dan Annual Work Plan (AWP) yang disetujui Lender dalam hal percepatan penarikan PHLN; 4) Kerangka Acuan Kerja, Rincian Anggaran Biaya dan Revisi DIPA terakhir. RKA-satuan kerja yang memuat usulan perubahan pendapatan dilampiri ADK RKA-K/L fotocopi Surat Edaran Bukan Pajak (SSBP) dan Nomor dan

transaksi Penerimaan Negara

(NTPN) yang telah divalidasi oleh KPPN setempat dalam hal perubahan anggaran karena PNBP yang melampaui target.

4.2.2. Revisi Anggaran Yang Memerlukan Persetujuan DPR-RI 4.2.2.1. Revisi Anggaran yang memerlukan persetujuan DPR-RI diajukan oleh Kementerian Negara kepada Menteri Keuangan c.q Direktorat Jenderal Anggaran untuk selanjutnya dimintakan persetujuan dari DPR RI 4.2.2.2. Revisi Anggaran yang memerlukan persetujuan DPR-RI terdiri dari:
1) Tambahan Pinjaman Proyek Luar Negeri 2) Pergeseran Oreasional; 3) Pergeseran anggaran antarkegiatan yang tidak berasal dari Hasil Optimalisasi; 4) Pergeseran rincian anggaran belanja yang mengakibatkan perubahan hasil program; 5) Penggunaan Anggaran yang harus mendapat persetujuan DPR-RI terlebih dahulu; 6) Pencairan blokir/tanda Bintang (*) yang dicantumkan oleh DPR-RI termasuk pencairan blokir yang tidak sesuai dengan rencana peruntukan/penggunaanya; 7) Pergeseran rincian anggaran belanja yang digunakan untuk Program/Kegiatan yang tidak sesuai dengan hasil kesepakatan antara Pemerintah dengan DPR-RI (Kesimpulan rapat kerja dalam rangka APBN); Anggaran antarprogram selain untuk memenuhi kebutuhan Biaya

4.2.2.3. Revisi Anggaran dapat ditetapkan oleh Menteri Keuangan setelah mendapatkan persetujuan DPR-RI; 4.2.3. Revisi Anggaran Yang Memerlukan Persetujuan Menteri Keuangan 4.2.3.1. Revisi Anggaran yang memerlukan persetujuan Menteri Keuangan diajukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Direktur Jenderal Anggaran untuk selanjutnya dimintakan persetujuan

Menteri Keuangan;
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012
13

4.2.3.2. Revisi Anggaran yang memerlukan persetujuan Menteri Keuangan terdiri dari:
1) Pergeseran antarkegiatan dalam satu Program sepanjang pergeseran tersebut merupakan Hasil Optimalisasi

4.2.4. Revisi Anggaran pada Kantor Pusat/Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan 4.2.4.1. Revisi Anggaran yang dilaksanakan pada Kantor Pusat/Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan meliputi :
1) Penerimaan Hibah Luar Negeri yang diterima dalam bentuk uang dan dilaksanakan secara langsung oleh Kementerian Negara/Lembaga; 2) Penggunaan Anggaran Belanja yang bersumber dari PNBP diatas pagu APBN ; 3) Pergeseran antarprogram dalam satu Bagian Anggaran untuk memenuhi kebutuhan Biaya Operasional; 4) Pergeseran antarjenis belanja dalam satu Kegiatan; 5) Pergeseran antar propinsi/kabupaten/kota untuk memenuhi Biaya Operasional yang dilaksanakan oleh unit organisasi di tingkat Pusat maupun oleh instansi vertikalnya di daerah; 6) Perubahan rincian belanja sebagai akibat dari penyelesaian tunggakan tahun yang lalu sepanjang dalam Program yang sama, dananya masih tersedia dan tidak mengurangi Sasaran Kinerja; 7) Perubahan/ralat karena kesalahan administrasi.

4.2.4.2. Usulan Revisi Anggaran yang disampaikan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan/Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

Perbendaharaan paling sedikit dilampiri dokumen :


1) Konsep Revisi DIPA yang telah ditandatangani oleh KPA beserta ADK;

4.2.4.3. Satuan kerja pelaksana Kegiatan dalam rangka Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan melaporkan perubahan tersebut kepada Unit Eselon I. 4.2.5. Revisi Anggaran Pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran. 4.2.5.1. Revisi Anggaran dapat dilaksanakan oleh PA/KPA dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Tidak mengurangi alokasi anggaran; 2) Tidak mengubah Sasaran Kinerja; 3) Penambahan volume Keluaran dalam satu Keluaran dan/atau antarkeluaran dalam satu kegiatan; 14

4) Pergeseran antarkomponen untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional; 5) Pergeseran antarkomponen dalam satu Keluaran sepanjang tidak menambah jenis

honorarium baru dan besaran honoraium yang sudah ada; 6) Pergeseran antarkomponen dan antarkeluaran dalam satu kegiatan.

4.2.5.2. Revisi anggaran dilakukan dengan cara mengubah ADK RKA satuan kerja melalui aplikasi RKA-K/L, mencetak POK, dan KPA menetapkan perubahan POK 4.2.5.3. PA/KPA wajib menyampaikan setiap perubahan ADK RKA satuan kerja kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan untuk DIPA yang disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah disahkan Direktorat oleh Jenderal Kepala Perbendaharaan Wilayah untuk DIP yang

Kantor

Direktorat

Jenderal

Perbendaharaan. 4.2.5.4. Dalam hal Revisi Anggaran mengakibatkan perubahan DIPA,

perubahan POK dapat ditetapkan oleh KPA setelah perubahan DIPA disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan / Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. 4.2.6. Hal-Hal Khusus 4.2.6.1. Paket Pekerjaan yang alokasi anggarannya diblokir/dibintang (*) sebagai akibat belum dilengkapi TOR/RAB/dokumen pendukung lainya dan alokasi anggaran yang belum jelas peruntukannya, apabila sampai dengan akhir bulan bulan Juni KPA tidak melengkapi dokumen yang dipersyaratkan, alokasi anggaran yang diblokir tersebut tidak dapat digunakan sampai dengan akhir tahun anggaran. 4.2.6.2. Paket Pekerjaan yang alokasi anggarannya diblokir/dibintang (*) tidak termasuk paket pekerjaan yang sudah jelas peruntukannya namun pelaksanaannya memerlukan syarat dan kondisi tertentu. 4.2.6.3. Direktorat Jenderal Anggaran dapat memproses/menyelesaikan

usulan Revisi Anggaran yang diajukan oleh Kementerian Negara dalam hal substansi dan kewenanganya meliputi kewenangan Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal

Perbendaharaan.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

15

4.2.6.4. Dalam hal terjadi perubahan rumusan Keluaran sebagai akibat adanya perubahan tugas fungsi unit atau penugasan, KPA dapat mengajukan usul perubahan rumusan Keluaran kepada Direktur Jenderal Anggaran sepanjang tidak mengubah pagu anggaran dan tidak mengurangi volume Keluaran Kegiatan Prioritas Nasional dan/ atau Prioritas Bidang.

4.3. Pengesahan Revisi DIPA


4.3.1. Pengesahan Revisi DIPA yang dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan meliputi:
1) Revisi DIPA satuan kerja Pusat yang berlokasi di DKI Jakarta; 2) Revisi DIPA satuan kerja pusat dalam rangka penerimaan Hibah Luar Negeri yang diterima dalam bentuk uang dan dilaksanakan secara langsung oleh Kementerian Negara;

4.3.2. Pengesahan Revisi DIPA yang dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan meliputi:
1) Revisi DIPA untuk satuan kerja pusat yang berlokasi di daerah (diluar DKI Jakarta); 2) Revisi DIPA untuk Satuan Kerja Vertikal; 3) Revisi DIPA Dekonsentrasi; 4) Revisi DIPA Tugas Pembantuan;

5) Revisi DIPA baik untuk DIPA yang disahkan di Pusat maupun di Daerah.

5.

Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran


1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Nomor 4286); 2) Undang -Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara Nomo 4355); 3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

5.1. Landasan Operasional

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, tambahan Lembaran Negara Nomor 4400); 4) Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2010(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5075); 5) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah; 6) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 7) Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

16

8) Peraturan

Pemerintah

Nomor

Tahun

2006

tentang

Pengelolaan

BMN/Daerah,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008; 9) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2009 tenatng Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2007 tentang Penertiban BMN; 10) Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 11) Peraturan Pemerintah Nomor 102/PMK.05/2009 tahun 2009 tentang Tata Cara Rekonsiliasi dalam rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat; 12) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tetang Tata CaraPelaksanaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtangan BMN; 13) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.06/2007 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN; 14) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109/PMK.06/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Inventarisasi, Penilaian dan Pelaporan Dalam Rangka Penertiban BMN; 15) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 Tantang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 16) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.05/2008 tentang Tatacara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara Kementerian

Negara/Lembaga/Kantor/Satker; 17) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.05/2009 Tentang Perencanaan Kas; 18) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 Tentang Bagan Akun Standar; 19) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat. 20) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian; 21) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 31 Tahun 2010 tentang Pedoman Sistem Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pembangunan Pertanian; 22) Keputusan Menteri Pertanian Nomor 720.1/Kpts/OT.140/12/2006 Tentang Pedoman Administrasi Keuangan Kementerian Pertanian.

5.2. Ketentuan Umum


Dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ada ketentuanketentuan yang harus diperhatikan, sebagai berikut.

5.2.1. Pelaksanaan Anggaran Belanja Negara didasarkan atas prinsip-prinsip:


1) hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai kebutuhan teknis yang disyaratkan; 2) efektif, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana/kegiatan; 3) mengutamakan penggunaan produksi dalam negeri.

5.2.2. Anggaran Belanja Negara tidak diperkenankan untuk membiayai kegiatan:


1) perayaan atau peringatan hari besar, hari ulang tahun Kementerian/Lembaga; 2) pemberian ucapan selamat , hadiah/tanda mata, iklan, karangan bunga dan sebagainya untuk berbagai peristiwa; 3) pesta untuk berbagai peristiwa pada Kementerian/Lembaga, termasuk Pekan Olah Raga; 4) pengeluaran lain-lain untuk kegiatan sejenis seperti tersebut di atas.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

17

5.3. Struktur Organisasi Pengelola Keuangan


Pengelola Keuangan terdiri dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan, dan Pejabat Penguji dan Perintah Pembayaran (P4) yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. Sedangkan Pejabat Pembuat Komitmen ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

5.4. Dokumen Pendukung Pelaksanaan


Setelah menerima DIPA pengelolaan anggaran (daftar isian pelaksanaan anggaran) maka Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendahara Pengeluaran serta Pejabat Pembuat Komitmen berkoordinasi dengan Bagian/Bidang yang menangani program dan menginformasikan kepada penanggungjawab kegiatan, untuk menyiapkan dokumen pendukung pengelolaan anggaran sebagai berikut. 1) Matriks Rencana Kegiatan Matrik rencana kegiatan disiapkan oleh Penanggungjawab kegiatan yang berkoordinasi dengan Bagian/Bidang yang menangani program yang ditandatangani oleh

penanggungjawab kegiatan dan disahkan oleh Kepala Satker. 2) Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB) KAK dan RAB disiapkan oleh penanggungjawab kegiatan. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) merupakan dokumen yang memuat informasi yang lengkap dan rinci tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Rincian Anggaran Biaya (RAB) merupakan dokumen rincian biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan. KAK dan RAB ditandatangani oleh

penanggungjawab kegiatan dan disahkan oleh Kepala Satker. 3) Rencana Penyerapan Anggaran Rencana Penyerapan Anggaran yang dikompiliasi menjadi Rencana Penarikan Dana (RPD) sebagai lampiran dokumen DIPA disusun sekaligus untuk 12 bulan dengan mengacu kepada kebutuhan anggaran yang disesuaikan dengan jadwal rencana pelaksanaan kegiatan. Rencana penyerapan anggaran ditandatangani oleh penanggungjawab dan disahkan oleh Kepala Satker. 4) Rencana Kinerja Tahunan Dokumen ini berfungsi sebagai dokumen kendali dan acuan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan dan anggaran yang diterimanya. Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan. Dokumen Kinerja Tahunan memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan dengan indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya yang terukur. Didalam dokumen rencana kinerja indikator keberhasilan harus dinyatakan dengan parameter yang jelas, spesifik dan terukur. Rencana Kinerja Tahunan merupakan komitmen suatu unit kerja yang akan dicapai dalam tahun tertentu, harus ditandatangani oleh Penanggungjawab Kegiatan dan disahkan oleh Kepala Satker. 5) Rencana Triwulan Masing-masing Penanggung jawab Kegiatan agar menyiapkan rencana triwulanan sekaligus untuk 4 triwulan dan disahkan oleh Kepala Satker. Rencana triwulan diharapkan memperlihatkan progress pencapaian kinerja maupun rencana penyerapan anggaran.

18

Rencana triwulan dimaksud tersebut

menjadi acuan penyusunan laporan triwulan yang

merupakan realisasi kinerja dan penyerapan anggaran pada triwulan yang berjalan. Keseluruhan rencana triwulan (I, II, III dan IV) akan memberikan gambaran tahapan realisasi dan anggaran. Rencana triwulan diajukan triwulan ini dapat dievaluasi dan disesuaikan pada awal triwulan yang akan dilaksanakan. Rencana triwulanan diajukan dan ditandatangani oleh Penanggungjawab Kegiatan dan disahkan oleh Kepala Satker.

5.5. Pengajuan dan Pelaksanaan Biaya Kegiatan


Pengajuan dan pelaksanaan biaya kegiatan sangat tergantung dengan ketersediaan Uang pada Bendahara Pengeluaran. Proses pengajuan kegiatan dilakukan dengan: 1) Menyusun Rencana Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Kegiatan Bulanan; 2) Melakukan Rapat Koordinasi Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kebutuhan Dana; 3) Merekapitulasi Usulan Kegiatan dan Kebutuhan Biaya Kegiatan; 4) Mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM); 5) Mencairkan Uang Persediaan dan Tambahan Biaya Persediaan; 6) Mendistribusikan Biaya Kegiatan; 7) Pertanggungjawaban Biaya Kegiatan.

5.6. Pengajuan dan Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri


5.6.1. Usulan Perjalanan Dinas
1) Usulan Perjalanan Dinas harus diketahui oleh Atasan Langsung untuk disampaikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran melalui Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan persetujuan. 2) Menerbitkan Surat Tugas Perjalanan Dinas oleh Atasan Langsung. 3) Menerbitkan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) oleh Pejabat Pembuat Komitmen. 4) Berdasarkan SPPD, Bendahara Pengeluaran membuat Surat Bukti Pengeluaran Perjalanan Dinas yaitu Rincian Perjalanan Dinas dan Kuitansi Pembayaran Perjalanan Dinas.

5.6.2. Pembayaran dan pelaksanaan


Pembayaran Perjalanan Dinas, dibayarkan oleh Bendahara Pengeluaran setelah SPPD dan Surat Bukti Pengeluaran Perjalanan Dinas disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

5.6.3. Pelaporan Perjalanan Dinas


1) Pelaksana perjalanan dinas setelah selesai melaksanakan perjalanan dinas segera membuat laporan perjalanan dinas serta melaporkan kepada atasan langsung paling lama 3 (tiga) hari setelah pelaksanaan perjalanan dinas. 2) Pelaksana perjalanan dinas yang belum melaporkan hasil perjalanan dinas tidak dapat untuk diajukan kembali dan atau ditugaskan kembali melakukan perjalanan dinas sampai laporan sebelumnya diselesaikan

5.6.4. Biaya Perjalanan Dinas


Biaya perjalanan dinas jabatan terdiri dari : 1) uang harian yang meliputi uang makan, uang saku, dan transport lokal; 2) biaya transport pegawai;

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

19

3) biaya penginapan.

5.6.5. Ketentuan Lain


1) Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap, dilarang menerima biaya perjalanan dinas rangkap (dua kali atau lebih) untuk perjalanan dinas yang dilakukan dalam waktu yang sama 2) Perjalanan Dinas Luar Negeri diatur sesuai dengan ketentuan yang berklaku untuk itu.

6.

Pengadaan Barang dan Jasa


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa. Peraturan yang mengatur Pengadaan Barang/Jasa adalah Perpres 54 Tahun 2010.

7.

Pengelolaan Barang Milik Negara


Pengelolaan Barang Milik Negara/BMN mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Keuangan No. 96 tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara.

8.

Penyusunan Laporan Keuangan


Penyusunan Laporan Keuangan Sistim Akuntansi Instansi (SAI) Satker Pusat dan Eselon I dan merekonsiliasi data Laporan Realisasi Anggaran Belanja (LRA), laporan realisasi anggaran belanja pengembalian belanja, laporan realisasi pendapatan negara, neraca dengan tahapan pelaksanaan kegiatan sebagai berikut: 1) Mengumpulkan SPP, SPM, SP2D, SSPB, SSBP, data kerugian Negara/ transaksi keuangan lainnya dan menginput kedalam program aplikasi SAK guna menyusun laporan keuangan, merekonsiliasi data transaksi keuangan dengan dokumen BMN serta menggabung data dari aplikasi SAK dengan SIMAKBMN; 2) Menyusun konsep Laporan Keuangan dan Neraca Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian; 3) Memverifikasi kelengkapan, kebenaran Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan neraca dengan cara membandingkan kesesuaian bukti pengeluaran dengan dokumen pendukung (SPM, SP2D dan SSBP, SSPB) untuk kepastian besarnya realisasi anggaran sebelum dan sesudah dilakukan penggabungan kedalam program Sistem Akuntansi Instansi (SAI) untuk mengetahui kepastian nilai asset; 4) Merekonsiliasi LRA, neraca dengan cara membandingkan data realisasi Anggaran data SIMAK BMN guna kesesuaian realisasi belanja modal dan penambahan aset sebelum melakukan rekonsiliasi dengan KPPN; 5) Merekonsiliasi data realisasi anggaran belanja dan pendapatan seluruh satker dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan dengan program Sistem Akuntansi Uang (SAU) guna memperoleh keakuratan realisasi anggaran;

20

6) Mengkonsolidasikan LRA dab neraca dari seluruh satker dengan menggabungkan LRA, neraca kedalam program SAI eselon I untuk dilaporkan ke Biro Keuangan dan Perlengkapan Kementerian Pertanian, sebagai bahan laporan Kementerian Pertanian; 7) Menganalisis LRA, LRP, Neraca seluruh satker dengan membandingkan tahun yang lalu untuk dituangkan kedalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) 8) Menyusun Laporan Keuangan Satker Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian untuk pertanggungjawaban Kepala Badan selaku Kuasa Penggunan Anggaran/Barang.

9.

Verifikasi
Ruang lingkup verifikasi terhadap dokumen pengeluaran anggaran (pertanggungjawaban) mencakup 5 (lima) aspek yakni aspek ketersediaan anggaran, ketetapan tujuan pengeluaran, kebenaran pembebanan anggaran, aspek kebenaran tagihan dan aspek kelengkapan bukti pengeluran sebagai berikut: 1) Aspek Ketersediaan Anggaran Pengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspek ketersediaan angaran adalah untuk mengetahui jumlah pengeluaran anggaran yang tercantum dalam dokumen 2) Aspek Ketepatan Tujuan Pengeluaran Pengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspek ketepatan tujuan pengeluaran adalah untuk mengetahui apakah tujuan pengeluaran yang tercantum dalam tanda bukti pengeluaran telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam dokumen anggaran; 3) Aspek Kebenaran Pembebanan Dokumen Pengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspek kebenaran pembebanan anggaran adalah untuk mengetahui apakah pembebanan anggaran yang tercantum dalam dokumen bukti pengeluaran yang telah dilakukan. 4) Aspek Kebenaran Tagihan Pengujian terdahap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspek kebenaran tagihan adalah untuk mengetahui apakah secara formal maupun material bukti pengeluaran telah benar dan sah sehingga layak untuk dibayar. 5) Aspek Kebenaan Kelengkapan Bukti Pengeluaran Pengujian terhadap dokumen pengeluaran anggaran dilihat dari aspek kelengkapan bukti pengeluaran adalah tanda bukti pengeluaran telah dilengkapi dengan persyaratan yang telah diwajibkan, yaitu : a) Lampiran tanda bukti pengeluaran; b) Lampiran dokumen-dokumen tanda bukti pengeluaran.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

21

10. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP )


10.1. Jenis Penerimaan
PNBP adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari anggaran APBN yaitu pendapatan yang berasal dari penerimaan dalam negeri berupa penerimaan umum dan fungsional. 1) Penerimaan Umum adalah penerimaan yang tidak berasal dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian, yang pada dasarnya terdapat pada setiap Kementerian a.l. barang yang dihapuskan/berlebih/rusak, sewa rumah dinas, jasa giro, dst. 2) Penerimaan Fungsional adalah penerimaan yang diperoleh dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kementerian Pertanian a.l. perjanjian kerjasama operasional, jasa persewaan, penjualan hasil samping (ternak, kebun, dst)

10.2. Kelompok Penerimaan


Dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak terdapat 4 kelompok besar PNBP yang terdiri dari: 1) Penerimaan Penjualan Hasil Samping 2) Penerimaan Sewa dan Jasa 3) Penerimaan Pendidikan 4) Penerimaan Lain-lain.

10.3. Penyusunan Target Penerimaan


Dalam penyusunan target Penerimaan Negara Bukan Pajak agar mengacu pada Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor SE-49/A/2001 tanggal 9 April 2001. Sumber dana mata anggaran Penerimaan Negara Bukan Pajak agar dibedakan sebagai berikut. 1) Peneriman Umum a) Penjualan Rumah, Gedung Bangunan dan tanah b) Sewa Rumah Dinas, c) dan seterusnya. 2) Penerimaan Fungsional a) Penjualan Hasil Pertanian, Hasil Kebun b) Penjualan Hasil Peternakan c) Sewa Gedung, Bangunan dan Gudang d) dan seterusnya. Sedangkan untuk menentukan besaran target yang dapat diterima mengacu pada PP. Nomor 7 tahun 2004 tanggal 11 Pebruari 2004 tentang ketentuan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Pertanian.

10.4. Penggunaan Hasil Penerimaan Fungsional


Penggunaan hasil penerimaan fungsional mengacu pada peraturan pemerintah Nomor 73 tahun 1999 tentang Penggunaan PNBP yang bersumber dari kegiatan tertentu dan harus mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan yang permohonannya dilengkapi: 1) Tujuan penggunaan dana PNBP 2) Rincian kegiatan pokok yang akan dibiayai PNBP 3) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak serta tarif yang berlaku.

22

4) Laporan realisasi dan perkiraan tahun anggaran berjalan, serta perkiraan 2 (dua) tahun anggaran mendatang. Dalam pengajuannya dilakukan selambat-lambatnya tanggal 15 Nopember tahun berjalan yang akan diteliti dan dibahas oleh Kementerian keuangan bersama Instansi terkait.

10.5. Prosedur Pencairan Hasil Penerimaan Fungsional


Pada Instansi Badan PPSDMP pencairan dana Hasil Penerimaan Fungsional yang baru disetujui izin penggunaannya sebesar 90%, yaitu sewa gedung, aula, mess dan pencairannya langsung membuat LS ke KPKN, dengan melampirkan bukti setor SSBP tahun berjalan yang jumlah penyetorannya lebih besar dari jumlah target penerimaan yang tertera dalam DIPA.

10.6. Pelaporan
Dalam pembuatan laporan SPJ/SPJ Bendahara Penerima masing-masing jenis penerimaan (Penerimaan Umum dan Penerimaan fungsional) harus dilampirkan bukti-bukti pendukung antara lain: 1) Surat Setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (SSBP). 2) Copy SPM sepanjang penerimaan yang dipotong melalui daftar gaji. 3) Copy Nota debet dari Bank atas jasa giro yang dipindah bukukan. 4) Kuitansi penerimaan dan bukti-bukti pendukung lainnya. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian oleh Bendaharawan dalam pembuatan SPJ adalah sbb.: 1) Apabila dalam satu bulan tidak terdapat penerimaan/penyetoran, maka laporan SPJ tetap dibuat dengan laporan NIHIL 2) Laporan/SPJ tidak dibenarkan digabung untuk beberapa bulan, melainkan harus dibuat setiap bulan; 3) Penerimaan dan penyetoran tahun dinas yang lalu tidak dibenarkan dimasukan pada penerimaan/penyetoran tahun dinas berjalan. 4) Bukti setor dan tanda bukti pengeluaran/kuitansi penerimaan, harus dicantumkan dengan jelas Jenis Penerimaan, lokasi dan nama kantor/satuan kerja yang bersangkutan.

11. Tuntutan Perbendaharaan


11.1. Tuntutan Perbendaharaan (TP)
Tuntutan Perbendaharaan (TP) ialah tuntutan yang dikenakan terhadap orang atau badan yang menurut pasal 77 ICW dibebani tugas menerima, menyimpan, membayar atau mengeluarkan uang/barang dalam penyimpanannya, telah melakukan kelalaian/ kesalahan yang menimbulkan kerugian Negara.

Prosedur Penyelesaian
1) Kepala Kantor/Satuan Kerja melaporkan kepada Kepala Badan PPSDMP bahwa pada kantor/satuan kerjanya telah terjadi kerugian Negara yang disebabkan oleh perbuatan melanggar hukum/lalai yang dilakukan oleh Bendaharawan yang berada di unit organisasinya, tembusan laporan disampaikan kepada : a) Badan Pemeriksa Keuangan;

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

23

b) Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian; c) Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian; d) Atasan Langsung dari pejabat yang melapor. e) Kepala Badan PPSDMP tersebut diatas memerintahkan kepada : f) Sekretaris Badan PPSDMP;

g) Kepala Bagian Keuangan Cq. Kepala Sub Perbendaharaan; h) Pihak lainnya yang terkait (bila dipandang perlu). 2) Laporan lengkap hasil penelitian dan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh pejabat tersebut pada point 2b diatas, disampaikan kepada Kepala Badan PPSDMP; 3) Kepala Badan PPSDMP meneruskan berkas laporan tersebut disertai dengan

saran/pendapat kepada Menteri Pertanian Cq. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian untuk diproses lebih lanjut; 4) Menteri Pertanian Cq. Sekretaris Jenderal memerintahkan kepada Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan Cq. Kepala Bagian Perbendaharaan untuk mengadakan penelitian dan pemeriksaan atas berkas laporan dan saran/pendapat yang disampaikan oleh Kepala Badan PPSDMP; 5) Apabila dipandang perlu untuk mendapatkan kebenaran atas laporan dimaksud, Menteri dapat memerintahkan tim TP/TGR Depertemen agar dapat membantu Biro Keuangan untuk meneliti berkas maupun penelitian setempat guna dapat diberikan pertimbangan/saran tindak penyelesaian kasus tersebut; Biro Keuangan dan Tim TP/TGR Kementerian memberikan laporan hasil penelitian yang

dilakukan dan pertimbangan / saran tindak penyelesaian kasus dimaksud kepada Menteri Pertanian disertai dengan konsep surat pengantar kepada Badan Pemeriksa Keuangan untuk penyelesaian selanjutnya.

12. Penatausahaan Kas dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendaharawan Instansi
Bendahara instansi (Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran) dalam mengelola uang untuk pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bertanggugjawab secara fungsional dan wajib menatausahakan dan menyusun laporan pertanggungjawabannya dan disamapaikan kepada Bendahara Umum Negara (BUN), atau Kuasa Bendahara Umum Negara, Menteri/Pimpinan Lembaga , dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hal ini

merupakan amanah Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006. Penatausahaan kas dan penyusunan laporan pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara Instansi merupakan managerial report sebagai sarana pengambilan keputusan dalam pelaksanaan kegiatan operasional seharihariterkait dengan pagu dana yang sesungguhnya, pelengkap SAI dan terkait dengan perkiraan Kas di Bendahara Instansi. Bendahara instansi adalah pejabat fungsional yang diangkat oleh Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang secara fungsional bertanggugjawab kepada Bendahara Umum Negara (BUN)/Kuasa Bendahara Umum Negara. Bendahara instansi mempunyai tugas menerima, menyimpan, membayar, menatausahakan dan mempertanggugjawabkan uang dan surat berharga yang berada dalam pengelolaannya. Dalam

24

menjalankan tugasnya bendahara instansi mempunyai kewenangan melakukan pembayaran atas perintah Pengguna Anggaran (PA) / Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan wajib menolak perintah bayar dari PA/KPA/PPK apabila persyaratan tidak terpenuhi dan bertanggugjawab secara pribadi atas pembayaran yang dilaksanakannya. Kewajiban yang harus dilaksanakan

oleh Bendahara Instansi adalah menatausahakan seluruh transaksi Satuan Kerja (termasuk Surat Perintah Membayar Langsung/SPM-LS), melakukan pemotongan pajak dan bukan pajak pihak ketiga kepada Negara yang langsung disetorkan ke Kas Negara, menyetorkan seluruh uang negara yang dikuasai ke Kas Negara pada akhir tahun anggaran/kegiatan dan menyampaikan Laporan Pertanggugjawaban kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) paling lambat 10 hari kerja bulan berikutnya dengan disertai salinan rekening Koran. Dalam menjalankan tugas, kewenangan dan kewajiban Bendahara Instansi dapat dibantu oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) yang diangkat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang diberi kuasa, atas dasar pertimbangan lokasi dan kompleksitas kegiatan. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) mempunyai tugas membantu Bendahara Pengeluaran untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. Ketentuan mengenai penatausahaan kas berlaku juga bagi BPP, sedangkan pada akhir tahun anggaran/kegiatan , BPP wajib menyetorkan seluruh uang negara yang dikuasainya ke kas negara, khusus sisa Uang Persediaan (UP) dikembalikan kepada Bendahara Pengeluaran. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) BPP disamapaikan kepada Bendahara Pengeluaran paling lambat 5 hari kerja bulan berikutnya, dengan disertai salinan rekening Koran.

12.1. Pembukuan Bendahara Instansi


Bendahara Instansi wajib menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran/penyetoran atas penerimaan dan pengeluaran yang meliputi seluruh transaksi dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Satuan Kerja yang berada di bawah pengelolaannnya. Pembukuan seluruh transaksi harus segera dicatat baik secara tulis tangan / atau komputer dalam Buku Kas Umum sebelum dibukukan dan dicatat dalam buku-buku pembantu dan pengawasan anggaran berdasarkan azas perhitungan bruto (kotor). Buku-Buku Bantu/register selain Buku Kas Umum dapat ditentukan oleh Pengguna

Anggaran (PA) /Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Dokumen sumber pembukuan adalah seluruh dokumen terkait dengan uang yang dikelola Bendahara Penerimaan atau Bendahara Pengeluaran serta transaksi dalam rangka

pelaksanaan anggaran satuan kerja, antara lain Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang telah mendapat pengesahan; Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP)/Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan (TUP)/ Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan (SPM-GUP)/Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) yang telah diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D); kwitansi/dokumen pembayaran atas uang yang bersumber dari Uang Persediaan atau Langsung (LS) Bendahara Instansi; Faktur Pajak atas potongan uang yang bersumber dari Uang Persediaan (UP) atau Langsung(LS) Bendahara Instansi, Surat Bukti Setoran (SBS)/Bukti Penerimaan Bendahara Penerimaan. Pencatatan seluruh transaksi dalam pembukuan harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan petunjuk pelaksanaan pada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Nomor

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

25

47/PB/2009 seperti dalam lampiran. Pembukuan dalam Buku Kas Umum dan Buku-Buku Pembantu dengan menggunakan sarana komputer wajib di cetak dan ditandatangani oleh

Bendahara dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan.

12.2. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)


Laporan Pertanggungjawaban menyajikan keadaan pembukuan pada bulan pelaporan yang meliputi saldo awal, penambahan, penggunaan, dan saldo akhir dari buku-buku pembantu, keadaan kas baik tunai di brankas dan saldo rekekning bank, hasil rekonsiliasi internal antara pembukuan dengan unit akuntansi serta penjelasan selisih antara saldo pembukuan dan saldo kas pada akhir bulan pelaporan. Laporan Pertangungjawaban (LPJ) disusun oleh Bendahara dan diketahui oleh KPA

berdasarkan Buku Kas Umum, Buku-Buku Pembantu dan Buku Pengawasan Anggaran yang telah diperiksa dan direkonsiliasi oleh KPA/PPK. Laporan Pertanggungjawaban disampaikan secara bulanan dengan disertai salinan rekening Koran kepada BUN/Kuasa BUN, Menteri / Pimpinan Lembaga dan BPK. Sanksi keterlambatan penyampaian LPJ berupa penundaan penerbitan SP2D atas SPM-GUP / SPM-TUP dan tidak membebaskan Bendahara dari kewajiban menyampaikan LPJ bulan bersangkutan.

12.3. Perencanaan Kas


Perencanaan Kas berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.05/2009, dimana bertujuan untuk memperoleh dana senilai perkiraan penarikan dana untuk membiayai kegiatan sesuai dengan waktu pelaksanaan pada Kementerian/Lembaga. Penyusunan rencana/Jadwal pelaksanaan kegiatan dan Perkiraan Penarikan dan / atau Penyetoran berdasarkan waktu

pelaksanaan kegiatan wajib dibuat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga yang dideligasikan kepada Kepala Kantor/Kepala Satuan Kerja. Perencanaan kas yang harus disusun dan dibuat adalah perencanaan kas harian, mingguan dan bulanan.

12.3.1. Perencanaan Kas Bulanan


Perencanaan Kas Bulanan merupakan perkiraan dalam satu tahun anggaran yang dirinci dalam dua belas bulan dan disampaikan paling lambat 10 hari kerja setelah pengesahan DIPA dan jika ada perubahan ,updating/pemutahiran disampaikan tiap bulan, paling lambat 3 hari kerja sebelum bulan penarikan. Fungsinya untuk mendapatkan batas maksimal penyediaan dana yang bias ditarik oleh satker pada bulan bersangkutan. Apabila perkiraan Satker terlalu tinggi sedangkan realisasi SPMnya lebih rendah dari perkiraan maka selisih antara realisasi dan perkiraan penarikan tidak dapat dicairkan , dapat dicairkan kembali apabila dilakukan revisi penyusunan rencana kas bulanan pada bulan berikutnya. Begitu pula sebaliknya

apabila Perkiraan kas yang diajukan lebih rendah dari realisasi SPM, maka selisihnya tidak dapat dicairkan pada bulan bersangkutan, dapat dicairkan kembali apabila dilakukan revisi Perkiraanm Kas pada bulan berikutnya. (Format Terlampir)

26

12.3.2. Perencanaan Kas Mingguan


Perencanaan Kas Mingguan merupakan perkiraan dalam satu bulan yang dirinci dalam empat periode/minggu. Disusun tiap dua bulan dan disampaikan paling lambat lima hari kerja

sebelum minggu pertama perkiraan. Updating/pemutahiran tiap bulan paling lambat dua hari kerja sebelum minggu pertama perkiraan. Perkiraan mingguan tidak menjadi batas maksimal penarikan dana Satker, tetapi jumlah perkiraan mingguan dalam satu bulan harus sama dengan Perkiraan Penarikan Dana Bulanan. (Format Terlampir)

12.3.3. Perencanaan Kas Harian


Perencanaan Kas Harian merupakan perkiraan dalam satu minggu yang dirinci dalam hari kerja pada minggu tersebut. Disusun tiap minggu dan disampaikan setiap hari Kamis minggu sebelumnya. Updating/pemutahiran paling lambat satu hari kerja sebelumnya. Media

penyampaian Perkiraan Penarikan Dana Harian menggunakan Aplikasi Forecating Satker (AFS), dengan diantar langsung berupa ADK dari Aplikasi AFS, Email maupun SMS. ( Format Terlampir)

12.4. Langkah-Langkah Penyusunan Perkiraan Penarikan Dana


1) Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Jadwal Kegiatan harus sesuai dan mengacu pada kegiatan di RKAKL, dengan membedakan kegiatan yang bersifat Kontraktual (Mengacu pada aturan Kepres 80 Tahun 2003) dan Non Kontraktual ( Kegiatan Rutin tiap bulan dan kegiatan insidental). 2) Penyusunan Perkiraan Penarikan Dana a) Membagi kegiatan yang bersifat kontraktual dan non kontraktual. Kegiatan yang

bersifat kontraktual merupakan kegiatan yang cara pembayarannya melalui kontrak dengan pihak ketiga. Kegiatan Kontraktual terbagi menjadi kegiatan yang sudah

dikontrakkan dan akan dikontrakkan. Perkiraan Penarikan Dana disesuaikan dengan termin pembayaran. b) Menentukan besarnya biaya yang dibutuhkan setiap kegiatan disesuaikan dengan pagu dan jadwal kegiatan. Biaya per kegiatan yang sesuai dengan jadwal kegiatan ini yang kemudian menjadi Perkiraan Penarikan Dana. 3) Updating Perkiraan Penarikan Dana Updating data dilakukan minimal tiap bulan sekali , hal ini Jika ada perubahan kondisi yang merubah jadwal kegiatan dan jadwal penarikan/penyetoran dana. Beberapa hal yang

mengharuskan updating data jika lebih kecil dari perkiraan belanja, revisi yang meubah pagu (revisi kuning), revisi yang tidak merubah pagu (revisi putih), perubahan jadwal pelaksanaan kegiatan, terima SKPA, dan diperkirakan belanja tidak bisa dicairkan.

13. Pemantauan dan Pelaporan


13.1. Tujuan Pemantauan
1) memantau proses dan kemajuan pelaksanaan sekaligus mendapatkan data dan informasi yang akurat tentang kemajuan yang telah dicapai dari setiap kegiatan: 2) melaksanakan penilaian dan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan agar berjalan lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

27

3) mengantisipasi secara dini terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi sehingga dapat segera dicari solusinya. 4) mendapatkan masukan informasi bagi perumusan perencanaan dalam menyusun rancangan pengembangan kegiatan tahap berikutnya.

13.2. Alur Pemantauan


Alur sistem pemantauan, evaluasi dan pelaporan secara umum dapat dilihat pada Gambar1.

Gambar 1. Alur Sistem Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan

BAPPENAS

Nasional

Outcome/Impact nasional

Kementerian Pertanian

Sektor/ program

Outcome/Impact sektor

Unit Eselon I

Program

Outcome

Unit Eselon-II, UPT Pusat, Dekon/TP SKPD Provinsi

Kegiatan

Output

Tugas Pembantuan di SKPD Kab/Kota

Kegiatan

Output

Keterangan :

= Pemantauan dan Evaluasi

= Pelaporan

13.3. Tatalaksana Pelaporan


Tata cara, urutan, waktu, dan format pelaporan hasil pemantauan program/kegiatan penyuluhan dan pengembangan sumberdaya manusia pertanian diatur sebagai berikut: 1) Setiap penanggung jawab kegiatan pada SKPD Kab/Kota dan Provinsi, Satker Pusat dan UPT-Pusat menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada penanggung jawab program di instansi masing-masing dengan menggunakan Formulir A setiap triwulan paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. Sumber data yang digunakan adalah SP2D untuk realisasi anggaran dan menggunakan data target fisik sesuai dengan rencana.

28

2) Setiap penanggung jawab program pada SKPD Kab/Kota dan Provinsi, Satker Pusat dan UPT-Pusat menyusun laporan pelaksanaan program/kegiatan dengan menggunakan Formulir B dan disampaikan kepada Kepala Satker di instansi masing-masing paling lambat 4 (empat) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. Sumber data diperoleh dari Formulir A. 3) Kepala SKPD Kab/Kota, Provinsi, Satker Pusat dan UPT-Pusat wajib menyusun laporan dengan menggunakan Formulir C berdasarkan laporan Formulir B dari penanggung jawab program di instansi masing-masing. 4) Kepala SKPD Kab/Kota menyampaikan laporan dalam rangka pelaksanaan Tugas Pembantuan dengan menggunakan Formulir C kepada Bupati/Walikota melalui Kepala Bappeda dan kepada Menteri Pertanian melalui unit organisasi Eselon-I terkait, dan menyampaikan tembusannya kepada SKPD Provinsi yang mempunyai tugas dan kewenangan yang sama. Laporan disampaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. 5) Kepala SKPD Provinsi menyampaikan laporan dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi dan/atau Tugas Pembantuan dengan menggunakan Formulir C kepada Gubernur melalui Kepala Bappeda dan kepada Menteri Pertanian melalui unit organisasi Eselon-I terkait. Laporan disampaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. 6) Kepala SKPD Provinsi setelah menerima laporan Formulir C pelaksanaan Tugas Pembantuan dari SKPD Kab/Kota, merekapitulasi, mengevaluasi dan menyampaikan laporan tersebut kepada Kepala Unit Organisasi Eselon-I yang terkait paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan. 7) Kepala Satker Pusat menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan program dan kegiatan dengan menggunakan Formulir C kepada Menteri Pertanian melalui Kepala Unit Organisasi Eselon-I terkait paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. Bagi Satker Pusat yang tidak mempunyai DIPA tersendiri cukup menyusun dan menyampaikan laporan dengan menggunakan Formulir B kepada Kepala Unit Organisasi Eselon-I terkait. 8) Kepala UPT Pusat menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan program dan kegiatan dengan menggunakan Formulir C kepada Menteri Pertanian melalui Kepala Unit Organisasi Eselon-I terkait dengan tembusan kepada Kepala Daerah dimana kegiatan berlokasi melalui Kepala Bappeda paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. 9) Kepala Unit Organisasi Eselon-I menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan program kegiatan dengan menggunakan Formulir C kepada Menteri Pertanian melalui Sekretaris Jenderal paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. 10) Menteri Pertanian menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pertanian kepada Menteri Negara PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Menteri Keuangan dan Menteri Pendayagunaan

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

29

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN & RB) dengan menggunakan Formulir C paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah triwulan yang bersangkutan berakhir. Penyusunan laporan tersebut menggunakan data dari laporan Formulir C Unit Organisasi Eselon-I lingkup Kementerian Pertanian. Dalam upaya memudahkan pengisian dan penyampaian laporan, serta mengakomodir beberapa informasi yang diperlukan, maka digunakan software SIMONEV. Jadwal penyampaian laporan dapat dilihat pada Gambar 2.

BAPPENAS

Nasional (tgl 25 Triwulan berikutnya)

Sekjen Kementerian Pertanian (Biro yg Membidangi Monev) Unit Eselon I

Sektor/program (14 hari kerja Triwulan berikutnya)

Sub-sektor/Sub-program (10 hari kerja Triwulan berikutnya) Kompilasi Kegiatan Dana TP (8 hari kerja Triwulan berikutnya) Kegiatan Dana Dekonsentrasi (5 hari kerja Triwulan berikutnya)

SKPD Provinsi

SKPD Kab/Kota

Kegiatan Dana TP (5 hari kerja Triwulan berikutnya)

Gambar 2. Alur dan Jadwal Penyampaian Laporan Triwulan

13.4. Jenis Laporan, Media Penyampaian dan Instansi Penerima Pelaporan


Jenis pelaporan hasil pemantauan, periode waktu pelaporan, instansi pelapor, formulir laporan dan instansi penerima laporan diatur sebagaimana pada Tabel 1, 2 dan 3.

30

Tabel 1. Jenis Laporan, Format dan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Kabupaten/Kota

PERIODESASI DAN MEKANISME PELAPORAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN JENIS LAPORAN Laporan Dlm Rangka Pelaksanaan Dana Pembantuan di SKPD Kabupaten/Kota PERIODE LAPORAN PELAPOR a. Penanggung Jawab Kegiatan Triwulan b. Penanggung Jawab Program Form - B FORMULIR PELAPORAN Form - A PENYAMPAIAN LAPORAN 3 hari kerja setelah triwulan berakhir 4 hari kerja setelah triwulan berakhir 5 hari kerja setelah triwulan berakhir PENERIMA LAPORAN Penanggung Jawab Program TEMBUSAN

Kepala SKPD

c. Kepala SKPD

Form - C

1. Ka.unit oragini-. sasi terkait ( ES.I ) 2. Ka. Bappeda Ka.Bappeda Prop

Ka. SKPD Propinsi yg tugas dan kewenangan nya sama

d. Ka. Bappeda Kab/Kota

Form - C

10 hari kerja setelah triwulan berakhir

Tabel 2. Jenis Laporan, Format dan Waktu Penyampaian Laporan Pemantauan Provinsi

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

31

Tabel 3. Jenis Laporan, Format dan Waktu Penyampaian Laporan Tingkat Pusat

13.5. Format Pelaporan Hasil Pemantauan


13.5.1. Format Laporan Pemantauan Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) Kab/Kota
Setiap SKPD lingkup pertanian Kabupaten/Kota menyusun laporan hasil pemantauan dengan menggunakan formulir laporan yang ditetapkan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006. Penanggung jawab kegiatan menyusun laporan pemantauan dengan menggunakan Formulir A. Laporan penanggung jawab kegiatan disampaikan kepada penanggung jawab program pada Satuan Kerja masing-masing. Penanggung jawab program menyusun laporan hasil pemantauan dengan menggunakan Formulir B. Laporan Penanggung Jawab program Kabupaten/Kota disampaikan kepada Kepala SKPD. Kepala SKPD

menyusun laporan hasil pemantauan berdasarkan laporan dari

Penanggung Jawab Program dengan menggunakan Formulir C. Laporan tersebut disampaikan Kepada Menteri Pertanian melalui SKPD Provinsi yang ruang lingkup tugas dan fungsinya sama.

13.5.2. Format Laporan Pemantauan Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) Provinsi


Setiap SKPD lingkup pertanian Provinsi menyusun laporan hasil pemantauan dengan menggunakan formulir laporan yang ditetapkan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006. Penanggung jawab kegiatan menyusun laporan hasil pemantauan dengan menggunakan Formulir A. Laporan penanggung jawab kegiatan disampaikan kepada penanggung jawab program pada Satuan Kerja masing-masing. Penanggung jawab program menyusun laporan hasil pemantauan dengan menggunakan formulir B. Laporan Penanggung Jawab program disampaikan kepada Kepala Satuan Kerja (SKPD). Kepala SKPD Provinsi menyusun laporan hasil pemantauan berdasarkan laporan dari Penanggung 32

Jawab Program dalam Satuan kerjanya dari SKPD Kabupaten/Kota yang ruang lingkup tugas dan fungsinya sama dengan menggunakan formulir C. Laporan tersebut disampaikan Kepada Menteri Pertanian melalui Eselon-I terkait.

13.5.3. Format Laporan Pemantauan Satuan Kerja Pusat dan UPT Pusat
Setiap Satuan Kerja Pusat (Eselon-II/UPTPusat) di lingkup Kementerian Pertanian menyusun laporan hasil pemantauan dengan menggunakan formulir laporan yang ditetapkan di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006. Penanggung jawab kegiatan menyusun laporan hasil pemantauan dengan menggunakan Formulir A. Laporan Penanggung Jawab Kegiatan disampaikan kepada penanggung Jawab Program.

Penanggungjawab Program menyusun laporan dengan menggunakan Formulir B. Kepala satuan kerja menyusun laporan hasil pemantauan di Satuan Kerja kepada Menteri

pertanian melalui Eselon-I dengan menggunakan Formulir C. Bila Satuan kerja dimaksud tidak mempunyai DIPA sendiri, maka laporan kepala Satuan kerja cukup menggunakan Formulir B.

13.5.4. Format Laporan Pemantauan Unit Organisasi Eselon-I


Kepala Unit Organisasi Eselon-I menyusun laporan hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dengan menggunakan laporan hasil pemantauan Satuan Kerja lingkup Eselon-I dan Laporan SKPD (pelaksanaan DK & TP), dengan menggunakan Formulir C. Laporan Hasil pemantauan Unit Organisasi Eselon-I disampaikan kepada Menteri Pertanian.

13.5.5. Format Laporan Pemantauan Kementerian Pertanian


Menteri Pertanian menyusun laporan hasil pemantauan Kementerian Pertanian dengan menggunakan laporan hasil pemantauan dari Eselon-I lingkup Kementerian Pertanian dengan menggunakan Formulir C. Laporan hasil pemantauan Kementerian Pertanian disampaikan dengan menggunakan Formulir C, kepada Menteri Negara Perencanaan Nasional /Kepala Bappenas.

13.6. Pedoman Pengisian Formulir Hasil Pemantauan


Formulir laporan hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan yang digunakan pada pedoman ini mengikuti ketentuan yang telah diatur dalam lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, yang terdiri dari Formulir A, B, dan C. 1) Formulir A: Formulir yang harus disi oleh Setiap Penanggung Jawab Kegiatan. 2) Formulir B: Formulir yang harus diisi oleh Penanggung Jawab Program. 3) Formulir C: Formulir yang harus diisi oleh Kepala Satuan Kerja Pusat & SKPD serta Menteri Pertanian. Rincian petunjuk pengisian formulir beserta contohnya dapat dilihat pada Lampiran II

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

33

14. Evaluasi Kinerja


14.1. Tujuan
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui : (1) pencapaian kinerja; (2) Output, outcome dan keberhasilan program dan kegiatan; (3) gambaran potensi pengembangan; dan (4) permasalahan yang dihadapi, solusi yang dilakukan dan rekomendasi perbaikan di masa mendatang.

14.2. Mekanisme Evaluasi Kinerja


Evaluasi pelaksanaan program/kegiatan disusun menggunakan format dengan pendekatan indikator kinerja dan menggunakan alat ukur kerangka logis ( input, output, outcome, benefit dan impact). Secara umum hirarki pelaksanaan evaluasi secara berjenjang menurun dimulai dari level pemerintahan yang lebih tinggi mengevaluasi pelaksanaan di level bawahnya. Sedangkan periode pelaksanaan evaluasi diatur sebagai berikut: 1) Di tingkat Kementerian Pertanian minimal satu kali setiap tahun melakukan evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja dan minimal satu kali setiap lima tahun melakukan evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis. Evaluasi dilakukan untuk menilai capaian kinerja benefit dan impact pada tingkat Kementerian dan outcome pada tingkat masing-masing Eselon-I dengan menggunakan metode evaluasi yang relevan, seperti rapat koordinasi dan atau kunjungan ke daerah/ke lapang. Evaluasi dilakukan pada kegiatan yang telah dilaksanakan tahun sebelumnya. 2) Di tingkat Eselon-I minimal satu kali setiap tahun melakukan evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja dan minimal satu kali setiap lima tahun melakukan evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis pada masing-masing unit kerja Eselon-II. Evaluasi dilakukan untuk menilai capaian outcome Eselon-I yang bersangkutan dan output pada Eselon-II di unit kerjanya dengan menggunakan metode yang paling relevan, antara lain metode rapat koordinasi, desk-study, atau kunjungan ke provinsi/kabupaten/kota dan atau ke lapangan. 3) Di tingkat Eselon-II minimal satu kali setiap tahun melakukan evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja dan minimal satu kali setiap lima tahun melakukan evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis untuk mengukur capaian output dengan menggunakan metode yang relevan. 4) Di tingkat SKPD lingkup pertanian provinsi minimal satu kali setiap tahun melakukan evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja (program/kegiatan) untuk mengukur capaian outcome dari program dan output kegiatan yang telah dilaksanakan di wilayahnya pada tahun yang lalu dengan menggunakan metode yang relevan. 5) Di tingkat SKPD lingkup pertanian kabupaten/kota minimal satu kali setiap tahun melakukan evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja (kegiatan) untuk mengukur capaian output kegiatan yang telah dilaksanakan di wilayahnya pada tahun yang lalu dengan menggunakan metode yang relevan.

34

14.3. Pelaporan Hasil Evaluasi Rencana Kerja (Renja)


14.3.1. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renja Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi dan Kabupaten/Kota paling lambat 15 (lima belas) hari setelah berakhir tahun pelaksanaan APBN diharuskan untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Renja Dekonsentrasi (DK), dan atau Tugas Pembantuan (TP). Evaluasi dilakukan berdasarkan sumberdaya yang digunakan; Indikator dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan, dan atau indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program. Hasil Evaluasi pelaksanaan DK , dan atau TP masing-masing SKPD dilaporkan secara berjenjang kepada Menteri Pertanian melalui Unit Organisasi (Eselon-I) terkait. Berdasarkan laporan evaluasi pelaksanaan DK, dan atau TP tersebut, dapat dimanfaatkan oleh eselon-I terkait untuk menyusun Laporan Evaluasi Renja Satuan Kerja Pusat terkait.

14.3.2. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renja Satuan Kerja Pusat/ UPT


Setiap Satuan Kerja Pusat (Eselon-II) maupun Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pusat lingkup Kementerian Pertanian menyusun Laporan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja masingmasing Satuan Kerja di Pusat/UPT serta evaluasi Rencana Kerja hasil kompilasi Renja SKPD Provinsi, Kab/Kota paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhirnya tahun pelaksanaan APBN. Evaluasi dilakukan berdasarkan sumberdaya yang digunakan; Indikator dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan, dan atau indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program. Laporan disampaikan kepada Menteri Pertanian secara berjenjang melalui Unit Organisasi (Eselon-I) yang terkait. Laporan evaluasi Rencana Kerja Satuan Kerja tersebut akan

digunakan oleh Eselon-I untuk digunakan sebagai bahan penyusunan evaluasi Rencana Kerja Eselon-I.

14.3.3. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renja Eselon-I


Unit Organisasi Eselon-I menyusun Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renja dengan menggunakan Laporan evaluasi dari Satuan Kerja lingkup Eselon-I (Pusat & Daerah) dan SKPD. Evaluasi dilakukan berdasarkan sumberdaya yang digunakan, indikator dan sasaran kinerja keluaran untuk kegiatan, dan atau indikator dan sasaran kinerja hasil untuk program. Laporan evaluasi dari Eselon-I dilaporkan kepada Menteri Pertanian melalui Sekretariat Jenderal paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah berakhir pelaksanaan APBN. Laporan evaluasi Eselon-I lingkup Kementerian Pertanian akan digunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan evaluasi Renja Kementerian Pertanian.

14.3.4. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renja Kementerian Pertanian


Menteri Pertanian paling lambat 2 (dua) bulan setelah berakhirnya pelaksanaan APBN sudah harus menyusun Laporan Evaluasi Renja dengan menggunakan Laporan evaluasi Renja dari Eselon-I lingkup Kementerian Pertanian. Evaluasi dilakukan berdasarkan sumberdaya yang digunakan; indikator dan sasaran hasil maupun dampak dari suatu program. Laporan tersebut disampaikan kepada Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

35

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

untuk selanjutnya digunakan dalam

penyusunan Laporan Evaluasi Renca Kerja Pemerintah (RKP).

14.4. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra)


14.4.1. Laporan Evaluasi Renstra Satuan Kerja
Setiap Satuan Kerja Pusat dan UPT Pusat, minimal satu kali dalam lima tahun melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra. Evaluasi disusun dengan menggunakan laporan evaluasi Dekonsentrasi dan atau Tugas Pembantuan SKPD terkait maupun evaluasi kegiatan Satker sendiri selama periode minimal empat tahun dengan menggunakan bahan analisis laporan evaluasi Renja berupa pencapaian indikator dan sasaran keluaran maupun hasil (outcome). Evaluasi setiap Satuan Kerja dilaksanakan paling lambat enam bulan sebelum berakhir untuk disampaikan kepada Eselon-I terkait.

14.4.2. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renstra EselonI


Eselon-I menyiapkan laporan evaluasi Renstra dengan menggunakan bahan laporan Evaluasi Pelaksanaan Renstra Satuan Kerja lingkup Eselon-I yang bersangkutan selama periode minimal empat tahun dengan bahan analisis laporan evaluasi Renja dan Renstra berupa pencapaian indikator dan sasaran hasil (outcome). Laporan Evaluasi Renstra Eselon-I disampaikan kepada Menteri Pertanian, paling lambat tiga bulan sebelum berakhirnya pelaksanaan Renstra tersebut melalui Sekretariat Jenderal.

14.4.3. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renstra Kementerian Pertanian


Menteri Pertanian minimal satu kali dalam lima tahun menggunakan Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renstra Eselon-I untuk menyusun laporan evaluasi pelaksanaan Renstra Kementerian Pertanian dengan menggunakan data periode minimal empat tahun meliputi pencapaian indikator dan sasaran hasil (outcome) dan dampak. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Renstra tersebut disampaikan paling lambat dua bulan sebelum berakhir periode pelaksanaanaan Renstra. Laporan Evaluasi Renstra Kementerian Pertanian akan digunakan sebagai bahan penyusunan Laporan Evaluasi RPJM Nasional oleh Menteri Negera Perencanaan/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

14.5. Format Pelaporan Evaluasi Kinerja


Format pelaporan evaluasi kinerja Renja maupun Renstra setidaknya memenuhi persyaratan standar antara lain: (1) memiliki judul evaluasi yang secara jelas; (2) memuat tabel, figur dan grafik; (3) memuat ringkasan eksekutif yang berisi uraian singkat evaluasi tidak lebih dari 5 halaman, serta penjelasan mengenai kekuatan dan kelemahan pemilihan design evaluasi; (4) latar belakang; (5) metodologi; (6) pelaksanaan; (7) hasil evaluasi; (8) kesimpulan dan saran; dan (9) lampiran-lampiran. Agar hasil evaluasi dapat dikomunikasikan dengan baik dan efektif, pelaksana evaluasi perlu menyampaikan ringkasan eksekutif dan melakukan presentasi dalam bentuk audio visual di depan para pengambil keputusan. Hasil evaluasi akan sangat bermanfaat apabila disebar-

36

luaskan kepada pengambil keputusan dan pengguna lainnya untuk dapat ditindaklanjuti bagi penyempurnaan di masa mendatang. Format Laporan Evaluasi Kinerja Renja dan Renstra dapat dilihat pada Gambar 3. Box: Format Laporan Evaluasi Kinerja Renja dan Renstra Judul evaluasi Judul dan jenis evaluasi Judul program yang dievaluasi Identifikasi pelaksana evaluasi, serta jadual penyerahan evaluasi Tabel Judul Tabel dan sub judul tabel Index tabel figur dan grafik Ringkasan eksekutif Gambaran singkat evaluasi tidak lebih dari 5 halaman Uraian kekuatan dan kelemahan pemilihan design evaluasi. Latar Belakang Deskripsi program yang erat kaitannya dengan kebutuhan, tujuan, serta sistem pelaksanaan program Tujuan melakukan evaluasi dalam konteks ruang lingkup, serta aspek-aspek yang akan dievaluasi Deskripsi studi evaluasi lain yang pernah dilakukan Metodologi Disain studi evaluasi Pendekatan yang digunakan Pengumpulan data Analisis data Pelaksanaan Program................................. Tujuan dan sasaran................ Pelaksanaan........................... Hasil Evaluasi Hasil yang dicapai................... Faktor Penunjang/Penghambat Pembahasan/Analisis ............. Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan Rekomendasi Lampiran Kerangka kerja studi evaluasi Tabel-tabel tambahan Sumber rujukan Daftar istilah

Gambar 3. Format Laporan Evaluasi Kinerja Renja dan Renstra

15. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP)


15.1. Sistem Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah
Pelaporan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting di dalam proses pembangunan. Pelaporan dilakukan untuk memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat kepada

pemangku kepentingan/pimpinan sebagai bahan pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penentuan kebijakan yang relevan.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

37

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP)

merupakan

perwujudan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Output SAKIP adalah Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilakukan melalui proses penyusunan rencana strategis, penyusunan rencana kinerja, pencapaian sasaran. Dalam SAKIP terdapat dokumen perencanaan yang mempunyai keterkaitan yang sangat erat, antara rencana strategis, rencana kinerja dan penetapan kinerja. Renstra memberikan arah pembangunan organisasi jangka menengah, sedangkan rencana kinerja dan penetapan kinerja merupakan target dan komitmen kinerja yang akan diwujudkan pada suatu tahun tertentu. Rencana kinerja merupakan penjabaran dari renstra, memuat seluruh rencana atau target kinerja yang hendak dicapai dalam satu tahun yang dituangkan dalam sejumlah indikator kinerja strategis yang relevan. Selanjutnya rencana kinerja yang telah disesuaikan dengan ketersediaan alokasi anggaran dituangkan dalam suatu penetapan kinerja. Penetapan kinerja akan dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam LAKIP. Keterkaitan antara Renstra, Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan LAKIP digambarkan dalam rangkaian siklus AKIP dalam Gambar 4. pengukuran kinerja dan pengukuran

Gambar 4. Siklus Sistem AKIP


RPJ M Rencana Strategis

Rencana Tahunan (RKT) Penetapan (PK Kinerja ) Kinerja Aktual LAKI P Laporan Keuangan SA I Rencana Kerja Anggaran dan (RKA )

Sesuai dengan ketentuan penilaian dari Kementerian PAN & RB, bahwa bobot penilaian SAKIP masing-masing komponen sebagaimana disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Acuan Bobot Penilaian SAKIP No 1. 2. 3. 4. 5. Komponen yang dinilai Perencanaan Kinerja Renstra, RK, PK Pengukuran Kinerja Pelaporan Kinerja Evaluasi Kinerja Capaian Kinerja Nilai Total
38

Bobot 35 20 15 10 20 100

15.2. Penetapan Kinerja


Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima tugas dengan pihak yang memberi tugas. Penetapan Kinerja (PK) menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Langkah-langkah menyusun SAKIP: (1) dimulai dengan merumuskan Rencana Strategis beserta Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), (2) dilanjutkan dengan penjabaran kedalam Rencana Kerja Tahunan (RKT), (3) sesuai dengan RKT diajukan besarnya anggaran yang dibutuhkan, dan (4) bila anggaran disetujui, kemudian ditetapkan suatu Penetapan Kinerja (yang merupakan kesanggupan dari penerima mandat untuk mewujudkan kinerja sesuai yang direncanakan). Penyusunan konsep RKT, IKU dan PK disiapkan oleh petugas yang membidangi perencanaan di masing-masing Unit Kerja.

15.2.1. Penyampaian Penetapan Kinerja


Penyampaian Penetapan Kinerja dilakukan secara berjenjang mulai unit kerja yang paling rendah hingga unit kerja Eselon-I kepada Menteri terkait dan Menteri/Kepala Lembaga kepada Presiden. Penyampaian PK dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Pimpinan setingkat Eselon-II menyampaikan kepada atasan langsungnya/pejabat Eselon-I, paling lambat 31 Januari dengan tembusan disampaikan kepada unit pengawasan internal dan Menteri PAN&RB. 2) Pimpinan setingkat Eselon-I menyampaikan kepada Menteri, paling lambat 15 Februari dengan tembusan kepada unit pengawasan internal dan Menteri PAN&RB. 3) Menteri menyampaikan kepada Presiden melalui Menteri PAN&RB paling lambat 31 Maret. Alur penyampaian Penetapan Kinerja digambarkan pada skema berikut (Gambar 5).

Gambar 5. Alur Penyampaian PK


Pejabat Eselon II
PK II

Pejabat Eselon I
PK II

Kementerian /LPND

Presiden

KementerianPAN

PK II PK I PK I PK I

LAPORAN HASIL EVALUASI (LHE)

Pemantauan & Evaluasii LHE LHE

15.2.2. Format Penetapan Kinerja


Secara umum format Penetapan Kinerja terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu 1). Pernyataan Penetapan Kinerja yang merupakan pernyataan kesanggupan Pimpinan instansi/unit kerja

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

39

penerima tugas kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu; dan 2). Lampiran Penetapan Kinerja. Pernyataan ditandatangani oleh penerima tugas, sebagai tanda kesanggupan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, dan pemberi tugas atau atasan langsungnya sebagai tanda persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut. Dalam hal atasan tidak setuju dengan target kinerja yang diajukan, pernyataan

tersebut harus diperbaiki hingga kedua pihak sepakat. Contoh format pernyataan penetapan kinerja adalah sebagai Gambar 6 dan 7 berikut.

Gambar 6. Lembar Penetapan Kinerja


PENETAPAN KINERJA TAHUN 201.. INSPEKTORAT JENDERAL/SEKRETARIAT JENDERAL/DIREKTORATJENDERAL/BADAN* NO:.............

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama ini kami sampaikan Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal/ Sekretariat Jenderal/Direktorat Jenderal/Badan........ yang merupakan ikhtisar rencana kerja yang akan dicapai pada tahun 201.. sebagaimana daftar terlampir. Penetapan Kinerja ini merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 201... ...................., ............. 201.. Menyetujui, Menteri Pertanian Inspektur Jenderal/ Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/ Ka.Badan................

( .............................) *disesuaikan dengan unit kerja Eselon-I yang bersangkutan

(........................................)

Gambar 7. Lampiran Penetapan Kinerja


Penetapan Kinerja Tahun 201... No:...
UNIT KERJA ESELON I: Prog. Utama Sasaran IK Output Uraian 1 2 3 Target 4 IK Outcome Uraian 5 Target 6 7 Anggaran

Menyetujui, Menteri Pertanian

J akarta, 201.. Inspektur J enderal/Sekretaris J enderal/ D irektur J enderal/Ka. Badan..................

( .............................)

( ...............................................)

Lampiran PK terdiri atas: 1) Program Utama, merupakan kumpulan dari kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk mencapai sasaran tertentu atau beberapa sasaran sekaligus. Program tersebut adalah yang tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional. Hal ini dalam rangka harmonisasi/ keselarasan mulai dari RPJM, Renstra dan Penetapan Kinerja. 2) Sasaran strategis, hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang spesifik dan terukur. Sasaran harus sesuai dengan 40

uraian yang ada dalam dokumen Renstra atau Rencana Kerja Tahunan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. 3) Indikator kinerja, adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan, berupa keluaran (output) maupun hasil (outcome). Indikator kinerja keluaran (output) adalah sesuatu berupa produk/jasa yang terukur sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan. Sedangkan indikator hasil (outcome) adalah keluaran yang mencerminkan berfungsinya dari kegiatan pada jangka menengah. 4) Target kinerja, merupakan ukuran kuantitatif dari setiap indikator kinerja baik keluaran (output) maupun hasil (outcome) yang akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun. Selanjutnya target tersebut akan dibandingkan dengan realisasi kinerja pada akhir tahun berjalan dan dilaporkan dalam LAKIP. 5) Anggaran, adalah jumlah dana yang dialokasikan untuk mencapai target kinerja sasaran yang telah ditetapkan. Jumlah anggaran didasarkan pada dokumen anggaran yang telah ditetapkan dan disetujui (DIPA). Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dalam Penetapan Kinerja adalah: 1) Program Langkah yang diambil untuk menjabarkan kebijakan atau kumpulan dari kegiatan dalam mewujudkan tujuan. 2) Pengukuran Indikator Kinerja a) Diperlukan pembakuan standar kinerja (input, output, outcome, benefit, impact); b) Kejelasan rencana kerja sesuai tupoksi dan satuan biaya; c) Perlu persamaan persepsi dalam mengukur kinerja antara perencana,

pengguna/pelaksana, evaluator dan auditor. 3) Rumusan output Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian outcome program. Kriteria rumusan output kegiatan: a) Mencerminkan sasaran kinerja unit Eselon 2 sesuai dengan tupoksinya; b) Output kegiatan harus bersifat spesifik dan terukur; c) Output kegiatan harus dapat mendukung pencapaian outcome program; d) Output kegiatan harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu. 4) Rumusan outcome Outcome merupakan manfaat yang diperoleh setelah berfungsinya keluaran dari kegiatankegiatan dalam satu program. Kriteria rumusan outcome program: a) Outcome Program merupakan kinerja hasil dari unit Eselon 1A sesuai tupoksi dan mendukung pencapaian kinerja K/L (visi, misi dan sasaran strategis K/L); b) Outcome Program dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu. Keterkaitan antara Renstra dan Rencana Kerja (Renja) Tahunan serta keterkaiatn antara Renja Tahunan dengan Penetapan Kinerja dapat digambarkan seperti terlihat pada Gambar 8 dan 9.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

41

Gambar 8. Keterkaitan antara Renstra dan Rencana Kerja Tahunan

a. Keterkaitan RS dan RKT


Tujuan Sasaran

Form RS
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Kebijakan 4 Program 5 Ket. Ket. 6

Uraian 1

Uraian 2

Indikator 3

Form RKT
Sasaran Kegiatan Program 4 Ket. 9

Uraian
1

Indikator Kinerja
2

Target
3

Uraian
5

Indikator Kinerja
6

Sat.
7

Target
8

Gambar 9. Keterkaitan antara Renja Tahunan dengan Penetapan Kinerja

Form RKT
Sasaran Kegiatan Ket.

Uraian

Indikator Kinerja
2

Target

Program
4

Uraian

Indikator Kinerja
6
Input Outputs Outcomes

Sat.

Target

Form PK
Program Utama Sasaran Indikator Kinerja Output Uraian 1 2 3 Target 4 Indikator Kinerja Outcome Uraian 5 Target 6 7 Anggaran

42

15.3. LAKIP
Setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara wajib untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. LAKIP adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan AKIP yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Tujuan dan penyampaian LAKIP adalah untuk mewujudkan akuntabilitas instansi pemerintah kepada pihak-pihak yang memberi mandat/amanah. LAKIP merupakan sarana untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang diterima instansi pemerintah. Hasil LAKIP harus dapat dievaluasi dan ditindaklanjuti untuk kemudian disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi LAKIP Eselon-I dan Eselon-II dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, sedangkan evaluasi LAKIP Kementerian Pertanian dilakukan oleh Kementerian PAN & RB.

15.3.1. Prinsip-prinsip Penyusunan LAKIP


1) LAKIP harus dibuat berdasarkan Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja. 2) Masing-masing instansi/unit kerja harus menjabarkan Renstra dalam bentuk Rencana Kerja Tahunan (RKT). 3) LAKIP harus dapat melaporkan kinerja sasaran dan kegiatan dalam rangka upaya mewujudkan tercapainya tujuan, misi, dan visi institusi/unit kerja, yang dapat menjelaskan keberadaan institusi/unit kerja tersebut. 4) Renstra, Renja dan PK sebagai bahan dasar penyusunan LAKIP, harus disusun secara konsisten, komprehensif, realisitis dan mempunyai hubungan yang logis antar variabel baik di dalam Renstra maupun Renja. 5) LAKIP Eselon-II dibuat berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan yang ditetapkan sebagai ukuran keberhasilan kinerja unit kerja Eselon II tersebut. LAKIP Eselon-II Pusat mencakup kegiatan yang dialokasikan sendiri termasuk Kegiatan Utama yang didanai dari Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. 6) LAKIP Unit Kerja Mandiri, merupakan hasil kinerja yang sesuai dengan tugas dan fungsinya serta tugas lainnya yang diberikan, berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan. 7) LAKIP Eselon-I bukan merupakan rekapitulasi unit kerja Eselon-II. LAKIP dibuat berdasarkan hasil pengukuran kinerja dari pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan yang ditetapkan sebagai ukuran keberhasilan kinerja unit kerja Eselon-I. LAKIP Eselon-I memuat seluruh kegiatan yang dilaksanakan sendiri, termasuk Kegiatan Utama yang didanai dari Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. 8) LAKIP Kementerian, bukan merupakan kompilasi dari LAKIP unit kerja Eselon-I. LAKIP Kementerian dibuat berdasarkan hasil pengukuran kinerja (sasaran dan kegiatan) dari pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan yang ditetapkan sebagai ukuran keberhasilan kinerja Kementerian. Mengingat LAKIP merupakan laporan yang menginformasikan kinerja instansi terhadap keseluruhan dari aktivitas yang dilakukan oleh instansi yang bersangkutan, sehingga dalam penyusunannya akan melibatkan semua unsur unit kerja yang ada di lingkungan instansi yang

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

43

bersangkutan. Penanggungjawab penyusunan LAKIP adalah pejabat yang secara fungsional bertanggung jawab melakukan dukungan administratif di instansi masing-masing. Pimpinan instansi dapat menetapkan Tim Kerja yang bertugas membantu penanggungjawab LAKIP.

15.3.2. Pengorganisasian Penyusunan LAKIP


Pengorganisasian penyusunan LAKIP diatur sebagai berikut : 1) LAKIP Eselon-II, disusun oleh TIM yang terdiri atas unsur pejabat Eselon-III/ staf lingkup Eselon-II yang bersangkutan. Penanggungjawabnya adalah pejabat di

Inspektorat/Direktorat/Biro/Pusat yang membidangi evaluasi dan pelaporan. 2) LAKIP Unit Kerja Mandiri, disusun oleh TIM yang terdiri atas unsur pejabat Eselon-III/staf lingkup unit kerja mandiri yang bersangkutan. Penanggungjawabnya adalah pejabat di Unit Kerja Mandiri tersebut yang membidangi tugas evaluasi dan pelaporan. 3) LAKIP Eselon-I, disusun oleh TIM yang terdiri atas unsur pejabat Eselon-II/ staf lingkup Eselon-I yang bersangkutan. Penanggungjawabnya adalah pejabat di Sekretariat Itjen/Ditjen/Badan. 4) LAKIP Kementerian, disusun oleh TIM yang terdiri atas unsur pejabat/staf Eselon-I lingkup Kementerian Pertanian. Penanggungjawabnya adalah pejabat di Sekretariat Jenderal yang membidangi tugas evaluasi dan pelaporan.

15.3.3. Penyampaian LAKIP


1) LAKIP Unit Kerja Eselon-II disampaikan kepada Pejabat Eselon-I yang bersangkutan dan tembusannya disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian paling lambat tanggal 31 Januari tahun berikutnya. 2) LAKIP Unit Kerja Mandiri disampaikan kepada Pejabat Eselon-I induk organisasinya dan tembusannya disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian paling lambat tanggal 31 Januari tahun berikutnya. 3) LAKIP Unit Kerja Eselon-I disampaikan kepada Menteri Pertanian dan tembusannya kepada Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian paling lambat tanggal 15 Februari tahun berikutnya. 4) LAKIP Kementerian disampaikan kepada Presiden dan Wakil Presiden dengan tembusan kepada Menteri PAN&RB dan Kepala BPKP paling lambat tanggal 10 Maret pada tahun berikutnya.

15.3.4. Format LAKIP


Format terdiri atas beberapa bagian, sebagai berikut. 1) Ringkasan Eksekutif, menyajikan : tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, realisasi pencapaian tujuan dan sasaran, kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian tujuan dan sasaran pada tahun laporan dan langkah yang sudah dilakukan untuk mengatasi kendala, dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan terjadi di masa mendatang. 2) Pendahuluan, menjelaskan hal-hal umum tentang instansi serta uraian singkat mandat apa yang dibebankan kepada instansi (gambaran umum tupoksi). 3) Perencanaan dan Perjanjian Kinerja yang memuat: a) Rencana Strategis, berisi uraian singkat tentang rencana strategis instansi, mulai dari visi, misi, tujuan, sasaran, serta kebijakan dan program instansi.

44

b) Rencana kinerja, menyajikan rencana kinerja pada tahun yang bersangkutan. Utamanya adalah menyangkut kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai sasaran sesuai dengan pogram pada tahun tersebut, dan indikator keberhasilan

pencapaiannya. c) Penetapan kinerja 4) Akuntabilitas kinerja, menyajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi

(membandingkan kinerja nyata dengan rencana, kinerja nyata dengan kinerja tahun sebelumnya, kinerja instansi dengan kinerja instansi lain, kinerja nyata dengan kinerja negara lain) dan analisis akuntabilitas kinerja (uraian keterkaitan capaian kinerja dengan program dan kebijakan, perkembangan capaian secara efisien dan efektif), termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Selanjutnya dilaporkan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya, termasuk analisis tentang capaian indikator kinerja efisiensi. Akuntabilitas Kinerja merupakan deskripsi dari hasil Pengukuran Kinerja Kegiatan dan hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran, dan masing-masing disajikan dalam tabel Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran Pencapaian Sasaran. 5) Penutup, menyajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan, dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang. 6) Lampiran-lampiran, berisi penjelasan lebih lanjut, perhitungan-perhitungan, gambar, dan aspek pendukung seperti SDM, sarana prasarana, metode, dan aspek lain dan data yang relevan.

15.3.5. Format Pelaporan LAKIP


Pelaporan LAKIP diharapkan mengikuti format sebagai berikut.

RINGKASAN EKSEKUTIF KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. ORGANISASI DAN TUGAS FUNGSI II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEJIK B. RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) C. PENETAPAN KINERJA III. AKUNTABILITAS KINERJA A. AKUNTABILITAS KINERJA B. PERKEMBANGAN PENCAPAIAN KINERJA SASARAN C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

45

D. ANALISIS EFISIENSI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA IV. PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN - FORM RS - FORM RKT - STRUKTUR ORGANISASI DAN KERAGAAN SDM APARAT - Dan lain-lain

16. Laporan Lainnya


16.1. Jenis dan Waktu Penyampaian Laporan
Di samping pemantauan, evaluasi dan pelaporan LAKIP, masih terdapat beberapa laporan lainnya sesuai kebutuhan. Jenis laporan, pengguna laporan, dan waktu penyampaian laporan disajikan pada Tabel 7.

46

Tabel 7. Jenis dan Waktu Penyampaian Laporan

NO

JENIS LAPORAN

PELAPOR

PENERIMA LAPORAN

WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN 14 hari kerja setelah triwulan berakhir 3 hari kerja setelah triwulan berakhir 4 hari kerja setelah triwulan berakhir

I 1.

LAPORAN RUTIN Laporan PP 39/2006 Form-A Penanggung jawab kegiatan Form-B Penanggungj awab Program Form-C Kepala SKPD Kab/Kota , Prov, Satker Pusat, UPTPusat Eselon-I

Setjen Kementan Penanggung jawab program Kepala Satker masingmasing instansi Kepala Daerah Cq Kepala Bappeda dan Menteri Pertanian

5 hari kerja setelah triwulan berakhir

2.

3.

4.

5.

6.

II. 7.

Evaluasi Rencana Kerja/Renstr a Penetapan Eselon-II Kinerja Es-II Penetapan Eselon-I Kinerja Es-I Penetapan Setjen Kinerja Kemtan LAKIP Eselon-II Eselon-II LAKIP Eselon-I Eselon-I LAKIP Kemtan Setjen Rapim Eselon-I Kemtan/Rapi mA Tindaklanjut Eselon-I Rapim A Laporan Bulanan Eselon-I Kegiatan Menteri Laporan Bulanan Eselon-I Kegiatan EsI LAPORAN KHUSUS Bahan Rakor Eselon-I

Bappenas

Tahunan/Lima Tahun

Eselon-I Menteri Pertanian Kementerian PAN&RB

31 Januari 15 Februari 31 Maret

Menteri Pertanian Menteri Pertanian Menteri Pertanian Menteri Pertanian

31 Januari T+1 15 Februari T+1 10 Maret T+1 Dua Mingguan

Sesuai jadwal Bulanan

Bulanan

Menko/ Kabinet/

Sesuai Permintaan
47

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

8.

Menko/ Sidang Kabinet/ RDP/ Raker DPR RI Insidental lain

DPR-RI

Sesuai permintaan

Sesuai Permintaan

*Laporan-laporan lain (SAI, SIMAK-BMN, Laporan Statistik, Laporan Pemantauan Wilayah Binaan, Laporan Teknis dll) sesuai ketentuan yang berlaku

16.2. Alamat Pengiriman Laporan


Pengiriman Laporan, termasuk LAKIP dan SIMONEV disampaikan ke Badan PPSDMP dan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian dengan alamat sebagai berikut. 1) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian c.q. Bagian Evaluasi dan Pelaporan Kantor Pusat Kementerian Pertanian Gedung D Lantai 7 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta 12550 Alamat e-mail: evalap.bppsdmp@gmail.com; simonevsdm@deptan.go.id Faksimile : Bagian Evaluasi dan Pelaporan 021-7804981 2) Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian c.q. Biro Perencanaan Kantor Pusat Kementerian Pertanian Gedung A Lantai 4 Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan Jakarta 12550 Alamat e-mail: eproren@yahoo.com, monevroren@yahoo.com dan simonev@deptan.go.id

17. Koordinasi Kegiatan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan


17.1 Koordinasi Berdasarkan Hubungan Hirarki
Guna mendukung pelaksanaan sistem pemantauan, evaluasi dan pelaporan, perlu dipahami bahwa tata hubungan kerja dalam pelaksanaan pembangunan pertanian baik di pusat maupun daerah. Mengingat tugas dan tanggung jawab pimpinan instansi sebagai penanggung jawab operasional kegiatan cukup kompleks, maka dibutuhkan kerja keras serta upaya selektif terhadap kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan. Berdasarkan asas dekonsentrasi, sebagaimana telah jelas, untuk penyelarasan pelaksanaannya perlu dilakukan tata hubungan kerja antara Pemerintah Pusat dan Provinsi yang harmonis, demikian halnya dengan asas tugas pembantuan yang dilakukan bersama Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota. Untuk mendukung kelancaran kegiatan tersebut perlu adanya koordinasi dan peningkatan jaringan kerja melalui hubungan hierarki, teknis fungsional dan kooordinasi. Kementerian Pertanian sebagai pemegang kendali simpul koordinasi, memiliki hubungan hierarki (dalam hal pengelolaan kegiatan dan anggaran APBN Kementerian Pertanian) dengan Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai pelaksana kegiatan pembangunan pertanian di daerah sesuai dengan asas dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Untuk itu, pemanfaatan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan oleh Satker lingkup pertanian dikelola, dipertanggungjawabkan serta dilaporkan secara berjenjang berdasarkan ketentuan yang berlaku yang diatur berdasarkan

48

Keputusan Menteri Pertanian. Hubungan hierarki tersebut terwujud dalam sistem perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

17.2. Hubungan Berdasarkan Fungsi Koordinatif


Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian berdasarkan sistem anggaran berbasis kinerja dibutuhkan sinergis dalam perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan. Sebagai wujud pelaksanaan kegiatan tersebut, dilakukan hubungan berdasarkan fungsi koordinasi antara Kementerian Pertanian dengan Provinsi dan Kabupaten /Kota dalam lingkup instansi sebagai berikut : 1) Dinas/Badan/Kantor Provinsi dan Kabupaten/Kota lingkup pertanian dengan Kementerian Pertanian (Eselon I). 2) UPT Daerah dengan Kementerian Pertanian (Eselon I). 3) UPT Daerah dengan UPT Pusat. Hubungan koordinasi ini merupakan upaya untuk mendukung pemantapan kinerja dari masingmasing instansi dalam pelaksanaan program/kegiatan.

17.3. Hubungan Teknis Fungsional


Hubungan teknis fungsional dalam pelaksanaan program dan anggaran kinerja pembangunan pertanian berdasarkan asas dekonsentrasi, dan tugas pembantuan bertujuan untuk dapat memenuhi standar teknis di bidang pertanian yang ditetapkan. Dengan demikian maka produk pertanian yang dihasilkan dapat diproduksi secara efektif, efisien, dan berdaya saing. Wujud dari hubungan teknis fungsional tersebut, dilaksanakan melalui pembinaan teknis terhadap pelaksanaan kegiatan di lapangan antara lain: sarana produksi, teknis perbenihan/perbibitan, teknis perlindungan tanaman dan, teknis usaha tani, panen dan pasca panen, pengolahan dan pemasaran, pendampingan dan penyuluhan, serta teknis pelatihan bagi aparat pertanian dan pelaku usaha. Guna meningkatkan kinerja hubungan teknis fungsional diperlukan dukungan pembiayaan (sharing budget) dari berbagai pihak terkait dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumberdaya yang ada sehingga akan diperoleh hasil yang lebih nyata

17.4. Kegiatan Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan


Dalam rangka memperlancar pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan, maka masingmasing Satuan Kerja (di pusat, provinsi maupun kabupaten/kota) agar menyelenggarakan kegiatan tersebut, menyediakan dana, sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Kegiatan yang dilaksanakan di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/ kota adalah sebagai berikut.

17.4.1. Tingkat Pusat


1) Melaksanakan pertemuan sosialisasi SIMONEV dengan mengundang petugas pelaporan SIMONEV di tingkat provinsi dan petugas dari Pusat (masing-masing Eselon-I) terkait. Sosialisasi dilakukan terhadap software SIMONEV yang dipersiapkan oleh PUSDATIN dan Biro Perencanaan Kementerian Pertanian serta sosialisasi berbagai ketentuan yang terkait dengan pelaporan. 2) Mengembangkan dan menyempurnakan SIMONEV berdasarkan perkembangan/

perubahan dalam reformasi perencanaan dan anggaran, sehingga SIMONEV dapat

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

49

dengan mudah diaplikasikan (bersama PUSDATIN, Biro Perencanaan dan semua Eselon I pelaksana program). 3) Melaksanakan kompilasi, evaluasi dan analisis data/informasi hasil pelaporan SIMONEV dan capaian kegiatan dari Satker Pusat dan Daerah. Selanjutnya membuat laporan konsolidasi tingkat Eselon-I dan Kementerian Pertanian untuk disampaikan ke hirarki lebih lanjut. 4) Melaksanakan workshop SIMONEV dan SAI pada tingkat regional (2-3 regional) untuk membahas perkembangan SIMONEV dan SAI, menyusun laporan konsolidasi dari Kabupaten/Kota dan Provinsi.

17.4.2. Tingkat Provinsi


1) Menghadiri undangan sosialisasi software SIMONEV yang diadakan oleh pusat. 2) Menghadiri workshop SIMONEV SAI tingkat regional (dengan melibatkan

Kabupaten/Kota terkait) 3) Melaksanakan sosialisasi SIMONEV tingkat kabupaten/kota dengan mengundang petugas pelaporan SIMONEV di tingkat kabupaten/kota. 4) Melakukan kompilasi merekapitulasi dan evaluasi laporan SIMONEV baik di tingkat provinsi maupun tingkat Kabupaten/kota kemudian mengirim ke pusat. 5) Melakukan evaluasi terhadap keluaran dan hasil pelaksanaan kegiatan pada setiap satker.

17.4.3. Tingkat Kabupaten/Kota


1. Menghadiri sosialisasi penggunaan software SIMONEV di provinsi, sehingga dapat dimengerti dan diaplikasikan. 2. Membuat dan mengirim laporan SIMONEV secara periodik dan tepat waktu ke provinsi dan ditembuskan ke pusat.

17.4.4. Software SIMONEV


Software SIMONEV ditetapkan bersama antara PUSDATIN dan Biro Perencanaan Kementerian Pertanian dan dibahas bersama dengan unit kerja pengelola pelaporan. Selanjutnya dilakukan pelatihan (TOT) kepada petugas pengelola pelaporan dari masing-masing unit eselon I. Setiap tahun dilakukan perbaikan dan penyempurnaan SIMONEV mengikuti dan mengakomodir perubahan sesuai implementasi reformasi. Sebelum software SIMONEV yang baru (revisi) dirumuskan, maka format pelaporan masih tetap menggunakan format lama yang disesuaikan dengan kondisi yang ada dan tetap dilaporkan secara berkala sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

18. Sistem Pengendalian Intern


18.1. Pengendalian Intern Kegiatan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Penyelenggaraan program/kegiatan penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian oleh Satker lingkup Badan PPSDMP, baik di tingkat pusat maupun di daerah, didukung oleh pendanaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN). Disamping perlunya upaya pengawalan dan pendampingan terhadap penyelenggaraan program/kegiatan tersebut, maka diperlukan pula upaya-upaya pengendalian

50

intern yang sistematis di berbagai tingkatan organisasi penyelenggara, mulai dari tingkat pusat hingga daerah (provinsi dan kabupaten/kota). Upaya-upaya tersebut dimaksudkan agar tujuan program/kegiatan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara akuntabel, transparan, efektif, efisien, ekonomis dan tertib. Agar implementasi pengendalian intern dapat berjalan dengan baik di berbagai tingkatan, maka perlu diatur mekanisme dan tata hubungan kerja intern dan antar Satuan Pengendali Intern dengan narasumber informasi/obyek pengendalian, baik untuk pengelolaan program/ kegiatan dengan dana yang bersumber dari APBN maupun PHLN.

18.2. Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja Satuan Pengendali Intern Lingkup Badan PPSDMP untuk Kegiatan APBN
Di tingkat pusat, Kepala Badan PPSDMP selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mendelegasikan pelaksanaan pengendalian intern kepada Sekretaris Badan yang dibantu suatu Tim Kerja Satuan Pengendali Intern (SPI) Pusat. Tim SPI Pusat ini melakukan pengendalian intern berdasarkan instrumen monitoring dan evaluasi bulanan, yaitu formulir perkembangan realisasi fisik dan keuangan program/kegiatan pengembangan SDM pertanian, yang memuat informasi mengenai aspek-aspek jenis kegiatan, pagu anggaran, realisasi fisik dan keuangan serta permasalahan yang terjadi. Berdasarkan laporan bulanan tersebut, maka dapat dimonitor dan dianalisis pergerakan realisasi yang terjadi sesuai target-target yang telah ditetapkan, baik yang berjalan lancar maupun yang bermasalah, setiap bulan, setiap triwulan dan selama 1 tahun anggaran. Di tingkat Pusat narasumber pengendalian intern adalah Pejabat Pembuat Komitmen (P2K) Sekretariat dan P2K masing-masing Pusat. Hal ini didasari oleh tujuan dari pengendalian intern itu sendiri, yang menitikberatkan pada pencapaian tujuan organisasi melalui keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. Mengingat sebagian besar data dan informasi mengenai hal-hal tersebut harus terdokumentasi dan dikompulir oleh P2K, maka dari sisi pengelolaan anggaran, P2K menjadi sumber informasi bagi pengendalian intern ini. Sedangkan dari sisi teknis, sumber informasi diperoleh dari penanggung jawab kegiatan yang biasanya menjadi tugas dan tanggung jawab para Pejabat Eselon III di unit kerja masing-masing. TIM SPI Pusat akan melakukan pendalaman atau investigasi lebih lanjut terhadap kegiatan yang bermasalah dalam pelaksanaannya, terutama untuk kegiatan-kegiatan yang memiliki anggaran relatif besar, misalnya diatas Rp. 500 juta. Pendalaman atau investigasi ini dimaksudkan untuk menemukenali permasalahan secara lebih dini sebelum Tim Pengawas dari lembaga audit (Itjen Kemtan, BPKP, BPK dan Bawasda) melakukan pengawasan pada Satker di lingkup Badan PPSDMP. Berdasarkan hasil investigasi tersebut, perlu segera dirumuskan rekomendasi dan saran tindak lanjut yang mengarah kepada upaya pemecahan masalah, sehingga pada waktu-waktu selanjutnya setiap permasalahan yang terjadi dapat diatasi secara intern dan pelaksanaan kegiatan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan. Di tingkat daerah, baik di UPT Pusat maupun Satker Dekonsentrasi/ Tugas Pembantuan di provinsi dan kabupaten/kota, upaya pengendalian dilakukan oleh Tim SPI dari Satker yang bersangkutan. Oleh karena itu Tim SPI perlu dibentuk di setiap Satker lingkup Badan PPSDMP sebagai upaya peringatan dan pencegahan dini terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

51

penyimpangan sebelum ditemukan oleh lembaga audit pemerintah (Itjen Kemtan, BPKP, BPK dan Bawasda). Sama halnya dengan di tingkat pusat, maka sumber informasi bagi Tim SPI dari sisi pengelolaan anggaran adalah P2K, sedangkan dari sisi teknis adalah penanggung jawab kegiatan. Tata hubungan kerja antara Tim SPI Pusat dan Tim SPI UPT Pusat maupun Tim SPI Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan di provinsi dan kabupaten/kota bersifat koordinasi. Tim SPI UPT Pusat maupun Tim SPI Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan di provinsi dan kabupaten/kota mengirimkan laporan hasil pengendalian internnya kepada Tim SPI Pusat. Tim SPI Pusat juga dapat melakukan pengendalian langsung kepada UPT Pusat maupun Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan. Tim SPI Pusat juga melakukan pembinaan dan supervisi kepada Tim SPI UPT Pusat maupun Tim SPI Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan di provinsi dan kabupaten/kota. Secara skematis, mekanisme dan tata hubungan kerja tersebut digambarkan sebagai terlihat pada Gambar 10 berikut.

Gambar 10.

Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja SPI Lingkup Badan PPSDMP untuk Kegiatan APBN
KEPALA BADAN/KPA

3) 2) 1) ESELON 2 PUSAT SET BADAN

3)

2) 1) P2K PUSAT2

SPI PUSAT

P2K SET BADAN

3) 2) 1) KEPALA UPT SATKER 1) DEKON/TP

2)

3)

3) 2) 1) P2K UPT SPI UPT P2K DEKON/TP 1) 2)

3)

18.3. Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja Satuan Pengendali Intern Lingkup Badan PPSDMP untuk Kegiatan PHLN
Secara organisatoris, pengelolaan program/kegiatan dengan sumber dana PHLN di Pusat dilakukan oleh Pusat Pengembangan Pelatihan Pertanian untuk Program CF-SKR dan READ serta oleh Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian untuk Program FEATI. Program CFSKR hanya terdapat di Pusat, sedangkan untuk Program READ dan FEATI selain terdapat di Pusat, juga tersebar pasa Satker Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan di provinsi dan kabupaten/kota.

52

Mekanisme dan tata hubungan kerja pengendalian intern untuk kegiatan PHLN pada dasarnya tidak berbeda dengan pengendalian intern untuk kegiatan APBN. Tim SPI Pusat melakukan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan PHLN, baik di Pusat maupun di daerah dengan sumber informasi melalui P2K untuk pengelolaan anggaran dan penanggung jawab kegiatan untuk pelaksanaan teknis kegiatan. Pola hubungan Tim SPI Pusat dengan SPI Satker lain di Lingkup Badan PPSDMP juga bersifat koordinatif, pembinaan dan supervisi. Secara skematis, mekanisme dan tata hubungan kerja tersebut digambarkan sebagaimana pada Gambar 11.

18.4.Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan


Sesuai dengan Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan adalah; 1) Pasal 20 ayat (1) Pejabat negara wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaan; 2) Pasal 20 ayat (5) pejabat yang diketahui tidak melaksanakan kewajiban pada ayat (1) dikenakan sanksi administratif; 3) Pasal 26 ayat (2)setiap orang yang tidak memenuhi kewajiban untuk menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan dalam LHP pada pasal 20 ayat (1). Dipidana dengan pidana penjara paling lama satu tahun enam bulan dan/atau denda paling banyak lima ratus juta rupiah. Melalui Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, maka Presiden mengintruksikan seluruh pimpinan intansi Pemerintah untuk melaksanakan upaya-upaya nyata pemberantasan korupsi.

Gambar 11. Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja SPI Lingkup Badan PPSDMP untuk Kegiatan PHLN
KEPALA BADAN KPA

PUSBANGLATTAN

SET BADAN

PUSBANGLUHTAN

P2K SKR

P2K READ

SPI PUSAT

P2K FEATI

3) 2) 1) SATKER PROPINSI SATKER ) PROPINSI 3) 1 2)

3)

2) 1) P2K READ PROV.

P2K FEATI PROV. 1)

2) 3)

SATKER KAB/KOTA 1) 3) 2) 1) SATKER KAB/KOTA

2)

3)

3) 3) 2) 1) P2K READ KAB/KOTA 2) P2K FEATI KAB/KOTA 1)

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

53

Sejalan dengan kebijakan Kementerian Pendayagunanaan Negara, maka Fokus Pengawasan, agar diarahkan kepada temuan pengawasan tahun sebelumnya yang belum tuntas tindak lanjutnya (Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor B/56/M.PAN/1/2005 tanggal 10 Januari 2005). Selain itu, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor SE/02/M.PAN/01/2005, maka: 1) Diinstruksikan kepada Pimpinan Unit Kerja menindaklanjuti setiap saran/rekomendasi LHP Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP), seperti Auditor Itjen Kemtan, BPK, BPKP, dan Bawasda; 2) Diberikan sanksi kepada Unit Kerja yang lalai dalam pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan DP3, Promosi Jabatan; 3) APIP, menginventarisasi, memantau dan mencatat perkembangan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan melaporkan ke Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Sesuai Instruksi Presiden Nomor 15 Tahun 1983, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan, maka tindak lanjut hasil pemeriksaan meliputi: 1) Pemutakhiran data 2) Tindakan Administratif (penerapan Hukuman Disiplin sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980, tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil); 3) Tindakan Tuntutan /Gugatan Perdata: (1) ganti rugi/penyetoran kembali; (2) Tuntutan perbendaharaan; (3) denda; 4) Tindakan Pengaduan Tindak Pidana Umum dan Khusus; 5) Tindakan Penyempurnaan Aparatur Pemerintah (Kelembagaan, Kepegawaian &

Ketatalaksanaan); 6) Usulan penghapusan temuan pemeriksaan yang tidak dapat ditindaklanjuti.

Langkah-langkah satker dalam menyikapi temuan hasil pengawasan:


1) Rekomendasi hasil temuan (administrasi, teknis, kerugian negara) dari auditor yang telah disepakati, maka harus ditindaklanjuti oleh satker; 2) Apabila rekomendasi dari auditor tidak disepakati (pada saat audit), maka dapat dilakukan pemutakhiran dengan menyerahkan bukti baru/perhitungan kembali. Selain itu, satker perlu melakukan klarifikasi secara tuntas struktur temuan (kondisi, sebab dan akibat); 3) Tanggapan tertulis dan bukti-bukti tindaklanjut yang jelas, sesuai saran pemeriksa sebagai bentuk klarifikasi rekomendasi dikirimkan ke Lembaga Auditor dan ditembuskan kepada Kepala Badan PPSDMP d.a. Kantor Pusat Kemtan Gendung D Lt 6, Jl. Harsono RM No.3 Ragunan Pasar Minggu paling lambat 30 hari setelah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) diterima oleh obyek pemeriksaan (obrik); 4) Tanggapan tertulis dan bukti-bukti tindak lanjut, bukan berarti tindaklanjut tuntas, mungkin karena rekomendasi satker cacat dan temuan sulit ditindaklanjuti. Maka Satker perlu intensif melakukan koordinasi dengan Lembaga Auditor dan Badan PPSDMP c.q. Bagian Evaluasi dan Pelaporan sampai tindak lanjut dinyatakan tuntas oleh lembaga audit (BPK, BPKP dan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian).

54

19. Tuntutan Ganti Rugi


19.1. Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Tuntutan Ganti Rugi (TGR) ialah tuntutan yang dikenakan kepada pegawai negeri yang bukan bendaharawan dan diberi tugas melaksanakan kewajiban negara, telah melakukan perbuatan melanggar hukum dan atau melalaikan kewajibannya yang mengakibatkan kerugian Negara.

Prosedur Penyelesaian
1) Kepala Kantor/Satuan Kerja melaporkan kepada Kepala Badan PPSDMP bahwa pada kantor/Satuan Kerja telah terjadi kerugian Negara disebabkan oleh perbuatan melanggar hukum/lalai yang dilakukan oleh pegawai negeri bukan bendaharawan yang berada di unit organisasinya, tembusan laporan disampaikan kepada : a) Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Cq. Kepala Biro Keuangan dan

Perlengkapan dan Perlengkapan; b) Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian. 2) Pejabat Eselon I tersebut diatas memerintahkan kepada : a) Sekretaris Badan PengembanganSDM Pertanian b) Kepala Bagian Keuangan Cq. Kasubag Pebendaharaan c) Pihak lainnya yang terkait (bila dipandang perlu) untuk mengadakan penelitian dan pemeriksaan atas kerugian dimaksud dan memberikan laporan hasil penelitiannya kepada Eselon I pemberi perintah 3) Pejabat Eselon I meneruskan berkas laporan tersebut disertai saran/pendapat kepada Menteri Pertanian Cq. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian untuk diproses penuntutan ganti rugi kepada Pegawai Negeri Sipil yang terlibat; 4) Menteri Pertanian Cq. Sekretaris Jenderal memerintahkan kepada Kepala Biro Keuangan dan Perlengkapan untuk mengadakan penelitian terhadap berkas laporan, apakah ada alasan untuk menuntut ganti rugi atas kerugian Negara dan menyampaikan surat pemberitahuan kepada yang bersangkutan bahwa kepadanya akan dikenkan tuntutan ganti rugi disertai dengan laporan hasil penelitian yang meliputi: a) Jumlah tuntutan ganti rugi yang dikenakan; b) Sebab-sebab mengapa yang bersangukatan harus dikenakan tuntutan ganti rugi; c) Jangka waktu untuk memberi kesempatan kepada yang bersangkutan mengajukan pembelaan secara tertulis kepada Menteri, yaitu 14 (empat belas) hari sejak diterimanya surat pemberitahuan tersebut. 5) Apabila setelah lewat waktu yang diberikan yang bersangkutan tidak memberikan pembelaan, maka Menteri langsung dapat menerbitkan Keputusan Tuntutan Ganti Rugi terhadapnya; 6) Pegawai negeri yang bersangkutan mengajukan pembelaan secara tertulis kepada Menteri Atas dasar pembelaan tersebut, maka : a) Menteri Pertanian Cq. Sekretaris Jenderal memerintahkan kepada Kepala Biro

Keuangan dan Perlengkapan untuk mengadakan penilaian atas pembelaan yang disampaikan oleh pegawai yang bersangkutan; b) Apabila dipandang perlu, untuk mendapatkan kebenaran akan tuduhan dan tuntutan, Menteri dapat memerintahkan Tim TP/TGR Kementerian agar membantu Biro Keuangan

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

55

untuk

meneliti

berkas

maupun

pemeriksaan

setempat

guna

dapat

diberikan

pertimbangan/saran mengenai kasus tersebut, sehingga dapat ditetapkan tuntutan ganti rugi secara bertanggung jawab; c) Biro Keuangan dan Tim TP/TGR Kementerian memberikan laporan hasil penelitian yang dilakukan terhadap tuduhan dan pembelaan serta saran dan pertimbangan kepada Menteri Pertanian; d) Berdasarkan oleh Tim TP/TGR, Menteri Pertanian menerbitkan Keputusan Tentang Ganti Rugi terhadap pegawai negeri yang bersangkutan. e) Kepada pengawai negeri yang bersangkutan walaupun kepadanya telah dikenankan Tuntutan Ganti Rugi, masih dapat mengajukan permohonan kepada Presiden agar kasusnya dipertimbangkan kembali untuk mendapatkan kebijaksanaan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya Keputusan Tuntutan Ganti Rugi oleh yang bersangkutan.

19.2.

Proses Usaha Mendapatkan Pengantian Kerugian Negara


1) Dalam proses tuntutan, bilamana mungkin diusahakan dengan jalan damai antara kedua belah pihak yang berkewajiban menjaga kepentingan negara yang harus berusaha memperoleh penggantian atas kerugian negara sepenuhnya : a) Dalam jangka waktu yang sesingkat-singkatnya; b) Dengan jaminan yang sekuat-kuatnya. 2) Untuk tertibnya penagihan dan pembuktian yang kuat penyelesaian secara damai dilakukan dengan Surat Keterangan Tanggung jawab Mutlah (SKTM); 3) Penggantian dapat dilakukan dengan cara : a) Pembayaran tunai; b) Angsuran paling lama 2 (dua) tahun. 4) SKTM harus menyatakan jaminan (agunan), ditandatangani oleh saksi-saksi, dan diketahui oleh Kepala Satker setempat.

19.2.1. Usaha mendapatkan penggantian negara secara damai

19.2.2. Proses Pelaksanaan Tuntutan Ganti Rugi


Berdasarkan Surat Keputusan pembebanan ganti rugi tingkat pertama atau tingkat banding dapat dilaksanakan penagihan atas pembayaran ganti rugi dengan jalan : 1) Pemotongan gaji atau penghasilan lain dari pegawai negeri yang bersangkutan; 2) Cara lainnya yang disanggupi oleh pegawai yang bersangkutan. Jika perlu atau apabila dalam pelaksanaanya mengalami hambatan, penagihan dapat dilakukan dengan cara misalnya melalui perantara panitia urusan piutang negara, yang dapat menetapkan Surat Kuasa dan mengadakan penyitaan harta kekayaan pegawai yang bersangkutan untuk dilelang, dan hasil pelelangan digunakan untuk melunasi penggantian kerugian kepada negara.

56

V. 1.
1.1

PEMANTAPAN SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN

Penataan dan Pengembangan Kelembagan Penyuluhan


Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan, Kelembagaan Teknis dan Kelembagaan Litbang
Tujuan : 1) Mewujudkan persamaan persepsi antar pimpinan kelembagaan penyuluhan pertanian, kelembagaan Teknis, dan Kelembagaan Penelitian di pusat, provinsi dan kab/kota dalam penyelenggaraan penyuluhan 2) Menyusun matrik kegiatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian pada tahun 2012 Output : 1) Terwujudnya persamaan persepsi antar pimpinan kelembagaan Penyuluhan, kelembagaan Teknis, dan kelembagaan penelitian pertanian di pusat, provinsi dan kab/kota dalam penyelenggaraan penyuluhan 2) Tersusunnya matrik kegiatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian pada tahun 2012 Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan Sasaran : Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan, kelembagaan teknis, dan kelembagaan penelitian pertanian Provinsi dan abupate/kota di Indonesia Waktu Pelaksanaan : April Juli 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

1.2. Fasilitasi Wadah Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan


Tujuan : Memfasilitasi penyelenggaraan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dalam mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronisasikan dan

mengoptimalkan kinerja penyuluhan pada tingkat pusat. Output : Terfasilitasinya penyelenggaraan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dalam mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronisasikan dan mengoptimalkan kinerja penyuluhan pada tingkat pusat. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Fasilitasi dan Pembinaan Sasaran : Kelembagaan Penyuluhan di Provinsi dan kabupaten/kota

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

57

Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

1.3. Fasilitasi Balai Penyuluhan Kecamatan


Tujuan : Memfasilitasi penyelenggaraan penyuluhan pertanian terutama pada Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan sehingga dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Output : Terfasilitasinya tugas dan fungsi kelembagaan penyululuhan kecamatan dalam

menyelenggarakan penyuluhan pertanian, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pertanian. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Fasilitasi dan Pembinaan Sasaran : 1206 Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan yang tersebar di 33 provinsi. Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : 33 Satker pelaksana dana dekonsentrasi lingkup badan PPSDMP

1.4. Pembinaan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian


Tujuan : Menyamakan persepsi tentang pembentukan, tugas, dan fungsi serta mekanisme kerja kelembagaan penyuluhan sesuai UU Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K) dan aturan-aturan pelaksanaannya. Output : Terlaksananya pembinaan kelembagaan penyuluhan pertanian sesuai UU Nomor 16 tahun 2006 dan aturan-aturan pelaksanaannya. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan penerimaan audiensi pemda provinsi dan Kab/Kota dan stakeho;der lainnya yang terkait. 2) Sosialisasi UU Nomor 16 Tahun 2006 beserta aturan pelaksanaannya Sasaran : Kelembagaan Penyuluhan di Provinsi dan Kab/Kota Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

1.5. Pengawalan dan Pendampingan Balai Penyuluhan Kecamatan


Tujuan :

58

1) Mengetahui perkembangan pemberdayaan balai penyuluhan kecamatan 2) Mengidentifikasi permasalahan kelembagaan petani dan solusi pemecahannya Output : 1) Diketahuinya perkembangan pemberdayaan balai penyuluhan kecamatan 2) Teridentifikasi permasalahan kelembagaan petani dan solusi pemecahannya Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan Sasaran : Kepala Balai Penyuluhan Kecamatan di 33 Provinsi Waktu Pelaksanaan : Mei- September 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

1.6. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan Pertanian Dalam Mendukung P2BN Di Lokasi SL-PTT (5760 Desa)
Tujuan : Meningkatkan kinerja penyuluh pendamping dalam memfasilitasi program Percepatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Output : Terfasilitasinya petani pelaku program percepatan produksi beras nasional oleh para penyuluh pendamping di 5.760 desalokasi SL-PTT Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Supervisi dan monitoring Sasaran : Penyuluh pendamping di desa lokasi P2BN Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan 11 Provinsi Lokasi SL-PTT

2. Penataan dan Pengembangan Kelembagaan Petani dan Usaha Tani


2.1. PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI METODE DEMFARM DENGAN POLA SLAGRIBISNIS PADI (3.600 DESA)
Tujuan : Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompoktani serta memberi contoh petani di sekitarnya menerapkan teknologi baru melalui kerjasama kelompok. Output : Terlaksanannya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompoktani melalui percontohan serta menyebarnya teknologi baru yang diterapkan petani sekitarnya

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

59

Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Penyusunan rencana pengawalan 3) Pengawalan dan pendampingan Sasaran : 3.600 desa yang memiliki kelompoktani berhasil dan mampu dalam membina kerjasama di tempatnya masing-masing Waktu Pelaksanaan : April- September 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian, Provinsi, dan kabupaten/kota

2.2. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani ( 5 Jurus Kemampuan Kelompok Tani)


Tujuan : Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kelompoktani dan gabungan kelompoktani dalam pengelolaan (manajerial) sumber daya dan kewirausahaan serta mampu

mengembangkan kegiatan agribisnis perdesaan. Output : Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kelompoktani dan gabungan kelompoktani dalam pengelolaan (manajerial) sumber daya dan kewirausahaan serta mampu

mengembangkan kegiatan agribisnis perdesaan. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pembinaan, monitoring dan evaluasi Sasaran :Pimpinan kelembagaan petani di Provinsi Waktu Pelaksanaan : Maret- Agustus 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

2.3. Apresiasi Pengurus Kelembagaan Petani (Rembug Tani)


Tujuan : 1) Meningkatkan kemampuan manajerial pengurus kelembagaan petani dalam mengelola kegiatan agribisnis. 2) Meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan lembaga usaha pertanian menjadi lembaga ekonomi di perdesaan/LKM (unit usaha simpan pinjam). Output : 1) Terselenggaranya 3 (tiga) paket Apresiasi Pengurus Kelembagaan Petani yang diikuti oleh 132 orang; 2) Terdapatnya kesamaan persepsi pengurus gapoktan di dalam meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan lembaga usaha pertanian menjadi lembaga ekonomi di perdesaan/LKM yang disesuaikan dengan potensi masing-masing wilayah;

60

3) Tersedianya rumusan pembinaan kelembagaan petani poktan/gapoktan mendekati spesifikasi lokalita. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pembinaan Sasaran : Pengurus kelembagaan petani di 33 Provinsi Waktu Pelaksanaan : Pebruari - Juli 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

2.4. Pertemuan Pengurus Kelembagaan Usaha Tani


Tujuan : Meningkatkan wawasan dan kemampuan pengurus kelembagaan usahatani dalam menerapkan prinsip-prinsip agribisnis serta perencanaan agribisnis. Output : Termotivasinya pengurus kelembagaan usaha pertanian untuk melakukan peningkatan usahatani dan mengembangkan kemitraan usaha melalui jejaring usaha. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pembinaan Sasaran : Pengurus kelembagaan Usahatani (Gapoktan) dan Pendamping pegurus gapoktan Waktu Pelaksanaan : Mei Agustus 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

2.5. Pemberian Penghargaan Bagi Petani dan Gapoktan Berprestasi


Tujuan : 1) Memberikan penghargaan bagi 33 orang petani dan 33 orang pengurus gapoktan berprestasi tingkat Nasional; 2) Menyusun buku dan tayangan VCD profil Petani dan Gapoktan berprestasi tingkat Nasional. Output : Termotivasinya petani dan pengurus kelembagaan petani (gapoktan) untuk melakukan peningkatan PKS berusahatani dan mengembangkan kemitraan usaha melalui jejaring usaha. Mekanisme/Metode: 1) Penilaian 2) Pemberian penghargaan Sasaran : 33 orang petani dan 33 orang pengurus gapoktan berprestasi Waktu Pelaksanaan : Juli 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

61

2.6. Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Petani Tingkat Nasional


Tujuan : 1) Menyamakan persepsi para peserta dari organisasi profesi di bidang pertanian tentang upaya pengembangan kemandirian dan profesionalisme petani; 2) Membangun satu kesatuan korps diantara anggota organisasi profesi dalam upaya pembangunan pertanian; 3) Membuka peluang kerjasama antara anggota organisasi profesi mengenai usaha dan pembangunan pertanian; 4) Memperoleh masukan guna penetapan kebijakan dalam pengembangan kemandirian dan profesionalisme petani; 5) Meningkatkan wawasan dan pengetahuan pengurus organisasi petani tentang arah pembinaan petani dalam pengembangan agribisnis. Output : 1) Terlaksananya kegiatan pertemuan koordinasi pimpinan kelembagaan petani tingkat nasional; 2) Tersedianya rekomendasi guna penetapan kebijakan dalam pengembangan kemandirian dan profesionalisme petani. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pembinaan Sasaran : anggota perhimpuna se-profesi di bidang pertanian Waktu Pelaksanaan : Mei Agustus 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

2.7. Pengawalan dan Pendampingan Poktan dan Gapoktan


Tujuan : 1) Mengetahui tingkat kemampuan pelaku usaha agribisnis, pengurus gapoktan dan penyuluh pendamping; 2) Mengetahui tingkat kinerja penyuluh pendamping dan pengurus gapoktan dalam memfasilitasi Program-program pemberdayaan petani di perdesaan; 3) Mengetahui tingkat kemampuan dan peningkatan kelembagaan petani dan ekonomi pedesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis, serta sejauhmana meningkatnya fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses terhadap permodalan. Output : 1) Diketahuinya peningkatan kinerja penyuluh pendamping dan pengurus gapoktan dalam memfasilitasi program-program pemberdayaan petani di pedesaan; 2) Diketahuinya peningkatan kemampuan pelaku usaha agribisnis, penyuluh pendamping dan pengurus gapoktan; 3) Diketahuinya peningkatan kemampuan dan peningkatan kelembagaan petani dan ekonomi pedesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis, serta meningkatnya fungsi 62

kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses terhadap permodalan; Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pengawalan dan Pendampingan Sasaran : Poktan dan Gapoktan Se-Indonesia Waktu Pelaksanaan : Maret November 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

2.8. Pengawalan dan Pendampingan Kelembagaan Usahatani Di Pedesaan


Tujuan : 1) Mengetahui tingkat kemampuan pelaku usaha agribisnis, pengurus gapoktan dan penyuluh pendamping; 2) Mengetahui tingkat kinerja penyuluh pendamping dan pengurus gapoktan dalam memfasilitasi Program-program pemberdayaan petani di perdesaan; 3) Mengetahui tingkat kemampuan dan peningkatan kelembagaan petani dan ekonomi pedesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis, serta sejauhmana meningkatnya fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses terhadap permodalan. Output : 1) Diketahuinya peningkatan kinerja penyuluh pendamping dan pengurus gapoktan dalam memfasilitasi Program -program pemberdayaan petani di pedesaan; 2) Diketahuinya peningkatan kemampuan pelaku usaha agribisnis, penyuluh pendamping dan pengurus gapoktan; 3) Diketahuinya peningkatan kemampuan dan peningkatan kelembagaan petani dan ekonomi pedesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis, serta meningkatnya fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses terhadap permodalan; Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Monitioring dan Evaluasi 3) Pengawalan dan Pendampingan Sasaran : Kelembagaan Usahatani Se-Indonesia Waktu Pelaksanaan : Maret November 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

63

2.9. Pengembangan Jejaring Usaha Kelembagaan Petani


Tujuan : Meningkatnya kemampuan kelembagaan petani dalam membangun jejaring usaha baik antar kelembagaan petani maupun dengan pihak-pihak lain. Output : Terbentuknya jejaring usaha baik antar kelembagaan petani maupun dengan pihak lainnya dalam pengembangan komoditi unggulan. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Monitoring dan Evaluasi Sasaran : Kelembagaan petani (gapoktan) yang telah mengembangkan kelembagaannya menjadi kelembagaan usahatani Waktu Pelaksanaan : Peruari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Kelembagaan penyuluhan Kabupaten/Kota

2.10. Evaluasi Pembinaan Poktan dan Gapoktan


Tujuan : 1) Untuk mengetahui sejauh mana pembinaan kelompoktani berdampak terhadap peningkatan kelas kemampuan kelompoktani; 2) Sejauhmana pembinaan kelompoktani berdampak terhadap peningkatan usahatani. Output : Diketahuinya kelas kemampuan kelompoktani seluruh Indonesia. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pembinaan Sasaran : Kelembagaan petani atau kelompoktani di 33 Provinsi. Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : 33 satker pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

2.11. Pembinaan Poktan dan Gapoktan


Tujuan : Tujuan pembinaan poktan dan gapoktan adalah untuk memperkuat manajemen kelembagaan petani melalui kegiatan penyelenggaraan penyuluhan Output : Terbinanya poktan dan gapoktan dalam memperkuat manajemen kelembagaan petani Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 64

2) Pembinaan Sasaran : Pengurus poktan dan gapoktan di 33 Provinsi (115 Kab/kota). Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : 33 satker pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

2.12. Pemberdayaan Petani Berbasis Teknologi di Kutai Kertanegara


Tujuan : 1) Memperkenalkan teknologi tepat guna spesifik lokasi yang merupakan hasil kaji terap; 2) Meningkatkan penguasaan pengetahuan dan teknologi tepat guna bagi petani di sekitarnya Output : Meningkatnya kemampuan petani dalam menerapakan teknologi inovatif spesifik lokasi Mekanisme/Metode: 1. Pertemuan 2. Aplikasi teknologi Sasaran : Pengurus poktan dan gapoktan di 33 Provinsi (115 Kab/kota). Waktu Pelaksanaan : Maret - September 2012 Penyelenggara/Pelaksana : satker pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP provinsi Kalimatan Timur berama Kabupaten Kutai Katanegara

3. Penataan dan Pengembangan Ketenagaan Penyuluhan


3.1. Pembinaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya Tingkat Provinsi dan Kab/Kota
Tujuan : Melakukan penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh pertanian pusat, provinsi, kabupaten/kota dan BPTP terhadap usulan DUPAK. Output : 1) Terlaksananya pembinaan pola karier penyuluh pertanian PNS yang dapat menjamin terlaksananya penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh pertanian; 2) Terbitnya Hasil Penilaian Angka Kredit (HAPAK) dan Penetapan Angka Kredit (PAK) untuk setiap tingkatan jabatan fungsional penyuluh pertanian PNS. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan sosialisasi Sasaran : Pimpinan kelembagaan/unit kerja terkait, penyelengara penyuluhan pusat dan daerah Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan 33 Satker pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

65

3.2. Pengembangan Profesionalisme Penyuluh Pertanian


Tujuan : 1) Meningkatkan profesionalisme penyuluh pertanian pusat melalui seminar/lokakarya/magang dll. 2) Meningkatkatkan PKS untuk meningkatkan kemampuan para penyuluh pertanian agar dapat mengoptimalkan tugasnya dalam mendukung pengembangan kariernya. Output : 1) Meningkatnya kemampuan para penyuluh pertanian pusat untuk mendukung pengembangan kariernya Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan sosialisasi Sasaran : Penyuluh Pertanian Pusat Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.3. Pembinaan Penyuluh Pertanian Swadaya


Tujuan : Meningkatkan fungsi, peran dan motivasi penyuluh pertanian swadaya dalam penyelenggaraan penyuluhan secara optimal. Output : Meningkatnya fungsi, peran dan motivasi penyuluh pertanian swadaya dalam melakukan pendampingan petani, kelompoktani dan gabungan kelompoktani. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pembinaan Sasaran : Penyuluh Swadaya di 33 Provinsi Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.4. Bimbingan Teknis Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh


Tujuan : Menyamakan pemahaman tentang Jabatan Fungsional Penyuluhan Pertanian dan Angka Kreditnya di kalangan para pimpinan kelembagaan/unit kerja terkait dan

pelaksana/penyelenggara penyuluhan pertanian di Pusat dan Daerah serta fungsional penyuluh pertanian.

66

Output : Meningkatnya pemahaman tentang teknis penilaian jabatan fungsional oleh pemangku kepentingan. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Bimbingan teknis Sasaran : Penyuluh pertanian di 33 Provinsi Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.5. Pemberian Penghargaan Bagi Penyuluh Pertanian PNS, Penyuluh Swadaya, THL-TB PP Teladan dan Balai Penyuluhan Kecamatan Terbaik
Tujuan : Memotivasi dan mendorong penyuluh pertanian PNS, penyuluh pertanian Swadaya dan THLTBPP untuk meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan tugas penyuluhan pertanian secara produktif, efektif dan efisien. Output : Termotivasinya 33 orang Penyuluh Pertanian PNS, 33 orang Penyuluh Pertanian Swadaya dan 33 orang THL-TBPP Teladan Tingkat Nasional dari 33 provinsi seluruh Indonesia dalam melaksanakan penyelenggaraan penyuluhan. Mekanisme/Metode: 1) Penilaian dan pemberian penghargaan bagi Penyuluh Pertanian PNS, Penyuluh Swadaya, THL TB PP dan Balai Penyuluhan Kecamatan terbaik Sasaran : 33 Penyuluh Pertanian PNS, 33 Penyuluh Swadaya, 33 THL TB PP dan 1 Balai Penyuluhan Kecamatan terbaik Waktu Pelaksanaan : Mei - Agustus 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.6. Fasilitasi Tim Penilai Angka Kredit Penyuluh Pertanian Pusat


Tujuan : Melakukan penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh pertanian pusat, provinsi, kabupaten/kota dan BPTP terhadap usulan DUPAK. Output : 1) Terlaksananya pembinaan pola karier penyuluh pertanian PNS yang dapat terlaksananya penilaian angka kredit jabatan fungsional penyuluh pertanian; menjamin

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

67

2) Terbitnya Hasil Penilaian Angka Kredit (HAPAK) dan Penetapan Angka Kredit (PAK) untuk setiap tingkatan jabatan fungsional penyuluh pertanian PNS. Mekanisme/Metode: 1) Penilaian Sasaran : Penyuluh pertanian pusat, provinsi, kab/kota, pembinan jabatan fungsional Penyuluh pertanian di pusat, provinsi, kab/kota Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.7. Temu Teknis dan Temu Karya Penyuluh Pertanian Dalam Rangka Mendukung 4 Sukses Pembangunan Pertanian
Tujuan : 1) Meningkatkan proses pembelajaran melalui interaksi antar penyuluh pertanian; 2) Meningkatkan kinerja dan motivasi kerja penyuluh pertanian; 3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh pertanian. Output : 1) Meningkatnya proses pembelajaran melalui interaksi antar penyuluh pertanian; 2) Meningkatnya kinerja dan motivasi kerja penyuluh pertanian; 3) Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan penyuluh pertanian. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Sosialisasi Sasaran : Penyuluh pertanian pusat, provinsi, dan kab/kota Waktu Pelaksanaan : Juni - Juli 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan Provinsi Lampung

3.8. Pengembangan Profesionalisme Staf


Tujuan : Meningkatkan motivasi kerja da kerjasama staf dalam mendukung penyelenggaraan penyuluhan pertanian di pusat Output : Meningkatnya motivasi kerja dan kerjasama staf dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) outbond Sasaran : Seluruh staf pusat penyuluhan pertanian Waktu Pelaksanaan : Juli - Agustus 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

68

3.9. Apresiasi Peningkatan Kapasitas THL-TB PP Penyuluh Pertanian


Tujuan : Meningkatkan fungsi, peran dan motivasi THL-TB Penyuluh Pertanian dalam penyelenggaraan penyuluhan secara optimal. Output : Meningkatnya motivasi THL-TB Penyuluh Pertanian dalam melakukan pendampingan petani, kelompoktani dan gabungan kelompoktani. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pembinaan Sasaran : THL-TB PP di 33 Provinsi Waktu Pelaksanaan : Oktober- Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan dan 33 Satker pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

3.10. Pendampingan/Binaan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian


Tujuan : 1) Memberikan dukungan/pembinaan terhadap penyelenggaraan penyuluhan pertanian pada 33 provinsi di Indonesia.; 2) Mengidentifikasi permasalahan dan pemecahannya dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian di masing-masing provinsi; 3) Menyamakan persepsi tentang penyeleggaraan penyuluhan pertanian di 33 provinsi. Output : 1) Terselenggaranya penyuluhan pertanian di 33 provinsi di Indonesia secara lebih baik dan terarah 2) Terindentifikasinya permasalahan dan pemecahannya dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian di lapangan 3) Tecapainya persamaan persepsi tentang penyeleggaraan penyuluhan pertanian di 33 provinsi dan 497 kabupaten/kota di Indonesia. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pembinaan 3) Pendampingan Sasaran : Kelembagaan penyuluhan pertanian, penyuluh pertanian dan pelaku utama/pelaku usaha di 33 provinsi dan 497 kabupaten/kota. Waktu Pelaksanaan : April - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

69

3.11. Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN)


Tujuan : Memfasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional dalam penyusunan bahan kebijakan penyelenggaraan penyuluhan bagi Menteri Pertanian. Output : 1) Tersedianya bahan masukan kebijakan penyelenggaraan penyuluhan pertanian bagi Menteri Pertanian. 2) Terlaksananya pembinaan KPPN terhadap KPP dan KPPK. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan Sasaran : Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN) Waktu Pelaksanaan : Januari- Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.12. Koordinasi Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KPPP)


Tujuan : Mewujudkan persamaan persepsi antar Komisi Penyuluhan Provinsi dan kabupaten/kota dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian Output : Terwujudnya persamaan persesi antar Komisi Penyuluhan Provinsi dalam memberikan saran mengenai penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan Sasaran : Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KPPP) Waktu Pelaksanaan : April - Juli 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.13. Pengawalan dan Pendampingan THL-TB PP Penyuluh Pertanian


Tujuan : Meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi serta kinerja THL-TB Penyuluh Pertanian dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Output : Meningkatnya kinerja dan motivasi THL-TB Penyuluh Pertanian dalam melakukan

pendampingan petani, kelompoktani dan gabungan kelompoktani . Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pegawalan dan Pendampingan

70

Sasaran : THL-TB PP di 33 provinsi Waktu Pelaksanaan : Maret - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan 33 Satker pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

3.14. BOP Penyuluh Pertanian PNS


Tujuan : Meningkatkan kinerja dan motivasi penyuluh pertanian PNS dalam melaksanakan tugas dan fungsinya memfasilitasi pemberdayaan pelaku utama. Output : Meningkatnya kinerja dan motivasi penyuluh pertanian PNS utama. Mekanisme/Metode: 1) Verifikasi data penyuluh pertanian PNS 2) Pencairan BOP Sasaran : Penyuluh Pertanian PNS Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : 33 Satker Pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP dalam memberdayakan pelaku

3.15. Honorarium dan BOP THL-TB PP


Tujuan : Menyediakan honorarium dan BOP bagi 22.163 orang THL-TB Penyuluh Pertanian tahun 2012. Output : Tersedianya honorarium dan BOP bagi 22.163 orang THL-TB Penyuluh pertanian. Mekanisme/Metode: 1) Verifikasi data THL-TB Penyuluh Pertanian 2) Penetapan THL-TB Penyuluh Pertanian 3) Penyaluran honorarium dan BOP THL-TB Penyuluh Pertanian Sasaran : THL-TB Penyuluh Pertanian di 33 Provinsi Waktu Pelaksanaan : Januari - Oktober 2012 Penyelenggara/Pelaksana : 33 Satker Pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

3.16. Apresiasi Cyber Extension (3 Regional)


Tujuan : 1) Mensosialisasikan sistim pengoperasian Cyber Extension; 2) Menyiapkan tenaga admin yang mampu mengoperasionalkan Cyber Extension;

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

71

3) Menjelaskan tugas pokok dan fungsi petugas Administrator (Admin) Provinsi dan Kabupaten/Kota; 4) Menyelenggarakan apresiasi Cyber Extension admin level 3 dan 4, agar penyuluh di tingkat Provinsi dan Kabupaten dapat ikut serta mengembangkan materi; 5) Mengembangkan Sistem Informasi yang terpadu, terintegrasi, tepat guna dan bermanfaat bagi kelembagaan penyuluhan pengambil keputusan, pelaku agribisnis ataupun pihak lain yang terkait; 6) Membuat system kelembagaan penyuluhan. Output : 1) Dipahaminya system pengoperasian Cyber Extension oleh para calon Admin; 2) Tersedianya Admin Provinsi dan Kabupaten/Kota; 3) Dipahaminya tugas dan tanggungjawab pengelola Cyber Extension di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. 4) Tersedianya Sistem Informasi yang terpadu, terintegrasi, tepat guna dan bermanfaat bagi para pengguna baik pengambil keputusan, pelaku agribisnis ataupun pihak lain yang terkait; 5) Tersedianya system kelembagaan penyuluhan Mekanisme/Metode: 1) Apresiasi Cyber Extension Sasaran : Petugas Admin Provinsi dan Kabupaten/Kota Waktu Pelaksanaan : Pebruari - Oktober 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

3.17. Apresiasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN)


Tujuan : 1) Mengaplikasikan Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUH) dengan fokus pada database ketenagaan dan kelembagaan petani; 2) Membangun integritas data ketenagaan dan kelembagaan petani yang mutakhir melalui website Kementerian Pertanian. Output : 1) Tersedianya tenaga terampil di provinsi dan kabupaten/kota yang mampu mengaplikasikan SIMLUH khususnya dengan fokus pada data ketenagaan dan kelembagaan petani; 2) Terbangunnya integritas data ketenagaan dan kelembagaan tani yang mutakhir melalui website Kementerian Pertanian. Mekanisme/Metode: 1) Apresiasi SIMLUHTAN Sasaran : Petugas Admin Provinsi dan Kabupaten/Kota Waktu Pelaksanaan : Februari Juli 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

72

4. Materi Penyuluhan Yang Dihasilkan


4.1. Pengembangan dan Penyusunan Materi Cyber Extension
Tujuan : 1) Mengembangkan sistem Informasi berbasis web yang terpadu, terintegrasi, tepat guna dan bermanfaat bagi penyuluh dan kelembagaan penyuluhan selaku pengambil keputusan, pelaku agribisnis ataupun pihak lain yang terkait; 2) Menyediakan materi informasi pertanian yang dibutuhkan penyuluh, pelaku utama, pelaku usaha dan masyarakat pertanian sesuai kebutuhan spesifik lokalita. Output : 1) Tersedianya Sistem Informasi berbasis Web yang terpadu, terintegrasi, tepat guna dan bermanfaat bagi para pengguna baik pengambil keputusan, pelaku agribisnis ataupun pihak lain yang terkait; 2) Tersedianya materi/informasi pertanian yang dibutuhkan pelaku utama dan pelaku usaha serta masyarakat pertanian pada umumnya sesuai kebutuhan spesifik lokalita Mekanisme/Metode: 1) Pengembangan Materi Cyber Extension 2) Fasilitasi Pengelolaan Cyber Extension Sasaran : Bakorluh provinsi, Bapelluh kabupaten/kota, penyuluh pertanian dan masyarakat pertanian Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

4.2. Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Televisi


Tujuan : 1) Menambah wawasan dan pengetahuan penyuluh pertanian, pelaku utama, pelaku usaha, serta pemangku kepentingan lainnya. 2) Meningkatkan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha dalam berusaha tani melalui penerapan dari materi tayangan televisi. Output : 1) Tersusunnya materi penyuluhan pertanian dalam bentuk film dokumenter 2) Tersirkannya 10 paket materi Penyuluhan Pertanian melalui siaran televisi nasional Mekanisme/Metode: 1) Penyusunan naskah dan pembahasan naskah siaran televisi 2) Produksi dan penayangan materi siaran Sasaran : Penyuluh pertanian, penyuluh swadaya, THL-TB PP dan petani serta masyarakat Waktu Pelaksanaan : Maret - Agustus 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

73

4.3. Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Radio


Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan wawasan penyuluh pertanian, pelaku utama, pelaku usaha, petugas lainnya tentang informasi/inovasi Peningkatan usaha agribisnis perdesaan yang mendukung program percepatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun 2012. Output : 1) Tersedianya 24 naskah materi siaran radio tentang inovasi/informasi Peningkatan usaha agribisnis perdesaan yang mendukung program percepatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun 2012. 2) Tersiarnya 24 materi tentang inovasi/informasi peningkatan usaha agribisnis perdesaan yang mendukung program percepatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun 2012 melalui siaran radio yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Mekanisme/Metode: 1) Penyusunan naskah 2) Produksi dan penyiaran melalui radio Sasaran : Penyuluh pertanian, penyuluh swadaya, THL-TB PP dan petani serta masyarakat Waktu Pelaksanaan : Maret - November 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

4.4. Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Cetak


Tujuan : 1) Tersusunya berbagai materi penyuluhan pertanian dalam bentuk liptan, brosur, leaflet dan poster. 2) Mendukung kegiatan usaha agribsinis agar tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang kuat dan mandiri, khususnya dalam rangka pengembangan usaha agribisnis pedesaan. Output : 1) Terbit dan tersebarnya liptan, brosur, leaflet dan poster 2) Tersusunnya buku kerja bagi penyuluh pertanian Mekanisme/Metode: 1) Penyusunan naskah, pencetakan liptan, brosur, leaflet dan poster 2) Pencetakan liptan, brosur, leaflet dan poster 3) Pengiriman materi penyuluhan Sasaran : Penyuluh pertanian, penyuluh swadaya, THL-TB PP dan petani serta masyarakat Waktu Pelaksanaan : Januari - Mei 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

74

4.5. Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Radio


Tujuan : Meningkatkan pengetahuan dan wawasan penyuluh pertanian, pelaku utama, pelaku usaha, petugas lainnya tentang informasi/inovasi Peningkatan usaha agribisnis perdesaan yang mendukung program percepatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun 2012. Output : 1) Tersedianya 24 naskah materi siaran radio tentang inovasi/informasi Peningkatan usaha agribisnis perdesaan yang mendukung program percepatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun 2012. 2) Tersiarnya 24 materi tentang inovasi/informasi peningkatan usaha agribisnis perdesaan yang mendukung program percepatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun 2012 melalui siaran radio yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Mekanisme/Metode: 1) Penyusunan naskah 2) Produksi dan penyiaran melalui radio Sasaran : Penyuluh pertanian, penyuluh swadaya, THL-TB PP dan petani serta masyarakat Waktu Pelaksanaan : Maret - November 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

4.6. Penerbitan Majalah Ekstensia


Tujuan : 1) Meningkatnya efektifitas dan kualitas pelaksanaan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh para penyuluh pertanian lapangan, kontak tani dan penyuluh swakarsa. 2) Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan penyuluh pertanian, kontak tani dan penyuluh swakarsa dalam melaksanakan penyuluhan pertanian. Output : Tercetak dan tersebarnya majalah Ekstensia masing-masing 10.000 eksemplar sebanyak 2 edisi kepada para penyuluh pertanian, kontak tani dan penyuluh swakarsa maupun swasta. Mekanisme/Metode: 1) Penyusunan naskah 2) Produksi dan pengiriman majalah Sasaran : Penyuluh pertanian, penyuluh swadaya, THL-TB PP dan petani serta masyarakat Waktu Pelaksanaan : Maret Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

75

4.7. Pencetakan Buku Saku Penyuluhan Pertanian


Tujuan : 1) Menyedian bahan informasi teknis penyuluhan yang dibutuhkan oleh para penyuluh PNS dan THL-TB Penyuluh Pertanian di lapangan. 2) Memberikan motivasi dan kepercayaan diri para penyuluh dalam memberikan penyuluhan kepada pelaku utama. Output : 1) Tersedianya bahan informasi teknis berupa buku saku dalam melakukan penyuluhan pertanian di wilayah kerjanya. 2) Termotivasinya dan tumbuhnya kepercayaan diri para penyuluh dalam memfasilitasi pelaku utama Mekanisme/Metode: 1) Penyusunan 2) Produksi dan Pengiriman materi Sasaran : Penyuluh pertanian, penyuluh swadaya, dan THL-TB PP Waktu Pelaksanaan : Januari - Maret 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

4.8. Penyusunan dan Penggandaan Materi Penguatan Kelembagaan Petani dan Usahatani
Tujuan : Terfasilitasinya pengembangan kelembagaan usahatani dan penumbuhan pos penyuluhan desa oleh penyuluh dan petugas teknis lainnya sesuai dengan pedoman Output : Tersedianya pedoman pengembangan kelembagaan usahatani dan penumbuhan pos penyuluhan desa Mekanisme/Metode: 1) Penyusunan naskah 2) Produksi dan pengiriman Sasaran : Penyuluh pertanian dan petugas teknis lainnya Waktu Pelaksanaan : Maret Juli 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

4.9. Penggandaan Materi Penyuluhan Provinsi dan Kab/Kota


Tujuan : Memperbanyak materi penyuluhan, yang akan membantu pengembangan penyelenggaraan penyuluhan pertanian

76

Output : Tersedianya materi penyuluhan, yang akan membantu pengembangan penyelenggaraan penyuluhan pertanian Mekanisme/Metode: 1) Penyusunan materi 2) Penggandan materi Sasaran : Penyuluh pertanian dan petugas teknis lainnya Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : 28 Provinsi dan 319 Kab/Kota

4.10. Penyusunan dan Penggandaan Materi Penyuluhan bagi Poktan dan Gapoktan
Tujuan : Memfasilitasi pengembangan kelembagaan poktan dan gapoktan dalam meningkatkan kapasitanya melalui penyusunan pedoman Output : Tersedianya pedoman pengembangan kelembagaan poktan dan gapoktan Mekanisme/Metode: 1) Penyusunan naskah 2) Produksi dan pengiriman Sasaran : Poktan dan Gapoktan Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : 33 Satker dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

4.11. Langganan Tabloid Pertanian


Tujuan : Menyampaikan Informasi teknis pertanian penyuluhan pertanian dan kebijakan penyuluhan oleh kementerian pertanian Output : Tersampaikan Informasi teknis penyuluhan pertanian dan kebijakan penyuluhan pertanian dari kementerian pertanian Mekanisme/Metode: 1) Penyusunan materi 2) Pencetakan 3) Pengiriman Sasaran : Penyuluh pertanian dan petugas teknis lainnya

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

77

Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : 33 Satker dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

4.12. Pengawalan dan Pendampingan Sistem Informasi Penyuluhan


Tujuan : 1) Mengetahui tingkat penggunaan cyber extension di daerah; 2) Mengetahui tingkat kemampuan admin dalam mengoperasikan cyber extension; 3) Mengetahui penggunaan alat pengolah data, Output : 1) Diketahuinya peningkatan penggunaan cyber extension di daerah; 2) Diketahuinya peningkatan kinerja admin cyber extension; 3) Diketahuinya penggunaan alat pengolah data cyber extension. Mekanisme/Metode: 1) Pengawalan dan pendampingan Sasaran : Sasaran yang akan dicapai dalam pengawalan dan pendampingan kegiatan ini adalah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan penerima alat pengolah data cyber extension tahun 2010. Waktu Pelaksanaan : Januari - September 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.

Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan yang dihasilkan dan dikembangkan

5.1. Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian


Tujuan : 1) Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian Nasional Tahun 2013 berdasarkan hasil sintesa program-program strategis dan prioritas unit kerja Eselon I lingkup Kementerian Pertanian dan program/kegiatan Organisasi Petani Tingkat Nasional Tahun 2013; 2) Menyediakan bahan rujukan/acuan bagi penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Provinsi Tahun 2013; 3) Menyediakan bahan rujukan/acuan bagi penyuluh pertanian di Pusat dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) Penyuluh Pertanian Tahun 2013. Output : 1) Tersusunnya Programa Penyuluhan Pertanian Nasional Tahun 2013 berdasarkan hasil sintesa program-program prioritas unit kerja Eselon I lingkup Kementerian Pertanian dan program/kegiatan Organisasi Petani Tingkat Nasional Tahun 2013; 2) Tersedianya bahan rujukan/acuan bagi penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian Provinsi Tahun 2013; 3) Tersedianya bahan rujukan/acuan bagi penyuluh pertanian di Pusat dalam menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) Penyuluh Pertanian Tahun 2013. Mekanisme/Metode:

78

1) Pertemuan dan pembahasan penyusunan programa Sasaran : Penyuluh pertanian pusat Waktu Pelaksanaan : Mei - Juni 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.2. Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian


Tujuan : Memberikan acuan standar bagi para penyelenggara penyuluhan di Pusat dan Daerah dalam mengembangkan penyelenggaraan penyuluhan pertanian melaui pedoman-pedoman. Output : 1) Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Penyuluhan melalui Dana Dekonsentrasi/Tugas Perbantuan; 2) Pedoman Umum Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian; 3) Pedoman Karya Tulis Ilmiah Penyuluh; 4) Pedoman RKT Pusat Penyuluhan Pertanian; 5) Pedoman pengelolaan honorarium dan BOP THL-TB Penyuluh Pertanian.

Mekanisme/Metode:
1) Pengumpulan bahan 2) Penerbitan dan pendistribusian pedoman

Sasaran : Bakorluh provinsi, Bapelluh kab/kota, penyuluh pertanian dan instansi terkait
Waktu Pelaksanaan : Februari Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.3. Penyusunan Program dan Kegiatan Pengembangan Penyuluhan Pertanian


Tujuan : 1) Menyusun program dan kegiatan penyuluhan pertanian di pusat tahun 2013 dan terciptanya keselarasan penyelenggaraan penyuluhan pertanian dengan daerah. 2) Menyusun program dan kegiatan penyuluhan pertanian di daerah/dekonsentrasi tahun 2013 dan terciptanya keselarasan penyelenggaraan penyuluhan pertanian dengan pusat. 3) Menyusun kegiatan dan anggaran pusat dan daerah ke dalam Rencana Kegiatan dan

Anggaran Kementerian/Lembaga/ RKA-KL tahun 2013 Output : 1) Tersusunnya Rencana Kerja Tahunan Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2012; 2) Tersusunnya Usulan Rencana Kegiatan dan Anggaran Satker Pelaksana Dana

Dekonsentrasi lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di 33 provinsi.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

79

3) Tersusunnya Usulan Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan Kerja Pusat Penyuluhan Pertanian Tahun 2013 dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL); Mekanisme/Metode: 1) Penyusunan TOR, RAB, dan Logical Frame work kegiatan Pusat dan Daerah melalui Dana Dekonsentrasi tahun 2013 2) Penyusunan Formula Dana Dekonsentrasi tahun 2013 dll Sasaran : Pusat Penyuluhan Pertanian dan 33 Bakorluh/Dinas satker dana dekonsentrasi di provinsi Waktu Pelaksanaan : Januari Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.4. Pertemuan

Penyusunan

Rencana

Kerja

dan

Evaluasi

Penyelenggaraan Dalam Rangka Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian


Tujuan : 1) Mensosialisasikan rencana kegiatan dan anggaran tahun 2012 dan mengevaluasi penyelenggaraan dana dekonsentrasi tahun 2011 2) Menggoordinasikan dan mensinergikan rencana kegiatan dan anggaran tahun 2013 dan mengevaluasi penyelenggaraan dana dekonsentrasi tahun 2012 Output : 1) Tersosialisasikannya rencana kegiatan dan anggaran tahun 2012 dan terevaluasinya penyelenggaraan dana dekonsentrasi tahun 2011 2) Terjadinya koordinasi dan sinergitas rencana kegiatan dan anggaran tahun 2013 dan

terngevaluasi penyelenggaraan dana dekonsentrasi tahun 2012 Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan Sasaran : 33 Bakorluh/Dinas satker dana dekonsentrasi di provinsi dan kabupatan/kota Waktu Pelaksanaan : Maret Oktober 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.5. Administrasi Kegiatan


Tujuan : 1) Memfasilitasi pengelolaan keuangan Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian; 2) Memfasilitasi pengelolaan ketatausahaan Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian; 3) Memfasilitasi pengelolaan administrasi kantor Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian; 4) Memfasilitasi pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian.

80

Output : 1) Terfasilitasinya pengelolaan keuangan Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian; 2) Terfasilitasinya pengelolaan ketatausahaan Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian; 3) Terfasilitasinya pengelolaan administrasi kantor dan kepegawaian Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian; 4) Terfasilitasinya pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan Pusat Pengembangan Penyuluhan Pertanian; Mekanisme/Metode: 1) Pelaksanaan administrasi Pusluhtan dan satker dana dekonsentrasi provinsi serta pelaksana di kab/kota Sasaran : Pusat penyuluhan pertanian dan satker dana dekonsentrasi provinsi serta pelaksana di kab/kota Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan 33 Provinsi pelaksana dana dekonsntrasi lingkup Badan PPSDMP

5.6. Koordinasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian


Tujuan : Menyamakan persepsi tentang penyelenggaraan penyuluhan pertanian baik ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan sesuai UU No. 16 Tahun 2006 dan aturan pelaksanaannya sehingga terjadinya sinergitas antar kelembagaan penyuluhan Output : Terselenggaranya penyuluhan pertanian secara baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan sesuai UU No. 16 Tahun 2006 dan aturan pelaksanaannya, serta terjadinya satu kesatuan gerak langkah dalam memberdayakan pelaku utama Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan Sasaran : Pemerintah, pemerintah daerah Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.7. Kerjasama Pengembangan Penyuluhan Dalam dan Luar Negeri


Tujuan : 1) Memperkuat semangat kerjasama pembangunan pertanian berorientasi agribisnis antara petani, pengusaha pertanian dan petugas dari negara-negara ASEAN; 2) Mewujudkan pertukaran ide dan informasi mengenai peluang usaha di bidang pertanian dan teknologi, tenaga kerja, sarana produksi dan pemasaran; 3) Mempromosikan usaha-usaha pertanian dan membangun jaringan kerjasama usaha di antara petani/organisasi petani yang memiliki kesamaan keterkaitan dan sasaran;

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

81

4) Mewujudkan tukar menukar pengalaman terhadap berbagai budaya dan tradisi yang ada di antara sesama anggota ASEAN; Output : 1) petani, pengusaha pertanian dan petugas dari negara-negara ASEAN; 2) Terwujudnya pertukaran ide dan informasi mengenai peluang usaha di bidang pertanian dan teknologi, tenaga kerja, sarana produksi dan pemasaran; 3) Terpromosikannya usaha-usaha pertanian dan membangun jaringan kerjasama usaha di antara petani/organisasi petani yang memiliki kesamaan keterkaitan dan sasaran; 4) Terwujudnya saling tukar menukar pengalaman terhadap berbagai budaya dan tradisi yang ada di antara sesama anggota ASEAN; 5) Terwujudnya kunjungan kerjasama luar negeri dalam rangka kunjungan dinas dan atau studi banding. Mekanisme/Metode: 1) Penetapan dan pengiriman petugas/penyuluh pertanian ke dalam dan luar negeri Sasaran : Petugas dan Penyuluh pertanian Waktu Pelaksanaan : Maret - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.8. Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian


Tujuan : 1) Mengetahui tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan sumberdaya penyuluhan pertanian dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian. 2) Mengetahui tingkat kemajuan penyelenggaraan penyuluhan pertanian baik yang sedang berjalan maupun yang telah selesai sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan yang diperlukan. 3) Memastikan penggunaan sumberdaya penyuluh pertanian secara efektif dan efisien. 4) Menyediakan umpan balik dari seluruh stakeholders dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian. 5) Mengukur pencapaian dampak kegiatan penyuluhan pertanian sesuai dengan indikator yang ditetapkan. Output : 1) Diketahuinya tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan sumberdaya penyuluhan pertanian dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian. 2) Diketahuinya tingkat kemajuan penyelenggaraan penyuluhan pertanian baik yang sedang berjalan maupun yang telah selesai sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan yang diperlukan. 3) Dipastikannya penggunaan sumberdaya penyuluh pertanian secara efektif dan efisien. 4) Tersedianya umpan balik dari seluruh stakeholders dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian 5) Hasil pengukuran pencapaian dampak kegiatan penyuluhan pertanian sesuai dengan indikator yang di tetapkan

82

Mekanisme/Metode: 1) Pembahasan Instrumen, kunjungan lapangan ke daerah 2) Penyusunan rekomendasi Sasaran : Pusat Penyuluhan Pertanian dan satker dana dekonsentrasi provinis serta peelaksana di kab/kota Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan 33 satker pelaksana dana dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP

5.9. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)
Tujuan : 1) Mengetahui penggunaan dana alokasi khusus untuk kegiatan penyuluhan 2) Mengetahui pemanfaatan dana alokasi khusus yang sedang berjalan maupun telah selesai sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan yang diperlukan. 3) Memastikan kesesuaian penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK). Output : 1) Diketahuinya penggunaan dana alokasi khusus. 2) Diketahuinya pemanfaatan dana alokasi khusus yang sedang berjalan maupun telah selesai sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan yang diperlukan. 3) Dipastikannya kesesuaian penggunaan Dana Alokasi K husus (DAK). Mekanisme/Metode: 1) Pembahasan Instrumen, kunjungan lapangan ke daerah 2) Penyusunan rekomendasi Sasaran : Penyelenggara penyuluhan pertanian kab/kota di Indonesia Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.10. Penyelesaian Peraturan Presiden Tindak Lanjut UU No.16/2006 dan Peraturan-Peraturan Lainnya
Tujuan : Mewujudkan sistem penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang holistik dan komprehensif Output : Terwujudnya sistem penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yang holistik dan komprehensif Mekanisme/Metode: 1) Rapat

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

83

2) Penerbitan Perepres dan Permentan Sasaran : Kementerian Terkait Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.11. Pengembangan Database Kelembagaan Penyuluhan Pertanian


Tujuan : Mendapatkan data kelembagaan penyuluhan yang akurat berbasis teknologi di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan agar dapat dipergunakan sebagai acuan perencanaan untuk pengembangan kegiatan pembangunan pertanian. Output : Tersedianya data kelembagaan penyuluhan pertanian yang akurat dari seluruh Indonesia Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pengumpulan data Sasaran : Kelembagaan penyuluhan pertanian di 33 Propinsi dan 497 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia. Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

5.12. Pengembangan Database Ketenagaan Penyuluhan Pertanian


Tujuan : Menyediakan data Ketenagaan penyuluh pertanian PNS, Penyuluh pertanian swasta, penyuluh pertanian swadaya, dan THL-TB Penyuluh Pertanian yang akurat dan mutakhir. Output : Tersedianya data ketenagaan penyuluh pertanian PNS, Penyuluh pertanian swasta, penyuluh pertanian swadaya, dan THL-TB Penyuluh Pertanian secara berkala bagi perencanaan program dan kegiatan penyuluhan. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pengumpulan data Sasaran : penyuluh pertanian PNS, Penyuluh pertanian swasta, penyuluh pertanian swadaya, dan THL-TB Penyuluh Pertanian Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

84

5.13. Pengembangan Database Kelembagaan Petani


Tujuan : Mengetahui data dan kondisi terakhir kelembagaan petani dan usahatani baik secara fisik maupun aktivitasnya dari seluruh kabupaten dan provinsi di Indonesia Output : Tersedianya data base kelembagaan petani dan usahatani dari pelaku utama. Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan 2) Pengumpulan data Sasaran : Kelembagaan petani dan usahatani Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

6.

Kendaraan Bermotor
Operasional Roda 2 bagi Penyuluh Pertanian
Tujuan : 1) Meningkatkan motivasi dan kinerja para penyuluh pertanian di lapangan 2) Mengoptimalkan pembinaan poktan dan gapoktan oleh penyuluh pertanian 3) Membantu penyebaran informasi penyuluhan pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha Output : 1) Tersedianya sarana operasional bagi penyuluh pertanian 2) Optimalnya pembinaan poktan dan gapoktan oleh para penyuluh pertanian 3) Tersebarnya informasi penyuluhan pertanian kepada pelaku utama dan pelaku usaha Mekanisme/Metode: 1) Lelang 2) Pengiriman barang Sasaran : Penyuluh, petani dan kelembagaan penyuluhan pertanian yang membentuk kelembagaan sesuai UU No. 16/2006 yang ditetapkan oleh PERDA Waktu Pelaksanaan : Januari - Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

6.1. Mobil Unit Penyuluhan Pertanian dan Kendaraan

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

85

7.

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

7.1. Pengadaan Alat Multimedia


Tujuan : Meningkatkan kualitas kinerja staf pusat penyuluhan pertanian dalam menyeselaikan kegiatankegiatannya dengan menggunakan alat multi media Output : Tersedianya perlengkapan multimedia dalam mendukung kegiatan-kegaiatn puluhtan dan meningkatkan pengembangan sumber daya manusia pertanian berbasis teknologi Mekanisme/Metode: 1) Pengadaan barang Sasaran : Staf penyuluhan pertanian pusat Waktu Pelaksanaan : Pebruari-Maret 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian

8.

Penguatan Sistem Penyuluhan yang Berorientasi pada Kebutuhan Petani (FEATI)

8.1. Asistensi Pengembangan Kelembagaan Formal Ekonomi (Koperasi dan BUMP) Tingkat Kabupaten
Tujuan: Memfasilitasi penyuluh untuk dapat membina kelompok pembelajaran FMA dalam penumbuhan/pengembangan kelembagaan ekonomi petani (korporasi dan BUMP). Output: Terbentuknya/ berkembangnya asosiasi/ korporasi yang berorientasi agribisnis. Mekanisme/ Metode: 1) Identifikasi kelompok pembelajaran FMA yang telah membangun jejaring usaha di tingkat kabupaten; 2) Fasilitasi, pertemuan dan pembinaan penumbuhan/ pengembangan kelembagaan ekonomi petani; 3) Fasilitasi pembuatan akte notaris bagi kelembagaan ekonomi petani yang baru terbentuk.

Sasaran: 1) Penyuluh Pertanian yang tergabung dalam Tim Pengembangan Organisasi Petani (TPOP) Kabupaten; 2) FMA yang telah membangun jejaring usaha di tingkat kabupaten.

Waktu Pelaksanaan: Mei s.d November 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: PPMU-FEATI Provinsi.

8.2. Penyusunan Proposal FMA Berorientasi agribisnis


Tujuan: 1) Menetapkan prioritas kegiatan yang diusulkan untuk memperoleh dana FMA; 86

2) Menyusun dan mengajukan proposal pendanaan FMA ke Satker Kabupaten. Output: Proposal FMA untuk memperoleh dana. Mekanisme/ Metode: 1) Workshop Penyusunan proposal; 2) Pengajuan proposal ke Satker kabupaten. Sasaran: Petani yang terlibat dalam pembelajaran FMA di desa FEATI. Waktu Pelaksanaan: Mei s.d Juli 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

8.3. Fasilitasi FMA oleh Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Tim Pengembangan Organisasi Petani (TPOP)
Tujuan: Memfasilitasi dan mengawal proses pengembangan organisasi petani berorientasi agribisnis. Output: Meningkatkan kapasitas manajemen dan organisasi kelompok pembelajaran FMA. Mekanisme/ Metode: 1) Sosialisasi program/ kegiatan 2011; 2) Fasilitasi Penyusunan Perencanaan FMA dan programa desa; 3) Kunjungan dan pendampingan oleh Penyuluh/anggota TPL/ TPOP dan Penyuluh Swadaya. Sasaran: Petani yang terlibat dalam pembelajaran FMA di desa FEATI. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

8.4. Bantuan Sosial Bagi UP-FMA


Tujuan: memberikan bantuan untuk peningkatan pembelajaran agribisnis bagi petani peserta FMA. Output: 1) Terselenggaranya proses pembelajaran agribisnis bagi petani; 2) Peningkatan ketrampilan petani di bidang agribisnis. Mekanisme/ Metode: 1) 2) Pelaksanaan Pembelajaran/ praktek usaha agribisnis; Penyusunan dokumen hasil pembelajaran dan rencana pengembangan usaha.

Sasaran: Petani yang terlibat dalam pembelajaran FMA di desa FEATI. Waktu Pelaksanaan: Jan s.d November 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

87

8.5. Fasilitasi bagi Organisasi Berprestasi Dalam Membangun Kemitraan Usaha


Tujuan: Memfasilitasi kelompok pembelajaran FMA dalam pengurusan administrasi kemitraan usaha dan dukungan permodalan, serta pengurusan aspek legal formal. Output: Terselesaikannya pengurusan administrasi kemitraan usaha dan dukungan

permodalan, serta pembentukan badan hukum bagi kelompok pembelajaran FMA berprestasi. Mekanisme/ Metode: 1) Identifikasi kelompok sasaran; 2) Fasilitasi dan pembinaan; 3) Penyelesaian administrasi kemitraan usaha, dukungan permodalan dan pembentukan badan hukum bagi kelompok sasaran. Sasaran: Kelompok pembelajaran FMA yang berhasil dalam mengembangkan kelembagaannya dan terpilih sebagai organisasi petani yang telah ditingkatkan kualitas FMAnya (scaling up). Waktu Pelaksanaan: Mei s.d Agustus 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

8.6. Apresiasi Gerakan Tindakan Anti Korupsi


Tujuan: 1) Menyusun materi publikasi anti korupsi; 2) Memberikan pemahaman publik terhadap tindakan anti korupsi dalam pelaksanaan program P3TIP/FEATI. Output: 1) Tersedianya publikasi tentang rencana aksi anti korupsi dalam pelaksanaan program P3TIP/FEATI; 2) Tindakan anti korupsi dalam pelaksanaan program P3TIP/FEATI.

Mekanisme/ Metode: 1) 2) 3) Penyusunan materi anti korupsi; Pencetakan media anti korupsi; Deseminasi anti korupsi.

Sasaran: Aparat pemerintah, LSM, Perguruan tinggi dan Petani di Desa Lokasi FEATI. Waktu Pelaksanaan: Maret s.d. Oktober 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: CPMU-FEATI Pusat dan DPIU-FEATI Kabupaten.

8.7. Apresiasi Implementasi Peningkatan Skala FMA


Tujuan: Meningkatkan kemampuan Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Koordinator Penyuluh dalam memfasilitasi peningkatan skala Output: 1) Terjadinya kesamaan persepsi dan tindakan dalam pelaksanaan Scaling Up FMA berorientasi Agribisnis; usaha FMA (scaling up) berorientasi agribisnis.

88

2)

Dokumen rencana kegiatan fasilitasi scaling up.

Mekanisme/ Metode: 1) 2) 3) Identifikasi kelompok pembelajaran yang akan ditingkatkan skala usahanya; Pertemuan pembekalan; Penyusunan dokumen rencana kegiatan.

Sasaran: 1) Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Koordinator Penyuluh usaha FMA (scaling up) berorientasi agribisnis; 2) Pengelola P3TIP Kabupaten, Organisasi Petani (Asosiasi/ Gapoktan/ Kelompoktani/ UPFMA yang akan melaksanaan scaling up). Waktu Pelaksanaan: Juni s.d Sept 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: PPMU-FEATI Provinsi. fasilitator peningkatan skala

8.8. Peningkatan Kapasitas Penyuluh di Lokasi BPP


Tujuan: Meningkatkan kemampuan TPL dalam pengembangan agribisnis dan penerapan inovasi teknologi spesifik lokalita kepada petani. Output: 1) 2) 3) Dokumen perencanaan peningkatan kapasitas penyuluh di lokasi BPP; Penerapan teknologi spesifik lokasi; Dokumen rencana peningkatan kapasitas penyuluh di lokasi BPP.

Mekanisme/ Metode: 1) Identifikasi masalah dan potensi pengembangan agribisnis kelompok pembelajaran FMA dan analisa senjang kemampuan fasilitasi penyuluh; 2) Pelaksanaan pelatihan untuk peningkatan kapasitas penyuluh; 3) Lokakarya evaluasi dan perumusan rencana tindak lanjut. Sasaran: Penyuluh pendamping yang tergabung dalam Tim Penyuluh Lapangan(TPL). Waktu Pelaksanaan: Juni s.d Oktober 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten

8.9. Pameran Pertanian


Tujuan: Mempromosikan kegiatan dan hasil pembelajaran petani peserta pembelajaran FMA kepada masyarakat di kabupaten Output: Adopsi hasil pembelajaran petani peserta pembelajaran FMA oleh masyarakat di kabupaten/kota Mekanisme/ Metode: pameran Sasaran: Petani/ masyarakat di desa lokasi FEATI Waktu Pelaksanaan: Mei 2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

89

Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten

8.10. Perencanaan dan Evaluasi Program


Tujuan: 1) Menyusun rencana kegiatan dan anggaran FEATI tahun 2012; 2) Mengevaluasi realisasi fisik dan keuangan berdasarkan komponen dan katagori kegiatan FEATI dari tahun 2007 2011. Output: 1) Rencana kegiatan dan anggaran FEATI tahun 2012 dalam bentuk TOR, RAB dan draft RKAKL tahun 2012; 2) Rekomendasi penyempurnaan pelaksanaan kegiatan FEATI. Mekanisme/ Metode: Pertemuan dan Rapat. Sasaran: 86 Satker FEATI (18 Prov, 68 Kab). Waktu Pelaksanaan: Januari, April, Agustus dan September 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian dan CPMU-FEATI Pusat.

8.11. Pertemuan Konsultasi Program (SC dan Tim Teknis)


Tujuan: Mengevaluasi perkembangan pelaksanaan, mengkaji permasalahan serta memberi rekomendasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi FEATI. Output: 1) Termonitornya perkembangan dan permasalahan FEATI Project oleh Steering Committee dan Tim Teknis FEATI; 2) Dokumen rekomendasi pemecahan masalah dan perbaikan pelaksanaan kegiatan FEATI . Mekanisme/ Metode: 1) Pertemuan; 2) Tindak lanjut rekomendasi. Sasaran/ peserta : Anggota tim pengarah dan tim teknis, BBP2TP, Pusdatin, Konsultan dan pengelola FEATI Pusat/ CPMU- FEATI. Waktu Pelaksanaan: Januari, April, Juni, Okt, dan Des 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian dan CPMU-FEATI Pusat.

8.12. Pertemuan Pimpinan Kelembagaan Tingkat Nasional


Tujuan: Merumuskan permasalahan dan langkah-langkah pemecahan masalah dalam rangka pelaksanaan P3TIP/FEATI. Output: 1) Kesamaan persepsi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan Tingkat Nasional; 2) Rekomendasi perbaikan pelaksanaan kegiatan FEATI. Mekanisme/ Metode: 1) 90 Pertemuan;

2)

Perumusan rekomendasi tindak lanjut.

Sasaran: Pimpinan kelembagaan dari lokasi 86 Satker FEATI (18 Prov, 68 Kab). Waktu Pelaksanaan: Juni 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian dan CPMU-FEATI Pusat.

8.13. Pertemuan Konsolidasi Audit


Tujuan: 1) Mengkonsolidasikan laporan triwulan keuangan, pengadaan barang, Monev, Teknis dari Provinsi, BPTP dan Kabupaten; 2) Meningkatkan kualitas pelaksana FEATI untuk memperbaiki kinerja pelaksana di Provinsi, BPTP dan Kabupaten; 3) Menyusun laporan IFR dari seluruh lokasi FEATI.

Output: 1) 2) Dokumen hasil konsolidasi audit FEATI; Dokumen rekomendasi tindak lanjut pelaksanaan dan perbaikan kegiatan tiga bulan berikutnya; 3) Laporan IFR tentang keuangan, monev, pengadaan barang dan teknis kegiatan untuk disampaikan ke Bank Dunia. Mekanisme/ Metode: 1) 2) 3) Pertemuan konsolidasi; Penyusunan rekomendasi tindak lanjut; Kesepakatan pelaksanaan rekomendasi.

Sasaran/ peserta : Pejabat Pembuat Komitmen, Financial Officer, Teknikal Officer, Procurement Officer, Monitoring and evaluation officer, dan Bendahara dari 86 Satker FEATI (18 Prov, 68 Kab) 18 BPTP, dan Pusdatin. Waktu Pelaksanaan: Januari, April, Agustus dan November 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: CPMU-FEATI Pusat, PPMU-FEATI Provinsi, DPIU-FEATI Kabupaten.

8.14. Pemberian Penghargaan bagi UP-FMA terbaik Tingkat Nasional


Tujuan: Memberikan motivasi bagi pengelola UP-FMA untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya Output: Pemberian penghargaan bagi 68 FMA terbaik Mekanisme/ Metode: 1) 2) 3) 4) 5) Penyiapan instrumen; Penilaian berjenjang; Verifikasi hasil penilaian provinsi; Penetapan UP-FMA, Penyuluh dan Pendamping terbaik Pemberian Penghargaan.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

91

Sasaran: 68 Desa/UP-FMA terbaik di 68 Kab. Lokasi FEATI. Waktu Pelaksanaan: Juni - Agustus 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian dan CPMU-FEATI Pusat.

8.15. Pembinaan Keuangan, Monitoring dan Evaluasi, Teknis Bidang Pemberdayaan serta Pengadaan Barang dan Jasa
Tujuan: 1) Mengidentifikasi permasalahan lapangan, anatara lain pengelolaan keuangan, teknis, pengadaan barang dan jasa di daerah; 2) Memberikan bimbingan dan meningkatkan kemampuan dan tanggung jawab pengelola FEATI daerah dalam melaksanakan tugasnya. Output: 1) 2) Teridentifikasinya permasalahan lapangan; Peningkatan kemampuan dan tanggung jawab pengelola FEATI daerah dalam

melaksanakan tugasnya. Mekanisme/ Metode: 1) 2) Kunjungan lapangan; Pembinaan petugas.

Sasaran: 708 orang pengelola FEATI (PPK, Bendahara, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, Petugas Monev, Petugas Teknis FO dan PO, Pengurus FMA, dan Staf Pengelola FEATI). Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Bagian Keuangan dan Perlengkapan), dan CPMU-FEATI Pusat.

8.16. Supervisi Bank Dunia


Tujuan: Mendampingi Tim Bak Dunia dalam melaksanakan supervisi ke daerah ( Provinsi, BPTP, Kabupaten dan desa lokasi FEATI). Output: Terfasilitasi tim bank dunia dalam melaksanakan supervisi ke daerah. Mekanisme/ Metode: 1) 2) 3) Pertemuan; Kunjungan lapangan; pembahasan rekomendasi.

Sasaran: 30 Kabupaten lokasi FEATI terpilih. Waktu Pelaksanaan: Juli dan Okt 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian, CPMU-FEATI Pusat dan instansi terkait.

92

8.17. Workshop Keberlanjutan Program FEATI


Tujuan: Merumuskan strategi keberlanjutan program FEATI Output: 1) Dokumen strategi keberlanjutan pelaksanaan program FEATI; Mekanisme/ Metode: 1) Pertemuan Pembahasan; 2) Kesepakatan pelaksanaan keberlanjutan program FEATI. Sasaran/ peserta : Wakil Pemerintah Indonesia, Bank Dunia dan Pemerintah Daerah. Waktu Pelaksanaan: Juni s.d Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Bank Dunia.

8.18. Evaluasi Dampak Program FEATI


Tujuan: Mengevaluasi dampak pelaksanaan kegiatan program FEATI di provinsi dan kabupaten. Output: 1) Dokumen evaluasi dampak pelaksanaan kegiatan FEATI di provinsi dan kabupaten; 2) Dokumen rekomendasi tindak lanjut. Mekanisme/ Metode: 1) Penyusunan dokumen pelelangan; 2) Proses lelang; 3) Penetapan pemenang; 4) Pelaksanaan evaluasi dampak oleh pihak ketiga; 5) Pembahasan hasil evaluasi dan rekomendasi. Sasaran: Lokasi FEATI di Provinsi dan Kabupaten. Waktu Pelaksanaan: Juni s.d Agustus 2012. Penanggung jawab : Pusat Penyuluhan Pertanian dan FEATI Pusat.

8.19. Penyusunan dan Perbanyakan Dokumen Keberhasilan FEATI


Tujuan: Mendokumentasikan dan menyebarluaskan keberhasilan petani dalam mengelola usahatani setelah mengikuti proses pembelajaran FMA. Output: Film semi dokumenter hasil pembelajaran FMA. Mekanisme/ Metode: 1) Penyusunan naskah; 2) Penetapan lokasi; 3) pembuatan produksi film semi dokumenter; 4) Penanyangan film semi dokumenter. Sasaran: FMA yang berhasil/terbaik.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

93

Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Pusat Penyuluhan Pertanian dan CPMU-FEATI Pusat.

8.20. Pengadaan Konsultan


Tujuan: Menyediakan tenaga pendamping pelaksanaan FEATI di Pusat dan Daerah. Output: Tersediannya 10 orang konsultan FEATI pusat dan 68 konsultan FEATI daerah. Mekanisme/ Metode: Pelaksanaan 9 kontrak lanjutan/Andendum dan 2 kontrak baru. Sasaran: CPMU-FEATI Pusat dan DMIU-FEATI Kabupaten. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012. Pelaksana : Pusat Penyuluhan Pertanian dan CPMU-FEATI Pusat.

8.21. Review akhir Pelaksanaan Program


Tujuan: Mereview kegiatan yang telah dilaksanakan di provinsi dan kabupaten sesuai dengan PAD. Output: Pencapaian Indikator sesuai AD. Mekanisme/ Metode: 1) Penyusunan instrumen; 2) Pertemuan; 3) Kunjungan lapangan; 4) Penyusunan dokumen pencapaian indikator. Sasaran: Pelaksanaan FEATI Provinsi dan Kabupaten. Waktu Pelaksanaan: Agustus s.d Nopember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: PPMU-FEATI Provinsi dan DPIU-FEATI Kabupaten.

8.22. Pelaporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan


Tujuan: Memfasilitasi kelancaran pelaksanaan administrasi dan pelaporan FEATI secara tertib dan akurat. Output: Dokumen administrasi dan pelaporan. Mekanisme/ Metode: 1) Pelaksanaan administrasi dan penataan arsip; 2) Penyusunan laporan. Sasaran: Pengelola administrasi dan pelaporan FEATI. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012. Penanggung jawab : PPMU-FEATI Provinsi dan DPIU-FEATI Kabupaten.

8.23. Pembinaan Pengelolaan Keuangan UP-FMA


Tujuan: Membina pengelolaan keuangan dana FMA. 94

Output: Pengelolaan keuangan dilaksanakan dengan tertib dan akuntabel. Mekanisme/ Metode: Kunjungan dan Bimbingan. Sasaran: Bendahara dan Pengurus UP FMA. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: PPMU-FEATI Provinsi dan DPIU-FEATI Kabupaten.

8.24. Pembinaan Monitoring dan Evaluasi UP-FMA


Tujuan: Membina pengurus UP FMA dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan FMA. Output: Laporan monitoring dan evaluasi kegiatan FMA. Mekanisme/ Metode: Kunjungan dan Bimbingan. Sasaran: Pengurus UP FMA. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: PPMU-FEATI Provinsi dan DPIU-FEATI Kabupaten.

8.25. Penilaian Proposal FMA oleh Tim Verifikasi Kabupaten


Tujuan: Menilai kesesuaian proposal FMA yang diajukan oleh UP-FMA. Output: Proposal yang siap untuk menerima dana hibah FMA. Mekanisme/ Metode: 1) Pertemuan; 2) Kunjungan dan Bimbingan; Sasaran: UP-FMA. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Juli 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI

Kabupaten.

8.26. Penyusunan Laporan SAI


Tujuan: Memfasilatasi pembuatan laporan semesteran keuangan dan pengadaan barang dan jasa. Output: Laporan SAI. Mekanisme/ Metode: Pertemuan. Sasaran: Pengelola keuangan dan pengadaan barang dan jasa di lokasi FEATI. Waktu Pelaksanaan: Januari dan Juli 2012. Penanggung jawab:

DPIU-FEATI Kabupaten.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

95

8.27. Pertemuan Pengurus UP-FMA, Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan koordinator BPP
Tujuan: Mengevaluasi pelaksanaan FMA. Output: Dokumen evaluasi pelaksanaan FMA. Mekanisme/ Metode: 1) Pertemuan koordinasi; 2) Penyusunan dokumen evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut. Sasaran: pengurus FMA, Penyuluh dan Koordinator BPP. Waktu Pelaksanaan: Juni dan Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

8.28. Pertemuan Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan koordinator BPP


Tujuan: Merumuskan upaya peningkatan kualitas pendampingan dan pembinaan dalam pembelajaran FMA berorientasi agribisnis. Output: Dokumen rencana pengembangan kegiatan FMA. Mekanisme/ Metode: 1) Pertemuan koordinasi; 2) Penyusunan rencana tindak lanjut. Sasaran: TPL dan Koordinator BPP di kabupaten lokasi FEATI. Waktu Pelaksanaan: Maret dan November 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: DPIU-FEATI Kabupaten.

96

VI. 1.

PEMANTAPAN SISTEM PELATIHAN PERTANIAN

Diklat Pertanian bagi Aparatur


Diklat Aparatur untuk meningkatkan kompetensi kerja dalam upaya pengembangan karir PNS dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2000 dan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 49/Permentan/OT.140/9/2011 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Aparatur dan Non Aparatur sebagai berikut:

1.1. Diklat Prajabatan


Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, pengetahuan dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang tugas, dan budaya organisasinya. Output: 960 orang golongan III, 390 orang golongan I dan II. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode Pelatihan Prajabatan mengacu pada Pedoman Diklat Prajabatan yang telah ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai instansi Pembina Pelatihan Aparatur. Sasaran: Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hasil pengangkatan pada tahun 2011. Waktu Pelaksanaan Diklat Prajabatan golongan III dilaksanakan selama 24 hari sedangkan pelatihan prajabataban golongan I dan II dilaksanakan selama 19 hari. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Prajabatan adalah Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi yaitu Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi Bogor.

1.2. Diklat Dalam Jabatan


1.2.1. Diklat Kepemimpinan
Tujuan Untuk mencapai persyaratan kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah yang sesuai dengan jenjang jabatan struktural Output: 60 orang pejabat struktural eselon III dan 60 orang pejabat eselon IV Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode Diklat Kepemimpinan Tingkat III dan Tingkat IV mengacu pada Pedoman Diklat Prajabatan yang telah ditetapkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai instansi Pembina Diklat Aparatur Sasaran Pegawai Negeri Sipil yang akan atau telah menduduki Jabatan Struktural Eselon III dan Eselon IV

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

97

Waktu Pelaksanaan Pelatihan Kepemimpinan tingkat III 44 hari dan Pelatihan Kepemimpinan tingkat IV 36 hari Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Kepemimpinan adalah Lembaga Diklat Pemerintah yang terakreditasi yaitu Pusat Pelatihan Manajemen dan Kempimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi-Bogor

1.2.2. Diklat Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian


Diklat Fungsional RIHP untuk meningkatkan kompetensi kerja dalam upaya pengembangan karir pejabat fungsional RIHP dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 33/Permentan/OT.160/6/2009 yang akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012 sebagai berikut:

1.2.2.1. Diklat Fungsional bagi Penyuluh


Tujuan 1) Membangun landasan bagi penyelenggara untuk melaksanakan diklat fungsional Penyuluh Pertanian; 2) Menyamakan persepsi terhadap tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja dan tata hubungan kerja Penyuluh Pertanian; 3) 4) 5) Meningkatkan kompetensi dalam pelaksanaan pekerjaan bagi Penyuluh Pertanian; Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sebagai Penyuluh Pertanian; Meningkatkan profesionalisme Penyuluh Pertanian.

Output: 1710 orang Fungsional Penyuluh Pertanian Mekanisme/ Metode Mekanisme, Kurikulum dan metode diklat fungsional bagi pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor :

5/PER/KP.430/J/1/10 yang akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012 Sasaran 1) 2) 3) PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan fungsional Penyuluh Pertanian PNS dari jabatan lain yang akan menduduki jabatan fungsional Penyuluh Pertanian Berpendidikan SLTA dan Diploma III untuk pejabat Fungsional PP Terampil, Sarjana (S1)/ Diploma IV untuk PP Ahli di Bidang Pertanian Waktu Pelaksanaan 1) 2) 3) Diklat Dasar Penyuluh Pertanian Terampil 120 jam berlatih Diklat Dasar Penyuluh Pertanian Ahli 150 jam berlatih Diklat Alih Kelompok Penyuluh Pertanian 120 jam berlatih

Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Pelatihan Fungsional yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan BPP Lampung. Balai

98

1.2.2.2. Diklat bagi Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)


Tujuan 1) Memberikan landasan pemahaman kepada calon dan atau pemangku jabatan fungsional POPT Terampil dan Ahli; 2) Meningkatkan kompetensi kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja dan tata hubungan kerja bagi pejabat fungsional POPT; 3) 4) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi bagi pejabat fungsional POPT; Meningkatkan kompetensi POPT Terampil sehingga mampu melaksanakan tugas sebagai POPT Ahli. Output: 488 orang Fungsional POPT Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode Pelatihan Fungsional POPT mengacu pada Peraturan

Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor : 66/Per/KP.430/J/7/09 yang akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012. Sasaran 1) Sasaran Diklat Dasar adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan atau telah diangkat menjadi Pejabat Fungsional POPT yang memiliki kualifikasi pendidikan minimal SLTA-IPA atau SMK dibidang pertanian untuk POPT Terampil sedangkan minimal Sarjana/Diploma IV di bidang pertanian Jurusan/Program Studi Ilmu Hama Penyakit atau Proteksi Tumbuhan atau Perlindungan Tanaman/Biologi Tumbuhan untuk POPT Ahli; 2) Sasaran Diklat Alih Kelompok adalah Pejabat Fungsional POTP Terampil ke POPT Ahli.

Waktu Pelaksanaan 1) 2) 3) Diklat Dasar Fungsional POPT Terampil dilaksanakan selama 150 jam diklat (@ 45 menit); Diklat Dasar Fungsional POPT Ahli dilaksanakan selama 200 jam diklat (@ 45 menit); Diklat Alih Kelompok bagi POPT dilaksanakan selama 150 jam diklat (@ 45 menit).

Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara pelatihan Fungsional POPT yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan BPP Lampung.

1.2.2.3. Diklat bagi Pengawas Benih Tanaman (PBT)


Tujuan 1) Membangun landasan untuk pelaksanaan tugas Pejabat Fungsional PBT; 2) Meningkatkan kompetensi kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja dan tata hubungan kerja Pejabat Fungsional PBT; 3) Memberikan wawasan berpikir dan bertindak secara komperhensip bagi PBT. Output: 270 orang Fungsional PBT Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode Pelatihan Fungsional PBT mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor : 43/Per/KP.430/J/5/10 yang akan disempunakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

99

Sasaran 1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dan atau telah menduduki jabatan fungsional PBT, memiliki kualifikasi pendidikan minimal SPP/SMK Pertanian dan Diploma III bidang Pertanian untuk PBT Terampil, sedangkan kualifikasi pendidikan minimal Sarjana/Diploma IV bidang pertanian untuk PBT Ahli; 2) Sasaran Diklat Alih Kelompok adalah Pejabat Fungsional PBT Terampil ke PBT Ahli. Waktu Pelaksanaan 1) Diklat Dasar Fungsional Pengawas Benih Tanaman Terampil dilaksanakan selama 120 jam Diklat (@ 45 menit); 2) Diklat Dasar Fungsional Pengawas Benih Tanaman Ahli dilaksanakan selama 168 jam Diklat (@ 45 menit); 3) Diklat Alih Kelompok bagi Pengawas Benih Tanaman dilaksanakan selama 120 jam Diklat (@ 45 menit). Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara pelatihan Fungsional PBT yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan BPP Lampung.

1.2.2.4. Diklat bagi Pengawas Bibit Ternak (Wasbitnak)


Tujuan 1) Membangun landasan untuk pelaksanaan tugas Wasbitnak; 2) Meningkatkan kompetensi kerja pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi tata kerja dan tata hubungan kerja Pengawas Bibit Ternak; 3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai Wasbitnak . Output: 180 orang Fungsional Wasbitnak Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode diklat Fungsional Wasbitnak mengacu pada Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Nomor: 40/Per/KP.430/J/1/10 yang akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012 Sasaran 1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dan atau telah menduduki jabatan fungsional Wasbitnak memiliki kualifikasi pendidikan minimal SPP/SMK Peternakan, dan Diploma III bidang Peternakan untuk Wasbitnak Terampil, sedangkan kualifikasi pendidikan minimal Sarjana/Diploma IV bidang Peternakan untuk Wasbitnak Ahli; 2) Sasaran Diklat Alih Kelompok adalah Pejabat Fungsional Wasbitnak Terampil ke Wasbitnak Ahli. Waktu Pelaksanaan 1) Diklat Dasar Fungsional Wasbitnak Terampil dilaksanakan selama 120 jam diklat (@ 45 menit); 2) Diklat Dasar Fungsional Wasbitnak Ahli dilaksanakan selama 168 jam diklat (@ 45 menit); 3) Diklat Alih Kelompok bagi Pengawas Bibit Ternak dilaksanakan selama 120 jam diklat (@ 45 menit).

100

Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Pelatihan Fungsional Wasbitnak yaitu Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang dan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara

1.2.2.5. Diklat bagi Medik Veteriner


Tujuan 1) Membangun landasan untuk pelaksanaan tugas Medik Veteriner; 2) Meningkatkan kompetensi kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja dan tata hubungan kerja Medik Veteriner; 3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pejabat fungsional Medik Veteriner Output: 30 orang Fungsional Medik Veteriner Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode Pelatihan Fungsional Medik Veteriner mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor: 52/Per/SM.100/J/5/10 yang akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012 Sasaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dan atau telah menduduki jabatan fungsional Medik Veteriner memiliki kualifikasi pendidikan minimal Dokter Hewan Waktu Pelaksanaan Diklat Dasar Fungsional Medik Veteriner dilaksanakan selama 100 jam pelatihan @ 45 menit) Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara diklat Fungsional Medik Veteriner adalah lembaga diklat pemerintah yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara.

1.2.2.6. Diklat bagi Paramedik Veteriner


Tujuan 1) Membangun landasan untuk pelaksanaan tugas Tenaga Paramedik Veteriner; 2) Meningkatkan kompetensi kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja dan tata hubungan kerja Tenaga Paramedik Veteriner 3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai Tenaga Paramedik Veteriner. Output: 60 orang Fungsional Paramedik Veteriner Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode diklat Fungsional Paramedik Medik Veteriner mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor: 51/Per/SM.100/J/5/10 yang akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012 Sasaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dan atau telah menduduki jabatan fungsional Paramedik Veteriner memiliki kualifikasi pendidikan minimal SPP/SMK Peternakan atau Kesehatan Hewan

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

101

Waktu Pelaksanaan Diklat Dasar Fungsional Paramedik Veteriner dilaksanakan selama 120 jam pelatihan (@ 45 menit). Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara diklat Fungsional Paramedik Veteriner yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara dan Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang.

1.2.2.7. Pelatihan bagi Pengawas Mutu Pakan (Wastukan)


Tujuan 1) Membangun landasan untuk pelaksanaan tugas Pengawas Mutu Pakan; 2) Meningkatkan kompetensi kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja, dan tata hubungan kerja Pengawas Mutu Pakan; 3) Meningkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai Pengawas Mutu Pakan; Output: 195 orang Fungsional Wastukan Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode diklat Fungsional Pengawas Mutu Pakan mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor : 39/Per/KP. 430/J/4/10 yang akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012 Sasaran 1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dan atau telah menduduki jabatan fungsional Wastukan memiliki kualifikasi pendidikan minimal SPP/SMK Peternakan dan Diploma III bidang Peternakan untuk Wastukan Terampil, sedangkan kualifikasi pendidikan minimal Sarjana/Diploma IV bidang Peternakan untuk Wastukan Ahli; 2) Sasaran Diklat Alih Kelompok adalah Pejabat Fungsional Wastukan Terampil ke Wastukan Ahli. Waktu Pelaksanaan 1) Diklat Dasar Pengawas Mutu Pakan Terampil dilaksanakan selama 120 jam pelatihan (@45 menit) 2) Diklat Dasar Pengawas Mutu Pakan Ahli dilaksanakan selama 150 jam pelatihan (@45 menit) 3) Diklat Alih Kelompok Pengawas Mutu Pakan dilaksanakan selama 130 jam pelatihan (@45 menit) Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Pelatihan Fungsional Wastukan adalah Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu dan BBPP Kupang.

1.2.2.8. Pelatihan bagi Pengawas Mutu Hasil Pertanian (PMHP)


Tujuan 1) Membangun landasan untuk Pertanian; 2) Meningkatkan kompetensi kerja dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja dan tata hubungan kerja pejabat Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian; 102 pelaksanaan tugas Fungsional Pengawas Mutu Hasil

3) Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai Pejabat Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian. Output: 62 orang Fungsional PMHP. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode diklat Fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Nomor: 134/PER/KP. 430/J/11/10 yang akan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012. Sasaran 1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang akan dan atau telah menduduki jabatan fungsional PMHP memiliki kualifikasi pendidikan minimal SPP/SMK Peternakan dan Diploma III bidang Peternakan untuk PMHP Terampil, sedangkan kualifikasi pendidikan minimal

Sarjana/Diploma IV bidang Peternakan untuk PMHP Ahli; 2) Sasaran Diklat Alih Kelompok adalah Pejabat Fungsional PMHP Terampil ke PMHP Ahli. Waktu Pelaksanaan 1) Diklat Dasar Fungsional PMHP Terampil dilaksanakan selama 120 jam Diklat (@ 45 menit); 2) Diklat Dasar Fungsional PMHP Ahli dilaksanakan selama 168 jam Diklat (@ 45 menit); 3) Diklat Alih Kelompok bagi PMHP dilaksanakan selama 120 jam Diklat (@ 45 menit). Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Pelatihan Fungsional PMHP yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan BBPP Ketindan.

1.2.3. Diklat Teknis Pertanian


Berdasarkan Pasal 12 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000, diklat teknis diperuntukan untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas bagi PNS (aparatur). Diklat Teknis pertanian dilaksanakan untuk memenuhi standar kompetensi

kerja aparatur melalui prinsip pelatihan berbasis kompetensi kerja (Competency Based Training).

1.2.3.1. Diklat Teknis Agribisnis Padi


Tujuan Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan teknis agribisnis padi dalam upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh pertanian di wilayah pengembangan produksi padi khususnya di wilayah Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Output: 1.220 orang Fungsional Penyuluh Pertanian Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode Diklat Teknis Agribisnis Padi mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Teknis Agribisnis Padi, Jagung dan Kedelai dalam Mendukung Empat Sukses Kementerian Pertanian Nomor 10/Per/KP.430/J/1/11. Sasaran: Penyuluh Pertanian di wilayah pengembangan produksi padi, khususnya di wilayah P2BN.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

103

Waktu Pelaksanaan Diklat dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Padi yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)

Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung dan UPTD Pelatihan Pertanian Propinsi.

1.2.3.2. Diklat Teknis Agribisnis Jagung


Tujuan Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan teknis agribisnis Jagung dalam upaya meningkatkan kompetensi kerja Penyuluh Pertanian di wilayah pengembangan produksi Jagung. Output: 540 orang Fungsional Penyuluh Pertanian Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode Diklat Teknis Agribisnis Jagung mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Teknis Agribisnis Padi, Jagung dan Kedelai dalam Mendukung Empat Sukses Kementerian Pertanian Nomor 10/Per/KP.430/J/1/11. Sasaran Penyuluh Pertanian di wilayah pengembangan produksi Jagung. Waktu Pelaksanaan Diklat dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Jagung yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Pelatihan Pertanian

(BPP) Jambi dan beberapa UPTD Diklat Pertanian Provinsi.

1.2.3.3. Diklat Teknis Agribisnis Kedele


Tujuan Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan teknis agribisnis Kedele dalam upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh pertanian di wilayah pengembangan produksi Kedele Output: 450 orang Fungsional Penyuluh Pertanian Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode Diklat Teknis Agribisnis Kedele mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Teknis Agribisnis Padi, Jagung dan Kedelai dalam Mendukung Empat Sukses Kementerian Pertanian Nomor 10/Per/KP.430/J/1/11. Sasaran: Penyuluh Pertanian di wilayah pengembangan produksi Kedele. Waktu Pelaksanaan Diklat dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu.

104

Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Kedele yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Jambi (BPP), BPP Lampung dan UPTD Diklat Pertanian Provinsi. Balai Pelatihan Pertanian

1.2.3.4. Pelatihan Teknis Agribisnis Peternakan Agribisnis Sapi Potong


Tujuan Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan teknis agribisnis Peternakan Sapi Potong dalam upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh peternakan di wilayah pengembangan agribisnis Sapi Potong. Output: 565 orang Fungsional Penyuluh Peternakan. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode Pelatihan Teknis Agribisnis Peternakan Sapi Potong Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Teknis Agribisnis Sapi Potong Nomor 11/Per/KP.430/J/2/11 Sasaran Penyuluh Peternakan dan Petugas di wilayah pengembangan agribisnis Peternakan Sapi Potong. Waktu Pelaksanaan Diklat Teknis Agribisnis Sapi Potong dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Sapi Potong yaitu Balai Besar Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang dan beberapa UPTD Diklat Pertanian Propinsi.

1.2.3.5. Diklat Teknis Agribisnis Tebu


Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian/petugas dalam upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh/petugas perkebunan di wilayah pengembangan produksi Tebu. Output: 150 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh /Petugas Perkebunan/Pertanian. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Agribisnis Tebu Nomor : 53/Per/KP.430/J/3/11. Sasaran: Penyuluh Pertanian/Petugas Perkebunan/Pertanian. Waktu Pelaksanaan: Diklat Teknis Agribisnis Tebu dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

105

Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Tebu yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian BBPP Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, dan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan BPP Lampung.

1.2.3.6. Diklat Teknis Agribisnis Perkebunan


Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian/petugas dalam upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh/petugas perkebunan di wilayah pengembangan produksi perkebunan. Output: 750 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh /Petugas Perkebunan/Pertanian. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Agribisnis Perkebunan (Kakao/Karet/Kelapa Sawit) Nomor : 68/Per/KP.430/J/4/11. Sasaran: Penyuluh Pertanian/Petugas Perkebunan/Pertanian Waktu Pelaksanaan Diklat Teknis Agribisnis Perkebunan dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Perkebunan yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, dan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung dan beberapa UPTD Diklat Pertanian Provinsi

1.2.3.7. Diklat Teknis Agribisnis Hortikultura


Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian/petugas dalam upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh/petugas hortikultura di wilayah pengembangan produksi hortikultura. Output: 1.350 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh /Petugas Hortikultura/Pertanian. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Agribisnis Hortikultura Nomor : 101/Per/KP.430/J/5/11. Sasaran: Penyuluh Pertanian/Petugas Hortikultura/Pertanian Waktu Pelaksanaan Diklat Teknis Agribisnis Hortikultura dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Hortikultura yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, dan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung dan beberapa UPTD Diklat Pertanian Provinsi 106

1.2.3.8. Diklat Teknis Agribisnis Peternakan


Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian/petugas dalam upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh/petugas peternakan di wilayah pengembangan produksi peternakan. Output: 1.740 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh /Petugas Peternakan. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Agribisnis Peternakan Nomor : 67/Per/KP.430/J/4/11. Sasaran: Penyuluh Peternakan/Petugas Peternakan Waktu Pelaksanaan Diklat Teknis Agribisnis Peternakan dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Peternakan yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang dan beberapa UPTD Diklat Pertanian Provinsi

1.2.3.9. Pelatihan Diversifikasi Pangan


Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian/petugas dalam upaya diversifikasi pangan yang mempunyai tujuan utama adalah mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi pangan beras. Output: 330 Orang Fungsional Penyuluh /Petugas Pertanian. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode Pelatihan Diversifikasi Pangan mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Teknis Diversifikasi Pangan Nomor : 27/Per/KP.430/2/1/11. Sasaran: Penyuluh Pertanian/Petugas Waktu Pelaksanaan Diklat Teknis Diversifikasi Pangan dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Deversifikasi Pangan yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung dan beberapa UPTD Pelatihan Pertanian Provinsi

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

107

1.2.3.10. Diklat Teknis Mendukung Nilai Tambah dan Daya Saing Pertanian
Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian/petugas dalam upaya meningkatkan kompetensi kerja penyuluh/petugas dalam membantu

petani/peternak/pekebun untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing hasil pertanian. Output: 210 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh /Petugas Pertanian. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Diklat Mendukung Nilai Tambah dan Daya Saing Nomor : 117/Per/KP.460/J/06/11. Sasaran: Penyuluh Pertanian/Petugas Pertanian Waktu Pelaksanaan Diklat Teknis Mendukung Nilai Tambah dan Daya Saing dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Mendukung Nilai Tambah dan Daya Saing yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung dan beberapa UPTD Pelatihan Pertanian Provinsi

1.2.3.11. Diklat Sertifikasi Penyuluh


Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh pertanian dalam upaya menyiapkan penyuluh pertanian menjadi profesional untuk meningkatkan kompetensi kerjanya. Output: 1.400 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh Pertanian. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Diklat Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian Nomor : 65/Per/KP.460/J/05/11. Sasaran: Penyuluh Pertanian Pertanian Waktu Pelaksanaan Diklat Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung

108

1.2.3.12. Diklat Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim


Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penyuluh/petugas pertanian dalam upaya menyiapkan penyuluh/petugas pertanian dengan meningkatkan kompetensi kerjanya untuk membantu petani/ peternak/pekebun dalam menghadapi perubahan iklim. Output: 540 Orang Pejabat Fungsional Penyuluh/petugas Pertanian. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan Teknis Antisipasi Adaptasi dan Mitigasi Prubahan Ikim Nomor : 12/Per/KP.430/J/1/11. Sasaran: Penyuluh/Petugas Pertanian Pertanian Waktu Pelaksanaan Diklat Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung

1.2.3.13. Diklat Perbenihan Tanaman


Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas perbenihan tanaman dalam upaya meningkatkan kompetensi kerjanya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas benih tanaman di wilayah pengembangan produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Output: 240 Orang Petugas Perbenihan Tanaman. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode diklat akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012. Sasaran: Petugas Perbenihan Tanaman Waktu Pelaksanaan Diklat Perbenihan Tanaman dilaksanakan selama 56 jam pelatihan (@ 45 menit) dan setara dengan satu minggu. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Perbenihan Tanaman yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, dan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

109

1.2.3.14. Diklat Teknis Lainnya


Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pejabat fungsional/petugas dalam memenuhi kompetensi kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas sesuai dengan jabatan atau pekerjaanya. Output: 360 orang pejabat fungsional/petugas pertanian. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode pelatihan teknis lainnya mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan sesuai dengan jenis diklatnya. Sasaran: Penyuluh Pertanian/Petugas Pertanian Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan sesuai dengan jenis diklatnya. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat Teknis Agribisnis Lainnya yaitu Pusat Pelatihan Manajemen dan

Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan BPP Lampung.

1.2.3.15. Diklat Bagi Widyaiswara


Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pejabat fungsional widyaiswara atau Calon Widyaiswara dalam memenuhi kompetensi kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas sesuai dengan spesialisanya. Output: 510 orang pejabat fungsional widyaiswara/calon widyaiswara. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode pelatihan teknis lainnya mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan sesuai dengan jenis diklatnya. Sasaran: Pejabat Fungsional Widyaiswara/Calon Widyaiswara Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan sesuai dengan jenis diklatnya. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Diklat bagi akan ditentukan kemudian sesuai dengan jenis diklatnya.

110

2. Diklat Pertanian bagi Non Aparatur


Diklat Pertanian bagi Non Aparatur Pertanian dilaksanakan berdasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 49/Permentan/OT.140/9/2011 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Aparatur dan Non Aparatur. Pelatihan Non Aparatur Pertanian dimaksudkan untuk pengembangan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian yang bergerak di bidang agribisnis pertanian terdiri atas empat jenis pelatihan:

2.1. Pelatihan Teknis Pertanian


Tujuan Meningkatkan kompetensi dan keterampilan teknis sesuai kebutuhan pelaku utama/pelaku usaha dalam kemajuan ilmu dan teknologi di bidang tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, diversifikasi pangan, dan pelatihan mendukung nilai tambah. Output: 4.880 Orang Petani/ Masyarakat Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode pelatihan mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan pelatihan teknis yang disusun berdasarkan perkembangan teknologi di bidang pertanian/agribisnis Sasaran: Pengurus Gapoktan, Pengelola P4S, Petani Waktu Pelaksanaan Pelatihan teknis pertanian bagi non aparatur dilaksanakan minimal 35 jam berlatih @ 45 menit. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Pelatihan Teknis Agribisnis Pertanian yaitu Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan BPP Lampung, dan beberapa UPTD Pelatihan Pertanian Provinsi.

2.2. Pelatihan Manajemen/Kepemimpinan


Tujuan Meningkatkan kompetensi administrasi dan manajemen yang memuat aspek manajemen dan kepemimpinan, serta kemampuan mengelola administrasi lembaga maupun kelompok sesuai kebutuhan usaha agribisnis. Output: 980 Orang Petani/Masyarakat. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode pelatihan mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan pelatihan manajemen/kepemimpinan yang disusun berdasarkan perkembangan ilmu manajemen dan kepemimpinan di bidang pertanian/ agribisnis Sasaran: Pengurus Gapoktan, Pengelola P4S, Petani. Waktu Pelaksanaan Pelatihan manajemen/administrasi dilaksanakan minimal 35 jam berlatih @ 45 menit. Penyelenggara/ Pelaksana

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

111

Penyelenggara Pelatihan Manajemen/Kepemimpinan yaitu Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Balai Pelatihan Pertanian (BPP)

Jambi dan BPP Lampung.

2.3. Pelatihan Kewirausahaan


Tujuan 1) Mengembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan agribisnis; 2) Mengembangkan usaha agribisnis dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan daya saing. Output: 715 orang petani/Masyarakat. Mekanisme/ Metode Mekanisme, kurikulum dan metode pelatihan mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan

kewirausahaan agribisnis yang disusun berdasarkan perkembangan teknologi di bidang pertanian/agribisnis. Sasaran: Pengurus Gapoktan, Pengelola P4S, Petani Muda Waktu Pelaksanaan Pelatihan kewirausahaan bagi non aparatur dilaksanakan selama 56 jam berlatih @ 45 menit. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara Pelatihan Kewirausahaan bagi Non Aparatur yaitu Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Batangkaluku, BBPP Binuang, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan BPP Lampung dan beberapa UPTD Pelatihan Pertanian Provinsi.

2.4. Pelatihan Agri Training Camp (ATC)


Tujuan Meningkatkan minat, pengetahuan, dan kepedulian generasi muda terhadap dunia pertanian, serta menumbuhkan apresiasi masyarakat umum terhadap pembangunan pertanian. Output: 630 org pelajar/anggota organisasi kepemudaan. Mekanisme/ Metode ATC diselenggarakan dengan prinsip menarik, menyenangkan, menantang, menggembirakan, partisipatif, luwes dan pengalaman nyata dan dilaksanakan dengan metode secara fleksibel (demontrasi, proyek, latihan siap, praktek, diskusi, perlombaan, quiz, mental imagery, dll) Sasaran 1) 2) 3) Pelajar (SD, SLTP, dan SLTA Sederajat); Anggota Organisasi Kepemudaan; Kaum muda anggota masyarakat lainnya.

Waktu Pelaksanaan

112

Dilaksanakan pada saat liburan sekolah berkolaborasi dengan Diknas setempat selama minimal 35 jam berlatih. Penyelenggara/ Pelaksana Penyelenggara ATC yaitu Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara (BBPKH), Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi dan (BPP) Lampung.

3. Penguatan Kelembagaan Pelatihan Pertanian


3.1.Penataan dan Akreditasi UPT Pelatihan Pusat dan Daerah
3.1.1. Akreditasi Program Pelatihan
Tujuan 1) Untuk mengetahui tingkat kelayakan Lembaga Pelatihan dalam menyelenggarakan program pelatihan pada UPT Pelatihan; 2) Untuk mendapat pengakuan Lembaga Administrasi Negara (LAN), sehingga dapat meningkatkan kinerja UPT Pusat Pelatihan dalam penyelenggaraan pelatihan. Output Terakreditasi dan tersertifikasinya 10 paket program pelatihan yang diajukan oleh masingmasing UPT, sehingga dapat meningkatkan pelayanan sesuai dengan standar mutu penyelenggaraan Pelatihan. Mekanisme/ Metode Mekanisme/Metoda pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi mengacu pada Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 194/XIII/10/6/2001 tanggal 22 Maret 2001 tentang Pedoman Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga Diklat Pegawai Negeri Sipil. Sasaran: 10 UPT Pelatihan Waktu Pelaksanaan: Akreditasi Program Pelatihan dilaksanakan pada bulan Januari Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana UPT Pelatihan, yaitu: Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi. BPP Lampung.

3.1.2. Pengembangan Sarana dan Prasarana Diklat


Tujuan 1) Untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pelatihan yang dapat memenuhi kebutuhan dalam waktu lama;

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

113

2) Untuk menunjang tugas dan fungsi yang berbeda-beda dari UPT Pelatihan. Output: 10 paket pengembangan sarana dan prasarana pelatihan Mekanisme/ Metoda Mekanisme pelaksanaan pengembangan sarana dan prasara diklat mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Prasarana dan Sarana Pelatihan. Sasaran: 10 UPT Pelatihan Pusat. Waktu Pelaksanaan: Pengembangan Sarana dan Prasarana pelatihan dilaksanakan pada bulan Januari-Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana UPT Pelatihan yaitu: Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi. BPP Lampung.

3.1.3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelatihan Swadaya (P4S)


Tujuan 1) Mengetahui tingkat kemajuan P4S; 2) Memberikan motivasi terhadap P4S agar terus mengembangkan manajemen dan kelembagaannya. 3) Mengevaluasi pengelolaan P4S; 4) Memberi penghargaan kepada P4S yang berprestasi. Output: 170 lembaga P4S yang diklasifikasi. Mekanisme/ Metoda: Mekanisme pelaksanaan Klasifikasi Kelembagaan P4S mengacu pada: 1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 03/Permentan/PP.410/1/ 2010 tanggal 20 Januari 2010 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Swadaya: 2) Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan P4S. Sasaran: Lembaga P4S yang yang belum terklasifikasi. Waktu Pelaksanaan: Penataan dan Klasifikasi Kelembagaan P4S dilaksanakan pada bulan Januari-Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan

114

4.

Peningkatan Ketenagaan Pelatihan Pertanian


Profesionalisme Widyaiswara dan Tenaga

4.1. Peningkatan Kediklatan


Tujuan

4.1.1. Peningkatan Profesionalisme Widyaiswara


Untuk meningkatkan kompetensi kerja Widyaiswara, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelatihan dan kapasitas lembaga pelatihan. Output: 510 orang Widyaiswara pertanian Mekanisme/Metoda Dalam meningkatkan profesionalisme Widyaiswara mengacu pada: 1) Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; 2) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PERMENPAN) Nomor 14 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya; 3) Peraturan Bersama Kepala LAN dan kepala BKN Nomor 1 dan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya; 4) Peraturan Kepala LAN Nomor 5 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Widyaiswara; 5) Peraturan Kepala LAN Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Sertifikasi Widyaiswara; 6) Peraturan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian tentang Spesialisasi Widyaiswara Pertanian. Sasaran: Widyaiswara di UPT Pelatihan Pusat dan UPT Daerah Waktu Pelaksanaan: Peningkatan Profesionalisme Widyaiswara dilaksanakan pada bulan Januari-Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, BBPP Bangkaluku, BBPP Lembang, BBPP Binuang, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, BPP Lampung, serta UPT Daerah.

4.1.2. Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kediklatan


Tujuan Untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja tenaga Kediklatan. Output: 1.115 orang pejabat struktural dan fungsional umum Pusat Pelatihan Pertanian dan UPT Pelatihan Pusat Mekanisme/Metoda Peningkatan Profesionalisme tenaga kediklatan mengacu pada tugas dan fungsi masing-masing instansi. Sasaran: Pejabat struktural dan pejabat fungsional umum

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

115

Waktu Pelaksanaan: Peningkatan profesionalisme tenaga kediklatan dilaksanakan pada bulan Januari-Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana Pusat Pelatihan Pertanian, Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, BBPP Bangkaluku, BBPP Lembang, BBPP Binuang, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi, dan BPP Lampung.

5.

Norma, Standar, Pedoman, dan Kebijakan


Tujuan 1) Untuk meningkatkan kualitas kegiatan sesuai dengan tupoksi dari masing masing penanggung jawab kegiatan; 2) Untuk mempermudah dalam mengoperasionalkan kegiatan yang sedang berjalan; 3) Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas dalam melaksanakan kegiatan. Output: 255 Dokumen yang dihasilkan dan dikembangkan Mekanisme/Metoda Mekanisme pelaksanaan mengacu pada Peraturan dan Perundang-Undangan yang berlaku sesuai dengan kebutuhan pada tahun 2012. Sasaran: Pusat Pelatihan Pertanian dan UPT Pelatihan Pertanian Waktu Pelaksanaan: Januari-Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana Pusat Pelatihan Pertanian, UPT Pelatihan Pusat yaitu: Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, BBPP Ketindan, BBPP Binuang, BBPP Batangkaluku, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, BBPP Kupang, Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi. BPP Lampung dan UPTD Pelatihan Pertanian Provinsi.

6.
6.1.

Pemberdayaan Perdesaan dan Pembangunan Pertanian (Program READ)


Pertemuan Awal
Tujuan: Menginformasikan Program READ dan mekanisme pelaksanaan kegiatan di desa. Output: Pemahaman masyarakat tentang program READ Mekanisme/ Metode: Pertemuan Sasaran: 150 Desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Januari Februari 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: District Management Unit (DMU) di 5 Kabupaten

116

6.2.

Survey Desa / Participatory Rural Appraisal (PRA)


Tujuan: Mengidentifikasi permasalahan dan potensi desa yang dapat digunakan sebagai bahan dasar / pertimbangan perencanaan pembangunan desa. Output: Data dan informasi mengenai perencanaan pembangunan desa Mekanisme/ Metode: Pertemuan Sasaran: 150 Desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Februari Maret 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.3.

Pertemuan Tahunan
Tujuan: Menyusun rencana pembangunan desa yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, perbaikan pengelolaan SDA serta infrastruktur untuk akses ke pasar, Akses produksi pertanian dan hidup sehat. Output: Dokumen usulan perencanaan SDA serta infrastruktur untuk akses ke pasar, Akses produksi pertanian dan hidup sehat. Mekanisme/ Metode: Pertemuan Sasaran: 150 Desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Februari 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.4.

Studi Banding bagi Ketua Unit Pengelola Dana Desa (UPDD)/Ketua Kelompok READ
Tujuan: Meningkatkan motivasi dan pengalaman dalam menyusun perencanaan pembangunan perdesaan. Output: Peningkatan pengetahuan, keterampilan dan wawasan Ketua UPDD/Ketua Kelompok READ. Mekanisme/ Metode: Kunjungan lapangan Sasaran: 150 Ketua UPDD/Ketua Kelompok READ di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: September 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

117

6.5.

TOT Pemasaran untuk Fasilitator Desa


Tujuan: Meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan Fasilitator Desa dalam hal pemasaran produk pertanian. Output: Peningkatan kemampuan Fasilitator Desa dalam hal dalam hal pemasaran produk pertanian. Mekanisme/ Metode: Pertemuan Sasaran: 150 Fasilitator Desa READ Waktu Pelaksanaan: April Mei 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.6.

TOT Pengarusutamaan Gender untuk Fasilitator Desa


Tujuan: Meningkatkan pengetahuan sikap dan keterampilan Fasilitator Desa dalam proses persamaan Hak , Kewajiban dan Kemampuan antara Laki-laki dan Perempuan mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan, sampai evaluasi kegiatan. Output: Peningkatan kemampuan Fasilitator Desa dalam proses persamaan Hak , Kewajiban dan Kemampuan antara Laki-laki dan Perempuan mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan, sampai evaluasi kegiatan. Mekanisme/ Metode: Pertemuan Sasaran: 150 Fasilitator Desa READ Waktu Pelaksanaan: April Mei 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.7.

Pelatihan Penyegaran Padi/Jagung bagi Penyuluh Pertanian


Tujuan: Meningkatkan pengetahuan sikap, keterampilan, dan memperluas wawasan bagi penyuluh pertanian dalam budidaya Padi/Jagung Output: Peningkatan sikap,keterampilan, dan wawasan penyuluh pertanian dalam budidaya padi/jagung. Mekanisme/ Metode: pertemuan Sasaran: 100 org Waktu Pelaksanaan: April Mei 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Province Facilitating Unit (PFU)

6.8.

Pengadaan Benih Unggul dari BPTP


Tujuan: Memfasilitasi petani dalam penggunaan benih unggul Padi/Jagung.

118

Output: Terfasilitasinya petani dalam menggunakan benih unggul padi/jagung Mekanisme/ Metode: Pengadaan benih unggul Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Maret Oktober 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: PFU

6.9.

Demo Perbanyakan Benih Padi/Jagung


Tujuan: Memperbaiki kesinambungan praktek dalam pengelolaan demplot dengan menggunakan bibit unggul Output: Peningkatan pengetahuan dan wawasan petani menggunakan bibit unggul Mekanisme/ Metode: 1. Bahan Demplot 2. Pengelolaan Demplot Sasaran: 1. Bahan Demplot: 5 demplot di 5 kabupaten pelaksana program READ 2. Pengelolaan demplot:30 desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Maret Oktober 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten dalam pengelolaan demplot dengan

6.10. Lokakarya Monitoring Demo Perbanyakan Benih Padi/Jagung


Tujuan: Memonitor kesinambungan praktek dalam pengelolaan demplot dengan menggunakan bibit unggul Output: Peningkatan pengetahuan dan wawasan petani dalam memonitor pengelolaan demplot dengan menggunakan bibit unggul Mekanisme/ Metode: Pertemuan Sasaran: 5 kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: April - Nopember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.11. Lokakarya Evaluasi Demo


Tujuan: Mengevaluasi kesinambungan praktek dalam pengelolaan demplot dengan menggunakan bibit unggul

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

119

Output: Peningkatan pengetahuan dan wawasan petani dalam mengevaluasi pengelolaan demplot dengan menggunakan bibit unggul Mekanisme/ Metode: Pertemuan Sasaran: 5 kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Nopember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.12. Lokakarya Penggunaan Traktor


Tujuan: Meningkatkan pengetahuan sikap, keterampilan, dan memperluas wawasan bagi petani dalam penggunaan traktor Output: Peningkatan sikap,keterampilan, dan wawasan petani dalam penggunaan traktor. Mekanisme/ Metode: pertemuan Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Agustus 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.13. Peningkatan Kapasitas Motivasi Petani Kerjasama dengan PT.MARS


Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, sikap dan motivasi petani dalam hal pemahaman kerjasama dengan PT. MARS Output: Peningkatan pengetahuan, sikap dan motivasi petani dalam hal pemahaman kerjasama dengan PT. MARS Mekanisme/ Metode: Pertemuan Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Maret April 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.14. TOT SL Kakao kerjasama dengan PT. MARS


Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman serta perilaku sasaran pelatihan, mempercepat proses alih teknologi dari sumber atau perekayasa teknologi sampai kepada penyuluh pertanian. Output: Peningkatan kapasitas kemampuan penyuluh pertanian tentang komoditas kakao. Mekanisme/ Metode: Sekolah Lapang (SL) Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Mei 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten 120

6.15. Pelatihan Petani SL kakao


Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman serta perilaku sasaran pelatihan, mempercepat proses alih teknologi dari sumber atau perekayasa teknologi sampai kepada petani kakao. Output: Peningkatan kapasitas kemampuan petani kakao. Mekanisme/ Metode: Sekolah Lapang (SL) Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Juni Juli 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.16. Perlengkapan Cocoa Development Centre (CDC) dan VCC kerjasama dengan PT. MARS
Tujuan: Membantu masyarakat desa membeli perlengkapan CDC dan VCC untuk mendukung kerjasama dengan PT. MARS Output: perlengkapan CDC dan VCC Mekanisme/ Metode: Pengadaan perlengkapan CDC dan VCC Sasaran: 1. 5 Paket perlengkapan CDC. 2. 100 Paket perlengkapan VCC Waktu Pelaksanaan: Juni Juli 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.17. Sekolah Lapang Kopra


Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman serta perilaku sasaran pelatihan, mempercepat proses alih teknologi dari sumber atau perekayasa teknologi sampai kepada petani kopra. Output: Peningkatan kapasitas kemampuan petani kopra. Mekanisme/ Metode: Sekolah Lapang (SL) Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Juni Juli 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.18. Penyediaan Pengering Copra


Tujuan: Memfasilitasi petani dalam penyediaan pasca panen copra berkualitas. Output: Terfasilitasinya petani dalam penyenydiaan pasca pnen copra berkualitas

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

121

Mekanisme/ Metode: Pengadaan pengering copra Sasaran: 100 unit di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Maret - Oktober 2012 Penyelenggara/Pelaksana: PFU

6.19. Sekolah Lapang Sayuran


Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman serta perilaku sasaran pelatihan, mempercepat proses alih teknologi dari sumber atau perekayasa teknologi sampai kepada petani sayuran. Output: Peningkatan kapasitas kemampuan petani sayuran. Mekanisme/ Metode: Sekolah Lapang (SL) Sasaran: 50 desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Februari April 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.20. Sekolah Lapang Peternakan


Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman serta perilaku sasaran pelatihan, mempercepat proses alih teknologi dari sumber atau perekayasa teknologi sampai kepada peternak. Output: Peningkatan kapasitas kemampuan peternak. Mekanisme/ Metode: Sekolah Lapang (SL) Sasaran: 50 Desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Februari April 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.21. Penyediaan Dana Pengembangan Sayuran


Tujuan: Membantu modal bagi petani dan keluarganya agar memiliki usaha budidaya sayuran berskala mikro yang menguntungkan dan berkembang Output: Tersedianya modal bagi petani sayuran Mekanisme/ Metode: Penyediaan dana pengembangan usaha budidaya sayuran Sasaran: 150 desa di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: April 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

122

6.22. Pengadaan Kandang dan Fasilitasnya


Tujuan: Memfasilitasi petani dalam menerapkan berbagai teknologi untuk meningkatkan produksi dan kualitas budidaya peternakan. Output: Terfasilitasinya petani menerapkan berbagai teknologi untuk meningkatkan produksi dan kualitas peternakan Mekanisme/ Metode: Pengadaan kandang dan fasilitasnya Sasaran: 100 unit di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Mei 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.23. Bantuan Dana Pengembangan UPDD


Tujuan: Membantu modal bagi UPDD agar memiliki usaha pertanian (budidaya dan non budidaya) berskala mikro yang menguntungkan dan berkembang Output: Tersedianya modal bagi UPDD Mekanisme/ Metode: Penyediaan dana pengembangan UPDD Sasaran: 150 desa di Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Februari Oktober 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.24. Pengadaan Ternak


Tujuan: Memfasilitasi peternak dalam pengadaan ternak yang memiliki kualitas baik Output: Terfasilitasinya peternak dalam pengadaan ternak dengan kualitas yang baik Mekanisme/ Metode: Pengadaan ternak Sasaran: 50 buah di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: April Mei 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.25. Pengadaan Peralatan Pasca Panen


Tujuan: Meningkatkan peranan pemberdayaan perempuan dalam pengembangan usaha pasca panen Output: Peningkatan peranan pemberdayaan perempuan dalam pengembangan usaha pasca panen Mekanisme/ Metode: Pengadaan peralatan pasca panen Sasaran: 200 unit di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: April Oktober 2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

123

Penyelenggara/ Pelaksana: DMU di 5 Kabupaten

6.26. Lokakarya Review Tahunan


Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, keterampilan petugas DMU di bidang monitoring dan evaluasi. Output: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas DMU di bidang monitoring dan evaluasi. Mekanisme/ Metode: Pertemuan Sasaran: 30 petugas dari 5 kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Juni dan Oktober 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: PFU

6.27. Pengadaan Konsultan Monev, Implementation Manual (PIM)


efisien dan akuntabel.

Manajemen

dan

Revisi

Project

Tujuan: Menyediakan konsultan agar pengendalian program READ dapat berjalan efektif,

Output: Tersedianya konsultan Monev, Manajemen, dan Revisi PIM. Mekanisme/ Metode: Pengadaan konsultan Sasaran: 1) Konsultan Monev : 1 orang konsultan monev di tk NSU dan 1 orang di tk PFU 2) Konsultan Manajemen : 1 orang konsultan manajemen di tk NSU 3) Konsultan Revisi PIM : 1 orang konsultan Perencanaan (gender) di tk NSU Waktu Pelaksanaan: Februari April 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: PFU dan NSU

6.28. Refresh Training (Rapat Koordinasi)


Tujuan: Meningkatkan koordinasi, kerjasama serta manajemen operasional penyelenggara program READ Output: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta sikap petugas pelaksana program READ terhadap hakekat, maksud, tujuan dan operasional program READ. Mekanisme/ Metode: Pertemuan Sasaran: 1 Propinsi dan 5 kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Januari Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: PFU dan NSU

124

6.29. Pengadaan Konsultan Fasilitator


Tujuan: Merekrut LSM yang mampu memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan pendampingan masyarakat perdesaan sasaran program READ dengan baik. Output: Tersedianya LSM yang mampu memfasilitasi dan mengkoordinasikan pelaksanaan pendampingan masyarakat perdesaan sasaran program READ dengan baik. Mekanisme/ Metode: Pengadaan konsultan Sasaran: 1 LSM Waktu Pelaksanaan: Januari Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: National Supporting Unit (NSU)

6.30. Administrasi Kegiatan


Tujuan: Memperlancar kegiatan administrasi pengelola program READ. Output: terselenggaranya kegiatan administrasi. Mekanisme/Metode: 1) Honor Pengelola 2) Pengadaan Bahan dan ATK 3) Pengiriman surat 4) Biaya proses pengadaan 5) Honor Penterjemah 6) Pemeliharaan Kendaraan R-4 dan R-2 7) Perjalanan Koordinasi dan Pembinaan Sasaran: Pelaksana kegiatan program READ di NSU, PFU dan DMU Waktu Pelaksanaan: Januari Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: NSU, PFU, dan DMU

6.31. Pengembangan Media dan Informasi


Tujuan: Mensosialisasikan program READ melalui media internet maupun pencetakan medika dan informasi Output: Tersosialisasikannya program READ melalui media internet dan cetak Mekanisme/ Metode: Pengambilan bahan, penyusunan media dan informasi, pengadaan konsultan dan Pencetakan media informasi Sasaran: 11 paket media dan informasi serta 1 website Waktu Pelaksanaan: Februari Juni 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: NSU, PFU dan DMU

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

125

6.32. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan


Tujuan: 1) Memantau kemajuan pelaksanaan kegiatan 2) Menilai hasil pelaksanaan kegiatan 3) Melaporkan pelaksanaan kegiatan baik fisik maupun keuangan Output: Dokumen monev, dokumen SAI, dokumen SABMN dan dokumen LAKIP Mekanisme/ Metode: Pengumpulan data, analisis data, penyusunan laporan, konsultasi Sasaran: 7 dokumen Waktu Pelaksanaan: Januari Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: NSU, PFU dan DMU

6.33. Pengawalan dan pendampingan


Tujuan: 1) Mengetahui pencapaian hasil dan proses pelaksanaan, mengidentifikasi masalah dan penyebabnya serta alternatif pemecahan masalah sebagai upaya perbaikan di masa yang akan datang 2) Memberikan pembinaan kepada pelaksana kabupaten dan provinsi termasuk pelaksana lapangan 3) Memperoleh umpan balik untuk memperbaiki dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan program. Output: Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana. Mekanisme/ Metode: Kunjungan lapangan Sasaran: 150 desa di 5 kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Januari Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: NSU

6.34. Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2013


Tujuan: Menyediakan dana agar sesuai dengan tujuan program READ. Output: Usulan dokumen anggaran Mekanisme/ Metode: Rapat pertemuan dan kunjungan lapangan dengan metode partisipatif Sasaran: 150 desa Waktu Pelaksanaan: Maret Nopember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: NSU, PFU, DMU

6.35. Penyusunan Juklak dan Juknis


Tujuan: Membuat petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis sebagai acuan pelaksanaan kegiatan program tahun anggaran 2012.

126

Output: Dokumen Juklak dan Juknis Mekanisme/ Metoda: Rapat dan pertemuan Sasaran: 1 Juklak dan 5 Juknis Waktu Pelaksanaan: Februari Maret 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: PFU dan DMU

6.36. Studi Kasus


Tujuan: Memperoleh data tentang kelompok sasaran READ sebagai pembanding dalam rangka kemajuan pelaksanaan program READ Output: Dokumen Studi Kasus Mekanisme/Metode: 1) Pengadaan Konsultan 2) Pendampingan dan Supervisi Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana Program READ Waktu Pelaksanaan: Maret Juli 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: NSU

6.37. Penilaian UPDD


Tujuan: Memberikan penghargaan kepada UPDD terbaik dalam rangka memotivasi kemajuan pelaksanaan program READ Output: Penghargaan kepada UPDD terbaik Mekanisme/Metode: 1) Perjalanan Penilaian 2) Pemberian Penghargaan Sasaran: 10 UPDD di 5 Kabupaten pelaksana program READ Waktu Pelaksanaan: Agustus 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: NSU

6.38. Penyusunan Sistem Evaluasi Kinerja Fasilitator


Tujuan: Membuat sistem yang terintegrasi untuk menilai kinerja Fasilitator Desa Output: Sistem Evaluasi Kinerja Fasilitator Mekanisme/Metode: 1) Pembuatan Sistem 2) Perjalanan Uji Coba ke Lapangan 3) Pertemuan Sosialisasi Program Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana Program READ

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

127

Waktu Pelaksanaan: Februari September 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: NSU

6.39. Penyusunan Sistem Aplikasi Monev Program READ


Tujuan: Membuat sistem yang terintegrasi untuk melihat kemajuan/realisasi fisik maupun keuangan Program READ Output: Sistem Aplikasi Monev Program READ Mekanisme/Metode: 1) Pembuatan Sistem 2) Perjalanan Uji Coba ke Lapangan 3) Pertemuan Sosialisasi Program Sasaran: 5 Kabupaten pelaksana Program READ Waktu Pelaksanaan: April Juni 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: NSU

128

VII. REVITALISASI PENDIDIKAN, STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI PROFESI PERTANIAN, SERTA PENDIDIKAN MENENGAH PERTANIAN 1. Aparatur Pertanian yang Mengikuti Pendidikan Formal Pasca Sarjana

1.1. Pendidikan S2 dan S3 bagi Aparatur Pertanian


Tujuan: Meningkatkan kualitas dan profesionalisme PNS lingkup pertanian dalam rangka pengembangan SDM pertanian yang mendukung dan memperkuat pembangunan perekonomian nasional melalui pembangunan pertanian. Output: Meningkatnya jenjang pendidikan 204 aparatur pertanian Mekanisme/Metode: 1) Pendanaan dan penyiapan beasiswa tugas belajar oleh Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian BPPSDMP; 2) Penerbitan SK - Tugas Belajar oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian a.n. Menteri Pertanian dilaksanakan oleh Biro Organisasi dan Kepegawaian, Kementerian Pertanian atas usulan dari Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian BPPSDMP; 3) Pemantauan dan evaluasi melalui kunjungan lapangan, pertemuan setiap semester dan pertemuan evaluasi akhir tahun, dilaksanakan dengan melibatkan instansi terkait (Universitas/Perguruan Tinggi dan Instansi sebagai pengirim peserta tugas belajar). Sasaran: Pegawai Negeri Sipil lingkup Pertanian yang telah Belajar. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d. Desember 2012 dengan rincian jadwal: 1) Peserta Tugas Belajar - Lanjutan : Januari - Desember 2012. 2) Peserta Tugas Belajar Baru TA. 2011 : September Desember 2012 (semester 1). Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama , Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian memenuhi persyaratan Tugas

2.

Aparatur Pertanian yang Mengikuti Pendidikan Diploma IV


Tujuan : meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian Output : meningkatnya jenjang pendidikan 2. 610 tenaga fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian Mekanisme/Metode : 1) Penerimaan mahasiswa Baru : proses rekrutmen dilakukan oleh masing-masing STPP sementara Penetapan peserta didik di masing-masing STPP dilakukan melalui rapat penetapan yang dikoordinasikan oleh Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

129

2) Perencanaan perkuliahan :

merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap STPP

sebelum perkuliahan reguler berjalan.Proses perencanaan kegiatan mencakup penyiapan materi ajar, penyiapan bahan evaluasi pembelajaran, penggandaan materi pembelajaran, serta rencana monitoring proses pembelajaran. 3) Pelaksanaan perkuliahaan : penyelenggaraan perkuliahan dilaksanakan dengan pola pembelajaran in campuss dan out campuss.Pembelajaran in campuss dilaksanakan setiap semester ganjil sedangkan out campuss dilaksanakan setiap semester genap.Proses pembelajaran di STPP secara rinci dapat dilihat pada Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran di STPP (Peraturan Kepala Badan PSDMP No. 142.1/Kpts/SM.120/12/07) Sasaran : tenaga fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian Waktu Pelaksanaan : Januari s.d Desember Pelaksana : STPP

3.

Kelembagaan Pendidikan Pertanian yang Difasilitasi dan Dikembangkan

3.1. Pembinaan dan Pengawalan Program dan Anggaran


Tujuan: terselenggaranya program dan anggaran pendidikan pertanian oleh STPP dan SMKSPP sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan Output: terbina dan terkawalnya program dan anggaran pendidikan pertanian di 7 STPP dan 71 SMK-SPP Mekanisme/ Metode: Kunjungan lapangan ke 7 STPP dan 71 SMK-SPP dalam rangka pembinaan dan pengawalan program dan anggaran Sasaran: program dan anggaran pendidikan pertanian dapat dilaksanakan secara akuntabel Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

3.2. Penataan Kelembagaan Program Studi


Tujuan: tertatanya penyelenggaraan program studi di 7 STPP Output: meningkatnya kualitas penyelenggaran program studi di 7 STPP Mekanisme/ Metode: pertemuan civitas akademika STPP dan pemangku kepentingan terkait dengan peningkatan kualitas penyelenggaraan program studi Sasaran: program studi STPP Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Juni 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: STPP

130

3.3. Penjaminan Mutu dan Evaluasi Diri


Tujuan: terselenggaranya proses jaminan mutu dan evaluasi diri di 7 STPP Output: meningkatnya kualitas penyelenggaran penyelenggaraan di 7 STPP sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan Mekanisme/ Metode: 1) Pertemuan civitas akademika STPP 2) Penilaian penyelenggaraan pendidikan STPP oleh Tim Penjaminan Mutu menggunakan Instrumen Standar Mutu yang telah ditetapkan 3) Merumuskan langkah-langkah perbaikan dan peningkatan standar secara berkelanjutan Sasaran: penyelenggaraan pendidikan STPP Waktu Pelaksanaan: Juli s.d Oktober 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: STPP

3.4. Pengembangan Website dan Sistem Informasi


Tujuan: meningkatkan kualitas informasi yang disampaikan melalui website dan sistem informasi di STPP Output: website dan sistem informasi di STPP Mekanisme/ Metode: 1) Perancangan pengembangan design website dan sistem informasi 2) Pembangunan Infrastruktur website dan sistem informasi 3) Implementasi website dan sistem informasi Sasaran: website dan sistem informasi di 7 STPP Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Oktober 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: STPP

3.5. Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa


Tujuan: memperoleh calon peserta didik STPP yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan Output: Mahasiswa baru STPP Mekanisme/ Metode: 1. Sosialisasi penerimaan mahasiswa baru melalui website, radio, dan media publikasi lainnya 2. Melakukan pertemuan dengan lembaga yang potensial untuk mengirimkan stafnya menempuh pendidikan di STPP 3. Penyusunan laporan kegiatan

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

131

Sasaran: terpenuhinya mahasiswa baru sesuai dengan daya tampung STPP Waktu Pelaksanaan: April s.d September 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: STPP

4.

Ketenagaan Pendidikan Pertanian yang Difasilitasi dan Dikembangkan

4.1. Peningkatan Profesionalisme Staff


Tujuan: Meningkatkan kualitas dan kompetensi keahlian aparatur lingkup Pusat dan STPP Output: Meningkatnya kompetensi dan profesionalisme 60 aparatur lingkup Pusat dan STPP Mekanisme/ Metode: Pelatihan, workshop, magang, studi banding, dan seminar baik di dalam maupun luar negeri Sasaran: aparatur lingkup Pusat dan STPP Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

4.2. Fasilitasi Program Pertukaran Pendidik ke Luar Negeri


Tujuan: Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga pendidik di SPP dan STPP. Output: Meningkatnya kompetensi 4 orang tenaga pendidik di SPP dan STPP Mekanisme/Metode: 1) Seleksi dan penetapan calon pendidik yang akan dikirim yang dilaksanakan melalui koordinasi dengan SPP dan STPP 2) Pengurusan dokumen yang berkaitan dengan proses pengiriman pendidik ke luar negeri, berkoordinasi dengan Biro KLN Kementerian Pertanian dan KBRI di Negara tujuan 3) Pelepasan keberangkatan pendidik ke luar negeri 4) Penyusunan dan pembuatan laporan. Sasaran: Guru SPP dan Dosen STPP Waktu pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

4.3. Magang bagi Guru SMK-SPP Bidang Produktif


Tujuan: Meningkatkan kompetensi dan keahlian guru SMK-SPP bidang produktif melalui kegiatan magang di dunia usaha/dunia industri. Output: Meningkatnya kompetensi 30 orang guru SMK-SPP bidang produktif Mekanisme/ Metode: 1) Seleksi dan penetapan calon peserta 2) Pengiriman calon peserta magang 132

3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan magang 4) Penyusunan dan pembuatan laporan Sasaran: 30 orang Guru SPP SMK-SPP seluruh Indonesia; Waktu Pelaksanaan: Januari s.d. Juni 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

4.4. Peningkatan Kompetensi Metodologi Pendidikan dan Pengajaran bagi Tenaga Pendidik Pertanian
Tujuan: Meningkatkan kompetensi Dosen STPP di bidang metode pendidikan dan pengajaran Output: Meningkatnya kompetensi 60 orang Dosen STPP dalam metodologi pendidikan dan pengajaran Mekanisme/ Metode: 1) Persiapan Workshop 2) Pelaksanaan Workshop bekerjasama dengan Instansi yang memiliki Lisensi di bidang penyelenggaraan Diklat PEKERTI 3) Penyusunan dan pembuatan laporan Sasaran: 60 orang Dosen STPP Waktu Pelaksanaan: Mei s.d. September 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

4.5. Pembekalan dan Pengawalan Sertifikasi Guru


Tujuan: Membantu dan mendampingi Guru SMK-SPP untuk mengikuti program sertifikasi guru Output: Terfasilitasinya 30 orang guru untuk proses sertifikasi. Mekanisme/ Metode: 1) Penyusunan rencana pembekalan dan rencana pengawalan 2) Pelaksanaan pembekalan sertifikasi guru 3) Pelaksanaan pengawalan guru bersertifikasi 4) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan. Sasaran: 30 orang Guru SMK-SPP. Waktu Pelaksanaan: Maret 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

133

4.6. Bimbingan Teknis Calon Asesor Kompetensi


Tujuan: Menyiapkan tenaga Asesor Kompetensi Bidang Pertanian Output: 30 orang aparatur pertanian yang memiliki sertifikat Asesor Kompetensi Mekanisme/ Metode: Diklat Assesor Kompetensi yang dilaksanakan bekerjasama dengan BNSP Sasaran: 30 orang aparatur pertanian Waktu Pelaksanaan: April s.d. Juni 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standarisasi dan Sertifkasi, Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

4.7. Bimbingan Teknis Penyusunan Panduan Mutu


Tujuan: Tersedianya aparatur pertanian yang mampu menyusun Panduan Mutu Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian Output: 20 orang aparatur pertanian yang memiliki sertifikat sebagai Penyusun Panduan Mutu Sertifikasi Profesi Mekanisme/ Metode: 1) Persiapan : a) Melakukan koordinasi dengan BNSP. b) Melakukan koordinasi dengan instansi calon peserta bimbingan teknis. c) Melakukan koordinasi dengan penyedia tempat bimbingan teknis. d) Melakukan koordinasi dengan pihak lain yang terkait. 2) Pelaksanaan Bimbingan Teknis bekerjasama dengan BNSP. 3) Penyunan laporan kegiatan. Sasaran: 20 orang aparatur pertanian Waktu Pelaksanaan: Februari s.d Mei 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standarisasi dan Sertifkasi, Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

4.8. Sertifikasi Dosen


Tujuan: meningkatkan kompetensi dan profesionalitas dosen STPP Output: dosen STPP yang mendapat sertifikat dosen Mekanisme/ Metode: 1) Penetapan usulan dosen yang akan mengikuti proses sertifikasi dosen 2) Menyampaikan dokumen, bukti-bukti pendukung yang dibutuhkan dalam proses sertifikasi kepada Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen.

134

3) Proses penilaian dan penetapan oleh Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertikasi Dosen 4) Penyusunan laporan kegiatan Sasaran : dosen di 7 STPP Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Juli 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: STPP

5.

Profesi Bidang Pertanian yang Distandardisasi


Program Standardisasi dan

5.1. Koordinasi dan Sinkronisasi Sertifikasi Profesi Pertanian


Tujuan:

1) Mengidentifikasi dan menetapkan profesi-profesi sektor pertanian yang harus distandardisasi dan disertifikasi 2) Melakukan sinkronisasi kegiatan standarisasi dan sertifikasi kompetensi sektor pertanian Output: 1) Dihasilkannya profesi-profesi sektor pertanian yang harus distandardisasi dan disertifikasi 2) Sinkronnya kegiatan standardisasi dan sertifikasi sektor pertanian Mekanisme/ Metode: workshop dengan melibatkan unsur-unsur birokrasi lingkup pertanian, Himpunan Profesi, dan masyarakat pengguna Sasaran: Tersusunnya rancangan program standardisasi dan sertifikasi profesi sektor pertanian untuk 5 tahun ke depan Waktu Pelaksanaan: Februari 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standardisasi dan Sertifikasi, Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

5.2. Penyusunan RSKKNI Bidang Pertanian


Tujuan: Tersusunnya Rancangan SKKNI Sektor Pertanian yang akan dijadikan Acuan dalam pengembangan, penyelenggaran dan penetapan : program sertifikasi profesi, Diklat Profesi, serta Prosedur Kriteria dan Kriteria penilaian uji kompetensi Output: 7 unit RSKKNI Sektor Pertanian Mekanisme/ Metode: 1) Membentuk Tim Komite dan Penyusun RSKKNI Sektor Pertanian 2) Melaksanakan serangkaian pertemuan dalam penyusunan RSKKNI Sektor Pertanian. 3) Mempersiapkan RSKKNI yang telah disusun untuk dilakukan proses verifikasi awal melalui forum Pra Konvensi Sasaran: Tersusunnya 7 unit RSKKNI Sektor Pertanian Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Juni 2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

135

Penyelenggara/

Pelaksana:

Bidang

Standarisasi

dan

Sertifkasi,

Pusat

Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

5.3. Pra Konvensi RSKKNI


Tujuan: menyamakan persepsi terhadap konsep rancangan SKKNI Sektor Pertanian Output: 7 unit RSKKNI yang telah diverifikasi melalui forum Pra Konvensi Mekanisme/ Metode: 1) Koordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, BNSP, dan pemangku kepentingan terkait dengan pelaksanaan Pra Konvensi RSKKNI Sektor Pertanian 2) Pelaksanaan Prakonvensi RSKKNI Sektor Pertanian sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Pra Konvensi dan Konvensi Nomor : KEP.33/Lattas/II/2009 yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenakertrans 3) Verifikasi RSKKNI Sektor Pertanian oleh Kemenakertrans 4) Penyiapan RSKKNI yang telah di Pra Konvensi untuk dikonvensikan 5) Penyusunan laporan kegiatan Sasaran: 7 unit RSKKNI Sektor Pertanian yang siap dikonvensikan Waktu Pelaksanaan: Juli s.d Agustus 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standarisasi dan Sertifikasi, Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

5.4. Konvensi SKKNI


Tujuan: Menyepakati hasil Pra Konvensi RSKKNI untuk ditetapkan sebagai SKKNI Sektor Pertanian oleh Kemenakertrans Output: 7 unit SKKNI Sektor Pertanian Mekanisme/ Metode: 1) Koordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, BNSP, dan Pemangku kepentingan terkait dengan pelaksanaan Konvensi RSKKNI Sektor Pertanian 2) Pelaksanaan Konvensi RSKKNI Sektor Pertanian sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Pra Konvensi dan Konvensi Nomor : KEP.33/Lattas/II/2009 yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenakertrans 3) Penyempurnaan RSKKNI yang telah dikonversikan untuk ditetapkan sebagai SKKNI oleh Menakertrans 4) Penetapan SKKNI oleh Menakertrans 5) Penyusunan laporan kegiatan Sasaran: 7 unit SKKNI sektor Pertanian. Waktu Pelaksanaan: Juli s.d. Nopember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standarisasi dan Sertifikasi, Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

136

5.5. Sosialisasi SKKNI


Tujuan: Menginformasikan SKKNI sektor pertanian yang telah dihasilkan kepada pemangku kepentingan untuk dipergunakan sebagai acuan dalam pengembangan, penyelenggaran dan penetapan : program sertifikasi profesi, Diklat Profesi, serta Prosedur Kriteria dan Kriteria penilaian uji kompetensi sektor pertanian. Output: dimanfaatkannya SKKNI sektor pertanian oleh pemangku kepentingan Mekanisme/ Metode: 1) 2) Menyiapkan bahan sosialisasi SKKNI sektor pertanian Pelaksanaan Sosialisasi SKKNI sektor pertanian melalui seminar, publikasi, dan kunjungan ke pemangku kepentingan 3) Penyusunan laporan kegiatan

Sasaran: pemangku kepentingan terkait Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Nopember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian,Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

6.

SDM Pertanian yang Mendapat Sertifikasi Profesi

6.1. Fasilitasi Sertifikasi Penyuluh Pertanian


Tujuan: Terfasilitasinya sertifikasi penyuluh pertanian profesi Output: 1.400 orang Penyuluh Pertanian Profesi Mekanisme/ Metode: 1. Proses pendaftaran dan verifikasi administrasi Penyuluh Pertanian yang akan mengikuti sertifikasi 2. 3. 4. Pra assesment Penyuluh Pertanian Profesi oleh Assesor Kompetensi Assesment Penyuluh Pertanian Profesi oleh Assesor Kompetensi Penetapan Penyuluh Pertanian yang lulus Uji Kompetensi dan berhak mendapat sertifikat Penyuluh Pertanian Profesi Sasaran: 1.400 orang Penyuluh Pertanian Waktu Pelaksanaan: April s.d. Oktober 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Standardisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan,

Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

137

7.

Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan yang Dihasilkan dan Dikembangkan

7.1. Rapat Teknis Lingkup Pusat


Tujuan: Koordinasi program dan kegiatan Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi profesi SDM pertanian tahun 2012 lingkup Pusat Output: Tersusunnya rencana detail pelaksanaan kegiatan Pusat Pendidikan Pertanian tahun 2012 Mekanisme/ Metode: pertemuan dan diskusi dalam rangka penyusunan rencana kerja detail oleh masing-masing Bidang/Sub Bidang sebagai dasar pelaksanaan kegiatan. Sasaran: karyawan lingkup Pusat Waktu Pelaksanaan: Januari 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.2. Koordinasi Teknis Pendidikan Tinggi Pertanian


Tujuan: program dan kegiatan Pendidikan Tinggi Pertanian yang dirancang oleh Pusat dan STPP dapat dipahami oleh semua pemangku kepentingan, sehingga dapat disinergikan dan dilaksanakan secara efektif dan efisien Output: 1) Diperolehnya kesepahaman bersama mengenai kebijakan dan kegiatan pendidikan Tinggi pertanian tahun 2012. 2) Terlaksananya Program dan kegiatan Tahun 2012 di Pusat dan UPT Pendidikan Tinggi sesuai dengan arah kebijakan pengembangan pendidikan pertanian Mekanisme/ Metode: pertemuan dan diskusi Sasaran: Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Waktu Pelaksanaan: Februari 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.3. Koordinasi Teknis Pendidikan Menengah Pertanian


Tujuan: program dan kegiatan Pendidikan Menengah Pertanian yang dirancang oleh Pusat dan SMK-SPP dapat dipahami oleh semua pemangku kepentingan, sehingga dapat disinergikan dan dilaksanakan secara efektif dan efisien Output: 1) Diperolehnya kesepahaman bersama mengenai kebijakan dan kegiatan pendidikan Menengah pertanian tahun 2012.

138

2)

Terlaksananya Program dan kegiatan Pendidikan Menengah Pertanian oleh SMK-SPP seluruh Indonesia sesuai dengan arah kebijakan pengembangan pendidikan menengah pertanian

Mekanisme/ Metode: pertemuan dan diskusi Sasaran: SMK-SPP seluruh Indonesia Waktu Pelaksanaan: Februari 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.4. Penyusunan Bahan Evaluasi dan Laporan


Tujuan: 1) Memberikan informasi yang akurat tentang pelaksanaan program kerja yang telah dilaksanakan pada tahun 2011 2) Bahan evaluasi bagi penentu kebijakan untuk perencanaan dan pelaksanaan program kerja tahun berikutnya Output: 1) Laporan Kegiatan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian Tahun 2012 2) Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi SDM Pertanian tahun 2012 Mekanisme/ Metode: 1) Pengumpulan data hasil kegiatan serta pertemuan dalam rangka penyusunan laporan tahunan dan LAKIP 2) 3) Penyusunan laporan tahunan dan LAKIP Penggandaan dokumen laporan tahunan dan LAKIP

Sasaran: : terpublikasikannya kegiatan Revitalisasi sistem pendidikan, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian tahun 2012 Waktu Pelaksanaan: November s.d. Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.5. Penyusunan Standar Biaya


Tujuan: Menyusun Standar Biaya Masukan yang akan dijadikan dasar/acuan dalam penyusunan anggaran pendidikan di STPP dan SMK-SPP tahun 2013 . Output: Standar Biaya Masukan pendidikan di STPP dan SMK-SPP tahun 2013 Mekanisme/ Metode: pertemuan dan pembahasan dalam rangka penetapan Standar Biaya Penyelenggaraan pendidikan di SMK-SPP dan STPP Sasaran: SMK-SPP dan STPP

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

139

Waktu Pelaksanaan: Juli s.d. Agustus 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.6. Sosialisasi revitalisasi Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian


Tujuan: Sosialisasi kebijakan revitalisasi sistem pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian tahun 2012 kepada pemangku kepentingan. Output: dipahaminya kebijakan, program dan kegiatan revitalisasi sistem pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian tahun 2012 oleh pemangku kepentingan. Mekanisme/ Metode: Kunjungan ke Instansi terkait di berbagai daerah Sasaran: Pendidik dan tenaga kependidikan, serta instansi lain yang terkait dengan pengembangan pendidikan pertanian Waktu Pelaksanaan: Maret s.d. Nopember 2011 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.7. Pengembangan Program Sertifikasi Profesi Pertanian

Pendidikan,

Standardisasi

dan

Tujuan: Merancang pengembangan program pendidikan, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian sebagai acuan penetapan kegiatan pada tahun mendatang Output: disain program pendidikan, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian Mekanisme/Metode : 1) Identifikasi permasalahan, kendala dan hambatan terkait program pengembangan pendidikan, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian 2) Pertemuan dalam rangka merumuskan program pendidikan, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian yang dapat digunakan sebagai cetak biru rancangan kegiatan untuk tahun-tahun mendatang Sasaran: pemangku kepentingan terkait Waktu Pelaksanaan: Juni s.d Juli 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.8. Penyusunan Anggaran dan Kegiatan Tahun 2013


Tujuan: Menyusun program kerja bidang pendidikan, standarisasi dan sertifikasi profesi SDM pertanian . Output: 1) 2) Rencana Kerja Tahunan 2012 RKAKL Tahun Anggaran 2013

140

3)

Rencana Operasional Kegiatan 2012

Mekanisme/ Metode: Dilakukan melalui beberapa pertemuan dalam rangka 1) 2) Penyusunan Program/Rencana Kerja dan Anggaran; Penyusunan Term Of Reference (TOR) dan rincian anggaran belanja (RAB) sesuai peraturan yang berlaku; dan 3) Pembahasan RKA KL berkoordinasi dengan Bagian Perencanaan Badan Pengembangan SDM Pertanian dan Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan. Sasaran: Satker Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi SDM Pertanian, Satker STPP, Satker SPP Waktu Pelaksanaan: Agustus s.d Oktober 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.9. Administrasi Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian


Tujuan: Menyediakan sarana prasarana berupa: Alat Tulis Kantor, Penggandaan/ Fotocopy, Publikasi Jurnal Teknologi, Pencetakan Ijasah dan Sertifikat, Pencetakan Kartu Nomor Induk Siswa dan bahan atau alat dukungan administrasi lainnya, untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian. Output: Terpenuhinya kebutuhan alat tulis kantor (ATK), persiapan, penggandaan, fotokopi, pencetakan blanko NIS, pencetakan pedoman, pencetakan modul, pencetakan blangko Ijasah, konsumsi rapat-rapat, pencetakan sertifikat pengiriman soal ujian, blangko ijasah, kartu NIS, jurtek dan untuk kegiatan administrasi pendidikan. Mekanisme/ Metode: Penyediaan dan pendistribusian sarana administrasi pendidikan, serta supervisi Sasaran: Kebutuhan Administrasi Pusat. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.10. Penyusunan Jurnal Teknologi


Tujuan: Menyusun dan mempublikasikan jurnal teknologi pertanian. Output: jurnal teknologi pertanian sebanyak 2 edisi. Mekanisme/ Metode: 1) 2) 3) 4) Pengumpulan karya tulis dosen STPP, Guru SPP, Widyaiswara dan Penyuluh Pertanian Editing karya tulis yang terkumpul untuk dijadikan bahan jurnal teknologi Pencetakan jurnal teknologi pertanian Distribusi jurna teknologi kepada STPP, SMK-SPP dan pengguna lain

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

141

Sasaran: diketahuinya karya ilmiah dosen STPP dan guru SMK-SPP oleh masyarakat luas Waktu Pelaksanaan: Juli dan Nopember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.11. Pembuatan Media Publikasi


Tujuan: Merancang dan menyusun media publikasi terkait dengan pengembangan pendidikan pertanian. Output: media publikasi pendidikan pertanian. Mekanisme/ Metode: 1) Melaksanakan pertemuan dengan pihak terkait dalam rangka mengidentifikasikan materi media publikasi 2) 3) Menyusun story bord materi publikasi Bersama pihak terkait membuat media publikasi berdasarkan story board yang telah disusun Sasaran: kegiatan pembelajaran di SMK-SPP dan STPP serta standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian Waktu Pelaksanaan: Juli dan Nopember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian.

7.12. Pembinaan dan Pemantapan Status Kelembagaan Pendidikan Pertanian


Tujuan : membina dan memantapkan status kelembagaan pendidikan pertanian Output : meningkatnya status kelembagaan pendidikan pertanian Mekanisme/Metode : 1) 2) 3) 4) 5) 6) Penyusunan statuta dan SOTK STPP. Pengesahan statuta dan SOTK STPP. Penyusunan dan Pembahasan MoU dan SKB. Penandatangan MoU dan SKB Pengawalan SMK-SPP Tingkat Provinsi Non RSBI. Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran : Mantapnya kelembagaan pendidikan pertanian di STPP dan SMK-SPP Waktu Pelaksanaan : Februari s.d Oktober 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian.

142

7.13. Workshop Manajemen Sekolah


Tujuan : 1) Meningkatkan kemampuan profesionalisme kepala sekolah/pengelola sekolah dalam melaksanakan tugas sehari-hari. 2) Meningkatkan kemampuan kepala sekolah/pengelola sekolah dalam melaksanakan pengembangan ilmu dan teknologi sebagai bahan/materi dalam pengelolaan sekolah. Output : 1) meningkatnya pengetahuan dan kemampuan kepala sekolah/pengelola sekolah dalam pengelolaan sekolah 2) Terumuskannya standar pengelolaan sekolah di SPP

Mekanisme/Metode : ceramah dan diskusi Sasaran : Kepala Sekolah SPP Waktu Pelaksanaan : April s.d Juni 2012 Pelaksana : Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.14. Pengembangan Penyelenggaraan Pendidikan di SMK-SPP dan STPP


Tujuan : mengkoordinasikan penyelenggaraan program pendidikan Diploma IV di STPP dan pendidikan menengah pertanian di SMK-SPP Output : Terlaksananya koordinasi dan evaluasi program pendidikan Diploma IV di STPP dan pendidikan menengah pertanian di SMK-SPP Mekanisme/Metode : 1) penyelenggaraan penyelenggaraan program pendidikan menengah pertanian di SMK-SPP. Sasaran : penyelenggara pendidikan SPP. Waktu Pelaksanaan : Juni Nopember 2012 Pelaksana : Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian Diploma IV Penyuluhan Pertanian di STPP dan SMK-

7.15. Penyusunan Silabi Kurikulum Pendidikan di STPP


Tujuan : menyusun silabi kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pertanian di SMK-SPP Output : Tersusunnya silabi kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan pertanian di SMK-SPP Mekanisme/Metode : pertemuan teknis yang melibatkan unsur-unsur dari SPP Sasaran : SPP

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

143

Waktu pelaksanaan : Maret s.d Juli 2012 Pelaksana : Bidang Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.16. Pengawalan Ujian dan Wisuda SMK-SPP dan STPP


Tujuan : 1) Mengukuhkan kelulusan setelah siswa dan mahasiswa selesai mengikuti pendidikan di lembaga masing-masing. 2) Memotivasi siswa dan mahasiswa untuk berprestasi.

Output : Terlaksananya fasilitasi pengukuhan wisuda di 7 STPP dan 3 SPP Mekanisme/Metode : 1) 2) Pendataan calon wisudawan STPP dan SPP Tahun 2012 Penerimaan Surat Permintaan Pengukuhan Wisuda lulusan STPP dan SPP Tahun Ajaran 2012/2013 3) Fasilitasi Pejabat Eselon I dan II lingkup Badan Pengembangan SDM Pertanian untuk mengukukuhkan calon wisudawan STPP dan SPP Tahun Ajaran 2012/2013. 4) Fasilitasi Pejabat Eselon I dan II lingkup Kementerian Pertanian untuk mengukuhkan calon wisudawan di STPP dan SMK-SPP Sasaran : STPP dan SMK-SPP Waktu Pelaksanaan : Agustus s.d. Oktober 2012 Pelaksana : Bidang Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.17. Pembinaan Generasi Muda Pertanian Melalui Sakatarunabumi Gerakan Pramuka


Tujuan : 1) Koordinasi dan Pembinaan Saka Tarunabumi dengan Pangkalan Saka, Krida-Krida, SakaSaka, Kwartir Daerah dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 2) Menfasilitasi kegiatan Saka Tarunabumi pada Kegiatan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Output : 1) 2) Terlaksananya Koordinasi dan Pembinaan Saka Tarunabumi. Terlaksananya Kegiatan Saka Tarunabumi pada Kegiatan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2012. Mekanisme/metode : Metode kegiatan berupa Rapat Koordinasi, Seminar, Pelatihan, Workshop, Perkemahan Bakti, Pameran dan Pembinaan Pangkalan Saka Tarunabumi yang dilakasanakan dalam beberapa tahap kegiatan: 1) Koordinasi dan Sosialisasi kegiatan Pembinaan Saka Tarunabumi dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 2) Koordinasi, Sosialisasi dan Pembinaan kegiatan Pembinaan Saka Tarunabumi dengan Kwartir Daerah (Provinsi). 144

3)

Pembinaan Saka Tarunabumi dilaksanakan ke Pangkalan Saka di Kwartir Daerah (Provinsi) dan Pangkalan Saka (SPP).

4)

Peranserta Saka Tarunabumi berupa Seminar, Pelatihan, Workshop, Perkemahan Bakti, Pameran dilaksanakan disesuai dengan agenda Kwarnas Gerakan Pramuka Tahun 2012.

5)

Penyusunan laporan kegiatan.

Sasaran : Sasaran Pembinaan Saka Tarunabumi adalah Pimpinan Saka Tarunabumi, Anggota Saka Tarunabumi, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kwartir Daerah (Provinsi) dan Pangkalan Saka Waktu pelaksanaan : Februari s.d. Desember 2012 Pelaksana : Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian.

7.18. Pengembangan Kerjasama Dalam Negeri


Tujuan : menjalin kerjasama dengan lembaga terkait di dalam negeri dalam pengembangan pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian Output : Naskah Kerjasama pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian dengan Instansi Terkait Mekanisme/Metode : 1) Identifikasi peluang kerjasama dalam negeri 2) Koordinasi dengan Pihak Terkait 3) Penyusunan Naskah Kerjasama dengan Pihak Terkait 4) Penandatanganan Naskah Kerjamasa Sasaran : terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan Pihak Terkait Waktu pelaksanaan : Februari s.d Nopember 2011 Pelaksana : Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.19. Pengembangan Kerjasama Luar Negeri


Tujuan : menjalin kerjasama dengan lembaga terkait di luar negeri dalam pengembangan pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian Output : Naskah Kerjasama pendidikan pertanian, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian dengan Instansi Terkait di luar negeri Mekanisme/Metode : 1) Identifikasi peluang kerjasama luar negeri 2) Koordinasi dengan Pihak Terkait 3) Penyusunan Naskah Kerjasama dengan Pihak Terkait 4) Penandatanganan Naskah Kerjamasa Sasaran : terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan Pihak Terkait Waktu pelaksanaan : Februari s.d Nopember 2011

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

145

Pelaksana : Bidang Program dan Kerjasama, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.20. Revitalisasi SMK Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan


Tujuan : meningkatkan peranan SMK Pertanian dalam mendukung Ketahanan pangan Output : rumusan program Revitalisasi SMK Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan Mekanisme/Metode : 1) Pertemuan multipihak (Kementerian Pertanian, Kementerian Pendidikan Nasional, Dunia Usaha dan Dunia Industri, Perwakilan SMK Pertanian) dalam rangka mengidentifikasi dan merumuskan program revitalisasi SMK pertanian mendukung ketahanan pangan. 2) Merancang program aksi dan pilot project revitalisasi SMK pertanian mendukung ketahanan pangan. 3) Melakukan pembinaan teknis kepada SMK yang dijadikan sebagai pilot porject. 4) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan. Sasaran : SMK - SPP Pertanian Waktu Pelaksanaan : Juli s.d November 2012 Pelaksana : Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.21. Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Guru dan Dosen


Tujuan : meningkatkan profesionalisme guru SPP dan dosen STPP melalui penetapan angka kredit Output : terprosesnya kenaikan angka kredit guru SPP dan dosen STPP Mekanisme/Metode : 1) Identifikasi guru SPP dan Dosen STPP yang mengusulkan proses kenaikan angka kredit 2) Proses penilaian dan penetapan angka kredit Guru SPP dan Dosen STPP 3) Proses pengiriman pemberitahuan kepada Guru SPP dan Dosen yang mengajukan kenaikan angka kredit Sasaran : Guru SPP dan Dosen STPP Waktu Pelaksanaan : Februari s.d. November 2012 Pelaksana : Bidang Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.22. Sosialisasi Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian


Tujuan : menyebarluaskan informasi program sertifikasi profesi sektor pertanian kepada para pemangku kepentingan. Output : Tersosialisasikannya program sertifikasi bidang pertanian yang telah dikembangkan oleh Kementerian Pertanian. Mekanisme/Metode : pertemuan dan diskusi

146

Sasaran : Lembaga Pemerintah, Perusahaan bidang pertanian, dan para pemangku kepentingan lainnya Waktu Pelaksanaan : April 2012 Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.23. Pembinaan LSP Sektor Pertanian


Tujuan : Meningkatnya peran LSP Sektor Pertanian dalam proses sertifikasi profesi. Output : LSP Sektor Pertanian sektor pertanian yang kompeten dan terpercaya Mekanisme/Metode : 1) Menyiapkan pedoman, pentunjuk teknis dan bahan lain yang diperlukan dalam rangka kegiatan. 2) Melaksanakan pertemuan dengan berbagai berbagai pihak yang tekait dalam rangka membangun kesepahaman mengenai LSP bidang pertanian yang akan dibentuk. 3) Melakukan kunjungan ke berbagai pihak dalam rangka membangun persepsi manfaat dan pentingnya LSP bidang pertanian yang akan dibentuk. 4) 5) Menginiasi pembentukan LSP bidang pertanian. Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan. Sasaran : LSP sektor pertanian Waktu Pelaksanaan : Februari s.d Mei 2012 Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.24. Pembinaan LDP dan TUK


Tujuan : Meningkatnya peran LDP dan TUK Sektor Pertanian dalam proses diklat dan uji kompetensi SDM pertanian. Output : LDP dan TUK sektor Pertanian sektor pertanian yang kompeten dan terpercaya Mekanisme/Metode : 1) Menyiapkan pedoman, pentunjuk teknis dan bahan lain yang diperlukan dalam rangka pembinaan LDP dan TUK. 2) Melaksanakan pertemuan dengan berbagai berbagai pihak yang tekait dalam rangka membangun kesepahaman mengenai LDP dan TUK sektor pertanian. 3) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan.

Sasaran : LDP dan TUK sektor pertanian seluruh Indonesia Waktu Pelaksanaan : Maret s.d Oktober 2012 Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

147

7.25. Penyempurnaan Pedoman Sertifikasi Profesi Pertanian


Tujuan : Tersusunnya Pedoman Sertifikasi sektor pertanian yang disempurnakan. Output : Pedoman Sertifikasi Bidang Pertanian yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian. Mekanisme/Metode : pertemuan dengan melibatkan unsur-unsur STPP dan eselon 1 lingkup Kementerian Pertanian. Sasaran : SDM pertanian Waktu Pelaksanaan : Maret s.d. Mei 2012 Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.26. Inisiasi Pembentukan LSP Bidang Pertanian


Tujuan : memfasilitasi dan menyiapkan proses pembentukan LSP bidang pertanian. Output : rancangan kelembagaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pertanian. Mekanisme/Metode : Pertemuan antara Badan Pengembangan SDM Pertanian, BNSP, dan Pemangku kepentingan. Sasaran : Profesi bidang pertanian Waktu Pelaksanaan : Februari s.d. Oktober 2011 Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.27. Penjaminan Mutu Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian


Tujuan : Menjamin Mutu Sertifikasi Profesi Penyuluh Pertanian agar sesuai dengan standar yang ditentukan Output : Penyuluh Pertanian Profesi yang kompeten dan kredibel Mekanisme/Metode : 1) Pertemuan yang melibatkan LSP-P1 Penyuluh Pertanian, asesor , LDP dan TUK dalam rangka penjaminan mutu sertifikasi profesi penyuluh pertanian, dan menyusun rencana tindak lanjut penjaminan mutu sertifikasi profesi penyuluh pertanian. 2) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan. Sasaran : LSP-P1 Penyuluh Pertanian, asesor , LDP dan TUK Waktu Pelaksanaan : Juni s.d Agustus 2012 Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

148

7.28. Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian


Tujuan : meningkatkan kualitas pelaksanaan sertifikasi profesi bidang pertanian Output : proses sertifikasi profesi bidang pertanian yang sesuai dengan standard yang ditetapkan Mekanisme/Metode : 1) Pertemuan yang melibatkan berbagai pihak yang terkait dalam rangka koordinasi dan evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi pertanian, dan menyusun rencana tindak lanjut peningkatan kualitas penyelenggaraan sertifikasi profesi pertanian. 2) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan. Sasaran : pemangku kepentingan terkait Waktu Pelaksanaan : April s.d Agustus 2012 Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.29. Koordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan Verifikasi TUK


Tujuan : meningkatkan kualitas pelaksanaan uji kompetensi sektor pertanian Output : proses uji kompetensi sektor pertanian yang sesuai dengan standard yang ditetapkan Mekanisme/Metode : 1) Pertemuan yang melibatkan berbagai pihak yang terkait dalam rangka koordinasi dan evaluasi pelaksanaan sertifikasi profesi pertanian, dan menyusun rencana tindak lanjut peningkatan kualitas penyelenggaraan sertifikasi profesi pertanian. 2) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan. Sasaran : TUK sektor pertanian Waktu Pelaksanaan : Februari s.d Maret Pelaksana : Bidang Standarisasi dan Sertifikasi Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.30. Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian melalui Seed Money


Tujuan : mendorong lulusan SPP untuk membuka usaha di bidang agribisnis melalui bantuan modal kerja usaha bagi Lulusan SPP Output : bertambahnya jumlah lulusan SPP yang membuka usaha di bidang pertanian. Mekanisme/Metode : Dilaksanakan dalam beberapa tahap kegiatan : 1) Sosialisasi kegiatan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian Tahun 2012. 2) Seleksi Administrasi calon penerima dana bantuan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian Tahun 2012.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

149

3) Penetapan penerima Dana Bantuan Modal Kerja Usaha Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian Tahun 2012 bagi lulusan SPP sesuai dengan pedoman dan proposal pengajuan (jumlah bantuan). 4) Pencairan Dana Bantuan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian tentang Penetapan Penerima Bantuan Modal Kerja Usaha dan Fasilitasi bagi SPP untuk Pendampingan serta Surat Perintah Pembayaran Pembayaran pada bulan Oktober. 5) Monitoring dan Evaluasi kegiatan pemberian modal usaha bagi lulusan SPP 6) Pembuatan Profil penerima Bantuan kegiatan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian Tahun 2012. 7) Pembuatan laporan kegiatan Sasaran : alumni siswa SPP Waktu pelaksanaan : Maret s.d. Desember 2011 Pelaksana : Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.31. Pengawalan Pengembangan SMK-SPP RSBI


Tujuan : meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan menengah pertanian di SMK-SPP RSBI Output : meningkatnya kualitas kelembagaan SMK-SPP RSBI Mekanisme/Metode : 1) Pelaksanaan pengawalan dan pembinaan. 2) Pelaksanaan pertemuan evaluasi. 3) Fasilitasi akreditasi SMK SPP RSBI. 4) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan. Sasaran : SMK-SPP RSBI Waktu Pelaksanaan : Januari s.d September 2012 Pelaksana : Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.32. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian
Tujuan : 1) Membangun sistem data base pendidikan pertanian Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi SDM Pertanian. 2) Meningkatkan kemampuan staf Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian dalam pengelolaan data base. Output : 1) Tersedianya system data base pendidikan pertanian Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertfikasi Profesi Pertanian.

150

2) Meningkatnya kemampuan staf Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertfikasi Profesi Pertanian dalam pengelolaan data base. Mekanisme/Metode : 1) Pertemuan dalam rangka penyusunan SOP dan penentuan jenis data yang akan dimasukan dalam data base 2) Perancangan system data base 3) Pengadaan server, printer dan scanner 4) Pelatihan pengelola data base 5) Inputing data dan pengelolaan data base Sasaran : Meningkatkan akurasi dan kecepatan penyediaan data pendidikan pertanian yang meliputi : data Peserta didik, data Ketenagaan, data Kelembagaan pendidikan pertanian dan data Admistrasi Pusat Pendidikan, Standarisasi dan Sertifikasi Profesi SDM Pertanian Waktu Pelaksanaan : Juni s.d Juli 2012 Pelaksana : Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

7.33. Pengadaan Alat Multimedia


Tujuan : meningkatkan kecepatan pemrosesan, pengolahan data dan informasi pendidikan, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian. Output : tersedianya perangkat multimedia untuk mendukung pemrosesan dan pengolahan data. Mekanisme/Metode : 1) Pertemuan dalam rangka identifikasi kebutuhan peralatan yang dibutuhkan. Pertemuan ini dihadiri oleh pejabat stuktural dan tim teknis lingkup Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian serta Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Pada pertemuan ini peserta mengidentifikasi dan mengemukakan jenis peralatan dan singkronisasi sistem yang diperlukan oleh masingmasing bidang/sub bidang. Untuk selanjutnya merancang jenis pengadaan barang dan Jasa sesuai dengan kebutuhan. 2) Survey peserta lelang dan calon pemenang lelang. 3) Tahap Pelaksanaan yang meliputi :Pengumuman Lelang & Anwizing, pengadaan Lelang Barang dan Jasa, serah Terima Barang dan pihak pengada kepada panitia lelang serta serah Terima Barang kepada Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian. 4) Penyusunan laporan kegiatan Sasaran: pegawai lingkup Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian Waktu Pelaksanaan : Januari s.d Juni 2012 Pelaksana : Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

151

8.

Generasi Muda Pertanian yang Mengikuti Pendidikan Menengah

8.1. Pemberian Bantuan Praktik Siswa Program Studi Kesehatan Hewan, Penyuluhan Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Tanaman Pangan Dan Hortikultura
Tujuan : memfasilitasi siswa SMK - SPP dalam proses pembelajaran melalui bantuan praktik siswa SMK SPP. Output : terfasilitasinya proses pembelajaran siswa SMK SPP. Mekanisme/Metode : 1) Sosialisasi pedoman teknis pemberian bantuan praktik siswa SMK SPP. 2) Pengumpulan proposal dari SPP penerima bantuan 3) Verifikasi proposal dan penyiapan SK penetapan bantuan sosial praktek siswa. 4) Proses pencairan dana 5) Monitoring dan evaluasi pemanfaatan bantuan praktik siswa SMK SPP. Waktu Pelaksanaan : Februari Maret dan September - Oktober 2012 Pelaksana : Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

8.2. Fasilitasi Program Pertukaran Siswa SMK-SPP ke Luar Negeri


Tujuan: Meningkatkan kualitas dan kompetensi siswa SMK-SPP melalui program pertukaran siswa ke luar negeri Output: Terfasilitasinya 10 orang siswa SMK-SPP mengikuti program pertukaran siswa ke luar negeri Mekanisme/ Metode: 1) Pembentukan tim kerja untuk menyeleksi dan penetapan calon program pertukaran siswa SPP ke Luar negeri berkoordinasi dengan SMK-SPP 2) Penyiapan dan pengurusan dokumen calon peserta program yang akan dikirim 3) Pelepasan keberangkatan calon peserta program 4) Penyusunan laporan Sasaran: 10 orang Siswa SMK-SPP. Waktu Pelaksanaan: Maret s.d. Juni 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

8.3. Fasilitasi PKU Siswa SMK-SPP di Bidang Perkebunan Kelapa Sawit


Tujuan: meningkatkan kompetensi siswa SMK-SPP melalui program magang/ PKU di perusahaan perkebunan sawit.

152

Output: 808 siswa SMK-SPP mengikuti program magang/ PKU di perusahaan perkebunan sawit. Mekanisme/ Metode: 1) Berkoordinasi dengan SMK-SPP untuk menyiapkan siswa yang akan mengikuti magang/ PKU di perusahaan perkebunan sawit. 2) SMK-SPP menjalin kerjasama dengan perusahaan perkebunan sawit terkait dengan pelaksanaan magang/PKU 3) SMK-SPP yang akan menyertakan siswanya untuk mengikuti program magang/PKU, mengajukan usulan fasilitasi magang/PKU siswa ke Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian 4) Pusat c.q. Bidang Program dan Kerjasama melakukan verifikasi data calon peserta dan kesiapan perusahaan perkebunan kelapa sawit untuk menerima peserta magang. 5) Pusat c.q Bidang Program dan Kerjasama menyalurkan bantuan dana magang/PKU siswa SMK-SPP 6) Pengawalan dan Evaluasi pelaksanaan program magang/PKU siswa SMK-SPP 7) Penyusunan Laporan Kegiatan Sasaran: 808 orang siswa SMK-SPP di seluruh Indonesia. Waktu Pelaksanaan: Juli s.d Desember 2011 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

8.4. Bimbingan Teknis Siswa SMK-SPP di Bidang Peternakan


Tujuan: meningkatkan kompetensi siswa SMK-SPP Program Studi Peternakan Dan Kesehatan Hewan melalui Bimbingan Teknis Bidang Peternakan Output: meningkatnya kompetensi 60 orang siswa SMK-SPP bidang peternakan Mekanisme/ Metode: Dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu: 1) Pusat c.q. Bidang Program dan Kerjasama, mensosialisasikan kegiatan peningkatan kompetensi Siswa SMK-SPP melalui Bimbingan Teknis Bidang Peternakan. 2) Siswa SMK-SPP yang akan mengikuti Bimbingan Teknis Bidang Peternakan diseleksi sesuai dengan Pedoman Teknis Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Melalui Program Praktik Kerja Usaha Bidang Peternakan. 3) Pusat menjalin kerjasama dengan Lembaga yang memiliki kompetensi dalam Bimbingan Teknis bidang peternakan.Terkait dengan pelaksanaan peternakan bagi Siswa SMK-SPP 4) Penyelenggaran pelaksanaan Bimbingan Teknis bidang peternakan bagi Siswa SMK-SPP bekerjasama dengan Instansi yang kompeten.Proses dan Metode Bimbingan Teknis mengacu kepada Pedoman Teknis Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Pertanian Pembangunan (SPP) Melalui Program Praktik Kerja Usaha Bidang Peternakan. 5) Penyusunan laporan kegiatan Bimbingan Teknis bidang

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

153

Sasaran/ peserta: 60 orang Siswa SPP jurusan peternakan dan kesehatan hewan Waktu Pelaksanaan: Mei s.d. Agustus 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bidang Program dan Kerjasama Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

8.5. Perumusan Metodologi Pembelajaran Bidang Produktif di SMKSPP


Tujuan : merumuskan metodologi pembelajaran bidang produktif di SMK-SPP Output : metodologi pembelajaran bidang produktif di SMK-SPP Mekanisme/Metode : 1) Penyiapan bahan pertemuan Perumusan metodologi pembelajaan di SMK-SPP. 2) Pertemuan perumusan Metodologi Pembelajaran Bidang Produktif di SMK-SPP. 3) Penyusunan laporan terkait dengan pelaksanaan kegiatan. Sasaran : SMK-SPP Waktu Pelaksanaan : Februari s.d Mei 2012 Pelaksana : Bidang Pendidikan Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

8.6. Pengembangan Karya Teknologi Inovasi Siswa SMK-SPP


Tujuan : Meningkatkan wawasan siswa SPP untuk mewujudkan minat dan bakatnya dalam bidang pertanian. Output : Karya Teknologi Inovasi Teknologi Siswa SMK-SPP. Mekanisme/Metode : Dilaksanakan dalam beberapa tahap kegiatan : 1. Sosialiasi penyelenggaraan lomba Karya Inovasi Siswa SMK-SPP 2. Penerimaan Karya Inovasi oleh Panitia 3. Penilaian Karya Ilmiah Inovasi Siswa SMK-SPP oleh Tim Juri 4. Penetapan Pemenang Sasaran : Siswa SMK-SPP seluruh Indonesia. Waktu Pelaksanaan : April s.d. Agustus 2011 Pelaksana : Bidang Pendidikan, Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian

154

VI.

DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA

1.

Perencanaan Program dan Anggaran

1.1. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan PPSDMP


Tujuan: Mengevaluasi kegiatan pengembangan SDM pertanian tahun 2011 dan mengarahkan pelaksanaan kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian tahun 2012. Output: 1) Perbaikan pelaksanaan kegiatan tahun 2012 2) Kesatuan pemahaman dan tindakan dalam pelaksanaan kegiatan dan anggaran oleh 130 satker. Mekanisme/Metode: Pertemuan Sasaran: 130 Satker pelaksana kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian Waktu Pelaksanaan: Januari/Februari 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

1.2. Pengawalan Kegiatan TA. 2012 dan Penyiapan Anggaran TA. 2013
Tujuan: 1) Melakukan pengawalan serta penyesuaian dokumen kegiatan dan anggaran TA. 2012; 2) Melakukan identifikasi dan koordinasi kegiatan Badan PPSDMP TA. 2013; 3) Menyusun garis besar usulan kegiatan dan anggaran TA. 2013 dan menyelesaikan usulan revisi POK, DIPA TA 2012 lingkup Badan PPSDMP. Output: 1) Dokumen Revisi POK dan DIPA TA. 2012; 2) Bahan Usulan Kegiatan dan Anggaran TA. 2013; Mekanisme/Metode: 1) Rapatrapat koordinasi 2) Pertemuan penyusunan dokumen Sasaran: 130 Satker pelaksana kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

155

1.3. Penyusunan SBK TA. 2013


Tujuan: Menyusun standar biaya sebagai bahan acuan dalam penyusunan dokumen anggaran agar dapat tercapai kegiatan yang efektif, efisien dan akuntabel. Output: Dokumen Standart Biaya Masukan (SBM) TA. 2013 Mekanisme/Metode: 1) Workshop; 2) Pengolahan data dan Penelaahan SBM. Sasaran: SBM kegiatan pelatihan dan pendidikan TA. 2013 Waktu Pelaksanaan: Maret/April 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

1.4. Penyusunan RKA-K/L Pagu Anggaran TA. 2013


Tujuan: Menyusun rancangan kegiatan dan anggaran untuk 130 satker dalam format Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) yang dilengkapi dengan data dukung berupa : Kerangka Acuan Kerja (KAK), Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), dan data dukung lain yang dibutuhkan. Output: 1) Dokumen RKA-K/L Pagu Anggaran TA. 2013; 2) Dokumen KAK, RAB, dan data dukung lainnya. Mekanisme/Metode: 1) Workshop; 2) Pengolahan data; 3) Penelaahan; Sasaran: 130 Satker pelaksana kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian. Waktu Pelaksanaan: Juli 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

1.5. Penyusunan RKA-K/L Pagu Alokasi Anggaran TA. 2013


Tujuan: 1) Menyelesaikan Rencana Kerja Anggaran (RKA) untuk 130 satker dalam format Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) yang dilengkapi dengan data dukung berupa : Kerangka Acuan Kerja (KAK), Rencana Anggaran dan Biaya (RAB), dan data dukung lain yang dibutuhkan; 2) Menyiapkan konsep Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

156

Output: 1) Dokumen RKA-KL Alokasi anggaran TA. 2013; 2) Dokumen KAK, RAB, dan data dukung lainnya; 3) Dokumen DIPA TA. 2013. Mekanisme/Metode: 1) Workshop; 2) Pengolahan data; 3) Penelaahan; 4) Validasi. Sasaran: 130 Satker pelaksana kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian. Waktu Pelaksanaan: November s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

1.6. Penyusunan Perencanaan Program Badan PPSDMP Tahun 2013


Tujuan: Penyempurnaan kebijakan pengembangan SDM perlu dijabarkan ke arah yang lebih operasional, terstruktur, terintegrasi dan berbasiskan pada tugas dan fungsi masing-masing Instansi Pelaksana Pengembangan SDM Pertanian baik Pusat maupun Daerah. Output: 1) Nota Keuangan dan RAPBN BPP SDMP Tahun 2013; 2) Review Rencana Strategis BPPSDMP Tahun 2010 - 2014; 3) Dokumen kebutuhan untuk perencanaan Program dan Kegiatan 2013; 4) Pedoman Pelaksanaan kegiatan Lingkup BPPSDMP Tahun 2013; 5) RKP; 6) Renja K/L Pagu Indikatif. Mekanisme/Metode: 1. Pertemuan; 2. Kunjungan Lapangan; 3. Diskusi dan penyusunan laporan. Sasaran: Satuan kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Waktu Pelaksanaan: 1) Persiapan dan pengumpulan bahan : Januari 2012; 2) Pelaksanaan : Januari s.d Desember 2012; 3) Penyusunan Laporan : Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

157

1.7. Sinkronisasi Program Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian


Tujuan: 1) Menyempurnakan mekanisme perencanaan program dan keuangan serta langkah-langkah operasionalnya. 2) Menyempurnakan kebijakan pengembangan SDM perlu dijabarkan kearah yang lebih operasional, terstruktur, terintegrasi dan berbasiskan pada tugas dan fungsi masing-masing instansi pelaksana pengembangan SDM pertanian baik pusat maupun daerah. Output: Rumusan tindak lanjut pemantapan program dan kegiatan yang harus ditindaklanjuti satker Mekanisme/Metode: Pertemuan, diskusi grup, perumusan dan pengembangan SDM pertanian Sasaran: Satuan kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Waktu Pelaksanaan: April s/d mei 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

1.8. Apresiasi Program Kerjasama Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian


Tujuan: 1) Mensosialisasikan program-program kerjasama penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian 2) Mengembangkan koordinasi antara BPPSDMP dengan UPT serta Instansi/Lembaga terkait lainnya. Output: 1) Tersosialisasinya program-program kerjasama penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian 2) Tercapainya koordinasi antara BPPSDMP dengan UPT serta Instansi/Lembaga terkait lainnya. Mekanisme/Metode: Pertemuan, diskusi dan penyusunan laporan Sasaran: Satuan kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Waktu Pelaksanaan: Juli dan Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

158

1.9. Penyusunan Perencanaan Program Kerjasama


Tujuan: Mengembangkan kapasitas SDM Pertanian melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan, pelatihan, pendidikan, dan pembentukan karakter (capacity building);. Output: 1) Dokumen Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian; 2) Buku Biru Kerjasama Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian; 3) Database Kerjasama Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian;. Mekanisme/Metode: 1) Rapatrapat koordinasi; 2) Pertemuan penyusunan dokumen. Sasaran: 130 Satker pelaksana kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian. Waktu Pelaksanaan: 1) Perencanaan Program : Januari s.d Maret 2012; 2) Perencanaan Kerjasama : Januari s.d Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

1.10. Optimalisasi Peluang Kerjasama Luar Negeri


Tujuan: Meningkatkan hubungan kerjasama, menjaga komitmen, meningkatkan wawasan dan pengetahuan, bertukar informasi dan pembelajaran serta memanfaatkan peluang-peluang kerjasama dalam rangka memperkuat dan menyempurnakan sistim perencanaan program dan kerjasama. Output: Teroptimalisasinya peluang kerjasama luar negeri Mekanisme/Metode: 1) Pertemuan; 2) Diskusi; 3) Tinjauan lapangan dan penyusunan laporan. Sasaran: Satuan kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Waktu Pelaksanaan: Januari Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

1.11. Pengembangan Teknologi Informasi


Tujuan: 1) Mengkoordinir pengembangan website lingkup Badan PPSDMP 2) Mengkoordinir perawatan website lingkup Badan PPSDMP

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

159

3) Mengkoordinir perawatan jaringan teknologi informasi kantor pusat 4) Mengkoordinir proses up-load materi website dari unit kerja kantor pusat. Output: 1) Website dan jaringan teknologi informasi lingkup Badan PPSDMP; 2) Data dan Informasi berbasis website Badan PPSDMP Mekanisme/Metode: 1) Rapat dan workshop 2) Bimbingan ke UPT lingkup Badan PPSDMP. Sasaran: Kantor pusat dan 20 UPT lingkup Badan PPSDMP serta lembaga/unit kerja lain binaan Badan PPSDMP Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

1.12. Koordinasi dan Bimbingan Pengelolaan Data


Tujuan: 1) Menyediakan data lingkup Badan PPSDMP yang akurat dan mutakhir 2) Melaksanakan bimbingan pengelolaan data dan informasi di 20 UPT lingkup Badan PPSDMP Output: Data yang akurat dan mutakhir, tersaji dalam format buku BPPSDMP dalam angka Tahun (n-1) dan buku saku serta tampilan di website Mekanisme/Metode: 1) Rapat dan pertemuan 2) Bimbingan pengelolaan data dan informasi di UPT 3) Pengumpulan dan validasi data Badan PPSDMP 4) Pengolahan dan penyajian data Badan PPSDMP Sasaran: Kantor pusat dan 20 UPT lingkup Badan PPSDMP Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

1.13. Penyediaan Data Statistik SDM Pertanian


Tujuan: Menyediakan data tenaga kerja pertanian (petani) per tahun Output: 1) Data ketenagakerjaan pertanian (petani) yang menjadi bahan buku statistik Kementerian Pertanian dan data dalam website Badan PPSDMP; 2) Buku statistik ketenagakerjaan sektor pertanian (petani) 6 seri; 3) Buku saku data ketenagakerjaan sektor pertanian Tahun (n-1) Mekanisme/Metode: 1) Pengadaan raw data dari BPS 160

2) Pengolahan raw-data dan penyajian data; 3) Up load data di website Badan PPSDMP 4) Pencetakan buku dan deseminasi data Sasaran: Data tenaga kerja/ petani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternak Waktu Pelaksanaan: Maret s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Perencanaan, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

1.14. Pembangunan Sistem Database BPPSDMP yang terintegrasi


Tujuan: Mengintegrasikan Data lingkup BPPSDMP Output: Terintegrasikannya Data lingkup BPPSDMP Mekanisme/Metode: 1) Rapat-rapat 2) Pembangunan data yang terintegrasi 3) Pengintegrasian data-data Sasaran: Data lingkup BPPSDMP Waktu Pelaksanaan: Mei s.d Oktober 2012 Penanggung Jawab: Bagian Perencanaan, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

2.

Pengelolaan Keuangan, Pengelolaan BMN

Akuntansi,

Verifikasi

dan

2.1. Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan


Tujuan: Menyusun laporan keuangan dan neraca tahun 2011 dan semester I 2012 Badan PPSDMP Output: Laporan Keuangan dan neraca Tahun 2011 dan semester 1 tahun 2012, Badan PPSDMP Mekanisme/Metode: Workshop Sasaran: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP Waktu Pelaksanaan: Januari dan Juli 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.2. Rekonsiliasi Laporan Keuangan


Tujuan: Melakukan rekonsiliasi atau pencocokan laporan keuangan yang dikirim oleh masing-masing satker lingkup Badan PPSDMP.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

161

Output:

Laporan

rekonsiliasi

realisasi

anggaran

(SAK,SIMAK

BMN)

dan

SIMAK

Perbendaharaan) Mekanisme/Metode: Pertemuan, Konsinyasi dan Konsultasi Sasaran: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.3. Peningkatan Dukungan Teknis Pengelolaan Akuntansi dan Verifikasi


Tujuan: 1) Meningkatkan kinerja petugas akuntansi dan verifikasi 2) Mengembangkan pemahaman petugas akuntansi dan verifikasi tentang peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan pelaksanakan tugas dan fungsinya. Output: 1) Dokumen Rencana Kerja dan Tindak Lanjut Peningkatan Dukungan Teknis Pengelolaan Akuntansi Dan Verifikasi 2) Kesamaan persepsi dan tindakan dalam pelaksanakan tugas dan fungsi akuntansi dan verifikasi. Mekanisme/Metode: Pembinaan lapangan Sasaran: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP Waktu Pelaksanaan: Januari, Juni dan Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.4. Peningkatan Kualitas Data Dasar (Data Base) Pengelolaan Perbendaharaan (SIMAK, SPP, SPM, LPJ, Forecast Satker dan GPP)
Tujuan: Menyusun dan Menata data dasar pengelolaan perbendaharaan (SIMAK, SPP, SPM, LPJ, Forecast satker, dan GPP). Output: Data Dasar (Data Base) Pengelolaan Perbendaharaan. Mekanisme/Metode: Workshop Sasaran: 21 Satker Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

162

2.5. Apresiasi dan Sinkronisasi Pengelolaan Perbendaharaan


Tujuan: Mensinkronkan pemahaman tentang aturan perbendaharaan pada satker lingkup Badan PPSDMP. Output: Peningkatan pemahaman aturan perbendaharaan dan kesamaan tindakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi perbendaharaan. Mekanisme/Metode: Rapat-rapat pertemuan. Sasaran: 21 Satker Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP Waktu Pelaksanaan: Maret 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.6. Peningkatan Pengelolaan dan Dukungan Teknis Perbendaharaan


Tujuan: Melakukan bimbingan dan pembinaan langsung untuk peningkatan kualitas pengelolaan perbendaharaan. Output: Peningkatan sistem, mekanisme dan tata kelola perbendaharaan. Mekanisme/Metode: Pembinaan ke daerah. Sasaran: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.7. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)


Tujuan: Melakukan pembinaan dan bimbingan langsung intensifikasi dan ekstensifikasi PNBP di lingkup Badan PPSDMP. Output: Laporan dan proposal realisasi target dan realisasi PNBP. Mekanisme/Metode: Pembinaan ke UPT Sasaran: 20 Satker UPT lingkup Badan PPSDMP. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

163

2.8. Peningkatan Kualitas (Forecasting Satker)


Tujuan:

Laporan

Rencana

Kebutuhan

Dana

Melakukan pembinaan dan bimbingan langsung intensifikasi dan ekstensifikasi PNBP di lingkup Badan PPSDMP Output: Peningkatan laporan rencana kebutuhan dana satker Mekanisme/Metode: Pembinaan ke UPT Sasaran: 20 Satker UPT lingkup Badan PPSDMP. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d September 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.9. Peningkatan Kualitas Laporan Barang Milik Negara (BMN)


Tujuan: Menyusun Laporan BMN lingkup Badan PPSDMP semester II tahun 2011 dan semester I tahun 2012 Output: Laporan BMN semester II tahun 2011 dan semester I tahun 2012 Mekanisme/Metode: Workshop Sasaran: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP Waktu Pelaksanaan: Januari dan Juli 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.10. Penyelenggaraan Pengadaan Barang dan Jasa


Tujuan: Menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa lingkup Badan PPSDMP. Output: Barang dan Jasa. Mekanisme/Metode: Rapat, Pengumuman, Pelelangan, Evaluasi Sasaran: Barang dan Jasa Kantor Pusat Badan PPSDMP Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Oktober 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.11. Peningkatan Kualitas Inventarisasi dan Penilaian BMN


Tujuan: Meningkatkan kualitas pengelolahaan Barang Milik Negara pada satker Badan Penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian Output: Dokumen penilaian asset Mekanisme/Metode: Rapat/ pertemuan dan Penyusunan dokumen Sasaran: 21 Satker Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP. 164

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.12. Pelaksanaan Proses Penghapusan/Hibah BMN


Tujuan: Meningkatkan tertib administrasi pengelolaan BMN satker lingkup Badan PPSDMP Output: Dokumen penghapusan/hibah Mekanisme/Metode: Kunjungan ke satker dan penyusunan dokumen Sasaran: Satker lingkup Badan PPSDMP di 13 Propinsi 274 Kabupaten Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.13. Peningkatan Dukungan Teknis Pengelolaan BMN


Tujuan: Memberikan dukungan teknis dalam pelaksanaan pengelolaan BMN baik aspek

perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan oleh Satker lingkup Badan PPSDMP Output: Peningkatan sistem dan mekanisme serta tatakelola pengelolaan Barang milik Negara. Mekanisme/Metode: Kunjungan ke satker dan Penyusunan dokumen Sasaran: Satker lingkup Badan PPSDMP di 33 Propinsi Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

2.14. Forum Komunikasi Pengelola Keuangan dan Perlengkapan


Tujuan: Menyamakan persepsi, membangun komunikasi dan koordinasi yang sinergis dalam aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, serta pelaporan agar pengelolaan anggaran oleh Satker lingkup Badan PPSDMP berjalan tertib, baik, efektif, dan akuntabel. Output: Kesepahaman dan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan Mekanisme/Metode: Rapat/ pertemuan. Sasaran: 21 Satker Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP. Waktu Pelaksanaan: April 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

165

2.15. Peningkatan Koordinasi dan Konsultasi Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan


Tujuan: Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan perlengkapan bagi pengelola keuangan dan perlengkapan bagi Satker lingkup Badan PPSDMP Output: Kesepahaman dan rencana tindak lanjut untuk meningkatan kualitas pengelolaan keuangan dan perlengkapan oleh Satker lingkup Badan PPSDMP Mekanisme/Metode: Pembinaan ke daerah. Sasaran: 33 Propinsi Satker lingkup Badan PPSDMP. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.

Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan

3.1. Pembinaan Pengelolaan dan Penyusunan Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi.


Tujuan 1) Memberi keyakinan yang memadai bahwa penyelenggaraan kegiatan di Badan PPSDMP dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien, melaporkan keuangan negara secara andal, mengamankan aset perundangan. 2) memantau proses dan kemajuan pelaksanaan sekaligus mendapatkan data dan informasi yang akurat tentang kemajuan yang telah dicapai dari setiap kegiatan: 3) melaksanakan penilaian dan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan agar berjalan lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. 4) mengantisipasi secara dini terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi sehingga dapat segera dicari solusinya. 5) menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang disesuaikan dengan rencana, pedoman yang ditetapkan, dan penggunaan input sesuai dengan keperluan serta dilaksanakan sesuai jadwal, sehingga tujuan dan sasaran dapat tercapai 6) mendapatkan masukan informasi bagi perumusan perencanaan dalam menyusun rancangan pengembangan kegiatan tahap berikutnya. Output: 1) Meningkatnya kinerja, transparansi, akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, dan pengamanan aset negara di lingkup Badan PPSDMP sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku 2) Informasi perkembangan realisasi penyerapan dana, pencapaian target keluaran (output), dan kendala yang dihadapi. 3) Terukurnya pencapaian kinerja 4) Informasi tentang output, outcome dan keberhasilan program dan kegiatan; negara, dan mendorong ketaatan terhadap peraturan

166

5) Gambaran potensi pengembangan; dan 6) Permasalahan yang dihadapi, solusi yang dilakukan dan rekomendasi perbaikan di masa mendatang Mekanisme /Metode: 1) Penyusunan rencana tahunan kegiatan pengendalian, monev pelaksanaan program Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, melalui desk analisis terhadap (a) program/rencana kegiatan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, (b) anggaran monev yang tersedia, (c) ketersediaan dan kesiapan SDM dan (d) sarana prasarana lainnya. 2) Penyusunan Juklak Pengendalian, Monev: (1) Identifikasi dan analisis kriteria pengendalian, monitoring dan evaluasi; (2) Pembahasan rancangan juklak; (3) Pengumpulan bahan juklak; (4) Penyusunan draft juklak; (5) Pembahasan draft juklak; (6) Revisi juklak. 3) Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi Program: (1) Persiapan (koordinasi, penyusunan proposal; perumusan indikator, penyusunan instrumen, lokakarya persiapan pelaksanaan, dan pre-test); (2) Pelaksanaan (pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, serta lokakarya hasil); dan (3) Pelaporan (penyusunan, pembahasan, penggandaan, dan penyampaian laporan). 4) Pengelolaan Data Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi: (1) Pengumpulan bahan; (2) Entry dan pengolahan data; (3) Verifikasi data; (4) Analisis data; (5) Penyusunan laporan; (6) Penyampaian laporan. 5) Konsolidasi, workshop dan forum-forum pengendalian, monitoring dan evaluasi 6) Koordinasi, pembinaan dan supervisi pengendalian, monitoring dan evaluasi. Berbagai upaya diatas, diintegrasikan kedalam sub-komponen kegiatan sebagai berikut: 1) Workshop Simonev 2) Peningkatan Efektivitas monitoring dan evaluasi program 3) Konsolidasi Sistem Pengendalian Internal (SPI) 4) Forum SPI lingkup Badan 5) Koordinasi monev Sasaran/ Target group: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP Waktu Pelaksanaan: Januari s.d. Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.2. Workshop Simonev


Tujuan: Tersosialisasinya aplikasi Simonev keseluruh UPT lingkup Badan PPSDMP serta teraplikasikannya Simonev diseluruh Satker lingkup Badan PPSDMP Output: Terbentuknya kesamaan persepsi terhadap aturan yang tertuang dalam pedoman yang mengatur monitoring dan evaluasi di antara unit kerja lingkup dan binaan Badan PPSDMP Tersosialisasinya informasi dan metode mengenai sistem Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan kepada seluruh unit kerja lingkup Badan PPSDMP Terbangunnya komitmen seluruh unit kerja lingkup Badan PPSDMP untuk melaksanakan sesuai dengan aturan yang tertuang dalam pedoman sistem Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

167

Metode: ceramah, diskusi dan latihan Sasaran/ Target: seluruh UPT dan Satker Dekonsentrasi lingkup Badan PPSDMP Waktu: April 2012 Penyelenggara/Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.3. Peningkatan Efektivitas Monitoring Dan Evaluasi Program


Tujuan: 1) Memantau proses dan kemajuan pelaksanaan sekaligus mendapatkan data dan informasi yang akurat tentang kemajuan yang telah dicapai dari setiap kegiatan di setiap Satker lingkup Badan PPSDMP: 2) Melaksanakan penilaian dan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan agar berjalan lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. 3) Mengantisipasi secara dini terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi sehingga dapat segera dicari solusinya. 4) Menilai efektivitas, efisiensi, manfaat, serta keberlanjutan program dan kegiatan 5) Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program dan kegiatan di lapangan; 6) Merumuskan masukan-masukan untuk penyempurnaan program dan kegiatan ke depan; Output 1) Data dan informasi yang akurat tentang kemajuan yang telah dicapai dari setiap kegiatan di setiap Satker lingkup Badan PPSDMP: 2) Hasil penilaian dan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan agar berjalan lebih efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. 3) Tindakan antisipatif terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi sehingga dapat segera dicari solusinya. 4) Informasi tentang efektivitas, efisiensi, manfaat, serta keberlanjutan program dan kegiatan 5) Rumusan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program dan kegiatan di lapangan; 6) Rumusan masukan-masukan untuk penyempurnaan program dan kegiatan ke depan; Mekanisme/Metode 1) Studi dokumen dan survey ke lapangan 2) Desk analisis 3) Penyusunan Juklak Monev: 4) Monitoring dan Evaluasi Program: (1) Persiapan (koordinasi, penyusunan proposal; perumusan indikator, penyusunan instrumen, lokakarya persiapan pelaksanaan, dan pretest); (2) Pelaksanaan (pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, serta lokakarya hasil); dan (3) Pelaporan (penyusunan, pembahasan, penggandaan, dan penyampaian laporan). 5) Pengelolaan Data Evaluasi: (1) Pengumpulan bahan; (2) Entry dan pengolahan data; (3) Verifikasi data; (4) Analisis data; (5) Penyusunan laporan; (6) Penyampaian laporan. Sasaran: 130 Satker lingkup Badan PPSDMP Waktu : Maret s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP 168

3.4. Konsolidasi Sistem Pengendalian Internal (SPI)


Tujuan: 1) Membina pelaksanaan SPI di UPT lingkup Badan PPSDMP 2) Memantau dan melaksanakan supervisi proses dan kemajuan pelaksanaan SPI di UPT lingkup Badan PPSDMP 3) Mengkonsolidasikan kegiatan SPI di Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP 4) Mengidentifikasi kendala/masalah secara dini dan melakukan pengendalian 5) Bahan usulan untuk penyempurnaan pelaksanaan kegiatan tahun mendatang 6) Kesamaan persepsi dalam pelaksanaan SPI di UPT lingkup Badan PPSDMP 7) Informasi tentang proses dan kemajuan pelaksanaan SPI di UPT lingkup Badan PPSDMP 8) konsolidasi dan sinkronisasi kegiatan SPI di Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP Mekanisme/Metode 1) 2) 3) Documental study, Survey observasi, Workshop,

Sasaran: Kantor pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP Waktu: Februari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.5. Forum SPI Lingkup Badan PPSDMP


Tujuan 1) Mereviu pelaksanaan kegiatan SPI di seluruh UPT lingkup BPSDMP 2) Mengidentifikasi kendala/masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan SPI 3) Merumuskan langkah tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja dimasa yang akan datang. Output 1) Gambaran tentang pelaksanaan kegiatan SPI di seluruh UPT lingkup BPSDMP 2) Rumusan kendala/masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan SPI 3) Rumusan langkah tindak lanjut untuk memperbaiki kinerja dimasa yang akan datang. Mekanisme/Metode 1) Penyajian laporan kegiatan SPI didaerah 2) Diskusi Kelompok Terfokus 3) Lokakarya Sasaran: UPT Pusat lingkup Badan PPSDMP Waktu: Juni 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

169

3.6. Penyusunan LAKIP Sekretariat Badan dan LAKIP Badan PPSDMP


Tujuan 1) Memperoleh informasi tentang kinerja pelaksanaan kegiatan Sekretariat dan Satuan Kerja (Satker)/unit kerja PSDMP; 2) Meningkatkan kemampuan aparat dalam penyusunan LAKIP melalui pembinaan. 3) Penyusunan LAKIP Output 1) Informasi tentang kinerja pelaksanaan kegiatan Sekretariat dan Satuan Kerja (Satker)/unit kerja lingkup Badan PSDMP Tahun 2011 sebagai bahan LAKIP Badan PPSDMP 2) Peningkatan kemampuan aparat dalam penyusunan LAKIP melalui pembinaan. 3) Dokumen LAKIP Mekanisme /Metode 1) Pertemuan, 2) Diskusi, 3) Pembinaan, 4) Penyusunan laporan, Sasaran: Kantor Pusat dan UPT lingkup Badan PPSDMP Waktu: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP lingkup Badan PSDMP Tahun 2011 sebagai bahan LAKIP Badan

3.7. Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pemeriksaan


Tujuan 1) Mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan tanggapan dan tindak lanjut hasil pengawasan dari seluruh Satuan Kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. 2) Menindaklanjuti laporan hasil pengawasan (LHP) baik secara korespondensi maupun kunjungan lapangan. 3) Mengolah serta menyajikan data dan informasi mengenai tanggapan dan tindak lanjut penyelesaian hasil pengawasan dalam bentuk laporan dan bentuk-bentuk lainnya. 4) Menyelenggarakan dan menghadiri pertemuan konsultasi dengan lembaga auditor untuk menindaklanjuti kasus-kasus kerugian negara di lingkup Badan PPSDMP; menyusun rencana tindak lanjut penyelesaian kasus-kasus kerugian negara di lingkup BadanP PSDMP dan menyamakan data temuan hasil pemeriksaan yang dimiliki Badan PPSDMP dengan lembaga auditor (BPK, BPKP dan Itjen Kemtan). Output 1) Data dan informasi yang berhubungan dengan tanggapan dan tindak lanjut hasil pengawasan dari seluruh Satuan Kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. 2) Tindaklanjut hasil pengawasan (LHP) baik secara korespondensi maupun kunjungan lapangan. 170

3) Laporan mengenai tanggapan dan tindak lanjut penyelesaian hasil pengawasan 4) Terselenggaranya pertemuan konsultasi dengan lembaga auditor untuk menindaklanjuti kasus-kasus kerugian negara di lingkup Badan PPSDMP; menyusun rencana tindak lanjut penyelesaian kasus-kasus kerugian negara di lingkup Badan PPSDMP dan menyamakan data temuan hasil pemeriksaan yang dimiliki Badan PPSDMP dengan lembaga auditor (BPK, BPKP dan Itjen Kemtan). Mekanisme /Metode 1) Persiapan, 2) analisa pengolahan data, 3) koordinasi/konsultasi, 4) pemutahiran data, dan kunjungan lapang dalam rangka tindak lanjut LHP Sasaran: Satker lingkup Badan PPSDMP Waktu: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.8. Penyusunan Laporan Badan PPSDMP.


Tujuan Menyusun berbagai bentuk laporan yang akan disampaikan kepada berbagai kepentingan, serta pembinaan penyusunan laporan di satker/unit kerja lingkup Badan PSDMP Output 1) Laporan Rapim Kementerian Pertanian 2) Laporan Rapim Badan PPSDMP 3) Laporan Raker/RDP DPR RI 4) Laporan Bulanan Sekretariat 5) Laporan Bulanan Badan PPSDMP 6) Laporan Bulanan kegiatan Kepala Badan PPSDMP Mekanisme /Metode 1) Persiapan, 2) Pertemuan, 3) Diskusi, 4) Penyusunan laporan Sasaran: Kantor Pusat Badan PPSDMP Waktu: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.9. Konsolidasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Lingkup Badan PPSDMP


Tujuan 1) Meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap penyelenggaraan kepemerintahan;

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

171

2) Meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab pimpinan tentang pentingnya tindak lanjut hasil pengawasan; 3) Meningkatkan koordinasi antar pimpinan satker lingkup Badan PPSDMP; 4) Melakukan introspeksi pimpinan instansi sebagai salah satu sarana percepatan; 5) Peningkatan tindak lanjut hasil pengawasan dan dapat terjalin komitmen antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam membangun tata kepemerintahan yang baik (good governance). Output 1) Meningkatnya efektivitas pengawasan terhadap penyelenggaraan kepemerintahan; 2) Meningkatnya kesadaran dan tanggung jawab pimpinan tentang pentingnya tindak lanjut hasil pengawasan; 3) Meningkatnya koordinasi antar pimpinan satker lingkup Badan PPSDMP; 4) Melakukan introspeksi pimpinan instansi sebagai salah satu sarana percepatan; 5) Peningkatan atas tindak lanjut hasil pengawasan dan terjalinnya komitmen antara pihakpihak yang berkepentingan dalam membangun tata kepemerintahan yang baik (good governance). Mekanisme /Metode 1) Monitoring dan koordinasi, 2) Rekapitulasi dan pengiriman ke obyek pemeriksaan LHP, 3) Pemutakhiran Data, 4) Tindak lanjut hasil pemeriksaan, 5) Penyusunan Laporan Perkembangan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan. Sasaran: Kantor Pusat Badan PPSDMP Waktu: Januari s.d Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.10.Penyusunan Materi Informasi


Tujuan: Hasil penyusunan materi informasi menjadi salah satu wahana informasi bagi para pemangku kepentingan (stakeholders), selain dapat mengetahui dan memahami juga dapat memberi masukan terhadap kebijakan, program dan kegiatan Badan Pengembangan SDM Pertanian.. Output media informasi berupa : Materi informasi disusun dalam berbagai format kemasan yaitu leaflet, brosur, bulettin, kliping, dan keping DVD. Mekanisme /Metode: 1) Pengumpulan bahan informasi, 2) Pengolahan bahan informasi, 3) Penyampaian laporan. Sasaran: Pusat, Satuan Kerja lingkup Badan PPSDMP dan Masyarakat luas / Stakeholders Waktu: Januari s.d Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

172

3.11. Penyebaran Informasi Pengembangan SDM Pertanian


Tujuan: Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan memberikan umpan balik terhadap program kegiatan/ kebijakan BPPSDMP dalam rangka perbaikan pelaksanaan

program/kebijakan di BPPSDMP Output: Meningkatnya pengetahuan, pemahaman dan mendapatkan masukan atas program kegiatan/ kebijakan Badan PPSDMP dalam rangka perbaikan pelaksanaan program/kebijakan di BPPSDMP Mekanisme /Metode 1) Metode pelaksanaan kegiatan adalah melalui Pameran, Publikasi media TV dan Radio, Sewa Rubrik, kunjungan Pers, Liputan/Jumpa Pers. Dukungan kegiatan adalah ATK bahan habis pakai, konsumsi Sasaran: Masyarakat luas / Stakeholders Waktu: Januari s.d Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP.

3.12. Penyelenggaraan kehumasan dan keprotokolan


Tujuan 1) Menerapkan norma-norma tata aturan acara resmi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian sehingga acara tersebut dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan aturan keprotokolan; 2) Membangun citra positif Badan Pengembangan SDM Pertanian dalam mendukung

pembangunan pertanian. Output 1) Acara resmi kegiatan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan aturan keprotokolan; 2) Terbangunnya citra positif Badan Pengembangan SDM Pertanian dalam mendukung

pembangunan pertanian. Mekanisme /Metode 1) persiapan 2) pelaksanaan kegiatan 3) penyusunan laporan Sasaran: Satker lingkup Badan PPSDMP dan stakeholders Waktu: Januari s.d Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.13. Temu Koordinasi Kehumasan


Tujuan: Menyamakan persepsi dan meningkatkan wawasan aparat pelaksana kehumasan tentang kegiatan kehumasan dan kegiatan Badan PPSDMP

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

173

Output: Kesamaan persepsi bagi aparat pelaksana kehumasan tentang kegiatan kehumasan, dan kegiatan Badan PPSDMP Mekanisme/Metode: 1) 2) pertemuan dan; tinjauan lapangan.

Sasaran: Pejabat/pelaksana kehumasan lingkup Kementerian Pertanian dan UPT Lingkup Badan PPSDMP Waktu: Juni 2012. Penyelenggara/Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

3.14. Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Digital


Tujuan: Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perpustakaan yang seiring dan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dengan mengembangkan perpustakaan digital yang mampu menyediakan informasi secara cepat jelas dan akurat. Output: 1) 2) 3) 4) 5) Katalog Buku referensi Majalah Iptan Perundang-undangan Audio visual baik dalam bentuk CD maupun melalui jaringan internet dan intranet

Mekanisme/ Metode: 1) 2) 3) Pengadaan Buku Perpustakaan Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Digital. Pengadaan bahan pustaka yang telah diseleksi

Sasaran: Badan PPSDMP Waktu Pelaksanaan: Januari s/d Nopember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Sekretariat Badan PPSDMP

4.

Organisasi, Kepegawaian, Rumah Tangga dan Tata Usaha

4.1. Inventarisasi Permasalahan Hukum, Pengembangan dan Kodefikasi Produk Hukum lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Tujuan: 1. Menyusun dan menerbitkan produk hukum untuk menindaklanjuti kebijakan/peraturan di bidang SDM Pertanian 2. Menginventarisasi dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan hukum di unit kerja lingkup Badan Penyuluhan danPengembangan SDM Pertanian

174

3. Melaksanakan bimbingan teknis di unit kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian agar dalam penyusunan produk hukum sesuai dengan peraturan perundangundangan Output: 1. Peraturan Perundangan (Peraturan dan Keputusan Menteri Pertanian, Peraturan dan Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian) 2. Terpahaminya peraturan perundangan yang berlaku Mekanisme: 1. Rapat,/pertemuan 2. Inventarisasi, identifikasi, pengumpulandanpengolahan data 3. Sosialisasi Sasaran: 210 produk hukum WaktuPelaksanaan: Januari sampai dengan Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat Badan

4.2. Pemantapan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Tujuan: Meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

Output: 1) Dokumen rancangan pengembangan kelembagaan lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian 2) Dokumen SOP, tata hubungan kerja dan rincian tugas pekerjaan unit kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian 3) Dokumen usulan penghargaan Abdi bakti tani 4) Dokumen Indek penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja (IPNBK) 5) Dokumen Indek kepuasan Masyarakat (IKM) Mekanisme/Metoda: 1) Rapat /pertemuan 2) kunjunganlapangan 3) pengumpulan, pengolahan data danpenyusunandokumen 4) sosialisasi Sasaran: Kantor pusat dan Unit Pelaksana teknis lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Waktu Pelaksanaan: JanuarisampaidenganDesember 2012

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

175

Penyelenggara/Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat Badan

4.3. Bimbingan Teknis Organisasi dan Metoda Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Tujuan: Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Output: Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

Lingkup

Badan

Sasaran: Aparatur Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Waktu Pelaksanaan: Januari sampai dengan Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat Badan

4.4. Workshop Penyusunan Produk Hukum


Tujuan:
1) Untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman SDM pertanian dalam penyusunan produk hukum 2) Mewujudkan keseragaman bentuk produk hukum 3) Mewujudkan keterpaduan materi dan koordinasi dalam penyusunan produk hukum 4) Menjamin produk hukum sesuai dengan kebutuhan dan system hokum nasional 5) Menjamin kepastian hukum dalam penyusunan produk hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan Output: 1) Tersusunnya produk hukum lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Sasaran: Aparatur yang terampil menyusun produk hukum Waktu Pelaksanaan: Januari sampai dengan Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat Badan

4.5. Sinkronisasi SOP dan Analisis Jabatan/Uraian Jabatan


Tujuan: 1) Untuk meningkatkan pelayanan dan tata kelola administrasi dan manajemen yang efektif dan efisien 2) Untuk mensinergikan uraian jabatan dengan analisis jabatan dalam rangka meningkatkan profesionalisme aparatur sehingga terwujud pemerintahan yang baik Output: Tersusunnya SOP yang sinkron dengan uraian jabatan Mekanisme/Metode: Koordinasi, rapat/pertemuan Sasaran: Semua aparatur Waktu Pelaksanaan: Januari sampai dengan Desember 2012 176

Penyelenggara/Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat Badan

4.6. Penyusunan dan Pembahasan Naskah Kebijakan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
Tujuan: Menghimpun masukan, saran, seminar, dan FGD / jaring pendapat dari pakar, ahli, masyarakat, akademisi dll dalam rangka penyempurnaan Naskah Kebijakan Perlindungan dan

Pemberdayaan Petani Output: 1) Rancangan Naskah Kebijakan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani 2) Daftar Inventarisasi Masalah Naskah Kebijakan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Mekanisme/Metode: Rapat dan pertemuan Sasaran: Petani WaktuPelaksanaan: Januari sampai dengan Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat Badan

4.7. Sosialisasi Kebijakan Bidang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani


Tujuan: Menyebarluaskan dan memberikan pemahaman kepada petani tentang Kebijakan Bidang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Output: 1) Naskah Kebijakan Bidang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani 2) Peraturan-peraturan tindak lanjut Naskah Kebijakan Bidang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Mekanisme/Metode: Pertemuan dan sarasehan Sasaran: Petani kecil yang luas lahannya kurang dari 2 ha Waktu Pelaksanaan: Januari sampai dengan Desember 2012 Penyelenggara / Pelaksana: Subbagian Hukum dan Organisasi, Bagian Umum Sekretariat Badan

4.8. Perencanaan, Pembinaan, dan Pengembangan Pegawai


Tujuan: Meningkatkan kualitas dan kuantitas Pegawai Negeri Sipil (PNS) di setiap unit kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

177

Output: 1) Dokumen formasi dan kebutuhan pegawai unit kerja lingkup BPPSDMP; 2) Peningkatan kemampuan dan keterampilan pegawai dalam mendukung tugas pokoknya; 3) Sertifikat kelulusan Ujian Dinas dan KPPI; 4) Dokumen sumpah pegawai dan Izin Belajar; 5) Dokumen pembinaan pegawai Mekanisme/Metode: 1) Rapat-rapat/pertemuan/koordinasi; 2) Sosilisasi/workshop; 3) Layanan bimbingan/kajian-kajian/konsultasi. Sasaran: Pegawai lingkup unit kerja Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Waktu pelaksanaan: Januari s.d. Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana: Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian

4.9. Optimalisasi Pengelolaan Administrasi Kepegawaian


Tujuan: Meningkatkan pelayanan prima kepada setiap pegawai di unit kerja lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian. Output: 1) Surat Keputusan (BKN, Mentan, Sekretaris Jenderal, Biro Organisasi dan Kepegawaian, Kepala Badan) yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian (Surat Keputusan pangkat, jabatan, gaji berkala, mutasi alih tugas, impassing, sumpah pegawai, pensiun); 2) Dokumen yang berkaitan dengan administrasi kepegawaian; 3) Dokumen pelantikan dalam jabatan, serah terima jabatan, dan fakta integritas. Mekanisme/Metode 1. Pengumpulan dan pengolahan data; 2. Pertemuan/ rapat/ koordinasi/ apresiasi/ sosialisasi. Sasaran : 750 dokumen Waktu Pelaksanaan: Januari s.d. Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

4.10. Peningkatan Kompetensi Pegawai Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Tujuan: Meningkatkan wawasan, pengetahuan, keahlian, dan kemampuan pegawai dalam menunjang pelaksanaan tugas-tugas kedinasan. Output : Peningkatan kompetensi pegawai

178

Mekanisme/Metode : Diklat, workshop, seminar, sosialisasi, apresiasi. Sasaran : Pegawai lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Waktu pelaksanaan :Januari s.d. Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana :Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

4.11. Penyusunan Kompetensi Pegawai


Tujuan : Menentukan kualifikasi dan syarat suatu jabatan lingkup Badan penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Output: Standar kualifikasi jabatan Mekanisme/Metode: Sosialisasi/workshop Sasaran: Pegawai lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Tempat dan Waktu pelaksanaan : Kegiatan akan dilaksanakan di Jawa Barat pada bulan Februari 2012 Penyelenggara/Pelaksana : Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

4.12. Pengembangan dan Pemutakhiran Data Pegawai


Tujuan: 1) Meningkatkan fungsi pelayanan di bidang data dan informasi di lingkungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian; 2) Meningkatkan koordinasi yang baik antara para pengelola data kepegawaian di lingkungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Output: Data pegawai yang akurat dan mutakhir Mekanisme/Metode: Workshop, pengolahan data dan validasi data; pembinaan. Sasaran: Kantor pusat dan UPT lingkup BPPSDMP Tempat dan Waktu pelaksanaan : Kegiatan akan dilaksanakan di Jawa Barat pada bulan Februari 2012. Penyelenggara/Pelaksana : Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

4.13. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai Calon Purnabhakti


Tujuan: Meningkatkan kualitas dan produktifitas pegawai purnabhakti yang berhasil guna mendukung keperluan bagi dirinya dan keluarganya, apabila telah purna tugas sebagai PNS. Output: Peningkatan kompetensi pegawai calon purna bhakti di bidang agribisnis

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

179

Mekanisme/metode: Pelatihan/magang/kunjungan lapangan. Sasaran: Pegawai calon purnabhakti lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Tempat dan Waktu pelaksanaan: Kegiatan akan dilaksanakan di Jakarta pada bulan Mei 2012. Penyelenggara/Pelaksana : Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

4.14. Pengembangan Indeks Kinerja Kunci Individu


Tujuan: 1) Memberikan acuan agar setiap kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS, selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam Renstra dan Renja organisasi; 2) Memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan, meningkatkan, dan memperbaiki manajemen kinerja dengan baik. Output: Dokumen /informasi mengenai Sasaran Kerja Pegawai dan Indeks Kunci Utama. Mekanisme/Metode: 1) Inventarisasi dan identifikasi dokumen Renstra; 2) Identifikasi, analisis kewenangan, tugas, fungsi pada unit kerja BPPSDMP 3) Penyusunan instrument; 4) Sosialisasi/workshop. Sasaran: Pegawai Negeri Sipil lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Tempat dan Waktu pelaksanaan: Kegiatan akan dilaksanakan di Jakarta dan Nusa Tenggara Barat pada bulan Maret 2012. Penyelenggara/Pelaksana: Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

4.15. Apresiasi Kesekretariatan


Tujuan: Memberikan pemahaman dalam bidang pengelolaan 3M lingkup BPPSDMP. Output: Sistem pelayanan teknis dan administrasi yang efektif, efisien, dan tepat waktu Mekanisme/metode: Koordinasi/pertemuan. Sasaran: Pengelola di bidang Kesekretariatan Tempat dan Waktu pelaksanaan: Kegiatan akan dilaksanakan di Bali pada bulan Maret 2012. Penyelenggara/Pelaksana : Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.

180

4.16. Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP)


Tujuan: Memberikan acuan bagi para pengelola pegawai dalam mengukur pencapaian sasaran atau tujuan setiap individu, kelompok, dan unit kerja. Output: 1) Tersusunnya dan tersosialisasinya penyusunan Sasaran Kerja BPPSDMP; 2) Terpahaminya dan terlaksananya teknik penyusunan sasaran kerja pegawai kepada pejabat structural di lingkungan BPPSDMP. Mekanisme/metoda: Koordinasi/sosialisasi/apresiasi. Sasaran: Pejabat struktural Tempat dan Waktu: Kegiatan akan dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat pada bulan Juni 2012. Penyelenggara/Pelaksana : Bagian Umum, Sekretariat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Pegawai di lingkup

4.17. Terselenggaranya urusan ketatausahaan lingkup Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Tujuan:

Badan

1) Memberikan pelayanan ketatausahan Kantor Pusat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian selama 1 tahun 2) Menyelenggarakan tata nasakah dinas dan ketatalakasanaan/kearsipan Lingkup Badan Penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian 3) Mensosialisasikan tata naskah dinas dan kearsipan lingkup UPT Badan PPSSDMP Output: 1) Tertib administrasi dan dokumentasi persuratan lingkup BPPSDMP. 2) Tata nasakah dinas dan Kearsipan. 3) Terdistribusinya surat, paket wesel dan faximile yang diterima oleh Subbag Tata Usaha dab Rumah Tangga Kelompok Sekrtetariat Badan, Pusat-Pusat dan Lembaga-Lembaga binaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yang berada di kantor Pusat. 4) Terkirimnya surat dan paket melalui kantor pos atau jasa kurir, serta faximile ke UPT lingkup BPPSDMP, Gubernur dan Lembaga-Lembaga terkait di daerah ataupun di luar negeri antara lain Kedutaan Besar RI dan Lembaga-Lembaga Internasional lainnya. 5) Tersampaikannya surat melalui kurir ke Menteri Pertanian, Sekjen, Biro, Eselon I, Eselon II, Lingkup Kementerian Pertanian dan Kementerian yang terkait, atau Lembaga-Lembaga non Pemerintah baik swasta ataupun Internasional yang berada di Jakarta ataupun di luar Jakarta. 6) Terkirimnya penomoran surat keluar dan terasipnya dengan copy surat-surat keluar melalui sisitem kompoterisasi.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

181

Mekanisme/Metode: 1) Pencatatan surat, pendistribusiaan surat dan pendokumentasian administrasi katatausahan dan kearsipan Sasaran/Target: 1) Ketatausahaan lingkup Kantor Pusat Badan PPSDMP 2) Tata naskah dinas dan ketatalaksanaan/kearsipan Kantor Pusat dan UPT Lingkup Badan PPSDMP Waktu pelaksanaan: Januari s/d Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana: Bagian Umum, Sekretariat Badan PPSDMP

4.18. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kerumahtanggaan Perkantoran Lingkup Badan PPSDMP


Tujuan: Meningkatkan kualitas pelayanan Kerumahtanggaan Kantor Pusat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Output: Terlayaninya keperluan Rumahtangga Kantor Pusat Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Mekanisme/Metode: Pelayanan operasional perkantoran Sasaran: 1) Kantor Pusat Badan PPSDMP 2) Kantor LBTC (loka bina taruna cibubur) 3) Kantor Mess/Pool BPPSDMP Waktu pelaksanaan: Januari s/d Desember 2012 Penyelengara/Pelaksanaan: Bagian Umum, Sekretariat Badan PPSDMP

4.19. Pelayanan Pool Kendaraan Dinas Lingkup Badan PPSDMP


Tujuan: Meningkatkan kualitas pelayanan kendaraan Kantor Pusat Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Output: Telayaninya keperluan Kendaraan baik roda 6, 4 dan 2 Lingkup Badan PPSDMP Mekanisme/Metode: Pelayanan operasional kendaran dinas Lingkup Badan PPSDMP Sasaran: 1) Kantor Pusat 2) UPT Lingkup Badan PPSDMP Waktu Pelaksanaan: Januari s/d Desember 2012 Penyelenggara/Pelaksana: Bagian Umum, Sekretariat Badan PPSDMP

182

5.

Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3)

5.1. Penyusunan Pedoman LM3


Tujuan: Memberikan acuan dan gambaran secara menyeluruh dan jelas agar terjalin koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pola pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis di LM3 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian. Output: Tersusunnya Pedoman Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis LM3 tahun 2011 sebagai acuan kerja pelaksanaan kegiatan yang telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan. Mekanisme/Metode: penulisan dan penyusunan, diskusi dan pembahasan yang melibatkan Unit Kerja Eselon I terkait. Sasaran/ Target: 1.000 eksemplar Waktu Pelaksanaan: Januari s.d April 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Tim Pelaksana LM3 BPPSDMP.

5.2. Pemutahiran Data LM3


Tujuan: 1) Membangun sistem data dan informasi LM3; 2) Menyiapkan/memperbaharui data dan informasi tentang keragaan program pengembangan usaha agribisnis melalui LM3; 3) Mengetahui perkembangan LM3 yang telah menerima fasilitasi dari Kementerian Pertanian. Output: Tersedianya data base data dan informasi mengenai LM3 yang akurat dan terbaru.

Sasaran: Meningkatnya akurasi dan kecepatan penyediaan data dan iinfromasi LM3 yang meliputi: 1) Penyebaran LM3 berdasarkan lokasi (provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa) 2) Penyebaran LM3 berdasarkan subsektor (tanaman pangan, hortikultura, peternakan, serta pengolahan dan pemasaran hasil pertanian) 3) Penyebaran LM3 berdasarkan usulan 4) Data LM3 Model Mekanisme/Metode: 1) Disain pengembangan data base; 2) Pengumpulan bahan; 3) Entry dan pengolahan data; 4) Koordinasi dengan Eselon I terkait; 5) Verifikasi data dan pemasyarakatan data.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

183

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d. Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: Tim Pelaksana LM3. Penyebaran

5.3. Studi Banding LM3 Model


Tujuan: menciptakan wahana belajar bagi para pengelola LM3, guna memperluas wawasan dan pengetahuan, meningkatkan motivasi dan pengalaman dalam mengembangkan usaha agribisnis mereka dengan mengunjungi dan melihat secara langsung ke lokasi/sentra agribisnis yang berhasil. Output: Terlaksanya studi banding bagi LM3 Model. Mekanisme/Metode: studi banding dilakukan dengan cara mengunjungi, melihat dari dekat, dan mempelajari proses dan kiat-kiat penerapan usaha agribisnis secara komprehensip, terutama mengenai manajemen agribisnis, teknologi produksi, pengolahan dan pemasaran hasil, serta membangun jaringan kerjasama baik dengan subsistem hilir maupun subsistem hulu. Sasaran: Pengelola LM3 Model Waktu dan Tempat : September s.d. November 2012 di 3 (tiga) tempat (Jawa Barat, Jawa Timur, Bali). Penanggung Jawab kegiatan: Tim Pelaksana LM3.

5.4. Apresiasi Pengelolaan LM3 Model


Tujuan: merupakan ajang pertemuan antara pemimpin/pengelola LM3 Model dengan pihakpihak terkait untuk mengembangkan kerjasama usaha dan merumuskan pengelolaan LM3 bagi tumbuh dan berkembangnya lembaga-lembaga mandiri yang mengakar di masyarakat lainnya menjadi lembaga usaha agribisnis yang mampu berperan sebagai Pusat Informasi dan Pembelajaran dalam pengembangan agribisnis. Output: Terlaksananya kegiatan Apresiasi Pengelolaan LM3 Model yang juga melibatkan pelaku usaha agribisnis secara teknis. Mekanisme/Metoda: 1) Arahan pengelolaan LM3 Model; 2) Testimoni pengelolaan LM3 Model yang berhasil; 3) Diskusi/pembahasan penerapan pengelolaan LM3 Model; 4) Perumusan strategi penerapan pengelolaan LM3 Model; 5) Bimbingan Lanjut; Sasaran: Seluruh LM3 Model yang difasilitasi Kementerian Pertanian. Waktu dan Tempat: Agustus s.d. Oktober 2012 di Jawa Timur. Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: Sekretariat Badan PPSDMP.

184

5.5. Bimbingan Lanjut LM3 Model


Tujuan: untuk menumbuhkan dan mengembangkan kegiatan-kegiatan nyata di lapangan sehingga LM3 menjadi lembaga usaha agribisnis yang mampu berperan sebagai Pusat Informasi dan pembelajaran dalam pengembangan agribisnis di Perdesaan. Output: Pengelola LM3 Model yang mampu berperan sebagai Pusat Informasi dan pembelajaran dalam pengembangan agribisnis di Perdesaan. Mekanisme/ Metode: 1) Survei Identifikasi kebutuhan bimbingan LM3 Model; 2) Perumusan Pola dan Desain bimbingan LM3 Model; 3) Penyusunan materi dan bahan serta jadwal bimbingan LM3 Model; 4) Proses Pembelajaran/Bimbingan. Sasaran: LM3 Model Waktu Pelaksanaan: Maret s.d. April 2012 Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: 1) Penanggung Jawab 2) Pelaksana : Sekretariat Badan PPSDMP : UPT Pelatihan lingkup BBPSDMP

5.6. Magang LM3 Model


Tujuan: memberikan pembelajaran bagi Pengelola LM3 untuk belajar sambil bekerja secara nyata di kelembagaan Usaha Agribisnis sehingga LM3-nya menjadi lembaga usaha agribisnis yang mampu berperan sebagai Pusat Informasi dan pembelajaran dalam pengembangan agribisnis di Perdesaan. Output: Terlaksananya Magang bagi LM3 Model. Mekanisme/Metode: 1) Survei Identifikasi LM3 Model peserta magang; 2) Perumusan kebutuhan materi magang; 3) Pemilihan dan penetapan lokasi magang; 4) Magang. Sasaran: LM3 Model yang termasuk dalam kategori berkembang. Waktu dan Tempat : Juni s.d. Agustus 2012 di sentra agribisnis. Penanggung Jawab kegiatan: Tim Pelaksana LM3.

5.7. Penyusunan Buku Panduan Pengelolaan LM3 Model


Tujuan: Memberikan acuan kegiatan bagi pemimpin/pengelola LM3 untuk menumbuhkan dan mengembangkan LM3 menjadi lembaga usaha agribisnis yang mampu berperan sebagai Pusat Informasi dan Pembelajaran dalam pengembangan agribisnis di Perdesaan.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

185

Output: Tersusunnya satu paket Buku Panduan Pengelolaan LM3 Model sebagai acuan kerja pelaksanaan kegiatan yang telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan. Mekanisme/Metode: penulisan dan penyusunan, diskusi dan pembahasan Sasaran/ Target: 200 eksemplar Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Mei 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Tim Pelaksana LM3 BBPSDMP

5.8. Pembinaan, Koordinasi, dan Supervisi LM3


Tujuan: 1) Membimbing para pelaksana program pemberdayaan SDM dan Penguatan Kelembagaan Usaha Agribisnis LM3 di tiap tingkatan wilayah, untuk meningkatkan kinerjanya dalam mengelola program tersebut; 2) Mengetahui tingkat kemajuan kegiatan baik yang sedang berjalan maupun yang telah selesai sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan yang diperlukan; 3) Menyediakan umpan balik dari seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian; 4) Mengukur pencapaian dampak kegiatan sesuai dengan indikator yang ditetapkan; 5) Mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program; 6) Menyediakan laporan berkala (bulanan, triwulan, dan tahunan). 7) dilakukan secara berkelanjutan sehingga LM3 tersebut mampu mengembangkan usahanya secara mandiri, mampu mengembangkan dirinya sebagai motivator dan fasilitator pengembangan agribisnis di masyarakat sekitarnya (agent of development) Output: 1) Terlaksananya kegiatan pembinaan, koordinasi, dan supervisi LM3 sehingga pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis LM3 berjalan secara efektif; 2) Tersedianya informasi berkala tentang kemajuan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program beserta dampaknya. Mekanisme/Metoda: 1) Identifikasi masalah di lapangan; 2) Observasi dan kunjungan lapang; 3) Diskusi mendalam dengan Pengelola LM3, Penyuluh Pendamping, masyarakat sekitar dan instansi terkait (UPT Pelatihan dan Dinas lingkup pertanian setempat); 4) Menganalis dan merumuskan solusi permasalahan di lapangan untuk perbaikan kegiatan ke depan bagi semua pihak terkait. Sasaran: Pelaksana kegiatan program LM3 di tiap tingkatan wilayah dan Pengelola LM3. Waktu Pelaksanaan: Januari s.d Desember 2012. Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: Sekretariat Badan PPSDMP.

186

5.9. Monitoring dan Evaluasi LM-3


Tujuan: 1) Mengetahui tingkat kemajuan kegiatan baik yang sedang berjalan maupun yang telah selesai sebagai bahan untuk pengambilan kebijakan/tindakan yang diperlukan; 2) Membangun sikap aparat yang transparan dan akuntabel; 3) Menyediakan umpan balik dari seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan penyuluhan pertanian; 4) Mengukur pencapaian dampak kegiatan sesuai dengan indikator yang ditetapkan; 5) Mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program; 6) Menyediakan laporan berkala (bulanan, triwulan, dan tahunan). Output: 1) Data dan informasi yang akurat tentang perkembangan LM3 yang telah dicapai; 2) Hasil penilaian dan perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan LM3 agar berjalan lebih efektif dan efisien sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan; 3) Tindakan antisipatif terhadap permasalahan dan kendala yang dihadapi sehingga dapat segera dicari solusinya; 4) Informasi tentang efektivitas, efisiensi, kemanfaatan serta keberlanjutan program dan kegiatan LM3; 5) Rumusan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program LM3 di lapangan; 6) Rumusan masukan untuk menyempurnakan program LM3 ke depan. Mekanisme/ Metode: 1) Penyusunan disain dan instrumen monitoring evaluasi; 2) Monitoring dan Evaluasi Lapangan; 3) Pelaporan Hasil Monitoring Evaluasi dan Rekomendasi. Sasaran: LM-3 yang difasilitasi oleh Kementerian Pertanian Waktu Pelaksanaan: April s.d. September 2012 Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: Sekretariat Badan PPSDMP

5.10. Pengembangan Media LM-3


Tujuan: 1) Untuk mengkomunikasikan, mempromosikan serta sebagai wahana diskusi ilmiah populer dalam pengembangan sumberdaya manusia yang dikemas dalam bentuk multi media; 2) Sebagai wahana komunikasi bagi para pemangku kepentingan (Stakeholder) serta masyarakat luas agar mereka selain dapat mengetahui dan memberi masukan terhadap program pengembangan usaha agribisnis LM3, juga dapat berpartisipasi dalam

menyukseskan program tersebut; 3) untuk menyusun strategi komunikasi untuk mendukung pelaksanaan program LM3 yang dikemas dalam berbagai media. Output: 1) Tersedianya media tercetak dan media audio visual sebagai bahan informasi tentang kegiatan pemberdayan SDM melalui program LM-3;

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

187

2)

Meningkatnya dukungan dari pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis melalui LM3.

Mekanisme/Metode: 1. Identifikasi kebutuhan sasaran; 2. penetapan disain media; 3. pengumpulan bahan (materi, gambar); 4. pengolahan bahan; 5. penyusunan/pembuatan media. Sasaran: 1. LM3 yang telah berhasil dalam mengelola dan mengembangan usaha agribisnisnya sebagai sumber materi; 2. LM-3 dan masyarakat sebagai sasaran komunikasi. 3. Penerima manfaat adalah Penentu Kebijakan dan Pengelola Kegiatan/Program LM3, Pengelola LM3, masyarakat petani sekitar LM3, dan masyarakat umum. Waktu Pelaksanaan: Maret s.d. Juni 2012. Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: Sekretariat Badan PPSDMP

5.11. Penyusunan Buku Profil LM3 Model


Tujuan: 1. Menyediakan salah satu bentuk media informasi yang ditujukan khususnya untuk khalayak ramai, sehingga masyarakat luas menjadi tahu tentang kinerja dan keberhasilan suatu program pengembangan LM3 Model; 2. Sebagai wahana informasi bagi para pemangku kepentingan (Stakeholder) yaitu Pejabat/Karyawan-karyawati lingkup Kementerian Pertanian, Instansi Pemerintah/swasta di luar Kementerian Pertanian serta masyarakat luas; 3. untuk mempromosikan hasil-hasil kegiatan pengembangan usaha agribisnis LM3 kepada masyarakat luas yang berminat di bidang pertanian, khususnya pemberdayaan SDM pertanian. Output: 1. 2. Tersedianya buku profile LM3 Model Meningkatnya dukungan dari pemangku kepentingan terhadap pelaksanaan program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Agribisnis melalui LM3. Mekanisme/Metode: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 188 Penetapan tema dan desain buku Identifikasi dan penetapan LM3 Model yang dipilih Disain dan format buku profil LM3 Model Pengumpulan bahan (materi dan gambar) Pengolahan Bahan Penyusunan bahan Pembuatan Media Pencetakan dan penyebaran

Sasaran: 1. LM3 Model yang telah berhasil dalam mengelola dan mengembangan usaha agribisnisnya sebagai sumber materi. 2. Penerima manfaat adalah Penentu Kebijakan dan Pengelola Kegiatan/Program LM3, Pengelola LM3, masyarakat petani sekitar LM3, dan masyarakat umum. Waktu Pelaksanaan: September s.d. November 2012. Penyelenggara/ Pelaksana kegiatan: Sekretariat Badan PPSDMP.

6.

Pemberdayaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha di Kawasan Agropolitan Tahun 2012
Tujuan: 1) Menyediakan data dan informasi yang akurat dan faktual yang diperlukan untuk perencanaan fasilitasi dalam rangka pengembangan sistem dan usaha agribisnis di kawasan agropolitan 2) Menyebarluaskan informasi yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan kawasan agropolitan. Output: 1) 2) Data base dan informasi kawasan agropolitan; Dokumentasi kawasan agropolitan dalam bentuk visual.

6.1. Pengembangan Data Base dan Informasi di Kawasan Agropolitan

Mekanisme/Metode: 1) 2) 3) Penyusunan daftar isian untuk pengumpulan data dan informasi Pengumpulan dan pengolahan data Pembuatan dokumentasi kawasan agropolitan secara visual (dimulai dari penyusunan skenario, pengambilan gambar, editing, dan pembuatan masterdisk) Sasaran/ Target: tersedianya data dan informasi yang lengkap dan dinamis dan mudah diakses tentang semua yang mempengaruhi sistem dan usaha agribisnis di kawasan agropolitan. Waktu Pelaksanaan: 1) 2) 3) 4) Penyusunan daftar isian data base dan informasi : Januari s.d. Maret 2012 Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi: Maret s.d. Juni 2012 Pembuatan skenario dan pengambilan gambar, editing, finishing: Maret s.d. Juni 2012 Penyebaran data dan informasi: Juni s.d. Desember 2012.

Penyelenggara/ Pelaksana: Sekretariat Pokja Agropolitan BBPSDMP.

6.2.

Penilaian dan Pemetaan Kelayakan Fasilitasi Kawasan Agropolitan


Tujuan: 1) 2) Melakukan penilaian kelayakan fasilitasi kawasan agropolitan di kabupaten/kota; Memetakan kriteria kawasan agropolitan untuk menetapkan kelayakan fasilitasi

berdasarkan tingkat perkembangannya. Output: 1) 2) Penilaian 15 kawasan agropolitan Peta model kelayakan fasilitasi kawasan agropolitan mewakili 4 komoditas unggulan.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

189

Mekanisme/Metode: 1) 2) 3) Pembuatan instrumen penilaian Melakukan penilaian Penyusunan peta kelayakan

Sasaran/ Target: terselenggaranya penilaian 15 kawasan agropolitan yang mewakili komoditas tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan. Waktu Pelaksanaan: Agustus s.d. Oktober 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Sekretariat Pokja Agropolitan BBPSDMP

6.3.

Penataan dan Penguatan Organisasi dan Manajemen Pengelola Kawasan Agropolitan


Tujuan: menyamakan persepsi, konsepsi, dan implementasi pengembangan kawasan agropolitan. Output: 1) 2) Modul pelatihan manajemen pengelolaan kawasan agropolitan 30 orang pengelola kawasan siap menjadi pelatih pengelolaan kawasan agropolitan.

Mekanisme/Metode: 1) 2) Penyusunan modul Pelatihan.

Sasaran/ Target: Pengelola kawasan agropolitan Waktu Pelaksanaan: April s.d. september 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Sekretariat Pokja Agropolitan BBPSDMP.

6.4. Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (Di Tiga Kawasan Agropolitan Sebagai Model)
Tujuan: 1) Menumbuhkembangkan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha di kawasan agropolitan; 2) Meningkatkan kemampuan pelaku utama dan pelaku usaha dalam mengembangkan sistem dan usaha agribisnis. Output: 1) Rumusan fasilitasi penguatan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha di tiga kawasan agropolitan; 2) 3) Rumusan fasilitasi agribisnis di tiga kawasan agropolitan; Terlatihnya 30 orang pelaku utama dan pelaku usaha di kawasan agropoliitan.

Mekanisme/Metode: Pertemuan dan Pelatihan Sasaran/ Target: 1) 2) Kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha di tiga kawasan agropolitan sebagai model 30 orang pelaku utama dan pelaku usaha sistem dan usaha agribisnis di kawasan agropolitan

190

Waktu Pelaksanaan: September 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Sekretariat Pokja Agropolitan BBPSDMP.

6.5.

Pembinaan Program Pemantapan Kawasan Agropolitan


Tujuan: 1) Mendapatkan informasi tentang pelaksanaan koordinasi pengelolaan dan pengembangan kawasan agropolitan, yang mencakup rencana koordinasi pengembangan organisasi, manajemen pengelolaan dan pengembangan, permasalahan yang dihadapi serta hal-hal yang telah dicapai; 2) Media untuk bertukar pengalaman dalam hal merancang, mengelola dan mengembangkan kawasan agropolitan. Output: 1) 2) Informasi pengalaman koordinasi pengelolaan dan pengembangan kawasan agropolitan Rencana tindak lanjut koordinasi pengelolaan dan pengembangan kawasan agropolitan

Mekanisme/Metode: pertemuan Sasaran/ Target: terselenggaranya pertemuan koordinasi pengelolaan dan pengembangan kawasan agropolitan. Waktu Pelaksanaan: April dan Agustus 2012. Penyelenggara/ Pelaksana: Sekretariat Pokja Agropolitan BBPSDMP.

6.6.

Monitoring dan Evaluasi Kawasan Agropolitan


Tujuan: 1) Memonitor dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan dan pengembangan kawasan agropolitan 2) Melakukan kegiatan koordinasi, pengendalian dan pembinaan. Output: 1) 2) Data dan informasi tentang pengelolaan dan pengembangan kawasan agropolitan Umpan balik (feedback) tentang usulan kegiatan, saran perbaikan dan kerjasama fungsional antara Kelompok Kerja (Pokja). Mekanisme/Metode: monitoring dan pertemuan Sasaran/ Target: 1) 2) 3) 4) 5) 6) Pokja Agropolitan (Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota) Petani/kelembagaan ekonomi petani Swasta pengusaha agribisnis Kelembagaan penyuluhan Kelembagaan diklat Stakeholders terkait

Waktu Pelaksanaan: Januari s.d. Desember 2012 Penyelenggara/ Pelaksana: Sekretariat Pokja Agropolitan BBPSDMP.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

191

IX. PENUTUP
Pedoman pelaksanaan kegiatan dan anggaran penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian tahun 2012 ini disusun sebagai acuan bagi setiap pengelola dan pelaksana kegiatan baik di pusat maupun daerah. Pedoman ini dijadikan dasar dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk kelancaran kegiatan dan anggaran di lapangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian

Dr. Ir. Ato Suprapto, MS

192

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....i Daftar Isi.ii PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN NOMOR: /Per/KU.110/J/12/11 Tanggal : 30 Desember 2010iii I. PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang lingkup 2 II. PROGRAM, KEGIATAN, TARGET DAN INDIKATOR 3 1. Program dan Kegiatan 3 2. Target dan Indikator 3 2.1. Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian .............................................................. 3 2.2. Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian .................................................................. 3 2.3. Revitalisasi Pendidikan Pertanian serta Pengembangan Standarisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian ........................................................... 4 2.4. Pendidikan Menengah Pertanian .............................................................................. 4 2.5. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian ............................................................................... 4 III. PROGRAM DAN ANGGARAN KINERJA PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 5 1. Pengorganisasian Pengelolaan Anggaran Terpadu Berbasis Kinerja 5 2. Pengelola Anggaran di Pusat 5 3. Pengelola Anggaran di UPT Pusat 6 4. Pengelola Anggaran Dekonsentrasi di Tingkat Provinsi 6 5. Pengelola Anggaran Tugas Pembantuan di Tingkat Kabupaten/Kota 6 IV. MEKANISME PENGELOLAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN 8 1. Perencanaan Kegiatan dan Anggaran 8 2. Penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 8 2.1. DIPA Kantor Pusat ................................................................................................... 9 2.2. DIPA Kantor Daerah ................................................................................................. 9 2.3. DIPA dalam rangka Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan ............... 9 3. Petunjuk Operasional Kegiatan 9 4. Revisi Anggaran 9 5. Pelaksanaan Kegiatan dan Pengelolaan Anggaran 16 5.1. Landasan Operasional............................................................................................ 16 5.2. Ketentuan Umum.................................................................................................... 17 5.3. Struktur Organisasi Pengelola Keuangan ............................................................... 18 5.4. Dokumen Pendukung Pelaksanaan ........................................................................ 18 5.5. Pengajuan dan Pelaksanaan Biaya Kegiatan ......................................................... 19 5.6. Pengajuan dan Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri ................................ 19 6. Pengadaan Barang dan Jasa 20 9. Verifikasi 21 10. Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP ) 22 10.1. Jenis Penerimaan ................................................................................................... 22 10.2. Kelompok Penerimaan ........................................................................................... 22 10.3. Penyusunan Target Penerimaan ............................................................................ 22 10.4. Penggunaan Hasil Penerimaan Fungsional ............................................................ 22 10.5. Prosedur Pencairan Hasil Penerimaan Fungsional ................................................. 23 10.6. Pelaporan ............................................................................................................... 23 11. Tuntutan Perbendaharaan 23 11.1. Tuntutan Perbendaharaan (TP) .............................................................................. 23 12. Penatausahaan Kas dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendaharawan Instansi 24 12.1. Pembukuan Bendahara Instansi ............................................................................. 25 12.2. Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)....................................................................... 26 12.3. Perencanaan Kas ................................................................................................... 26 12.3.1. Perencanaan Kas Bulanan ..................................................................................... 26 12.3.2. Perencanaan Kas Mingguan ................................................................................... 27 12.4. Langkah-Langkah Penyusunan Perkiraan Penarikan Dana .................................... 27 13. Pemantauan dan Pelaporan 27 13.1. Tujuan Pemantauan ............................................................................................... 27 13.2. Alur Pemantauan .................................................................................................... 28 13.3. Tatalaksana Pelaporan ........................................................................................... 28 13.4. Jenis Laporan, Media Penyampaian dan Instansi Penerima Pelaporan .................. 30 ii

V.

Format Pelaporan Hasil Pemantauan ..................................................................... 32 Pedoman Pengisian Formulir Hasil Pemantauan .................................................... 33 Evaluasi Kinerja 34 Tujuan .................................................................................................................... 34 Mekanisme Evaluasi Kinerja ................................................................................... 34 Pelaporan Hasil Evaluasi Rencana Kerja (Renja) ................................................... 35 Laporan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) ................................. 36 Format Pelaporan Evaluasi Kinerja ......................................................................... 36 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) 37 Sistem Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah ....................................................... 37 Penetapan Kinerja .................................................................................................. 39 LAKIP 43 Laporan Lainnya 46 Jenis dan Waktu Penyampaian Laporan ................................................................. 46 Alamat Pengiriman Laporan ................................................................................... 48 Koordinasi Kegiatan Pemantauan, evaluasi dan pelaporan 48 Koordinasi Berdasarkan Hubungan Hirarki ............................................................. 48 Hubungan Berdasarkan Fungsi Koordinatif ............................................................. 49 Hubungan Teknis Fungsional ................................................................................. 49 Kegiatan Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan..................................................... 49 Sistem Pengendalian Intern 50 Pengendalian Intern Kegiatan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian .... 50 Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja Satuan Pengendali Intern Lingkup .............. 51 Badan PPSDMP untuk Kegiatan APBN................................................................... 51 18.3. Mekanisme dan Tata Hubungan Kerja Satuan Pengendali Intern Lingkup Badan PPSDMP untuk Kegiatan PHLN ............................................................................. 52 18.4. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan 53 19. Tuntutan Ganti Rugi 55 19.1. Tuntutan Ganti Rugi (TGR) ..................................................................................... 55 19.2. Proses Usaha Mendapatkan Pengantian Kerugian Negara .................................... 56 PEMANTAPAN SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN 57 1. Penataan dan Pengembangan Kelembagan Penyuluhan.. 57 1.1. Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Penyuluhan, Kelembagaan Teknis dan Kelembagaan Litbang.57 1.2. Fasilitasi Wadah Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.. 57 1.3. Fasilitasi Balai Penyuluhan Kecamatan........................................................... 58 1.4. Pembinaan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian. 58 1.5. Pengawalan dan Pendampingan Balai Penyuluhan Kecamatan 58 1.6. Pengawalan dan Pendampingan Penyuluhan Pertanian Dalam Mendukung P2BN Di Lokasi SL-PTT (5760 Desa).. 58 2. Penataan dan Pengembangan Kelembagaan Petani dan Usaha Tani 59 2.1. PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI METODE DEMFARM DENGAN POLA SL-AGRIBISNIS PADI (3.600 DESA) 60 2.2. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Petani (5 Jurus Kemampuan Kelompok Tani) 60 2.3. Apresiasi Pengurus Kelembagaan Petani (Rembug Tani). 60 2.4. Pertemuan Pengurus Kelembagaan Usaha Tani. 60 2.5. Pemberian Penghargaan Bagi Petani dan Gapoktan Berprestasi . 60 2.6. Koordinasi Pimpinan Kelembagaan Petani Tingkat Nasional . 61 2.7. Pengawalan dan Pendampingan Poktan dan Gapoktan.. 61 2.8. Pengawalan dan Pendampingan Kelembagaan Usahatani di Pedesaan . 61 2.9. Pengembangan Jejaring Usaha Kelembagaan Petani...................................... 62 2.10. Evaluasi Pembinaan Poktan dan Gapoktan .................................................... 63 2.11. Pembinaan Poktan dan Gapoktan.................................................................. 63 2.12. Pemberdayaan Petani Berbasis Teknologi di Kutai Kertanegara ...................... 64 3. Penataan dan Pengembangan Ketenagaan Penyuluhan.. 64 3.1. Pembinaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya Tingkat Provinsi dan Kab/Kota .. 64 3.2. Pengembangan Profesionalisme Penyuluh Pertanian .. 65 3.3. Pembinaan Penyuluh Pertanian Swadaya 65 3.4. Bimbingan Teknis Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh.. 65 3.5. Pemberian Penghargaan Bagi Penyuluh Pertanian PNS, Penyuluh Swadaya, THL-TB PP Teladan dan Balai Penyuluhan Kecamatan Terbaik 66 3.6. Fasilitasi Tim Penilai Angka Kredit Penyuluh Pertanian Pusat . 66 3.7. Temu Teknis dan Temu Karya Penyuluh Pertanian

13.5. 13.6. 14. 14.1. 14.2. 14.3. 14.4. 14.5. 15. 15.1. 15.2. 15.3. 16. 16.1. 16.2. 17. 17.1 17.2. 17.3. 17.4. 18. 18.1. 18.2.

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

iii

3.8. 3.9. 3.10. 3.11. 3.12. 3.13. 3.14. 3.15. 3.16. 3.17. 3.18. 4. 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6. 4.7. 4.8. 4.9. 4.10. 4.11. 5. 5.1. 5.2. 5.3. 5.4. 5.5. 5.6. 5.7. 5.8. 5.9. 5.10. 5.11. 5.12. 5.13. 5.14. 6. 6.1. 7. 7.1. 8. 8.1. 8.2. 8.3. 8.4. 8.5. 8.6. 8.7. 8.8. 8.9. 8.10. 8.11. 8.12. 8.13. 8.14.

Dalam Rangka Mendukung 4 Sukses Pembangunan Pertanian.. 66 Pengembangan Profesionalisme Staf.. 67 Apresiasi Peningkatan Kapasitas THL-TB PP Penyuluh Pertanian.. 67 Pendampingan/Binaan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian 67 Fasilitasi Komisi Penyuluhan Pertanian Nasional (KPPN). 68 Koordinasi Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KPPP).. 68 Pengawalan dan Pendampingan THL-TB PP Penyuluh Pertanian 68 BOP Penyuluh Pertanian PNS........................................................................ 68 Honorarium dan BOP THL-TB PP.................................................................... 69 Apresiasi Cyber Extension (3 Regional) 69 Apresiasi Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN).. 69 Materi Penyuluhan Yang Dihasilkan.. 69 Pengembangan dan Penyusunan Materi Cyber Extension.. 70 Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Televisi.. 70 Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Radio.. 70 Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Cetak. 70 Penyuluhan dan Penyebaran Melalui Media Radio 70 Penerbitan Majalah Ekstensia. 71 Pencetakan Buku Saku Penyuluhan Pertanian.. 71 Penyusunan dan Penggandaan Materi Penguatan Kelembagaan Petani dan Usahatani . 71 Penggandaan Materi Penyuluhan Provinsi dan Kab/Kota.................................. 71 Penyusunan dan Penggandaan Materi Penyuluhan bagi Poktan dan Gapoktan............................................................................. 71 Langganan Tabloid Pertanian.......................................................................... 71 Pengawalan dan Pendampingan Sistem Informasi Penyuluhan 71 Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan yang dihasilkan dan dikembangkan 72 Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.. 72 Penyusunan Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian. 72 Penyusunan Program dan Kegiatan Pengembangan Penyuluhan Pertanian. 73 Pertemuan Penyusunan Rencana Kerja dan Evaluasi Penyelenggaraan Dalam Rangka Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian.. 73 Administrasi Kegiatan 73 Koordinasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.. 74 Kerjasama Pengembangan Penyuluhan Dalam dan Luar Negeri. 74 Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.. 75 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 76 Penyelesaian Peraturan Presiden Tindak Lanjut UU No.16/2006 dan Peraturan-Peraturan Lainnya. 76 Pengembangan Database Kelembagaan Penyuluhan Pertanian. 76 Pengembangan Database Ketenagaan Penyuluhan Pertanian 77 Pengembangan Database Kelembagaan Petani. 77 Kendaraan Bermotor...................................................................................... 78 Mobil Unit Penyuluhan Pertanian dan Kendaraan Operasional Roda 2 bagi Penyuluh Pertanian. 78 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi...................................................... 79 Pengadaan Alat Multimedia........................................................................... 80 Penguatan Sistem Penyuluhan yang Berorientasi pada Kebutuhan Petani (FEATI) 86 Asistensi Pengembangan Kelembagaan Formal Ekonomi (Koperasi dan BUMP) Tingkat Kabupaten .................................................................................................. 86 Penyusunan Proposal FMA Berorientasi agribisnis ................................................. 86 Fasilitasi FMA oleh Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan Tim Pengembangan Organisasi Petani (TPOP) ....................................................................................... 87 Bantuan Sosial Bagi UP-FMA ................................................................................. 87 Fasilitasi bagi Organisasi Berprestasi Dalam Membangun Kemitraan Usaha .......... 88 Apresiasi Gerakan Tindakan Anti Korupsi ............................................................... 88 Apresiasi Implementasi Peningkatan Skala FMA .................................................... 88 Peningkatan Kapasitas Penyuluh di Lokasi BPP ..................................................... 89 Pameran Pertanian ................................................................................................. 89 Perencanaan dan Evaluasi Program ....................................................................... 90 Pertemuan Konsultasi Program (SC dan Tim Teknis) ............................................. 90 Pertemuan Pimpinan Kelembagaan Tingkat Nasional ............................................. 90 Pertemuan Konsolidasi Audit .................................................................................. 91 Pemberian Penghargaan bagi UP-FMA terbaik Tingkat Nasional............................ 91

iv

VI.

8.15. Pembinaan Keuangan, Monitoring dan Evaluasi, Teknis Bidang Pemberdayaan serta Pengadaan Barang dan Jasa ........................ 92 8.16. Supervisi Bank Dunia .............................................................................................. 92 8.17. Workshop Keberlanjutan Program FEATI ............................................................... 93 8.18. Evaluasi Dampak Program FEATI ........................................................................... 93 8.19. Penyusunan dan Perbanyakan Dokumen Keberhasilan FEATI ............................... 93 8.20. Pengadaan Konsultan ............................................................................................. 94 8.21. Review akhir Pelaksanaan Program ....................................................................... 94 8.22. Pelaporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan .......................................................... 94 8.23. Pembinaan Pengelolaan Keuangan UP-FMA.......................................................... 94 8.24. Pembinaan Monitoring dan Evaluasi UP-FMA ......................................................... 95 8.25. Penilaian Proposal FMA oleh Tim Verifikasi Kabupaten .......................................... 95 8.26. Penyusunan Laporan SAI ....................................................................................... 95 8.27. Pertemuan Pengurus UP-FMA, Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan koordinator BPP ............................................................................................... 96 8.28. Pertemuan Tim Penyuluh Lapangan (TPL) dan koordinator BPP ............................ 96 PEMANTAPAN SISTEM PELATIHAN PERTANIAN 97 1. Diklat Pertanian bagi Aparatur 97 1.1. Diklat Prajabatan .................................................................................................... 97 1.2. Diklat Dalam Jabatan.............................................................................................. 97 2. Diklat Pertanian bagi Non Aparatur 111 2.1. Pelatihan Teknis Pertanian ................................................................................... 111 2.2. Pelatihan Manajemen/Kepemimpinan ................................................................... 111 2.3. Pelatihan Kewirausahaan ..................................................................................... 112 2.4. Pelatihan Agri Training Camp (ATC) ..................................................................... 112 3. Penguatan Kelembagaan Pelatihan Pertanian 113 3.1. Penataan dan Akreditasi UPT Pelatihan Pusat dan Daerah .................................. 113 3.1.2. Pengembangan Sarana dan Prasarana Diklat ...................................................... 114 3.1.3. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelatihan Swadaya (P4S) ......................... 114 4. Peningkatan Ketenagaan Pelatihan Pertanian 115 4.1. Peningkatan Profesionalisme Widyaiswara dan Tenaga Kediklatan...................... 115 5. Norma, Standar, Pedoman, dan Kebijakan 116 6. Pemberdayaan Perdesaan dan Pembangunan Pertanian (Program READ) 116 6.1. Pertemuan Awal ................................................................................................... 116 6.2. Survey Desa / Participatory Rural Appraisal (PRA) ............................................... 117 6.3. Pertemuan Tahunan ............................................................................................. 117 6.4. Studi Banding bagi Ketua Unit Pengelola Dana Desa (UPDD)/ Ketua Kelompok READ ........................................................................................ 117 6.5. TOT Pemasaran untuk Fasilitator Desa ................................................................ 118 6.6. TOT Pengarusutamaan Gender untuk Fasilitator Desa ......................................... 118 6.7. Pelatihan Penyegaran Padi/Jagung bagi Penyuluh Pertanian ............................... 118 6.8. Pengadaan Benih Unggul dari BPTP .................................................................... 118 6.9. Demo Perbanyakan Benih Padi/Jagung................................................................ 119 6.10. Lokakarya Monitoring Demo Perbanyakan Benih Padi/Jagung ............................. 119 6.11. Lokakarya Evaluasi Demo .................................................................................... 119 6.12. Lokakarya Penggunaan Traktor ............................................................................ 120 6.13. Peningkatan Kapasitas Motivasi Petani Kerjasama dengan PT.MARS ................. 120 6.14. TOT SL Kakao kerjasama dengan PT. MARS ................................................... 120 6.15. Pelatihan Petani SL kakao ................................................................................. 121 6.16. Perlengkapan Cocoa Development Centre (CDC) dan VCC kerjasama dengan PT. MARS ............................................................................................................ 121 6.17. Sekolah Lapang Kopra ......................................................................................... 121 6.18. Penyediaan Pengering Copra ............................................................................... 121 6.19. Sekolah Lapang Sayuran...................................................................................... 122 6.20. Sekolah Lapang Peternakan................................................................................. 122 6.21. Penyediaan Dana Pengembangan Sayuran ......................................................... 122 6.22. Pengadaan Kandang dan Fasilitasnya .................................................................. 123 6.23. Bantuan Dana Pengembangan UPDD .................................................................. 123 6.24. Pengadaan Ternak ............................................................................................... 123 6.25. Pengadaan Peralatan Pasca Panen ..................................................................... 123 6.26. Lokakarya Review Tahunan ................................................................................. 124 6.27. Pengadaan Konsultan Monev, Manajemen dan Revisi Project Implementation Manual (PIM) ........................................................ 124 6.28. Refresh Training (Rapat Koordinasi) ..................................................................... 124 6.29. Pengadaan Konsultan Fasilitator .......................................................................... 125 6.30. Administrasi Kegiatan ........................................................................................... 125

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

6.31. Pengembangan Media dan Informasi ................................................................... 125 6.32. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan...................................................................... 126 6.33. Pengawalan dan pendampingan........................................................................... 126 6.34. Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2013 ................................................ 126 6.35. Penyusunan Juklak dan Juknis ............................................................................. 126 6.36. Studi Kasus .......................................................................................................... 127 6.37. Penilaian UPDD.................................................................................................... 127 6.38. Penyusunan Sistem Evaluasi Kinerja Fasilitator ................................................... 127 6.39. Penyusunan Sistem Aplikasi Monev Program READ ............................................ 128 VII. REVITALISASI PENDIDIKAN, STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI PROFESI PERTANIAN, SERTA PENDIDIKAN MENENGAH PERTANIAN 129 1. Aparatur Pertanian yang Mengikuti Pendidikan Formal Pasca Sarjana 129 1.1. Pendidikan S2 dan S3 bagi Aparatur Pertanian ................................................... 129 3. Kelembagaan Pendidikan Pertanian yang Difasilitasi dan Dikembangkan 130 3.1. Pembinaan dan Pengawalan Program dan Anggaran 130 3.2. Penataan Kelembagaan Program Studi 130 3.3. Penjaminan Mutu dan Evaluasi Diri 131 3.4. Pengembangan Website dan Sistem Informasi 131 3.5. Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa 131 4. Ketenagaan Pendidikan Pertanian yang Difasilitasi dan Dikembangkan 132 4.1. Peningkatan Profesionalisme Staff ....................................................................... 132 4.2. Fasilitasi Program Pertukaran Pendidik ke Luar Negeri ........................................ 132 4.3. Magang bagi Guru SMK-SPP Bidang Produktif .................................................... 132 4.4. Peningkatan Kompetensi Metodologi Pendidikan dan Pengajaran bagi Tenaga Pendidik Pertanian ............................................................................................... 133 4.5. Pembekalan dan Pengawalan Sertifikasi Guru ..................................................... 133 4.6. Bimbingan Teknis Calon Asesor Kompetensi ....................................................... 134 4.7. Bimbingan Teknis Penyusunan Panduan Mutu ..................................................... 134 4.8. Sertifikasi Dosen................................................................................................... 134 5. Profesi Bidang Pertanian yang Distandardisasi 135 5.1. Koordinasi dan Sinkronisasi Program Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian ........................................................................... 135 5.2. Penyusunan RSKKNI Bidang Pertanian................................................................ 135 5.3. Pra Konvensi RSKKNI .......................................................................................... 136 5.4. Konvensi SKKNI ................................................................................................... 136 5.5. Sosialisasi SKKNI ................................................................................................. 137 6. SDM Pertanian yang Mendapat Sertifikasi Profesi 137 6.1. Fasilitasi Sertifikasi Penyuluh Pertanian................................................................ 137 7. Norma, Standar, Pedoman dan Kebijakan yang Dihasilkan dan Dikembangkan 138 7.1. Rapat Teknis Lingkup Pusat ................................................................................. 138 7.2. Koordinasi Teknis Pendidikan Tinggi Pertanian .................................................... 138 7.3. Koordinasi Teknis Pendidikan Menengah Pertanian ............................................. 138 7.4. Penyusunan Bahan Evaluasi dan Laporan ........................................................... 139 7.5. Penyusunan Standar Biaya .................................................................................. 139 7.6. Sosialisasi revitalisasi Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian.......... 140 7.7. Pengembangan Program Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian ........................................................................... 140 7.8. Penyusunan Anggaran dan Kegiatan Tahun 2013 ................................................ 140 7.10. Penyusunan Jurnal Teknologi ............................................................................... 141 7.11. Pembuatan Media Publikasi ................................................................................. 142 8.2. Fasilitasi Program Pertukaran Siswa SMK-SPP ke Luar Negeri ............................ 152 8.3. Fasilitasi PKU Siswa SMK-SPP di Bidang Perkebunan Kelapa Sawit ................... 152 8.4. Bimbingan Teknis Siswa SMK-SPP di Bidang Peternakan ................................... 153 VI. DUKUNGAN MANAJEMEN DAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA 155 1. Perencanaan Program dan Anggaran 155 1.1. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan PPSDMP............................................... 155 1.2. Pengawalan Kegiatan TA. 2012 dan Penyiapan Anggaran TA. 2013 .................... 155 1.3. Penyusunan SBK TA. 2013 .................................................................................. 156 1.4. Penyusunan RKA-K/L Pagu Anggaran TA. 2013 .................................................. 156 1.5. Penyusunan RKA-K/L Pagu Alokasi Anggaran TA. 2013 ...................................... 156 1.6. Penyusunan Perencanaan Program Badan PPSDMP Tahun 2013....................... 157 1.7. Sinkronisasi Program Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian ............... 158 1.8. Apresiasi Program Kerjasama Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.............. 158 1.9. Penyusunan Perencanaan Program Kerjasama ................................................... 159 1.10. Optimalisasi Peluang Kerjasama Luar Negeri ....................................................... 159 1.11. Pengembangan Teknologi Informasi..................................................................... 159

vi

1.12. 1.13. 1.14. 2. 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. 2.5. 2.6. 2.7. 2.8. 2.9. 2.10. 2.11. 2.12. 2.13. 2.14. 2.15. 3. 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6. 3.7. 3.8. 3.9. 3.10. 3.11. 3.12. 3.13. 3.14. 4. 4.8. 5. 5.1. 5.2. 5.3. 5.4. 5.5. 5.6. 5.7. 5.8. 5.9. 5.10. 5.11. 6. 6.1. 6.2. 6.3. 6.4. 6.5. 6.6. IX. PENUTUP

Koordinasi dan Bimbingan Pengelolaan Data ....................................................... 160 Penyediaan Data Statistik SDM Pertanian ............................................................ 160 Pembangunan Sistem Database BPPSDMP yang terintegrasi ............................. 161 Pengelolaan Keuangan, Akuntansi, Verifikasi dan Pengelolaan BMN 161 Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan ............................................................. 161 Rekonsiliasi Laporan Keuangan ........................................................................... 161 Peningkatan Dukungan Teknis Pengelolaan Akuntansi dan Verifikasi .................. 162 Peningkatan Kualitas Data Dasar (Data Base) Pengelolaan Perbendaharaan (SIMAK, SPP, SPM, LPJ, Forecast Satker dan GPP) ........................................... 162 Apresiasi dan Sinkronisasi Pengelolaan Perbendaharaan .................................... 163 Peningkatan Pengelolaan dan Dukungan Teknis Perbendaharaan ....................... 163 Peningkatan Kualitas Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)...... 163 Peningkatan Kualitas Laporan Rencana Kebutuhan Dana (Forecasting Satker) ... 164 Peningkatan Kualitas Laporan Barang Milik Negara (BMN) .................................. 164 Penyelenggaraan Pengadaan Barang dan Jasa ................................................... 164 Peningkatan Kualitas Inventarisasi dan Penilaian BMN ........................................ 164 Pelaksanaan Proses Penghapusan/Hibah BMN ................................................... 165 Peningkatan Dukungan Teknis Pengelolaan BMN ................................................ 165 Forum Komunikasi Pengelola Keuangan dan Perlengkapan ................................. 165 Peningkatan Koordinasi dan Konsultasi Pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan ............................................................................... 166 Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan 166 Pembinaan Pengelolaan dan Penyusunan Pengendalian, Monitoring dan Evaluasi. ...... 166 Workshop Simonev............................................................................................... 167 Peningkatan Efektivitas Monitoring Dan Evaluasi Program ................................... 168 Konsolidasi Sistem Pengendalian Internal (SPI) ................................................... 169 Forum SPI Lingkup Badan PPSDMP .................................................................... 169 Penyusunan LAKIP Sekretariat Badan dan LAKIP Badan PPSDMP ..................... 170 Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pemeriksaan .................................................... 170 Penyusunan Laporan Badan PPSDMP. ................................................................ 171 Konsolidasi Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Lingkup Badan PPSDMP ............... 171 Penyusunan Materi Informasi ............................................................................... 172 Penyebaran Informasi Pengembangan SDM Pertanian ........................................ 173 Penyelenggaraan kehumasan dan keprotokolan .................................................. 173 Temu Koordinasi Kehumasan ............................................................................... 173 Pengelolaan dan Pengembangan Perpustakaan Digital........................................ 174 Organisasi, Kepegawaian, Rumah Tangga dan Tata Usaha 174 Perencanaan, Pembinaan, dan Pengembangan Pegawai .................................... 177 Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) 183 Penyusunan Pedoman LM3 .................................................................................. 183 Pemutahiran Data LM3 ......................................................................................... 183 Studi Banding LM3 Model ..................................................................................... 184 Apresiasi Pengelolaan LM3 Model ........................................................................ 184 Bimbingan Lanjut LM3 Model ............................................................................... 185 Magang LM3 Model .............................................................................................. 185 Penyusunan Buku Panduan Pengelolaan LM3 Model ........................................... 185 Pembinaan, Koordinasi, dan Supervisi LM3.......................................................... 186 Monitoring dan Evaluasi LM-3............................................................................... 187 Pengembangan Media LM-3 ................................................................................. 187 Penyusunan Buku Profil LM3 Model 188 Pemberdayaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha di Kawasan Agropolitan. 189 Tahun 2012. 189 Pengembangan Data Base dan Informasi di Kawasan Agropolitan ....................... 189 Penilaian dan Pemetaan Kelayakan Fasilitasi Kawasan Agropolitan ..................................... 189 Penataan dan Penguatan Organisasi dan Manajemen Pengelola Kawasan Agropolitan........... 190 Penguatan Kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku Usaha (Di Tiga Kawasan Agropolitan Sebagai Model) ................................................................ 190 Pembinaan Program Pemantapan Kawasan Agropolitan .................................................. 191 Monitoring dan Evaluasi Kawasan Agropolitan................................................................. 191 192

Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran PPSDMP TA.2012

vii

[Type the document title]

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JANUARI 2012

You might also like