You are on page 1of 4

Dua hari di PT.

EPCOS INDONESIA

MY EPCOS X-PERIA
Sabtu dan Minggu, 22-23 September 2012, saya dan beberapa teman telah menjalani proses magang di PT. EPCOS INDONESIA untuk stock-taking. Dalam hal ini tugas kami adalah membantu tim finance dalam menghitung stok perusahaan, baik itu raw material, WIP, dan lain-lain. Hal ini dilakukan dalam rangka Internal Audit yang dilakukan oleh Auditor dari Malaysia. Dan saya akan berbagi cerita dan pengalaman saya selama 2 hari disana. Adapun perusahaan ini adalah anak perusahaan dari TDK, yang menghasilkan produk berupa kabel, sensor, dan beberapa produk lainnya. Dahulunya PT. EPCOS dikenal dengan nama PT. EPC dan berlokasi di Kawasan Industri Seraya. Namun setelah adanya penjualan saham besar-besaran dan pemindah-kuasaan, nama perusahaan pun berubah, dan lokasi berpindah ke Kawasan Industri Panbil, Jl. Epcos Jaya B1-10 secara bertahap tahun ini. Hari Pertama Mentari di sabtu pagi itu bersinar cerah. Meski kami diinstruksikan untuk datang jam 7.30 , namun jam 7.15 semua teman saya sudah berkumpul di depan gerbang PT. EPCOS (sesuai wejangan Bu Mei), sedangkan saya sendiri tiba ditempat jam 7.20 (setelah menyelesaikan pekerjaan ibu rumah tangga dengan hi-speed dan ngebut dijalanan serasa pembalap sekelas pedrosa). Setelah semua anggota lengkap, kami pun menuju pos security dan menyampaikan maksud kedatangan kami. Sembari menunggu orang yang merekrut kami, kak Diana, kami pun menunggu DI LUAR PAGAR. Hellow, agak ngenes si, tapi memang begitulah prosedur perusahaan besar, tamu yang unidentified belum bisa dipercaya untuk menunggu di ruang tunggu gedung perusahaan. Betapa tegasnya ibu security itu. Sekedar info, seiring emansipasi wanita, posisi security di perusahaan-perusahaan besar pun bisa dipegang oleh wanita, bahkan lebih macho daripada bapak-bapak securitynya. (anda berminat?) Oke sekarang beralih ke kedatangan salah satu personil finance yang akan membimbing kami memasuki area perusahaan. Saya Endah, Mayang, Yenni, Reza, Dwi, dan Evan diwajibkan memakai badge bertuliskan visitor sebelum memasuki area. Setelah itu mengganti sepatu kami dengan sandal perusahaan, untuk dapat masuk ke area office di lantai 2. Menaruh barang-barang kami di office, mamakai baju seragam dan mengambil perlengkapan kerja kami (papan sandang, kalkulator, pena merah dan kertas). Seragam yang kami kenakan berwarna putih, berlogo EPC, dan memiliki saku-saku yang cukup besar. Dan kalian tahu? Memakai baju itu sebagai luaran membuat kami terlihat INTELEK, serasa scientist profesional. Setelah siap, kami menunggu di ruang meeting kecil di lt.1 , kami pun bergaya layaknya top management yang sedang meeting penting seperti di film-film, dan tentu saja saya selaku Direktur Utama yang memimpin rapat. Scene layar lebar itu terus berlanjut hingga Pak Arfan datang, beliau adalah finance staff yang akan memimpin briefing pagi itu. Setelah briefing kami pun di booking oleh masing-masing anggota tim finance. Mereka adalah Pak Arfan, Bu Mutiara, Kak Frengky, Kak Diana, Kak Fina, dan Kak Erna. 1 anak magang bekerja sama dengan 1 orang finance dan menghandle stock-taking di lokasi yang berbeda. Dan kami pun berjalan menuju lokasi masing-masing. Ketika melewati kantin dan seantero gedung menuju lokasi, semua mata tertuju pada kami. Adakah yang salah dengan kami? Tidak, nampaknya ini karena kami terlihat seperti orang penting perusahaan yang akan melakukan pemeriksaan urgent pada perusahaan ini. Dan akhirnya saya pun terpisah dengan temanteman magang yang lain.
Narrated by : Endah Riwayatun (1142074) UIB

Dua hari di PT. EPCOS INDONESIA

Rekan kerja saya Bu mutiara, beliau adalah finance manager di PT. EPCOS. Saat ini beliau sedang hamil tua, sehingga ruang geraknya terbatas. Karena keadaan beliaulah, kami mendapat bagian di Substrate Line Production. Karena di tempat itu kami bisa menghitung stok sambil duduk. Pertama-tama kami menyerahkan daftar material yang akan kami jadikan sample untuk stock-taking kepada leader di line itu. Kami memiliki 6 lembar data material, dan yang akan kami hitung adalah 5 sample material per lembarnya, hingga total akan ada 30 jenis material yang akan kami hitung . Barang yang kami hitung di tempat itu adalah lempengan super tipis berukuran kecil yang di gunakan di Line production itu. Di dalam kotak berukuran 10x5x2 cm itu bisa memuat 200-300 lempeng material. Anda bisa bayangkan seberapa tipis bendanya? Itulah yang saya hitung. Saya dan Bu Muti membagi tugas, hingga masingmasing hanya menghitung 15 jenis material. SABAR & TELITI, itu adalah kunci untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Dan ingat harus teliti. Karena Ms. Magdelene, salah satu internal audior dari malaysia akan menghitung salah satu hasil hitungan kami, jika jumlah hitungan berbeda, maka akan rumit urusannya. Sebelum saya ditempatkan ditempat ini, Pak Arfan memang menegaskan bahwa ia butuh orang yang teliti dan tahan duduk lama untuk posisi ini. Dan teman-teman lain menoleh ke arah saya tanpa ragu, mau tidak mau saya pun mengajukan diri. Menahan pegal pinggang dan panas mata, akhirnya semua lempengan dengan tebal 0.5 mm itu selesai saya hitung. Dan saat itu semua teman magang dan finance telah berkumpul di sekeliling kami, karena pekerjaan mereka telah selesai. Tinggal menunggu bagian kami saja. Bu Muti menyuruh saya untuk membuka salah satu kotak yang telah saya hitung dan memperlihatkan stok barang kami ke anak-anak lain. Ketika saya buka, WAW kata mereka. Reza bertanya itu gimana cara ngitungnya ya? saya pun menjawab barang itu sangat rawan rusak, jadi gak boleh dikeluarkan dari tempatnya. Lihat dan hitung manual dengan bantuan kuku saya yang panjang sebagai pembatas hitungan haha.. untung bukan aku yang di bagian ini celetuk yang lainnya . Tak lama kemudian pekerjaan kami selesai. Saya dan teman magang lainnya bersiap-siap melepas seragam , mengembalikan peralatan, dan mengambil barang-barang kami di office. Setelah itu kami pun briefing sebelum pulang, tentang jam kerja yang berbeda untuk hari minggu. Kami akan mulai lebih siang, jadi kumpul di ruang meeting jam 8.45 . Kami pun mangucapkan sampai jumpa ke kakak kakak finance, mengembalikan bagde visitor sembari menyapa ibu security, dan bergegas dari tempat itu. (masing-masing dari kami memiliki acara pribadi yang tidak bisa di publish di rubrik ini)

Hari Kedua now were identified visitor. Haha. Jadi saya dan teman-teman magang sudah bisa menunggu tim finance di ruang tunggu gedung utama . Hari itu kami sudah tidak canggung dan bersikap seakan perusahaan itu adalah rumah kami. Tak heran jika ruang tunggu berubah menjadi arena lawak untuk kami. Candaan selalu bermunculan , sembari mengusir kebosanan menunggu beberapa belas menit. Dan ketika semua anggota stock-taking lengkap, kami pun mulai briefing di meeting room. Pekerjaan hari ini agak berbeda dari hari sebelumnya, more complicated. Jika di hari sebelumnya kami mendapat tempat yang inventorynya tertata rapi dan barang nya tidak bergerak, maka hari ini materialnya tidak

Narrated by : Endah Riwayatun (1142074) UIB

Dua hari di PT. EPCOS INDONESIA

tersusun berurutan pada rak dan bisa saja bergerak di assembly line. Sehingga kita harus berjuang lebih keras dalam menemukan target sampling stock-taking dengan kode barang yang sesuai. Awalnya rekan saya hari itu kak Erna, dan bertempat di Line Production bernama Glass Sensor. Salah satu top material yang kami hitung di tempat itu adalah cairan sejenis raksa atau semacamnya dalam tabung plastik kecil. Cara menghitung quantity nya adalah dengan menimbang tabung yang kosong dan menimbang tabung berisi material yang akan dihitung. berat yang dihasilkan tabung berisi dikurangi berat tabung kosong, dan kita akan mendapat net weight nya. Seperti biasa Ms. Magdelene agak cerewet pagi itu, karena beliau ada sedikit selisih paham dengan leader di line itu yang merupakan orang India. Keadaan di lapangan kurang sesuai dengan yang tertulis di sistem, sehingga membutuhkan waktu cukup lama menunggu perdebatan bahasa inggris antara mereka. Seharusnya di tempat itu kami menghitung stok WIP juga, namun karena WIP mereka belum selesai, maka kami berkeliling gedung untuk membantu tim lain sembari menunggu WIP siap untuk dihitung. Dan saya pun diperbantukan di PSA 2501 Line Production, sementara kak Erna tetap menghandle Glass Sensor Line. Tempat baru saya ini adalah area dimana salah satu teman magang saya, mayang juga melakukan stock-taking. Line ini adalah salah satu yang paling complicated dalam hal stok dan material. Karena line ini belum tepat 1 bulan dipindahkan dari gedung lama yang berada di Kawasan Industri Seraya. Dalam mengecek stok di line ini, seharusnya saya didampingi oleh leader atau supervisor. Namun karena mereka sangat sibuk, akhirnya saya mencari sendiri material yang akan saya cek. Bolak-balik area production, naik-turunkan material dari rak, hitung-menghitung, catat-mencatat. Saya terlihat amat sibuk saat itu, begitu juga teman saya yang lain. Tak terasa sudah masuk jam makan siang, pekerjaan saya telah selesai, namun di bagian Pak Arfan masih membutuhkan bantuan. Kami pun memutuskan untuk istirahat dulu sebelum menyelesaikan semuanya. Wajah kami yang kelelahan tampak berbinar-binar setelah memasuki ruang meeting. Pantas saja, sudah ada snack dan nasi kotak berlogokan restoran sederhana di atas meja, WAW. Setelah semua stock-taking crew berkumpul, kami pun menyantap makan siang dengan semangat. Dalam 1 kotak itu, ada nasi, 2 lauk, sayur, air minum,sendok,tisu,tusuk gigi. Lengkap bukan? Disamping itu kemasan menarik, rasa juga dijamin enak. Bisa jadi referensi catering jika anda punya acara kelak .haha. setelah makan siang, kami yang beragama islam menunaikan sholat dzuhur. Kita harus senantiasa mengingat dan menunaikan ibadah kepada-Nya dimanapun , seperti kata pepatah ciptaan saya ingatlah tuhan, dan tuhan akan mengingatmu Ketika kami kembali ke meeting room, teman-teman yang lain sudah membagi-bagi tugas disana. Tinggal 1 area Line bagian Pak Arfan yang memerlukan bantuan, material di tempat itu memang sangat banyak jumlahnya. Dan kami 12 orang stock-takers menuju Mini Sensor Production Line, tempat dimana pekerjaan menunggu kami. Kami membagi tugas, 1 orang rata2 mendapat 2 lembar kertas, yang berarti wajib menemukan minimal 10 item sample untuk stock-take. Kami pun mencari nya satu per satu di deretan rak berbentuk locker besi sepanjang 15 meter dengan tinggi 3 meter. Mencocokkan item number dan slip number yang ada di kertas stok kami dengan yang tertera di rak locker. Terdapat beberapa masalah terjadi selama proses stock-taking. Ada item yang tidak ditemukan, ada item yang tidak memiliki slip number, sehingga proses menjadi lebih rumit. Setelah 1,5 jam berlalu, barulah dataNarrated by : Endah Riwayatun (1142074) UIB

Dua hari di PT. EPCOS INDONESIA

data yang kami butuhkan lengkap semua. Tidak berakhir sampai disitu, kami kembali ke ruang meeting untuk menyelesaikan proses akhir, yaitu merekap semua hasil perhitungan kami. Menghitung perbedaan jumlah stok yang ada di system dengan stok aktual di Line Production. Pastikan semua data lengkap dan menandatangani file-file yang menjadi tanggungjawab kami. Those are the end of our job there! Its time to do our last meeting. Setelah mengembalikan seragam dan peralatan, mengambil barang-barang kami kembali, briefing terakhir pun di mulai, kami pun saling bercanda berbagi kesan stock-taking, para staff finance pun mengharapkan kami tidak jera untuk membantu mereka di quarter selanjutnya. Tentu saja kami sangat amat bersedia untuk membantu mereka lagi. dan saat-saat klimaks pun tiba, masing-masing anak magang disodori sebuah amplop yang berisi sejumlah uang (berapa ya? Kasi tau gak yaa?) gak deh, saya yakin anda-anda sudah tahu jumlahnya. Haha.. setelah itu dari pihak finance PT. EPCOS maupun mahasiswa magang menyampaikan ucapan terima kasih dan harapan untuk manjaga hubungan baik. Mengucap salam , dan selesailah acara kami disana. Sudah saatnya untuk menyapa ibu security dan pamit pulang. Jam di HP saya menunjukkan pukul 14.30 , were going to home...

-Terima Kasih-

Narrated by : Endah Riwayatun (1142074) UIB

You might also like