Professional Documents
Culture Documents
A.Latar Belakang Pengangguran merupakan dapat dan kemiskinan besar Banyak hingga saat ini masih masalah bangsa Indonesia yang belum faktor yang menyebabkan
terpecahkan.
terjadinya pengangguran. Faktor yang paling dominan adalah tidak seimbangnya antara supply and demand, atau jumlah pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lowongan yang tersedia. Faktor lainnya adalah masih belum dimanfaatkannya peluang usaha yang bersumber dari potensi kearifan lokal masyarakat. Sampai saat ini, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) hanya menawarkan jenis-jenis keterampilan yang secara reguler berlangsung bertahun-tahun. Belum ada LKP yang menawarkan kursus dan pelatihan untuk jenis keterampilan yang digali dari kearifan lokal masyarakat. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa produk-produk hasil dari kearifan lokal masyarakat dan keterampilan lain yang menggunakan teknologi modern memiliki pangsa pasar yang besar, baik pasar domestik maupun global. Secara umum produk-produk di atas belum mengadopsi berbagai jenis desain dan teknologi yang ada. Untuk itulah perlu dilakukan kerjasama dengan berbagai pihak, terutama lembaga pendidikan non-LKP, sehingga desain, kreasi, dan inovasi produk yang dihasilkan dapat menjawab selera dan kebutuhan pasar. Sehubungan dengan itu, dalam rangka mempercepat pengentasan pengangguran dan kemiskinan, pada tahun 2011 dikembangkan program Pendidikan Kecakapan Hidup melalui Lembaga Pendidikan (PKH- LPd) adalah kursus dan pelatihan berbasis pendidikan kecakapan hidup yang diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan 1 non-LKP, untuk memberikan
kesempatan
belajar
kepada masyarakat
yang berminat
mengikuti kursus dan pelatihan dalam bidang keterampilan yang digali dari kearifan lokal masyarakat, sehingga mereka dapat pengetahuan, keterampilan, mengelola dalam dijadikan bekal bekerja sikap diri dan atau menumbuhkembangkan lingkungannya berwirausaha. Tahun 2011 Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal mendapat Dana Block Grant untuk PKH LPD dari Direktorat Jenderal Paudni untuk di salurkan kepada BPKB/SKB dan Lembaga PAUDNI yang ada di daerah, Agar Progam Pendidikan Kecakapan Hidup terlaksana sesuai harapan, Untuk itu sangat diperlukan adanya Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Hidup yang dapat dijadikan acuan oleh semua pihak yang terkait. B.Dasar Hukum 1. 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2006, tentang Bantuan Untuk Lembaga Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan. 3. Permendiknas No. 28 tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal Renstra Ditjen PAUDNI Tahun 20102015 4. Pedoman Informal, Januari 2011. 5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal/Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal Nomor : 2 penyelenggaraan program PAUDNI, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan untuk
0652/023.05.2.01/02/2011 Tanggal 20 Desember 2010 C. Tujuan 1. Tujuan Umum peran serta lembaga/satuan lembaga pendidikan dan dan informal, kepemudaan Meningkatkan nonformal
sejenisnya, dalam melaksanakan pendidikan kewirausahaan masyarakat bagi penganggur usia produktif yang potensial menjadi wirausaha. 2. Tujuan Khusus a. Acuan dalam penyusunan dan pengajuan proposal untuk mendapatkan bantuan langsung penyelenggaraan Percontohan PKH LPD b.Menyelenggarakan Percontohan Program PKH-LPD sesuai dengan Petunjuk Teknis Percontohan Program PKH-LPD dan proposal c. Menyelenggarakan tata kelola keuangan dan administrasi program sesuai dengan aturan yang berlaku.
(PKBM)
Menengah
Kejuruan
(SMK),Politeknik
(Poltek) ,Balai Latihan Kerja (BLK) ,Pondok Pesantren di wilayah kerja BP-PNFI Regional I dalam penyusunan dan pengajuan proposal untuk mendapatkan bantuan langsung (blockgrant) penyelenggaraan Percontohan Program PKH-LPD. 2. Meningkatnya kelengkapan dan mutu penyelenggaraan (PKBM), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK),Politeknik (Poltek) ,Balai Latihan Kerja (BLK) ,Pondok Pesantren di wilayah kerja BP-PNFI Regional I 3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan Percontohan PKH-LPD ,Sekolah di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Menengah Kejuruan (SMK),Politeknik
Program (PKBM)
(Poltek) ,Balai Latihan Kerja (BLK), Pondok Pesantren di wilayah kerja BP-PNFI Regional I
lembaga kursus penyelenggara PKH LPD. b. Warga masyarakat yang tidak mampu, belum bekerja/putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan (tidak sedang menempuh pembelajaran di pendidikan formal). c. Diprioritaskan peserta didik yang berdomisili di sekitar lokasi kegiatan. d. Memiliki kemauan untuk belajar dan bekerja, dibuktikan dengan Surat Pernyataan Kesanggupan untuk mengikuti program sampai selesai. e. Memiliki minat dan motivasi untuk bekerja dan/atau berwirausaha setelah mengikuti kursus. 2. Lembaga Penyelenggara Lembaga penyelenggara program PKH-LPd adalah lembaga pendidikan non-LKP yang dikelola oleh masyarakat, yaitu: a. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) b. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) c. Politeknik (Poltek) d. Balai Latihan Kerja (BLK) e. Pondok Pesantren Lembaga yang dapat mengusulkan bantuan sosial percontohan program PKH LPD adalah Lembaga yang mampu menyelenggarakan program berkualitas yang dapat dicontoh oleh lembaga lain dalam hal menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peserta didik di bidang pekerjaan/usaha tertentu, sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga memilikii bekal kemampuan untuk bekerja atau berusaha mandiri dan memperoleh penghasilan dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Secara tersebut: a. Telah beroperasi (minimal) 5 3 tahun dan berizin rinci, legalitas lembaga penyelenggara
operasional yang masih berlaku dari Dinas Pendidikan setempat atau instansi lain yang berwenang. b. Memiliki rekening bank yang masih aktif dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga (bukan rekening dan NPWP atas nama perorangan). Alamat yang tercantum dalam rekening dan NPWP harus sama dengan alamat lembaga terkini. c. Diprioritaskan LPD yang telah dinilai kinerjanya.
3. Instruktur /Narasumber
Instruktur dapat berasal dari dalam atau luar lembaga penyelenggara, dengan kriteria: a. b. c. d. e. f. g. Minimal berpendidikan SLTA Memiliki sertifikat sebagai pendidik dan/atau penguji; Memiliki kompetensi sesuai bidang tugasnya; Mampu mengembangkan komunikasi efektif; Mampu merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran Mampu mengevaluasi hasil belajar; Mampu memotivasi belajar.
4. Memiliki sarana dan prasarana yang layak 5. Memiliki jaringan kemitraan dengan DU/DI 6. Memiliki pengelolaan 7. Telah melaksanakan program pembelajaran baik formal maupun non formal 8. Memiliki data dasar SDM setempat dan calon warga 9. Program Pembelajaran Kurikulum dan Bahan Ajar program PKH LPd minimal meliputi: a. Personal 1) Berprilaku sesuai norma agama, hukum, sosial 6
dan budaya nasional, 2) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlaq mulia, bersikap adil, jujur, bertanggung jawab, dan percaya diri, 3) 4) 1) 2) Sadar diri, kenal diri, kenal potensi positif dan Berkepribadian terpuji, beretos kerja yang unggul Bersikap terbuka, obyektif, dan tidak diskriminatif Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun teman sejawat, pendidik/ instruktur, dan negative diri. b. Sosial
dengan 3) 4)
masyarakat sekitar Beradaptasi dengan kondisi sosial di lingkungan Paham dan sadar lingkungan, mampu melihat sekitar, peluang di sekitar lingkungannya. c. Akademik 1) Kemampuan logika, beranalisis kemampuan ide-ide, sederhana, pengetahuan untuk berfikir dasar, dengan 2)
kemampuan mengambil keputusan; Menggali kemauan mencoba, melakukan uji coba dibidangnya secara ilmiah. d. Vokasional/Profesional Kemampuan di bidang vokasi tertentu, memiliki kemampuan bermata pencaharian minimal mencakup : 1) Kemampuan bahan dan alat produksi/jasa 2) teknik produksi/jasa 3) analisis pasar dan perencanaan usaha 4) pengelolaan tenaga kerja 5) pengelolaan keuangan usaha, pemasaran usaha 6) pengembangan kemitraan dan jaringan usaha 7) struktur pengembangan karir pekerja 8) pembukuan usaha 7
dan unsur
ajar
PKH
LPd
disusun
dan
oleh
pengembangan dikursus-latihkan,
kurikulum,
yang
manajemen
kewirausahaan, materi kebijakan pengembangan ekonomi dan tenaga kerja daerah. Lembaga pendidikan juga dapat mengembangkan kurikulum melalui modifikasi atau adaptasi dari kurikulum atau pokok-pokok kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan DU/DI. Waktu yang dirancang oleh LPd untuk menyelenggarakan program PKH perlu disesuaikan dengan jenis dan kompleksitas keterampilan/vokasi dan tingkat kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Program kursus dan pelatihan yang terstruktur minimal memanfaatkan 200 jam pelajaran @ 60 menit. Jika jumlah pertemuan 5 (lima) hari per pekan, dan 4 (empat) jam pelajaran/hari, maka waktu yang diperlukan adalah selama 10 pekan, atau sekitar 2,5 (dua setengah) bulan. Kurikulum dengan dan materi pembelajaran yang disesuaikan bidang keterampilan dikembangkan
berdasarkan hasil analisis lowongan kerja dan peluang usaha yang telah dilakukan oleh lembaga penyelenggara. Kurikulum dan materi pembelajaran minimal memuat: 1) 2) dicapai 3) 4) 5) Materi pokok dan uraian materi pembelajaran Alokasi waktu Sumber/Bahan/Alat pembelajaran Nama mata ajar Kompetensi dan indikator yang hendak
Jenis keterampilan yang dianggap layak dengan prospek yang jelas untuk program PKH-LPd di antaranya adalah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) perikanan 5) 6) 7) 8) 9)
10)
Kerajinan ukir batu dan kayu Kerajinan pembuatan wayang kulit atau Kerajinan tata boga tradisional Budidaya Pertukangan Membatik Otomotif Elekronika Aero modelling Jenis keterampilan produksi dan jasa lainnya pertanian, peternakan dan
wayang golek
B.Pemanfaatan Dana Besar dana yang disediakan oleh pemerintah rata-rata Rp. 1.700.000,- / warga belajar dengan jumlah sasaran 897 orang Alokasi pemanfaatan dana bantuan langsung meliputi : Komponen Pembiayaan Manajemen lembaga kursus Proses pembelajaran dan 9 uji Persentase maksimal 5% 30%
kompetensi Transport nara sumber Biaya pemandirian, dan atau 20% 45%
penempatan
Semua pengeluaran dana yang bersumber dari dana bantuan langsung harus dibuktikan dengan kuitansi yang berisi tanda tangan penerima, jumlah yang dibayarkan dalam angka maupun huruf (belanja honor dan perjalanan) .Untuk belanja barang dan belanja bahan dalam kuitansi harus dicantumkan jenis barang/jasa, jumlah dan harga pembelian. Dana blockgrant disalurkan langsung sekaligus (100%) kepada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),Politeknik (Poltek) ,Balai Latihan Kerja (BLK) ,Pondok Pesantren melalui transfer ke atas nama rekening instansi/ atau lembaga staf yang dan bukan rekening untuk pribadi. menjadi Pengelolaan selanjutnya diserahkan kepada Bendaharawan yang bersangkutan ditugaskan bendaharawan dana blockgrant 2011
BAB III
10
11
6. Sampul depan (cover) proposal Percontohan Program PKH-LPD berwarna putih 7. Ukuran Kertas A4, dengan jenis huruf tulisan Times New Roman ukuran 12, dengan spasi 1,5
B.Aspek Yang Dinilai 1. 2. 3. Kelengkapan administrasi Isi proposal Kelayakan program yang diusulkan melalui visitasi lapangan C. Mekanisme Penilaian Proposal 1. Proposal yang diterima selanjutnya akan diseleksi administrasi, bagi yang memenuhi persyaratan dilanjutkan ke tahap penilaian teknis 2. Penilaian dilakukan dengan menggunakan instrument dan indikator yang ditetapkan 12
3. 4.
Untuk menjamin objektifitas dan eksistensi lembaga Hasil verifikasi layak atau tidak layaknya dituangkan
pengusul dilakukan verifikasi di lapangan. dalam berita acara oleh tim penilai dan disampaikan kepada kepala balai 5. Lembaga yang layak setelah di verifikasi oleh kepala balai dikeluarkan surat keputusan, dan diteruskan dengan penandatanganan akad kerjasama.
pelatihan dengan tuntas dalam mengelola unit usaha (produksi/jasa). keuangan, dan kisah sukses (Success Story) tentang Program PKH-LPD. 13
7. 8.
B. Pengendalian Mutu Untuk mengendalikan pelaksanaan pemanfaatan dana oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Politeknik (Poltek), Balai Latihan Kerja (BLK), Pondok Pesantren di wilayah kerja BP-PNFI Regional I perlu diadakan : 1. 2. 3. kesimpulan /masukan) 4. a. mitra dinas Kab/Kota) b. Eksternal (Irjen, BPKP, instansi lain yang ditugaskan Ditjen PAUDNI) A. Pelaporan 1. Pelaporan awal/pendahuluan ( 7 hari kerja setelah kegiatan dilaksanakan ) memuat : fotocopy bukti penerimaan, kepastian rencana pembelajaran sesuai akad 2. kurun 3. akhir program dilaksanakan) 14 memuat: waktu setengah perjalanan Pelaporan pertengahan / mind term (paling lambat di sampaikan dalam program) Laporan proses dan memuat : perkembangan proses, permasalahan dan upaya pemecahan akhir hasil (disampaikan paling lambat 7 hari kerja setelah pelaksanaan Pengendalian dilakukan oleh pihak Internal (inspektorat, direktorat terkait, BP-PNFI Regional I, Penilik, Asosiasi/organisasi dan Pemantauan ( monitoring) untuk melihat perkembangan program Evaluasi untuk melihat hasil program Tindak lanjut (untuk mendapatkan
data dan
dengan
kurikulum,
alat
evaluasi,
penyelenggaraan
NST/instruktur, data peserta didik, foto kegiatan, dan lai-lain. Sistematika laporan dapat dilihat dalam lampiran 8
KATA PENGANTAR
15
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas petunjuk-Nya sehingga pedoman penyaluran dana batuan langsung blockgrant Percontohan Program PKH LPD Mengingat masih banyak kendala dalam sistem penyaluran dan penyelenggaraan program Percontohan Program PKH LPD dilapangan diperlukan adanya tindakan konkrit yang bersifat kreatif dan inovatif untuk mencapai hasil yang optimal dalam sebuah penyelengaraan percontohan Program PKH LPD Pada tahun 2011 BP-PNFI Regional I selaku perpanjangan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Informal (PAUDNI) akan menyalurkan dana batuan langsung blockgrant Program PKH LPD. Atas dasar itulah perlu disusun petunjuk pelaksanaan
yang dapat digunakan sebagai acuan pihak-pihak terkait dalam penyusunan proposal dan penyelenggaraan program bila mendapat persetujuan berdasarkan hasil seleksi dan penilaian proposal yang di ajukan Demikian petunjuk pelaksanaan penyaluran dana batuan langsung blockgrant Program PKH LPD ini disusun dengan harapan dapat dijadikan acuan dan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Akhirnya diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam penyusunan pedoman ini. Medan, April 2011 Kepala BPPNFI Regional 1
16
DAFTAR ISI
Kata i Daftar BAB I A. Latar B. Dasar 2 C. Tujuan .. 2 1. 2. D. Hasil BAB II Sasaran Yang dan Pemanfaatan Tujuan Tujuan Umum Khusus Diharapkan Dana ..2 . 2 3 . 4 17 Isi Pendahuluan 1 Belakang .. ii ... Pengantar
...................
A. Sasaran B. Pemanfaatan 6 BAB BAB A. Tim B. Aspek C. Mekanisme Proposal BAB V Indikator Keberhasilan, Pengendalian Pelaporan.. 10 A. Indikator . B. Pengendalian . C. Pelaporan Mutu Yang III Prosedur IV Penyusunan 8 Penilaian dan Pengajuan
. 4
. 9 9 . 9
Keberhasilan 10 Mutu 10
. 10 BAB Lampiran Lampiran 1 : Formulir Pengajuan Dana Blockgrant Penyelenggaraan Program PKH-LPD Lampiran 2 : Contoh Rekomendasi Lampiran 3 : Format Data Calon Peserta Didik Lampiran 4 : Format Jadwal Pembelajaran Lampiran 5 : Contoh Surat Pernyataan Lampiran 6 : Contoh Fakta Integritas Lampiran 7 : Contoh Surat PernyataanTanggungjawab Mutlak 18 ii VI Penutup 12 .
(SPTJM) Lampiran 8 : Format Laporan Lampiran 9 : Format Data Lulusan Lampiran 10: Contoh Format Matriks Pengguna Dana Lampiran 11 : Tabel Rangkuman Standard Biaya Kursus
19 iii