Professional Documents
Culture Documents
DAN PT MULTI BINTANG INDONESIA.TBK UNTUK TAHUN 2009, 2010, 2011 DAN TRIWULAN II 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan berkahnya kami dapat menyelesaikan Final Project Analisa Laporan Keuangan Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk and Trading Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk dengan baik. Menyadari bahwa dalam studi perbandingan ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan, dukungan, baik secara moril maupun material, ide dan setiap masukan yang positif guna penyelesaian final project ini. Oleh sebab itu kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Hendru Chahayo, SE, MM selaku dosen mata kuliah Analisa Laporan Keuangan 1 yang telah mengajarkan banyak hal khususnya mengenai materi penganalisaan terhadap perusahaan manufaktur yang menjadi objek di dalam pelaporan ini. 2. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, telah mendukung terselesaikannya final project ini
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 1.2 1.3 1.4 BAB II Latar Belakang Analisis Laporan Keuangan... Perumusan Masalah Tujuan Analisis Laporan Keuangan... Manfaat Analisis Laporan Keuangan. i ii iii 1 1 3 4 5 7 7 7 7 8 8
LANDASAN TEORI 2.1 Analisa Rasio Horisontal 2.1.1 Horisontal Tahun ke Tahun 2.1.2 Horisontal Indeks Angka Tren... 2.2 2.3 Analisa Vertikal. Analisa Rasio Keuangan..
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page iii
2.3.1 Rasio Likuiditas........ 2.3.2 Rasio Aktifitas... 2.3.3 Rasio Leverage.. 2.3.4 Rasio Profitabilitas 2.3.5 Rasio Pasar 2.4 2.5 Analisa Sumber dan Penggunaan Dana Analisa Rasio Arus Kas. 2.5.1 Analisa sufficiency. 2.5.2 Analisa Effeciency.. 2.6 2.7 2.8 2.9 Analisa Leverage.. Analisa Cash Conversion Cycle and Free Cash Flow Analisa Kebangkrutan Z-Score.. Analisa Perbandingan
9 11 13 13 15 16 17 17 20 21 23 24 26
BAB III
27
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page iv
3.1
PT Ultrajaya Milk Industry and Milk Trading Co, Tbk 3.1.1 Sejarah Singkat 3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan.. 3.1.3 Aspek Kegiatan Perusahaan
27 27 28 29 33 33 35 35 37
3.2
PT Multi Bintang Indonesia, Tbk 3.2.1 Gambaran Umum 3.2.2 Sejarah. 3.2.3 Visi dan Misi 3.2.4 Struktur Organisasi..
BAB IV
38 38 38
4.1.1.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co,Tbk 4.1.1.2 PT Multi Bintang Indonesia, Tbk 48
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page v
58
4.1.2.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co,Tbk 4.1.2.2 PT Multi Bintang Indonesia, Tbk . 4.2 Analisa Vertikal . 4.2.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk 4.2.2 PT Multi Bintang Indonesia, Tbk . 4.3 Analisa Rasio Keuangan 4.3.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk 4.3.1.1 Liquidity Ratio .. 4.3.1.2 Activity Ratio 4.3.1.3 Leverage Ratio . 4.3.1.4 Profitability Ratio .. 4.3.1.5 Market Ratio 4.3.2 PT Multi Bintang Indonesia, Tbk .. 4.3.2.1 Liquidity Ratio 64 69 69 74 77 77 77 79 80 81 82 83 83
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page vi
4.3.2.2 Activity Ratio . 4.3.2.3 Leverage Ratio . 4.3.2.4 Profitability Ratio ... 4.3.2.5 Market Ratio .. 4.4 Analisa Sumber dan Penggunaan .. 4.4.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk 4.4.2 PT Multi Bintang Indonesia, Tbk . 4.5 Analisa Rasio Arus Kas
85 92 94 96 98 98 107 114
4.5.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk 114 4.5.2 PT Multi Bintang Indonesia, Tbk .. 4.6 Analisa Leverage .. 115 117
4.6.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk 117 4.6.2 PT Multi Bintang Indonesia, Tbk .. 4.7 Analisa Cash Conversion Cycle dan Free Cash Flow 119 120
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page vii
121 123
4.8.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk 123 4.8.2 PT Multi Bintang Indonesia, Tbk 4.9 Analisa perbandingan. 124 125
BAB V
DAFTAR PUSTAKA...
128
LAMPIRAN.. 129
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Analisis Laporan Keuangan Analisis Laporan Keuangan adalah proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SAFC) Nomor 1 (FASB, 1978), laporan keuangan harus memberikan informasi untuk (1) pengambilan keputusan investasi dan kredit; (2) menilai prospek arus kas; dan (3) menilai sumber daya, klaim atas sumber daya, dan perubahan sumber daya berupa: (a) sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekutias pemilik; (b) kinerja dan laba perusahaan; dan (c) kinerja dan stewardship manajemen. Tujuan ini terangkum dalam penyajian laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan pengungkapan laporan keuangan. Berdasarkan tujuan tersebut, para pemakai laporan keuangan dapat menilai informasi yang dihasilkan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi yang berkaitan dengan perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia (2007: 2) mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan berdasarkan kepentingan mereka, sebagai berikut:
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 1
1. Investor, yang berkepentingan dengan risiko dan hasil investasi dari investasi yang mereka lakukan. Informasi yang dibutuhkan untuk menentukan apakah mereka akan membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Yang biasa dilihat oleh investor adalah informasi mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen; 2. Kreditor, yang menggunakan informasi akuntansi untuk membantu mereka memutuskan apakah pinjaman dan bunganya dapat dibayar pada waktu jatuh tempo; 3. Pemasok, yang membutuhkan informasi mengenai kemampuan
perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya pada saat jatuh tempo; 4. Karyawan, yang membutuhkan informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan, dan kemampuan memberi pensiun dan kesempatan kerja; 5. Pelanggan, yang berkepentingan dengan informasi tentang kelangsungan hidup perusahaan terutama bagi mereka yang memiliki perjanjian jangka panjang dengan perusahaan; 6. Pemerintah, yang berkepentingan dengan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan lain-lain;
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 2
7. Masyarakat,
yang
berkepentingan
dengan
informasi
tentang
kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta berbagai aktivitas yang menyertainya. Dengan membaca laporan keuangan secara tepat maka pemakai tersebut dapat melakukan tindakan ekonomi menyangkut perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan menghasilkan keuntungan baginya. Dalam menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, pemakai memerlukan beberapa instrumen, antara lain analisis laporan keuangan. Studi perbandingan ini akan menunjukkan perbandingan kinerja dua perusahaan sejenis dalam sektor yang sama. Adapun alasan penulis memilih perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur minuman karena minuman adalah produk konsumsi massal yang menjangkau pasar luas di berbagai kalangan. Maka penulis memilih dua perusahaan tbk yang bergerak di bidang minuman, yakni PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY (selanjutnya disebut sebagai PT Ultrajaya) dan PT MULTI BINTANG INDONESIA (selanjutnya disebut sebagai PT Multi Bintang)
1.2 Perumusan Masalah Adapun rumusan permasalahan yang dibahas di dalam laporan ini adalah: 1.2.1 Bagaimana kinerja kerja terhadap perusahaan Ultrajaya, Tbk 1.2.2 Bagaimana kinerja kerja terhadap perusahaan Multi Bintang, Tbk
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 3
1.2.3 Evaluasi kinerja kerja terhadap PT Ultrajaya, Tbk dan PT Multi Bintang, Tbk
1.3 Tujuan Analisis Laporan Keuangan Bambang Riyanto mengemukakan bahwa Mengadakan interpretasi atau analisa terhadap laporan keuangan suatu perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansial dari perusahaan yang bersangkutan. Adapun analisis laporan keuangan dibuat dengan beberapa tujuan, diantaranya adalah: 1.3.1 Screening Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger; 1.3.2 Forecasting Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang. 1.3.3 Diagnosis Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen operasi, keuangan atau masalah lain.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 4
1.3.4 Evaluation Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi dan lain-lain; 1.3.5 Understanding Dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi mentah yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam.
1.4 Manfaat Analisis Laporan Keuangan Menurut Djarwanto (2001:111) manfaat analisis laporan keuangan berdasarkan pada kepentingan para pemakai laporan yaitu: 1.4.1 Untuk mengetahui hubungan antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain baik dalam satu laporan keuangan maupun antar laporan keuangan, sehingga apabila terjadi kelemahan dalam satu atau beberapa perusahaan dari laporan keuangan akan diambil tindakan untuk memperbaikinya. 1.4.2 Dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan 1.4.3 Bersama dengan anggaran kas dapat digunakan untuk memprediksi laporan keuangan dimasa yang akan datang.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 5
1.4.4 Untuk mengetahui posisi dan perkembangan dari satu atau beberapa laporan keuangan sehingga dapat diramalkan kecenderungannya pada masa yang akan datang. Analisis yang dilakukan terhadap neraca dan laporan laba rugi merupakan penelaahan hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 6
2.1
Analisa Rasio Horizontal Analisa horisontal atau analisa dinamis adalah laporan keuangan yang dianalisa dengan mengadakan perbandingan dari laporan-laporan selama beberapa periode. Analisa dinamis akan sangat membantu para manajer, karena dengan laporan keuangan yang diperbandingkan untuk beberapa periode akan diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan. Adapun analisa horizontal terbagi atas 2, yakni : 2.1.1 Horisontal Tahun ke Tahun Horizontal tahun ke tahun adalah membandingkan laporan keuangan suatu perusahaan dari tahun ke tahun. 2.1.2 Horisontal Indeks Angka Tren Horisontal indeks angka tren adalah membandingkan laporan keuangan suatu perusahaan ditentukan. berdasarkan indeks tahun dasar yang
2.2
Analisis Vertikal
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 7
Menganalisis laporan keuangan untuk suatu periode tertentu dengan cara membanding-bandingkan pos yang satu dengan pos lainnya.
Perbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan presentase di mana salah satu pos ditetapkan patokan 100%. Dalam melakukan Common Size Analysis terhadap Neraca, yang dijadikan patokan 100% umumnya adalah total aktiva (sama dengan kewajiban ditambah modal) ; pos yang lainnya diperbandingkan dengan total aktiva tersebut. Di samping tota aktiva, kadang-kadang digunakan juga aktiva lancar sebagai patokan, tergantung dari kepentingan yang ingin di tonjolkan. 2.3 Analisis Rasio Keuangan Alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 8
Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya
memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri. 2.3.1 Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk bagian dari kewajiban jangka panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendek). Rasio ini terbagi atas 2 rasio, yakni: a. Analisis Current Ratio Current ratio adalah rasio antara harta lancar (current asset) dengan hutang lancar (current liabilities).
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page 9
Current ratio =
Rasio ini bermanfaat untuk mengetahui sampai seberapa jauh perusahaan dapat melunasi hutang jangka pendeknya. Semakin besar rasio yang diperoleh, semakin lancar hutang pembayaran jangka pendeknya b. Analisis Quick Ratio Rasio antara harta lancar (current asset) dikurangi dengan persediaan (inventory) dibagi dengan hutang lancar (current liabilities). Quick ratio = Current assets - Inventory Current liabilities
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 10
2.3.2 Rasio Aktifitas Rasio aktifitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dan efektifitas manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Rasio ini terbagi lagi atas 10 rasio sebagai berikut : Account Receivables Turn Over = Annual Sales Account Receivables
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 11
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 12
2.3.3 Rasio Leverage Rasio leverage adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang (dana dari pihak luar). Rasio ini juga menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (kreditor), dalam hal ini dapat berupa bank dan lembaga lainnya. Rasio leverage terbagi lagi dalam 2 rasio sebagai berikut : Debt to Asset = Total Debt Total Assets
Debt to Equity =
kemampuan perusahaan mencetak laba. Untuk para pemegang saham (pemilik perusahaan), rasio ini menunjukkan tingkat penghasilan mereka dalam investasi
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 13
Return On Assets =
Return On Equity =
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 14
2.3.5 Rasio Pasar Rasio pasar adalah rasio yang menggambarkan bagaimana pasar menghargai saham suatu perusahaan. Adapun rasio ini terbagi lagi kedalam 4 rasio, yakni sebagai berikut : Earning per Share= Earning Available for Common Stock Outstanding Common Stock
Book Value=
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 15
2.4
Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan melaksanakan kebijakan investasinya dan melaksanakan kebijakan finansialnya selama periode tertentu, biasanya dalam masa satu tahun. Adapun sumber dana berasal dari : 1. Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas 2. Penurunan bruto aktiva tetap 3. Kenaikan bersih kewajiban dan utang 4. Penambahan modal sendiri 5. Dana yang diperoleh dari operasi Penggunaan dana berasal dari : 1. Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas 2. Penambahan bruto aktiva tetap 3. Penurunan kewajiban dan hutang 4. Pengurangan modal sendiri 5. Pembayaran dividen Langkah-langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan dan adalah sebagai berikut:
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 16
1. Dari susunan laporan perubahan neraca untuk 2 tahun terakhir, identifikasi mana yang merupakan sumber kas maupun penggunaan kas. 2. Klasifikasikan unsur-unsur dalam laporan rugi laba atau laporan laba ditahan, mana yang merupakan sumber kas dan penggunaan kas. 3. Susun laporan sumber dan penggunaan kas dengan menggabungkan semua informasi yang dapat menambah kas (sumber) dan mengurangi kas (penggunaan).
2.5
Analisis Rasio Arus Kas Analisis rasio arus kas adalah salah satu metode pembanding untuk mengukur prestasi keuangan suatu perusahaan. Rasio ini terbagi atas dua, yakni : 2.5.1 Analisis Sufficiency Analisis ini bertujuan untuk menilai kecukupan dari arus kas dalam memenuhi kebutuhan perusahaan. Adapun analisis ini terbagi atas 5, yakni : a. Cash Flow Adequacy Analisis ini digunakan untuk mengukur kemampuan arus kas dalam memenuhi kebutuhan:
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 17
1. Pembelian aktive tetap (investasi) 2. Pembayaran dividen (pendanaan) 3. Pembayaran utang jangka panjang (pendanaan) Cash Flow Adequacy = Cash From Operation Long Term Debt Paid + Purchases of Asset + Dividen Paid
b. Long-term Debt Payment Analisis ini menunjukkan seberapa besar arus kas operasi digunakan untuk melunasi utang jangka panajng, juga mencari kaitan pendanaan jangka panjang dengan sumber dana yang digunakan untuk melunasinya.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 18
c. Dividend Payout Analisis ini menunjukkan seberapa besar arus operasi digunakan
untuk membayar dividend Dividend Payout = Cash Dividend Paid Cash from operation
d. Reinvestment Analisis ini digunakan untuk mengukur bagaimana seandainya arus kas operasi digunakan untuk membeli aset tetap
Reinvestment =
e. Debt Coverage Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa besar arus kas operasi mampu untuk menutup seluruh hutang perusahaan.
Debt Coverage =
f. Depreciation-Amortization Impact
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page 19
Analisis ini untuk mengukur bagaimana laba bersih yang telah dikonversi dalam laporan arus kas operasional dengan menambahkan biaya penyusutan.
Depreciation-Amortization Impact =
2.5.2 Analisis Efficiency a. Cash flow to sales Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa besar setiap penjualan akan menjadi arus kas operasi
b. Operation Index Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa besar setiap laba bersih akan menjadi arus kas operasi
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 20
Operation Index =
c. Cash flow return on assets Analisis ini digunakan untuk menghitung berapa besar return dalam laporan arus kas.
2.6 Analisis Leverage Dalam manajemen keuangan, leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana (sources of founds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Jika semua biaya bersifat variabel, maka akan memberikan kepastian bagi perusahaan dalam menghasilkan laba. Tapi karena sebagai biaya perusahaan bersifat biaya tetap, maka untuk menghasilkan laba diperlukan tingkat penjualan minimum tertentu. Adapun analisis leverage terbagi 3, yakni : a. Analisis Operating Leverage
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 21
Analisis ini menunjukkan sensitivitas perubahan pendapatan sebelum bunga dan pajak terhadap perubahan penjualan.
b. Analisis Financing Leverage Financial Leverage muncul dari eksistensi beban keuangan tetap dalam pendapatan perusahaan. Dua komponen biaya ini yang sering ditemukan adalah beban bunga dan pembagian keuntungan saham istimewa. Analisis ini menunjukkan sensitivitas perubahan laba per saham terhadap perubahan laba sebelum bunga dan pajak.
c. Analisis Total Leverage Total leverage dihasilkan dari kombinasi efek dari penggunaan biaya tetap, baik di ruang lingkup operasi maupun keuangan, untuk
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 22
2.7
Analisis Cash Conversion Cycle dan Free Cash Flow Analisis cash conversion cycle adalah analisis tentang waktu yang dibutuhkan perusahaan dalam perputaran kas nya. Analisis ini adalah ringkasan dari analisis aktivitas rasio keuangan.
Free cash flow adalah jumlah dari aliran kas yang tersedia untuk investor (kreditor dan pemilik) setelah perusahaan memenuhi semua kebutuhan operasi dan membayar investasi pada aset tetap dan aset lancar bersih. Jadi analisis free cash flow menunjukkan seberapa besar aliran kas yang di alokasikan untuk investor.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 23
Operating Cash Flow Net Fixed Asset Investment Free Cash Flow = Net Current Asset Investment
Operating Cash Flow Earning Before Interest and Tax Tax + Depreciation =
Change in Cyrrent Asset Change in Spontaneous Current Liabilities (Account Payables + Accrual)
2.8
Analisis Kebangkrutan Z-Score Kebangkrutan merupakan kondisi dimana perusahaan tidak mampu melunasi kewajibannya. Alat yang digunakan untuk mengukur kebangkrutan adalah rasio keuangan dan Z-Score. Suatu perusahaan dapat dikatakan sehat apabila memiliki laba yang tinggi, likuiditas yang memadai, utang yang tidak membebani, dan arus kas yang sehat. Analisis Z-Score terbagi atas tiga, yakni :
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 24
a. Z-Score untuk perusahaan publik dan manufaktur b. Z-Score untuk perusahaan non-publik c. Z-Score untuk perusahaan publik dan non-publik; perusahaan jasa; di Negara berkembang a. Untuk perusahaan publik dan manufaktur > 3.0 < 1.81 1.81 3.0 : tidak bangkrut : bangkrut : daerah abu-abu
Z-Score
(working capital/total asset) (retained earning/total asset) (EBIT/total asset) (total equity/total liabilities) (sales/total asset)
b. Untuk perusahaan non-publik > 3.0 < 1.23 1.23 3.0 : tidak bangkrut : bangkrut : daerah abu-abu
Z-Score
(working capital/total asset) (retained earning/total asset) (EBIT/total asset) (total equity/total liabilities) (sales/total asset)
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 25
c. Untuk perusahaan pubik dan non-publik; perusahaan jasa; di Negara berkembang > 2.60 < 1.1 1.1 2.60 Z-Score : tidak bangkrut : bangkrut : daerah abu-abu 6.56X +3.26X +6.72X +1.05X (working capital/total asset) (retained earning/total asset) (EBIT/total asset) (total equity/total liabilities)
2.9
Analisis Perbandingan Analisa perbandingan merupakan metode analisa terhadap laporan keuangan dengan cara memperbandingkan laporan keuangan suatu
perusahaan dengan perusahaan lain. Tetapi pada umumnya dilakukan untuk beberapa periode dari suatu perusahaan sehingga dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 26
3.1
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY 3.1.1 Sejarah Singkat Berawal dari sebuah perusahaan susu di tahun 1958, menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company pada tahun 1971. PT Ultrajaya merupakan perusahaan pertama dan terbesar di Indonesia yang menghasilkan produk-produk susu, minuman, dan makanan dalam kemasan aseptik yang tahan lama dengan merek-merek terkenal, yaitu Ultra Milk untuk susu, Buavita untuk jus buah segar, dan teh kotak untuk minuman teh segar. Lokasi pabrik PT Ultrajaya sangat strategis, yakni di pusat pedalaman pertanian Bandung yang kaya akan sumber daya alam yang berkualitas, mulai dari susu segar, daun teh pilihan, hingga buahbuahan tropis. Kesegaran bahan baku dan kualitas gizi alaminya dapat dipertahankan melalui teknologi proses Ultra High Temperature (UHT) dan pengemasan aseptik tanpa menggunakan bahan pengawet apapun. Saat ini, 90 persen dari seluruh hasil produksi peusahaan ini dipasarkan ke seluruh Indonesia, sementara sisanya diekspor ke
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 27
negara-negara Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika Serikat. Produk-produk yang dipasarkan domestik maupun ekspor adalah produk yang sama. PT Ultrajaya telah mencapai empat sasaran, yaitu pertama memastikan bahwa hanya bahan baku terbaik yang digunakan untuk proses produksi. Kedua, memproduksi jenis produk sebanyak mungkin untuk konsumen. Ketiga, memiliki teknologi tepat yang membantu dalam pengembangan dan produksi, dan terakhir mampu mengirimkan produk-produk ini ke seluruh konsumen. Pencapaian inilah yang membuat PT Ultrajaya sukses dimasa lampau, hingga masa yang akan datang.
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan, guna menggambarkan peranan masing-masing bagian serta mangetahui wewenang dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya. Oleh karena itu struktur organisasi bibuat dan disesuaikan dengan perkembangan, kemampuan, dan keadaan perusahaan. Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi PT Ultrajaya.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 28
3.1.3 Aspek Kegiatan Perusahaan PT Ultrajaya bergerak dalam industri makanan dan minuman. Dibidang makanan makanan, perseroan memproduksi aneka mentega, susu bubuk, dan susu kental manis. Dibidang minuman, perseroan memproduksi minuman aseptic yang diproses dengan teknologi UHT dan dikemas dalam kemasan karton, seperti susu cair, minuman sari buah, teh, dan minuman kesehatan. Perseroan juga memproduksi teh celup dan konsentrat buah-buahan tropis.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 29
Dalam melakukan kegiatan usahanya, perseroan melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan yang memiliki reputasi internasional, antara lain Morrinaga-Jepang untuk memproduksi susu formula, juga dengan Kraft Foods Internasional Inc., USA, dengan mendirikan perusahaan patungan PT Kraft Ultrajaya Indonesia, yakni perusahaan yang bergerak dalam bidang industri keju. a. Pemasaran, Penjualan, dan Distribusi Kekuatan PT Ultrajaya terletak pada visi pemasaran yang terfokus pada pembangunan merek yang kuat dan memperlebar ragam produk makanaan dan minuman demi memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia. PT Ultrajaya telah melakukan investasi yang signifikan dalam berbagai aktivitas perusahaan, terutama
pamasaran dan distribusi. Cakupan wilayah distribusi PT Ultrajaya sangat luas, mencakup seluruh daerah Indonesia. Paaar utama PT Ultrajaya adalah Indonesia dengan populasi lebih dari 200 juta orang yang memiliki tingkat daya beli yang meningkat seiring perkembangan zaman. Pasar domestik menyerap 90 persen dari total produksi, namun sejak tahun 1988, peruaahaan ini mulai aktif memesuki pasar ekspor ke negara-negara tertentu.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 30
Hal ini dicapai dengan adanya sistem distribusi yang terdiri dari 2500 grosir yang bersama-sama melayani lebih dari 25000 toko ritel moderen maupun tradisional, hotel, dan pelanggan komersial. Jaringan distribusi ini juga didukung oleh jaringan penjualan PT Ultrajaya yang terdiri lebih dari 300 tenaga penjual, lebih dari 100 kendaraan, serta 9 9 depodan kantor cabang di kota-kota besar, ditambah lagi dengan beberapa distributor lokal. b. Riset, Pengembangan, dan pengawasan mutu PT Ultrajaya selalu berusaha untuk tetap berada di lini terdepan dalam kegiatan penelitian, pengembangan, dan
pengawasan mutu, seiring dengan posisinya sebagai pemimpin pasar dibidangnya. Melalui penelitian yang berkesinambungan tentang perubahan kebutuhan pasar dan permintaan konsuman, perusahaan ini telah mengambangan produk-produk baru yang mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar. Sebagai hasilnya, PT Ultrajaya mampu mengembangkan produk tunggalnya hingga menjadi lebih dari 60 produk, yang mana sebagian besarnya adalah pemimpin pasar. Sistem pengawasan mutu dijaga ketat, bukan hanya tentang bahan baku dan proses produksi, namun juga tentang
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 31
penyimpanannya. Mengingat penduduk Indonesia yang mayoritas Muslim, PT Ultrajaya pun bertekad bulat untuk selalu memenuhi persyaratan halal. Semua produk perusahaan ini telah mendapatkan Sertifikat Halal yang resmi dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Keseluruhan sistem kualitas PT Ultrajaya ini telah mendapatkan reputasi terbaik dari semua konsumen Indonesia. c. Teknologi Industri PT Ultrajaya telah melakukan investasi yang sangat besar dalam sistem pengolahan dan pengemasannya. Pabrik yang serba otomatis, penggunaan mesin yang canggih dan berteknologi tinggi membuat perusahaan ini diakui sebagai pemilik teknologi pengolahan makanan dan minuman paling canggih di Indonesia. Semua teknologi ini digunakan untuk mempertahankan kesegaran dan nilai gizi dari bahan baku pilihan demi mnghasilkan produk yang terbaik bagi konsumen. Sejak bahan baku mulai diproses secara ot tomatis hingga produk siap meninggalkan gudang penyimpanan, tidak ada kontak langsung dengan tangan manusia yang menjamin kondisi higienis produk. Serangkaian uji laboratorium yang lengkap dan ketat
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 32
mulai dari bahan baku hingga produk jadi selalu dilakukan oleh PT Ultrajaya demi memastikan kualitas yang diinginkan untuk memperbaiki kualitas kesehatan konsumen dapat dicapai secara konsisten. d. Penerimaan Karyawan PT Ultrajaya memiliki 1100 orang karyawan, terdiri daro tim manajemen, tenaga fabrikasi, serta tenaga penjualan dan
pemasaran yang memiliki motivasi kerja yang sangat tinggi dan berpengalaman dibidangnya. PT Ultrajaya menpunyai rencana pengembangan karyawan yang lengkap, mencakup pelatihan ketrampilan, kesempatan karir, dan program pensiun untuk karyawan yang memasuki usia pensiun. Pada saat yang sama, perusahaan ini juga selalu melakukan program penerimaan karyawan untuk mempertahankan sumber daya manusia yang profesional dan produktif. 3.2 PT MULTI BINTANG INDONESIA, Tbk 3.2.1 Gambaran Umum NV Nederlands Indische Bierbrouwerijen pertama kali berdiri pada tahun 1929 di Medan, dengan memiliki tempat pengolahan bir di
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 33
Surabaya. Pada tahun 1936 Heineken NV menjadi pemegang saham utama, dan mengubah nama Perseroan menjadi Heineken Nederlands Indische Bierbrouwerijen Maatschappii. Selanjutnya Perseroan
mengalami beberapa kali perubahan nama, sejak tahun 1981 dikenal dengan nama PT Multi Bintang Indonesia Tbk, dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Suarabaya pada bulan Desember tahun yang sama. Saat ini PT Multi Bintang Indonesia Tbk merupakan penghasil bir terkemuka di Indonesia, yang memproduksi dan atau memasarkan serangkaian produk terkenal, seperti Bir Bintang, Bintang Zero, Heineken, Guinness Stot dan Green Sands. Pada bulan Desember 2004, PT Multi Bintang Indonesia Tbk mendirikan PT Multi Bintang Indonesia Niaga, anak perusahaan PT Multi Bintang Indonesia Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99.9%. Perseroan memiliki pabrik di Sampang Agung (Mojokerto) dan Tangerang, sementara itu anak perusahaan peerseroan, yaitu PT Multi Bintang Indonesia Niaga memiliki kantor penjualan dan pemasaran di seluruh kota besar, dari Medan di Sumatera Utara sampai ke Jayapura di Papua.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 34
Sesuai dengan anggaran dasarnya, entitas anak beroperasi sebagai distributor utama minuman. Entitas anak memulai operasi komersial pada tanggal 1 Januari 2005. Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, entitas anak mempunyai masing-masing 117 dan 113 karyawan.
3.2.2 Sejarah 1929 (3 Juni) Mulai berdiri di Medan, dengan nama NV. Nederlandsch Indische Bierbrouwerijen 1936 Membangun pabrik di Surabaya 1972 Membuka pabrik di Tangerang dengan nama PT. Perusahaan Bir Indonesia 1982 Berganti nama menjadi PT. Multi Bintang Indonesia sampai dengan sekarang.
3.2.3 Visi dan Misi Adapun sebuah perusahaan didirikan dengan suatu tujuan yang memiliki visi dan misi untuk hal yang akan dicapai. PT Multi Bintang Indonesia memiliki pandangan ke depan melalui visi yang diciptakan
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page 35
yaitu Menjadi Perusahaan Bir yang Menciptakan Nilai Tambah di Indonesia dan langkah yang diambil oleh PT Multi Bintang Indonesia melalui misinya adalah Menciptakan Portofolio Merek yang Kuat dan Membangun Keunggulan dalam Kualitas, Layanan dan
Kesinambungan. Dan nilai-nilai yang selalu dipegang oleh PT Multi Bintang Indonesia adalah Respek, Kegembiraan, Semangat Berinovasi, dan Mengutamakan Kualitas. Menjadi dasar bagi perusahaan untuk terus bekerja dan berinovasi dengan tetap mempertahankan kualitas yang telah dijaga selama bertahun-tahun.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 36
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 37
4.1
Analisa Horizontal 4.1.1 Metode year-to-year 4.1.1.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk Tabel analisa laporan posisi keuangan horizontal tahun ke tahun untuk tahun 2009 dan 2010PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk (PT ULTJ) menunjukkan bahwa terdapat kenaikan total asset sebesar Rp 273.893.767.626 atau sekitar 15.81% lebih tinggi pada tahun 2010 dibandingkan tahun 2009. Terdapat kenaikan yang selaras antara aset lancar dan aset tidak lancar. Salah satu kenaikan yang signifikan adalah kenaikan kas dan aset tetap. Jika dilihat dari komponenkomponen yang meningkat, perusahaan ini sedang berusaha meningkatkan pendapatannya yang bersumber dari kegiatan produksi, oleh sebab itu kenaikan kas selaras dengan kenaikan aset tetap yang menunjang proses produksi. Dari sisi pos pasiva pun mengalami kenaikan tak ubahnya seperti pos aktiva. Kewajiban lancar yang mengalami
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 38
kenaikan sebesar 24,25%, kewajiban tidak lancar meningkat 48,17% serta akuitas perusahaan yang meningkat sebesar 8,92% dibandingkan tahun sebelumnya menandakan bahwa pendanaan perusahaan untuk ekspansi produksinya sebagian besar bersumber dari kewajiban dibanding permodalan perusahaan. Hal ini dikarenakan tidak ada penambahan penyetoran modal dari pemilik, maka salah satu sumber dana yang signifikan adalah utang jangka panjang dari bank yang pada tahun 2010 meningkat sebesar 40,57% dibandingkan tahun 2009. Adapun peningkatan dalam pencarian sumber dana ini ditujukan untuk ekspansi produksi demi memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 39
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang Lain-lain -Pihak Ketiga -Pihak Berelasi Persediaan Pajak Dibayar di Muka Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Penyertaan Saham Aset Pajak Tangguhan Hewan Ternak Produksi - Berumur Panjang Setelah dikurangi akumulasi deplesi Aset Tetap - Setelah Dikurangi akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Dividen Hutang Pajak Beban Masih Harus di Bayar Bagian Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Sewa Kewajiban Imbalan Kerja Utang Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor-Bersih Saldo Laba: -Sudah ditentukan penggunaannya -Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2009 Perbedaan Rp %
214.879.968.612 168.240.338.746 175.593.832.074 15.320.912.086 935.635.582 90.100.062 1.559.594.048 10.653.817 383.588.600.255 (25.844.917.681) 0 2.543.085.042 31.163.939.105 (15.642.751.169) 5.668.348.085 (2.665.448.086) 813.389.917.761 142.051.972.817
40.912.725.779 20.039.473.987 48,98% 24.196.176.987 (24.196.176.987) -100,00% 9.889.415.002 7.790.888.950 78,78% 16,45% -13,61% 14,34% 15,81%
(3.088.273.390) -7,40% 18.586.464.033 8,45% (3.684.045.026) -52,70% 17.322.978.693 315,05% 1.113.610.059 5,74%
0 3.126.426.659 12.857.611.215
-66,10% 55,28%
577.676.400.000 51.130.441.727 11.900.000.000 6.100.000.000 550.876.336.549 100.269.541.483 1.191.583.178.276 106.369.541.483 2.954.591.816 216.114.684 1.194.537.770.092 106.585.656.167 1.732.701.994.634 273.893.767.626 51,26% 18,20% 8,93% 7,31% 8,92% 15,81%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 40
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 2009 PENJUALAN/PENDAPATAN KERJA Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor BEBAN USAHA Penjualan Administrasi dan Umum Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan Bunga Bagian Laba/(Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi Beban Bunga Keuntungan/(Kerugian) Kurs Mata Uang Asing - Bersih Laba/(rugi) Penjualan Aset Tetap Lain-lain - Bersih Penghasilan/(Beban)Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PENGHASILAN /(BEBAN) PAJAK Pajak Kini Pajak Tangguhan LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Laba Tahun Berjalan Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Laba komprehensif Tahun Berjalan LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 1,880,411,473,916.00 1,613,927,991,404.00 (1,288,167,519,944.00) (1,192,033,121,119.00) 592,243,953,972.00 421,894,870,285.00 (331,528,142,923.00) (75,298,724,190.00) (406,826,867,113.00) 185,417,086,859.00 (231,978,120,762.00) (62,967,306,855.00) (294,945,427,617.00) 126,949,442,668.00
Tabel perbandingan laporan laba rugi PT ULTJ periode 2009 dan 2010 diatas menunjukkan adanya beberapa
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page 41
peningkatan yang harus diperhatikan, yakni penjualan sebesar 16,51%; beban penjualan 42,91%; laba usaha 46,06%; laba bersih 78,07%; laba bersih per saham dasar 76,19. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan penjualan perusahaan yang selaras dengan beban penjualan sangat masuk akal, perusahaan meningkatkan kinerja pemasarannya hingga
berefek positif pada penjualan. Kenaikan pada penjualan ini pun berefek positif hingga ke kenaikan laba per saham perusahaan, yang dikarenakan kemampuan perusahaan untuk menekan beban yang terjadi dan meningkatkan penghasilan lain-lain, sehingga efek kenaikan penjualan dapat berdampak hingga pada kenaikan yang signifikan pada laba per saham.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 42
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang deviden Piutang Lain-lain -Pihak Ketiga -Pihak Berelasi Persediaan Pajak Dibayar di Muka Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Penyertaan Saham Aset Pajak Tangguhan Hewan Ternak Produksi - Berumur Panjang Setelah dikurangi akumulasi deplesi Aset Tetap - Setelah Dikurangi akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Dividen Hutang Pajak Beban Masih Harus di Bayar Bagian Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Sewa Kewajiban Imbalan Kerja Utang Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor-Bersih Saldo Laba: -Sudah ditentukan penggunaannya -Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2010 Perbedaan Rp %
242.776.108.938 255.494.585.569 15.000.000.000 2.240.562.103 2.753.599.225 368.496.687.848 20.713.365.357 13.432.806.003 3.172.576.015 924.080.291.058
383.120.307.358 (140.344.198.420) 190.914.744.160 64.579.841.409 0 15.000.000.000 1.025.735.644 1.570.247.865 357.743.682.574 2.543.085.042 15.521.187.936 3.002.899.999 955.441.890.578 1.214.826.459 1.183.351.360 10.753.005.274 18.170.280.315 (2.088.381.933) 169.676.016 (31.361.599.520)
-36,63% 33,83%
60.952.199.766 0 17.680.303.952
16.400.344.946
26,91%
38.108.299.956
38.643.721.680 13.382.232.546 238.492.625.087 171.347.064.016 3.305.915.953 (1.487.048.000) 22.821.438.399 (15.571.826.691) 20.508.110.159 8.576.908.792
45.362.563.765 0 27.420.225.662
577.676.400.000 51.130.441.727 18.000.000.000 651.145.878.032 11.000.000.000 90.232.456.048 61,11% 13,86% 7,80% 2,86% 7,79% 8,60%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 43
Dari pos aktiva, tabel diatas menunjukkan pada tahun 2011 terdapat kenaikan piutang pihak ketiga 118,43%; pajak dibayar dimuka 714,5%; hewan ternak 215,54%; total aset 8,60%. Dan penurunan sebesar 36,63% pada kas dan setara kas, serta 3,28% penurunan pada total aset lancar. Hal ini mengindikasikan bahwa likuiditas perusahaan menurun dengan menurunnya aset lancar berupa kas, dikarenakan peningkatan yang signifikan pada piutang pihak ketiga, juga pembayaran pajak dibayar dimuka yang meningkat tajam pada tahun 2011. Aset tidak tetap berupa hewan ternak mengalami penambahan yang cukup signifikan, hal ini mengakibatkan total aset meningkat sebesar 8,60%. Angka ini tidak signifikan namun cukup bagus untuk meningkatkan produktivitas. Pos pasiva menunjukkan penurunan-penurunan pada kewajiban yang dimiliki perusahaan, seperti utang bank, utang dividen, utang pajak, dan bagian utang jangka panjang. Penurunan inilah yang menjadi salah satu penyebab tidak likuidnya kas dan setara kas perusahaan. Dari sisi ekuitas terdapat kenaikan yang signifikan pada saldo ditahan yang sudah maupun yang belum ditentukan penggunaannya, hal ini
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 44
dilakukan untuk mengantisipasi adanya pemenuhan kebutuhan yang diperlukan pada masa mendatang.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 45
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 PENJUALAN/PENDAPATAN KERJA Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor BEBAN USAHA Penjualan Administrasi dan Umum Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan Bunga Bagian Laba/(Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi Beban Bunga Keuntungan/(Kerugian) Kurs Mata Uang Asing - Bersih Laba/(rugi) Penjualan Aset Tetap Lain-lain - Bersih Penghasilan/(Beban)Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PENGHASILAN /(BEBAN) PAJAK Pajak Kini Pajak Tangguhan LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Laba Tahun Berjalan Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Laba komprehensif Tahun Berjalan LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 2010 Perbedaan Rp % 11,80% 14,63% 5,65% 9,03% 9,13% 9,05% -1,81%
2.102.383.741.532 1.880.411.473.916 221.972.267.616 (1.476.677.453.814) (1.288.167.519.944) (188.509.933.870) 625.706.287.718 592.243.953.972 33.462.333.746 (361.471.509.271) (82.175.860.795) (443.647.370.066) 182.058.917.652 (331.528.142.923) (29.943.366.348) (75.298.724.190) (6.877.136.605) (406.826.867.113) (36.820.502.953) 185.417.086.859 (3.358.169.207)
13.304.982.960 3.112.011.057 23,39% (32.093.468.012) 4.449.582.135 -13,86% 38.039.473.987 (6.639.129.041) -17,45% 1.773.391.569 (5.100.315.909) -287,60% 698.566.480 (16.735.168.012) -2395,64% (4.216.492.146) (21.834.446.292) 517,83% 17.506.454.838 (42.747.466.062) -244,18% 202.923.541.697 (46.105.635.269) -22,72%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 46
Tabel perbandingan laba rugi diatas menunjukkan bahwa kinerja perusahaan pada tahun 2011 menurun
dibandingkan dengan kinerjanya pada tahun 2009. Hal ini ditunjukkan oleh persentase kenaikan penjualan yang hanya 11,80% dan kenaikan yang setara pula pada beban usaha, sehingga menghasilkan penurunan laba usaha sebesar 1,81%. Pada tahun 2011 ini pun terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada beban lain-lain, terutama berasal dari kerugian penjualan aset tetap dan kerugian kurs mata uang asing. Kerugian kurs mata uang asing dapat disebabkan oleh adanya inflasi. Akibat dari berbagai penurunan kinerja ini adalah laba sebelum pajak penghasilan turun sebesar 22,72%. Namun karena penghasilan tidak terlalu besar, sehingga pajak penghasilan pun turun sebesar 41,43% dsari tahun 2010. Akhirnya laba bersih tahun 2011 hanya menurun sebesar 5,60% dari tahun 2010. Dan laba bersih per saham turun sebesar 5,41%, tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan penurunan penjualan yang lebih besar.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 47
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 2010 Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan LABA KOTOR Beban Pemasaran dan Penjualan Beban Umum dan Administrasi Rugi pelepasan/penjualan aset tetap 2009 Perbedaan Rp % 173,900,000,000 10.76% 4,930,000,000 -0.64% 178,830,000,000 21.06% (45,037,000,000) (30,889,000,000) (268,000,000) (76,194,000,000) 102,636,000,000 16.27% 52.21% 48.82% 22.64% 20.01%
1,790,164,000,000.00 1,616,264,000,000.00 (761,988,000,000.00) (766,918,000,000.00) 1,028,176,000,000.00 849,346,000,000.00 (321,838,000,000.00) (90,050,000,000.00) (817,000,000.00) (412,705,000,000.00) 615,471,000,000.00 (276,801,000,000.00) (59,161,000,000.00) (549,000,000.00) (336,511,000,000.00) 512,835,000,000.00
LABA USAHA Pendapatan (biaya) Keuangan Neto: Pendapatan keuangan Biaya keuangan
Laba sebelum Pajak Penghasilan (Beban) Penghasilan Pajak Pajak kini Pajak tangguhan
(23,841,000,000) 18.26% 4,643,000,000 -336.21% (19,198,000,000) 14.55% 102,473,000,000 0 102,473,000,000 30.09% 30.09%
Laba tahun berjalan Pendapatan Komprehensif Lain Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba bersih yang dapat distribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
Laba per saham yang distribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam Rupiah): Laba tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan (dalam angka penuh)
21,021
16,158
4,863
30.10%
21,070,000.00
21,070,000.00
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 48
Dari analisis tabel di atas dapat dilihat adanya peningkatan penjualan pada tahun 2010 naik sebesar 10.76%, tetapi terjadi penurunan pada beban pokok penjualan 0.64%, ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan penjualan lebih baik dibanding tahun 2009 dengan menekan harga produksi. Sehingga laba kotor yang dihasilkan pun naik sebesar 21.06% di tahun 2010. Peningkatan pada penjualan di tahun 2010 tidak lepas dari gencarnya pemasaran yang dilakukan oleh PT Multi Bintang Indonesia, ini dapat dilihat dari meningkatnya biaya pemasaran dan penjualan di tahun 2010 atau naik sebesar 16.27%, begitu juga dengan beban umum dan administrasi yang naik sebesar 52.21%. Juga rugi pada penjualan aset tetap naik sebesar 48.82%, sehingga laba usaha yang dihasilkan pada tahun 2010 naik sebesar Rp 102.636.000,- atau sebesar 20.01% dibanding dengan tahun 2009. Kemudian menurunnya pendapatan keuangan sebesar 51.71% dan biaya keuangan sebesar 48.36%, sehingga menghasilkan laba sebelum pajak penghasilan meningkat sebanyak 25.75%. Di tahun 2010 terjadi peningkatan pajak kini sebesar 18.26% dan pajak tangguhan meningkat sebesar 336.21% yang kemudian menghasilkan peningkatan laba tahun
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 49
berjalan sebesar 30.09% atau sebanyak Rp 102.473.000.000,di tahun 2010. Ini menunjukkan bahwa PT Multi Bintang Indonesia telah menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun 2010.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 50
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 2010 Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan LABA KOTOR Beban Pemasaran dan Penjualan Beban Umum dan Administrasi Rugi pelepasan/penjualan aset tetap 2009 Perbedaan Rp 173,900,000,000 4,930,000,000 178,830,000,000 (45,037,000,000) (30,889,000,000) (268,000,000) (76,194,000,000) 102,636,000,000 % 10.76% -0.64% 21.06% 16.27% 52.21% 48.82% 22.64% 20.01%
1,790,164,000,000.00 1,616,264,000,000.00 (761,988,000,000.00) (766,918,000,000.00) 1,028,176,000,000.00 849,346,000,000.00 (321,838,000,000.00) (90,050,000,000.00) (817,000,000.00) (412,705,000,000.00) 615,471,000,000.00 (276,801,000,000.00) (59,161,000,000.00) (549,000,000.00) (336,511,000,000.00) 512,835,000,000.00
LABA USAHA Pendapatan (biaya) Keuangan Neto: Pendapatan keuangan Biaya keuangan
Laba sebelum Pajak Penghasilan (Beban) Penghasilan Pajak Pajak kini Pajak tangguhan
(23,841,000,000) 18.26% 4,643,000,000 -336.21% (19,198,000,000) 14.55% 102,473,000,000 0 102,473,000,000 30.09% 30.09%
Laba tahun berjalan Pendapatan Komprehensif Lain Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba bersih yang dapat distribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
Laba per saham yang distribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam Rupiah): Laba tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan (dalam angka penuh)
21,021
16,158
4,863
30.10%
21,070,000.00
21,070,000.00
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 51
Dari analisis tabel di atas dapat dilihat adanya peningkatan penjualan pada tahun 2010 naik sebesar 10.76%, tetapi terjadi penurunan pada beban pokok penjualan 0.64%, ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan penjualan lebih baik dibanding tahun 2009 dengan menekan harga produksi. Sehingga laba kotor yang dihasilkan pun naik sebesar 21.06% di tahun 2010. Peningkatan pada penjualan di tahun 2010 tidak lepas dari gencarnya pemasaran yang dilakukan oleh PT Multi Bintang Indonesia, ini dapat dilihat dari meningkatnya biaya pemasaran dan penjualan di tahun 2010 atau naik sebesar 16.27%, begitu juga dengan beban umum dan administrasi yang naik sebesar 52.21%. Juga rugi pada penjualan aset tetap naik sebesar 48.82%, sehingga laba usaha yang dihasilkan pada tahun 2010 naik sebesar Rp 102.636.000,- atau sebesar 20.01% dibanding dengan tahun 2009. Kemudian menurunnya pendapatan keuangan sebesar 51.71% dan biaya keuangan sebesar 48.36%, sehingga menghasilkan laba sebelum pajak penghasilan meningkat sebanyak 25.75%. Di tahun 2010 terjadi peningkatan pajak kini sebesar 18.26% dan pajak tangguhan meningkat sebesar 336.21% yang kemudian menghasilkan peningkatan laba tahun
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 52
berjalan sebesar 30.09% atau sebanyak Rp 102.473.000.000,di tahun 2010. Ini menunjukkan bahwa PT Multi Bintang Indonesia telah menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun 2010.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 53
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN SUBSIDIARI LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 2011 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha dari Pihak Ketiga Piutang Lain-Lain Persediaan Biaya Dibayar Dimuka Aset Lancar Lain-Lain TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan, bersih Aset Tetap Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Hutang Pajak Hutang Lain-Lain Jaminan Embalasi Instrumen Keuangan Derivatif TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan, Bersih Penyisihan untuk Imbalan Kerja TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor Saldo Laba: Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Hak Minoritas TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2010 Perbedaan Rp %
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 54
Dari tabel dapat dilihat pergerakan total aset yang meningkat sebesar 7%, yang cukup signifikan adalah aset tak berwujud yang turun drastis sebesar 100%, di mana perusahaan menjual aset-aset tak berwujudnya, seperti goodwill, patent, dan lain-lain. Dan pada bagian kewajiban di tahun 2011 meningkat sebanyak Rp 24.831.000.000,- dimana yang cukup signifikan adalah hutang usaha yang bertambah sebesar 73% yang artinya peningkatan penjualan yang belum dibayar meningkat dan juga instrument keuangan derivatif yang menurun sebesar 100%. Dan total ekuitas yang meningkat sebesar 12%, menunjukkan adanya penambahan modal di tahun 2011 untuk kegiatan mendukung operasional
perusahaan.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 55
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 2011 Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan LABA KOTOR Beban Pemasaran dan Penjualan Beban Umum dan Administrasi Rugi pelepasan/penjualan aset tetap 1,858,750,000,000 (778,417,000,000) 1,080,333,000,000 (309,855,000,000) (89,627,000,000) (5,104,000,000) (404,586,000,000) 675,747,000,000 2010 1,790,164,000,000 (761,988,000,000) 1,028,176,000,000 (321,838,000,000) (90,050,000,000) (817,000,000) (412,705,000,000) 615,471,000,000 Perbedaan Rp % 68,586,000,000 3.83% (16,429,000,000) 2.16% 52,157,000,000 5.07% 11,983,000,000 423,000,000 (4,287,000,000) 8,119,000,000 60,276,000,000 -3.72% -0.47% 524.72% -1.97% 9.79%
LABA USAHA Pendapatan (biaya) Keuangan Neto: Pendapatan keuangan Biaya keuangan
Laba sebelum Pajak Penghasilan (Beban) Penghasilan Pajak Pajak kini Pajak tangguhan
Laba tahun berjalan Pendapatan Komprehensif Lain Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba bersih yang dapat distribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
Laba per saham yang distribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam Rupiah): Laba tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan (dalam angka penuh)
24,074
21,021
3,053
14.52%
21,070,000
21,070,000
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 56
Dari analisis tabel di atas dapat dilihat bahwa penjualan meningkat sebesar 3.83% di tahun 2011, begitu halnya dengan beban pokok penjualan naik sebesar 2.16%, yang berarti bahwa perusahaan meningkatkan biaya produksi untuk meningkatkan penjualan yang lebih baik di tahun 2011. Beban pemasaran dan penjualan mengalami penurunan sebesar 3.72% yang artinya peningkatan penjualan tidak didasarkan pada gencarnya pemasaran yang dilakukan. Juga penjualan akan aset tetap meningkat sebesar 524.72%. Di tahun 2011 laba usaha meningkat sebesar 9.79% yang artinya kinerja perusahaan lebih membaik dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu juga halnya dengan laba tahun berjalan yang meningkat sebesar 14.52% yang dipengaruhi oleh meningkatnya pendapatan keuangan sebesar 53.25%. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu meningkatkan kinerja operasionalnya lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 57
4.1.2 Metode angka indeks (tren) 4.1.2.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 2011 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang deviden Piutang Lain-lain -Pihak Ketiga -Pihak Berelasi Persediaan Pajak Dibayar di Muka Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Penyertaan Saham Aset Pajak Tangguhan Hewan Ternak Produksi - Berumur Panjang Setelah dikurangi akumulasi deplesi Aset Tetap - Setelah Dikurangi akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Dividen Hutang Pajak Beban Masih Harus di Bayar Bagian Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Sewa Kewajiban Imbalan Kerja Utang Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor-Bersih Saldo Laba: -Sudah ditentukan penggunaannya -Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2010
2009
154,73% 170,87%
112,98% 145,50%
178,30% 108,73%
100% 100%
0,00% 213,26%
0,00% 213,26%
33,90% 155,28%
100% 100%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 58
Analisis perubahan angka tahun memiliki satu tahun dasar yang dijadikan patokan dalam menilai kinerja perusahaan dalam beberapa periode yang ditentukan. Adapun tahun dasar dipilih dari pertimbangan terbaik manajemen perusahaan. Dalam hal ini yang akan dijadikan tahun dasar adalah tahun 2009, yang akan digunakan untuk menilai kinerja perusahaaan pada tahun 2010, 2011, dan 2012. Tabel analisis perbandingan indeks PT ULTJ dari desember 2009 hingga juni 2012 manunjukkan bahwa dalam dalam pos aktiva maupun pasiva, sebagian besar komponen selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dapat dilihat dari sisi aset serta kewajiban dan ekuitas yang terus tumbuh, pada tahun dasar sebesar100%, lalu meningkat sebesar 115,81% pada tahun 2010. Peningkatan terus terjadi pada tahun 2011 sebesar 125,77%. Bahkan pada kuarter ke 2 tahun 2012 sudah meningkat sebesar 129,70%, bisa
dibayangkan peningkatan akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2012. Bila kita bandingkan secara keseluruhan, terlihat bahwa rata-rata kinerja perusahaan sangat baik, karena peningkatan
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page 59
yang terjadi bertahap namun berkesinambungan, bukan sebuah peningkatan yang melonjak pada satu periode saja lalu turun pada periode selanjutnya. Melihat peningkatan pada kuarter ke2 tahun 2012, tercermin potensi peningkatan yang lebih besar pada akhir tahun 2012 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 60
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 2011 PENJUALAN/PENDAPATAN KERJA Penjualan Bersih 83,97% 130,27% Beban Pokok Penjualan 78,12% 123,88% Laba Kotor 100,49% 148,31% BEBAN USAHA Penjualan 76,55% 155,82% Administrasi dan Umum 59,52% 130,51% Jumlah Beban Usaha 72,91% 150,42% LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan Bunga Bagian Laba/(Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi Beban Bunga Keuntungan/(Kerugian) Kurs Mata Uang Asing - Bersih Laba/(rugi) Penjualan Aset Tetap Lain-lain - Bersih Penghasilan/(Beban)Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PENGHASILAN /(BEBAN) PAJAK Pajak Kini Pajak Tangguhan LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Laba Tahun Berjalan Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Laba komprehensif Tahun Berjalan LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 164,55%
143,41% 146,06%
77,17% 62,55% -84,31% -97,88% -94,08% -113,98% 9,41% -5,01% 186,29% 30,15% 88,04% -61,06% 159,56% 206,48%
157,67% 269,17% 134,30% 233,74% 168,09% 178,07% 0,00% 0,00% 168,09% 178,07%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 61
Dari sisi laba rugi PT ULTJ yang diperbandingkan, terdapat beberapa bagian analisis tentang kenaikan dan penurunannya. Dari pos penjualan, tahun 2010 meningkat sebesar 16,51% dibandingkan tahun dasar, peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2011 yakni 30,27%, karena pada tahun 2012 baru melewati 2 kuarter, maka masih terlihat penurunan jika dibandingkan dengan tahun dasar. Jika dilihat dari aspek laba usaha, peningkatan tertinggi adalah tahun 2012, hal ini dikarenakan beban-beban tetap yang baru ter-trace selama 2 kuarter, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2010 peningkatan pada penjualan selaras dan make a sense dengan peningkatan laba usaha. Yang menjadi perhatian adalah penjualan pada tahun 2011 yang tidak sejalan dengan laba usahanya, hal ini dikarenakan ketidakmampuan perusahaan dalam menekan beban pokok penjualan dan beban administasi dam umum. Aspek laba usaha mampu mencerminkan
perkembangan hingga ke titik laba per saham dasar, kenaikan ataupun penurunan selaras kecuali untuk tahun 2012. Karena periode tahun 2012 baru 2 kuarter, maka terdapat perbedaan
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 62
yang menyebabkan laba per saham nya turun tidak sesuai dengan peningkatan laba usaha dan laba bersih.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 63
2012
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha dari Pihak Ketiga Piutang Lain-Lain Persediaan Biaya Dibayar Dimuka Aset Lancar Lain-Lain TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan, bersih Aset Tetap Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Hutang Pajak Hutang Lain-Lain Jaminan Embalasi Instrumen Keuangan Derivatif TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan, Bersih Penyisihan untuk Imbalan Kerja TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor Saldo Laba: Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Hak Minoritas TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2011
2010
2009
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 64
Dari table di atas dapat dilihat bahwa pada pada tahun 2010 total asset mengalami peningkatan menjadi 114.46% yang artinya terjadi kenaikan pada aspek aset tetap maupun aset tidak tetap. Salah satu peningkatan yang cukup signifikan adalah piutang usaha dari pihak ketiga yang meningkat lebih dari 100% menandakan bahwa di tahun 2010 terjadi peningkatan penjualan secara kredit. Juga terjadi hal yang sama pada akun piutang lain-lain. Sementara itu akun beban dibayar di muka juga mengalami peningkatan yang drastis yaitu sebesar 401.08%. Pada aset tidak lancar, akun yang cukup signifikan mengalami perubahan adalah aset tetap, seperti pembelian mesin, peralatan, dan lain sebagainya yang memiliki umur lebih 1 tahun. Sehingga aset tidak lancar meningkat presentasenya di tahun 2010 sebesar 114.46%. Diikuti dengan menurunnya presentase dari kewajiban lancer dikarenakan adanya pembayaran terhadap hutang usaha, hutang pajak, maupun hutang lain-lain. Juga penurunan pada kewajiban tidak lancar karena adanya pembayaran terhadap kewajiban pajak tangguh, sehingga terjadi penurunan sebesar 93.77%. Pada pos ekuitas yang mengalami peningkatan cukup tinggi adalah saldo
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 65
laba yang dicadangkan untuk kemungkinan kerugian terjadi di masa mendatang yang belum ditentukan penggunaannya yaitu sebesar 544.55% yang bisa saja terjadi karena adanya peningkatan pada laba penjualan di tahun bersangkutan. Sehingga total kewajiban dan ekuitas meningkat menjadi 114.46%, yang berarti perusahaan pada tahun 2010 telah berhasil meningkatkan harta perusahaan juga kewajiban dan modal yang dimiliki. Sama halnya yang terjadi di tahun 2011, perusahaan mengalami peningkatan pada pos aktiva maupun pasiva, tetapi mengalami penurunan di quarter 2 tahun 2012 107.03% pada kedua pos, yang terjadi karena adanya pembayaran piutang kepada supplier dan piutang lain-lain. Dan penurunan pada hampir semua pos karena laporan masih terhitung sampai bulan Juni, jika perusahaan dapat menggunakan aset, hutang, dan modal dengan baik dan effektif maka bisa terjadi peningkatan yang lebih baik di tahun 2012.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 66
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Analisis pada laporan laba rugi konsolidasi 2012 Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan LABA KOTOR Beban Pemasaran dan Penjualan Beban Umum dan Administrasi Rugi pelepasan/penjualan aset tetap 67.32% 54.12% 79.25% 61.28% 40.71% -245.72% 57.16% 93.74% 2011 115.00% 101.50% 127.20% 111.94% 151.50% 929.69% 120.23% 131.77% 2010 110.76% 99.36% 121.06% 116.27% 152.21% 148.82% 122.64% 120.01% 2009 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
LABA USAHA Pendapatan (biaya) Keuangan Neto: Pendapatan keuangan Biaya keuangan
Laba sebelum Pajak Penghasilan (Beban) Penghasilan Pajak Pajak kini Pajak tangguhan
Laba tahun berjalan Pendapatan Komprehensif Lain Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba bersih yang dapat distribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
Laba per saham yang distribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam Rupiah): Laba tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan (dalam angka penuh)
109.30%
148.99%
130.10%
100.00%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 67
Pada tabel laporan rugi laba di atas dapat dilihat pada tahun 2010 mengalami peningkatan di laba bersih sebesar 130.09% dikarenakan adanya peningkatan pada penjualan dan penekanan pada harga produksi tetapi meningkatnya biaya pemasaran dan penjualan yang terjadi sehingga meningkatkan penjualan pada tahun tersebut. Pada tahun 2011, laba bersih yang terjadi kembali mengalami peningkatan 148.98%, karena adanya peningkatan penjualan juga biaya produksi untuk pembuatan produk yang lebih bermutu dan berkualitas untuk mengattract pasar. Sehingga laba bersih yang dihasilkan di tahun 2011 meningkat sebesar 148.98%, tetapi mengalami penurunan di quarter 2 tahun 2012 yaitu 109.28% karena menurunnya penjualan yang terjadi, sehingga dibutuhkan kinerja operasional yang lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan kinerja yang lebih profitabilitas.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 68
4.2
Analisa Vertikal 4.2.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 2011 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang deviden Piutang Lain-lain -Pihak Ketiga -Pihak Berelasi Persediaan Pajak Dibayar di Muka Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Penyertaan Saham Aset Pajak Tangguhan Hewan Ternak Produksi - Berumur Panjang Setelah dikurangi akumulasi deplesi Aset Tetap - Setelah Dikurangi akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Dividen Hutang Pajak Beban Masih Harus di Bayar Bagian Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Sewa Kewajiban Imbalan Kerja Utang Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor-Bersih Saldo Laba: -Sudah ditentukan penggunaannya -Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2009
14,79% 13,35%
11,14% 11,72%
19,09% 9,51%
12,40% 10,13%
0,00% 1,22%
0,00% 1,26%
0,05% 0,99%
0,18% 0,74%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 69
Dari tabel perbandingan posisi keuangan PT ULTJ secara vertical diatas, terlihat bahwa pada pos aktiva komposisi yang mendominasi dari tahun ke tahun adalah aset tetap, dimana jumlahnya nyaris menyamai total aset lancarnya. Komposisi lain yang perlu diperhatikan adalah kas dan setara kas, piutang usaha serta persediaan. Proporsi kas dan setara kas serta piutang usaha cukup fluktuatif, namun proporsi
persediaan terhadap aset lambat laun terus menurun. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa perusahaan sedang meningkatkan efektivitas dan efesiensi dengan memperkecil porsi persediaan, selain dapat menghindari keusangan juga dapat menekan biaya-biaya yang berkaitan dengan persediaan. Selain itu, komponen yang lain tidak terlalu signifikan dalam proporsi aset. Dari sisi pasiva, proporsi modal saham terhadap total kewajiban dan ekuitas besar, namun lambat laun terus berkurang proporsinya, hal ini dapat disebabkan oleh menurunnya sumber dana yang diperoleh dari investor, dapat juga terjadi pembelian kembali saham yang beredar.
Sebaliknya proporsi laba ditahan terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini dapat disebabkan oleh keuntungan perusahaan
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 70
yang terus tumbuh dan pencadangan dana yang cukup besar demi menghadapi kebutuhan dimasa akan datang.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 71
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 2011 PENJUALAN/PENDAPATAN KERJA Penjualan Bersih 100,00% 100% Beban Pokok Penjualan -68,72% -70,24% Laba Kotor 31,28% 29,76% BEBAN USAHA Penjualan -13,10% -17,19% Administrasi dan Umum -2,77% -3,91% Jumlah Beban Usaha -15,87% -21,10% LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan Bunga Bagian Laba/(Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi Beban Bunga Keuntungan/(Kerugian) Kurs Mata Uang Asing - Bersih Laba/(rugi) Penjualan Aset Tetap Lain-lain - Bersih Penghasilan/(Beban)Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PENGHASILAN /(BEBAN) PAJAK Pajak Kini Pajak Tangguhan LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Laba Tahun Berjalan Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Laba komprehensif Tahun Berjalan 15,41% 8,66%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 72
Dari tabel perbandingan laba rugi secara vertical diatas dapat dilihat bahwa komponen terbesar dari penjualan pada tiap periode adalah biaya pokok penjualan, namun perusahaan berusaha menekan biaya ini, terlihat dari penurunan biaya pokok penjualan yang perlahan namun pasti. Komponen berikutnya adalah biaya penjualan, biaya ini adalah bagian penting dalam mendongkrak penjualan, maka dari itu peningkatan dalam biaya ini dianggap wajar jika seiring dengan peningkatan penjualan. Komponen yang tidak kalah pentingnya adalah laba usaha, proporsi laba usaha terhadap penjualan kian tahun kian meningkat, hal ini didapat melalui penekanan beban pokok dan beban usaha. Perusahaan dalam hal ini perusahaan bisa meningkatkan efisiensi bahan dan mengurangi defect, hingga dapat meningkatkan penjualan tanpa harus membuang sumber daya yang berarti memperbesar biaya.. Komponen yang lain tidak terlalu signifikan dalam proporsinya terhadap angka penjualan.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 73
2012
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha dari Pihak Ketiga Piutang Lain-Lain Persediaan Biaya Dibayar Dimuka Aset Lancar Lain-Lain TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan, bersih Aset Tetap Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Hutang Pajak Hutang Lain-Lain Jaminan Embalasi Instrumen Keuangan Derivatif TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan, Bersih Penyisihan untuk Imbalan Kerja TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor Saldo Laba: Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Hak Minoritas TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2011
2010
2009
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 74
Pada tabel di atas, di tahun 2009 yang mengambil cukup besar dalam pos aktiva adalah kas, karena kas adalah salah satu aset perusahaan yang cukup likuid dan paling sering digunakan dan peningkatan aset lancar lain-lainnya yang naik sebesar 56.52% yang menunjukkan adanya pembelian aset lancar lainnya juga sama halnya pada penambahan aset tetap yang memiliki porsi yaitu 42.36%. Yang cukup siginifikan lainnya adalah hutang lain-lain sebesar 43.48%. Di tahun 2010, aset tetap menempati porsi yang cukup besar di dalam pos aktiva dan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya mengindikasikan adanya pembelian terhadap aset tetap seperti peralatan, mesin ataupun transportasi. Dan pada akun hutang lain-lain mengalami penurunan di tahun 2010 karena adanya pembayaran hutang.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 75
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Analisis pada laporan laba rugi konsolidasi 2012 Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan LABA KOTOR Beban Pemasaran dan Penjualan Beban Umum dan Administrasi Rugi pelepasan/penjualan aset tetap 100.00% -38.14% 61.86% -15.59% -2.21% 0.12% -17.68% 44.18% 2011 100.00% -41.88% 58.12% -16.67% -4.82% -0.27% -21.77% 36.35% 2010 100.00% -42.57% 57.43% -17.98% -5.03% -0.05% -23.05% 34.38% 2009 100.00% -47.45% 52.55% -17.13% -3.66% -0.03% -20.82% 31.73%
LABA USAHA Pendapatan (biaya) Keuangan Neto: Pendapatan keuangan Biaya keuangan
Laba sebelum Pajak Penghasilan (Beban) Penghasilan Pajak Pajak kini Pajak tangguhan
Laba tahun berjalan Pendapatan Komprehensif Lain Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba bersih yang dapat distribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
Laba per saham yang distribusikan kepada pemilik entitas induk (dalam Rupiah): Laba tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar/ditempatkan (dalam angka penuh)
1.62%
1.30%
1.17%
1.00%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 76
4.3
Analisa Rasio Keuangan 4..3.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk 4.3.1.1 Liquidity Ratio
Rasio LIQUIDITY Current Ratio Quick Ratio ACTIVITY Account Receivable Turn Over Average Collection Period Account Payable Turn Over Account Payable Period Inventory Turn Over (Sales) Average Age of Inventory (Sales) Inventory Turn Over (Cost) Average Age of Inventory (Cost) Total Asset Turn Over Fixed Asset Turn Over LEVERAGE Debt to Asset Debt to Equity Times Interest Earned PROFITABILITY Net Profit Margin Gross Profit Margin Operating Profit Margin Return On Asset Return on Equity MARKET RATIO Earning per Share Price Earning Ratio Book Value Preferences Book Value 2012 1.74 1.18 Tahun 2011 2010 1.52 0.91 2.00 1.25 2009 2.12 1.12
8 48 28 13 6 64 4 91 0.96 1.97
7% 31% 15% 4% 6%
5% 30% 9% 5% 7%
6% 31% 10% 5% 8%
4% 26% 8% 3% 5%
0.03024 0.03204 0.01799 35713.07 37769.31 32237.66 0.41858 0.38833 0.35652 2580 3116 1627
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 77
a. Current Ratio Current ratio PT ULTJ dari tahun 2009 hingga 2011 terus mengalami penurunan, pada tahun 2009 1 perbandingan hutang lancar mampu dijamin oleh 2,12 aset lancar. Namun pada tahun 2011 1 hutang lancar hanya dijamin oleh 1,52.aset lancar. Hal ini mengindikasikan adanya likuiditas dilingkungan perusahaan PT ULTJ. Namun demikian pada kuarter 2 tahun 2012 1 hutang lancar mampu dijamin oleh 1,74 aset lancar. Hal ini menunjukkan pertanda yang baik, bahwa dimasa yang akan datang lukuiditas perusahaan akan terus meningkat. Secara keseluruhan likuiditas PT ULTJ masih tergolong bagus, karena berada di atas rasio 1, terlebih lagi ada potensi untuk terus mengembangkannya di masa yang akan datang. pengurangan
b.
Quick Ratio Dari sisi rasio cepat PT ULTJ, dapat dilihat bahwa rasio
perusahaan ini tergolong stabil. Terdapat sedikit kenaikan pada tahun 2010, namun cepat di antisipasi sehingga dapat stabil kembali di kuarter ke-2 tahun 2012. Upaya penstabilan ini dapat berupa menjaga kesesuaian utang lancar dengan aset
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 78
lancar, menggunakan utang lancar se-efisien mungkin dalam perannya untuk membiayai aset lancar.
4.3.1.2 Activity Ratio Penurunan frekuensi perputaran pengumpulan piutang menyebabkan periode pengumpulan piutang menjadi lebih lama. Hal ini cukup beresiko untuk PT ULTJ, karena dengan lamanya periode pengumpulan piutang membuka celah untuk piutang tidak tertagih. Sebaliknya peningkatan frekuensi pembayaran tagihan yang menyebabkan periode pembayaran tagihan menjadi lebih pendek berarti bagus bagi perusahaan. Hal ini menunjukkan kemampuan PT ULTJ dalam memenuhi kewajiban-kewajiban lancarnya. Perputaran persediaan yang terjadi di PT ULTJ dalam hal menghasilkan penjualan menunjukkan pergerakan yang bagus pada tahun 2009 hingga 2011, namun pada kuarter ke-2 tahun 2012 ada potensi negative untuk mencerminkan perputaran persediaan yang tidak baik. Bisa saja dalam
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 79
perusahaan masih terdapat banyak stok persediaan sehingga perputaran persediaan menurun. Bila menumpuk persediaan akan sangat beresiko bagi perusahaan, meningkatkan resiko keusangan dan menurunkan efisiensi kinerja perusahaan. Tingkat perputaran aset tetap dan total aset PT ULTJ kian tahun kian menurun, hal ini menunjukkan bahwa peran aset dalam menghasilkan penjualan belum maksimal. Jadi seharusnya dengan aset yang dimiliki sekarang perusahaan mampu menghasilkan penjualan yang lebih besar dibandingkan penjualan yang ada saat ini.
4.3.1.3 Leverage Ratio Analisa leverage dari tahun ke tahun untuk PT ULTJ tergolong stabil. Hal ini dapat dilihat dari rasio yang menunjukkan 1 aset yang didalamnya hanya terkandung kurang dari 50% utang. Dan perbandingan 1 komponen ekuitas yang didalamnya hanya terdapat sekitar 50-an% komponen utang. Hal ini berarti bahwa pendanaan perusahaan yang bersumber dari utang tidak melampaui batas, hingga masih bisa dikatakan baik.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page 80
Sedangkan untuk perbandingan laba bersih dan bunga, pada tahun 2009 hingga 2011, bunga Rp 1 dihasilkan dari penghasilan sebesar Rp 3 Rp 5, namun pada kuarter 2 2012 terjadi lonjakan yang fantastis, yakni bunga Rp 1 dihasilkan dari Rp 35,39 penghasilkan perusahaan. Ini adalah pertanda yang sangat baik bahwa perusahaan mampu memperbesar penghasilannya tanpa memperbesar beban bunga dari
4.3.1.4 Profitability Ratio Dari tahun ke tahun, persentase laba kotor berbanding penjualan cenderung stabil, namun laba usaha dan laba bersihnya bisa meningkat kian waktu. Hal ini dapat terjadi karena ketika harga pokok penjualan yang tidak bisa ditekan mengiringi kenaikan penjualan, perusahaan berusaha menekan biaya dibidang lain, juga meningkatkan penghasilan lain-lain. Sehingga meskipun laba kotor tidak mengalami kenaikan yang signifikan, namun laba bersih bisa mencapai kenaikan yang berarti.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 81
4.3.1.5 Market Ratio Baik dari sisi return on asset maupun return on equity, pergerakan rasio perusahaan dari tahun ke tahun cukup stabil, namun ada potensi bahwa perusahaan akan terus meningkatkan rasio pengembalian aset dan permodalannya pada tahun yang akan datang. Semua rasio yang terdapat pada pada rasio pasar mengalami kenaikan pada setiap tahunnya, kecuali satu komponen earning per share yang turun pada kuarter ke -2 tahun 2012, hal ini dapat disebabkan oleh laba bersih yang hanya terhitung sampai 2 kuarter harus diperbandingkan dengan jumlah saham beredar. Jika terhitung per desember 2012, maka semua rasio pasar kemungkinan besar akan mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan meningkatnya respon positif investor terhadap saham PT ULTJ yang beredar dipasaran. Dengan dihargainya saham perusahaan,maka akan naik pula citra perusahaan tersebut.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 82
4.3.2 PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk 4.3.2.1 Liquidity Ratio a. Current Ratio
Tahun Rasio 2012 0.69 2011 0.99 2010 0.94 2009 0.66
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa current ratio mengalami peningkatan yang baik dari tahun 2009 sampai dengan 2011, tetapi mengalami penurunan di tahun 2012. Current ratio menganalisis bagaimana aset lancar sebuah perusahaan dapat menutupi hutang lancar perusahaan. Di tahun 2009 rasio menunjukkan angka 0.66 yang berarti bahwa 1 hutang lancar perusahaan dapat dijamin dengan 0.66 dari aset lancar. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak likuid karena nilai dari satu aset lancar. tidak dapat menutupi nilai satu hutang lancar. Tetapi terjadi kenaikan di tahun 2010. Rasio menunjukkan angka 0.94, yang berarti satu hutang lancar dapat dijamin dengan 0.94 aset lancar. Walaupun tidak menunjukkan likuiditas, tetapi perusahaan mampu meningkatkan nilai aset lancar. Dan di tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 0.99 (hampir mencapai 1) yang artinya perusahaan di tahun 2011
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 83
menjadi lebih baik dengan meningkatkan nilai aset lancar. Sehingga satu hutang dapat dijamin dengan 0.99 aset lancar. Tetapi mengalami penurunan di tahun 2012 dikarenakan laporan tahun 2012 hanya sampai dengan quarter 2. Tetapi melihat rasio yang terjadi yaitu 0.69 dapat diestimasikan selama 6 bulan ke depan akan ada peningkatan pada aset lancar jika perusahaan dapat dengan produktif mengelolanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas PT Multi Bintang Indonesia, Tbk adalah baik.
b. Quick Ratio
Tahun Rasio 2012 0.55 2011 0.83 2010 0.78 2009 0.53
Dari tabel diatas dapat dilihat peningkatan yang baik dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011, kecuali pada tahun 2012 karena laporan tercatat hanya sampai quarter 2. Pada rasio ini membandingkan bagaimana aset lancar dikurangi dengan persediaan dapat menjamin hutang lancar. Adanya pengurangan persediaan pada aset lancar dikarenakan
persediaan merupakan akun yang tidak likuid, karena persediaan sering mengalami fluktuasi harga, dan juga sering
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 84
menimbulkan kerugian jika terjadi likuiditas. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 0.78, ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya walaupun belum likuid karena satu hutang lancar tidak dapat dijamin dengan satu aset lancar. Dan juga di tahun 2011 mengalami kenaikan, walaupun satu hutang lancar masih belum bisa dijamin dengan satu aset lancar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas dari PT Multi Bintang Indonesia, Tbk adalah baik.
Pada tabel di atas dapat dilihat pada tahun 2009 perusahaan dapat menagih 17 kali akan piutang akan setiap penjualan yang terjadi. Ini menunjukkan rasio aktivitas yang baik bahwa besar kemungkinan akan setiap piutang bisa tertagih yang berdampak pada penambahan kas. Tetapi terjadi penurunan berturut dari tahun 2010 sampai dengan 2011. Ini artinya tingkat tertagihnya piutang semakin kecil sehingga perusahaan bisa saja mengalami kerugian. Sehingga dapat
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 85
disimpulkan bahwa rasio perputaran piutang pada PT Multi Bintang Indonesia, Tbk kurang baik.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ART pada tahun 2009 dapat ditagih selama 21 hari. Ini menunjukkan rasio perbandingan yang baik dibandingkan dengan tahun-tahun berikutnya di mana pada tahun 2010 jumlah hari tertagihnya piutang menjadi lebih besar atau lama, juga di tahun 2011 yang meningkat menjadi 52 hari. Ini menunjukkan bahwa semakin lamanya hari penagihan akan pengembalian piutang.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2009, perusahaan dapat membayar hutang kepada perusahaan lain sebanyak 15 kali, dan di tahun 2010 terjadi peningkatan hari di dalam pembayaran hutang. Kemudian terjadi penurunan di
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 86
tahun 2011, dan meningkat kembali di quarter 2 2012, menunjukkan ketidakstabilan perusahaan di dalam pembayaran hutang usaha, karena perbandingan rasio yang cukup signifikan.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa di tahun 2009 hutang dapat dibayar dalam kurun 23 hari dan di tahun 2010 hutang dapat dibayar dalam 22 hari, ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki dana yang cukup untuk membayar dari kurun waktu yang lebih sedikit. Terjadi peningkatan yang drastics di tahun 2011, karena perusahaan dapat membayar usahanya sebanyak 37 kali.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 terjadi 14.63 kali pembelian persediaan. Dan di tahun 2010
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 87
meningkat menjadi 17.70 kali pembelian, ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak melakukan pembelian terhadap persediaan di tahun 2010, pembelian akan persediaan adalah baik adanya jika disesuaikan dengan penjualan yang terjadi. Dan penjualan dapat meningkat jika dilakukan hal-hal keefisienan pada biaya-biaya. Tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan di tahun 2011, tetap di tahun 2012 menurun menjadi 12.20 kali pembelian sampai pada quarter 2, Juni 2012. Di mana bisa saja terjadi kenaikan atau juga penurunan pembelian selama 6 bulan ke depannya.
Pada tabel di atas menunjukkan berapa hari secara ratarata persediaan ada di dalam perusahaan. Semakin pendek umur rata-rata persediaan, maka semakin likuid atau aktif perusahaan tersebut. Pada tahun 2009 persediaan ada di dalam gudang rata-rata selama 24 hari sebelum dapat terjual. Pada tahun 2010, AAI menjadi 20 hari yang artinya di dalam aktivitas perusahaan di tahun 2010 perusahaan meningkatkan kinerjanya dibuktikan dengan jumlah rata-rata persediaan di
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page 88
gudang adalah 20 hari sebelum akhirnya terjual. Di tahun 2011 tidak terjadi perubahan yang signifikan, dan di tahun 2012 umur rata-rata persediaan adalah 29 hari berada di gudang sebelum akhirnya dijual. Ini menunjukkan seberapa tidak likuidnya perusahaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sehingga sisa 2 quarter di tahun 2012 perusahaan harus mampu meningkatkan kinerja penjualan dengan baik, sehingga bisa menghasilkan rasio AAI pada tingkat yang lebih likuid. g. Inventory Turnover (at cost)
Tahun Rasio 2012 4.65 2011 7.29 2010 7.53 2009 6.94
Pada tabel di atas menunjukkan bagaimana perputaran persediaan di dalam setahun yang dihitung dengan cara membandingkan biaya pokok penjualan dengan
persediaan. Bila rasio ini rendah, maka berarti masih banyak persediaan yang belum terjual. Di tahun 2009 dana yang tertanam dalam perputaran persediaan adalah sebesar 6.94 kali dalam setahun. Di tahun 2010, perusahaan meningkatkan perputaran persediaan menjadi 7.53 kali, yang artinya ini semakin baik, karena makin banyak persediaan yang terjual. Sama halnya dengan tahun 2011, tetapi mengalami penurunan di tahun 2012 menjadi 4.65 kali perputaran. Diharapkan di
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page 89
tahun 2012 masih ada kesempatan sisa 2 quarter bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan penjualan.
Pada tabel di atas menunjukkan berapa hari rata-rata persediaan ada di dalam gudang berdasarkan biaya. Pada tahun 2009, persediaan ada di dalam gudang selama 52 hari sebelum akhirnya terjual. Di tahun 2010, persediaan ada di dalam gudang 48 hari yang artinya menunjukkan perusahaan di tahun 2010 menunjukkan kelikuidannya, tetapi di tahun 2011 persediaan lebih lama berada di gudang yaitu 50 hari. Dan sama halnya di tahun 2012, yaitu 78 hari. Menunjukkan bahwa perusahaan semakin tidak likuid karena persediaan berada di gudang untuk jangka waktu yang lebih lama. Sehingga perusahaan harus lebih bisa meningkatkan kinerjanya.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 90
Pada tabel di atas dapat dilihat bagaimana perputaran pada aset, dihitung dengan cara membandingkan total penjualan dengan total aset. Perputaran yang lambat dari aset menunjukkan adanya hambatan. Perputaran total aktiva yang semakin naik, berarti pemakaian aktiva semakin efisien. Tahun 2009 menunjukkan bahwa dana yang tertanam dalam aktiva rata-rata berputar 1.63 kali dalam setahun, tetapi mengalami penurunan di tahun 2010 menjadi 1.57 kali yang artinya perusahaan mengalami penurunan pemakaian aktiva secara efisien. Di tahun 2011 mengalami penurunan kembali yaitu 1.52 kali juga di tahun 2012 sebanyak 1.02 kali.
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa perputaran pada aset tetap mengalami penurunan secara berturut-turut dari tahun 2009 sampai dengan quarter 2 tahun 2012. Ini mengindikasikan bahwa pemakaian pada aset tetap mengalami penurunan yang berarti ketidakefisienan aset tetap untuk meningkatkan penjualan. Di tahun 2009, perputaran aset tetap
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 91
adalah sebanyak 3.84 kali, dan mengalami penurunan menjadi 3.38 kali di tahun 2010. Diikuti dengan peningkatan menjadi 3.40 kali di tahun 2011, dan penurunan di tahun 2012 menjadi 1.80 kali putaran. Ini menunjukkan penurunan kemampuan aset tetap untuk tetap meningkatkan dana melalui penjualan.
menjamin total hutang. Jadi semakin tinggi nilai dari rasio tersebut, berarti semakin tinggi nilai aset untuk menjamin nilai hutang yang terjadi. Di tahun 2009, rasio menunjukkan 89% yang artinya satu aset bisa menjamin atau menutupi 89% dari total hutang yang terjadi di tahun tersebut. Tetapi di tahun 2010 dan 2011 terjadi penurunan sebesar 59% dan 57% yang artinya total aset tidak bisa menjamin total hutang yang terjadi dengan lebih baik dibanding dengan tahun sebelumnya Ini diakibatkan oleh meningkatnya total hutang baik pada tahun 2010 maupun tahun 2011. Dan total aset yang terjadi di tahun 2010 dan 2011 juga meningkat, ini berarti bahwa peningkatan
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 92
hutang yang terjadi dialokasikan kepada aset baik itu aset lancar maupun aset tidak lancar. Dan di tahun 2012 rasio menunjukkan kenaikan yaitu sebesar 63% yang artinya satu aset bisa menjamin atau menutupi 63% dari total hutang. Ini menunjukkan perusahaan mengalami peningkatan nilai aset yang bisa menjamin total hutang dengan lebih baik.
b. Debt to Equity
Tahun 2012 2011 2010 2009 Rasio 169% 130% 141% 843% Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana total ekuitas
bisa menjamin atau menutupi total hutang. Di tahun 2009, rasio menunjukkan 843% yang artinya total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan bisa menjamin bahkan melebihi jaminan terhadap total hutang yang dimiliki. Ini terjadi karena meningkatnya setoran modal ataupun saldo laba yang diperoleh perusahaan pada tahun tersebut, tetapi mengalami penurunan di tahun 2010 dan 2011 karena adanya peningkatan total ekuitas dan menurunnya hutang yang terjadi karena adanya pembayaran terhadap hutang tersebut.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 93
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bunga tahunan dengan laba usaha adalah cukup baik.Karena terjadi peningkatan yang cukup drastis di tahun 2009-2012.
Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dibandingkan dengan penjualan yang terjadi.Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional dengan keuntungan yang dicapai melalui setiap penjualan yang terjadi.
Tahun Rasio
2012 61.86%
2011 58.12%
2010 57.43%
2009 52.55%
Page 94
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba kotor dibandingkan dengan penjualan yang terjadi. Kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa PT Multi Bintang Indonesia, Tbk dapat mempertahankan laba kotor pada penjualan tertentu yang terjadi, dan peningkatan rasio menunjukkan GPM yang stabil dan lebih baik di tahun-tahun berikutnya.
Dari tabel di atas terlihat bahwa PT Multi Bintang Indonesia, Tbk memiliki OPM yang stabil karena dapat mempertahankan operating profit pada penjualan tertentu, ini ditunjukkan dengan peningkatan presentase rasio yang terjadi.
d. Return on Asset
Tahun Rasio 2012 35.00% 2011 41.56% 2010 38.96% 2009 34.28%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 95
Dari tabel diatas terlihat bahwa perusahaan memiliki ROA yang stabil yang berarti semakin efisien penggunaan asset dalam mengembalikan jumlah net income yang akan diterima oleh perusahaan. e. Return on Equity
Tahun Rasio
2012 35.00%
2011 41.56%
2010 38.96%
2009 34.28%
Dari tabel di atas menunjukkan ROE yang stabil dan cenderung meningkat yang berarti semakin efisien ekuitas dalam kontribusinya dalam menghasilakn net income yang akan di terima oleh perusahaan.
Dari tabel diatas terlihat bahwa PER mengalami peningkatan yang berarti semakin tinggi kepercayaan investor pada perusahan atas kinerja yang akan datang. Dan rasio EPS menunjukkan kestabilan laba per lembar saham yang menjadi
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 96
hak pemegang saham biasa.Dan PBV menunjukkan kestabilan dari harga book value.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 97
4.4
Analisa Sumber dan Penggunaan 4.4.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 2009 SUMBER ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang deviden Piutang Lain-lain -Pihak Ketiga -Pihak Berelasi Persediaan Pajak Dibayar di Muka Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Penyertaan Saham Aset Pajak Tangguhan Hewan Ternak Produksi - Berumur Panjang Setelah dikurangi akumulasi deplesi Aset Tetap - Setelah Dikurangi akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Dividen Hutang Pajak Beban Masih Harus di Bayar Bagian Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Sewa Kewajiban Imbalan Kerja Utang Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor-Bersih Saldo Laba: -Sudah ditentukan penggunaannya -Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PENGGUNAAN
168,240,338,746 15,320,912,086
2,006,595,762,260 1,732,701,994,634
64,642,857,143 1,677,834,754
0 3,126,426,659 12,857,611,215
50,714,285,714 1,643,086,303
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 98
KETERANGAN SUMBER DANA Laba Bersih Penurunan modal kerja Penurunan persediaan Penurunan uang muka Penurunan biaya dibayar dimuka Penurunan aset pajak tangguhan Penurunan aset lain-lain Kenaikan utang usaha Kenaikan utang pajak Kenaikan beban masih harus dibayar Kenaikan bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun - utang bank kenaikan Kewajiban Pajak Tangguhan kenaikan Kewajiban Imbalan Kerja kenaikan Utang jangka panjang - utang bank TOTAL PENGGUNAAN DANA Kenaikan modal kerja Kenaikan kas dan setara kas Kenaikan piutang usaha Kenaikan piutang pihak ketiga Kenaikan piutang pihak berelasi Kenaikan Pajak Dibayar di Muka Kenaikan Penyertaan Saham Kenaikan Hewan Ternak Produksi Kenaikan Aset Tetap Penurunan Pinjaman Jangka Pendek Penurunan Hutang Dividen utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun - utang Penurunan Sewa Penurunan Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Sewa Penurunan utang jangka panjang - utang sewa TOTAL
RP 107,339,358,519 73,169,850,613 25,844,917,681 15,642,751,169 2,665,448,086 24,196,176,987 4,820,556,690 18,586,464,033 17,322,978,693 1,113,610,059 64,642,857,143 19,979,916,930 7,107,897,911 50,714,285,714 359,977,219,615
% 29.82% 20.33% 7.18% 4.35% 0.74% 6.72% 1.34% 5.16% 4.81% 0.31% 0.00% 17.96% 5.55% 1.97% 14.09% 100.00%
12,159,899,024 3.39% 168,240,338,746 46.83% 15,320,912,086 4.27% 90,100,062 0.03% 10,653,817 0.00% 2,543,085,042 0.71% 20,039,473,987 5.58% 7,790,888,950 2.17% 133,028,165,549 37.03% 3,088,273,390 0.86% 3,684,045,026 1.03% 0.00% 1,677,834,754 0.47% 2,066,659,551 0.58% 1,643,086,303 0.46% 359,223,517,263 100.00%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 99
Dari laporan penggunaan dana pada tahun 2010 di atas jika dibandingkan dengan tahun 2009, terlihat bahwa penggunaan dana adalah untuk meningkatkan kas dan setara kas serta ekspansi asset tetap netto. Dapat disimpulkan bahwa PT ULTJ mengalokasikan sebagian besar dana yang dimilikinya untuk menndukung peningkatan produksi dengan cara ekspansi asset tetap yang menyebabkan kenaikan penjualan, secara otomatis juga meningkatkan persentase kas maupun piutang. Adapun sebagian besar sumber dana perusahaan berasal dari utang jangka panjang. Perusahaan juga menurunkan biaya-biaya yang dibayar dimuka, sehingga sumber dana yang ada dialokasikan kepada target yang lebih potensial.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 100
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 2010 SUMBER ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang deviden Piutang Lain-lain -Pihak Ketiga -Pihak Berelasi Persediaan Pajak Dibayar di Muka Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Penyertaan Saham Aset Pajak Tangguhan Hewan Ternak Produksi - Berumur Panjang Setelah dikurangi akumulasi deplesi Aset Tetap - Setelah Dikurangi akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Dividen Hutang Pajak Beban Masih Harus di Bayar Bagian Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Sewa Kewajiban Imbalan Kerja Utang Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor-Bersih Saldo Laba: -Sudah ditentukan penggunaannya -Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PENGGUNAAN
242,776,108,938 255,494,585,569 15,000,000,000 2,240,562,103 2,753,599,225 368,496,687,848 20,713,365,357 13,432,806,003 3,172,576,015 924,080,291,058
77,352,544,712 0 55,788,603,908
60,952,199,766 0 17,680,303,952
16,400,344,946
67,142,857,142 20,932,163,697
45,362,563,765 0 27,420,225,662
85,000,000,001 5,551,289,899
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 101
KETERANGAN SUMBER DANA Laba bersih Penurunan modal kerja Penurunan kas dan setara kas Penurunan uang muka Kenaikan pinjaman jangka pendek Kenaikan utang usaha Kenaikan beban masih harus dibayar Kenaikan utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam jangka satu tahun - utang sewa Kenaikan kewajiban pajak tangguhan Kenaikan kewajiban imbalan kerja TOTAL
RP 101,323,273,593 142,432,580,353 140,344,198,420 2,088,381,933 13,382,232,546 171,347,064,016 8,576,908,792 20,932,163,697 25,382,646,835 7,454,716,536 490,831,586,368
% 20.64% 29.02% 28.59% 0.43% 2.73% 34.91% 1.75% 0.00% 4.26% 5.17% 1.52% 100.00%
PENGGUNAAN DANA Kenaikan modal kerja kenaikan piutang usaha Kenaikan piutang dividen Kenaikan piutang pihak ketiga Kenaikan piutang pihak berelasi Kenaikan persediaan Kenaikan pajak dibayar dimuka Kenaikan biaya dibayar dimuka Kenaikan penyertaan saham Kenaikan hewan ternak produksi Kenaikan aset tetap Kenaikan aset lain-lain Penurunan utang dividen Penurunan utang pajak Penurunan utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun - utang bank Penurunan Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Sewa Penurunan utang jangka panjang - utang bank Penurunan utang jangka panjang - utang sewa Pembayaran deviden TOTAL
177,299,836,841 64,579,841,409 15,000,000,000 1,214,826,459 1,183,351,360 10,753,005,274 18,170,280,315 169,676,016 16,400,344,946 38,108,299,956 127,804,410,114 21,634,761,678 1,487,048,000 15,571,826,691 67,142,857,142 1,059,767,108 85,000,000,001 5,551,289,899 1,487,048,000 490,831,586,368
36.12% 13.16% 3.06% 0.25% 0.24% 2.19% 3.70% 0.03% 3.34% 7.76% 26.04% 4.41% 0.30% 3.17% 0.00% 13.68% 0.22% 17.32% 1.13% 0.30% 100.00%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 102
Laporan sumber dan penggunaan dana pada tahun 2011 diatas menunjukkan bahwa penggunaan dana adalah untuk ekspansi asset tetap, sama seperti tahun sebelumnya. Namun yang menjadi kendala pada tahun ini adalah likuiditas perusahaan yang rendah. Setelah adanya ekspansi asset tetap, kenaikan utang usaha, penjualan yang tergolong stabil dengan tahun sebelumnya, terdapat penurunan kas dan kenaikan piutang. Hal ini menandakan bahwa proporsi penjualan perusahaan secara piutang terlalu tinggi disbanding tahun sebelumnya, sehingga mengakibatkan penurunan kas Adapun sumber dana sebagian besar berasal dari utang usaha. Hal ini menandakan bahwa perusahaan membutuhkan besar proporsi suntikan utang usaha dalam membiayai operasionalnya.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 103
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2012 2011 SUMBER ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Piutang deviden Piutang Lain-lain -Pihak Ketiga -Pihak Berelasi Persediaan Pajak Dibayar di Muka Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Penyertaan Saham Aset Pajak Tangguhan Hewan Ternak Produksi - Berumur Panjang Setelah dikurangi akumulasi deplesi Aset Tetap - Setelah Dikurangi akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Pinjaman Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Dividen Hutang Pajak Beban Masih Harus di Bayar Bagian Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Sewa Kewajiban Imbalan Kerja Utang Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: -Hutang Bank -Hutang Sewa TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor-Bersih Saldo Laba: -Sudah ditentukan penggunaannya -Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PENGGUNAAN
242,776,108,938 255,494,585,569 15,000,000,000 2,240,562,103 2,753,599,225 368,496,687,848 20,713,365,357 13,432,806,003 3,172,576,015 924,080,291,058
90,690,719,334 0 55,653,182,056
13,338,174,622
25,000,000,000 7,282,708,693
94,246,689,137 0 27,420,225,662
45,362,563,765 0 27,420,225,662
48,884,125,372
30,000,000,000 1,649,584,276
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 104
KETERANGAN SUMBER DANA Laba bersih Penurunan Modal Kerja Penurunan piutang deviden Penurunan piutan pihak ketiga Penurunan Persediaan Penurunan hewan ternak produksi Penurunan aset tetap Penurunan aset lain-lain Kenaikan utang dividen Kenaikan utang pajak Kenaikan beban masih harus dibayar Kenaikan kewajiban pajak tangguhan TOTAL PENGGUNAAN DANA
RP 92240254082 107,491,955,871 15,000,000,000 738,491,033 37,164,187,439 135,421,852 37,931,376,718 16,522,478,829 28,883,820,000 53,712,595,200 9,697,547,883 48,884,125,372
31.53% 4.40% 0.22% 10.90% 0.04% 11.13% 4.85% 8.47% 15.76% 2.84% 14.34% 0.00% 340,910,298,408 100.00%
Kenaikan modal kerja 49,086,196,355 15.73% Kenaikan kas dan setara kas 89,703,641,676 28.75% Kenaikan piutang usaha 44,541,022,883 14.27% Kenaikan piutang pihak berelasi 1,699,225,310 0.54% Kenaikan pajak dibayar dimuka 4,190,751,209 1.34% Kenaikan uang muka 21,079,669,347 6.76% Kenaikan biaya dibayar dimuka 1,121,576,014 0.36% kenaikan penyertaan saham 13,338,174,622 4.27% Penurunan pinjaman jangka pendek 49,086,196,355 15.73% Penurunan utang usaha 23,333,928,019 7.48% Penurunan utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 25,000,000,000 - Utang bank 8.01% Penurunan utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 7,282,708,693 - Utang sewa 2.33% Penurunan utang jangka panjang - Utang bank 30,000,000,000 9.61% Penurunan utang jangka panjang - Utang sewa 1,649,584,276 0.53% TOTAL 312,026,478,404 100.00%
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 105
Dari table sumber dan penggunaan dana per juni 2012 diatas, terlihat bahwa penurunan kinerja yang terjadi pada tahun 2011 perlahan mulai dipulihkan. Salah satu tandanya adalah dengan adanya kenaikan pada kas dan setara kas. Namun demikian banyaknya penjualan melalui piutang masih terus meningkat, yang menyebabkan likuiditas perusahaan menurun. Penggunaan dana juga dialokasikan pada pembayaran utang-utang jangka pendek PT ULTJ, hal ini pun merupakan usaha PT ULTJ untuk memenuhi kewajiban-
kewajibannya.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 106
2,854,000,000 614,000,000
523,154,000,000
523,154,000,000
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 107
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN SUBSIDIARI Laporan Sumber dan Penggunaan Periode: 2009-2010 Sumber Dana Laba bersih Penurunan modal kerja Penurunan kas dan setara kas Penurunan persediaan Penurunan aset tak berwujud Kenaikan jaminan embalasi Kenaikan penyisihan untuk imbalan kerja Kenaikan hak minoritas Total sumber dana Penggunaan Dana Kenaikan modal kerja Kenaikan piutang usaha dari pihak ketiga Kenaikan piutang lain-lain Kenaikan biaya di bayar di muka Kenaikan aset lancar lain-lain Kenaikan aset pajak tangguhan, bersih Kenaikan aset tetap Kenaikan aset lain-lain Penurunan hutang usaha Penurunan hutang pajak Penurunan hutang lain-lain Penurunan instrumen keuangan derivatif Penurunan kewajiban pajak tangguhan, bersih Pembayaran dividen Total penggunaan dana
238,803,000,000 124,709,000,000 2,179,000,000 32,910,000,000 15,882,000,000 408,000,000 108,015,000,000 248,000,000 3,930,000,000 135,462,000,000 76,962,000,000 19,595,000,000 2,854,000,000 77,047,000,000 600,201,000,000
39.79% 20.78% 0.36% 5.48% 2.65% 0.07% 18.00% 0.04% 0.65% 22.57% 12.82% 3.26% 0.48% 12.84% 100.00%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa total sumber dan penggunaan dana tidak seimbang, adanya penggunaan dana yang melebihi dari sumber dana yang dimiliki. Adanya piutang usaha dari pihak ketiga yang mengindikasi bahwa uang yang belum dibayarkan
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 108
oleh
customer
meningkat,
juga
kenaikan
pada
aset
tetap
mengindikasikan akan adanya pengeluaran kas untuk membelian aset tetap. Juga penurunan hutang pajak sebesar 22.57% yang menandai adanya pembayaran atau pencicilan terhadap hutang pajak. Itulah sebabnya pada akun kas dan setara kas mengalami penurunan karena aliran biaya yang digunakan untuk melunasi dari beberapa total hutang yang terjadi. Sehingga perusahaan perlu memperhatikan aliran penggunaan kas yang terjadi dan kesesuaian dengan sumber dana yang dimiliki.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 109
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN SUBSIDIARI LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 2011 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha dari Pihak Ketiga Piutang Lain-Lain Persediaan Biaya Dibayar Dimuka Aset Lancar Lain-Lain TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan, bersih Aset Tetap Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Hutang Pajak Hutang Lain-Lain Jaminan Embalasi Instrumen Keuangan Derivatif TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan, Bersih Penyisihan untuk Imbalan Kerja TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor Saldo Laba: Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Hak Minoritas TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS TOTAL Sumber dan Penggunaan 2010 Sumber Penggunaan
2,576,000,000 5,592,000,000
155,954,000,000
155,954,000,000
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 110
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN SUBSIDIARI Laporan Sumber dan Penggunaan Periode: 2010-2011 Sumber Dana Laba bersih Penurunan Modal Kerja Penurunan Piutang lain-lain Penurunan Biaya dibayar di muka Penurunan aset lancar lain-lain Penurunan aset tak berwujud Penurunan aset lain-lain Kenaikan hutang usaha Kenaikan hutang pajak Kenaikan jaminan embalasi Kenaikan kewajiban pajak tangguhan, bersih Kenaikan hak minoritas Total Sumber Dana Penggunaan Dana Kenaikan modal kerja Kenaikan kas dan setara kas Kenaikan piutang usaha dari pihak ketiga Kenaikan persediaan Kenaikan aset pajak tangguhan, bersih Kenaikan aset tetap Penurunan hutang lain-lain Penurunan instrumen keuangan derivatif Penurunan untuk penyisihan imbalan kerja Pembayaran dividen Total penggunaan dana
507,382,000,000 34,612,000,000 2,067,000,000 25,471,000,000 6,363,000,000 30,000,000 681,000,000 33,535,000,000 18,796,000,000 7,535,000,000 2,576,000,000 11,000,000 604,436,000,000
83.943% 5.726% 0.342% 4.214% 1.053% 0.005% 0.113% 5.548% 3.110% 1.247% 0.426% 0.002% 100.00%
37,611,000,000 41,824,000,000 45,296,000,000 5,579,000,000 7,321,000,000 18,323,000,000 26,671,000,000 5,348,000,000 5,592,000,000 448,493,000,000 604,447,000,000
6.22% 6.92% 7.49% 0.92% 1.21% 3.03% 4.41% 0.88% 0.93% 74.20% 100.00%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa total penggunaan dana tidak seimbang dengan total sumber dana, memiliki selisih sebesar Rp 11.000.000,-, penggunaan dana yang cukup signifikan adalah pada
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 111
pembayaran dividen kepada setiap shareholders, juga akun-akun lainnya yang mengambil porsi besar di dalam penggunaan dana
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN SUBSIDIARI LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012 2012 ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha dari Pihak Ketiga Piutang Lain-Lain Persediaan Biaya Dibayar Dimuka Aset Lancar Lain-Lain TOTAL ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan, bersih Aset Tetap Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain TOTAL ASET TIDAK LANCAR TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Hutang Pajak Hutang Lain-Lain Jaminan Embalasi Instrumen Keuangan Derivatif TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan, Bersih Penyisihan untuk Imbalan Kerja TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR EKUITAS Modal Saham Tambahan Modal Disetor Saldo Laba: Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Hak Minoritas TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS TOTAL Sumber dan Penggunaan 2011 Sumber Penggunaan
1,461,000,000 1,034,000,000
1,000,000
135,141,000,000 60,000,000
329,129,000,000
329,129,000,000
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 112
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN SUBSIDIARI Laporan Sumber dan Penggunaan Periode: 2011-2012 Sumber Dana Laba bersih Penurunan Modal Kerja Penurunan Kas dan Setara Kas Penurunan Piutang Usaha dari Pihak Ketiga Penurunan Piutang Lain-Lain Penurunan Persediaan Penurunan Aset Pajak Tangguhan, Bersih Penurunan Aset Lain-Lain Kenaikan Hutang Pajak Kenaikan Kewajiban Pajak Tangguhan, Bersih Kenaikan Penyisihan untuk Imbalan Kerja Total Sumber Dana Penggunaan Dana Kenaikan Modal Kerja Kenaikan biaya dibayar di muka Kenaikan aset lancar lain-lain Kenaikan aset tetap Penurunan hutang usaha Penurunan hutang lain-lain Penurunan jaminan embalasi Penurunan hak minoritas Pembayaran dividen Total penggunaan dana
372,183,000,000 219,468,000,000 116,350,000,000 84,664,000,000 424,000,000 17,524,000,000 419,000,000 87,000,000 107,165,000,000 1,461,000,000 1,034,000,000 701,311,000,000
53.07% 31.29% 16.59% 12.07% 0.06% 2.50% 0.06% 0.01% 15.28% 0.21% 0.15% 100.00%
267,188,000,000 623,000,000 2,986,000,000 58,332,000,000 44,790,000,000 79,894,000,000 7,303,000,000 60,000,000 507,323,000,000 701,311,000,000
38.10% 0.09% 0.43% 8.32% 6.39% 11.39% 1.04% 0.01% 72.34% 100.00%
Pada periode 2011-2012 dapat terlihat pada tabel bahwa adanya keseimbangan dalam sumber dana yang diterima dan penggunaan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mampun
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 113
4.5
Analisa Rasio Arus Kas 4.5.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk
Advanced Cash Flow 2012 2011 SUFFECIENCY Cash Flow Adequacy Long Term Debt Payment Dividend payout Reinvestment Debt Coverage EFFICIENCY Cash Flow to sales Operation Index Cash Flow Return On Assets 281.38% 25.32%
2010
2009
77.25% 57.16% 4.17% 47.11% 93.20% 1798.89% 0.46% 1.40% 9.27% 82.05% 80.76% 635.37% 360.82% 240.50% 268.76% 3430.43% 15.98% 15.36% 13.96% 234.83% 318.75% 244.54% 9.64% 14.82% 13.08% 0.97% 26.02% 0.91%
Dari tabel analisa rasio arus kas PT ULTJ diatas, dapat dilihat bahwa kecukupan arus kas perusahaan dalam memenuhi
kebutuhannya kian membaik. Hal ini terbukti dari kenaikan kemampuan kas dalam pemenuhan kebutuhan, rasio akus kas operasi dalam menutup seluruh utang, penurunan terhadap proporsi utang jangka panjang yang dibiayai melalui operasi. Dilihat dari sisi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas terutama kas operasi pun memabik, yang ditandai oleh terus meningkatnya arus kas berbanding penjualan dari tahun ke tahun. Sedangkan operation index dan cash flow ROA perusahaan sedikit mengalami penurunan karena periode tahunan yang belum genap.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 114
Cash
flow
adequacy
mengindikasikan
apakah
operasi
perusahaan menghasilkan kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bisnis obligasi. Pada tabel terlihat bahwa pada tahun 2009 perusahaan memiliki kecukupan kas untuk menjamin kebutuhan untuk pembelian aktiva tetap, pembayaran dividen, dan pembayaran hutang jangka panjang. Tetapi di tahun 2010 mengalami penurunan, yang berarti perusahaan mengalami masalah likuiditas, tetapi di tahun 2011 menunjukkan peningkatan lagi menjadi 106.47% yang menunjukkan aliran kas yang baik, juga di kuarter 2 tahun 2012. Kesimpulan secara keseluruhan bahwa kecukupan kas pada PT Multi Bintang Indonesia,
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 115
Tbk adalah cukup baik untuk menutup pembelian aset dan hutang obligasi Pada dividen payout menunjukkan seberapa besar arus kas operasi dapat digunakan untuk membayaran dividen. Di tahun 2009 sampai tahun 2010 menunjukkan peningkatan presentase rasio, yang menunjukkan semakin baik kinerja perusahaan untuk menghasilkan laba sehingga dapat digunakan untuk pembayaran dividen. Tetapi mengalami penurunan di tahun 2011 menjadi 66.53%, dan kembali kinerja perusahaan membaik di kuarter 2. Pada reinvestment menunjukkan bagaimana arus kas operasi digunakan untuk pembelian aset tetap. Pada tabel dapat terlihat bagaimana kinerja perusahaan yang semakin membaik sehingga menghasilkan peningkatan laba dan dapat digunakan untuk pembelian aset tetap. Pada debt coverage menunjukkan secara keseluruhan di tahun 2009-2011 dan kuarter 2 mengalami peningkatan yang baik yang artinya arus kas operasional baik yang diperoleh maupun pengeluaran menghasilkan arus kas yang dapat digunakan untuk membayar total hutang. Dan pada effieciency ratio menunjukkan seberapa baik perusahaan menghasilkan arus kas terutama arus kas operasi. Rasio
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 116
cash flow to sales menunjukkan penurunan di tahun 2010 dan membaik di tahun-tahun berikutnya yang berarti penjualan mengalami peningkatan yang cukup baik untuk menjadi arus kas operasi. Dan rasio operation index menunjukkan penurunan di tahun 2010 kemudian berangsur membaik di tahun 2011 dan kuarter 2 2012 walaupun tidak sebaik tahun 2009, yang mengindikasikan net income yang dihasilkan oleh perusahaan mengalami kenaikan dan
meningkatkan dana penerimaan di arus kas operasi. Dan rasio cash flow return on asset, tabel menunjukkan rasio yang cukup tinggi di tahun 2009, tetapi mengalami penurunan di tahun 2010, kenaikan di tahun 2011, dan penurunan di tahun 2012, mengindikasikan bahwa semakin tinggi rasio yang dihasilkan semakin tinggi pula kas uang tunai yang kembali pada akun aset. Sehingga dapat disimpulkan ketidakstabilan pengembalian kas yang diterima oleh perusahaan selama periode waktu tersebut.
4.6
Analisa Leverage 4.6.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk
LEVERAGE 2012 2011 2010 2009 Sales 1,355,146,418,083 2,102,383,741,532 1,880,411,473,916 1,613,927,991,404 Change in Sales 747,237,323,449 221,972,267,616 266,483,482,512 Percentage change in sales 35.54% 11.80% 16.51% EBIT 208,894,056,263 182,058,917,652 185,417,086,859 126,949,442,668 Change in EBIT 26,835,138,611 3,358,169,207 58,467,644,191 Percentage change in EBIT 14.74% 1.81% 46.06% EPS 32 35 37 21 Change in EPS 3 2 16 Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan Percentage change in EPS 8.57% 5.41% 76.19% PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page 117 Deegre of Operating Leverage 0.41 0.15 2.79 Deegre of Financing Leverage 0.58 2.98 1.65 Deegre of Total Leverage 0.24 0.46 4.61
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2010, perbandingan pendapatan operasi (EBIT) dan penjualan adalah 2,79 yang berarti setiap kenaikan atau penurunan 1% penjualan menyebabkan 2,79% kenaikan atau penurunan pada EBIT,
perbandingan ini disebut leverage operasi. Pada leverage keuangan, 1% kenaikan atau penurunan pada EBIT akan menyebabkan 1.65% kenaikan atau penurunan pada laba per sahamnya (EPS). Pada leverage total, 1% kenaikan atau penurunan pada penjualan akan menyebabkan 4,61% penurunan pada EPS. Semakin tinggi rasio DOL, DFL, dan DTL suatu perusahaan akan semakin beresiko karena harus menanggung beban tetap yang tinggi pula. Pada tahun 2011, leverage operasi menurun, namun leverage keuangan meningkat. Kondisi terbaik diantara beberapa tahun ini adalah tahun 2012, dimana DOL, DFL dan DTL-nya tergolong kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hal ini berarti perusahaan tidak terlalu banyak menanggung biaya-biaya tetap yang timbul dari penyusutan aset tetap maupun bunga sumber dana
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 118
pinjaman. Maka dapat dikatakan PT ULTJ terus membaik dalam kondisi leveragenya.
DOL di tahun 2011 mengalami peningkatan dibanding tahun 2010, karena adanya penggunaan fixed operating cost yang lebih untuk menaikkan pengaruh volume penjualan terhadap laba usaha. Dan mengalami penurunan di kuarter 2 2012 yaitu 0.70. Rasio DFL mengalami penurunan berturut-turut di tiga periode yang
menunjukkan menurunnya perubahan penjualan terhadap pendapatan per lembar saham (EPS), dan DTL menunjukkan ketidakstabilan, yaitu kenaikan dan penurunan perubahan pendapatan per lembar saham terhadap perubahan penjualan.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 119
4.7
Analisa cash conversion cycle dan free cash flow 4.7.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk a. Cash Conversion Cycle
Cash Conversion Cycle 2012 2011 Average Age of Inventory (Sales) 89 64 Average Age of Inventory (Cost) 130 91 Account Receivable Period 82 48 Account Payable Period 1 13 Cash Conversion Cycle (at sales) 171 99 Cash Conversion Cycle (at cost) 211 126
Siklus konversi kas menunjukkan rentang waktu yang dibutuhkan perusahaan sejak perusahaan melakukan transaksi pembayaran kas hingga mendapatkan kas kembali, hal ini berarti proses sejak pembelian material hingga penjualan produk. Dari tabel siklus konversi kas PT ULTJ diatas terlihat bahwa kemampun perusahaan dalam mengkonversi kasanya dari sisi penjualan maupun biaya meningkat pada tahun 2010 dan 2011, namun pada tahun 2012 menurun, hal ini dikarenakan hitungan waktu yang baru menginjak 2 kuarter, sehingga menyebabkan hitungan siklus berbeda dari tahuntahun sebelumnya. Apabila sudah berada pada akhir tahun 2012,
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 120
diprediksi waktu yang perusahaan butuhkan dalam proses konversi kas nya akan berkurang, yang berarti kinerjanya membaik.
Dari tabel analisa free cash flow PT ULTJ di atas, terlihat pada tahun 2009 saldonya defisit, tahun 2010 masih defisit namun mengalami perkembangan, hingga pada tahun 2011 dan saldo arus kas bebasnya positif,. Hal ini mengindikasikan bahwa kian tahun perusahaan kian mampu untuk menghasilkan keuntungan bagi para pemegang saham.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 121
Pada tabel di atas dapat dilihat bagaimana siklus konversi kas (CCC) (at sales), yaitu waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan mulai dari saat perusahaan mengeluarkan biaya untuk membeli bahan baku sampai dengan penerimaan uang dari penjualan barang jadi, meningkat artinya semakin lama perusahaan untuk menerima hasil dari penjualannya. Ini menunjukkan bahwa semakin panjang waktu yang diperlukan, maka semakin banyak modal yang harus ditanamkan. Sama hal yang terjadi pada CCC (at cost). Dengan demikian PT Multi Bintang Indonesia, Tbk harus memperhatikan bagaimana AAI, ACP, dan APP yang mempengaruhi tingkat konversi kas.
Pada tabel di atas dapat terlihat bahwa antara tahun 2010 dan 2011 Free Cash Flow meningkat yang artinya semakin besar kas yang tersedia untuk dibagikan kepada investor atau tersedia untuk distribusi di antara semua pemegang efek dari suatu organisasi. Tetapi mengalami penurunan di kuarter 2 tahun 2012. Ini menunjukkan semakin berkurangnya kas yang tersedia untuk pembagian kepada investor.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk Page 122
4.8
Analisa kebangkrutan z-score 4.8.1 PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk
.
Working Capital Retained Earning Earning Before Interest and taxe Total Equity Total Liabilities Sales Total Asset Z-SCORE
Weighted Average 2012 Weighted Average 2011 Weighted Average 2010 377,406,938,092 397,185,017,485 453,466,027,825 34,000,000,000 23,500,000,000 14,950,000,000 208,894,056,263 182,058,917,652 185,417,086,859 1,434,124,916,891 1,350,199,709,806 1,244,767,949,018 779,148,115,138 742,689,161,042 624,880,929,430 1,355,146,418,083 2,102,383,741,532 1,880,411,473,916 2,213,273,032,029 2,092,888,870,847 1,869,648,878,447 2.25 2.63 2.83
Nilai Z-score PT ULTJ pada tahun 2009-2012 selalu berada dibawah nilai cut off 2,99,sehingga perusahaan tergolong dalam kategori rawan mengalami kebangkrutan. Hal ini sesuai dengan keadaan posisi keuangan dan penjualan perusahaan yang masih fluktuatif. Namun demikian, perusahaan juga masih berusaha meningkatkan kinerja dan kondisi keuangannya, sehingga ada potensi untuk melebihi titik cut off pada akhir 2012 kelak.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 123
Z 2010-2011
Z 2011-2012
Menunjukkan pada periode 2009-2010 rasio perusahaan 3.98 yang berarti tidak bangkrut (> 3) tetapi kemudian mengalami penurunan di periode berikutnya, 2010-2011, berada di titik abu-abu, yang artinya perusahaan harus semakin waspada terhadap kinerja operasional dan bagaimana penggunaan aset, kewajiban, dan ekuitas.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 124
Selanjutnya, di periode 2011-2012 mengalami kenaikan menjadi 3.31 yang menunjukkan keadaan perusahaan membaik.
4.9
Analisa Perbandingan 1. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk memilki kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk karena walaupun tingkat likuiditasi untuk current ratio PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk mengalami penurunan dari tahun 2009 sampai dengan kuarter 2 tahun 2012, tetapi skala rasio masih berada di atas 1.5 yang menunjukkan baik. Sementara PT Multi Bintang Indonesia, Tbk terus mengalami kenaikan tetapi tingkat likuiditasinya masih rendah. 2. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk memiliki rasio aktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk, ini ditunjukkan dengan rasio ART yang menunjukkan kestabilan artinya tingkat pengembalian piutang setiap tahun stabil. Berbeda dengan PT Multi Bintang Indonesia Tbk yang mengalami penurunan tingkat rasio perputaran piutangnya, yang artinya semakin besar kemungkinan tidak tertagihnya.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 125
Sedangkan untuk rasio APP, PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk menunjukkan kestabilannya di dalam membayar setiap kewajiban-kewajibannya untuk setiap periode pembahasan,
berbanding dengan PT Multi Bintang Indonesia yang mengalami peningkatan di tahun 2010 tetapi menurun cukup jauh di tahun 2011. 3. PT Multi Bintang Indonesia, Tbk memiliki rasio aktivitas yang lebih baik karena NPM menunjukkan rasio 21%-34%, GPM 53%-62%, 3244% dibandingkan dengan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk yang memiliki rasio yang lebih rendah, NPM 4%-7%, GPM 26%-31%, dan OPM 8-15%. 4. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk memiliki tingkat konversi kas yang lebih baik dibandingkan dengan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk karena menunjukkan semakin sedikitnya hari penerimaan uang kas dari penjualan, sedangkan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk memiliki jangka yang lama untuk penerimaan kembali uang yang dikeluarkan untuk produksi, sehingga masih harus lebih lama menanamkan modal.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 126
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Setelah menganalisa melalui berbagai macam teknik analisa laporan keuangan, penulis menyimpulkan bahwa dari dua perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur minuman ini, kondisi keuangan dari PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk lebih baik dibandingkan dengan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk.
5.2
Saran 1. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co., Tbk. maupun PT Multi Bintang Indonesia Tbk. Sebaiknya terus menekan biaya-biaya yang terjadi agar laba yang didapatkan bisa lebih maksimal. Juga meminimalisir pendanaan yang berasal dari pinjaman, karena hal itu akan memperbesar biaya bunga dan memperkecil laba bersih perusahaan. 2. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co., Tbk maupun PT Multi Bintang Indonesia Tbk. sebaiknya menetapkan batas pembayaran piutang pada debitur, dalam rangka untuk memperbesar turn over piutangnya sehingga periode pengumpulan piutang mengecil.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 127
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo dan Abubakar Arief. 2003. Akuntansi Keuangan Dasar 2. Edisi Ketiga. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Jusuf, Jopie. 2007. Analisis Kredit Untuk Account Officer. Edisi Kedelapan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sugiono, Arief dan Edy Untung. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 128
L A M P I R A N
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 129
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 130
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 131
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 132
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 133
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 134
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 135
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 136
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 137
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 138
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 139
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 140
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 141
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 142
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 143
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 144
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 145
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 146
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 147
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 148
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 149
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 150
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 151
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 152
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 153
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 154
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 155
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 156
Studi Perbandingan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading, . Co, Tbk dan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk
Page 157